Jumat, 01 November 2 Tawarikh 17 : 7 - 9
Diberkati Karena Mengutamakan Tuhan
Tidak semua anak memiliki karakter atau perilaku hidup yang sama dengan orang tuanya. Ada anak yang berbeda dari kehidupan orang tuanya.Bacaan teks ini menampilkan cerita bahwa raja Yosafat menjadi raja Yehuda menggantikan Asa; ayahnya, yang wafat akibat sakit parah mendera kakinya (2Taw. 16:12-13).Yosafat setia dan taat, bahkan mengandalkan Tuhan sebagai penolong.Ayahnya, Raja Asa, bersekutu dengan Aram yang menyembah ilah sehingga dibenci Tuhan.Yosafat juga memperhatikan kehidupan rohani rakyatnya.Ia mengutus beberapa pembesar, orang Lewi, dan para imam untuk mengajar rakyatnya agar hidup takut akan Tuhan (7-9).Yosafat melakukan banyak hal yang benar di mata Tuhan, hal yang berbeda jauh dengan yang dilakukan oleh ayahnya.Yosafat mendelegasikan tugas mengajarkan hukum Tuhan kepada orang yang tepat.Tuhan pun memberkati Yosafat dengan menaruh rasa takut pada Yehuda di dalam hati negara tetangga dan musuhnya.Makna dan pesan firman Tuhan ini adalah orang yang hidup bagi Tuhan serta yang mengutamakan Tuhan dalam seluruh karyanya, akan mengalami berkat-berkat Tuhan.
Doa: Ya Tuhan, mampukanlah kami hidup
mengutamakanMU. Amin
Sabtu, 02 November 2 Tawarikh 31 :1 - 10
Teladan Kemurahan Hati Demi Kesejahteraan Banyak Orang
Firman Tuhan diakui berisikan petunjuk-petunjuk hidup dalam menjalani kehidupan selaku umat Tuhan. Selain itu,ada prinsip-prinsip kebenaran yang menuntun umat Tuhan untuk hidup benar di hadapan Tuhan. Salah satukebenaran yang harus dilakukan oleh umat Tuhan adalah hidup bermurah hati dan adanya kesediaan untuk memberi. Dalam rangka itulah, raja Hizkia menjadikan dirinya sebagai contoh dan teladan dalam memberi sumbangan untuk para Imam dan Orang Lewi. Raja Hizkia memberi sumbangan dari harta miliknya untuk korban bakaran. Dengan menunjukkan kemurahan hati melalui memberi sumbangan, raja Hizkia menggerakkan hati rakyat juga untuk memberi sumbangan. Hasilnya,terkumpullah bahan makanan sehingga para hamba-Nya bisa makan sampai kenyang, malah mereka semua berkelimpahan.
Dari sini dapat dipahami bahwa Tuhan memanggil kita untuk dengan sadar menjadi teladan kemurahan hati demi kesejahteraan banyak orang.
Doa: Mampukanlah kami menjadi teladan dalam memberi Amin..
Minggu, 03 November Yohanes 9 :1 - 41
Nyatakan Kemuliaan Tuhan Dengan Menolong Sesama
segala sesuatu yang terjadi di hidup ini pasti ada penyebabnya.Pemahaman seperti itu tampak juga dalam pikiran para murid yang menanyakan siapa yang bersalah saat mereka melihat pengemis yang buta sejak lahir. Para murid Yesus terjebak dalam pola sebab akibat, sehingga Yesus pun memberi penjelasan atas peristiwa yang terjadi tersebut. Bagi Yesus, apapun yang terjadi atas izin Allah dengan maksudsupaya pekerjaan Tuhan dinyatakan. Jadi, peristiwa Yesus menyembuhkan pengemis buta terjadi atas izin Allah. Melalui penyembuhan yang terjadi di hari Sabat, Yesus memberikan terang kepada pengemis buta. Meskipun ada penolakan dari orang-orang Yahudi dan ahli Taurat karena dianggap melanggar Sabat; namun, penyembuhan itu menunjukkan kasih Allah yang menjangkau semua manusia tanpa dibatasi apa pun. Melalui mujizat ini, kuasa Tuhan dinyatakan. Yesus melakukan ini dengan hati. Marilahkita menyatakan Allah kepada siapa pun dengan hati!
Doa: Semangatkanlah kami untuk menolong sesama demi kemuliaan Tuhan. Amin.
Senin, 04 November Yohanes 11 : 1 - 4
Muliakan Tuhan Dalam Persoalan Hidupmu
Semua manusia, baik selaku pribadi atau keluarga, pastimengalami persoalan dalam hidup. Persoalan-persoalan itu beraneka ragam yakni ekonomi, pekerjaan dan usaha, kesehatan dan masih banyak lagi yang lain.Kita pasti pernahmengalaminya, ataubisa saja kita sekarang sedang berjuang untuk keluar dari persoalan-persoalan itu.Meskipun demikian,persoalan-persoalan yang dialami tidak akan menghancurkan, membahayakan, atau membinasakan kita, justru melalui persoalan itu kemuliaan Allah dinyatakan (ay.4). Hal ini menunjukkan apapun keadaannya, Allah tidak pernah jauh dari hidup kita.Allah tidak pernah meninggalkan kita sendirianmeskipun kita berada di dalam kesesakan, Allah selalu hadir untuk mendampingi kita. Mengapa demikian? sebab melalui persoalan hidupmu Allah mau menyatakan kemuliaan-Nya dan mujizat-Nya di dalam dirimu saat ini juga. Di dalam persoalan hidup Allah yang berkuasa menyatakan kuasanya agar manusia tunduk pada kuasa Allah, dan memuliakan Allah.
Doa: Biarlah dalam persoalan hidup, kami terus memuliakan Tuhan
dalam hidup ini. Amin.
