SELAMAT DATANG DAN TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

SHK BULAN APRIL 2024

 



 

 


                    Senin, 01 April                                Kolose 1 : 15 - 23



                                                          Kristus Yang Utama 

R

umah atau keluarga biasanya menjadi tempat pulang yang paling nyaman. Namun, terkadang rumah atau keluarga tidak lagi menjadi tempat pulang yang selalu diutamakan. Banyak kehidupan keluarga yang hampa, tidak menghadirkan cinta kasih dan sukacita di rumah. Pertengkaran, KDRT, hilangnya rasa kasih sayang, kepedulian dan penghargaan, termasuk kurang komunikasi dan sebagainya. Ada tiga tantangan utama keluarga Kristen yaitu: pertama, materialisme, yang mana materi selalu menjadi kunci untuk meraih kebahagiaan. Kedua, sekularisme, yang mana rasa hormat kepada Tuhan menurun, kecenderungan duniawi lebih kuat sehingga moral dan etika diabaikan. Dan ketiga, pengaruh negatif dari berbagai media di era digital. Hal ini menjadi catatan penting bagi kita sebagai keluarga Kristen bahwa dibandingkan dengan segala hal apapun di dunia, Kristus haruslah menjadi yang paling utama dalam hidup ini. DIA telah ada lebih dahulu dari segala yang diciptakan, termasuk segala hal tentang materi maupun hal-hal duniawi. DIA kunci kebahagiaan dalam keluarga. Karena itu kita diajak untuk lebih mengutamakan Kristus  agar cinta kasih Kristus yang telah dibuktikan melalui pengorbananNya di kayu salib, dapat kita aktakan dalam kehidupan setiap hari. Spirit kebangkitan Yesus menyadarkan kita untuk terus menumbuhkan rasa cinta kasih. Mengutamakan Tuhan sebagai sumber kebahagiaan dalam rumah. Jagalah keluarga kita dari berbagai hal yang tidak memberikan rasa aman dan nyaman.

Doa:Tuhan, mampukanlah kami untuk selalu mengutamakan Engkau dalam hidup. Amin. 


          Selasa, 02 April                          Amsal 11 : 28


                                                            Jangan Bergantung Pada Kekayaan! 

K


etika kita melihat seseorang mengendarai mobil mewah, dengan cepat kita akan memberi komentar “Wuih orang kaya!”.  Begitu pula ketika kita melihat orang yang memiliki rumah megah dengan halaman luas, ataupun ketika kita melihat orang  menggunakan perhiasan yang banyak di tubuhnya. Ya, dunia mengakui bahwa menjadi kaya berarti memiliki segalanya dalam hidup. Tetapi mengandalkan hidup hanya pada kekayaan dapat menjadi penyebab kesengsaraan dan kejatuhan. Memang benar, tidak ada seorangpun di dalam dunia ini yang mau hidup dalam kemiskinan atau kekurangan. Semua orang pasti ingin hidup berkecukupan bahkan berkelimpahan. Tetapi jika kita hanya terlalu terfokus kepada mengejar kekayaan dan mengabaikan hal-hal lain dalam hidup termasuk juga mengabaikan relasi dengan Allah, hal itu akan berdampak bagi kehidupan kita. Amsal dalam ayat ini menggambarkan dua gaya hidup, yakni: kehidupan yang dihabiskan untuk mengejar kekayaan, dan kehidupan yang didasarkan pada Allah yang memberi kehidupan. Kita diarahkan untuk menjadi orang benar yang hidupnya penuh dengan ketaatan dan kesetiaan kepada Allah. Orang yang benar akan menggantungkan kehidupan semata-mata kepada kasih Allah dan bukan kepada kekayaan  duniawi. Orang benar juga akan menjadikan dirinya sebagai penyalur berkat bagi orang lain.

Doa:Tuhan, ajarilah kami untuk lebih bergantung kepadaMu dan bukan kepada harta duniawi. Amin.


