SELAMAT DATANG DAN TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

SHK Bulan November 2024

 

Jumat, 01 November     2 Tawarikh 17 : 7 - 9

Diberkati Karena Mengutamakan Tuhan 

Tidak semua anak memiliki karakter atau perilaku hidup yang sama dengan orang tuanya. Ada anak yang berbeda dari kehidupan orang tuanya.Bacaan teks ini menampilkan cerita bahwa raja Yosafat menjadi raja Yehuda menggantikan Asa; ayahnya, yang wafat akibat sakit parah mendera kakinya (2Taw. 16:12-13).Yosafat setia dan taat, bahkan mengandalkan Tuhan sebagai penolong.Ayahnya, Raja Asa, bersekutu dengan Aram yang menyembah ilah sehingga dibenci Tuhan.Yosafat juga memperhatikan kehidupan rohani rakyatnya.Ia mengutus beberapa pembesar, orang Lewi, dan para imam untuk mengajar rakyatnya agar hidup takut akan Tuhan (7-9).Yosafat melakukan banyak hal yang benar di mata Tuhan, hal yang berbeda jauh dengan yang dilakukan oleh ayahnya.Yosafat mendelegasikan tugas mengajarkan hukum Tuhan kepada orang yang tepat.Tuhan pun memberkati Yosafat dengan menaruh rasa takut pada Yehuda di dalam hati negara tetangga dan musuhnya.Makna dan pesan firman Tuhan ini adalah orang yang hidup bagi Tuhan serta yang mengutamakan Tuhan dalam seluruh karyanya, akan mengalami berkat-berkat Tuhan. 

Doa: Ya Tuhan, mampukanlah kami hidup mengutamakanMU.  Amin



Sabtu, 02 November     2 Tawarikh 31 :1 - 10

 Teladan Kemurahan Hati Demi Kesejahteraan Banyak Orang

Firman Tuhan diakui berisikan petunjuk-petunjuk hidup dalam menjalani kehidupan selaku umat Tuhan. Selain itu,ada prinsip-prinsip kebenaran yang menuntun umat Tuhan untuk hidup benar di hadapan Tuhan. Salah satukebenaran yang harus dilakukan oleh umat Tuhan adalah hidup bermurah  hati dan adanya kesediaan untuk memberi. Dalam rangka itulah, raja Hizkia menjadikan dirinya sebagai contoh dan teladan dalam memberi sumbangan untuk para Imam dan Orang Lewi. Raja Hizkia memberi sumbangan dari harta miliknya untuk korban bakaran. Dengan menunjukkan kemurahan hati melalui memberi sumbangan, raja Hizkia menggerakkan hati rakyat juga untuk memberi sumbangan. Hasilnya,terkumpullah bahan makanan sehingga para hamba-Nya bisa makan sampai kenyang, malah mereka semua berkelimpahan.

Dari sini dapat dipahami bahwa Tuhan memanggil kita untuk dengan sadar menjadi teladan kemurahan hati demi kesejahteraan banyak orang.

Doa: Mampukanlah kami menjadi teladan dalam memberi  Amin..



Minggu, 03 November    Yohanes 9 :1 - 41

Nyatakan Kemuliaan Tuhan Dengan Menolong Sesama

segala sesuatu yang terjadi di hidup ini pasti ada penyebabnya.Pemahaman seperti itu tampak juga dalam pikiran para murid yang menanyakan siapa yang bersalah saat mereka melihat pengemis yang buta sejak lahir. Para murid Yesus terjebak dalam pola sebab akibat, sehingga Yesus pun memberi penjelasan atas peristiwa yang terjadi tersebut. Bagi Yesus, apapun yang terjadi atas izin Allah dengan maksudsupaya pekerjaan Tuhan dinyatakan. Jadi, peristiwa Yesus menyembuhkan pengemis buta terjadi atas izin Allah. Melalui penyembuhan yang terjadi di hari Sabat, Yesus memberikan terang kepada pengemis buta. Meskipun ada penolakan dari orang-orang Yahudi dan ahli Taurat karena dianggap melanggar Sabat; namun, penyembuhan itu menunjukkan kasih Allah yang menjangkau semua manusia tanpa dibatasi apa pun. Melalui mujizat ini, kuasa Tuhan dinyatakan. Yesus melakukan ini dengan hati. Marilahkita menyatakan Allah kepada siapa pun dengan hati!

Doa: Semangatkanlah kami untuk menolong sesama demi kemuliaan Tuhan. Amin.


Senin, 04 November      Yohanes 11 : 1 - 4

Muliakan Tuhan Dalam Persoalan Hidupmu

Semua manusia, baik selaku pribadi atau keluarga, pastimengalami persoalan dalam hidup. Persoalan-persoalan itu beraneka ragam yakni ekonomi, pekerjaan dan usaha, kesehatan dan masih banyak lagi yang lain.Kita pasti pernahmengalaminya, ataubisa saja kita sekarang sedang berjuang untuk keluar dari persoalan-persoalan itu.Meskipun demikian,persoalan-persoalan yang dialami tidak akan menghancurkan, membahayakan, atau membinasakan kita, justru melalui persoalan itu kemuliaan Allah dinyatakan (ay.4). Hal ini menunjukkan apapun keadaannya, Allah tidak pernah jauh dari hidup kita.Allah tidak pernah meninggalkan kita sendirianmeskipun kita berada di dalam kesesakan, Allah selalu hadir untuk mendampingi kita. Mengapa demikian? sebab melalui persoalan hidupmu Allah mau menyatakan kemuliaan-Nya dan mujizat-Nya di dalam dirimu saat ini juga. Di dalam persoalan hidup Allah yang berkuasa menyatakan kuasanya agar manusia tunduk pada kuasa Allah, dan memuliakan Allah.

Doa: Biarlah dalam persoalan hidup, kami terus memuliakan Tuhan dalam hidup ini.  Amin.


Selasa, 05 November      Matius 9 :9-13

Kemuliaan Yesus Pada Orang Berdosa

Salah satu hal yang selalu melekat pada diri kita ketika mengetahui orang lain membuat kesalahan atau dosa adalah memberi “stempel” buruk atau tidak baik, atau tidak pantas pada orang tersebut. Catatan buruk diberikan kepadanya, lalu dikucilkan atau tidak dipakai dalam masyarakat.Firman Tuhan hari ini memperlihatkan tindakan Yesus melawan sikap tersebut.Matius; seorangmurid Yesus yang punya catatan jelek di kalangan masyarakat, justru dipanggil dan dipilih Yesus untuk menjadi murid-Nya.Mengapa demikian?karena Yesus melihat kemungkinan pertobatan yang tulus dalam diri Matius. Yesus juga menilai keinginan hati Matius untuk mengikuti Dia, dengan kesungguhannya, serta meninggalkan pekerjaan dan cara hidupnya. Hal ini berbeda dari gambaran atauimage orang tentang Matius.Pemilihan terhadap Matius yang tidak dipandang oleh masyarakat saat itu, hendak menegaskan bahwa orang berdosa disayangi dan mendapat perhatian dari Tuhan. Apalagi jika iatidak menolak Tuhan. Berubah dan berbalik ke jalan yang benarmenunjukkan  telah terjadinya kemuliaan Tuhan pada orang berdosa yang bertobat. 

Doa:Ya Tuhan, Muliakan dan ajarilah aku bertobat dan mengubah diriku menjadi manusia baru.  Amin.


Rabu, 06 November    Matius 9 :18 - 26

         Yakinlah, Kuasa Allah Menyembuhkan!


Meyakini kuasa Allah dalam hidup berarti memilih jalan kehidupan dan kesembuhan atas hidup tersebut. Hal ini harus berwujud dalam tindakan iman dengan datang kepada Yesus memohon keselamatan saat sakit, susah, atau menderita.Kisah kepala rumah ibadat dan seorang perempuan yang sakit pendarahan dua belas tahun lamanya menunjukkan betapa Yesus berkuasa atas penyakit dan kematian. Iman kepada Yesus dinyatakan oleh kepala rumah ibadat yang datang menyembah dan memohon belas kasihan Yesus untuk menghidupkan anaknya yang mati. Iman yang sama juga terlihat dari kisah perempuan yang sakit pendarahan selama dua belas tahun lamanya. Keyakinan atas kuasa Yesus, membuat dirinya berani menjamah jumbai jubah Yesus. Yesus tidak hanya menyembuhkan penyakitnya, tetapi juga menahirkannya.Iman menuntun seseorang kepada sebuah tindakan konkret. Di tengah-tengah kondisi yang pelik, kita harus mencari, berharap, dan beriman kepada Yesus. 

Doa:Berikanlah kemenangani dari derita hidup.  Amin.


Kamis, 07  November      II TAwarikh 21 :1 - 20

Apa yang Ditabur, Itu yang Dituai


Sebagai orang percaya, cukuplah meyakini bahwa Hukum Tabur Tuai itu nyata. Kisah Raja Yoram, seorang muda yang dipercayakan menjadi pemimpin dalam usia 32 tahun dan berhadapan dengan situasi bangsa yang dipimpinnya saat itu.Yoram dalam kepemimpinannya melakukan yang tidak baik dihadapan Tuhan.Ia membunuh saudara-saudaranya dan beberapa pembesar Israel (ay.5).Ia merasa dirinya kuat dan hebat sehingga semena-mena atas kekuasaan yang dipercayakan baginya. Kondisi ini membuat tidak nyaman, sehingga Edom memberontak dan mengangkat pemimpin mereka sendiri.Pada akhirnya terjadi peperangan antar Yoram dan Edom.Ia membujuk Yehuda dan penduduk Yerusalem untuk berzinah, dll. Atas keburukan dan kejahatan Yoram, Tuhan Allah murka dan menghukumnya. Orang Filistin dan orang Arab bangkit melawan dia, sehingga ia kehilangan semua yang dimiliki. Bahkan sampai akhir hidupnya ia menderita sakit yang hebat dan meninggal dalam kesendirian sebab rakyatnya tidak mencintainya. Kisah Raja Yoram mengajarkan kita untuk berlaku baik, adil dan taat kepada sesama dan Tuhan.Jangan pernah memegahkan diri, jangan merasa lebih dari Tuhan, jangan angkuh dan serakah. Sebab semuanya hanya akan membawa kepada malapetaka dan kebinasaan. 

Doa:Berkati kami Tuhan, untuk setia melakukan kebaikan dalam kehidupan kami. Amin.


Jumat, 08 November         II RAja-RAja 1 :1 - 18

Nikmati ProsesNya dan Rasakanlah BerkatNya!


Ahazia melakukan kesalahan besar dihadapan Tuhan. Menyembah baal atau berhala ketika ia terbaring sakit karena terjatuh dari kisi-kisi  kamar. Dia meminta petunjuk dari baal-zebub;allah di Ekron, terhadap penyakitnya dan mengharapkan kesembuhan.  Mendengar perbuatan yang dilakukannya itu, Malaikat Tuhan menjumpai Nabi Elia dan meminta Elia untuk berjumpa dengan utusan-utusan Raja. Ketika perjumpaan itu terjadi, Nabi Elia menanyakan tentang keputusan Raja menemui baal-zebul untuk kesembuhannya! Nabi Elia berkata kepada mereka, Apakah tidak Allah di Israel, sehingga engkau menemui baal-zebul?Dalam kemarahan, Elia kemudian menyampaikan Firman Tuhan “Engkau tidak akan bangun lagi dari tempat tidur, dimana engkau berbaring, sebab engkau pasti akan mati(Ay.4).Apa yang dilakukan Nabi Elia merupakan wujud ketaatannya kepada Allah Menduakan Allah dalam hal keyakinan akan menjadi persoalan yang besar. Sebab Allah kita adalah Allah yang hidup, berkuasa dan memiliki segalanya.

Doa:Ajari kami Tuhan, untuk selalu sabar menjalani pembentukan yang berasal dariMu. Amin.