Selasa, 05 November Matius 9 :9-13
Kemuliaan Yesus Pada Orang Berdosa
Salah satu hal yang selalu melekat pada diri kita ketika mengetahui orang lain membuat kesalahan atau dosa adalah memberi “stempel” buruk atau tidak baik, atau tidak pantas pada orang tersebut. Catatan buruk diberikan kepadanya, lalu dikucilkan atau tidak dipakai dalam masyarakat.Firman Tuhan hari ini memperlihatkan tindakan Yesus melawan sikap tersebut.Matius; seorangmurid Yesus yang punya catatan jelek di kalangan masyarakat, justru dipanggil dan dipilih Yesus untuk menjadi murid-Nya.Mengapa demikian?karena Yesus melihat kemungkinan pertobatan yang tulus dalam diri Matius. Yesus juga menilai keinginan hati Matius untuk mengikuti Dia, dengan kesungguhannya, serta meninggalkan pekerjaan dan cara hidupnya. Hal ini berbeda dari gambaran atauimage orang tentang Matius.Pemilihan terhadap Matius yang tidak dipandang oleh masyarakat saat itu, hendak menegaskan bahwa orang berdosa disayangi dan mendapat perhatian dari Tuhan. Apalagi jika iatidak menolak Tuhan. Berubah dan berbalik ke jalan yang benarmenunjukkan telah terjadinya kemuliaan Tuhan pada orang berdosa yang bertobat.
Doa:Ya
Tuhan, Muliakan dan
ajarilah aku bertobat dan mengubah diriku menjadi manusia baru. Amin.
Rabu, 06 November Matius 9 :18 - 26
Yakinlah, Kuasa Allah Menyembuhkan!
Meyakini kuasa Allah dalam hidup berarti memilih jalan kehidupan dan kesembuhan atas hidup tersebut. Hal ini harus berwujud dalam tindakan iman dengan datang kepada Yesus memohon keselamatan saat sakit, susah, atau menderita.Kisah kepala rumah ibadat dan seorang perempuan yang sakit pendarahan dua belas tahun lamanya menunjukkan betapa Yesus berkuasa atas penyakit dan kematian. Iman kepada Yesus dinyatakan oleh kepala rumah ibadat yang datang menyembah dan memohon belas kasihan Yesus untuk menghidupkan anaknya yang mati. Iman yang sama juga terlihat dari kisah perempuan yang sakit pendarahan selama dua belas tahun lamanya. Keyakinan atas kuasa Yesus, membuat dirinya berani menjamah jumbai jubah Yesus. Yesus tidak hanya menyembuhkan penyakitnya, tetapi juga menahirkannya.Iman menuntun seseorang kepada sebuah tindakan konkret. Di tengah-tengah kondisi yang pelik, kita harus mencari, berharap, dan beriman kepada Yesus.
Doa:Berikanlah kemenangani dari derita hidup. Amin.
Kamis, 07 November II TAwarikh 21 :1 - 20
Apa yang Ditabur, Itu yang Dituai
Sebagai orang percaya, cukuplah meyakini bahwa Hukum Tabur Tuai itu nyata. Kisah Raja Yoram, seorang muda yang dipercayakan menjadi pemimpin dalam usia 32 tahun dan berhadapan dengan situasi bangsa yang dipimpinnya saat itu.Yoram dalam kepemimpinannya melakukan yang tidak baik dihadapan Tuhan.Ia membunuh saudara-saudaranya dan beberapa pembesar Israel (ay.5).Ia merasa dirinya kuat dan hebat sehingga semena-mena atas kekuasaan yang dipercayakan baginya. Kondisi ini membuat tidak nyaman, sehingga Edom memberontak dan mengangkat pemimpin mereka sendiri.Pada akhirnya terjadi peperangan antar Yoram dan Edom.Ia membujuk Yehuda dan penduduk Yerusalem untuk berzinah, dll. Atas keburukan dan kejahatan Yoram, Tuhan Allah murka dan menghukumnya. Orang Filistin dan orang Arab bangkit melawan dia, sehingga ia kehilangan semua yang dimiliki. Bahkan sampai akhir hidupnya ia menderita sakit yang hebat dan meninggal dalam kesendirian sebab rakyatnya tidak mencintainya. Kisah Raja Yoram mengajarkan kita untuk berlaku baik, adil dan taat kepada sesama dan Tuhan.Jangan pernah memegahkan diri, jangan merasa lebih dari Tuhan, jangan angkuh dan serakah. Sebab semuanya hanya akan membawa kepada malapetaka dan kebinasaan.
Doa:Berkati kami
Tuhan, untuk setia melakukan kebaikan dalam kehidupan kami. Amin.
Jumat, 08 November II RAja-RAja 1 :1 - 18
Nikmati ProsesNya dan Rasakanlah BerkatNya!
Ahazia melakukan kesalahan besar dihadapan Tuhan. Menyembah baal atau berhala ketika ia terbaring sakit karena terjatuh dari kisi-kisi kamar. Dia meminta petunjuk dari baal-zebub;allah di Ekron, terhadap penyakitnya dan mengharapkan kesembuhan. Mendengar perbuatan yang dilakukannya itu, Malaikat Tuhan menjumpai Nabi Elia dan meminta Elia untuk berjumpa dengan utusan-utusan Raja. Ketika perjumpaan itu terjadi, Nabi Elia menanyakan tentang keputusan Raja menemui baal-zebul untuk kesembuhannya! Nabi Elia berkata kepada mereka, Apakah tidak Allah di Israel, sehingga engkau menemui baal-zebul?Dalam kemarahan, Elia kemudian menyampaikan Firman Tuhan “Engkau tidak akan bangun lagi dari tempat tidur, dimana engkau berbaring, sebab engkau pasti akan mati(Ay.4).Apa yang dilakukan Nabi Elia merupakan wujud ketaatannya kepada Allah Menduakan Allah dalam hal keyakinan akan menjadi persoalan yang besar. Sebab Allah kita adalah Allah yang hidup, berkuasa dan memiliki segalanya.
Doa:Ajari kami Tuhan, untuk
selalu sabar menjalani pembentukan yang berasal dariMu. Amin.