 

                        Rabu, 03 April                               Pengkhotbah 5 : 9



           Keserakahan Merusak Kebahagiaan

B


eberapa tahun belakangan ini muncul istilah Crazy Rich yaitu orang-orang yang harta kekayaannya selalu diperlihatkan dan dipamerkan ke publik. Orang-orang yang disebut sebagai crazy rich ini ada yang pada akhirnya ditahan oleh polisi karena berbagai kasus, termasuk kasus penipuan dengan robot trading (alat untuk investasi yang memberikan keuntungan dengan cepat dan mudah). Hal ini memperlihatkan bahwa kekayaan yang dimiliki oleh seseorang tidak akan menjamin kepuasan. Walaupun sudah menjadi kaya, mereka terus berusaha memperkaya diri dengan menghalalkan berbagai macam cara.  Bagi mereka kekayaan adalah sumber kebahagiaan, padahal.kebahagiaan sejati tidak dapat diukur dengan seberapa kayanya kita. Semakin kita mencintai uang, semakin kita tidak akan pernah merasa cukup. Akibatnya kita akan menghabiskan waktu untuk terus mengumpulkan harta duniawi secara serakah dan mengabaikan tugas dan panggilan kita untuk menjadikan hidup ini berarti. Hal ini tidaklah dimaksudkan bahwa orang tidak boleh memiliki harta kekayaan. Tetapi pengkhotbah mau mengingatkan agar kita tidak menjadikan uang atau materi sebagai jalan pemenuhan kepuasan atau kebahagiaan. Kebahagiaan yang sejati ada pada karunia yang Allah berikan kepada kita untuk menikmati berkatNya, entah itu besar atau kecil. Kebahagiaan ada pada hati yang selalu mensyukuri berkat-berkat Allah itu.

Doa:Tuhan, tuntunlah kami agar tidak serakah dan menjadikan kekayaan sebagai penentu kebahagiaan hidup. Amin.



Kamis, 04 April                2 Petrus 2 : 1 - 3


Waspada Terhadap Pengajaran Palsu


P

engajaran yang sehat sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan gereja. Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa dalam proses bertumbuhnya, gereja pun tidak luput dari berbagai macam tantangan, termasuk berkembangnya pengajaran-pengajaran palsu yang mengatas-namakan Kristus untuk kepentingan dan keserakahan pribadi. Dalam bagian ini Rasul Petrus menjelaskan tentang nabi-nabi dan guru-guru palsu. Mereka adalah orang yang mengenal dan mengajarkan jalan Tuhan, tetapi hidup mereka dikuasai hawa nafsu dalam mencari keuntungan diri. Ajaran yang disampaikan tidak berdasar pada kebenaran firman Tuhan. Kita pun harus menyadari bahwa guru-guru palsu dan pengajaran palsunya itu benar-benar ada dan nyata. Bukan hanya pada zaman dulu, tapi saat ini pun ada. Mereka adalah orang-orang yang mengerti dan menguasai Firman Allah, namun motivasinya adalah mencari keuntungan diri. Kasih Allah disalahgunakan dan merasa boleh bertindak bebas berdasarkan pemikiran bahwa semua dosa akan diampuni. Pengajaran seperti ini tentu akan mendorong orang melakukan perbuatan sesuka hati, sekalipun itu keliru dan jahat. Terhadap para penyesat seperti ini, kita perlu berwaspada termasuk  pengajaran-pengajaran keliru yang menjauhkan kita dari Kasih Allah dan kebenaran firman-Nya. Tetaplah berakar kuat di dalam Kristus dan ajaran-Nya.

Doa:Tuhan,mampukan kami mewaspadai segala pengajaran yang tidak sesuai dengan kehendakMu. Amin.


Jumat, 05 April                   Amsal 28 : 25

Jangan Serakah!