Sabtu, 09 November    Lukas 13 :10-17

Tak tersembunyi, Kuasa Allah

Bagi etiap orang percaya, Mujizat Tuhan akan terjadi kapan dan dimana saja bahkan dalam waktu dan situasi yang tidak dibayangkan. Tuhan Yesus menyembuhkan (bekerja) pada hari sabat.Hal ini tidak diijinkan dalam tradisi Yahudi. Tuhan Yesus mendapat pertentangan dari kepala rumah ibadat, namun Yesus menjawab dengan bijak bahwa perempuan ini perlu ditolong, sebab ada banyak orang juga yang tidak menghargai hari Sabat, mereka melakukan pekerjaan seperti menggembalakan lembu dan keledai (ayat.15). Seringkali kita berlaku seperti kepala rumah ibadat yang cenderung tidak memikirkan kemanusiaan.Kita lupa bahwa menjadi pengikut Kristus haruslah hidup saling menolong dan melakukan kebaikan.Banyak sekali orang yang munafik, menampilkan kebaikan hanya sebagai pencitraan dan kemudian mengabaikan kemanusiaan.Untuk itu, jadilah orang yang bertanggung jawab bagi sesama tetapi juga bagi Tuhan. Hanya dengan demikian, kita akan merasakan Karya Kebaikan Tuhan yang nyata, yang tidak terbatas dalam ruang dan waktu. 

Doa:Kuduskan hidup kami Ya Tuhan, agar kami menjadi Berkat bagi sesama kami. Amin.


Minggu, 10 November     Daniel 1 :

Jalan Hidup orang benar Diberkati


Hari Pahlawan diperingati setiap tanggal 10 November. Hari ini diperingati untuk mengenang pertempuran Surabaya yang terjadi pada tahun 1945. Pertempuran tersebut merupakan bagian dari Revolusi Nasional Indonesia. Walaupun berada ditengah-tengah pergolakan penjajahan, tidak menyurutkan semangat tentara Indonesia untuk merdeka dan terbebas dari penjajahan. Satu hal yang dapat kita pelajari dari semangat para pahlawan ini ialah komitmen mereka. Komitmen Daniel dalam bacaan kita hari ini pun mengajarkan kita untuk tetap berpegang teguh pada sesuatu yang benar dan tidak mudah terombang-ambing. Sebab, berkat dan promosi disediakan Tuhan bagi orang-orang yang hidup benar. Meski berada di tengah-tengah lingkungan masyarakat yang menyembah berhala, Daniel berketetapan hati untuk tidak hanyut dalam pola hidup istana. Ia berani menolak dosa, tidak mau menyembah kepada raja meskipun nyawa menjadi taruhannya. Bahkan dari hal yang terkecil sekalipun (soal makanan). Bayangkan jika kita hidup ditengah-tengah lingkungan yang jahat, rusak moralnya, dan menganggap dosa itu sesuatu yang biasa dan wajar? Apakah kita akan merasa damai? Di akhir zaman ini, Tuhan mencari orang-orang seperti Daniel.Orang-orang yang berani menolak melakukan kejahatan dan pelanggaran.


Doa:Ajari kami Tuhan, untukmenjaga kekudusan hidup dan terus berjalan dalam kehendakMu.  Amin.



Senin, 11 November   Amsal 23 :29 - 30

Tubuhmu adalah Bait Allah yang Kudus, Hargailah!


P2PTM Kemenkes RI (Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tidak menular) menyerukan dampak mengkonsumsi Alkohol bagi kesehatan.Salah satunya yakni menyebabkan gangguan jantung.Terhadap dampak tersebut maka kita diingatkan untuk tetap menjaga kesehatan dan sedini mungkin tidak terjerat kedalam lingkungan yang dipenuhi dengan Alkoholic (Pemabuk). Amsal 23 : 29-30 secara lantang menyampaikan tentang kondisi seorang pemabuk atau pecinta alkohol. Jika dibaca pada ayat selanjutnya kita dapat memahami bahwa dampak seseorang yang mengalami mabuk karena meminum minuman keras adalah kekacauan (ayat.33-35).Untuk itu, pembinaan dalam lingkup keluarga harus tetap digemakan.Pembinaan bukan hanya pada anak-anak, tetapi antar suami-istri pun haruslah diperkuat. Hanya dengan demikian, kita akan terhindar dari kekacauan dan kehancuran akibat kemabukan itu. Semoga kita dijauhkan dari perilaku-perilaku yang merusak hidup, jadilah orang-orang yang berhikmat dengan menjaga kekudusan tubuh dan hidup.

Doa: Hanya oleh Hikmat Tuhanlah, maka kami akan terhindar dari kemabukan duniawi. Amin.

 

Selasa 12 November      Amsal 20 :1

Berhikmatlah dan Sayangilah Tubuhmu!


Papa pung pasang”, Ini adalah judul lagu Ambon yang sangat viral sebab memuat kisah-kisah heroic seorang ayah yang sungguh-sungguh berjuang untuk anak—anaknya.Bertepatan dengan hari ini diperingati sebagai hari Ayah Nasional, maka bacaan dihari ini pula secara tersirat memberi kesan tentang sosok ayah yang terkadang harus berkutat dengan yang namanya anggur atau minuman keras sebab bekerja sebagai penghasil sopi (batifar).Sesungguhnya, anggur atau minuman keras yang dalam tradisi orang timur masih kental digunakan sebagai salah satu pengikat (adat), tidaklah salah jika didudukkan fungsinya secara benar.Sebab pada jemaat-jemaaat kita di daerah-daerah tertentu, minuman keras (sopi) adalah salah satu mata pencaharian umat atau masyarakat.Pendidikan anak-anak terjamin dengan adanya hasil sopi bahkan keberhasilan anak-anak pun adalah dari hasil penjualan sopi.Persoalannya ialah pada pengguna/pengkonsumsi minuman keras ini.Melalui Firman Tuhan  hari ini ini, kita belajar bersama untuk menjadi orang-orang yang bijaksana dan berhikmat dengan tidak membiarkan diri dipengaruhi minuman keras

Doa:Kuduskan Tubuh dan Hidup kami Tuhan, sehingga kami layak dihadapanMu. Amin.

 

Rabu, 13 November  Amsal 6 :32

Jauhi Perzinahan

Salah satu penyakit sosial yang marak terjadi dalam kehidupan masyarakat yaitu masalah perzinahan. Meskipun zinah disadari sebagai perbuatan yang salah dan sangat beresiko, namun secara sengaja masih tetap dilakukan. Mirisnya perbuatan zinah acapkali dilakukan oleh orang percaya hanya untuk memenuhi keinginan daging semata. Karena itu melalui bacaan saat ini penulis hendak menyampaikan ajaran kepada kita perihal perzinahan. Baginya orang yang melakukan zinah sama dengan tidak berakal budi dan berdampak merusak diri sendiri. Artinya pelaku zinah tidak memiliki hikmat dan akal sehat sehingga menjerumuskan diri dalam perbuatan amoral. Karena perbuatan zinah dapat merugikan diri maka alangkah lebih baik perbuatan tersebut tidak dilakukan. Ada banyak konsekuensi yang didapat atas perbuatan tersebut baik secara moral, relasi sosial tetapi juga pada kesehatan tubuh. Terhadap hal itu sebagai orang percaya kita diajarkan agar menjauhkan diri dari perbuatan zinah, sebab perbuatan demikian pun tidak berkenan dihadapan Allah dan mendatangkan dosa. Terus jalani hari-hari hidup yang Tuhan anugerahkan sambil tetap meminta hikmat Allah, supaya kita tidak terjebak dan jatuh dalam perbuatan dosa.

Doa: Tuhan, kami percaya hikmat-Mu menuntun dan menjauhi kami dari perbuatan zinah. Amin.


Kamis 14 November   1 Timotius 5 :23

Hidup Sehat

Memiliki tubuh yang sehat merupakan harapan semua orang. Namun harapan itu harus ditopang dengan pola hidup yang sehat. Sebab dengan menjalankan pola hidup sehat maka kita dapat memiliki tubuh yang sehat pula. Kesehatan adalah hal yang penting dan harus dijaga, itu sebabnya rasul Paulus turut menasihati Timotius supaya menjaga kesehatannya. Sebab ada banyak hal yang akan ikut terganggu termasuk pelayanan jika tubuh tidak sehat. Ini berkaitan dengan kondisi Timotius yang mengalami gangguan pada pencernaannya dan tubuh yang sering lemah. Terhadap hal itu rasul Paulus menyampaikan kepadanya supaya janganlah lagi minum air saja, melainkan tambahkanlah anggur sedikit. Artinya ada upaya yang harus dilakukan untuk tetap menjaga kesehatan. Kalimat tambahkan sedikit anggur mununjukkan pemakaian anggur yang tidak banyak atau tidak berlebihan. Sebab jika berlebihan maka justru akan berpotensi merusak kesehatan. Oleh karena itu melalui firman ini kita semua diajarkan untuk menerapkan pola hidup sehat. Hal ini dapat dilakukan jika semua orang memiliki kesadaran akan pentingnya hidup sehat. Dalam kaitan dengan itu maka hikmat dari Allah diperlukan untuk menuntun dan mengarahkan cara berpikir kita. Terapkanlah pola hidup sehat dalam kehidupan tiap-tiap hari baik kepada pribadi maupun keluarga kita. sebab dengan begitu akan mengurangi resiko berbagai macam penyakit bahkan kematian dini. Utamakan hidup sehat agar semua hal yang berkaitan dengan tugas dan tanggungjawab yang dipercayakan kepada kita, dapat dijalankan dengan sebagaimana mestinya. 

Doa: Hikmati kami ya Allah, supaya terus menerapkan hidup sehat dari waktu ke waktu.  Amin.


Jumat 15 November      1 Korintu 7 :1-9

Relasi Yang Sehat

Berbicara tentang hidup sehat tidak hanya terkait dengan tubuh jasmani manusia saja, tetapi juga berkaitan dengan relasi  antara sesama manusia. Pada bagian ini Rasul Paulus hendak menasihati jemaat Korintus terkait hal tersebut. Nasihat Paulus ini merupakan respons terhadap tulisan yang dikirimkan kepadanya tentang persoalan hubungan seksual. Hal ini disebabkan karena sejumlah orang Korintus berpikir bahwa melakukan hubungan seks di luar perkawinan itu bukan masalah. Namun Paulus menolak hal tersebut serta meminta agar pasangan yang telah menikah supaya tetap saling setia. Ada sebagian pula dari orang Korintus yang berpendapat bahwa, tidak melakukan hubungan seksual akan membuat mereka lebih rohani dari pada mereka yang berhubungan seksual. Terkait dengan hal itu Paulus mengemukakan pendapat pribadinya, jika tidak dapat menguasai diri lebih baik kawin dari pada hangus karena hawa nafsu (ay. 9). Artinya melalui firman ini, rasul Paulus mengingatkan kita tentang pentingnya menjalani suatu relasi yang sehat. Hal ini harus menjadi perhatian bersama karena tidak sedikit dari orang percaya yang telah terjerumus dalam dosa percabulan. Jalanilah kehidupan yang sehat dan jauhkanlah diri kita dari hubungan seksual di luar pernikahan, serta berusaha menghargai pernikahan yang telah diberkati oleh Allah dengan tetap setia kepada pasangan hidup masing-masing. 

Doa: Ya Allah, mampukan kami agar dapat menjalani relasi yang sehat.  Amin.



Sabtu 16 November     Amsal 27 :23 - 27

Hikmat Allah Menuntun Hidup

Salah satu hal mendasar dan yang paling penting dalam menjalani kehidupan yakni memenuhi seluruh kebutuhan hidup. Terhadap hal itu bagian Alkitab Amsal 27:23-27 memberikan pelajaran tentang suatu kehidupan di desa, berkaitan dengan bangsa Israel kuno yang cenderung berusaha pada bidang peternakan dan pertanian. Sebagaimana ternak harus dipelihara, demikian juga sawah harus digunakan dengan sebaik-baiknya sehingga dapat menghasilkan. Dari hasil itulah segala kebutuhan manusia dapat dipenuhi termasuk kebutuhan makanan (ay. 27). Pelajaran utama dari bagian Alkitab ini ialah kita harus memakai hikmat dalam membuat rencana, sehingga semua yang direncanakan dapat berjalan dengan baik. Sebab hewan yang sehat, sawah yang memberikan hasil, panen yang tepat waktu dan mempergunakan hasilnya dengan bijaksana semua itu membutuhkan hikmat. Pertanyaannya ialah apakah kita telah menggunakan hikmat dalam menjalani hidup? Sebab oleh hikmat Allah, setiap orang akan dimampukan serta dituntun dalam suatu perencanaan demi kebutuhan hidupnya. Artinya melalui firman Tuhan saat ini, kita diajarkan bahwa betapa pentingnya hikmat yang berasal dari pada Allah. Itu sebabnya mengakhiri usbu ini sebagai orang-orang percaya baik kehidupan pribadi maupun keluarga, kita semua diingatkan untuk terus meminta hikmat dari Sang sumber hikmat untuk menjalani hidup ke depannya. 