Sabtu, 09 November Lukas 13 :10-17
Tak tersembunyi, Kuasa Allah
Bagi etiap orang percaya, Mujizat Tuhan akan terjadi kapan dan dimana saja bahkan dalam waktu dan situasi yang tidak dibayangkan. Tuhan Yesus menyembuhkan (bekerja) pada hari sabat.Hal ini tidak diijinkan dalam tradisi Yahudi. Tuhan Yesus mendapat pertentangan dari kepala rumah ibadat, namun Yesus menjawab dengan bijak bahwa perempuan ini perlu ditolong, sebab ada banyak orang juga yang tidak menghargai hari Sabat, mereka melakukan pekerjaan seperti menggembalakan lembu dan keledai (ayat.15). Seringkali kita berlaku seperti kepala rumah ibadat yang cenderung tidak memikirkan kemanusiaan.Kita lupa bahwa menjadi pengikut Kristus haruslah hidup saling menolong dan melakukan kebaikan.Banyak sekali orang yang munafik, menampilkan kebaikan hanya sebagai pencitraan dan kemudian mengabaikan kemanusiaan.Untuk itu, jadilah orang yang bertanggung jawab bagi sesama tetapi juga bagi Tuhan. Hanya dengan demikian, kita akan merasakan Karya Kebaikan Tuhan yang nyata, yang tidak terbatas dalam ruang dan waktu.
Doa:Kuduskan
hidup kami Ya Tuhan, agar kami menjadi Berkat bagi sesama kami. Amin.
Minggu, 10 November Daniel 1 :
Jalan Hidup orang benar Diberkati
Hari Pahlawan diperingati setiap tanggal 10 November. Hari ini diperingati untuk mengenang pertempuran Surabaya yang terjadi pada tahun 1945. Pertempuran tersebut merupakan bagian dari Revolusi Nasional Indonesia. Walaupun berada ditengah-tengah pergolakan penjajahan, tidak menyurutkan semangat tentara Indonesia untuk merdeka dan terbebas dari penjajahan. Satu hal yang dapat kita pelajari dari semangat para pahlawan ini ialah komitmen mereka. Komitmen Daniel dalam bacaan kita hari ini pun mengajarkan kita untuk tetap berpegang teguh pada sesuatu yang benar dan tidak mudah terombang-ambing. Sebab, berkat dan promosi disediakan Tuhan bagi orang-orang yang hidup benar. Meski berada di tengah-tengah lingkungan masyarakat yang menyembah berhala, Daniel berketetapan hati untuk tidak hanyut dalam pola hidup istana. Ia berani menolak dosa, tidak mau menyembah kepada raja meskipun nyawa menjadi taruhannya. Bahkan dari hal yang terkecil sekalipun (soal makanan). Bayangkan jika kita hidup ditengah-tengah lingkungan yang jahat, rusak moralnya, dan menganggap dosa itu sesuatu yang biasa dan wajar? Apakah kita akan merasa damai? Di akhir zaman ini, Tuhan mencari orang-orang seperti Daniel.Orang-orang yang berani menolak melakukan kejahatan dan pelanggaran.
Doa:Ajari kami
Tuhan, untukmenjaga kekudusan hidup dan terus berjalan dalam kehendakMu. Amin.
Senin, 11 November Amsal 23 :29 - 30
Tubuhmu adalah Bait Allah yang Kudus, Hargailah!
P2PTM Kemenkes RI (Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tidak menular) menyerukan dampak mengkonsumsi Alkohol bagi kesehatan.Salah satunya yakni menyebabkan gangguan jantung.Terhadap dampak tersebut maka kita diingatkan untuk tetap menjaga kesehatan dan sedini mungkin tidak terjerat kedalam lingkungan yang dipenuhi dengan Alkoholic (Pemabuk). Amsal 23 : 29-30 secara lantang menyampaikan tentang kondisi seorang pemabuk atau pecinta alkohol. Jika dibaca pada ayat selanjutnya kita dapat memahami bahwa dampak seseorang yang mengalami mabuk karena meminum minuman keras adalah kekacauan (ayat.33-35).Untuk itu, pembinaan dalam lingkup keluarga harus tetap digemakan.Pembinaan bukan hanya pada anak-anak, tetapi antar suami-istri pun haruslah diperkuat. Hanya dengan demikian, kita akan terhindar dari kekacauan dan kehancuran akibat kemabukan itu. Semoga kita dijauhkan dari perilaku-perilaku yang merusak hidup, jadilah orang-orang yang berhikmat dengan menjaga kekudusan tubuh dan hidup.
Doa: Hanya
oleh Hikmat Tuhanlah, maka kami akan terhindar dari kemabukan duniawi. Amin.
Selasa 12 November Amsal 20 :1
Berhikmatlah dan Sayangilah Tubuhmu!
“Papa pung pasang”, Ini adalah judul lagu Ambon yang sangat viral sebab memuat kisah-kisah heroic seorang ayah yang sungguh-sungguh berjuang untuk anak—anaknya.Bertepatan dengan hari ini diperingati sebagai hari Ayah Nasional, maka bacaan dihari ini pula secara tersirat memberi kesan tentang sosok ayah yang terkadang harus berkutat dengan yang namanya anggur atau minuman keras sebab bekerja sebagai penghasil sopi (batifar).Sesungguhnya, anggur atau minuman keras yang dalam tradisi orang timur masih kental digunakan sebagai salah satu pengikat (adat), tidaklah salah jika didudukkan fungsinya secara benar.Sebab pada jemaat-jemaaat kita di daerah-daerah tertentu, minuman keras (sopi) adalah salah satu mata pencaharian umat atau masyarakat.Pendidikan anak-anak terjamin dengan adanya hasil sopi bahkan keberhasilan anak-anak pun adalah dari hasil penjualan sopi.Persoalannya ialah pada pengguna/pengkonsumsi minuman keras ini.Melalui Firman Tuhan hari ini ini, kita belajar bersama untuk menjadi orang-orang yang bijaksana dan berhikmat dengan tidak membiarkan diri dipengaruhi minuman keras
Doa:Kuduskan Tubuh dan Hidup
kami Tuhan, sehingga kami layak dihadapanMu. Amin.