Beberapa waktu lalu, jagad maya sempat dihebohkan dengan berita pembunuhan satu keluarga di Lampung oleh salah seorang kerabat dengan motif ingin merebut harta warisan. Ada pula berita tewasnya seorang mahasiswi di Jakarta atas perbuatan kakak kandungnya sendiri karena perebutan harta warisan orang tua. Banyak kasus lainnya yang memperlihatkan bahwa nafsu keserakahan seseorang akibat harta masih sering terjadi. Di dalam diri selalu timbul hasrat ingin memiliki yang bukan hak mereka. Inilah yang dinamakan sifat serakah, tamak dan loba. Keserakahan cenderung menghasilkan perbuatan jahat. Bahkan keserakahan pula yang menjadi penyebab kerusakan alam ciptaan. Penulis Amsal hari ini mengingatkan kita untuk tidak serakah dan mampu mengendalikan diri agar terhindar dari pertengkaran yang sia-sia. Kita membutuhkan hikmat sejati agar tidak menjadi gelap mata oleh harta kekayaan. Takut akan Tuhan menjadi dasar utama hikmat yang sejati itu. Dengan bersandar dan percaya kepada Tuhan, kita akan mengalami kelimpahan, yakni damai sejahtera yang tidak dapat diberikan oleh dunia. Keserakahan dapat dipatahkan hanya oleh pengendalian diri dan menaruh seluruh harapan kepada Tuhan.

Doa:Tuhan,Tolonglah kami dengan Roh-Mu supaya kami mampu mengendalikan diri dan tidak serakah. Amin.


Sabtu, 06 April             1 Timotius 6 : 17 - 19

Menjadi Kaya dalam Kebajikan

Seorang tunawisma bernama Khimjibhai Prajapati, 64 tahun, terpaksa hidup mengemis di jalan karena toko teh kecilnya digusur. Ia tak mau mengubah pandangannya tentang hidup sekalipun ia tumbuh dalam kesengsaraan. Justru karena ia mengalami hidup susah, ia kemudian berusaha membantu mereka yang lebih kekurangan darinya. Seluruh tabungannya ia gunakan untuk membeli pakaian kepada siswi-siswi yang keluarganya berkekurangan. Ini adalah contoh nyata dari seseorang yang tidak memiliki kekayaan materi tapi ia memiliki hati yang kaya dalam melakukan kebaikan. Dalam bacaan Alkitab saat ini, kitapun membaca tentang Rasul Paulus yang memberi instruksi kepada Timotius untuk mengingatkan orang-orang kaya agar mereka jangan tinggi hati dan harus berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan, suka memberi dan membagi. Ini adalah peringatan yang penting dan harusnya dilakukan sebagai antisipasi dari kesedihan atau penyesalan yang akan datang dari sikap mencintai uang. Sebagaimana yang Alkitab nyatakan bahwa kemurahan hati adalah upaya mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi diri di waktu yang akan datang yakni mencapai hidup yang sebenarnya yaitu hidup dalam kasih karunia Tuhan. Dengan mengetahui firman Tuhan ini, jangan lagi menunda atau menunggu sampai kita punya banyak uang baru memberi. Sebaliknya, kita harus mulai mencari kesempatan untuk menggunakan setiap sumber daya yang telah Tuhan percayakan pada kita termasuk kekayaan, untuk kepentingan orang lain dan kerajaan Allah. Pada kita ada banyak kekurangan, namun kiranya kita terus kaya dalam kebajikan.

Doa:Tuhan,Ajarilah kami untuk menjadi kaya dalam kebajikan. Amin.

 

Minggu, 07 April        Yohanes 21 : 1 - 14


Yesus Peduli dan Memperhatikan

Teks Yohanes 21 : 1-14, menyatakan bahwa banyak sekali kegagalan-kegagalan yang dihadapi murid-muridYesus bahkan merasa kekurangan dalam mencukupi kebutuhan hidup mereka. Mereka kembali menjadi penjala ikan, dan melalaikan panggilan mereka sebagai penjala manusia. Murid-murid Yesus mulai berusaha untuk menggunakan kekuatan mereka sendiri. Tetapi pada kenyataannya mereka tidak menghasilkan apa-apa di Danau Tiberias waktu itu. Bahkan dapat disebutkan mereka telah gagal total, karena mereka sudah berusaha siang malam menjala ikan akan tetapi sebagai seorang yang ahlimenjala ikan mereka tidak membawa apapun juga, satu ekorpun tidak.Yesus adalah Allah yang mempedulikan dan memperhatikan kita (Yohanes 21 : 4), sampai sekecil kebutuhan dan masalah kita Dia senantiasa peduli dan turun tangan menolong. Dia adalah sahabat kita di tengah-tengah persoalan kita.Yesus bukan hanya memperhatikan akan tetapi Dia juga memberikan solusi (Yohanes 26 : 6), bersama Yesus kita harus berani melangkah walalupun bagi kita hal itu mustahil tetapi Yesus mengubah hal yang mustahil menjadi mujizat. Kisah ini mengajarkan kepada kita untuk selalu percaya dan bersyukur,  memuliakan nama-Nya melalui keajaiban tangan-Nya. Janganlah kita ragu, Yesus yang bangkit sanggup memberikan kecukupan melalui setiap usaha dan kerja yang dilakukan, melalui peluh dan keringat yang keluar demi kelanjutan hidup. Terbukti, murid-murid Yesus berani melangkah walaupun mereka sudah lelah. Karena ketaatan dan iman mereka, di Danau Tiberias Yesus memberkati mereka berlimpah-limpah. 