Doa: Bapa, biarlah hikmat-Mu terus menuntun hidup kami. Amin.


Minggu , 17  November      Hkm 19 :1 -30; Mzm 11  : 5

Hentikan Kekerasan

Berbicara perihal tindak kekerasan bukanlah suatu topik yang baru pernah dicakapkan. Mengapa? Karena hal ini sudah sering kita dengarkan dan diikuti melalui berbagai media maupun di lingkungan sekitar. Tidak hanya itu, bisa jadi ada diantara kita yang justru menjadi korban bahkan pelaku kekerasan. Hal yang sama pun dapat kita temui dalam kisah di Gibea. Tindak kekerasan yang dialami gundik seorang Lewi yang tinggal dipegunungan Efrain saat bermalam di rumah orang Gibea ketika hendak kembali ke tempat tinggalnya begitu tragis. Tindak kekerasan tersebut terjadi karena adanya desakan dari orang-orang dursila yang ada di situ. Karena terdesak maka orang Lewi tersebut mengorbankan gundiknya, sehingga perempuan itu diperkosa dan dipermainkan semalam-malaman sampai pagi yang berujung kematian. Mirisnya jenazah tersebut dimutilasi menjadi dua belas bagian oleh suaminya sendiri dan disebarkan ke seluruh daerah Israel. Perbuatan yang tidak berprikemanusiaan ini tentu saja melawan kehendak Allah yang memberi anugerah kehidupan (Mzm 11:5b). Merenungkan firman ini maka kita disadarkan agar berhenti melakukan kekerasan, sebab sadar atau tidak kita pernah melakukanya lewat sikap, tutur kata maupun perbuatan. Biarlah kita menjadi manusia yang lebih bermartabat dan semakin menghargai hak hidup sebagai sesama manusia dan Allah yang memberikan kehidupan. 

Doa: Roh Kudus pimpin kami berpikir dengan baik sebelum bertindak. Amin.

Senin, 18  November    Amsal 16 : 29

Berpikir Sebelum Bertindak

Penyesalan biasanya datang dari belakang,merupakan penggalan kalimat yang menggambarkan suatu perasaan menyesal setelah semuanya telah terjadi berkaitan dengan sesuatu yang kurang baik atau salah. Salah satu contoh tindakan yang kurang baik atau salah yaitu tindakan kekerasan. Amsal 16:29 yang menjadi bacaan kita saat ini menunjukkan bahwa orang yang menggunakan kekerasan menyesatkan sesamanya dan membawa dia di jalan yang tidak baik Artinya perbuatannya itu memberikan pengaruh buruk kepada orang lain sehingga dimungkinkan melakukan hal yang sama juga. Dengan kata lain, orang yang melakukan kekerasan tidak dapat menjadi teladan yang baik karena memiliki prilaku yang menyesatkan. Itu sebabnya kecaman terhadap tindakan tersebut disertai seruan untuk menghentikan kekerasan seringkali kita dengarkan dimana-mana. Hal ini terjadi karena tindakan yang tidak terpuji tersebut marak terjadi baik di dalam keluarga, lingkungan masyarakat, tempat bekerja dan pelayanan. Hal dimaksud dapat saja terjadi baik tidak sengaja maupun disengajakan. Tidak ada seorangpun diantara kita yang ingin mengalami tindakan yang tidak terpuji itu. Karena tindakan kekerasan memberikan dampak yang tidak baik bagi diri sendiri maupun sesama, itu sebabnya kita diingatkan agar berpikir dengan baik sebelum terlanjur melakukan tindakan tersebut. 

 Doa: Tuhan Yesus terima kasih, firman-Mu mengajarkan kami agar tidak melakukan kekerasan. Amin.


Selasa. 19 November    Maleakhi 2 : 16

Akhiri Siklus Keluarga Beracun

JIka kamu berasal dari keluarga pemabuk,biarkan siklus itu berakhir pada anda, Biarkan mabuk tidak diwariskan kepada generasi berikutnya. Jika pernikahan kerabatmu tidak pernah bertahan lama, pernikahan orangtuamu mengecewakan, akhir siklus, ketika kamu menikah, bangunlah pernikahan yang  langgeng. Jika kamu laki-laki dan ayahmu sering memukuli ibumu,akhir siklus itu dan jadilah kebalikan dari ayahmu serta cintailah istrimu sebagaimana seharusnya pria sejati.Jika orang-orang dari keluarga kamu dikenal kejam, dingin dan pemarah, akhiri siklus itu, berusahalah untuk bersikap ramah, hangat dan mudah didekati.Inilah sepenggal puisi yang diberi judul Akhiri Siklus Keluarga Beracun.Kata-katanya sangat mengena sebab inilah realitas kehidupan.Hal ini sesuai dengan seruan kitab Malaekhi.Lewat teks ini tergambar betapa Allah tidak menghendaki adanya tindakan tindak kekerasan.Perceraian sebagai bentuk perpisahan dan wujud ketidaksetiaan tidak disetujui Allah.Perceraian dilihat sebagai salah satu wujud tindak kekerasan dan itu sebabnya Allah menentangnya.Perintah ini tegas namun semoga kita bijaksana memahami bahwa semua ini demi kebaikan kita.Sedapat mungkin kita belajar mengedepankan Tuhan dalam penentuan sikap kita.Marilah melibatkan Tuhan dalam segala hal yang kita buat supaya akhirnya siklus keluarga beracun termasuk perceraian bisa kita akhiri.

Doa: Tuhan, bantu kami untuk tidak melakukan kekerasan epada siapapun juga .Amin.


Rabu, 20 November     Kejadian 37 :12 - 28

Katakan Tidak terhadap Kekerasan!

Di Lapas dan Rutan kami berjumpa dengan orang-orang yang hebat di dalam Tuhan. Banyak kesaksian menarik yang kami temui di sana. Salah satunya adalah ketika seorang warga bina bercerita tentang ulah saniri negeri yang kemudian membuatnya dan rekannya dijebloskan di ruang berterali besi ini. Wajahnya penuh ekspresi kemarahan, namun diakhir seluruh kepahitan hidup yang ia kisahkan, dengan wajah penuh senyuman, ia berkata, “Beta mengampuni mereka dan beta tidak akan balas perbuatan mereka. Cukup hanya untuk beta. Jangan lagi orang lain”. Pernyataannya adalah pilihan yang tepat. Belajar dari kecemburuan saudara-saudara Yusuf, hendaklah kita katakan tidak terhadap kekerasan sebab hanya akan membuat hidup orang lain menderita. Warga bina memutuskan untuk melepaskan pengampunan bagi orang-orang yang telah membuatnya menderita.Sikapnya adalah teladan yang baik.

Doa:ya Allah, mampukanlah kami untuk hidup baik ,Amin.


Kamis, 21 November     Yeremia 22 :1 - 5

Budaya Kekerasan Jangan Dipelihara!

Perintah untuk melepaskan pengampunan kepada orang yang bersalah sebagaimana yang terucap melalui doa Bapa Kami adalah perintah yang sangat menantang. Rasanya sakit dan sulit untuk melakukannya.Ini juga yang dirasakan oleh Jefo.Ayahnya telah ditangkap dan sementara menjalani hukuman dii penjara selama satu tahun. Karena penangkapan ayahnya, ia bersama ibu dan adik-adiknya mendapatkan perlakukan yang tidak baik dari masyarakat sekitar. Ia merasa dunia tidak adil baginya. Ayahnya sementara dihukum. Tetapi ia dan keluarganya juga ternyata menerima hukuman dari masyarakat sekitar. Karena semua perlakuan buruk ini akibatnya Jefo mengajak ibu dan adik-adiknya untuk berpindah tempat tinggal.Peristiswa yang diceritakan tentang Jefo mungkin dibilang biasa saja. Tapi sebagai orang percaya, kita harus membuat perenungan tersendiri tentang apa yang terjadi. Seperti inilkah cara hidup kita sebagai gereja ?Gereja adalah pesrekutuan orang percaya yang terpanggil untuk saling menopang dan bukan sebaliknya. Raja Yehuda (Zedekia) yang mendapatkan nubuat dari Yeremia telah diingatkan Tuhan akan kebenaran ini. Lepaskan pengampunan supaya budaya kekerasan berakhir dan tidak terpelihara.

Doa: ya Tuhan Yesus, ajar kami tidak berlaku kasar kepada semua  ,Amin


Jumat, 22 November     Yehezkiel 45 :9 - 17

Hidup Baik  Dengan Semua Orang  

Bentuk tindakan menjauhi kekerasan yakni dengan melakukan keadilan dan kebenaran. Inilah yang difirmankan Tuhan melalui Nabi Yehezkiel. Otoritas sebagai seorang raja diingatkan untuk dilakukan dalam takut akan Tuhan. Ini merupakan perintah yang semestinya dipahami dan tidak dilupakan oleh kita sebagai orang percaya. Sebab terkadang jabatan dan kuasa membuat kita menghalalkan segala cara termasuk dalam melakukan praktek kekerasan dan aniaya. Tuhan mengingatkan para raja melalui nabi untuk senantiasa membangun hidup yang baik dengan semua orang.Hal ini mengandung pesan bagi kita bahwa selama masih ada kesempatan bagi kita untuk berbuat baik, maka marilah kita berbuat baik.Tuhan benci kepada kekerasan. Tuhan menciptakan manusia agar dapat mendampingi satu dengan yang lain.Karena itu segala bentuk tindakan yang seolah merusak citra hidup termasuk merampas hak Tuhan sebagai pencipta, sangat dibenci oleh Tuhan. Marilah gunakan hidup untuk hal yang baik dan benar agar nama Tuhan dimuliakan dalam hidup kita. 

Doa:Tuhan Yesus, tolong kami untuk menabur kebaikan,  Amin.


Sabtu, 23 November    Mikha 2 : 1 - 2

Tabur Tuai Celaka

Orang yang melakukan tindakan kekerasan terhadap sesamanya akan menuai celaka atas perbuatannya. Inilah yang tergambar dalam teks kita saat ini.Hidup mesti digunakan secara baik-baik. Setiap orang boleh memiliki keinginan namun keinginan harus dikendalikan oleh roh takut akan Tuhan. Keinginan yang tidak berada dalam kendali kuasa Tuhan hanya akan melanggengkan terjadinya kekerasan. Istilah jang baringin orang pung barang merupakan istilah yang harus dipahami sebagai sebuah perintah yang harus diikuti oleh kita sebagai orang percaya.Ini juga sesuai dengan hukum Tuhan yang mengajarkan kita untuk tidak mengingini. Kita boleh saja memilki keinginan tapi kita harus memilikinya dengan cara yang benar. Hukum tabur tuai akan kemudian menjadi hukum yang berlaku dalam hidup kita. Tentunya kita tidak menginginkan hidup kita hancur dan binasa bukan ?Karena itu, marilah sebijaksana mungkin kita bertindak terutama untuk apapun yang menjadi keinginan kita.Kiranya kita meminta Roh Kudus menolong kita untuk mewujudkan keinginan kita. Ingatlah bahwa bila kita menabur celaka maka kita juga akan menuai celaka!