Rabu, 13 November Amsal 6 :32
Jauhi Perzinahan
Salah satu penyakit sosial yang marak terjadi dalam kehidupan masyarakat yaitu masalah perzinahan. Meskipun zinah disadari sebagai perbuatan yang salah dan sangat beresiko, namun secara sengaja masih tetap dilakukan. Mirisnya perbuatan zinah acapkali dilakukan oleh orang percaya hanya untuk memenuhi keinginan daging semata. Karena itu melalui bacaan saat ini penulis hendak menyampaikan ajaran kepada kita perihal perzinahan. Baginya orang yang melakukan zinah sama dengan tidak berakal budi dan berdampak merusak diri sendiri. Artinya pelaku zinah tidak memiliki hikmat dan akal sehat sehingga menjerumuskan diri dalam perbuatan amoral. Karena perbuatan zinah dapat merugikan diri maka alangkah lebih baik perbuatan tersebut tidak dilakukan. Ada banyak konsekuensi yang didapat atas perbuatan tersebut baik secara moral, relasi sosial tetapi juga pada kesehatan tubuh. Terhadap hal itu sebagai orang percaya kita diajarkan agar menjauhkan diri dari perbuatan zinah, sebab perbuatan demikian pun tidak berkenan dihadapan Allah dan mendatangkan dosa. Terus jalani hari-hari hidup yang Tuhan anugerahkan sambil tetap meminta hikmat Allah, supaya kita tidak terjebak dan jatuh dalam perbuatan dosa.
Doa: Tuhan, kami percaya hikmat-Mu menuntun dan menjauhi kami dari
perbuatan zinah. Amin.
Kamis 14 November 1 Timotius 5 :23
Hidup Sehat
Memiliki tubuh yang sehat merupakan harapan semua orang. Namun harapan itu harus ditopang dengan pola hidup yang sehat. Sebab dengan menjalankan pola hidup sehat maka kita dapat memiliki tubuh yang sehat pula. Kesehatan adalah hal yang penting dan harus dijaga, itu sebabnya rasul Paulus turut menasihati Timotius supaya menjaga kesehatannya. Sebab ada banyak hal yang akan ikut terganggu termasuk pelayanan jika tubuh tidak sehat. Ini berkaitan dengan kondisi Timotius yang mengalami gangguan pada pencernaannya dan tubuh yang sering lemah. Terhadap hal itu rasul Paulus menyampaikan kepadanya supaya janganlah lagi minum air saja, melainkan tambahkanlah anggur sedikit. Artinya ada upaya yang harus dilakukan untuk tetap menjaga kesehatan. Kalimat tambahkan sedikit anggur mununjukkan pemakaian anggur yang tidak banyak atau tidak berlebihan. Sebab jika berlebihan maka justru akan berpotensi merusak kesehatan. Oleh karena itu melalui firman ini kita semua diajarkan untuk menerapkan pola hidup sehat. Hal ini dapat dilakukan jika semua orang memiliki kesadaran akan pentingnya hidup sehat. Dalam kaitan dengan itu maka hikmat dari Allah diperlukan untuk menuntun dan mengarahkan cara berpikir kita. Terapkanlah pola hidup sehat dalam kehidupan tiap-tiap hari baik kepada pribadi maupun keluarga kita. sebab dengan begitu akan mengurangi resiko berbagai macam penyakit bahkan kematian dini. Utamakan hidup sehat agar semua hal yang berkaitan dengan tugas dan tanggungjawab yang dipercayakan kepada kita, dapat dijalankan dengan sebagaimana mestinya.
Doa: Hikmati kami ya Allah, supaya terus menerapkan hidup sehat dari waktu ke waktu. Amin.
Jumat 15 November 1 Korintu 7 :1-9
Relasi Yang Sehat
Berbicara tentang hidup sehat tidak hanya terkait dengan tubuh jasmani manusia saja, tetapi juga berkaitan dengan relasi antara sesama manusia. Pada bagian ini Rasul Paulus hendak menasihati jemaat Korintus terkait hal tersebut. Nasihat Paulus ini merupakan respons terhadap tulisan yang dikirimkan kepadanya tentang persoalan hubungan seksual. Hal ini disebabkan karena sejumlah orang Korintus berpikir bahwa melakukan hubungan seks di luar perkawinan itu bukan masalah. Namun Paulus menolak hal tersebut serta meminta agar pasangan yang telah menikah supaya tetap saling setia. Ada sebagian pula dari orang Korintus yang berpendapat bahwa, tidak melakukan hubungan seksual akan membuat mereka lebih rohani dari pada mereka yang berhubungan seksual. Terkait dengan hal itu Paulus mengemukakan pendapat pribadinya, jika tidak dapat menguasai diri lebih baik kawin dari pada hangus karena hawa nafsu (ay. 9). Artinya melalui firman ini, rasul Paulus mengingatkan kita tentang pentingnya menjalani suatu relasi yang sehat. Hal ini harus menjadi perhatian bersama karena tidak sedikit dari orang percaya yang telah terjerumus dalam dosa percabulan. Jalanilah kehidupan yang sehat dan jauhkanlah diri kita dari hubungan seksual di luar pernikahan, serta berusaha menghargai pernikahan yang telah diberkati oleh Allah dengan tetap setia kepada pasangan hidup masing-masing.
Doa: Ya Allah, mampukan kami agar dapat menjalani relasi yang sehat. Amin.
