Selasa, 01 Oktober 2024 2 Tawarikh 34 : 8 - 21
Warisan yang Baik Pasti Menguntungkan
Sebagai manusia, kita ini pasti mewarisi sesuatu. Baik dari sejarah sebelum kita atau dari para pendahulu, leluhur orang tua atau warisan dari masa lalu kita sendiri. Warisan itu bisa yang baik, bisa pula yang buruk. Warisan yang baik pasti menguntungkan, melegakan dan melancarkan jalan kita ke depan.Warisan yang buruk akan membebani, menghambat dan merugikan jalan kita ke depan.Kitab Tawarikh adalah kitab yang ditulis atau ditujukan kepada satu generasi umat Israel yang mewarisi kehancuran bangsanya, karena generasi pendahulu mereka kalah perang. Mereka dibuang dan dijajah di tanah Babilonia. Setelah 70 tahun mereka diijinkan untuk pulang ke negeri asal dan mulai memperbaiki rumah Tuhan.Ketika pekerjaan dilakukan, Imam Hilkia menemukan kitab Taurat Tuhan. Sebuah dokumen hidup yang mengingatkan bahwa hukuman hebat yang dialami mereka adalah karena nenek-moyang mereka tidak memelihara dan melakukan Firman Tuhan. Kitab Taurat sebagai dokumenmengingatkan umat Israel dan kita semua, bahwa Tuhan itu terlebih besar dari semua kondisi yang kita warisi, termasuk kondisi yang buruk dan warisan-warisan yang negatif.Jikalau Tuhan memberi perkenaan dan rahmat, dan kita tidak menyerah pada penjara nasib atau kegagalan di masa lampau atau warisan-warisan yang membebani dan menghambat, maka segala perubahan bisa saja terjadi. Firman Tuhan adalah dokumen warisan yang baik dan menguntungkan, bacalah!
Doa: Tuhan, sertailah agar warisan masa lalu yang
buruk, tidak memenjarakan kami untuk berubah, amin.
Rabu, 02 Oktober 2024 2 Tawarikh 34 : 22 - 28
Bangkit dan Berjuang Dengan Sepenuh Hati
Warisan adalah sesuatu yang diluar kuasa kita untuk mengaturnya. Kita memang harus menampung atau menanggungnya. Dengan kalimat lain, kita mewarisinya saja. Warisan yang baik,misalnya nama baik keluarga, harta warisan, benih unggul dari orangtua, kemerdekaan, tentunyamembuat kita senang dan bersyukur. Sebaliknya, jika warisan itu adalah hal-hal yang buruk. Warisan genetik yang kurang baik, kemiskinan, penyakit turunan, atau kondisi bangsa yang terjajah dan generasi pendahulu kalah perang, dosa serta kejahatan orangtua di masa lalu, tentunya hal itu menjadi sesuatu yang membebani. Kesadaran akan akibat dari warisan yang buruk ketika mendengarkan sebagian kitab Taurat, itulah yang membuat Raja Yosia untuk meminta petunjuk seorang nabiah tentang apa maksud Tuhan. Ternyata, hukuman akan menimpa mereka karena perbuatan para pendahulu. Tetapi penyesalan dan kerendahan hati yang ditunjukan Raja, membuat mereka terluput dari segala malapetaka.Ketika masa lalu meninggalkan jejak-jejak yang tidak menguntungkan untuk diwarisi.Kita diingatkan untuk tidak berteriak menyalahkan para pendahulu atau menangisi keadaan atas sesuatu yang diwariskan.Tidak pula tergoda membesarkan sakit hati. Bawalah hatikepada Tuhan dan duduk di hadapan hadirat-Nya, supaya keadaan masa lalu menjadi inspirasi dan motivasi.
Doa:Tuhan Bawalah hati kami kepadaMu, agar keluar
dari gelapnya masa lalu, Amin
Kamis, 03 Oktober 2024 2 Tawarikh 34 : 29-33
Dalam Hidup dan Perjuangan Kita Masih Ada Tuhan
Sejarah kehidupan bangsa Israel yang tercatat sebagai dokumen dalam kitab Taurat, mengingatkan mereka bahwa Tuhan dengan kuasa-Nya jauh lebih besar dari semua kondisi yang mereka warisi apapun itu. Berdasarkan petunjuk Tuhan, raja Yosia berseru kepada Allah dan mengajak umat Israel untuk kembali kepada Tuhan.Tidak hanya itu, mereka pun mengikat perjanjian dengan Tuhan untuk hidup mengikuti segala perintah Tuhan yang ada dalam Kitab Taurat. Jikalau Tuhan memberi perkenaan dan rahmat maka perubahan akan terus terjadi. Demikianlah perubahan terjadi dalam kehidupan umat Israel di masa pemerintahan Raja Yosia menjadi semakin lebih baik.Warisan masa lalu yang buruk, tidak boleh memenjarakan kita. Masa depan masih terbuka, sebab hal itu ada dalam genggaman Tuhan.Yang penting, kita punya Tuhan dan dapat memulai segala sesuatu yang baru bersama Tuhan. Benarlah kata satu nasehat yang berbunyi begini: “engkau boleh kehilangan segala-galanya dan hanya tersisa Tuhan saja. Kalau itu yang terjadi, engkau punya lebih dari cukup untuk memulai sesuatu yang baru. Hallain boleh pergi dan tersisa Tuhan sendiri, itu sudah cukup untuk memulai langkah yang baru. Ingatlah, dalam hidup dan perjuangan kita masih ada Tuhan.Teruslah berubah semakin baik.
