SELAMAT DATANG DAN TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

SHK AGUSTUS 2023


 







Selasa, 01 Agustus 2023               Lukas 6 : 35 - 36

Kepada Musuh Pun, Kita Harus Bermurah Hati

Apabila kita berpikir, berkata dan melakukan sesuatu yang berbeda dari kebiasaan umumnya dianggap sebagai orang “gila”, dianggap melawan arus. Akibatnya sulit terjadi perubahan. Kita justru membiarkan kebiasaan buruk berlangsung terus-menerus. Ajaran Yesus dalam Lukas 6:35-36, merupakan suatu pemikiran, perkataan, dan tindakan yang baru, merubah tradisi Yahudi tentang balas dendam, yakni mata ganti mata, gigi ganti gigi, dst. Perkataan Yesus tentang kasihilah musuhmu merupakan ajaran baru dalam kerangka penyelesaian masalah atau konflik secara damai, tidak dalam tindakan kekerasan. Kita diajarkan oleh Yesus untuk berbuat baik kepada musuh, baik itu orang yang memusuhi kita ataupun orang yang kita musuhi. Begitu pun jika kita meminjamkan sesuatu kepada orang lain, jangan mengharapkan balasan. Itulah yang disebut dengan murah hati. Mengapa Yesus mengajarkan demikian? Sebab Allah Bapa murah hati. Allah Bapa tidak membalaskan  setimpal dengan dosa kita. Kita berdosa, namun Allah Bapa mau mengasihi dan mengampuni. Allah Bapa menganugerahkan kebaikan dan berkat kepada kita namun tidak mengarapkan balasan. Cukup dengan bersyukur dan berterima kasih kepadaNya. Ajaran Yesus ini mengajak kita untuk bermurah hati kepada siapa pun, termasuk kepada musuh atau orang yang membenci kita. Bermurah hati dengan melakukan kebaikan kepada semua orang tanpa pamrih. 

Doa: Tuhan, mampukanlah kami untuk hidup bermurah hati dengan semua orang. Amin.


Rabu, O2 Agustus  2023            Yohanes 13 : 34 - 35

Jadilah Murid Yesus Yang Hidup Saling Mengasihi

Hal yang sepertinya agak sulit untuk dilakukan oleh seseorang adalah melepaskan yang   lama lalu menerima yang baru. Meskipun seorang yang lahir dan dibesarkan dalam suatu masyarakat adat pergi merantau ke kota yang sangat jauh dari kampung halamannya, ternyata orang tersebut masih belum bisa melepaskan kebiasaan hidup sewaktu di kampung halamannya. Misalnya, orang Maluku yang di pulau Jawa atau Belanda belum bisa melepaskan gaya bicara atau makan sagu/papeda. Hal yang sama sepertinya juga terjadi pada komunitas Yahudi yang belum bisa melepaskan kebiasaan lama yang menghakimi orang berdalilkan ajaran Taurat. Ketika kedapatan ada perempuan berzinah dan dibawa ke hadapan Yesus, ahli taurat dan orang Farisi hendak menghukum lempar batu kepada perempuan  tersebut sesuai hukum Taurat. Tetapi Yesus mengatakan, jika ada di antara orang banyak ini yang tidak berbuat dosa, dialah yang pertama harus melempar perempuan tersebut. Ternyata, tidak ada yang melakukannya. Perintah baru yang disampaikan oleh Yesus ini menegaskan bahwa yang terpenting dilakukan adalah saling mengasihi. Saling mengasihi jauh lebih penting dan lebih utama dari saling menjatuhkan, saling membunuh, dan saling membinasakan. Intinya, sebagai manusia yang diciptakan oleh Tuhan, ajaran yang harus dipegang dan dilakukan oleh kita adalah saling mengasihi antara satu dengan lainnya. Karena itu, jadilah murid Yesus yang hidup saling mengasihi.    

 Doa: Ya Tuhan, ajarlah kami untuk hidup mengasihi yang lain....amin


Kamis,  03  Agustus 2023             1 Yohanes 4 : 19 - 21

Mengasihi Dalam Kata dan Perbuatan

Orang Kristen selalu merasa bangga dengan sebutan bahwa dirinya adalah ahli waris Kerajaan Allah, pengikut Yesus, hamba Allah, dan sejenisnya. Namun, yang menjadi persoalan, apakah karakteristik atau sifat Allah itu ada dalam dirinya sehingga sinkron (cocok)  dengan sebutan di atas tadi? Nas bacaan ini mengungkapkan karakteristik atau sifat Allah yang paling utama dan penting, yaitu kasih. Seringkali orang-orang Kristen mengabaikan hal kasih dalam kehidupannya dengan orang lain atau kepada orang lain. Paulus katakan, ada tiga hal yang utama: iman, pengharapan dan kasih, namun yang paling besar di antaranya adalah kasih (1 Kor.13:13). Kasih menutup banyak sekali dosa (1Pet.4:8).  Jadi, marilah kita mengasihi dengan segenap hati dan jiwa. Kebanggaan orang Kristen semestinya ketika mengasihi orang lain: memaafkan/mengampuni kesalahan orang lain, tidak membenci saudaranya. Kebanggaan orang Kristen selama ini hanya dengan sebutan di awal, tidak nampak dalam perbuatan kasihnya. Orang Kristen tidak menyadari bahwa ia ada karena kasih Allah, karena itu kasih Allah tersebut tidak diteruskan dalam perbuatan nyata. Ingat, selama kita tidak mengasihi sesama kita secara nyata dalam perbuatan, selama itu pula kita tidak mengasihi Allah. 

Doa: Ya Tuhan, mampukanlah kami untuk berbuat kasih secara nyata dalam hidup. Amin.


Jumat, 04 Agustus 2023                          Galatia 5 : 1 - 15

Saling Mengasihi Adalah Wujud Ketaatan Pada Hukum Tuhan 

H

ukum selalu ada dalam masyarakat, entah dalam kelompok yang kecil maupun yang lebih luas. Begitu pentingnya hukum atau aturan hidup, sehingga setiap orang harus tunduk dan taat pada hukum. Jika ada yang tidak taat pada hukum, orang tersebut telah melanggar hukum, dan tentunya ada sanksi bagi orang yang melanggar hukum. Komunitas Kristen (jemaat) di Galatia sebahagian besar merupakan orang-orang Kristen yang berketurunan Yahudi yang masih memegang teguh, bahkan taat pada hukum Taurat, meskipun sudah menganut agama baru, yaitu Kristen. Pada satu sisi, orang-orang Kristen berlatar belakang Yahudi harus tunduk dan taat pada hukum Taurat sehingga harus disunat, namun pada sisi yang lain mereka tidak perlu disunat sebab sudah menjadi Kristen. Pertentangan soal sunat dan tidak disunat tersebut direspons oleh Rasul Paulus bahwa bukanlah sunat atau tidak sunat. Artinya, yang terpenting adalah sebagai orang-orang yang sudah dimerdekakan oleh Yesus dalam kematian dan kebangkitan-Nya, orang-orang Kristen jangan lagi hidup dalam dosa. Orang-orang Kristen harus hidup saling melayani seorang akan yang lain, dan itulah yang dinamakan kasih. Dalam hal ini, rasul Paulus hendak tegaskan bahwa hukum yang efektif adalah hukum yang di dalamnya membuat sesama manusia saling mengasihi, yakni kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Jadi, orang-orang Kristen yang baik harus taat hukum Tuhan, yakni yang mengasihi Tuhan dan sesama manusia.