Sabtu 16 November Amsal 27 :23 - 27
Hikmat Allah Menuntun Hidup
Salah satu hal mendasar dan yang paling penting dalam menjalani kehidupan yakni memenuhi seluruh kebutuhan hidup. Terhadap hal itu bagian Alkitab Amsal 27:23-27 memberikan pelajaran tentang suatu kehidupan di desa, berkaitan dengan bangsa Israel kuno yang cenderung berusaha pada bidang peternakan dan pertanian. Sebagaimana ternak harus dipelihara, demikian juga sawah harus digunakan dengan sebaik-baiknya sehingga dapat menghasilkan. Dari hasil itulah segala kebutuhan manusia dapat dipenuhi termasuk kebutuhan makanan (ay. 27). Pelajaran utama dari bagian Alkitab ini ialah kita harus memakai hikmat dalam membuat rencana, sehingga semua yang direncanakan dapat berjalan dengan baik. Sebab hewan yang sehat, sawah yang memberikan hasil, panen yang tepat waktu dan mempergunakan hasilnya dengan bijaksana semua itu membutuhkan hikmat. Pertanyaannya ialah apakah kita telah menggunakan hikmat dalam menjalani hidup? Sebab oleh hikmat Allah, setiap orang akan dimampukan serta dituntun dalam suatu perencanaan demi kebutuhan hidupnya. Artinya melalui firman Tuhan saat ini, kita diajarkan bahwa betapa pentingnya hikmat yang berasal dari pada Allah. Itu sebabnya mengakhiri usbu ini sebagai orang-orang percaya baik kehidupan pribadi maupun keluarga, kita semua diingatkan untuk terus meminta hikmat dari Sang sumber hikmat untuk menjalani hidup ke depannya.
Doa: Bapa, biarlah hikmat-Mu terus menuntun hidup kami. Amin.
Minggu , 17 November Hkm 19 :1 -30; Mzm 11 : 5
Hentikan Kekerasan
Berbicara perihal tindak kekerasan bukanlah suatu topik yang baru pernah dicakapkan. Mengapa? Karena hal ini sudah sering kita dengarkan dan diikuti melalui berbagai media maupun di lingkungan sekitar. Tidak hanya itu, bisa jadi ada diantara kita yang justru menjadi korban bahkan pelaku kekerasan. Hal yang sama pun dapat kita temui dalam kisah di Gibea. Tindak kekerasan yang dialami gundik seorang Lewi yang tinggal dipegunungan Efrain saat bermalam di rumah orang Gibea ketika hendak kembali ke tempat tinggalnya begitu tragis. Tindak kekerasan tersebut terjadi karena adanya desakan dari orang-orang dursila yang ada di situ. Karena terdesak maka orang Lewi tersebut mengorbankan gundiknya, sehingga perempuan itu diperkosa dan dipermainkan semalam-malaman sampai pagi yang berujung kematian. Mirisnya jenazah tersebut dimutilasi menjadi dua belas bagian oleh suaminya sendiri dan disebarkan ke seluruh daerah Israel. Perbuatan yang tidak berprikemanusiaan ini tentu saja melawan kehendak Allah yang memberi anugerah kehidupan (Mzm 11:5b). Merenungkan firman ini maka kita disadarkan agar berhenti melakukan kekerasan, sebab sadar atau tidak kita pernah melakukanya lewat sikap, tutur kata maupun perbuatan. Biarlah kita menjadi manusia yang lebih bermartabat dan semakin menghargai hak hidup sebagai sesama manusia dan Allah yang memberikan kehidupan.
Doa: Roh Kudus pimpin kami berpikir dengan baik sebelum
bertindak. Amin.
Senin, 18 November Amsal 16 : 29
Berpikir Sebelum Bertindak
Penyesalan biasanya datang dari belakang,merupakan penggalan kalimat yang menggambarkan suatu perasaan menyesal setelah semuanya telah terjadi berkaitan dengan sesuatu yang kurang baik atau salah. Salah satu contoh tindakan yang kurang baik atau salah yaitu tindakan kekerasan. Amsal 16:29 yang menjadi bacaan kita saat ini menunjukkan bahwa orang yang menggunakan kekerasan menyesatkan sesamanya dan membawa dia di jalan yang tidak baik Artinya perbuatannya itu memberikan pengaruh buruk kepada orang lain sehingga dimungkinkan melakukan hal yang sama juga. Dengan kata lain, orang yang melakukan kekerasan tidak dapat menjadi teladan yang baik karena memiliki prilaku yang menyesatkan. Itu sebabnya kecaman terhadap tindakan tersebut disertai seruan untuk menghentikan kekerasan seringkali kita dengarkan dimana-mana. Hal ini terjadi karena tindakan yang tidak terpuji tersebut marak terjadi baik di dalam keluarga, lingkungan masyarakat, tempat bekerja dan pelayanan. Hal dimaksud dapat saja terjadi baik tidak sengaja maupun disengajakan. Tidak ada seorangpun diantara kita yang ingin mengalami tindakan yang tidak terpuji itu. Karena tindakan kekerasan memberikan dampak yang tidak baik bagi diri sendiri maupun sesama, itu sebabnya kita diingatkan agar berpikir dengan baik sebelum terlanjur melakukan tindakan tersebut.
Doa: Tuhan Yesus terima kasih, firman-Mu mengajarkan kami agar tidak melakukan kekerasan. Amin.