Doa: Tuhan, celikanlah mata kami untuk melihat
bahwa Engkau selalu ada di setiap perjuangan, Amin
Jumat, 04 Oktober 2024 Yosua 8 : 30-35
Simpanlah Firman Tuhan dalam Ingatan
Ada sebuah tulisan bunyinya begini: “lupakan setiap kebaikan yang kamu lakukan segera sesudah kamu melakukannya.Tetapi ingatlah orang-orang yang pernah membantumu, berterimakasihlah kepada mereka”.Nasehat seperti ini muncul karena memang dalam kenyataan sering terjadi ironi.Manusia selalu mengingat hal-hal yang sepatutnya dilupakan dan sebaliknya lekas melupakan hal-hal yang sepatutnya untuk diingat. Padahal apa yang diingat itu akan ikut menentukan bagaimana rupa kehidupan kita. Kesadaran akan pentingnya mengingat, menjadi alasan mengapa Yosua menuliskan kembali salinan hukum Musa diatas loh-loh batu. Tidak lain, supaya umat Israel jangan melupakan firman Tuhan dan terus hidup menurut ketetapanNya. Kitab Taurat menjadi dokumen sejarah yang menyelamatkan dan menuntun kehidupan mereka memasuki masa depan yang baik. Apakah yang sedang menempel di ingatan kita saat ini? kenangan buruk atau manis? Jangan biarkan memori kita terus dipenuhi dengan pengalaman buruk, perkataan pahit, perkara-perkara usang dan merusak kebahagiaan. Kita punya pilihan untuk terus menjalani kehidupan yang diarahkan oleh ingatan akan hal-hal yang baik, indah, luhur dan bermutu. Hal itu semua didapati dalam kebenaran firman Tuhan sebagai sumber kekuatan dan kemenangan kita. Maka, simpanlah firman Tuhan dalam ingatan dan lakukanlah!
Doa:Tuhan, perkataanMu selalu menghidupkan. Tolong kami untuk terus mengingatnya, Amin.
Sabtu, 05 Oktober 2024 2 Raja-RAja 23 :1 - 3
Berjanji Mengikuti Tuhan dan Menuruti Perintah-Nya
Yosia adalah raja Yehuda yang baik dan takut Tuhan. Hidup takut Tuhan kunci kebahagiaan dan kesejahteraan. Sebab itu ia melakukan pembaruan dengan menggantikan para imam yang beribadah kepada allah-allah lain dan menghancurkan tempat-tempat persembahan berhala. Selanjutnya, Yosia menyuruh memperbaiki rumah Tuhan. Ia membayar orang-orang yang bekerja untuk melakukan perbaikan dimaksud. Ketika pekerjaan perbaikan berlangsung, ditemukanlah kitab Taurat Tuhan. Kitab ini sebagai dokumen sejarah yang mengingatkan bahwa hukuman hebat yang dialami adalah karena nenek moyang mereka tidak memelihara dan melakukan firman Tuhan.Karena itu, Yosia meminta semua orang Yehuda dan penduduk Yerusalem untuk berjanji mengikuti Tuhan dan menuruti perintah-perintah-Nya. Seluruh rakyat mendukung perjanjian itu. Masa lalu bisa saja mewariskan hal-hal yang buruk, tetapi bukan berarti masa depan ikut menjadi gelap. Masih ada Tuhan yang sanggup mengubah keadaan.Di tengah berbagai tantangan, kesibukan pekerjaan dan banyak hal lain yang menyita waktu, sempatkanlah membaca Alkitab setiap hari. Dengarkanlah apa yang menjadi kehendak Tuhan dan berjanjilah menurutiNya, agar memasuki hari hidup yang baru dan berjalan terus ke depan, kita menempuhnya dengan kekuatan kebenaran firman-Nya.
Doa: Kami mau melakukan perintahMu dengan segenap hati dan jiwa,
Amin.
Minggu, 06 Oktober 2024 Roma 12 : 9 -12
Membangun Relasi atas Dasar Kasih
Setiap saat kita suka berelasi dan berkomunikasi, entah dengan perkataan lisan atau tulisan atau dengan perangkat gadget maupun melalui tindakan. Semua itu menjadi sarana untuk membangun relasi. Namun sayangnya, tidak semua relasi itu lancar dan mendatangkan sukacita dan kebahagiaan sebab dalam kehidupan ini ada banyak relasi yang terganggu, komunikasi yang buntu, yang rusak dan menghadirkan permusuhan berkepanjangan. Kalau memakai bahasa Rasul Paulus dalam surat Roma 12 ini, “sedapat-dapatnya kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang. (ay.18) Relasi damai dalam keluarga antar suami dan isteri, orangtua dan anak, antar saudara, antar teman, antar rekan sepelayanan, antar elemen dalam masyarakat atau siapa saja.Salah satu alasan sulitnya terbangun relasi adalah kasih yang pura-pura. Itulah sebabnya Rasul Paulus mengingatkan, hendaklah kasih itu jangan pura-pura!, Perbuatan kasih haruslah dilakukan atas dasar ketulusan. Dengan kasih, seseorang akan terus berpikir untuk menghadirkan kebaikan dan bukan kejahatan. Bahkan terhadap musuh pun, ia mampu menunjukan kebaikan hatinya. Karena itu, marilah kita mendasarkan semua relasi dengan kasih dan perbuatan yang baik.
Doa: Kami mau membangun relasi dengan kasih-Mu yang tulus dan
suci,. Amin.
Senin, 07 Oktober 2024 Ibrani 13 :8 - 16
Hidup Persaudaraan Dalam Kasih Kristus
Perubahan selalu terjadi dalam kehidupan yang dijalani. Berbagai kemajuan zaman yang berkembang masa kini turut mempengaruhi perubahan pola pikir, tutur kata, tindakan bahkan gaya hidup dari manusia. Semua itu menjadi tanda bahwa perubahan adalah sesuatu yang mutlak. Sekalipun dunia terus mengalami perubahan dengan berbagai kenyataannya namun ada satu hal yang tidak akan pernah berubah. Kasih Kristus adalah sesuatu yang tidak akan pernah berubah dalam hidup orang percaya. Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin, hari ini, bahkan sampai selama-lamanya. Hal ini menjadikan hidup orang percaya harus tetap mengimani Yesus Kristus dalam setiap perjalanan hidupnya.Mengimani Yesus Kristus tidaklah dibatasi pada sikap percaya saja tetapi juga dalam sikap mempercayakan seluruh hidup dalam kendali-Nya.Jika mempercayakan seluruh hidup kepada Yesus maka harus menaati dan mengikuti seluruh perintahNya.Ini menjadi penting sebab terkadang orang mengaku percaya tetapi tidak melakukan seluruh kehendak Yesus.Salah satu kehendak Yesus haruslah terwujud dalam sikap hidup yang membangun persaudaraan.Karena itu, jagalah hidup persaudaraan sebagai wujud menaati kehendak Yesus Kristus.
Doa
:Ya Tuhan, mampukanlah kami untuk
hidup dalam persaudaraan. Amin.