Doa: Bapa, kami mau selalu percaya dan beriman kepadaMu ditengah kesulitan hidup, amin


Senin, 08 April                                Ibrani 13 : 5


Jangan Menjadi Hamba Uang

Surat kepada orang-orang Ibrani ini mengandung nasihat dan pengajaran tentang kehidupan Kristen yang benar. Nasihat atau pengajaran untuk menghindari ketamakan dan keinginan berlebihan terhadap harta dunia, serta untuk mengandalkan Allah dalam segala hal. Pengajaran  pertama, "Janganlah menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu," mengingatkan orang percaya untuk tidak terlalu terikat pada harta dan kekayaan. Mencari materi dan uang bukanlah hal yang harus diutamakan dalam hidup, melainkan kecukupan yang bersumber dari kepercayaan kepada Tuhan.Pengajaran kedua, "Karena Allah telah berfirman: Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau," merujuk pada janji Allah kepada umat-Nya bahwa Dia akan selalu hadir dan mendampingi. Ini adalah pernyataan bahwa kepercayaan dan kepatuhan kepada Allah lebih penting daripada tergantung pada harta benda atau kekayaan duniawi.Melalui kepatuhan, kerinduan untuk mengikuti kehendak-Nya, dan mendekatkan diri kepada-Nya dalam doa dan ibadah, kita dapat menemukan arti hidup dan kebahagiaan yang sejati. Karena itu, Pengajaran inipun penting bagi kita untuk melepaskan diri dari godaan materialisme, mengembangkan sikap puas dan bersyukur, serta membangun hubungan yang kokoh dengan Tuhan. JanjiNya harus dipegang, DIA akan mencukupkan kita dalam segala hal.


Doa: Tuhan tolonglah kami untuk taat dan tidak tergoda arus dunia ini. Amin.

 


Selasa, 09 April           Matius 6 : 11


Berserah Kepada Tuhan dan MengandalkanNya 

Y


esus mengajarkan hal penting dalam doa bapa kami yaknimengandalkanNya dalam segala aspek kehidupan, termasuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari seperti makanan. “Berikanlah kepada kami, makanan kami yang secukupnya”. Latar belakang penulisan kutipan ini adalah untuk mengajarkan para pengikut Yesus tentang pentingnya berdoa kepada Allah, berserah diri sepenuhnya kepada-Nya, dan mengandalkan-Nya dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Permohonan untuk makanan yang secukupnya mengandung makna bahwa manusia diingatkan untuk tidak rakus atau tamak, melainkan meminta apa yang diperlukan untuk menjaga keberlanjutan hidup, sehari demi sehari. Demikianlah sepatutnya bersyukur atas rezeki yang diberikan setiap hari.Kita sungguh bersyukur memiliki Allah yang selalu memberikan berkat dalam kehidupan ini. sebab itu mari kita mengandalkan Allah sebagai sumber segala berkat dan mengakui bahwa kita membutuhkan dukungan-Nya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam hal pangan atau makan minum. Bagian kita adalah terus bekerja dan mengupayakan berkat-berkat demi keberlanjutan hidup itu dengan jujur dan benar. Bersyukurlah atas berkat yang diberikan pada setiap hari dan mintalah supaya Tuhan mencukupkannya bagi keperluan kita. Di tengah berbagai krisis yang kita hadapi, termasuk krisis pangan, Doa Bapa Kami mengajarkan pentingnya bergantung pada Allah dalam segala hal.