Doa: Tuhan Yesus ajar kami berlaku hati-hati dalam hidup,  Amin

Minggu, 24 November       Lukas 5 :17-26

Tunjukkan Solider terhadap yang Lemah

Barangsiapa mengasihi, hendaklah ia menyatakannya bukan melalui perkataannya tetapi juga melakukannya. Inilah yang terlihat dalam sikap beberapa orang yang membantu orang lumpuh agar dapat disembuhkan oleh Yesus. Mereka memperlihatkan sikap  solidaritas terhadap mereka yang lemah. Apakah ini juga menjadi gaya hidup kekristenan kita? Kita akui kalau berbicara tentang membela kehidupan,kita bisa saja menjadi orang yang selalu mau membuktikan kepada orang lain tentang kebaikan kita. Tetapi apakah itu benar-benar kita lakukan dalam hidup kita yang nyata?Hari ini kita belajar bagaimana kasih yang sesungguhnya.Saya berada di kapal Santika Lestari.Sebagai penumpang yang baru saja menumpangi kapal cepat, saya agak kewalahan untuk bisa menyesuaikan diri.Tetapi untunglah ada seorang bapak menyapa saya dan menyebutkan identitasnya.Ia seorang majelis jemaat di Moa. Akhirnya selama pelayaran saya merasa nyaman karena beliau sangat membantu saya dalam pelayaran ini.Bagaimana dengan kita, maukah kita menunjukkan sikap yang solider dengan siapa saja?

Doa: Ya Allah, ajari kami solider kepada semua orang.Amin.


Senin, 25 November     Amsal 19 : 17

Memiutangi Tuhan

Bagaimana mungkin kita memiutangi Tuhan, karena Tuhan itu kaya dan pastilah segera membayar hutangnya kepada kita. Namun, bacaan kita memaparkan bahwa Allah bisa jadi berhutang bukan karena kita meminjamkan sesuatu kepada Dia tetapi karena perbuatan kita kepada orang lain. Apakah itu?Yang pertama, karena kita menaruh belas kasihan kepada setiap orang.Tuhan senang kepada orang yang peduli terhadap sesamanya. Dia menghargai perbuatan orang yang melakukan sesuatu terhadap orang lain karena didorong belas kasihan. Belas kasihan menunjuk pada sikap yang turut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Orang yang mendapatkan belas kasihan itu adalah orang yang lemah atau tersisihkan yaitu orang yang sering tidak memiliki jalan untuk mendapatkan pertolongan dari orang lain. Memberi didasari oleh belas kasihan merupakan sebuah cara untuk melayani Tuhan dan Dia akan memberi upah kepada orang yang berbuat demikian. Yang kedua, karena kita mau berkorban bagi sesama. Terkadang untuk menolong orang lain kita harus berkorban. Berkorban yang sungguh–sungguh dan yang mau membantu dengan hati yang tulus tanpa pamrih. Milikilah hati yang penuh belas kasih, yang suka berbagi dan menolong karena dengan demikian kita akan menjadi orang – orang yang dipenuhi berkat.



Selasa, 26 November    Amsal 22 : 16

Tepat Sasaran

Memberi kepada sesama adalah hal yang baik dan indah bagi Tuhan. Allah sendiri dalam banyak kesempatan mengajar dan memberi contoh bagaimana kita menunjukkan kasih kepada sesama dengan cara memberi atau berbagi. Kita bisa memberi tanpa mengasihi, namun sulit mengasihi tanpa memberi.Memberi kepada sesama pun tidak harus menunggu   kita menjadi orang kaya, melainkan dalam keadaan apapun kita tetap dapat memberi.Firman Tuhan hari ini berkata, memberi hadiah kepada orang kaya itu merugikan diri sendiri.Maksudnya, pemberian yang tepat sasaran bukanlah pemberian kepada orang yang lebih mampu melainkan memberi kepada orang yang benar – benar membutuhkan bantuan kita.Firman Tuhan mengingatkan kita untuk tidak menindas orang yang lemah dan tidak mengambil keuntungan dari mereka. Karena kenyataan hidup dewasa ini, hak – hak orang yang lemah terkadang tidak mereka dapatkan, melainkan kita  mengambil hak itu bagi kita. Mari kita belajar untuk memperoleh sesuatu dengan cara yang benar dan mau berbagi hidup dengan mereka yang lemah dan tersisihkan. Agar hidup  kita benar – benar hidup yang menjadi berkat bukan menjadi batu sandungan bagi orang lain

Doa: Tuhan, ajarlah kami untuk tidak memperkaya diri dengan menidas orang lain, tetapi mau berbagi dengan yang lemah.Amin.



Rabu, 27 November   KPR 20 : 35

Tangan Yang Tulus dan Hati Yang Rela

Ada falsafah hidup yang mengatakan “Lebih baik tangan yang memberi daripada tangan yang menerima.”Dalam falsafah ini terkandung nilai–nilai luhur dan berguna bagi kehidupan ini.Melalui penggalan kalimat ini, kita kembali disadarkan tentang pentingnya memberi.  Memberi yang lahir dari dirisendiri, dan bertujuan untuk menolong atau meringankan beban sesama kita yang sedang menderita dan membutuhkan. Di era yang penuh dengan kemajuan teknologi, mungkin falsafah ini sudah jarang terdengar bahkan ditinggalkan oleh banyak orang. Tidak heran, di zaman yang serba cepat seperti saat ini, banyak dari kita yang semakin individualis bahkan terjebak dalam self centered syndrome atau sindrom yang menjadikan diri sendiri sebagai pusat dari segala kehidupan yang ada tanpa menghiraukan keberadaan orang lain. Dampak dari sindrom ini adalah pemikiran seperti : saya yang paling sulit dan menderita, sehingga seharusnya saya yang dibantu bukan membantu. Kalimat–kalimat ini mungkin muncul dalam pikiran kita saat kita hendak memberi.Namun, menurut Yesus memberikan yang terbaik tidak dilihat dari kuantitas tetapi tangan yang tulus dan hati yang rela memberi. Seperti dalam bacaan kita, Paulus juga mengingatkan kepada kita untuk dengan setia mau menolong sesama kita yang sedang menderita  kesulitan, sembari terus mengingat dan menanamkan perkataan Yesus di dalam hidup kita

Doa: Ajarlah kami memberi dengan tangan yang tulus dan hati yang rela berbagi.Amin.


Kamis, 28 November    Amsal 3 :27 - 35

Hikmat : Kasih dan Rendah Hati

Ternyata hikmat dikaitkan dengan dua karakter yaitu kasih dan rendah hati. Seperti pedang bermata dua, kasih mempunyai dua sisi yaitu pasif dan aktif.Kasih menolak untuk merugikan apalagi mencelakakan orang.Dalam hal ini kasih memiliki makna pasif yaitu tidak berbuat jahat.Secara aktifnya, mendorong kita melakukan sesuatu, yakni berbuat kebaikan kepada sesama.Tidak berbuat jahat memang bagian dari kasih, namun ini hanya bagian pasifnya.Berbuat kebaikan kepada orang yang membutuhkannya adalah bagian kasih yang aktif.Rendah hati juga bermata dua yaitu pasif dan aktif.Secara pasifnya orang yang rendah hati menolak untuk meninggikan diri. Dengan kata lain, rendah hati merupakan lawan dari keangkuhan. Dari sisi aktifnya, rendah hati merupakan upaya terus menerus hidup sesuai realitas. Rendah hati berarti bisa melihat realitas kita dan menerima diri apa adanya serta hidup sesuai fakta. Sebaliknya orang yang angkuh tidak melihat realitas dengan tepatdan tidak bisa menerima diri apa adanya. Akibatnya, ia hidup berdasarkan diri yang tidak pernah ada, ia melandaskan dirinya pada ilusi bukan kenyataan. Imbalan untuk orang yang rendah hati adalah Tuhan mengasihaninya.

Doa: Ya Allah mampukan kami untuk hidup rendah hati dan penuh kasih. Amin.


Jumat 29 November    Lukas, 14 :12 - 14

Mengubah Kebiasaan

Dengan tangan apa anda biasa menulis? Jika menggunakan tangan kanan, cobalah menulis dengan tangan kiri.Apa yang anda rasakan? Rasanya tentu tak nyaman, terasa aneh dan janggal. Oh...betapa sulitnya mengubah kebiasaan. Hari ini Yesus mencoba untuk mengubah kebiasaan dalam mengadakan perjamuan makan.Ia hendak mengubah cara orang berelasi dan memandang sesamanya. Yesus ingin agar para pendengar-Nya itu mengetahui makna kebahagiaan dalam mengubah kebiasaan berelasi.Kebahagiaan sejati didapatkan dalam hubungan yang beragam dan tidak kaku.Yesus sedang merobohkan tembok pemisah antara orang kaya dan orang miskin.Mereka mesti kita perhatikan.Yesus tidak membatasi hubungan kita dengan sahabat, keluarga, ataupun dengan yang lainnya. Yesus hanya ingin kita mengingat akan orang–orang yang tak beruntung, orang miskin dan orang cacat. Orang mungkin sibuk memperbaiki hubungannya demi mendapatkan keuntungan dan kehormatan diri.Namun Tuhan ingin agar kita mengubah kebiasaan itu.Tuhan mengajak kita masuk dalam persekutuan berdasarkan anugerah.Hubungan indah yang tak terbalaskan oleh siapa pun.Dalam hubungan itu hanya ada pemberian tanpa mengharapkan balas jasa. Kondisi ini akan membuat kita semakin menghargai hubungan kita dengan Tuhan.

Doa: Tuhan, ubahlah cara kami dalam bere;asi dan memperlakukan sesama tanpa batasan apapun . Amin.


Sabtu, 30 November   Amsal 22 : 22 - 23

Hidup Bijaksana

Setiap orang mendambakan hidup bijaksana. Tetapi apakah setiap orang tahu bagaimana caranya?. Hidup bijaksana mengajarkan kita untuk bertindak  sesuai dengan pikiran, akal sehat sehingga orang yang bijaksana akan menghasilkan perilaku yang tepat dan sesuai. Hidup bijaksana, tidak hanya berkaitan dengan diri sendiri, tetapi juga dengan sesama.Kita tidak seharusnya bersikap sewenang–wenang terhadap orang–orang yang lemah dan berkesusahan.Seringkali manusia tidak lagi memandang ke bawah ketika sudah berada di tangga pimpinan atau di atas. Dengan kekuasaan dan kekayaan yang dimiliki, lalu ”membeli” orang – orang lemah dan tak berdaya untuk memuaskan hasratnya. Bacaan kita mengingatkan bahwa Tuhan yang akan membela mereka dan mengambil nyawa orang yang merampasi mereka. Tak seorang pun layak menganggap dirinya lebih layak, lebih kaya, lebih terhormat, lebih berkuasa daripada orang lain. Karena itu berarti kita melawan Tuhan pembela orang lemah.Untuk itu bersikaplah bijaksana baik terhadap diri sendiri maupun sesama

Doa: Jadikan hidup kami, hidup yang peduli dengan sesama  . Amin.


SHK BULAN OKTOBER 2024

 









Selasa, 01 Oktober 2024             2 Tawarikh 34 : 8 - 21

Warisan yang Baik Pasti Menguntungkan


Sebagai manusia, kita ini pasti mewarisi sesuatu. Baik dari sejarah sebelum kita atau dari para pendahulu, leluhur orang tua atau warisan dari masa lalu kita sendiri. Warisan itu bisa yang baik, bisa pula yang buruk. Warisan  yang baik pasti menguntungkan, melegakan dan melancarkan jalan kita ke depan.Warisan yang buruk akan membebani, menghambat dan merugikan jalan kita ke depan.Kitab Tawarikh adalah kitab yang ditulis atau ditujukan kepada satu generasi umat Israel yang mewarisi kehancuran bangsanya, karena generasi pendahulu mereka kalah perang. Mereka dibuang dan dijajah di tanah Babilonia. Setelah 70 tahun mereka diijinkan untuk pulang ke negeri asal dan mulai memperbaiki rumah Tuhan.Ketika pekerjaan dilakukan, Imam Hilkia menemukan kitab Taurat Tuhan. Sebuah dokumen hidup yang mengingatkan bahwa hukuman hebat yang dialami mereka adalah karena nenek-moyang mereka tidak memelihara dan melakukan Firman Tuhan. Kitab Taurat sebagai dokumenmengingatkan umat Israel dan kita semua, bahwa Tuhan itu terlebih besar dari semua kondisi yang kita warisi, termasuk kondisi yang buruk dan warisan-warisan yang negatif.Jikalau Tuhan memberi perkenaan dan rahmat, dan kita tidak menyerah pada penjara nasib atau kegagalan di masa lampau atau warisan-warisan yang membebani dan menghambat, maka segala perubahan bisa saja terjadi. Firman Tuhan adalah dokumen warisan yang baik dan menguntungkan, bacalah!