Selasa, 08 Oktober 2024 Kolose 2 : 6 - 7
Jadikanlah Kristus Sebagai Dasar Hidupmu
Dasar hidup orang percaya adalah tetap berakar di dalam Yesus Kristus. Nasihat Rasul Paulus kepada jemaat Kolose menjadi sesuatu yang penting sebab orang percaya terkadang hanya mengaku percaya tetapi tidak sungguh-sungguh hidup mengandalkan Tuhan.Perilaku hidup masa kini seperti narkoba, miras, judi, seks bebas, selingkuh, korupsi, nepotisme, materialisme dan perilaku lainnya menjadi tanda bahwa hidup orang percaya tidak berakar di dalam Yesus Kristus.Perilaku-perilaku tersebut menjadi bukti bahwa orang percaya lebih mudah untuk percaya kepada ajaran-ajaran sesat, tawaran-tawaran dunia yang menghancurkan.Seperti halnya dengan jemaat Kolose, nasihat Rasul Paulus dalam bacaan hari ini hendak menegaskan bahwa orang percaya haruslah tetap berakar di dalam Yesus Kristus. Sebagai orang percaya yang telah menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat maka hidupnya harus dibangun di atas Dia. Orang percaya pun harus tetap teguh dalam iman yang telah diajarkan. Keteguhan iman juga terwujud ketika memiliki hati nurani yang bersumber pada kasih Kristus.Oleh sebab itu, hidup orang percaya yang menjadikan Kristus sebagai dasar harus saling mengasihi satu dengan lainnya.Mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama adalah wujud orang percaya berakar di dalam Yesus Kristus.
Doa: Ya Tuhan, tuntunlah kami untuk hidup selalu mengandalkanMu. Amin.
Rabu, 09 Oktober 2024 Kolose 2 :8 - 15
Tetaplah Beriman Kepada Yesus Kristus
Hidup menawarkan berbagai hal yang dapat mempengaruhi kehidupan seseorang. Dalam perjalanan hidup di tengah berbagai tawaran tersebut, manusia akan senantiasa bergumul dengan pilihan baik atau buruk. Baik dan buruk kehidupan tergantung dari keputusan yang dipilih seseorang terhadap hidup yang dijalaninya.Dalam hidup beriman pun orang percaya diperhadapkan dengan pilihan baik atau buruk.Baik adalah ketika hidup mengandalkan Yesus Kristus sebagai satu-satunya Penolong yang membawa kepada keselamatan.Sebaliknya, buruk adalah ketika hidup orang percaya jauh dari kehendak Tuhan, mengikuti ajaran palsu dan terpengaruh pada roh-roh duniawi yang membawa kepada malapetaka. Pilihan hidup bagi orang percaya adalah tetaplah beriman kepada Yesus Kristus sebab Ia yang menjaminkan kehidupan bagi semua orang. Yesus Kristus berkuasa atas segala kuasa yang ada di dunia. Yesus mati di kayu salib dan bangkit dari dunia orang mati menunjukkan bahwa Ia sungguh-sungguh berkuasa atas hidup dan mati segala ciptaan. Jika orang percaya hidup mengandalkan Yesus dan tetap beriman kepadaNya maka keselamatan menjadi bagian dari hidupnya.
.Doa: Tuntunlah kami Tuhan agar tetap beriman kepadaMu. Amin
Kamis, 10 Oktober 2024 1 Korintus 15 : 20 - 24
Yesus Kristus Yang Terutama
Dalam hidup ini, ada yang utama tetapi ada juga yang lebih utama. Hidup yang utama adalah ketika orang percaya mengusahakan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan makan, minum, pakai, tempat tinggal bahkan kebutuhan lainnya seperti kesehatan, pendidikan dan berbagai kebutuhan lainnya.Namun selain itu ada juga hidup yang lebih utama bagi setiap orang percaya.Yesus Kristus menjadi yang lebih utama dalam hidup setiap orang percaya. Menjadikan Yesus Kristus sebagai yang lebih utama artinya orang percaya harus meletakkan pengharapan seutuhnya kepada Dia. Yesus Kristus adalah yang terutama atau yang sulung, Ia dibangkitkan dari kuasa maut dan menjaminkan kehidupan kekal bagi setiap orang percaya. Oleh sebab itu, keyakinan kepada Yesus yang bangkit harus menjadi spirit atau dorongan bagi setiap orang dalam menjalani kehidupannya.Spirit hidup dalam kuasa Yesus terwujud dalam saling mengasihi, saling menopang bahkan saling mengutuhkan sebagai satu persekutuan.
Doa: Ya Tuhan, bimbinglah kami agar
tetap menjadikan Engkau sebagai yang terutama. Amin.
Jumat, 11 Oktober 2024 1 Yohanes 4 :7 - 21
Mengasihi Sesama Adalah Wujud Mengasihi Allah
Manusia adalah makhluk sosial yang akan selalu berjumpa dengan banyak orang di dalam hidupnya. Perjumpaan manusia dalam relasi bersama bukan hanya dengan kelompok yang kuat tetapi juga yang lemah.Hal ini tidak dapat disangkali sebab masa kini masih banyak orang yang hidup dalam keterbatasan.Sebagai makhluk sosial maka sikap hidup saling menopang harus dinyatakan dalam perjumpaan bersama.Dalam hidup beriman pun setiap orang harus saling mengasihi.Yesus Kristus telah lebih dahulu mengasihi manusia dan karena itu sudah sepatutnya manusia pun harus hidup saling mengasihi.Pengakuan kepada kemahakuasaan Yesus tidak bisa hanya sebatas pada ucapan bibir semata.Mengaku percaya kepada Yesus juga harus terwujud dalam tindakan sesehari.Baik dalam perkataan maupun perbuatan harus didasarkan pada hati nurani yang bersumber dari kasih Kristus.Kasih Allah dalam Yesus Kristus membuat setiap orang mampu hidup saling menopang. Kasih menjadi penting sebab hanya dengan demikian maka semua orang akan menikmati kebaikan dalam hidup bersama. Oleh sebab itu, tetaplah hidup saling mengasihi antara satu dengan lainnya sebagai wujud mengasihi Allah.
Doa:Ya Allah, tolonglah agar kami tetap hidup saling mengasihi.Amin.