DoaYa Tuhan, pimpinlah kami untuk mampu mengasihi Tuhan dan sesama manusia......Amin.


Sabtu, 05 Agustus 2023             2 Tesalonika 1 : 3 - 12

Saling Mendoakan dan Mengasihi

Kita pasti senang dan bangga apabila apa yang diupayakan, diperjuangkan, dan dilakukan oleh kita mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang baik. Kita pasti bersyukur dan berterima kasih epada semua pihak yang telah membantu untuk semua perubahan positif yang terjadi, terutama ucapan syukur itu dilakukan kepada Tuhan. Hal inilah yang terjadi pada rasul Paulus ketika melihat ada perkembangan dan kemajuan iman pada orang-orang Kristen di Tesalonika. Paulus bahkan bermegah atas ketabahan iman jemaat Teslonika, meskipun terjadi penganiayaan dan penindasan yang ditujukan kepada orang-orang Kristen di Tesalonika. Bagi rasul Paulus, untuk menghadapi berbagai penganiayaan dan menindasan itu, orang-orang Kristen harus kuat dalam doa sambil terus berbuat baik terhadap semua orang. Alasan mendasarnya adalah suatu persekutuan akan kuat dan terus berkembang apabila sama-sama saling mendoakan, terus berbuat baik dengan cara saling mengasihi antara satu dengan lainnya. Itulah yang harus menjadi pegangan pada setiap orang yang percaya pada Yesus Kristus dalam persekutuan jemaat manapun. Kehidupan yang saling mendoakan dan mengasihi kunci pertumbuhan jemaat.

Doa: Ya Tuhan, buatlah kami menjadi orang percaya yang terus berdoa dan mengasihi semua orang...Amin


Minngu, 06 Agustus 2023          Galatia 2 : 11 - 14


Jadilah Orang Kristen Yang Tidak Munafik 

Pernahkah kita tahu tentang arti kata munafik? Dalam bahasa Yunani kata munafik  disebut hupokrithes, yang awalnya dipakai untuk menjelaskan seorang aktor yang memainkan beberapa peran di panggung dalam pertunjukkan yang sama, dengan cara memakai berbagai topeng untuk berbagai adegan. Dalam hal ini kemunafikan dapat dimengerti sebagai penemuan penampilan yang palsu dari kebaikan sambil menyembunyikan karakter yang sebenarnya. Hal ini sangat tampak jika dikaitkan dengan keyakinan agama dan moral. Rasul Paulus sangat menentang sikap kemunafikan yang ditunjukkan oleh Kefas dan beberapa orang Yahudi. Sewaktu beberapa orang dari kalangan Yakobus belum datang menjumpai Kefas, ia (Kefas) sedang asyik makan sehidangan dengan orang-orang yang tidak bersunat, namun saat orang-orang kalangan Yakobus tiba, Kefas mengundurkan diri dan bergabung dengan orang-orang kalangan Yakobus yang merupakan orang-orang bersunat. Bagi Paulus, sifat atau karakter kemunafikan tersebut sepantasnya tidak boleh terjadi pada orang-orang Kristen. Orang Kristen harus menjadi diri sendiri dalam setiap situasi dan kondisi, kapan pun ia berada. Orang Kristen harus konsisten dalam kata dan perbuatan, serta tidak mencari rasa aman di setiap situasi dengan cara menyembunyikan jatidiri yang sebenarnya. Kata kasarnya, jadi orang Kristen itu jangan munafik, Tuhan membenci kemunafikan. Hargailah semua orang tanpa mempersoalkan latar belakang dan status atau kedudukannya. 

Doa: Ya Tuhan, mampukanlah kami untuk meninggalkan cara hidup yang munafik. Amin


Senin, 07 Agustus 2023              Roma 10 : 12


Kasihilah Semua Orang Yang Berbeda Dari Kita
Tidak ada seorang pun yang lahir memiliki kesamaan dengan yang lainnya. Kenyataannya semua orang lahir memiliki perbedaan. Kita mungkin ingin lahir dari keluarga yang kaya dan memiliki fisik yang sempurna, wajah ganteng atau cantik. Namun, apa yang dapat dikatakan jika ternyata kita lahir dari keluarga yang sederhana atau miskin dengan fisik yang tidak sempurna atau wajah yang tidak terlalu ganteng atau cantik. Itulah realita hidup, bahwa Tuhan menciptakan semua orang tidak sama. Tuhan tidak menciptakan semua orang yang lahir itu perempuan saja atau laki-laki semata. Tuhan menciptakan masing-masing orang harus lahir pada jam, tanggal, bulan dan tahun yang berbeda, juga lahir di tempat yang berbeda, dan dari keturunan atau suku bangsa serta ras yang berbeda. Jika Tuhan yang membuat adanya perbedaan, mengapa manusia harus mempersoalkan perbedaan yang telah diciptakan oleh Tuhan.  Semua orang yang  Allah ciptakan berbeda ini punya Allah yang satu. Adapun maksud Tuhan Allah menciptakan adanya perbedaan adalah supaya antara satu dengan lainnya hidup saling mengasihi, melengkapi dan menopang. Alasannya, karena Tuhan sendiri mengasihi semua yang diciptakanNya, melengkapi dan menopang kehidupan meskipun yang diciptakan Tuhan itu berbeda antara satu dengan lainnya. Jadi, dalam perbedaan marilah kita saling mengasihi, melengkapi dan menopang antara satu dengan lainnya.

Doa: Ya Tuhan, Jadikanlah kami umatMu yang mengasihi semua orang yang berbeda dari kami...Amin


Selasa, 08 Agustus 2023                 1 Tawarikh 24 : 1 - 5 

Berbagi Peran Dengan Mereka Yang Berbeda 

B


 

erbagi peran dan tanggung jawab kepada orang yang berbeda dari kita semestinya menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh orang-orang Kristen. Hal ini dimaksudkan agar melalui pembagian peran semua orang bukan saja merasa dihargai, namun juga termotivasi untuk bertanggung jawab atas kehidupan bersama dalam suatu persekutuan. Pembagian peran tersebut haruslah merata  dan adil kepada semua orang, meskipun mereka berbeda dari kita. Hal itulah yang dilakukan oleh Daud saat membagi peran imam dalam penyelenggaraan ibadah kepada suku-suku yang ada dari berbagai keturunan. Memang suku Lewi yang biasanya berperan sebagai imam, namun dalam rangka pemerataan pelayanan, Daud merasa perlu untuk peran imam juga diberikan kepada suku yang lain dari keturunan yang berbeda. Jadi, di sini perbedaan tidak menjadi hambatan untuk melakukan pelayanan terhadap semua orang. Perbedaan dikelola secara bijaksana oleh Daud melalui pembagian peran dalam rangka peningkatan pelayanan kepada kaum Israel. Melalui teks ini kita diminta untuk tidak menjadikan perbedaan sebagai halangan atau hambatan dalam memberi peran kepada mereka yang berbeda demi kemajuan suatu kehidupan bersama yang lebih baik. 

Doa: Ya Tuhan, ajarlah kami untuk hidup berbagi peran dengan orang yang berbeda dengan kami... Amin.