Selasa. 19 November Maleakhi 2 : 16
Akhiri Siklus Keluarga Beracun
JIka kamu berasal dari keluarga pemabuk,biarkan siklus itu berakhir pada anda, Biarkan mabuk tidak diwariskan kepada generasi berikutnya. Jika pernikahan kerabatmu tidak pernah bertahan lama, pernikahan orangtuamu mengecewakan, akhir siklus, ketika kamu menikah, bangunlah pernikahan yang langgeng. Jika kamu laki-laki dan ayahmu sering memukuli ibumu,akhir siklus itu dan jadilah kebalikan dari ayahmu serta cintailah istrimu sebagaimana seharusnya pria sejati.Jika orang-orang dari keluarga kamu dikenal kejam, dingin dan pemarah, akhiri siklus itu, berusahalah untuk bersikap ramah, hangat dan mudah didekati.Inilah sepenggal puisi yang diberi judul Akhiri Siklus Keluarga Beracun.Kata-katanya sangat mengena sebab inilah realitas kehidupan.Hal ini sesuai dengan seruan kitab Malaekhi.Lewat teks ini tergambar betapa Allah tidak menghendaki adanya tindakan tindak kekerasan.Perceraian sebagai bentuk perpisahan dan wujud ketidaksetiaan tidak disetujui Allah.Perceraian dilihat sebagai salah satu wujud tindak kekerasan dan itu sebabnya Allah menentangnya.Perintah ini tegas namun semoga kita bijaksana memahami bahwa semua ini demi kebaikan kita.Sedapat mungkin kita belajar mengedepankan Tuhan dalam penentuan sikap kita.Marilah melibatkan Tuhan dalam segala hal yang kita buat supaya akhirnya siklus keluarga beracun termasuk perceraian bisa kita akhiri.
Doa: Tuhan, bantu kami untuk tidak
melakukan kekerasan epada siapapun juga .Amin.
Rabu, 20 November Kejadian 37 :12 - 28
Katakan Tidak terhadap Kekerasan!
Di Lapas dan Rutan kami berjumpa dengan orang-orang yang hebat di dalam Tuhan. Banyak kesaksian menarik yang kami temui di sana. Salah satunya adalah ketika seorang warga bina bercerita tentang ulah saniri negeri yang kemudian membuatnya dan rekannya dijebloskan di ruang berterali besi ini. Wajahnya penuh ekspresi kemarahan, namun diakhir seluruh kepahitan hidup yang ia kisahkan, dengan wajah penuh senyuman, ia berkata, “Beta mengampuni mereka dan beta tidak akan balas perbuatan mereka. Cukup hanya untuk beta. Jangan lagi orang lain”. Pernyataannya adalah pilihan yang tepat. Belajar dari kecemburuan saudara-saudara Yusuf, hendaklah kita katakan tidak terhadap kekerasan sebab hanya akan membuat hidup orang lain menderita. Warga bina memutuskan untuk melepaskan pengampunan bagi orang-orang yang telah membuatnya menderita.Sikapnya adalah teladan yang baik.
Doa:ya Allah, mampukanlah kami untuk
hidup baik ,Amin.
Kamis, 21 November Yeremia 22 :1 - 5
Budaya Kekerasan Jangan Dipelihara!
Perintah untuk melepaskan pengampunan kepada orang yang bersalah sebagaimana yang terucap melalui doa Bapa Kami adalah perintah yang sangat menantang. Rasanya sakit dan sulit untuk melakukannya.Ini juga yang dirasakan oleh Jefo.Ayahnya telah ditangkap dan sementara menjalani hukuman dii penjara selama satu tahun. Karena penangkapan ayahnya, ia bersama ibu dan adik-adiknya mendapatkan perlakukan yang tidak baik dari masyarakat sekitar. Ia merasa dunia tidak adil baginya. Ayahnya sementara dihukum. Tetapi ia dan keluarganya juga ternyata menerima hukuman dari masyarakat sekitar. Karena semua perlakuan buruk ini akibatnya Jefo mengajak ibu dan adik-adiknya untuk berpindah tempat tinggal.Peristiswa yang diceritakan tentang Jefo mungkin dibilang biasa saja. Tapi sebagai orang percaya, kita harus membuat perenungan tersendiri tentang apa yang terjadi. Seperti inilkah cara hidup kita sebagai gereja ?Gereja adalah pesrekutuan orang percaya yang terpanggil untuk saling menopang dan bukan sebaliknya. Raja Yehuda (Zedekia) yang mendapatkan nubuat dari Yeremia telah diingatkan Tuhan akan kebenaran ini. Lepaskan pengampunan supaya budaya kekerasan berakhir dan tidak terpelihara.
Doa: ya Tuhan Yesus, ajar kami tidak
berlaku kasar kepada semua ,Amin
Jumat, 22 November Yehezkiel 45 :9 - 17
Hidup Baik Dengan Semua Orang
Bentuk tindakan menjauhi kekerasan yakni dengan melakukan keadilan dan kebenaran. Inilah yang difirmankan Tuhan melalui Nabi Yehezkiel. Otoritas sebagai seorang raja diingatkan untuk dilakukan dalam takut akan Tuhan. Ini merupakan perintah yang semestinya dipahami dan tidak dilupakan oleh kita sebagai orang percaya. Sebab terkadang jabatan dan kuasa membuat kita menghalalkan segala cara termasuk dalam melakukan praktek kekerasan dan aniaya. Tuhan mengingatkan para raja melalui nabi untuk senantiasa membangun hidup yang baik dengan semua orang.Hal ini mengandung pesan bagi kita bahwa selama masih ada kesempatan bagi kita untuk berbuat baik, maka marilah kita berbuat baik.Tuhan benci kepada kekerasan. Tuhan menciptakan manusia agar dapat mendampingi satu dengan yang lain.Karena itu segala bentuk tindakan yang seolah merusak citra hidup termasuk merampas hak Tuhan sebagai pencipta, sangat dibenci oleh Tuhan. Marilah gunakan hidup untuk hal yang baik dan benar agar nama Tuhan dimuliakan dalam hidup kita.
Doa:Tuhan Yesus, tolong kami untuk
menabur kebaikan, Amin.