Sabtu, 12 Oktober 2024 Roma 3 :27 - 31
Kasih Kristus Mempersatukan Semua Orang
Kebersamaan di dalam hidup menjadi impian semua orang. Manusia adalah makhluk yang tidak bisa hidup sendiri. Sejak lahir hingga mengakhiri hidup pun manusia membutuhkan orang lain untuk menopang kehidupannya. Dalam memenuhi seluruh kebutuhan hidup pun manusia akan membutuhkan sesama manusia bahkan ciptaan lainnya. Namun terkadang sesama manusia tidak bisa untuk menjaga keutuhan dalam hidup bersama.Sikap egoisme dan kecemburuan sosial membuat persekutuan menjadi terancam.Dalam hidup beriman pun persekutuan merupakan kewajiban bagi setiap orang percaya untuk menjaganya.Bukan tentang orang Yahudi atau non Yahudi (Yunani), bukan berdasarkan latar belakang atau asal kelompok tertentu.Yesus Kristus dalam karya-Nya telah mempersatukan semua orang dari semua latar belakang yang berbeda.Jika sungguh-sungguh mengimani Yesus Kristus maka harus mampu menunjukkan teladan kebaikan-Nya dalam sikap yang menjaga persekutuan.Hidup orang beriman tidaklah untuk bermegah dalam perbuatan sebab bisa saja perbuatan tidak sesuai dengan kehendak Yesus.Karena itu, sebagai orang beriman maka harus bermegah di dalam iman kepada Yesus.Iman kepada Yesus terwujud dalam hidup persekutuan sebab kasih Kristus telah mempersatukan semua orang.
Doa:Ya Tuhan, kuatkanlah kami untuk
tetap menjaga persekutuan bersama.Amin.
Minggu, 13 Oktober 2024 Matius 21 : 23 - 27
Jadilah Pribadi yang Tenang!
Protes terhadap pelayanan Yesus selalu berdatangan dari Imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi. Sebagaimana catatan Kitab-kitab injil, kelompok-kelompok itu meragukan dan tidak mempercayai Yesus adalah Anak Allah; Sang Mesias yang dijanjikan itu. Matius 21: 23-27 merupakan salah satu teks yang menampilkan upaya kelompok tersebut membangun relasi dengan Yesus. Tergambarkan relasi mereka didasarkan pada keraguan dan niat jahat untuk menjatuhkan/mempermalukan Yesus (bnd. Pertanyaan imam kepala dan tua bangsa Yahudi pada ayat 23). Namun menariknya, Yesus tidak menanggapi kelompok tersebut dengan kekerasan. Justru sebaliknya, Yesus menampilkan sikap tenang yang kokoh, sehingga Ia tidak mempermalukan mereka. Yesus menerima dan menghormati mereka, sambil berusaha membenahi pikiran mereka yang bertentangan dengan kebenaran Allah. Catatan menarik untuk kita di saat ini, sebagai manusia kita akan selalu berelasi dengan sesama. Karena itu, ketenangan diri untuk berkata dan menanggapi perkataan orang lain harus menjadi pilihan sikap yang bijak. Jadi, dimanapun, kapanpun, dan dengan siapapun kita berelasi, kita akan mampu memberikan kedamaian dan penghormatan yang sungguh kepada sesama kita.
Doa: Tuhan, mampukan kami agar tetap
menjadi pribadi yang tenang dalam membangun relasi dengan sesama. Amin.
Senin, 14 Oktober 2024 2 Korintus 11 :17 - 21a
Membangun Relasi
Dengan Pribadi yang Rendah Hati
Sikap mendominasi cenderung menjadi wajah relasi dan dialog di masa kini. Beberapa orang terkesan memuji diri sendiri dan menganggap yang lain lebih rendah dari dirinya. Bahkan ungkapan “Kamu bodoh” sering dijumpai sebagai salah satu bentuk nyata upaya mendominasi dalam proses dialog. Kenyataan yang sama turut diperlihatkan dalam teks 2 Korintus 11: 7-21a. Diperlihatkan, bahwa kedatangan rasul-rasul palsu di Korintus telah menyebabkan Paulus dikenal sebagai orang bodoh (bnd. Ay. 16). Namun menarik, bahwa di tengah gempuran kekerasan verbal, Paulus tidak membalas mereka. Justru Paulus mengatakan, bahwa dirinya akan tetap menerima jika jemaat Korintus turut menganggap dirinya sebagai seorang yang bodoh. Kerendahan hati dan ketenangan Paulus untuk tidak membalas kekerasan verbal orang lain harus juga kita maknai di masa kini. Sekalipun kita direndahkan atau dianggap lemah oleh orang lain, marilah kita menjadi pribadi yang tenang untuk menanggapinya. Karena ketenangan kita akan meminimalisir upaya saling mendominasi yang berujung pada kekacauan relasi. Pada akhirnya, relasi tetap terjaga dalam bingkai penerimaan dan penghormatan.
Doa: Ajarilah kami agar tetap rendah
hati dan tenang dalam membangun relasi dengan sesama. Amin.
Selasa, 15 Oktober 2024 1 Korintur 3 :10- 13
Kristus sebagai Dasar Persekutuan
Sering disampaikan oleh para ahli ataupun pekerja bangunan, bahwa bangunan yang kokoh hanya bisa dimiliki jika telah lebih dulu memiliki dasar/fondasi yang kuat. Itu sebabnya, dalam sebuah proses pembangunan, selalu didahulukan bagian dasarnya, sebab dasar menjadi penentu keberlangsungan bangunan tersebut. Dalam membangun relasi sebagai persekutuan, Paulus menasehati jemaat di Korintus supaya setiap orang dapat melanjutkan pembangunan yang telah diletakannya (ay. 10).Namun harus diingat bahwa dasar bangunan tidak lagi dapat diubah, sebab dasarnya adalah Yesus Kristus (ay. 11).Bangunan yang dimaksudkan Paulus merujuk pada jemaat Korintus yang telah dibangunnya.Nasehat Paulus itu menjadi kritik untuk kenyataan perpecahan jemaat di Korintus. Bagi Paulus, setiap jemaat harus mengetahui bahwa Yesus Kristus merupakan dasar persekutuan yang telah dibangunnya. Yesus Kristus sebagai dasar jemaat merujuk pada kesatuan dan persatuan dalam kasih. Hal yang sama juga perlu kita maknakan di saat ini, bahwa dasar dalam kehidupan bersama/ persekutuan adalah Yesus Kristus yang penuh kasih. Oleh karena itu, kita perlu menjaganya agar bangunan persekutuan kita tetap berdiri kokoh.