Doa: Tuhan, sertailah agar warisan masa lalu yang buruk, tidak memenjarakan kami untuk berubah, amin.


Rabu, 02 Oktober 2024        2 Tawarikh 34 : 22 - 28

Bangkit dan Berjuang Dengan Sepenuh Hati


Warisan adalah sesuatu yang diluar kuasa kita untuk mengaturnya. Kita memang harus menampung atau menanggungnya. Dengan kalimat lain, kita  mewarisinya saja. Warisan yang baik,misalnya nama baik keluarga, harta warisan, benih unggul dari orangtua, kemerdekaan, tentunyamembuat kita senang dan bersyukur. Sebaliknya, jika warisan itu adalah hal-hal yang buruk. Warisan genetik yang kurang baik, kemiskinan, penyakit turunan, atau kondisi bangsa yang terjajah dan generasi pendahulu kalah perang, dosa serta kejahatan orangtua di masa lalu, tentunya hal itu menjadi sesuatu yang membebani. Kesadaran akan akibat dari warisan yang buruk ketika mendengarkan sebagian kitab Taurat, itulah yang membuat Raja Yosia untuk meminta petunjuk seorang nabiah tentang apa maksud Tuhan. Ternyata, hukuman akan menimpa mereka karena perbuatan para pendahulu. Tetapi penyesalan dan kerendahan hati yang ditunjukan Raja, membuat mereka terluput dari segala malapetaka.Ketika masa lalu meninggalkan jejak-jejak yang tidak menguntungkan untuk diwarisi.Kita diingatkan untuk tidak berteriak menyalahkan para pendahulu atau menangisi keadaan atas sesuatu yang diwariskan.Tidak pula tergoda membesarkan sakit hati. Bawalah hatikepada Tuhan dan duduk di hadapan hadirat-Nya, supaya keadaan masa lalu menjadi inspirasi dan  motivasi.

Doa:Tuhan Bawalah hati kami kepadaMu, agar keluar dari gelapnya masa lalu, Amin

 

Kamis, 03 Oktober 2024       2 Tawarikh 34 : 29-33

Dalam Hidup dan Perjuangan Kita Masih Ada Tuhan

Sejarah kehidupan bangsa Israel yang tercatat sebagai dokumen dalam kitab Taurat,  mengingatkan mereka bahwa Tuhan dengan kuasa-Nya jauh lebih besar dari semua kondisi yang mereka warisi apapun itu. Berdasarkan petunjuk Tuhan, raja Yosia berseru kepada Allah dan mengajak umat Israel untuk kembali kepada Tuhan.Tidak hanya itu, mereka pun mengikat perjanjian dengan Tuhan untuk hidup mengikuti segala perintah Tuhan yang ada dalam Kitab Taurat. Jikalau Tuhan memberi perkenaan dan rahmat maka perubahan akan terus terjadi. Demikianlah perubahan terjadi dalam kehidupan umat Israel di masa pemerintahan Raja Yosia menjadi semakin lebih baik.Warisan masa lalu yang buruk, tidak boleh memenjarakan kita. Masa depan masih terbuka, sebab hal itu ada dalam genggaman Tuhan.Yang penting, kita punya Tuhan dan dapat memulai segala sesuatu yang baru bersama Tuhan. Benarlah kata satu nasehat yang  berbunyi begini: “engkau boleh kehilangan segala-galanya dan hanya tersisa Tuhan saja. Kalau itu yang terjadi, engkau punya lebih dari cukup untuk memulai sesuatu yang baru. Hallain boleh pergi dan tersisa Tuhan sendiri, itu sudah cukup untuk memulai langkah yang baru. Ingatlah, dalam hidup dan perjuangan kita masih ada Tuhan.Teruslah berubah semakin baik.

Doa: Tuhan, celikanlah mata kami untuk melihat bahwa Engkau selalu ada di setiap perjuangan, Amin 


Jumat, 04 Oktober 2024      Yosua 8 : 30-35

                                             Simpanlah Firman Tuhan dalam Ingatan

Ada sebuah tulisan bunyinya begini: “lupakan setiap kebaikan yang kamu lakukan segera sesudah kamu melakukannya.Tetapi ingatlah orang-orang yang pernah membantumu, berterimakasihlah kepada mereka”.Nasehat seperti ini muncul karena memang dalam kenyataan sering terjadi ironi.Manusia selalu mengingat hal-hal yang sepatutnya dilupakan dan sebaliknya lekas melupakan hal-hal yang sepatutnya untuk diingat. Padahal apa yang diingat itu akan ikut menentukan bagaimana rupa kehidupan kita. Kesadaran akan pentingnya mengingat, menjadi alasan mengapa Yosua menuliskan kembali salinan hukum Musa diatas loh-loh batu. Tidak lain, supaya umat Israel jangan melupakan firman Tuhan dan terus hidup menurut ketetapanNya. Kitab Taurat menjadi dokumen sejarah yang menyelamatkan dan menuntun kehidupan mereka memasuki masa depan yang baik. Apakah yang sedang menempel di ingatan kita saat ini? kenangan buruk atau manis? Jangan biarkan memori kita terus dipenuhi dengan pengalaman buruk, perkataan pahit, perkara-perkara usang dan merusak kebahagiaan. Kita punya pilihan untuk terus menjalani kehidupan yang diarahkan oleh ingatan akan hal-hal yang baik, indah, luhur dan bermutu. Hal itu semua didapati dalam kebenaran firman Tuhan sebagai sumber kekuatan dan kemenangan kita. Maka, simpanlah firman Tuhan dalam ingatan dan lakukanlah!

Doa:Tuhan, perkataanMu selalu menghidupkan. Tolong kami untuk terus mengingatnya, Amin.


Sabtu, 05 Oktober 2024     2 Raja-RAja 23 :1 - 3

Berjanji Mengikuti Tuhan dan Menuruti Perintah-Nya

Yosia adalah raja Yehuda yang baik dan takut Tuhan. Hidup takut Tuhan kunci kebahagiaan dan kesejahteraan. Sebab itu ia melakukan pembaruan dengan menggantikan para imam yang beribadah kepada allah-allah lain dan menghancurkan tempat-tempat persembahan berhala. Selanjutnya, Yosia menyuruh memperbaiki rumah Tuhan. Ia membayar orang-orang yang bekerja untuk melakukan perbaikan dimaksud. Ketika pekerjaan perbaikan berlangsung, ditemukanlah kitab Taurat Tuhan. Kitab ini sebagai dokumen sejarah yang mengingatkan bahwa hukuman hebat yang dialami adalah karena nenek moyang mereka tidak memelihara dan melakukan firman Tuhan.Karena itu, Yosia meminta semua orang Yehuda dan penduduk Yerusalem untuk berjanji mengikuti Tuhan dan menuruti perintah-perintah-Nya. Seluruh rakyat mendukung perjanjian itu. Masa lalu bisa saja mewariskan hal-hal yang buruk, tetapi bukan berarti masa depan ikut menjadi gelap. Masih ada Tuhan yang sanggup mengubah keadaan.Di tengah berbagai tantangan, kesibukan pekerjaan dan banyak hal lain yang menyita waktu, sempatkanlah membaca Alkitab setiap hari. Dengarkanlah apa yang menjadi kehendak Tuhan dan berjanjilah menurutiNya, agar memasuki hari hidup yang baru dan berjalan terus ke depan, kita menempuhnya dengan kekuatan kebenaran firman-Nya. 

Doa: Kami mau melakukan perintahMu dengan segenap hati dan jiwa, Amin.


Minggu, 06 Oktober 2024         Roma 12 : 9 -12

Membangun Relasi atas Dasar Kasih


Setiap saat kita suka berelasi dan berkomunikasi, entah dengan perkataan lisan atau tulisan atau dengan perangkat gadget maupun melalui tindakan. Semua itu menjadi sarana untuk membangun relasi. Namun sayangnya, tidak semua relasi itu lancar dan mendatangkan sukacita dan kebahagiaan sebab dalam kehidupan ini ada banyak relasi yang terganggu, komunikasi yang buntu, yang rusak dan menghadirkan permusuhan berkepanjangan. Kalau memakai bahasa Rasul Paulus dalam surat Roma 12 ini, “sedapat-dapatnya kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang. (ay.18) Relasi damai dalam keluarga antar suami dan isteri, orangtua dan anak, antar saudara, antar teman, antar rekan sepelayanan, antar elemen dalam masyarakat atau siapa saja.Salah satu alasan sulitnya terbangun relasi adalah kasih yang pura-pura. Itulah sebabnya Rasul Paulus mengingatkan, hendaklah kasih itu jangan pura-pura!, Perbuatan kasih haruslah dilakukan atas dasar ketulusan. Dengan kasih, seseorang akan terus berpikir untuk menghadirkan kebaikan dan bukan kejahatan. Bahkan terhadap musuh pun, ia mampu menunjukan kebaikan hatinya. Karena itu, marilah kita mendasarkan semua relasi dengan kasih dan perbuatan yang baik.

Doa: Kami mau membangun relasi dengan kasih-Mu yang tulus dan suci,. Amin.


Senin, 07  Oktober 2024          Ibrani 13 :8 - 16

Hidup Persaudaraan Dalam Kasih Kristus


Perubahan selalu terjadi dalam kehidupan yang dijalani. Berbagai kemajuan zaman yang berkembang masa kini turut mempengaruhi perubahan pola pikir, tutur kata, tindakan bahkan gaya hidup dari manusia. Semua itu menjadi tanda bahwa perubahan adalah sesuatu yang mutlak. Sekalipun dunia terus mengalami perubahan dengan berbagai kenyataannya namun ada satu hal yang tidak akan pernah berubah. Kasih Kristus adalah sesuatu yang tidak akan pernah berubah dalam hidup orang percaya. Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin, hari ini, bahkan sampai selama-lamanya. Hal ini menjadikan hidup orang percaya harus tetap mengimani Yesus Kristus dalam setiap perjalanan hidupnya.Mengimani Yesus Kristus tidaklah dibatasi pada sikap percaya saja tetapi juga dalam sikap mempercayakan seluruh hidup dalam kendali-Nya.Jika mempercayakan seluruh hidup kepada Yesus maka harus menaati dan mengikuti seluruh perintahNya.Ini menjadi penting sebab terkadang orang mengaku percaya tetapi tidak melakukan seluruh kehendak Yesus.Salah satu kehendak Yesus haruslah terwujud dalam sikap hidup yang membangun persaudaraan.Karena itu, jagalah hidup persaudaraan sebagai wujud menaati kehendak Yesus Kristus.

Doa :Ya Tuhan, mampukanlah kami untuk hidup dalam persaudaraan. Amin.


Selasa, 08 Oktober 2024     Kolose 2 : 6 - 7

Jadikanlah Kristus Sebagai Dasar Hidupmu


Dasar hidup orang percaya adalah tetap berakar di dalam Yesus Kristus. Nasihat Rasul Paulus kepada jemaat Kolose menjadi sesuatu yang penting sebab orang percaya terkadang hanya mengaku percaya tetapi tidak sungguh-sungguh hidup mengandalkan Tuhan.Perilaku hidup masa kini seperti narkoba, miras, judi, seks bebas, selingkuh, korupsi, nepotisme, materialisme dan perilaku lainnya menjadi tanda bahwa hidup orang percaya tidak berakar di dalam Yesus Kristus.Perilaku-perilaku tersebut menjadi bukti bahwa orang percaya lebih mudah untuk percaya kepada ajaran-ajaran sesat, tawaran-tawaran dunia yang menghancurkan.Seperti halnya dengan jemaat Kolose, nasihat Rasul Paulus dalam bacaan hari ini hendak menegaskan bahwa orang percaya haruslah tetap berakar di dalam Yesus Kristus. Sebagai orang percaya yang telah menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat maka hidupnya harus dibangun di atas Dia. Orang percaya pun harus tetap teguh dalam iman yang telah diajarkan. Keteguhan iman juga terwujud ketika memiliki hati nurani yang bersumber pada kasih Kristus.Oleh sebab itu, hidup orang percaya yang menjadikan Kristus sebagai dasar harus saling mengasihi satu dengan lainnya.Mengasihi Tuhan dan mengasihi sesama adalah wujud orang percaya berakar di dalam Yesus Kristus.

