SELAMAT DATANG DAN TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

Condongkan Hatimu Kepada Tuhan

  

Khotbah Minggu, 18 Agustus 2024

Nas bacaan: 1 Raja-Raja 11 : 1 - 13

Tema: Condongkan Hatimu Kepada Tuhan

Oleh : Pdt. Ny. N, Refialy 

Sdr-Sdr Yang Tuhan Yesus Berkati: Sebagai satu persekutuan umat Tuhan sekaligus sebagai warga negara Indonesia maka kita patut mempersembahkan pujian syukur dan hormat kepada Tuhan sebab oleh rahmat dan kasih-Nya maka kita telah memasuki usia kemerdekaan bangsa yang ke-79, tepatnya pada tanggal 17 Agustus, hari sabtu kemarin. Tentu kita harus mengakui bahwa bangsa kita semakin berkembang dan maju. Namun seiring dengan itu bangsa kita juga sedang menghadapi begitu banyak krisis seperti krisis ekonomi, krisis lingkungan, dll. Dan jangan kita lupa bahwa salah satu krisis yang paling sering kita tidak menyadarinya yaitu krisis ketuhanan atau krisis iman. Krisis ketuhanan tentu berbeda dengan krisis beragama. Dalam krisis ketuhanan manusia memang rajin dan setia melakukan aktifitas beragama seperti beribadah, berdoa dll tetapi hatinya tidak terarah atau tidak condong kepada Tuhan. Jadi orang melakukan semua aktifitas beragama itu hanya sekedar sebagai kewajiban agama dan bukan untuk menyembah Tuhan.  Akibatnya banyak orang yang rajin ibadah tetapi tetap melakukan tindakan yang tidak terpuji, seperti: korupsi, selingkuh/berzinah, mencuri, mabuk-mabukan, judi, dan berbagai bentuk kejahatan lainnya. Jika kita tetap hidup dalam cara beragama yang seperti ini maka lambat atau cepat, kita ini akan hancur karena hidup kita tidak diberkati oleh Tuhan. Oleh sebab itu maka LPJ-GPM menetapkan perikop pembacaan kita tadi, yakni 1 Raja-Raja 11 : 1 - 13 sebagai bahan pemberitaan firman di minggu ini dengan tema condongkan hatimu kepada Tuhan untuk mengingatkan kita bahwa Tuhan itu terlalu penting bagi kita sebab di luar Tuhan kita akan binasa dan oleh karena itu kita harus tetap mengarahkan hati dan hidup kita kepada Tuhan dan bergantung sepenuhnya kepada Tuhan supaya hidup kita selalu diberkati. 

Sdr-Sdr Yang dikasihi Tuhan Yesus;  Perikop pembacaan kita ini 1 Raja-Raja 11:1-13 hendak menegaskan kepada kita bahwa sehebat apa pun kita, sekaya apa pun kita, sepandai apa pun kita tetapi jika kita tidak lagi bergantung kepada Tuhan pasti kita binasa seperti yang sudah nyata dalam kehidupan raja Salomo. 

Sdr-Sdr Jemaat Alkitab mengisahkan kepada kita bahwa Salomo adalah seorang raja yang paling berhikmat diantara semua raja yang pernah memerintah Israel (1 Raja-Raja 3:12-14). Ia adalah raja yang bukan saja memiliki hikmat yang besar tetapi juga harta kekayaan yang banyak dan tahkta (pemerintahan) yang panjang. Semuanya ini oleh karena Salomo pada masa itu benar-benar taat dan setia kepada Tuhan. Hatinya selalu terarah (condong) kepada Tuhan sehingga hidupnya benar-benar diberkati. Dan terhadap hal ini Tuhan Allah sudah mengingatkannya bahwa jika ia tetap hidup menurut kehendak Tuhan dimana ia senantiasa taat dan setia kepada Tuhan dan firman-Nya maka ia akan tetap diberkati oleh Tuhan (bd. 1 Rj. 3:14). Namun seiring dengan perjalanan waktu dimana Salomo mulai kaya-raya dan termasyur maka ia mulai jatuh ke dalam pencobaan. Pada waktu itu Salomo mulai tidak lagi mengandalkan Tuhan dalam segala urusannya, baik untuk keluarga mau pun untuk bangsanya. Demi memenuhi ambisi memperluas dan mempertahankan kekuasaannya sebagai raja yang termasyur maka ia pun mulai menikah dengan ratusan perempuan dari kerajaan-kerajaan lain yang tidak seiman. Juga demi memuaskan hasrat biologisnya maka ia pun menikah dengan ratusan wanita cantik dari berbagai bangsa yang tidak seiman seperti Mesir, Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het. Maka jumlah semua isterinya sebanyak 1000 orang yang terdiri dari 700 isteri sah dan 300 gundik. Padahal terhadap hal ini Tuhan Allah telah melarangnya (ay.2 bd. Kel. 34:16; Ul. 7:3-4). sebab yang paling ditakutkan adalah wanita-wanita yang tidak seiman itu akan menggoda umat israel untuk tidak lagi bergantung kepada Tuhan Allah tetapi berbalik untuk bergantung kepada dewa-dewa kafir yang menjadi ilah para wanita tersebut. Perikop ini secara amat jelas mengatakan kepada kita bahwa hati Salomo tidak lagi berpaut kepada Tuhan Allah karena hatinya sudah melekat pada kecantikan wanita-wanita yang tidak seiman itu (ay.2 bagian akhir). Salomo memang masih mengaku diri sebagai seorang raja yang diurapi Tuhan, tetapi hatinya bukan lagi kepada Tuhan sehingga seluruh aktifitas ibadahnya bukan ditujukan untuk memuliakan Tuhan melainkan hanya sekedar melakukan kewajiban agama belaka. Bahkan yang lebih menyedihkan lagi adalah bahwa Salomo pun akhirnya membangun pusat penyembahan kerajaan yang megah dan mewah diperuntukan bagi penyembahan kepada dewa kamos dan molok yang merupakan
sembahan isteri-isterinya. Salomo yang pada mulanya seorang raja yang takut Tuhan dan sangat berhikmat, kini tidak lebih dari seorang suruhan yang dikendalikan
oleh isteri-isterinya. Salomo yang pada mulanya menjadi seorang raja yang hatinya begitu melekat pada Tuhan, kini menjadi raja yang hatinya melekat hanya kepada kecantikan isteri-isterinya. Dan sampai pada titik ini, Salomo telah mengalami krisis ketuhanan atau krisis iman yang sangat parah. 