Doa: Hanya Engkaulah Sumber Berkat. ajar kami selalu berserah dan mengandalkanMu, Amin.



Rabu, 10 April                  Matius 15 : 32 - 39


Yesus yang Bangkit, Mencukupkan Semuanya

 

P


ara murid Yesus tidak mempunyai perasaan yang sama seperti guru mereka dan juga tidak yakin bahwa Yesus mampu melakukan mukjizat yang sama di lingkungan orang nonYahudi.Yesus secara khusus memberitahu mereka bahwa hati-Nya tergerak oleh belas kasihan menyaksikan orang banyak yang sudah lelah dan kelaparan setelah tiga hari mengikut Dia. Ia tidak dapat menyuruh mereka pulang karena mereka akan pingsan di jalan, tetapi ingin memenuhi kebutuhan fisik mereka.Pertanyaan para murid tentang bagaimana dapat memberi orang banyak itu makanan, memperlihatkan keraguan dan ketidakpedulian mereka (38). Sekali lagi dengan hanya tujuh roti dan beberapa ikan kecil, Yesus bersyukur dan melipatgandakannya serta kembali memakai para murid-Nya menyalurkan berkat itu kepada orang banyak. Hasilnya, semua orang dapat makan sama kenyang dan masih tersisa tujuh keranjang besar yang penuh. Keraguan para murid terkadang juga menjadi keraguan kita. Namun Yesus mengharapkan kita untuk jangan pernah meragukan kuasa-Nya. Kristus yang bangkit memberikan jaminan bahwa dengan apa yang ada pada kita, DIA akan mencukupkan. Bila kita merasa potensi dan kemampuan kita tidak seberapa, jangan cemas, tetapi serahkanlah kepada Yesus. Ia akan mencukupkan kita untuk menjadi saluran berkat bagi banyak orang. Karena itu tetaplah menunjukkan belas kasihan dan kepedulian terhadap semua orang yang lemah dan membutuhkan.

Doa:Bapa kami percaya berkatMu melimpah. Jadikan kami saluran berkat-Mu. Amin. 



Kamis, 11 April                                Mazmur 65 :10-14



Bersoraklah karena BerkatNya Melimpah

 

H


idup adalah anugerah dan berkat merupakan bagian dari kasih karunia Tuhan. Kalimat ini merupakan worldview (pandangan hidup) dari kata bersyukur. Bersyukur adalah respon iman yang lahir dari pengetahuan akan kebaikan Tuhan dan berbuah dalam tindakan memuliakan Tuhan. Mazmur 65:10-14 ini mencerminkan kedalaman hubungan antara manusia dengan Tuhan. Di rumah Tuhan, manusia bertemu dengan-Nya dan menyanyikan puji-pujian kepada-Nya. Puji-pujian oleh karena kuasa Allah dalam mengendalikan alam, khususnya dalam memberikan hujan yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman dan kehidupan di bumi. Ketika Allah memberkati bumi dengan hujan, DIA punmemberikan tahun-tahun panen dan memenuhi kebutuhan manusia.Padang gurun dan bukit-bukit yang tandus berubah menjadi tempat yang subur, penuh dengan hasil panen.Inilah gambaran pemazmur tentang penyertaan Allah dalam kehidupan kita, yang dapat mengubah keadaan yang sulit menjadi sesuatu yang subur dan berlimpah.Nas hari ini mengajak kita untuk bersyukur kepada Tuhan atas karunia dan berkatNya. Manfaatkanlah semua yang diciptakan-Nya dalam alam semesta ini, supaya makanan dan minuman tersedia. Dalam usaha dan kerja keras kita mengolah tanah, laut, dengan semua potensinya, yakin bahwa Allah bekerja didalamnya untuk memberikan kelimpahan yang mencukupkan keperluan kita setiap hari.

 Doa: Tuhan, hati kami bersyukur dan bersukacita, Engkau memberi berkat melimpah, , amin.