Doa: Ya Tuhan, tuntunlah kami untuk hidup selalu mengandalkanMu. Amin.


Rabu, 09 Oktober 2024      Kolose 2 :8 - 15

Tetaplah Beriman Kepada Yesus Kristus


Hidup menawarkan berbagai hal yang dapat mempengaruhi kehidupan seseorang. Dalam perjalanan hidup di tengah berbagai tawaran tersebut, manusia akan senantiasa bergumul dengan pilihan baik atau buruk. Baik dan buruk kehidupan tergantung dari keputusan yang dipilih seseorang terhadap hidup yang dijalaninya.Dalam hidup beriman pun orang percaya diperhadapkan dengan pilihan baik atau buruk.Baik adalah ketika hidup mengandalkan Yesus Kristus sebagai satu-satunya Penolong yang membawa kepada keselamatan.Sebaliknya, buruk adalah ketika hidup orang percaya jauh dari kehendak Tuhan, mengikuti ajaran palsu dan terpengaruh pada roh-roh duniawi yang membawa kepada malapetaka. Pilihan hidup bagi orang percaya adalah tetaplah beriman kepada Yesus Kristus sebab Ia yang menjaminkan kehidupan bagi semua orang. Yesus Kristus berkuasa atas segala kuasa yang ada di dunia. Yesus mati di kayu salib dan bangkit dari dunia orang mati menunjukkan bahwa Ia sungguh-sungguh berkuasa atas hidup dan mati segala ciptaan. Jika orang percaya hidup mengandalkan Yesus dan tetap beriman kepadaNya maka keselamatan menjadi bagian dari hidupnya.

.Doa: Tuntunlah kami Tuhan agar tetap beriman kepadaMu. Amin

  

Kamis, 10 Oktober 2024     1 Korintus  15 : 20 - 24

Yesus Kristus Yang Terutama


Dalam hidup ini, ada yang utama tetapi ada juga yang lebih utama. Hidup yang utama adalah ketika orang percaya mengusahakan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan makan, minum, pakai, tempat tinggal bahkan kebutuhan lainnya seperti kesehatan, pendidikan dan berbagai kebutuhan lainnya.Namun selain itu ada juga hidup yang lebih utama bagi setiap orang percaya.Yesus Kristus menjadi yang lebih utama dalam hidup setiap orang percaya. Menjadikan Yesus Kristus sebagai yang lebih utama artinya orang percaya harus meletakkan pengharapan seutuhnya kepada Dia. Yesus Kristus adalah yang terutama atau yang sulung, Ia dibangkitkan dari kuasa maut dan menjaminkan kehidupan kekal bagi setiap orang percaya. Oleh sebab itu, keyakinan kepada Yesus yang bangkit harus menjadi spirit atau dorongan bagi setiap orang dalam menjalani kehidupannya.Spirit hidup dalam kuasa Yesus terwujud dalam saling mengasihi, saling menopang bahkan saling mengutuhkan sebagai satu persekutuan.

Doa: Ya Tuhan, bimbinglah kami agar tetap menjadikan Engkau sebagai yang terutama. Amin.


Jumat, 11 Oktober 2024        1 Yohanes 4 :7 - 21

Mengasihi Sesama Adalah Wujud Mengasihi Allah


Manusia adalah makhluk sosial yang akan selalu berjumpa dengan banyak orang di dalam hidupnya. Perjumpaan manusia dalam relasi bersama bukan hanya dengan kelompok yang kuat tetapi juga yang lemah.Hal ini tidak dapat disangkali sebab masa kini masih banyak orang yang hidup dalam keterbatasan.Sebagai makhluk sosial maka sikap hidup saling menopang harus dinyatakan dalam perjumpaan bersama.Dalam hidup beriman pun setiap orang harus saling mengasihi.Yesus Kristus telah lebih dahulu mengasihi manusia dan karena itu sudah sepatutnya manusia pun harus hidup saling mengasihi.Pengakuan kepada kemahakuasaan Yesus tidak bisa hanya sebatas pada ucapan bibir semata.Mengaku percaya kepada Yesus juga harus terwujud dalam tindakan sesehari.Baik dalam perkataan maupun perbuatan harus didasarkan pada hati nurani yang bersumber dari kasih Kristus.Kasih Allah dalam Yesus Kristus membuat setiap orang mampu hidup saling menopang. Kasih menjadi penting sebab hanya dengan demikian maka semua orang akan menikmati kebaikan dalam hidup bersama. Oleh sebab itu, tetaplah hidup saling mengasihi antara satu dengan lainnya sebagai wujud mengasihi Allah.

Doa:Ya Allah, tolonglah  agar kami tetap hidup saling mengasihi.Amin.

 

Sabtu, 12 Oktober 2024       Roma 3 :27 - 31

Kasih Kristus Mempersatukan Semua Orang

Kebersamaan di dalam hidup menjadi impian semua orang. Manusia adalah makhluk yang tidak bisa hidup sendiri. Sejak lahir hingga mengakhiri hidup pun manusia membutuhkan orang lain untuk menopang kehidupannya. Dalam memenuhi seluruh kebutuhan hidup pun manusia akan membutuhkan sesama manusia bahkan ciptaan lainnya. Namun terkadang sesama manusia tidak bisa untuk menjaga keutuhan dalam hidup bersama.Sikap egoisme dan kecemburuan sosial membuat persekutuan menjadi terancam.Dalam hidup beriman pun persekutuan merupakan kewajiban bagi setiap orang percaya untuk menjaganya.Bukan tentang orang Yahudi atau non Yahudi (Yunani), bukan berdasarkan latar belakang atau asal kelompok tertentu.Yesus Kristus dalam karya-Nya telah mempersatukan semua orang dari semua latar belakang yang berbeda.Jika sungguh-sungguh mengimani Yesus Kristus maka harus mampu menunjukkan teladan kebaikan-Nya dalam sikap yang menjaga persekutuan.Hidup orang beriman tidaklah untuk bermegah dalam perbuatan sebab bisa saja perbuatan tidak sesuai dengan kehendak Yesus.Karena itu, sebagai orang beriman maka harus bermegah di dalam iman kepada Yesus.Iman kepada Yesus terwujud dalam hidup persekutuan sebab kasih Kristus telah mempersatukan semua orang.

Doa:Ya Tuhan, kuatkanlah kami untuk tetap menjaga persekutuan bersama.Amin.

 

Minggu, 13 Oktober  2024     Matius 21 : 23 - 27

Jadilah Pribadi yang Tenang!


Protes terhadap pelayanan Yesus selalu berdatangan dari Imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi. Sebagaimana catatan Kitab-kitab injil, kelompok-kelompok itu meragukan dan tidak mempercayai Yesus adalah Anak Allah; Sang Mesias yang dijanjikan itu. Matius 21: 23-27 merupakan salah satu teks yang menampilkan upaya kelompok tersebut membangun relasi dengan Yesus. Tergambarkan relasi mereka didasarkan pada keraguan dan niat jahat untuk menjatuhkan/mempermalukan Yesus (bnd. Pertanyaan imam kepala dan tua bangsa Yahudi pada ayat 23). Namun menariknya, Yesus tidak menanggapi kelompok tersebut dengan kekerasan. Justru sebaliknya, Yesus menampilkan sikap tenang yang kokoh, sehingga Ia tidak mempermalukan mereka. Yesus menerima dan menghormati mereka, sambil berusaha membenahi pikiran mereka yang bertentangan dengan kebenaran Allah. Catatan menarik untuk kita di saat ini, sebagai manusia kita akan selalu berelasi dengan sesama. Karena itu, ketenangan diri untuk berkata dan menanggapi perkataan orang lain harus menjadi pilihan sikap yang bijak. Jadi, dimanapun, kapanpun, dan dengan siapapun kita berelasi, kita akan mampu memberikan kedamaian dan penghormatan yang sungguh kepada sesama kita. 

Doa: Tuhan, mampukan kami agar tetap menjadi pribadi yang tenang dalam membangun relasi dengan sesama. Amin.


Senin, 14  Oktober 2024     2 Korintus 11 :17 - 21a

Membangun Relasi 

Dengan Pribadi yang Rendah Hati


Sikap mendominasi cenderung menjadi wajah relasi dan dialog di masa kini. Beberapa orang terkesan memuji diri sendiri dan menganggap yang lain lebih rendah dari dirinya. Bahkan ungkapan “Kamu bodoh” sering dijumpai sebagai salah satu bentuk nyata upaya mendominasi dalam proses dialog. Kenyataan yang sama turut diperlihatkan dalam teks 2 Korintus 11: 7-21a. Diperlihatkan, bahwa kedatangan rasul-rasul palsu di Korintus telah menyebabkan Paulus dikenal sebagai orang bodoh (bnd. Ay. 16). Namun menarik, bahwa di tengah gempuran kekerasan verbal, Paulus tidak membalas mereka. Justru Paulus mengatakan, bahwa dirinya akan tetap menerima jika jemaat Korintus turut menganggap dirinya sebagai seorang yang bodoh. Kerendahan hati dan ketenangan Paulus untuk tidak membalas kekerasan verbal orang lain harus juga kita maknai di masa kini. Sekalipun kita direndahkan atau dianggap lemah oleh orang lain, marilah kita menjadi pribadi yang tenang untuk menanggapinya. Karena ketenangan kita akan meminimalisir upaya saling mendominasi yang berujung pada kekacauan relasi. Pada akhirnya, relasi tetap terjaga dalam bingkai penerimaan dan penghormatan.

Doa: Ajarilah kami agar tetap rendah hati dan tenang dalam membangun relasi dengan sesama. Amin.


Selasa, 15 Oktober 2024      1 Korintur 3 :10- 13

Kristus sebagai Dasar Persekutuan


Sering disampaikan oleh para ahli ataupun pekerja bangunan, bahwa bangunan yang kokoh hanya bisa dimiliki jika telah lebih dulu memiliki dasar/fondasi yang kuat. Itu sebabnya, dalam sebuah proses pembangunan, selalu didahulukan bagian dasarnya, sebab dasar menjadi penentu keberlangsungan bangunan tersebut. Dalam membangun relasi sebagai persekutuan, Paulus menasehati jemaat di Korintus supaya setiap orang dapat melanjutkan pembangunan yang telah diletakannya (ay. 10).Namun harus diingat bahwa dasar bangunan tidak lagi dapat diubah, sebab dasarnya adalah Yesus Kristus (ay. 11).Bangunan yang dimaksudkan Paulus merujuk pada jemaat Korintus yang telah dibangunnya.Nasehat Paulus itu menjadi kritik untuk kenyataan perpecahan jemaat di Korintus. Bagi Paulus, setiap jemaat harus mengetahui bahwa Yesus Kristus merupakan dasar persekutuan yang telah dibangunnya. Yesus Kristus sebagai dasar jemaat merujuk pada kesatuan dan persatuan dalam kasih. Hal yang sama juga perlu kita maknakan di saat ini, bahwa dasar dalam kehidupan bersama/ persekutuan adalah Yesus Kristus yang penuh kasih. Oleh karena itu, kita perlu menjaganya agar bangunan persekutuan kita tetap berdiri kokoh.

Doa: Ya Tuhan, ingatkanlah kami bahwa Engkau adalah dasar dari persekutuan ini. Amin.


Rabu, 16 September 2024       Galatia 2 : 15 - 21

Janganlah Menjadi Pribadi yang Egois!