Rabu, 09 Agustus 2023                      Kejadian 25 : 19 - 34


Potensi Anak yang Berbeda Itu Kekayaan Dalam Keluarga


P

erbedaan antara Esau dan Yakub telah terjadi sejak dari dalam kandungan ibu mereka Ribka. Perbedaan saat dilahirkan, Esau badannya berbulu sedangkan Yakub tidak. Pekerjaan juga berbeda,  Esau suka berburu dan tinggal di padang serta menjadi kesayangan Ishak. Sedangkan Yakub suka tinggal di kemah dan menjadi kesayangan Ribka. Karakter juga berbeda, Esau tipe orang yang menggampangkan segala sesuatu dan tidak bertanggung jawab, sedangkan Yakub adalah pribadi yang penuh perhitungan serta ambisius. Hal ini terjadi saat Esau baru pulang berburu dari padang dan ia meminta sop kacang merah yang sementara dimasak oleh Yakub. Namun Yakub meminta Esau untuk menukarnya dengan hak kesulungan. Kondisi Esau yang lelah dan lapar membuatnya tidak berpikir panjang saat bersumpah dan menjual hak kesulungannya kepada Yakub. Konflik terjadi saat pemberian berkat oleh Ishak yang semestinya kepada Esau yang sulung, tetapi diambil oleh Yakub dengan bantuan Ribka ibunya. Kesaksian firman Tuhan ini menjadi pembelajaran bagi kita sebagai orang tua untuk tidak membeda-bedakan kasih sayang kepada anak-anak. Apapun kondisi dan perbedaan mereka, kita mesti memberi dukungan dan kasih sayang yang sama. Perbedaan yang mereka miliki dengan kemampuan masing-masing menjadi potensi ketika disatukan untuk kebahagian bersama. Untuk itu sebagai orang tua, mintalah selalu hikmat Tuhan dalam mendidik anak-anak kita dengan berbagai potensi yang berbeda, demi masa depan mereka yang baik.

DoaTuhan tuntun kami untuk mendidik anak-anak dengan baik dan bijaksana. Amin.

 

Kamis, 10 Agustus 2023                 Kejadian 37 : 1 - 11 

Saling Mengasihi Antar Saudara Yang Berbeda 

P


 

 

erbedaan dalam perhatian serta cinta kasih sebagai orang tua kepada anak-anak dengan pertimbangan kondisi tertentu, tanpa disadari akan menimbulkan kebencian serta konflik di antara anak-anak. Yakub sangat mengasihi Yusuf dari saudara-saudaranya yang lain, itu ditandai dengan pemberiaan jubah yang maha indah kepadanya dan hal itu menimbulkan kebencian dari saudara-saudaranya. Tindakan Yakub yang sangat mengasihi Yusuf, didasari atas kelahiran Yusuf pada waktu Yakub telah berusia lanjut. Kebencian saudara-saudara Yusuf bertambah saat Yusuf menceritakan dua kali mimpinya yang menggambarkan bahwa baik orang tua maupun saudara-saudaranya suatu saat akan sujud menyembahnya. Kebencian yang dipendam saudara-saudara Yusuf membuat mereka berencana untuk membunuhnya. Apapun keberadaan anak-anak kita dengan berbagai perbedaan yang ada, sebagai orang tua kita mesti memberi dukungan dan aprisiasi yang sama kepada mereka. Jangan ada pilih kasih di antara mereka karena kondisi keberadaan yang berbeda. Justru dalam keperbedaan itu mereka mesti diajar dan dinasehati untuk saling menerima dan menghargai satu dengan yang lain. Anak yang mempunyai kemampuan dan kelebihan tertentu mesti membantu anak yang lain. Sebagai orang tua dengan hikmat Tuhan kita mampu untuk mengarahkan anak-anak untuk hidup saling menghargai dan menyayangi satu dengan yang lain demi kehidupan baik yang terus berlanjut.

Doa: Berkati anak-anak kami ya Tuhan untuk mereka hidup saling mengasihi. Amin.


Jumat, 11 Agustus 2023                 Yakobus 2 : 1 - 4

Jangan Membedakan Dengan Memandang Penampilan 

P


erbedaan merupakan anugerah Tuhan bagi kita yang mesti disyukuri. Perbedaan bukan untuk di pertentangkan, namun mesti diterima dan dihargai. Sebab bukan kebetulan Tuhan menciptakan seluruh ciptaan termasuk manusia dengan berbeda-beda. Ada yang lebih dan ada yang kurang, ada yang kuat tetapi ada juga yang lemah. Ada yang kaya dan ada yang miskin. Semua realita tersebut mengajarkan kita sebagai manusia untuk saling membantu, melengkapi satu dengan yang lain. Dalam relasi kemanusiaan sering sebagai manusia kita lebih menghargai dan menghormati seseorang karena penampilannya. Kalau orangnya berpakaian indah dengan perhiasan yang mahal, kita memberikan tempat khusus dan terhormat kepada mereka. Sedangkan kepada mereka yang miskin dengan berpakaian yang buruk, kita menyuruh mereka berdiri atau duduk di lantai. Padahal sebagai orang-orang beriman yang hidupnya dari anugerah Tuhan Yesus, maka kita tidak boleh bersikap demikian. Sebab tanpa sadar kita telah menjadi hakim untuk mengukur seseorang dari penampilannya apakah layak atau tidak layak orangnya. Tidak ada seorangpun yang punya hak untuk menilai dan menghakimi seseorang, hanya Allah sebagai pencipta. Kita semua adalah orang-orang yang berdosa dan layak memohon belas kasihan Tuhan untuk diselamatkan. Jangan kita membeda-beda sesama kita dari latar belakang hidup mereka. Namun menerima dan menghargai mereka sebagai sesama ciptaan Allah.         

Doa: Tuhan ajar kami untuk tidak membedakan sesama dengan berdasarkan penampilan. Amin.


 
Sabtu,  12 Aguatus 2023                                   Yakobus 2 : 8 - 9 

Kasihilah Sesamamu Seperti Dirimu Sendiri

Ajaran Tuhan Yesus tentang hukum kasih yakni kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri adalah baik ketika kita dapat melakukannya. Hukum kasih tersebut bukan hanya disebutkan atau didengarkan semata, namun harus diwujudkan saat kita membangun relasi dengan sesama. Terkadang dalam kenyataan hukum kasih ini hanya sebagai penghias ucapan bibir mulut kita saja. Hal tersebut nyata melalui sikap serta tindakan yang suka memandang muka dalam menilai dan memperlakukan seseorang. Kalau orangnya punya jabatan, kekuasaan dan kekayaan, maka kita akan berusaha mendekat dan membangun relasi serta berbaikan dengannya. Namun kalau orang tersebut tidak mempunyai apa-apa, miskin, berkekurangan, maka pasti kita akan menghindar dengan berpura-pura tidak mengenal dan tidak peduli dengannya. Oleh karena itu, penulis surat Yakobus dalam nasehatnya bagi kita sebagai anak-anak Tuhan mengatakan bahwa kita telah berbuat dosa dan melakukan pelanggaran. Kita mesti memaknai dengan sungguh-sungguh hukum kasih itu, maka kita akan mengasihi sesama, sama seperti mengasihi diri kita sendiri. Kita mampu melakukannya, ketika Roh Kudus berdiam di dalam kita. Mintalah selalu tuntunan Roh Kudus agar kita dapat mengasihi sesama seperti diri kita sendiri.    

Doa: Tuhan mampukan kami untuk mengasihi sesama seperti diri kami sendiri.  Amin.