Doa: Ya Tuhan, ingatkanlah kami bahwa
Engkau adalah dasar dari persekutuan ini. Amin.
Rabu, 16 September 2024 Galatia 2 : 15 - 21
Janganlah Menjadi Pribadi yang Egois!
Ada kecenderungan sebagian orang untuk membangun relasi dengan sikap egois yang tinggi. Dalam keegoisan, ia kemudian memaksakan sesamanya melakukan apa yang dirinya kehendaki. Pada akhirnya, dalam sikap egois tersebut maka relasi menjadi tidak sehat, bahkan berada dalam ancaman perpecahan.Berdasarkan kecenderungan keegoisan itu juga, Paulus turut menasehati orang-orang Yahudi di Galatia untuk tidak memaksakan sesamanya yang non Yahudi melakukan sunat. Paulus mengetahui, bahwa keegoisan orang-orang Yahudi untuk memaksakan sesama yang non Yahudi melakukan sunat akan berujung pada perpecahan umat Kristen di Galatia. Bagi Paulus, yang menyelamatkan orang percaya bukan karena melakukan hukum Taurat, melainkan karena imannya kepada Kristus Yesus (bnd. Ay. 16). Hal penting untuk kita maknakan di masa kini, bahwa keegoisan dalam berelasi perlu untuk ditinggalkan. Kita terpanggil untuk tidak memaksakan apa yang kita inginkan kepada sesama. Saling bertukar pikiran atau berdiskusi untuk mencapai kesepakatan bersama adalah salah satu cara untuk membangun relasi yang sehat dengan sesama.
Doa: Ya Tuhan, mampukan kami untuk tidak menjadi egois dalam upaya membangun kehidupan bersama. Amin.
KAmis, 17 Oktober 2024 Galatia 3 : 1 : 14
Perbedaan Bukan Pemecah Keharmonisan
Dalam membangun relasi dan dialog, ada upaya untuk memperjuangkan apa yang diyakini sebagai kebenaran. Upaya tersebut tidaklah salah. Yang keliru adalah upaya tersebut kemudian dijalankan bersamaan dengan cara menjatuhkan orang lain akan kebenaran yang diyakini olehnya. Kenyataan yang sama turut terjadi dalam jemaat Galatia. Kelompok Yahudi dan non Yahudi mempertentangkan mengenai siapakah yang pantas dan layak mendapat berkat dari Allah.Bahkan dalam pertentangan tersebut, ada kecenderungan untuk saling menjatuhkan.Menariknya, Paulus menegaskan kepada mereka yang bertentangan, bahwa Yesus Kristus yang mati dan bangkit adalah bukti keselamatan dan perberkatan Allah disalurkan kepada Abraham dan bangsa-bangsa lain (bnd. Ay. 14). Belajar dari pertentangan tersebut maka salah satu nilai penting dalam membangun relasi adalah penerimaan. Dengan kalimat lain, setiap orang yang membangun relasi harus menerima satu dengan yang lain, tanpa memandang latar belakang, keyakinan, dan kebenaran yang dipegangnya.Pada dasarnya, setiap orang memiliki kebenaran yang diyakininya. Oleh karena itu, sikap untuk menerima dan menghormati mereka adalah cara membangun dan menjaga relasi agar tetap harmonis.
Jumat, 18 Oktober 2024 KPR 11 :1 - 19
Perbedaan adalah Anugerah Allah
Rasanya, pertentangan antara kelompok yang Yahudi dan non Yahudi tidak pernah berkesudahan pada awal-awal masa pertumbuhan gereja. Seorang Yahudi yang dekat, diam di rumah, dan makan sehidangan dengan orang non Yahudi akan dilabeli sebagai seorang kafir/haram (bnd. Ay. 3). Orang Yahudi meyakini, bahwa pertobatan, keselamatan, dan berkat Allah hanya ditujukan kepada mereka, bukan yang lain. Padahal, kepada bangsa-bangsa lain, Allah turut mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup (bnd. Ay. 18). Petrus yang mendapat pertentangan karena telah melakukan pembaptisan kepada Kornelius di Yerusalem turut menegaskan, bahwa apa yang dilakukannya dihalalkan oleh Allah (bnd. Ay. 9). Jawaban Petrus turut menjadi kritik dan panggilan kepada kita di masa kini, bahwa perbedaan golongan, ras, suku, dan kepercayaan jangan menjadi pemecah kehidupan bersama. Justru sebaliknya, perbedaan harus dipandang sebagai anugerah Allah yang membawa kehidupan. Ingatlah, bahwa taman yang indah tidak pernah terisi oleh 1 warna tunggal, melainkan oleh beragam warna. Semakin banyak warna maka semakin indah taman itu. Demikianlah hidup kita.
Doa: Tuhan, mampukanlah kami untuk
dapat menerima dan menghormati sesama kami yang berbeda dengan kami. Amin.
Sabtu, 19 Nopember 2024
Yesus Milik Semua Orang
Toleransi berarti menghormati dan menghargai perbedaan. Setiap orang memiliki cara tertentu untuk menyatakan imannya, misalnya : berkhotbah, mengajar dan melayani. Sikap toleransi menuntut kita untuk bisa menerima cara tersebut dan tidak bisa mengklaim kebenaran hanya pada diri kita. Hal ini ditunjukkan oleh Yesus dalam perikop hari ini. Tindakan kebaikan dan pelayanan (termasuk mengusir setan) yang dilakukan dengan nama-Nya, meskipun oleh orang yang berbeda dari sisi latar belakang kelompok , bagi Yesus tetap diterima (ay.39-40). Sikap Yesus ini berbeda dengan sikap Yohanes yang menolak pelayanan orang lain (bukan murid Yesus) dengan menggunakan nama Yesus (ay.38). Pesan teks, Kita harus mencontohi sikap Yesus bahwa perbedaan tidak boleh menjadi sumber konflik dan perpecahan. Tidak boleh ada gereja yang merasa lebih baik dan lebih benar dari gereja lain. Sebaliknya, perbedaan harus dihargai demi membangun kerjasama dan persatuan, dimana semua orang dipanggil dalam pelayanan Gereja demi kemuliaan nama Tuhan.