Ada kecenderungan sebagian orang untuk membangun relasi dengan sikap egois yang tinggi. Dalam keegoisan, ia kemudian memaksakan sesamanya melakukan apa yang dirinya kehendaki. Pada akhirnya, dalam sikap egois tersebut maka relasi menjadi tidak sehat, bahkan berada dalam ancaman perpecahan.Berdasarkan kecenderungan keegoisan itu juga, Paulus turut menasehati orang-orang Yahudi di Galatia untuk tidak memaksakan sesamanya yang non Yahudi melakukan sunat. Paulus mengetahui, bahwa keegoisan orang-orang Yahudi untuk memaksakan sesama yang non Yahudi melakukan sunat akan berujung pada perpecahan umat Kristen di Galatia. Bagi Paulus, yang menyelamatkan orang percaya bukan karena melakukan hukum Taurat, melainkan karena imannya kepada Kristus Yesus (bnd. Ay. 16). Hal penting untuk kita maknakan di masa kini, bahwa keegoisan dalam berelasi perlu untuk ditinggalkan. Kita terpanggil untuk tidak memaksakan apa yang kita inginkan kepada sesama. Saling bertukar pikiran atau berdiskusi untuk mencapai kesepakatan bersama adalah salah satu cara untuk membangun relasi yang sehat dengan sesama. 

Doa: Ya Tuhan, mampukan kami untuk tidak menjadi egois dalam upaya membangun kehidupan bersama. Amin.


KAmis, 17 Oktober 2024      Galatia 3 : 1 :  14 

 Perbedaan Bukan Pemecah Keharmonisan

Dalam membangun relasi dan dialog, ada upaya untuk memperjuangkan apa yang diyakini sebagai kebenaran. Upaya tersebut tidaklah salah. Yang keliru adalah upaya tersebut kemudian dijalankan bersamaan dengan cara menjatuhkan orang lain akan kebenaran yang diyakini olehnya. Kenyataan yang sama turut terjadi dalam jemaat Galatia. Kelompok Yahudi dan non Yahudi mempertentangkan mengenai siapakah yang pantas dan layak mendapat berkat dari Allah.Bahkan dalam pertentangan tersebut, ada kecenderungan untuk saling menjatuhkan.Menariknya, Paulus menegaskan kepada mereka yang bertentangan, bahwa Yesus Kristus yang mati dan bangkit adalah bukti keselamatan dan perberkatan Allah disalurkan kepada Abraham dan bangsa-bangsa lain (bnd. Ay. 14). Belajar dari pertentangan tersebut maka salah satu nilai penting dalam membangun relasi adalah penerimaan. Dengan kalimat lain, setiap orang yang membangun relasi harus menerima satu dengan yang lain, tanpa memandang latar belakang, keyakinan, dan kebenaran yang dipegangnya.Pada dasarnya, setiap orang memiliki kebenaran yang diyakininya. Oleh karena itu, sikap untuk menerima dan menghormati mereka adalah cara membangun dan menjaga relasi agar tetap harmonis. 


Jumat, 18 Oktober 2024    KPR 11 :1 - 19

Perbedaan adalah Anugerah Allah

Rasanya, pertentangan antara kelompok yang Yahudi dan non Yahudi tidak pernah berkesudahan pada awal-awal masa pertumbuhan gereja. Seorang Yahudi yang dekat, diam di rumah, dan makan sehidangan dengan orang non Yahudi akan dilabeli sebagai seorang kafir/haram (bnd. Ay. 3). Orang Yahudi meyakini, bahwa pertobatan, keselamatan, dan berkat Allah hanya ditujukan kepada mereka, bukan yang lain. Padahal, kepada bangsa-bangsa lain, Allah turut mengaruniakan pertobatan yang memimpin kepada hidup (bnd. Ay. 18). Petrus yang mendapat pertentangan karena telah melakukan pembaptisan kepada Kornelius di Yerusalem turut menegaskan, bahwa apa yang dilakukannya dihalalkan oleh Allah (bnd. Ay. 9). Jawaban Petrus turut menjadi kritik dan panggilan kepada kita di masa kini, bahwa perbedaan golongan, ras, suku, dan kepercayaan jangan menjadi pemecah kehidupan bersama. Justru sebaliknya, perbedaan harus dipandang sebagai anugerah Allah yang membawa kehidupan. Ingatlah, bahwa taman yang indah tidak pernah terisi oleh 1 warna tunggal, melainkan oleh beragam warna. Semakin banyak warna maka semakin indah taman itu. Demikianlah hidup kita.

Doa: Tuhan, mampukanlah kami untuk dapat menerima dan menghormati sesama kami yang berbeda dengan kami. Amin.


Sabtu, 19  Nopember 2024

Yesus Milik Semua Orang

Toleransi berarti menghormati dan menghargai perbedaan. Setiap orang memiliki cara tertentu untuk menyatakan imannya, misalnya : berkhotbah, mengajar dan melayani. Sikap toleransi menuntut kita untuk bisa menerima cara tersebut dan tidak bisa mengklaim kebenaran hanya pada diri kita. Hal ini  ditunjukkan oleh Yesus dalam perikop hari ini.  Tindakan kebaikan dan pelayanan (termasuk mengusir setan) yang dilakukan dengan nama-Nya, meskipun oleh orang yang berbeda dari sisi latar belakang kelompok , bagi Yesus tetap diterima (ay.39-40). Sikap Yesus ini berbeda dengan sikap Yohanes yang menolak pelayanan orang lain (bukan murid Yesus) dengan menggunakan nama Yesus (ay.38). Pesan teks, Kita harus mencontohi sikap Yesus bahwa perbedaan tidak boleh menjadi sumber konflik dan perpecahan. Tidak boleh ada gereja yang merasa lebih baik dan lebih benar dari gereja lain. Sebaliknya, perbedaan harus dihargai demi membangun kerjasama dan persatuan, dimana semua orang dipanggil dalam pelayanan Gereja demi kemuliaan nama Tuhan.   

Doa: Roh Kudus anugerahkan hikmat bagi kami untuk membangun kerjasama yang baik. amin.


Minggu, 20 Oktober   2024             1 Raja-Raja 10 : 1 -!3

Relasi Yang Baik Memudahkan Kerjasama


Membangun kerjasama yang baik adalah kunci untuk mencapai tujuan bersama. Hal ini diperlihatkan dalam nas bacaan hari ini, Ratu Syeba datang dari jauh untuk menguji kebijaksanaan Salomo dan menyaksikan kekayaan serta kebesaran kerajaannya.Ia sangat kagum dengan hikmat yang dimiliki Salomo dan bagaimana Allah telah memberkati keluarganya sehingga mereka penuh kasih, rasa hormat, ramah dan disiplin dalam beragama (Band. Ayat 4-5).Pelayanan Salomo kepada Ratu Syeba ini telah membangun kerjasama yang harmoni dari kedua belah pihak sehingga ratu Syeba memberikan bantuan bagi pembangunan Bait Allah dan Istana Raja (ay.10-12).Kisah ini mengingatkan kita bahwa hikmat Tuhan adalah dasar untuk membangun kerjasama yang lebih harmonis dan produktif, baik antar keluarga, rekan pelayan, mitra kerja, dan sebagainya.Untuk itu, marilah kita terus memohon hikmat dari Tuhan dan menggunakannya dalam membangun hubungan kerjasama yang lebih baik.

Doa: Ajari kami Tuhan untuk memahami dan meyakini, bahwa perbedaan adalah anugerah kehidupan yang berasal dari-Mu. Amin.


Senin, 21 Oktober 2024     Roma 11 :11-12

Keselamatan Terwujud Dalam Hidup Baru

Ada prinsip yang keliru dikalangan orang kristen bahwa “keselamatan pasti diperoleh meskipun kita berbuat dosa”. Pemahaman yang keliru ini juga dianut oleh bangsa Yahudi bahwa mereka adalah bangsa pilihan Allah yang berhak atas keselamatan yang dianugerahkan didalam Yesus Kristus sehingga mendorong mereka untuk tidak taat kepada Tuhan. Melalui perikop ini, Paulus memperingatkan bangsa Yahudi, bahwa memang keselamatan telah dianugerahkan kepada mereka akan tetapi bila mereka tetap hidup didalam dosa dan tidak taat pada perintah Tuhan Allah, maka penolakan dari Allah akan mereka peroleh. Sebaliknya, Allah membuka jalan bagi bangsa-bangsa non Yahudi untuk menerima keselamatan dari Allah. Nasehat Paulus, mengingatkan kita bahwa menjadi kristen saja bukanlah jaminan menerima anugerah keselamatan Allah melainkan kita harus hidup beriman dan taat melakukan kehendak Allah. Firman Tuhan : “Iman tanpa perbuatan, pada hakekatnya adalah mati” (Yakobus 2:17).

Doa: Roh Kudus tuntun kami untuk merespon keselamatan Allah dengan hidup benar, Amin.


Selasa, 22 Oktober 2024   Roma 11 : 13 - 24

Keselamatan Bagi Semua Bangsa

Perikop ini dialamatkan kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi (ayat 13), dimana Paulus mengingatkan mereka yang sekarang menerima anugerah keselamatan agar tidak boleh merasa sombong dengan meremehkan bangsa Yahudi/Israel melainkan mereka harus hidup takut akan Tuhan (ayat 20). Kesombongan dapat mendorong mereka untuk melakukan dosa sehingga mengakibatkan penolakan mereka terhadap anugerah yang telah diterima. Selain itu, bila mereka hidup dalam ketaatan dan kesetiaan kepada Allah, mereka akan menjadi saksi bagi bangsa yahudi untuk berbalik kepada Allah dan menerima anugerah keselamatan. Paulus juga  mengingatkan kita, supaya hidup dalam kerendahan hati. Orang percaya harus mengakui bahwa keselamatan adalah hasil dari anugerah Allah, dan tidak ada yang bisa disombongkan, sebaliknya orang percaya harus merespon kasih Allah tersebut dengan menampakkan hidup kekristenan yang sejati sehingga Allah dimuliakan dan banyak orang menjadi percaya.

Doa: Roh Kudus, kiranya menuntun kami hidup dalam kerendahan hati Amin.

 

Rabu, 23 Oktober 2024    2 Tawarikh 2 : 1 - 10

Kerjasama Mendatangkan Manfaat Besar


Saudaraku, membangun relasi yang baik memberi manfaat besar bagi kepentingan dan kesuksesan bersama. Raja Salomo menyadari bahwa untuk membangun Bait Allah, diperlukan kerjasama dengan orang-orang yang memiliki keahlian dan potensi. Ia membangun relasi yang baik dengan Hiram; Raja Tirus, dalam mendukung proses pembangunan tersebut, melalui bantuan materi dan tenaga kerja yang memadai. Salomo memulai relasi ini dengan pendekatan yang penuh hormat. Dia  tidak hanya meminta bantuan, tetapi juga menawarkan konpensasi (imbalan) yang adil dan sesuai. Ini menunjukkan pentingnya mutualisme (saling menguntungkan) dalam membangun relasi. Dalam hubungan apapun, baik kelompok maupun pribadi penting untuk menjaga keseimbangan antara memberi dan menerima. Kita dapat melakukannya dengan membangun komunikasi yang baik dan membangun kepercayaan serta rasa hormat.   

Doa: Roh Kudus tuntunlah kami untuk terus menabur kebaikan demi kemuliaan Tuhan, Amin.


Kamis, 24 Oktober 2024     2 Tawarikh 2 : 11 - 18

Perbuatan Baik Memuliakan Tuhan

Ada kalimat bijak mengatakan” Perbuatan baik dapat menjadi sarana kemuliaan Tuhan”. Artinya, jika seseorang melakukan kebaikan, maka seharusnya ia  menunjukkan nilai-nilai kasih, kemurahan hati dan keadilan sesuai ajaran Tuhan. Kebaikan ini bukan hanya berdampak positif pada orang-orang sekitar, tetapi juga menjadi bentuk kesaksian yang nyata tentang sifat Allah (Mat.5:16). Hal ini terlihat dalam nas bacaan hari ini, yakni Salomo merupakan raja yang bijaksana, penuh akal budi dan pengertian (ay.12), menghormati relasi dengan orang lain (ay.1-10), dan berbuat baik (Band.1Raja-Raja 10:1-13).Sikap Salomo tersebut telah membuat Hiram; Raja Tirus, memuliakan Tuhan Allah orang Israel (ay.12) serta dengan sukacita memberikan bantuan materi dan tenaga kerja untuk pembangunan rumah Tuhan (Bait Allah).Pesan teks bagi kita, teruslah menabur kebaikan kapan dan dimana saja dan kepada siapapun tanpa memandang latarbelakang dan perbedaan yang ada.Sebab setiap kebaikan yang dilakukan dengan tulus membuat orang-orang dapat melihat dan memuliakan Tuhan.