 

Minggu, 13 Agustus 2023         1 Korintus 1 : 10 -17

Hidup Harmonis Sebagai Satu Tubuh Kristus

Tema pelayanan sepanjang minggu ini ialah “hiduplah harmonis dan jauhi perpecahan”. Tema ini menegaskan tentang pentingnya membangun persekutuan dan persatuan hidup dalam keluarga, gereja maupun masyarakat dengan menghindari atau menjauhi hal-hal yang dapat memecah persekutuan atau persatuan. Rasul Paulus pun menasehati jemaat di Korintus melalui informasi dari keluarga Kloe bahwa telah terjadi perselisihan hebat dalam persekutuan jemaat. Ada masing-masing kelompok membanggakan pemimpin spirtitual mereka dengan menyebut golongan Paulus, Apolos, Kefas dan Kristus. Kondisi demikian mengganggu persekutuan jemaat sebagai satu tubuh Kristus. Paulus bertanya apakah dengan kondisi demikian tubuh Kristus harus dipecah-pecahkan?.Karya pelayanan Paulus dan teman-temannya adalah demi kehidupan persekutuan jemaat sebagai satu tubuh Kristus. Jemaat Korintus sangat maju dalam hal-hal pelayanan rohani dan karunia-karunia. Namun apalah arti semuanya itu kalau tidak dipakai untuk membangun jemaat. Ternyata masing-masing kelompok bersaing siapa yang lebih hebat dan anggul. Kalau demikian bukan Kristus yang mereka beritakan tetapi kesombongan diri mereka. Untuk tetap menjaga hidup yang harmonis, maka kita semua harus saling menghargai, menerima, mengasihi dan melengkapi satu dengan yang lain. Serta menjauhkan diri dari sikap kesombongan dan keangkuhan yang dapat menciptakan perpecahan dalam hidup persekutuan. 

Doa: Tuntun kami Tuhan untuk mampu hidup harmonis sebagai satu persekutuan.. Amin 

  

Senin, 14 Agustus 2023    Roma 13 : 12 - 14

Andalkan Kristus Untuk Wujudkan Hidup yang Baik
S alah satu sikap yang mesti diwujudkan untuk membangun persekutuan hidup harmonis antar sesama adalah kesopanan. Sopan dalam perkataan maupun perbuatan. Kita pun seharusnya menjauhikan diri dari hal-hal yang memicu terjadi perpecahan. Kadangkala dengan kesukaan pada pesta pora dan kemabukan, percabulan dan hawa nafsu serta perselisihan dan iri hati, satu persekutuan dapat terganggu dan berujung konflik. Hal-hal tersebut bertentangan dengan injil Kristus yang diberitakan oleh Paulus bagi jemaat di Roma dan juga bagi kita. Seringkali sifat kedagingan mendorong kita untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan firman Tuhan. Untuk menghadapinya rasul Paulus  memberi nasehat supaya mengenakan Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang. Ini akan membuat kita tidak mudah goyah oleh berbagai tawaran dunia dan terus-menerus terbawa keinginan kedagingan untuk memuaskannya. Roh Kristus yang berdiam didalam diri akan memampukan kita untuk mewujudkan hal-hal baik, manis dan sopan melalui tutur kata serta sikap perilaku dalam berelasi dengan sesama. Dengan demikian maka kerinduan kita untuk menikmati persekutuan hidup yang harmonis akan selalu terwujud dan hal itu pun menjadi kesaksian bagi semua orang.

Doa: Karuniakan RohMu untuk mampukan kami mewujudkan hidup yang baik. Amin.


Selasa, 15 Agustus 2023                 Roma 14 : 13 - 18
    
                               Hindari Perpecahan Dengan Hidup Dalam Kasih Kristus
Rasul Paulus selalu gelisah ketika terjadi perselisihan di jemaat-jemaat yang ia layani. Tidak bisa dipungkiri atau dihindari realitas hidup manusia dengan berbagai macam perbedaan yang ada. Perbedaan pandangan dan pemahaman soal makanan yang najis dan tidak najis. Namun ditengah perbedaan itu rasul Paulus hadir dan memberikan nasehat bagi jemaat Roma dan juga bagi kita untuk melihat hal penting dari sebuah persekutuan hidup sebagai satu tubuh Kristus. Di dalam kasih Kristus, perbedaan tidak boleh dipersoalkan untuk melihat siapa yang benar dan siapa yang salah. Bagi Paulus menyatakan kehadiran kerajaan Allah yakni kebenaran, damai sejahtera dan sukacita serta Roh Kudus itulah yang paling utama dan penting dari pada sekedar perdebatan soal makanan. Itulah sebabnya tidak perlu untuk saling menghakimi dan menjadi batu sandungan satu dengan yang lain. Tetapi memaknai kasih Allah dalam Kristus yang telah berkorban untuk keselamatan semua orang percaya. Itulah hal penting yang mesti diwujudkan dalam kehidupan persekutuan jemaat melalui sikap serta perilaku hidup.  Nasehat inipun penting bagi kita sebagai keluarga maupun persekutuan gereja dan masyarakat ketika kita mau mewujudkan persekutuan hidup yang harmonis. Tentu ketika kita tidak menjadikan perbedaan sebagai hal untuk memicu perpecahan dalam persekutuan. Namun perbedaan dilihat sebagai kekayaan untuk saling melengkapi dalam mewujudkan  persekutuan hidup sebagai satu tubuh Kristus. 

Doa: Curahkan kasihMu bagi kami dalam wujudkan persekutuan hidup saling mengasihi. Amin.



Rabu, 16 Agustus 2023     Amsal 19 : 13 - 14

Hikmat Tuhan Menuntun Untuk Hidup Harmonis

Kita pasti mendambakan kehidupan dalam keluarga selalu harmonis dan jauh dari hal-hal yang memicu terjadinya perpecahan. Di hari ini penulis kitab Amsal memberikan nasehat hikmat untuk mendidik anak-anak kita agar tidak menjadi bebal. Anak bebal atau keras kepala adalah bencana bagi ayahnya. Oleh sebab itu mendidik anak-anak kita menjadi hal penting dalam keluarga, agar mereka menjadi anak yang baik dan takut Tuhan serta mempunyai masa depan yang baik. Pengamsal juga mengatakan tentang istri yang bertengkar, ibarat tiris yang tidak henti-hentinya menitik. Gambaran dari hati yang penuh amarah sehingga mengeluarkan kata-kata dari mulut yang mengalir tiada henti. Lebih fatal lagi kalau kondisi demikian ditanggapi dengan hal yang sama dari suami. Maka tiada hentinya pertengkaran itu. Rumah dan harta adalah warisan orang tua atau leluhur. Pasti kita senang dan bahagia menerima warisan tersebut. Pengamsal tegaskan bahwa istri yang berakal budi adalah karunia Tuhan. Artinya semua hal baik menjadi dambaan kita untuk hidup harmonis dalam keluarga, ketika kita meminta hikmat Tuhan untuk menuntun kita dalam menghadapi dan menyelesaikan setiap masalah dengan penuh kasih. Hikmat Tuhan merupakan kasih karunia Tuhan bagi kita.