Doa: Roh Kudus anugerahkan hikmat bagi kami untuk membangun kerjasama yang baik. amin.
Minggu, 20 Oktober 2024 1 Raja-Raja 10 : 1 -!3
Relasi Yang Baik Memudahkan Kerjasama
Membangun kerjasama yang baik adalah kunci untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini diperlihatkan dalam nas bacaan hari ini, Ratu Syeba datang dari jauh untuk menguji kebijaksanaan Salomo dan menyaksikan kekayaan serta kebesaran kerajaannya.Ia sangat kagum dengan hikmat yang dimiliki Salomo dan bagaimana Allah telah memberkati keluarganya sehingga mereka penuh kasih, rasa hormat, ramah dan disiplin dalam beragama (Band. Ayat 4-5).Pelayanan Salomo kepada Ratu Syeba ini telah membangun kerjasama yang harmoni dari kedua belah pihak sehingga ratu Syeba memberikan bantuan bagi pembangunan Bait Allah dan Istana Raja (ay.10-12).Kisah ini mengingatkan kita bahwa hikmat Tuhan adalah dasar untuk membangun kerjasama yang lebih harmonis dan produktif, baik antar keluarga, rekan pelayan, mitra kerja, dan sebagainya.Untuk itu, marilah kita terus memohon hikmat dari Tuhan dan menggunakannya dalam membangun hubungan kerjasama yang lebih baik.
Doa: Ajari kami Tuhan untuk memahami
dan meyakini, bahwa perbedaan adalah anugerah kehidupan yang berasal dari-Mu.
Amin.
Senin, 21 Oktober 2024 Roma 11 :11-12
Keselamatan Terwujud Dalam Hidup Baru
Ada prinsip yang keliru dikalangan orang kristen bahwa “keselamatan pasti diperoleh meskipun kita berbuat dosa”. Pemahaman yang keliru ini juga dianut oleh bangsa Yahudi bahwa mereka adalah bangsa pilihan Allah yang berhak atas keselamatan yang dianugerahkan didalam Yesus Kristus sehingga mendorong mereka untuk tidak taat kepada Tuhan. Melalui perikop ini, Paulus memperingatkan bangsa Yahudi, bahwa memang keselamatan telah dianugerahkan kepada mereka akan tetapi bila mereka tetap hidup didalam dosa dan tidak taat pada perintah Tuhan Allah, maka penolakan dari Allah akan mereka peroleh. Sebaliknya, Allah membuka jalan bagi bangsa-bangsa non Yahudi untuk menerima keselamatan dari Allah. Nasehat Paulus, mengingatkan kita bahwa menjadi kristen saja bukanlah jaminan menerima anugerah keselamatan Allah melainkan kita harus hidup beriman dan taat melakukan kehendak Allah. Firman Tuhan : “Iman tanpa perbuatan, pada hakekatnya adalah mati” (Yakobus 2:17).
Doa: Roh Kudus tuntun kami untuk
merespon keselamatan Allah dengan hidup benar, Amin.
Selasa, 22 Oktober 2024 Roma 11 : 13 - 24
Keselamatan Bagi Semua Bangsa
Perikop ini dialamatkan kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi (ayat 13), dimana Paulus mengingatkan mereka yang sekarang menerima anugerah keselamatan agar tidak boleh merasa sombong dengan meremehkan bangsa Yahudi/Israel melainkan mereka harus hidup takut akan Tuhan (ayat 20). Kesombongan dapat mendorong mereka untuk melakukan dosa sehingga mengakibatkan penolakan mereka terhadap anugerah yang telah diterima. Selain itu, bila mereka hidup dalam ketaatan dan kesetiaan kepada Allah, mereka akan menjadi saksi bagi bangsa yahudi untuk berbalik kepada Allah dan menerima anugerah keselamatan. Paulus juga mengingatkan kita, supaya hidup dalam kerendahan hati. Orang percaya harus mengakui bahwa keselamatan adalah hasil dari anugerah Allah, dan tidak ada yang bisa disombongkan, sebaliknya orang percaya harus merespon kasih Allah tersebut dengan menampakkan hidup kekristenan yang sejati sehingga Allah dimuliakan dan banyak orang menjadi percaya.
Doa: Roh Kudus, kiranya menuntun kami hidup dalam kerendahan hati Amin.
Rabu, 23 Oktober 2024 2 Tawarikh 2 : 1 - 10
Kerjasama Mendatangkan Manfaat Besar
Saudaraku, membangun relasi yang baik memberi manfaat besar bagi kepentingan dan kesuksesan bersama. Raja Salomo menyadari bahwa untuk membangun Bait Allah, diperlukan kerjasama dengan orang-orang yang memiliki keahlian dan potensi. Ia membangun relasi yang baik dengan Hiram; Raja Tirus, dalam mendukung proses pembangunan tersebut, melalui bantuan materi dan tenaga kerja yang memadai. Salomo memulai relasi ini dengan pendekatan yang penuh hormat. Dia tidak hanya meminta bantuan, tetapi juga menawarkan konpensasi (imbalan) yang adil dan sesuai. Ini menunjukkan pentingnya mutualisme (saling menguntungkan) dalam membangun relasi. Dalam hubungan apapun, baik kelompok maupun pribadi penting untuk menjaga keseimbangan antara memberi dan menerima. Kita dapat melakukannya dengan membangun komunikasi yang baik dan membangun kepercayaan serta rasa hormat.
Doa: Roh Kudus tuntunlah kami untuk
terus menabur kebaikan demi kemuliaan Tuhan, Amin.