Sabtu, 23 November Mikha 2 : 1 - 2
Tabur Tuai Celaka
Orang yang melakukan tindakan kekerasan terhadap sesamanya akan menuai celaka atas perbuatannya. Inilah yang tergambar dalam teks kita saat ini.Hidup mesti digunakan secara baik-baik. Setiap orang boleh memiliki keinginan namun keinginan harus dikendalikan oleh roh takut akan Tuhan. Keinginan yang tidak berada dalam kendali kuasa Tuhan hanya akan melanggengkan terjadinya kekerasan. Istilah jang baringin orang pung barang merupakan istilah yang harus dipahami sebagai sebuah perintah yang harus diikuti oleh kita sebagai orang percaya.Ini juga sesuai dengan hukum Tuhan yang mengajarkan kita untuk tidak mengingini. Kita boleh saja memilki keinginan tapi kita harus memilikinya dengan cara yang benar. Hukum tabur tuai akan kemudian menjadi hukum yang berlaku dalam hidup kita. Tentunya kita tidak menginginkan hidup kita hancur dan binasa bukan ?Karena itu, marilah sebijaksana mungkin kita bertindak terutama untuk apapun yang menjadi keinginan kita.Kiranya kita meminta Roh Kudus menolong kita untuk mewujudkan keinginan kita. Ingatlah bahwa bila kita menabur celaka maka kita juga akan menuai celaka!
Doa: Tuhan Yesus ajar kami berlaku
hati-hati dalam hidup, Amin
Minggu, 24 November Lukas 5 :17-26
Tunjukkan Solider terhadap yang Lemah
Barangsiapa mengasihi, hendaklah ia menyatakannya bukan melalui perkataannya tetapi juga melakukannya. Inilah yang terlihat dalam sikap beberapa orang yang membantu orang lumpuh agar dapat disembuhkan oleh Yesus. Mereka memperlihatkan sikap solidaritas terhadap mereka yang lemah. Apakah ini juga menjadi gaya hidup kekristenan kita? Kita akui kalau berbicara tentang membela kehidupan,kita bisa saja menjadi orang yang selalu mau membuktikan kepada orang lain tentang kebaikan kita. Tetapi apakah itu benar-benar kita lakukan dalam hidup kita yang nyata?Hari ini kita belajar bagaimana kasih yang sesungguhnya.Saya berada di kapal Santika Lestari.Sebagai penumpang yang baru saja menumpangi kapal cepat, saya agak kewalahan untuk bisa menyesuaikan diri.Tetapi untunglah ada seorang bapak menyapa saya dan menyebutkan identitasnya.Ia seorang majelis jemaat di Moa. Akhirnya selama pelayaran saya merasa nyaman karena beliau sangat membantu saya dalam pelayaran ini.Bagaimana dengan kita, maukah kita menunjukkan sikap yang solider dengan siapa saja?
Doa: Ya Allah, ajari kami solider kepada
semua orang.Amin.
Senin, 25 November Amsal 19 : 17
Memiutangi Tuhan
Bagaimana mungkin kita memiutangi Tuhan, karena Tuhan itu kaya dan pastilah segera membayar hutangnya kepada kita. Namun, bacaan kita memaparkan bahwa Allah bisa jadi berhutang bukan karena kita meminjamkan sesuatu kepada Dia tetapi karena perbuatan kita kepada orang lain. Apakah itu?Yang pertama, karena kita menaruh belas kasihan kepada setiap orang.Tuhan senang kepada orang yang peduli terhadap sesamanya. Dia menghargai perbuatan orang yang melakukan sesuatu terhadap orang lain karena didorong belas kasihan. Belas kasihan menunjuk pada sikap yang turut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Orang yang mendapatkan belas kasihan itu adalah orang yang lemah atau tersisihkan yaitu orang yang sering tidak memiliki jalan untuk mendapatkan pertolongan dari orang lain. Memberi didasari oleh belas kasihan merupakan sebuah cara untuk melayani Tuhan dan Dia akan memberi upah kepada orang yang berbuat demikian. Yang kedua, karena kita mau berkorban bagi sesama. Terkadang untuk menolong orang lain kita harus berkorban. Berkorban yang sungguh–sungguh dan yang mau membantu dengan hati yang tulus tanpa pamrih. Milikilah hati yang penuh belas kasih, yang suka berbagi dan menolong karena dengan demikian kita akan menjadi orang – orang yang dipenuhi berkat.
Selasa, 26 November Amsal 22 : 16
Tepat Sasaran
Memberi kepada sesama adalah hal yang baik dan indah bagi Tuhan. Allah sendiri dalam banyak kesempatan mengajar dan memberi contoh bagaimana kita menunjukkan kasih kepada sesama dengan cara memberi atau berbagi. Kita bisa memberi tanpa mengasihi, namun sulit mengasihi tanpa memberi.Memberi kepada sesama pun tidak harus menunggu kita menjadi orang kaya, melainkan dalam keadaan apapun kita tetap dapat memberi.Firman Tuhan hari ini berkata, memberi hadiah kepada orang kaya itu merugikan diri sendiri.Maksudnya, pemberian yang tepat sasaran bukanlah pemberian kepada orang yang lebih mampu melainkan memberi kepada orang yang benar – benar membutuhkan bantuan kita.Firman Tuhan mengingatkan kita untuk tidak menindas orang yang lemah dan tidak mengambil keuntungan dari mereka. Karena kenyataan hidup dewasa ini, hak – hak orang yang lemah terkadang tidak mereka dapatkan, melainkan kita mengambil hak itu bagi kita. Mari kita belajar untuk memperoleh sesuatu dengan cara yang benar dan mau berbagi hidup dengan mereka yang lemah dan tersisihkan. Agar hidup kita benar – benar hidup yang menjadi berkat bukan menjadi batu sandungan bagi orang lain
Doa: Tuhan, ajarlah kami untuk tidak memperkaya diri dengan menidas orang lain, tetapi mau berbagi dengan yang lemah.Amin.