Doa: Ya Tuhan tolong kami mewujudkan hidup yang harmonis. Amin


Kamis ,17 Agustus 2023   Mazmur 133 : 1 - 3

Kerukunan Mendatangkan Berkat
Hari ini, segenap bangsa Indonesia merayakan HUT kemerdekaan RI yang ke-78 Tahun. Momentum ini mengingatkan kita bahwa Tuhan itu baik; Ia menjaga dan memelihara bangsa ini dengan kasih-Nya. Sebab itu, sebagai warga masyarakat kita patut menaikan syukur sekaligus merespons kebaikan Tuhan itu dengan cara “ Merawat Persaudaraan Yang Rukun” (Tema HUT RI ke-78). Tema ini mau mengarahkan kita untuk  merawat hidup yang rukun dan menghindari perpecahan. Perpecahan kadang terjadi disebabkan oleh sikap tidak menghargai perbedaan dan kurangnya toleransi antar golongan, agama, suku,dll. Menyadari bahaya perpecahan tersebut, maka kita perlu membangun persatuan atau persaudaraan dengan baik, sebagaimana  ditegaskan dalam perikop bacaan Mazmur 133:1-3. Mazmur ini digolongkan sebagai mazmur ziarah, yakni nyanyian yang dinyanyikan ketika umat Israel mendaki ke Yerusalem untuk beribadah kepada Tuhan di Bait Allah. Selain itu, nyanyian ini berisi komitmen umat Israel yang terdiri dari 12 suku yang terpisah-pisah untuk tetap menjaga keutuhan sebagai bangsa pilihan Allah.  Apabila mereka hidup dengan rukun (ay.1), maka Tuhan memerintahkan berkat kehidupan untuk selama-lamanya (ay.3). Orang Kristen hidup di tengah-tengah masyarakat majemuk yang berpotensi konflik dan perpecahan. Sebab itu, kita harus tetap menjaga keutuhan bangsa ini dengan cara menghargai perbedaan dan menjauhi konflik dengan sesama. Hanya dengan membangun persaudaraan yang rukun, Tuhan memberikan berkat yang berlimpah-limpah. 

Doa: Kiranya bangsa Indonesia senantiasa hidup rukun dan damai, amin!


Jumat, 18 Agustus 2023                           Amsal  29 : 22 - 23

                                                    Rendah Hati Mencegah Perpecahan
Keangkuhan dan kerendahan hati merupakan dua sifat manusia yang sangat bertolak belakang. Angkuh (sombong) adalah sifat seseorang yang merasa diri paling hebat, paling benar, paling lebih dari orang lain. Sedangkan rendah hati adalah sifat yang tidak merasa paling baik, paling bisa, paling tahu, paling pintar dari orang lain. Hal ini dijelaskan dalam perikop bacaan kita tadi, Penulis Kitab Amsal (Salomo) menunjukkan perbedaan antara sikap orang berhikmat dan sikap orang bodoh, yakni: “Keangkuhan merendahkan orang, tapi orang yang rendah hati menerima pujian”(ay.23). Keangkuhan membuat seseorang bersikap meremehkan dan tidak menghargai orang lain. Sifat angkuh ini berpotensi menimbulkan pertengkaran dan perpecahan. Sedangkan sifat rendah hati membuat seseorang dapat menjaga relasi hidup yang baik dengan sesama. Bunda Teresa berkata: “Kerendahan hati adalah ibu dari semua sifat yang baik”. Maka orang yang memiliki kerendahan hati dan takut Tuhan akan  memperoleh kekayaan,kehormatan dan kehidupan (Ams.22:4)).Belajarlah menjadi orang yang rendah hati dan jauhilah keangkuhan, karena orang rendah hati dikasihi oleh Tuhan (Maz.25:9) dan sesama, sedangkan keangkuhan dibenci oleh Tuhan.

Doa: Tuhan, kiranya kami dapat mencegah perpecahan melalui kerendahan hati, amin.


Sabtu, 19 Agustus 2023      Amsal 20 : 3

Orang Berhikmat Menjauhi Pertengkaran
Masih ingatkah kita tentang “kasus Sambo” yang menyita perhatian banyak orang baik di tanah air maupun luar negeri. Sambo disebutkan membunuh anak buahnya (JH) karena amarah yang meledak-ledak setelah mendapat informasi bahwa isterinya (PC) dilecehkan oleh ajudannya sendiri meskipun informasi tersebut tidak dapat dibuktikan kebenarannya. Namun, satu hal yang memberikan pelajaran penting bagi kita bahwa amarah (emosi) yang tidak dapat dikendalikan menimbulkan masalah besar bagi diri kita sendiri maupun orang lain. Hal ini dijelaskan oleh penulis kitab Amsal dalam bacaan kita tadi, “terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh  membiarkan amarahnya meledak” (ay.3). Salomo mau mengingatkan, orang yang hidup berdasarkan hikmat melakukan hal-hal yang benar sedangkan orang bodoh hidup menurut hawa nafsunya. Orang yang hidup berdasarkan hikmat menjauhi perbantahan karena perbantahan (pertengkaran) dapat membahayan diri sendiri (band.ay.2), bahkan bisa menjadi sumber perpecahan baik dalam keluarga, gereja maupun masyarakat. Orang yang hidup berdasarkan hikmat Allah biasanya membangun hubungan yang baik dengan orang lain, sabar, rendah hati, menghargai orang lain, tidak sombong, suka menolong, dan sebagainya. Sebaliknya orang bodoh membiarkan amarah (emosi) menguasai dirinya sehingga dia cenderung melukai hati orang lain dengan kata dan perbuatannya.Marilah jadi orang berhikmat yang dapat mengendalikan amarah dan menjauhi pertengkaran.

Doa:  Tuhan tuntun kami untuk mengendalikan emosi dan menjauhi pertengkaran, Amin. 


Minggu, 20 Agustus 2023    Habakuk 2 : 6 - 20

Celakalah Orang Yang Melakukan Kejahatan
Thomas Hobbes menyebutkan:”Manusia adalah serigala bagi sesamanya” (Latin: homo homini lupus) artinya manusia memiliki sifat serigala (membunuh, menindas, merebut kekuasaan, merampok, mengambil milik orang lain, merebut hak orang lain, dll). Hal-hal ini juga diperlihatkan oleh bangsa Babilonia. Mereka merampok, menipu dan  menghidupi keluarga atau bangsanya dengan menindas bangsa Yehuda, membangun kota-kota dengan uang dan tenaga kerja yang didapat dengan jalan kekerasan serta mempermalukan sesama dan menghancurkan negeri mereka. Mengapa Allah tidak bertindak cepat untuk menghentikan kekejaman dan ketidakadilan di Yehuda? Demikianlah nabi Habakuk bertanya kepada Allah. Memang Yehuda melakukan kejahatan dan ketidakadilan, tetapi Babel jauh lebih kejam. Namun, akhirnya Nabi mengakui,Tuhan Allah membenci dosa. Orang Babel boleh saja menghukum Yehuda tapi Babel akhirnya juga akan jatuh, sebab para pemimpinnya mendewakan kekuatan mereka sendiri (1:11). Bukan orang sombong yang diterima Tuhan, tetapi orang yang hidup oleh iman (2:4). Iman akan diuji melalui saat-saat yang sulit maka Habakuk menunjukkan pentingnya terus memuji Allah sebagai sumber kekuatan yang sejati dan satu-satunya Penyelamat (3:17,19). Firman Tuhan ini mengajarkan, saat kita mengalami ketidakadilan, kekerasan, kehilangan hak hidup tetaplah beriman dan berharap pada Tuhan maka kita akan mengalami sukacita dan damai sejahtera. Apabila kita memperoleh anugerah Tuhan, janganlah melakukan kejahatan karena pasti berujung celaka. 