Kamis, 24 Oktober 2024 2 Tawarikh 2 : 11 - 18
Perbuatan Baik Memuliakan Tuhan
Ada kalimat bijak mengatakan” Perbuatan baik dapat menjadi sarana kemuliaan Tuhan”. Artinya, jika seseorang melakukan kebaikan, maka seharusnya ia menunjukkan nilai-nilai kasih, kemurahan hati dan keadilan sesuai ajaran Tuhan. Kebaikan ini bukan hanya berdampak positif pada orang-orang sekitar, tetapi juga menjadi bentuk kesaksian yang nyata tentang sifat Allah (Mat.5:16). Hal ini terlihat dalam nas bacaan hari ini, yakni Salomo merupakan raja yang bijaksana, penuh akal budi dan pengertian (ay.12), menghormati relasi dengan orang lain (ay.1-10), dan berbuat baik (Band.1Raja-Raja 10:1-13).Sikap Salomo tersebut telah membuat Hiram; Raja Tirus, memuliakan Tuhan Allah orang Israel (ay.12) serta dengan sukacita memberikan bantuan materi dan tenaga kerja untuk pembangunan rumah Tuhan (Bait Allah).Pesan teks bagi kita, teruslah menabur kebaikan kapan dan dimana saja dan kepada siapapun tanpa memandang latarbelakang dan perbedaan yang ada.Sebab setiap kebaikan yang dilakukan dengan tulus membuat orang-orang dapat melihat dan memuliakan Tuhan.
Doa: Roh
Kudus tuntunlah kami membangun relasi yang baik dengan sesama, Amin.
Jumat, 25 Oktober 2024 1 Tawarikh 22 :1 -5
Membangun Kerjasama yang Baik Demi Kepujian Nama Tuhan
Daud sebagai seorang raja yang mengasihi Tuhan, berkeinginan untuk membangun Bait Allah. Keinginan Daud tersebut tidak dikehendaki Allah, namun anaknya Salomo yang akan membangun bait Allah. Sebagai seorang ayah, Daud sangat memahami keberadaan Salomo yang masih muda dan kurang berpengalaman untuk melaksanakan tanggung jawab besar itu. Daud menginginkan pekerjaan membangun bait Allah dapat dilakukannya sehingga akan membuat namanya termashur dan menjadi kenamaan di segala negeri. Itulah sebabnya, Daud mempersiapkan pembangunan tersebut dengan mengumpulkan bahan-bahan bangunan yang terbaik dan sangat banyak jumlahnya yang bawah oleh orang Tirus dan Sidon. Kerjasama yang dibangun oleh Daud dalam tuntunan hikmat Allah menjadi dasar untuk proses pembangunan bait Allah. Sebuah teladan bagi kita sebagai orang tua untuk mempersiapkan masa depan anak-anak dengan selalu membangun kerjasama dalam komunikasi tentang situasi dan kondisi mereka. Jangan kita membiarkan mereka berjalan sendiri, namun tanggung jawab pendampingan dapat kita lakukan dengan baik melalui tuntunan hikmat Tuhan, agar masa depan yang baik dapat tercapai demi hormat dan kepujian nama Tuhan.
Doa: Tuhan tuntun dan kami dengan hikmatMu agar
kami dapat melakukan berbagai hal baik demi kepujian nama Tuhan. Amin.-
Sabtu, 26 Oktober 2024 1 Tawarikh 22 :6 - 13
Tantangan yang Besar dihadapi Dengan Dukungan Kerjasama
Kelanjutan nas bacaan kemarin, bahwa sebagai seorang ayah, Daud sangat peduli kepada Salomo; anaknya yang akan menggantikan sebagai raja atas Israel dan khusus untuk membangun bait Allah. Daud memanggil Salomo dan menceritakan bahwa kerinduannya untuk membangun bait Allah, tetapi Allah tidak menghendaki sebab tangan Daud telah banyak menumpahkan darah dalam peperangan. Tuhan menyatakan bahwa Salomo yang akan membangun Bait Allah tersebut dan kuasa serta anugerah Allah akan menyertainya dalam seluruh tanggung jawab kepemimpinan sebagai Raja Israel. Kerajaannya akan berdiri kokoh serta proses pembangunan bait Allah akan selesai dengan baik. Itulah sebabnya Salomo tidak perlu takut dan tawar hati sebab Tuhan Allah selalu menyertai dan memberkatinya. Salomo pun tidak sendiri, Daud sebagai orang tua memberi penguatan melalui nasehat kepadanya. Demikianpun kita sebagai keluarga Allah, harus meminta hikmat Tuhan agar kita menjadi keluarga Allah yang tat dan setia. Ketaatan kepada Tuhan menjadi dasar untuk kita saling mendampingi, menguatkan dan menyemangati satu dengan yang lain demi masa depan bersama yang terbaik
Doa: Ya Tuhan karuniakan hikmatMu bagi
kami dalam pekerjaan, pendidikan demi masa depan yang baik. Amin.-
Minggu , 27 Oktober 2024 Ezra 6 :1 - 12
Pentingnya Relasi Dengan Sesama Demi Kesejahteraan Hidup
Membangun relasi antar sesama untuk kesejahteraan menjadi tema minggu pelayanan kita. Tema ini ditegaskan melalui kesaksian Firman Tuhan tentang perintah raja Darius untuk meneruskan penyelesaian pembangunan bait Allah. Perintah raja Darius ditujukan kepada bupati dan tua-tua Israel untuk membangun bait Allah. Perintah tersebut didukung baik secara daya maupun dana, termasuk kebutuhan makan dan minum ditunjang dan digerakan untuk menyelesaikan pembangunan bait Allah. Sebuah kerjasama yang baik terjadi antar sesama. Perintah Raja Darius ini jika tidak diikuti dan diindahkan maka resiko adalah hukuman gantung dan pemusnahan seisi rumahnya. Itulah cara dan kuasa Tuhan yang menggerakkan Raja Darius yang tidak percaya kepada Tuhan. Dalam tuntunan Tuhan, kerjasama yang dapat dibangun dan diwujudkan untuk menyelesaikan pekerjaan besar yaitu menyelesaikan pembangunan bait Allah. Keteladanannya bagi adalah keharusan mengupayakan kesejahteraan hidup ini melalui kerjasama yang dibangun antar sesama. Semuanya pun akan berjalan dengan baik atas kuasa Tuhan yang menggerakkan hati setiap orang. Bahkan orang yang tidak seiman dengan kita sekalipun, dapat Tuhan pakai untuk mewujudkan hal-hal yang baik untuk semua orang dan demi hormat kepujian nama Tuhan.