Sdr-Sdr Yang diberkati Tuhan ; Betapa parahnya krisis iman yang dialami Salomo ini nampak pada ungkapan-ungkapan seperti: “menarik hatinya daripada Tuhan” (ay.3); “mencondongkan hati kepada ilah-ilah lain” (ay.4)’; “tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada Tuhan” (ay.4); “Tidak dengan sepenuh hati mengikuti Tuhan” (ay.6); “hatinya telah menyimpang dari Tuhan”.

Sdr-Sdr Jemaat yang diberkati : Semua ungkapan ini hanya mau menjelaskan satu hal saja yaitu bahwa Salomo tidak lagi menjadikan Allah sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Dan ini sungguh fatal sekaii bagi kehidupan Salomo maupun kerajaan Israel yang dipimpinnya, yaitu Tuhan akan meruntuhkan kekuasaan Salomo dan membuat kerajaan Israel yang besar itu terpecah menjadi dua dimana nanti keturunan Salomo hanya memerintah 1 suku saja yang akan tersisa bagi keturunan Salomo. Dengan melakukan hal ini maka nama besar Salomo dan kemegahan Israel raya pun berakhir terutama sesudah kematian Solomo dimana Israel terpecah menjadi dua kerajaan yaitu kerajaan Israel utara (dalam alkitab disebut sebagai Israel saja) yang terdiri dari 11 suku dan kerajaan Israel selatan (dalam alkitab disebut Yehuda) yang terdiri dari satu suku, yaitu suku Yehuda dimana anak Salomo yang bernama Rehabeam menjadi raja disana.   

Sdr-Sdr Yang Tuhan Yesus Berkati : Sebagai umat Tuhan maka firman Tuhan ini hendak mengingatkan kita semua agar supaya dalam menjalani kehidupan ini hati kita hanya terpaut dan terarah atau condong hanya kepada Tuhan Yesus saja. Dan kisah tentang akhir hidup raja Salomo ini hendak menjadi pelajaran berharga yang amat penting bagi kita semua bahwa dalam menjalani hidup ini banyak sekali godaan iman yang kita hadapi. Dan telah nyata bahwa banyak sekali anak-anak Tuhan yang pada mulanya sangat setia dan takut Tuhan namun karena tidak waspada maka akhirnya kehidupannya hancur karena masaalah sex, uang dan harta, gila jabatan dan kekuasaan lalu menghalalkan segala macam cara yang keji, ingin dipuji-puji, disanjung dan dihormati dsb. Maka firman Tuhan ini hendak memberi nasihat kepada kita bahwa beriman kepada Tuhan itu bukan tanpa godaan. Justeru banyak sekali godaan karena iblis tidak pernah diam membiarkan kita sebagai anak-anak Tuhan ini tetap taat dan takut akan Tuhan. Iblis akan menggunakan segala macam cara untuk menggoda kita supaya hidup kita hancur. Maka dengan belajar dari Salomo, marilah kita tetap memberi hati dan hidup kita kepada Tuhan saja. Mintalah Roh Kudus untuk menjaga dan menuntun kita dalam pekerjaan apa pun sebab tanpa tuntunan Roh Kudus maka kita akan mudah jatuh ke dalam jerat iblis dan berbagai pencobaan. Ingatlah bahwa iblis selalu menggunakan segala macam cara untuk menggoda kita. Namun ketika hati kita tetap condong kepada Tuhan Yesus maka kita senantiasa akan dilindungi Tuhan dan kita pun akan terus diberkati. Kita harus sadar bahwa apa yang kita makan dan minum, apa yang kita pakai, apa yang kita perlukan sanggup dicukupkan oleh Tuhan yang adalah sumber berkat. Maka marilah kita selalu mengarahkan hati dan hidup kita hanya kepada Tuhan supaya kita senantiasa menikmati kasih dan pemeliharaan Tuhan dalam hidup kita. Kiranya Tuhan menolong dan memberkati kita semua. Amin.