Doa: Tuhan, tolong kami untuk tidak berbuat jahat. Amin.


Senin, 21 Agustus 2023    Ulangan 23 : 15 - 16

Lindungilah Mereka Yang Tertindas
Film dengan judul “HERRIET” (diangkat dari kisah nyata) seorang  perempuan kulit hitam bernama Harriet Tubman yang membebaskan kaumnya dari perbudakan bangsa kulit putih di Amerika karena dituntun “Suara Tuhan”. Harriet adalah seorang budak, ia diperkosa dan dijual oleh majikannya kepada majikan yang lain. Ia mengalami kekerasan yang lebih kejam dan tidak manusiawi, Karen itu melarikan diri ke Philadelfia. Melalui sebuah organisasi bawah tanah, ia mendapatkan hak hidup di kota tersebut. Akhirnya, ia berjuang membebaskan keluarganya bersama dengan ratusan budak lainnya. Kisah budak melarikan diri ada dalam Alkitab. Mereka melarikan diri karena sebagian besar dari mereka menjadi sasaran kerja paksa dan tindakan sewenang-wenang dari tuannya. Hal tersebut membuat seorang budak mencari tempat untuk berlindung dan memiliki hidup baru. Sebab itu, Musa melarang orang Israel menyerahkan seorang budak yang melarikan diri kepada tuannya (ay.15). Sebaliknya, orang Israel harus mengizinkan dia untuk tinggal bersama mereka dan jangan menindas meraka, karena bangsa Israel pun pernah menjadi budak di Mesir (band. Kel.1:1-12). Saat ini kita tidak lagi mengalami perbudakan seperti di masa lampau tapi masih ada “perbudakan” yang kita alami seperti; ketidakadilan, kekerasan, diskriminasi (praktek ketidakadilan karena agama, suku, warna kulit, disabilitas, dll), kemiskinan, dan sebagainya. Marilah kita teladani tokoh Herriet untuk memberikan pembebasan bagi mereka yang lemah. Semoga !

Doa: Tuhan, tuntun kami membangun hidup peduli kepada sesama.  Amin. 


Selasa, 22 Agustus                   2 Raja-Raja 13 : 1 - 5
    
                                                    Bertobatlah, Maka Tuhan Akan Menolong
Tema minggu ini “Membangun Hidup Tanpa Penindasan”. Tema ini bermaksud mengatakan bahwa selama manusia hidup selalu ada praktek penindasan. Misalnya: pemerkosaan, pelecehan seksual, perampokan, pembulian, pembunuhan, pencurian dan sebagainya. Penindasan adalah hal yang tidak dapat dibenarkan, karena itu manusia harus menjauhkan diri dari penindasan (kekerasan). Perikop bacaan, 2 Raja-raja 13:1-5 mengisahkan tentang Yoahas, raja Samaria melakukan apa yang jahat di mata Tuhan. Kepemimpinannya telah membawa umat Israel melakukan dosa (ay.2). Umat dan raja-rajanya tidak setia kepada Tuhan dengan beribadat kepada berhala-berhala (band Hakim-hakim 10:6). Akhirnya, bangsa itu dihukum dengan menyerahkan mereka ke tangan orang Aram yang menindas dan membinasakan dengan kejam. Keadaan tersebut, membuat Yoahas meminta belas kasihan Tuhan agar rakyatnya bebas dari penindasan raja Aram, dan Tuhan memberikan seorang penolong untuk membebaskan mereka. Dari firman ini kita belajar bahwa ketika mengalami penindasan baik dalam keluarga, gereja maupun masyarakat, berharap dan percaya hanya pada Tuhan yang memberikan pertolongan dan kelepasan. Jangan mengandalkan kekuatan diri sendiri atau orang lain yang memiliki kuasa, jabatan maupun kekayaan. Pertolongan Tuhan itu harus direspons dengan pertobatan hidup. STOP PENINDASAN ! terhadap sesama.

 Doa: Tuhan, tolonglah kami membangun hidup tanpa penindasan, amin. 


Rabu , 23 Agustus 2023

Menyelesaikan Masalah Tanpa Kekerasan
Kisah tentang Abram dan Sarai, pasangan suami-isteri yang tidak memiliki anak sampai usia tua, kita semua tahu. Ini yang menyebabkan kebahagiaan dalam keluarga terasa tidak sempurna serta kurangnya iman sarai terhadap janji Allah tentang keturunan. Dalam situasi tersebut, muncullah ide Sarai agar Abram memperistri Hagar (hamba Sarai yang berasal dari Mesir) supaya mereka memiliki anak. Hagar bersedia diperistri oleh Abram, kemudian dia mengandung (ay.3-4). Kehamilan Hagar tentu mambawa kebahagian bagi Abram dan sarai karena mereka akan segera mendapatkan keturunan. Tetapi muncul masalah baru bagi rumah tangga Abram dan isterinya, sarai. Ketika Hagar tahu bahwa dia mengandung, maka dia menjadi sombong; memandang rendah dan menghina Sarai. Sikap Hagar ini sangat menyakiti hati Sarai, maka bangkitlah amarahnya sehingga Sarah menindas dan memberi tekanan yang berat kepada Hagar sampai dia kehilangan semangat untuk hidup dan kemudian lari meninggalkan majikannya. Dari kisah ini kita beroleh makna bahwa selalu ada masalah dalam rumah tangga, namun usahakanlah menyelesaikan masalah dengan mengandalkan Tuhan bukan berdasarkan keinginan kita semata-mata. Karena bisa saja bukan menyelesaikan masalah tapi menimbulkan masalah baru yang jauh lebih besar.Selain itu, usahakan meyelesaikan masalah dengan membangun hidup tanpa penindasan karena penindasan (kekerasan) dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.

Doa: Tuhan, tuntun kami menyelesaikan masalah tanpa kekerasan.   Amin. 


Kamis ,24 Agustus  2023      Amsal 14 : 31
 
Menolong Orang Miskin, Memuliakan Tuhan
M asih banyak orang yang memberlakukan orang lemah dan miskin dengan cara yang tidak benar dan tidak adil.  Misalnya: siswa yatim piatu dihina bodoh dan miskin oleh guru karena belum membayar SPP. Ada juga siswa berkebutuhan khusus yang tubuhnya tidak normal “bongkok” dihina oleh pelajar lain dengan menyebutnya “manusia pikul ransel” dan masih banyak orang yang mengalami kepahitan dalam hidup karena ulah sesama. Kitab Amsal berisi ucapan bijak kepada anak-anak muda yang bertujuan untuk mendidik mereka menghormati dan mentaati Tuhan, sumber hikmat dengan cara peduli kepada orang miskin dan orang yang memerlukan bantuan. Hal ini dikemukakan dalam perikop bacaan kita tadi, “Siapa menindas orang lemah, menghina pencipta-Nya, tetapi siapa menaruh belas kasihan kepada orang miskin memuliakan Dia”. Ayat ini mau menjelaskan bahwa orang lemah selalu menjadi sasaran penindasan dan tindakan kekerasan yang dilakukan oleh sesama. Namun, mereka lupa bahwa menindas orang lemah, itu artinya menghina Tuhan.Sebaliknya, kemurahan hati dan kepedulian kepada orang lemah (orang miskin) menunjukkan bahwa kita memuliakan Tuhan. Oleh sebab itu, marilah kita menunjukkan perhatian dan kepedulian kepada mereka yang lemah; orang miskin, orang berkebutuhan khusus (cacat fisik dan mental), korban kekerasan dengan benar dan adil. Dengan melakukan demikian, Tuhan dimuliakan.