Doa: Terima kasih Tuhan atas tuntunanMu bagi kami
dalam membangun relasi dengan sesama untuk masa depan yang baik. Amin.-
Senin, 28 Oktober 2024 Ezra 6 : 13 - 15
Relasi yang dibangun Dalam Campur Tangan Tuhan
Relasi antar sesama untuk kesejateraan akan terjadi hanya dalam tuntunan kuasa Tuhan. Hal ini terbukti melalui kesaksian Firman Tuhan saat Raja Darius memerintah untuk kembali menyelesaikan pembangunan bait Allah oleh dukungan Tatnai serta rekan-rekan mereka. Dukungan penuh kepada para tua-tua Yahudi untuk menyelesaikannya juga ditopang oleh nubuatan nabi Hagai dan nabi Zakharia bin Ido. Kuasa Tuhan yang Maha Besar terjadi melalui raja-raja Persia yakni Koresh, Darius dan Arthasasta untuk menyelesaikan Bait Allah yakni pada hari ketiga bulan Adar. Sebuah kesaksian iman bagi kita bahwa pentingnya membangun relasi dengan siapapun untuk mewujudkan kehidupan yang baik dan sejahtera, dengan menghadirkan Tuhan. Kuasa Tuhanlah yang menggerakan hati setiap orang. Bahkan yang tidak seiman ataupun menjadi musuh kita sekalipun. Sebab itu, jadikanlah Kristus sebagai sumber hidup untuk menjadi kekuatan bagi kita dalam membangun relasi hidup dengan semua orang demi mewujudkan kesejahteraan dan kebaikan dalam kehidupan kita semua!
Doa: Ya Tuhan mampukan kami untuk
membangun relasi dengan sesama demi mewujudkan kesejahteraan bersama. Amin.
Selasa, 29 Oktober 2024 Nehemia 7 :1 - 3
Relasi yang Baik Akan Tercipta Kerjasama yang Baik
Nehemia bertugas sebagai bupati untuk membangun kembali tembok Yerusalem yang runtuh. Setelah semua proses pembangunan selesai dengan pemasangan pintu-pintu gerbang, maka Nehemia menugaskan para penunggu pintu gerbang, para penyanyi dan orang-orang Lewi. Selain itu, kepada Hanani sebagai pengawas atas Yerusalem serta Hanaya sebagai panglima benteng. Hanaya adalah seorang yang takut akan Allah dan dapat dipercaya dibanding dengan yang lain. Nehemia juga memerintahkan untuk pintu-pintu gerbang selalu dijaga dan ia menempatkan penjaga-penjaga dari penduduk kota Yerusalem di tiap-tiap tempat penjagaannya. Semua yang diatur dengan baik oleh Nehemia, mendapat dukungan melalui relasi kerja yang baik dengan semua unsur, baik pimpinan dan umat di Yerusalem. Nehemia melaksanakan tanggung jawab itu dengan selalu mengandalkan Tuhan sebagai kekuatannya. Sebuah teladan bagi kita dalam melaksanakan setiap tanggung jawab untuk membangun relasi dan kerjasama guna mewujudkan kesejahteraan.
Doa: Ya
Tuhan mampukan kami untuk membangun relasi dengan sesama untuk kesejahteraan
hidup bersama. Amin.
Rabu, 30 Oktober 2024 Nehemia 12 : 44 - 47
Bantuan Kepada Pelayanan Akan Mewujudkan Kesejahteraan
Tugas Nehemia sebagai bupati bukan saja untuk membangun tembok Yerusalem yang runtuh, namun juga memperhatikan jaminan hidup para imam dan orang-orang Lewi yang bertugas dalam pelayanan pekerjaan Tuhan. Hal tersebut dilakukan dengan mengangkat beberapa orang yang bertugas mengawasi bilik-bilik perbendaharaan, persembahan khusus, hasil pertama dan persepuluhan sesuai dengan ladang setiap kota. Hal ini diatur dengan baik sebagai bentuk sukacita umat karena pekerjaan untuk melayani Tuhan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh para imam, kaum Lewi serta juga para penyanyi dan penunggu pintu gerbang. Pesan nas hari ini bagi kita adalah pentingnya membangun relasi antar sesama yang dengan baik demi mewujudkan tugas dan tanggungjawab pekerjaan Tuhan untuk kesejahteraan bersama. Kita tidak dapat melakukan sutau pekerjaan seorang diri. Kita butuh kerjasama dengan sesama dan meminta hikmat Tuhan agar semua yang dilakukan untuk kesejahtaraan bersama dapat terwujud.
Doa:Ya Tuhan terima kasih untuk bantuan
dan dukungan teman-teman sekerja dalam melakukan tugas-tugas pelayanan. Amin.
Kamis, 31 Oktober 2024 Roma 15 : 22 - 23
Membantu sesama untuk kesejahteraan adalah buah benih Injil
Di hari ini kita merayakan HUT Reformasi atau Pekabaran Injil dengan bersyukur atas kasih Tuhan bagi kita dalam tanggung jawab kesaksian dan pelayanan di tengah dunia. Pelayanan kepada sesama yang lemah, sakit dan berkekurangan dilakukan dengan sukacita dalam persekutuan orang percaya adalah merupakan kesaksian injil Kristus yang terus kita beritakan dan saksikan bagi dunia dan semua orang. Hal tersebut dinyatakan oleh Paulus dalam surat pastoralnya kepada jemaat di Roma. Paulus mengajak umat untuk mengambil bagian dalam pelayanan kasih bagi mereka yang miskin dan berkekurangan di Yerusalem. Ajakan Paulus tidak sebatas pernyataan saja, namun melalui tindakan pelayanan Paulus kepada jemaat dengan kepedulian cinta kasih kepada mereka. Itulah benih Injil yang terus ditabur oleh Paulus dan diharapkan dapat diteruskan oleh jemaat, termauk oleh kita sebagai wujud kesaksian bagi semua orang. Injil yang menjadi manusia dalam Tuhan Yesus Kristus, diwujudkan dalam hidup yang penuh kasih, mengampuni dan menyelamatkan semua orang percaya. Injil itu yang diberitakan melalui akta berbagi kasih dengan mereka yang sakit, miskin dan berkekurangan. Itulah makna syukur kita di Hari Ulang Tahun Pekabaran Injil.
Doa:Terima
kasih Tuhan, mampukan kami untuk melayani bersama dengan mereka sebagai kawan
sekerja Allah. Amin.