Jumat, 12 April               Keluaran 16 : 13 - 18


                                                   Percayalah pada Pemeliharaan Tuhan

 

I


srael selalu mengalami kebaikan Tuhan. Mereka dibebaskan dari perbudakan di Mesir Mereka mengalami mujizat Tuhan ketika laut Teberau terbelah dan merka selamat dari pasukan Filistin.  Tetapi semua itu belum cukup untuk meyakinkan mereka. Ketika berada di Padang Gurun, hari ke 15 di bulan kedua dalam perjalanan menuju Kanaan, Israel bersungut-sungut. Israel protes kepada Musa dan Harun. Kaki dan mata Israel sedang terarah menuju masa depan, Kanaan yang Tuhan janjikan, tetapi hati ternyata masih terikat pada masa lalu di Mesir. Israel membandingkan hidup di Mesir dan keadaan yang sedang mereka alami di Padang Gurun. Bagi Israel lebih baik mati di Mesir dengan kenyang daripada mati kelaparan di Padang Gurun. Ternyata masalah yang membuat Israel bersungut-sungut adalah soal perut atau makan minum. Soal perut membuat Israel melupakan kebaikan Tuhan dan meragukan kuasa Tuhan. Sikap ini di mata Tuhan adalah sebuah pemberontakan. Tuhan menyatakan kemuliaanNya di Awan, agar Israel sadar bahwa Tuhanlah Allah yang berkuasa membuat mujizat. Tiap pagi Tuhan memenuhi kebutuhan perut mereka dengan memberikan manna dan burung puyuh. Kisah ini berharga bagi kita. terkadang hanya karena soal perut, kita mudah melupakan Tuhan. Hanya soal perut kita berbuat jahat dan meragukan pemeliharaan Tuhan. Mari perteguh kepercayaan, Kristus yang bangkit berkuasa memberi berkat kecukupan bagi kita. Berkat-Nya selalu ada di tiap hari baru.

 Doa:Ya Tuhan, terima kasih untuk pemeliharaanMu dalam hidup kami, amin.



Sabtu, 13 April                 Filipi 4 : 18-20




         Jangan  Ragu, Yesus yang Bangkit  Memenuhi Keperluan kita

 

T


erdapat satu kecenderungan pada umat masa kini, yaitu keraguan untuk berbagi dengan sesama. Teks Filipi 4: 18-20 secara tegas mengkritisi cara berpikir tersebut. Paulus dalam nas ini, menyampaikan ucapan terima kasih kepada jemaat Filipi yang telah mengasihinya melalui Efrapoditus. Paulus mengapresiasi jemaat Filipi yang selalu hadir baginya dalam hal kenyang, maupun lapar, dan hal suka, maupun duka. Bagi Paulus, tindakan itu merupakan persembahan yang harum dan berkenan bagi Allah. Paulus hendak mengajarkan bahwa pemberian yang berkenan bagi Allah bukan diukur secara kuantitas, melainkan kerelaan berbagi dan kesungguhan menolong untuk menjadi satu bersama mereka yang lemah dan membutuhkan. Ini menjadi peringatan bagi jemaat Filipi untuk jangan ragu menyatakan kasih kepada sesama, karena Allah Sang Pemilik Berkat akan memenuhi segala keperluan mereka. Kita di masa kini juga patut belajar dari jemaat di Filipi yang tidak pernah takut untuk berbagi. Sesungguhnya, ketakutan kita untuk berbagi memperlihatkan sikap ketidakpercayaan akan Allah Sang Pemilik Berkat. Dalam kesulitan dan kekurangan yang dialami banyak orang, termasuk yang ada di tengah jemaat kita, marilah kita terus berbagi dengan mereka. Percayalah, dengan berbagi kita tidak akan kehilangan berkat karena Allahakan memberinya menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya. 

Doa: Tuhan, mampukan kami agar tidak pernah ragu dalam menyatakan kasih. Amin.