Doa: Tolonglah kami menolong mereka yang lemah dan miskin, Amin. 



Jumat, 25 Agustus 2023   Amsal 24 : 1 - 2

Waspadalah!
Memiliki relasi yang baik dengan orang lain merupakan dambaan setiap insan manusia. Akan tetapi relasi yang baik itu dapat saja menjadi rusak, karena sikap dan tindakan yang tidak manusiawi. Salah satu contoh sikap dan tindakan yang tidak manusiawi yaitu penindasan kepada orang lain. Penindasan sama artinya dengan menekan, memperlakukan dengan sewenang-wenang dan menguasai dengan paksa. Menurut Amsal, orang yang hatinya memikirkan penindasan dan bibirnya membicarakan bencana adalah orang yang jahat. Sikap dan tindakan yang mereka lakukan selalu mengakibatkan penderitaan bagi orang lain. Cara hidup seperti ini sangat berpengaruh dalam membina suatu hubungan yang baik. Penindasan masih sering terjadi dalam hidup bersama baik dalam lingkungan masyarakat, lingkungan kerja bahkan dalam ruang lingkup yang kecil sekalipun seperti keluarga. Misalnya atasan yang menekan bawahan, orang tua yang otoriter terhadap anak dan lain sebagainya. Karena itu, firman Tuhan mengajarkan kita untuk waspada terhadap orang jahat sekaligus menghindari tindakan penindasan kepada sesama. Sebab penindasan adalah tindakan yang tidak berkenan dihadapan Allah dan hanya akan merusak relasi yang baik diantara sesama manusia. Hiduplah sebagai orang percaya yang terus membina relasi baik, serta Ingatlah hanya orang jahat saja yang selalu melakukan penindasan.

Doa: Ya Tuhan, tolonglah kami agar tetap waspada terhadap orang jahat. Amin



Sabtu, 26 Agustus 2023      Pengkhotbah 4 : 1 - 3

Katakan Tidak Bagi Penindasan
Hidup dalam penindasan tidak ingin dialami oleh siapapun. Kendatipun demikian, praktek-praktek penindasan masih saja dilakukan oleh orang-orang tertentu. Rata-rata orang yang melakukan penindasan adalah mereka yang memiliki kuasa yang tinggi. Hal ini senada dengan apa yang disampaikan oleh Pengkhotbah bahwa di pihak orang-orang yang menindas ada kekuasaan. Mereka yang diperlakukan dengan tidak adil ini merupakan orang-orang lemah, miskin, tidak berdaya dan lain sebagainya. Karena itu, tindakan penindasan yang mereka alami mengakibatkan adanya tangisan. Mirisnya yang lebih menyakitkan dan menyayat hati menurut Pengkhotbah yaitu tidak ada penghibur ketika air mata mereka bercucuran. Fakta hidup memperlihatkan bagi kita semua, bahwa ada orang-orang yang memiliki kekuasaan karena status sosial dan jabatan yang tinggi. Namun ada juga orang-orang yang tidak memiliki kekuasaan, tidak mampu, lemah dan tak berdaya. Perbedaan ini tidaklah patut menjadi alasan untuk melakukan tindakan penindasan, melainkan menjadi kekuatan untuk membangun dan membina hubungan yang baik. Oleh sebab itu, pergunakanlah kekuasaan yang dimiliki untuk selalu melakukan kebaikan dan bukan kejahatan. Perlakukanlah sesama dengan semestinya dan jadikanlah kekuasaan yang dimiliki sebagai sumber berkat bagi semua orang. Katakan tidak bagi tindakan yang menindas dan biarlah hidup dan karya kita selalu menjadi bermakna bagi semua orang. 

Doa: Mampukanlah kami Tuhan, supaya kami tidak menjadi pelaku-pelaku penindasan. Amin


Minggu, 27 Agustus 2023      Kidung Agung 8 : 5 - 7

Keluarga Utuh Karena Kekuatan Cinta
Terbentuknya satu keluarga, selalu diawali dengan disatukannya dua insan yang berbeda dalam ikatan pernikahan. Ikatan pernikahan ini pada umumnya didasari karena timbulnya suatu ikatan emosional yang di sebut cinta. Menjadi keluarga yang tetap utuh dan harmonis adalah dambaan dan harapan mereka yang menjalaninya. Namun, fakta membuktikan bahwa ada sejumlah besar keluarga-keluarga kristen yang tidak dapat mempertahankan keutuhan dan keharmonisan keluarganya. Hal ini disebabkan karena berbagai macam faktor, baik internal maupun eksternal. Agar keutuhan dan keharmonisan keluarga kristen tetap terawat, maka ada hal penting yang harus tetap dipertahankan yaitu kekuatan cinta. Sebab itu tidaklah heran ketika Salomo menekankan bahwa, cinta kuat seperti maut dan nyalanya seperti nyala api Tuhan (ay. 6). Karena dengan cinta kita akan selalu bersyukur, setia, jujur, tulus, saling percaya, bertanggungjawab, menyemangati, menghargai, mengampuni  dan seterusnya. Inilah kekuatan cinta yang akan terus memberikan motivasi untuk memelihara keutuhan keluarga. Hiduplah sebagai keluarga-keluarga kristen yang menghadirkan cinta bagi semua anggota keluarga, dalam tanggungjawab serta peran sebagai papa, mama dan juga anak-anak. Ingatlah bahwa kekuatan cinta yang berasal dari Tuhan, akan senantiasa memelihara dan merawat keutuhan keluarga kita. 

Doa: Ajarilah kami Tuhan, untuk tetap merawat keutuhan keluarga dengan kekuatan cinta. Amin.



Senin, 28 Agustus 2023  Kidung Agung 1 : 2 - 8 


Hargai Yang Dicintai
Tindakan sewenang-wenang seperti ini dapat saja terjadi dalam keluarga antara suami dan istri, adik dan kakak serta orang tua dan anak. Hal ini tentu saja berpengaruh pada relasi yang dapat menimbulkan perseteruan dan perpecahan dalam keluarga. Karena itu hal terpenting yang harus dibangun yaitu menghargai yang dicintai. Inilah yang nampak dalam bacaan kita “putera-putera ibuku marah kepadaku, aku dijadikan mereka penjaga kebun-kebun anggur; Artinya ada tindakan sewenang-wenang yang terjadi diantara anggota keluarga. Namun, menariknya ada sikap tunduk atau patuh kepada orang-orang yang dicintai. Sikap ini dibuktikan dengan ungkapan Kebun anggurku sendiri tidak kujaga. Maksudnya ialah sikap rela berkorban yang ditunjukkan, menggambarkan sikap hidup yang bertujuan mengutamakan keutuhan keluarga meskipun ada konsekuensinya. Sesuai firman Tuhan, kita diajarkan agar tidak mengabaikan mereka yang dicintai melainkan menghargai dengan sepenuh hati. Sebab ketika kita saling menghargai dalam keluarga, maka sikap ini juga yang akan diterapkan di lingkungan masyarakat. Sebagai orang percaya, tidaklah patut berlaku sewenang-wenang terhadap orang lain, apalagi keluarga sendiri. Sebab  akan ada yang tersakiti karena sikap dan tindakan kita. Ingatlah, orang yang cintanya tulus selalu siap berkorban demi merawat keutuhan keluarga. Karena semua orang berhak mendapatkan perlakuan yang semestinya, Jadi teruslah menjadi pribadi yang selalu menghargai dan tidak menyakiti mereka yang kita cintai.