Rabu, 27 November KPR 20 : 35
Tangan Yang Tulus dan Hati Yang Rela
Ada falsafah hidup yang mengatakan “Lebih baik tangan yang memberi daripada tangan yang menerima.”Dalam falsafah ini terkandung nilai–nilai luhur dan berguna bagi kehidupan ini.Melalui penggalan kalimat ini, kita kembali disadarkan tentang pentingnya memberi. Memberi yang lahir dari dirisendiri, dan bertujuan untuk menolong atau meringankan beban sesama kita yang sedang menderita dan membutuhkan. Di era yang penuh dengan kemajuan teknologi, mungkin falsafah ini sudah jarang terdengar bahkan ditinggalkan oleh banyak orang. Tidak heran, di zaman yang serba cepat seperti saat ini, banyak dari kita yang semakin individualis bahkan terjebak dalam self centered syndrome atau sindrom yang menjadikan diri sendiri sebagai pusat dari segala kehidupan yang ada tanpa menghiraukan keberadaan orang lain. Dampak dari sindrom ini adalah pemikiran seperti : saya yang paling sulit dan menderita, sehingga seharusnya saya yang dibantu bukan membantu. Kalimat–kalimat ini mungkin muncul dalam pikiran kita saat kita hendak memberi.Namun, menurut Yesus memberikan yang terbaik tidak dilihat dari kuantitas tetapi tangan yang tulus dan hati yang rela memberi. Seperti dalam bacaan kita, Paulus juga mengingatkan kepada kita untuk dengan setia mau menolong sesama kita yang sedang menderita kesulitan, sembari terus mengingat dan menanamkan perkataan Yesus di dalam hidup kita
Doa: Ajarlah kami memberi dengan tangan yang tulus dan hati yang rela berbagi.Amin.
Kamis, 28 November Amsal 3 :27 - 35
Hikmat : Kasih dan Rendah Hati
Ternyata hikmat dikaitkan dengan dua karakter yaitu kasih dan rendah hati. Seperti pedang bermata dua, kasih mempunyai dua sisi yaitu pasif dan aktif.Kasih menolak untuk merugikan apalagi mencelakakan orang.Dalam hal ini kasih memiliki makna pasif yaitu tidak berbuat jahat.Secara aktifnya, mendorong kita melakukan sesuatu, yakni berbuat kebaikan kepada sesama.Tidak berbuat jahat memang bagian dari kasih, namun ini hanya bagian pasifnya.Berbuat kebaikan kepada orang yang membutuhkannya adalah bagian kasih yang aktif.Rendah hati juga bermata dua yaitu pasif dan aktif.Secara pasifnya orang yang rendah hati menolak untuk meninggikan diri. Dengan kata lain, rendah hati merupakan lawan dari keangkuhan. Dari sisi aktifnya, rendah hati merupakan upaya terus menerus hidup sesuai realitas. Rendah hati berarti bisa melihat realitas kita dan menerima diri apa adanya serta hidup sesuai fakta. Sebaliknya orang yang angkuh tidak melihat realitas dengan tepatdan tidak bisa menerima diri apa adanya. Akibatnya, ia hidup berdasarkan diri yang tidak pernah ada, ia melandaskan dirinya pada ilusi bukan kenyataan. Imbalan untuk orang yang rendah hati adalah Tuhan mengasihaninya.
Doa: Ya Allah mampukan kami untuk hidup rendah hati dan penuh kasih. Amin.
Jumat 29 November Lukas, 14 :12 - 14
Mengubah Kebiasaan
Dengan tangan apa anda biasa menulis? Jika menggunakan tangan kanan, cobalah menulis dengan tangan kiri.Apa yang anda rasakan? Rasanya tentu tak nyaman, terasa aneh dan janggal. Oh...betapa sulitnya mengubah kebiasaan. Hari ini Yesus mencoba untuk mengubah kebiasaan dalam mengadakan perjamuan makan.Ia hendak mengubah cara orang berelasi dan memandang sesamanya. Yesus ingin agar para pendengar-Nya itu mengetahui makna kebahagiaan dalam mengubah kebiasaan berelasi.Kebahagiaan sejati didapatkan dalam hubungan yang beragam dan tidak kaku.Yesus sedang merobohkan tembok pemisah antara orang kaya dan orang miskin.Mereka mesti kita perhatikan.Yesus tidak membatasi hubungan kita dengan sahabat, keluarga, ataupun dengan yang lainnya. Yesus hanya ingin kita mengingat akan orang–orang yang tak beruntung, orang miskin dan orang cacat. Orang mungkin sibuk memperbaiki hubungannya demi mendapatkan keuntungan dan kehormatan diri.Namun Tuhan ingin agar kita mengubah kebiasaan itu.Tuhan mengajak kita masuk dalam persekutuan berdasarkan anugerah.Hubungan indah yang tak terbalaskan oleh siapa pun.Dalam hubungan itu hanya ada pemberian tanpa mengharapkan balas jasa. Kondisi ini akan membuat kita semakin menghargai hubungan kita dengan Tuhan.
Doa: Tuhan, ubahlah cara kami dalam bere;asi dan memperlakukan sesama tanpa batasan apapun . Amin.
Sabtu, 30 November Amsal 22 : 22 - 23
Hidup Bijaksana
Setiap orang mendambakan hidup bijaksana. Tetapi apakah setiap orang tahu bagaimana caranya?. Hidup bijaksana mengajarkan kita untuk bertindak sesuai dengan pikiran, akal sehat sehingga orang yang bijaksana akan menghasilkan perilaku yang tepat dan sesuai. Hidup bijaksana, tidak hanya berkaitan dengan diri sendiri, tetapi juga dengan sesama.Kita tidak seharusnya bersikap sewenang–wenang terhadap orang–orang yang lemah dan berkesusahan.Seringkali manusia tidak lagi memandang ke bawah ketika sudah berada di tangga pimpinan atau di atas. Dengan kekuasaan dan kekayaan yang dimiliki, lalu ”membeli” orang – orang lemah dan tak berdaya untuk memuaskan hasratnya. Bacaan kita mengingatkan bahwa Tuhan yang akan membela mereka dan mengambil nyawa orang yang merampasi mereka. Tak seorang pun layak menganggap dirinya lebih layak, lebih kaya, lebih terhormat, lebih berkuasa daripada orang lain. Karena itu berarti kita melawan Tuhan pembela orang lemah.Untuk itu bersikaplah bijaksana baik terhadap diri sendiri maupun sesama