 

 Minggu, 14 April        Roma 1: 18-32


                                           Pikiran dan Hati yang Gelap Mendatangkan Murka Allah

 

B


anyak orang mengenal siapa itu Allah dan mengerti tentang kebenaran Allah. Namun ironinya, tidak semua orang mampu untuk melakukan kebenaran. Demikianlah penggalan kalimat yang dapat menggambarkan kehidupan umat di kota Roma. Teks Roma 1: 18-32 menampilkan kebiasaan hidup umat di Roma yang melupakan Allah sebagai satu-satunya Pencipta (bnd. Ay. 23-25). Umat lebih memiliih menyembah dewa-dewi, melakukan pembunuhan, menunjang perselisihan, memperkokoh kejahatan dan tipu muslihat, menghidupi sikap sombong, tidak taat, dan lain sebagainya. Paulus menyatakan, bahwa seluruh pelanggaran tersebut tidak disebabkan karena paksaan pihak lainnya, namun karena umat setuju untuk melakukannya (bnd. Ay. 32). Bagi Paulus, pikiran dan hati umat di Roma telah menjadi gelap, sehingga tidak dapat melihat terang kebenaran Allah (bnd. Ay. 21-22). Menjadi pertanyaan untuk kita renungkan, apakah kita yang mengaku mengenal dan mengerti tentang kebenaran Allah telah melakukannya? Atau, hati dan pikiran kita telah menjadi gelap, seperti jemaat di Roma? Sesungguhnya, teks ini memberikan penyadaran kepada kita semua, bahwa pikiran dan hati yang gelap akan membuat kita melawan kebenaran Allah, sehingga mendatangkan murka Allah. Sebaliknya, pikiran dan hati yang diterangi oleh kebenaran Allah akan mampu mendatangkan berkat dalam seluruh kehidupan yang dijalani.

 Doa: Tuhan, mampukan kami dengan Roh Kudus agar mampu melakukan kehendak-Mu. Amin.

 



Senin, 15 April           Yakobus 3 : 13- 18


Hiduplah Sesuai Hikmat Allah

 

“D


engan berdasar pada hikmat Allah maka umat mampu melakukan tindakan yang benar”. Demikianlah penggalan kalimat menggugah dari Pdt. Dr. Samuel B. Hakh (Dosen Teologi pada Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Jakarta). Ungkapan Hakh itu merupkan respon ketika membaca kitab Yakobus yang memperlihatkan kelakuan tidak etis dari jemaat. Dalam kitab Yakobus, disampaikan bahwa terdapat jemaat yang menaruh iri hati kepada sesama, mementingkan diri sendiri, dan mengucapkan dusta (bnd. Ay. 14). Bahkan ada jemaat yang mengejar pangkat (bnd. Pasal 3: 1-2) dan mengejar keuntungan sebesar-besarnya (bnd. Pasal 4: 13-17). Menurut penulis Yakobus, seluruh tindakan yang tidak benar itu bersumber dari hikmat dunia yang terus dan semakin diandalkan oleh jemaat. Karena itu, penulis Yakobus mengajak jemaat, untuk berbalik kepada hikmat yang datang dari atas, yaitu hikmat Allah. Dengan memiliki dan mengandalkan hikmat Allah maka jemaat akan mampu mendengar suara dan perintah-Nya, serta melakukan kehendak-Nya. Pada akhirnya, kehidupan bersama menjadi damai dan sejahtera. Ajakan untuk meminta dan memiliki hikmat Allah turut sampaikan kepada kita saat ini. Karena dengan memiliki hikmat Allah maka kita mampu menjadi pendamai, peramah, penurut, sosok yang penuh belas kasih, dan tidak memihak kepada kemunafikan. Bahkan buah kebaikan yang dihasilkan itu akan mampu menggerakan orang lain untuk turut mengusahakannya.

Doa: Ya Tuhan, berkenanlah Engkau memberikan hikmat-Mu kepada setiap kami. Amin.