Doa: Tuhan, jadikanlah kami sebagai pribadi yang selalu menghargai yang dicintai.  Amin. 


Selasa, 29 Agustus 2023         Kejadian 29 : 1 - 20

Termotivasi Karena Cinta

Dibalik setiap tindakan yang dilakukan manusia, sesungguhnya ada alasan yang mendasarinya. Inilah yang terjadi dan nampak ketika Yakub ingin memperisterikan Rahel. Fakta sejarah membuktikan bahwa karena cinta, ada dorongan yang begitu kuat dalam diri Yakub. Dorongan untuk tetap semangat bekerja pada Laban selama tujuh tahun. Karena kekuatan cinta itulah, sehingga tujuh tahun bekerja hanya dianggap beberapa hari saja oleh Yakub. Hal ini memperlihatkan bahwa, cinta dapat memampukan setiap orang untuk berupaya mendapatkan atau mencapai keinginannya. Dengan begitu, berbagai tantangan yang berat sekalipun dapat dilewati dan terasa lebih ringan. Pastikan bahwa cinta yang ada dalam diri kita adalah cinta yang berasal dari Allah. Karena cinta seperti ini akan selalu disertai dengan ketulusan dan motivasi yang benar. Ingatlah termotivasi melakukan sesuatu karena cinta, tidak diperuntukkan hanya bagi pasangan kekasih saja tetapi juga kepada orang lain. Perasaan cinta yang tulus dan murni, dapat dimulai dari ruang lingkup yang terkecil seperti keluarga. Dapat juga diwujudnyatakan lewat hal-hal sederhana yang dilakukan sebagai orang tua, anak-anak maupun anggota keluarga lainnya. Teruslah  memotivasi diri dengan kekuatan cinta yang tulus, karena dengan demikian kita dapat menjalankan tanggungjawab dimana saja tanpa merasa terbeban oleh apapun. 

Doa: Tuhan Yesus, biarlah semua yang kami lakukan termotivasii karena cinta yang tulus. Amin.



Rabu, 30 Agustus 2023       Kdung Agung 2 : 1 - 7

Cinta Sejati

Sebagai keluarga-keluarga kristen, patutlah kita bersyukur dan bersukacita karena di hari ini kita ada dalam perayaan hari keluarga GPM.  Dalam kebahagian bersama ini, masing-masing keluarga tentunya memiliki harapan agar keutuhan keluarga tetap terjaga. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa ada keluarga-keluarga kristen yang tetap harmonis, bertahan, saling setia dll. Akan tetapi ada juga keluarga-keluarga kristen yang hidup dalam pertengkaran, mengalami keretakan rumah tangga bahkan berujung pada perceraian. Perjalanan dan pengalaman masing-masing keluarga yang berbeda ini, dilatarbelakangi juga oleh cara hidup yang berbeda. Karena itu, satu hal yang menjadi fondasi untuk mempertahankan keutuhan keluarga yaitu memiliki cinta sejati. Cinta sejati diartikan sebagai perasaan tulus yang datang dari hati paling dalam. Ketulusan inilah yang membuat mereka yang menjalaninya tetap saling mencintai, mengasihi, menghormati, menjaga, bahkan saling memuji seperti yang dilakukan oleh mempelai laki-laki dan perempuan. Inilah cara hidup benar  yang menjadikan perjalanan hidup keluarga penuh dengan rasa syukur, kebahagiaan dan sukacita. Karena itu sebagai keluarga kristen, kita wajib menjauhkan dan menghindari terjadinya sikap dan tindakan negatif yang berakibat fatal bagi keluarga. Misalnya bersikap masa bodoh dan tidak setia, bertutur kata yang tidak sopan dan cenderung menyakiti serta tindakan kekerasan dalam keluarga. Hendaklah hidup sebagai keluarga kristen yang takut Tuhan dan milikilah cinta sejati. Hindari perpecahan dan tetaplah menjaga keutuhan keluarga. Selamat merayakan hari keluarga GPM bersama orang-orang terkasih.


Doa: Tuhan, yakinkan hati kami agar tetap memiliki cinta sejati.  Amin. 



Kamis, 31 Agustus 2023         Kejadian 34 : 1 - 12 

Siap Bertanggungjawab

Kesalahan merupakan sikap atau tindakan menyimpang yang dilakukan oleh manusia, baik secara sadar maupun tidak sadar. Mirisnya ada sebagian orang yang masa bodoh atau tidak peduli dengan penyimpangan atau kesalahan yang dilakukannya. Akan tetapi, menariknya ada juga sebagian orang yang justru siap betanggungjawab atas penyimpangan dan kesalahan mereka. Sikap dan tindakan yang siap bertanggungjawab ini, tergambar jelas ketika Sikhem ingin mengambil Dina sebagai isterinya. Keputusan Sikhem dilandasi dengan terikat hatinya serta cinta kepada gadis itu. Untuk mencapai keinginannya itu, ia meminta belas kasih dari keluarga Dina bahkan siap memenuhi permintaan mereka. Mengakhiri bulan ini, firman Tuhan mengajarkan kita untuk hidup bertanggungjawab. Bertanggungjawab terhadap semua kepercayaan yang diberikan Tuhan kepada kita lewat kehidupan bersama dalam keluarga, ruang lingkup pelayanan gereja maupun pelayanan masyarakat. Bahkan kita diajarkan untuk berani dan siap bertanggungjawab atas sikap dan tindakan yang salah atau keliru. Satu hal yang tidak kalah penting yang dapat dipelajari yaitu berfikir sebelum bertindak. Maknailah semua yang terjadi dalam kehidupan kita, sambil terus membarui diri untuk melakukan hal-hal yang benar. Selamat mengakhiri bulan ini bersama keluarga terkasih dan jalanilah bulan yang baru dengan rahmat dan berkat dari Tuhan. Jalanilah hidup dengan takut akan Tuhan. 


Doa: Layakanlah kami Tuhan, untuk tetap hidup bertanggungjawab dalam segala hal. Amin.











Teduh Di Akhir Santapan

Berbagai dekorasi merah putih yang masih terpajang di jalan-jalan, gedung dan beberapa tempat umum lainnya terus mengingatkan kita tentang hari kemerdekaan Indonesia yang kita rayakan. Sebagai orang beriman, bagaimana saudara memaknai semangat kemerdekaan ini di dalam spirit menjaga keutuhan keluarga saudara? Luangkanlah waktu saudara untuk bersaat teduh dengan mengikuti beberapa langkah ini:
1. Tenanglah dan berdoa!
2. Ingatlah satu peristiwa pertengkaran atau konflik dalam keluarga dan menyebabkan hubungan antar anggota keluarga menjadi renggang! 
3. Bacalah nas Alkitab: Amsal 29 : 22 - 23
4. Jawablah pertanyaan ini:
- Apa yang menjadi penyebab terjadinya konflik tersebut hingga menimbulkan kerengangan hubungan antar anggota keluarga saudara? 
- Tulislah kalimat pendek sebagai pesan penting bagi saudara untuk menjalani bulan September!
……………………………………………………………………………………………………………...…………………………….………………………………………………………………………………..……………………………………………………………………………………………………………..…………………………………………………………………………………………………………
5. Berdoalah!