Doa: Roh Kudus tuntunlah kami membangun relasi yang baik dengan sesama,  Amin.


Jumat, 25 Oktober 2024      1 Tawarikh 22 :1 -5

Membangun Kerjasama yang Baik Demi Kepujian Nama Tuhan

Daud sebagai seorang raja yang mengasihi Tuhan, berkeinginan untuk membangun Bait Allah. Keinginan Daud tersebut tidak dikehendaki Allah, namun anaknya Salomo yang akan membangun bait Allah. Sebagai seorang ayah, Daud sangat memahami keberadaan Salomo yang masih muda dan kurang berpengalaman untuk melaksanakan tanggung jawab besar itu. Daud menginginkan pekerjaan membangun bait Allah dapat dilakukannya sehingga akan membuat namanya termashur dan menjadi kenamaan di segala negeri. Itulah sebabnya, Daud mempersiapkan pembangunan tersebut dengan mengumpulkan bahan-bahan bangunan yang terbaik dan sangat banyak jumlahnya yang bawah oleh orang Tirus dan Sidon. Kerjasama yang dibangun oleh Daud dalam tuntunan hikmat Allah menjadi dasar untuk proses pembangunan bait Allah. Sebuah teladan bagi kita sebagai orang tua untuk mempersiapkan masa depan anak-anak dengan selalu membangun kerjasama dalam komunikasi tentang situasi dan kondisi mereka. Jangan kita membiarkan mereka berjalan sendiri, namun tanggung jawab pendampingan dapat kita lakukan dengan baik melalui tuntunan hikmat Tuhan, agar masa depan yang baik dapat tercapai demi hormat dan kepujian nama Tuhan.  

Doa:  Tuhan tuntun dan kami dengan hikmatMu agar kami dapat melakukan berbagai hal baik demi kepujian nama Tuhan. Amin.-


Sabtu, 26 Oktober 2024    1 Tawarikh 22 :6 - 13

Tantangan yang Besar dihadapi Dengan Dukungan Kerjasama

Kelanjutan nas bacaan kemarin, bahwa sebagai seorang ayah, Daud sangat peduli kepada Salomo; anaknya yang akan menggantikan sebagai raja atas Israel dan khusus untuk membangun bait Allah. Daud memanggil Salomo dan menceritakan bahwa kerinduannya untuk membangun bait Allah, tetapi Allah tidak menghendaki sebab tangan Daud telah banyak menumpahkan darah dalam peperangan. Tuhan menyatakan bahwa Salomo yang akan membangun Bait Allah tersebut dan kuasa serta anugerah Allah akan menyertainya dalam seluruh tanggung jawab kepemimpinan sebagai Raja Israel. Kerajaannya akan berdiri kokoh serta proses pembangunan bait Allah akan selesai dengan baik. Itulah sebabnya Salomo tidak perlu takut dan tawar hati sebab Tuhan Allah selalu menyertai dan memberkatinya. Salomo pun tidak sendiri, Daud sebagai orang tua memberi penguatan melalui nasehat kepadanya. Demikianpun kita sebagai keluarga Allah, harus meminta hikmat Tuhan agar kita menjadi keluarga Allah yang tat dan setia. Ketaatan kepada Tuhan menjadi dasar untuk kita saling mendampingi, menguatkan dan menyemangati satu dengan yang lain demi masa depan bersama yang terbaik

Doa: Ya Tuhan karuniakan hikmatMu bagi kami dalam pekerjaan, pendidikan demi masa depan yang baik. Amin.-


Minggu , 27 Oktober 2024   Ezra 6 :1 - 12

Pentingnya Relasi Dengan Sesama Demi Kesejahteraan Hidup

Membangun relasi antar sesama untuk kesejahteraan menjadi tema minggu pelayanan kita. Tema ini ditegaskan melalui kesaksian Firman Tuhan tentang perintah raja Darius untuk meneruskan penyelesaian pembangunan bait Allah. Perintah raja Darius ditujukan kepada bupati dan tua-tua Israel untuk membangun bait Allah. Perintah tersebut didukung baik secara daya maupun dana, termasuk  kebutuhan makan dan minum ditunjang dan digerakan untuk menyelesaikan pembangunan bait Allah. Sebuah kerjasama yang baik terjadi antar sesama. Perintah Raja Darius ini jika tidak diikuti dan diindahkan maka resiko adalah hukuman gantung dan pemusnahan seisi rumahnya. Itulah cara dan kuasa Tuhan yang menggerakkan Raja Darius yang tidak percaya kepada Tuhan. Dalam tuntunan Tuhan, kerjasama yang dapat dibangun dan diwujudkan untuk menyelesaikan pekerjaan besar yaitu menyelesaikan pembangunan bait Allah. Keteladanannya bagi adalah keharusan mengupayakan kesejahteraan hidup ini melalui kerjasama yang dibangun antar sesama. Semuanya pun akan berjalan dengan baik atas kuasa Tuhan yang menggerakkan hati setiap orang. Bahkan orang yang tidak seiman dengan kita sekalipun, dapat Tuhan pakai untuk mewujudkan hal-hal yang baik untuk semua orang dan demi hormat kepujian nama Tuhan.     

Doa:  Terima kasih Tuhan atas tuntunanMu bagi kami dalam membangun relasi dengan sesama untuk masa depan yang baik. Amin.-



Senin, 28 Oktober 2024         Ezra 6 : 13 - 15

Relasi yang dibangun Dalam Campur Tangan Tuhan

Relasi antar sesama untuk kesejateraan akan terjadi hanya dalam tuntunan kuasa Tuhan. Hal ini terbukti melalui kesaksian Firman Tuhan saat Raja Darius memerintah untuk kembali menyelesaikan pembangunan bait Allah oleh dukungan Tatnai serta rekan-rekan mereka. Dukungan penuh kepada para tua-tua Yahudi untuk menyelesaikannya juga ditopang oleh nubuatan nabi Hagai dan nabi Zakharia bin Ido. Kuasa Tuhan yang Maha Besar terjadi melalui raja-raja Persia yakni Koresh, Darius dan Arthasasta untuk menyelesaikan Bait Allah yakni pada hari ketiga bulan Adar. Sebuah kesaksian iman bagi kita bahwa pentingnya membangun relasi dengan siapapun untuk mewujudkan kehidupan yang baik dan sejahtera, dengan menghadirkan Tuhan. Kuasa Tuhanlah yang menggerakan hati setiap orang. Bahkan yang tidak seiman ataupun menjadi musuh kita sekalipun. Sebab itu, jadikanlah Kristus sebagai sumber hidup untuk menjadi kekuatan bagi kita dalam membangun relasi hidup dengan semua orang demi mewujudkan kesejahteraan dan kebaikan dalam kehidupan kita semua! 

Doa: Ya Tuhan mampukan kami untuk membangun relasi dengan sesama demi mewujudkan kesejahteraan bersama. Amin.



Selasa, 29 Oktober 2024   Nehemia 7 :1 - 3

Relasi yang Baik Akan Tercipta Kerjasama yang Baik

Nehemia bertugas sebagai bupati untuk membangun kembali tembok Yerusalem yang runtuh. Setelah semua proses pembangunan selesai dengan pemasangan pintu-pintu gerbang, maka Nehemia menugaskan para penunggu pintu gerbang, para penyanyi dan orang-orang Lewi. Selain itu, kepada Hanani sebagai pengawas atas Yerusalem serta Hanaya sebagai panglima benteng. Hanaya adalah seorang yang takut akan Allah dan dapat dipercaya dibanding dengan yang lain. Nehemia juga memerintahkan untuk pintu-pintu gerbang selalu dijaga dan ia menempatkan penjaga-penjaga dari penduduk kota Yerusalem di tiap-tiap tempat penjagaannya. Semua yang diatur dengan baik oleh Nehemia, mendapat dukungan melalui relasi kerja yang baik dengan semua unsur, baik pimpinan dan umat di Yerusalem. Nehemia melaksanakan tanggung jawab itu dengan selalu mengandalkan Tuhan sebagai kekuatannya. Sebuah teladan bagi kita dalam melaksanakan setiap tanggung jawab untuk membangun relasi dan kerjasama guna mewujudkan kesejahteraan. 

Doa: Ya Tuhan mampukan kami untuk membangun relasi dengan sesama untuk kesejahteraan hidup bersama. Amin.


 

Rabu, 30 Oktober 2024  Nehemia 12 : 44 - 47

Bantuan Kepada Pelayanan Akan Mewujudkan Kesejahteraan

Tugas Nehemia sebagai bupati bukan saja untuk membangun tembok Yerusalem yang runtuh, namun juga memperhatikan jaminan hidup para imam dan orang-orang Lewi yang bertugas dalam pelayanan pekerjaan Tuhan. Hal tersebut dilakukan dengan mengangkat beberapa orang yang bertugas mengawasi bilik-bilik perbendaharaan, persembahan khusus, hasil pertama dan persepuluhan sesuai dengan ladang setiap kota. Hal ini diatur dengan baik sebagai bentuk sukacita umat karena pekerjaan untuk melayani Tuhan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh para imam, kaum Lewi serta juga para penyanyi dan penunggu pintu gerbang. Pesan nas hari ini bagi kita adalah pentingnya membangun relasi antar sesama yang dengan baik demi mewujudkan tugas dan tanggungjawab pekerjaan Tuhan untuk kesejahteraan bersama. Kita tidak dapat melakukan sutau pekerjaan seorang diri. Kita butuh kerjasama dengan sesama dan meminta hikmat Tuhan agar semua yang dilakukan untuk kesejahtaraan bersama dapat terwujud.

Doa:Ya Tuhan terima kasih untuk bantuan dan dukungan teman-teman sekerja dalam melakukan tugas-tugas pelayanan. Amin.


Kamis, 31 Oktober 2024     Roma 15 : 22 - 23

Membantu sesama untuk kesejahteraan adalah buah benih Injil

Di hari ini kita merayakan HUT Reformasi atau Pekabaran Injil dengan bersyukur atas kasih Tuhan bagi kita dalam tanggung jawab kesaksian dan pelayanan di tengah dunia. Pelayanan kepada sesama yang lemah, sakit dan berkekurangan dilakukan dengan sukacita dalam persekutuan orang percaya adalah merupakan kesaksian injil Kristus yang terus kita beritakan dan saksikan bagi dunia dan semua orang. Hal tersebut dinyatakan oleh Paulus dalam surat pastoralnya kepada jemaat di Roma. Paulus mengajak umat untuk mengambil bagian dalam pelayanan kasih bagi mereka yang miskin dan berkekurangan di Yerusalem. Ajakan Paulus tidak sebatas pernyataan saja, namun melalui tindakan pelayanan Paulus kepada jemaat dengan kepedulian cinta kasih kepada mereka. Itulah benih Injil yang terus ditabur oleh Paulus dan diharapkan dapat diteruskan oleh jemaat, termauk oleh kita sebagai wujud kesaksian bagi semua orang. Injil yang menjadi manusia dalam Tuhan Yesus Kristus, diwujudkan dalam hidup yang penuh kasih, mengampuni dan menyelamatkan semua orang percaya. Injil itu yang diberitakan melalui akta berbagi kasih dengan mereka yang sakit, miskin dan berkekurangan. Itulah makna syukur kita di Hari Ulang Tahun Pekabaran Injil.  

Doa:Terima kasih Tuhan, mampukan kami untuk melayani bersama dengan mereka sebagai kawan sekerja Allah. Amin.