Selasa, 16 April              Matius 13: 13-15



 Melawan Perintah Allah tidak akan Mendatangkan Berkat

 

“S


alah satu metode pengajaran dan pemberitaan Yesus adalah perumpamaan. Penggunaan perumpamaan adalah upaya Yesus untuk mempermudah umat memahami inti pemberitaan-Nya. Matius 13: 13-15 merupakan kesatuan dengan perikop “Perumpamaan tentang Seorang Penabur”. Dengan perumpamaan tersebut, Yesus hendak menjelaskan tentang diri-Nya Kerajaan Sorga kepada orang-orang yang mengikutinya. Namun ironinya, ayat 13-15 memberi kenyataan bahwa terdapat kelompok yang sekalipun mendengar apa yang disampaikan, mereka tidak akan mengerti. Bahkan terdapat kelompok yang melihat pekerjaan Yesus, tetapi tidak akan menganggapnya. Ayat tersebut merupakan kritikan Yesus terhadap sikap tidak percaya umat atas diri-Nya sebagai Mesias yang telah dijanjikan oleh para nabi dalam Perjanjian Lama, dan Kerajaan Sorga sebagai inti pemberitaan-Nya. Ungkapan “Hati bangsa yang telah menebal”, memberikan penekanan, bahwa jika sumber pengambilan keputusan menyatakan penolakan maka pikiran dan tindakan akan mengikutinya. Sesungguhnya, kritikan Yesus turut disampaikan kepada kita. Sebagai orang percaya, penting untuk kita memahami siapa Yesus dan mengakui pekerjaan-Nya. Dengan upaya tersebut maka kita tidak akan melawan perintah Allah. Sehingga segala sesuatu yang kita kerjakan, akan mendatangkan berkat dari Allah. Upaya melakukan semua itu hanyalah dengan meminta hikmat dari Allah.

Doa: Ya Tuhan, mampukan dan layakanlah kami untuk memahami kebenaran-Mu. Amin.




Rabu, 17 April          2 Korintus 10 : 1 - 6


Tawanlah Pikiran dan Hati yang Gelap

U


paya untuk semakin mengenal Allah tidak akan pernah lepas dari berbagai pencobaan.Kitab 2 Korintus memberikan gambaran itu, bahwa jemaat di Korintus berada dalam pencobaan, karena munculnya kelompok lain yang meragukan Paulus sebagai rasul sejati. Usaha mereka untuk memamerkan kuasa rohani yang dimiliki berhasil memenangkan mayoritas jemaat. Bahkan dalam serangan mereka, Paulus disebutkan sebagai sosok yang sikapnya lemah dan perkataannya tidak berarti jika berhadapan muka dengan muka. Menariknya, dalam serangan balik Paulus, ia tidak memamerkan diri sebagai seorang rasul, sebagaimana lawannya. Namun ia mengutip sapaan kebanggaan yang dipakai para lawannya itu untuk menyatakan, bahwa mereka tidak berhak menggunakan sapaan itu. Paulus memberikan argumentasi menarik, bahwa di dalam kelemahannya, kuasa Allah dinyatakan. Tanggapan balik Paulus terhadap para penyesat itu memperlihatkan, bahwa dirinya  sungguh mengenal Allah yang lemah lembut dan ramah itu. Pengenalan akan Allah telah membawa Paulus untuk menawan pikiran dan hati yang gelap, sehingga ia tidak lebih membuat kacau keadaan jemaat Korintus di tengah persoalan yang dihadapi. Kita di masa kini juga patut belajar dari sikap Paulus yang mewarisi kelemahlembutan dan keramahan Allah. Sikap yang lemah lembut dan ramah adalah bukti penawanan kita atas pikiran dan hati yang gelap. Sebab kita percaya, bahwa hidup dengan pikiran dan hati yang gelap tidak akan pernah mendatangkan berkat.

Doa: Ya Tuhan, mampukan kami untuk menawan pikiran dan hati yang gelap, Amin.



Kamis, 18 Apri           1 Timotius 4 :1 - 5

 


Pikiran dan Hati yang Gelap adalah Bentuk Murtad kepada Allah

“B


erbeda dengan Paulus yang mendapat penolakan atas wibawa rasulannya, Timotius justru diperhadapkan dengan masuknya kelompok pengajaran lain di kalangan jemaat. Kelompok pengajaran tersebut secara tegas mempraktikan hidup askestis, yaitu ciri hidup yang tidak mengakui pentingnya pernikahan dan menghindari makanan tertentu (bnd. Ay. 3). Dalam pandangan mereka, melakukan pernikahan dan makan makanan tertentu adalah haram. Pandangan dan praktik hidup mereka kemudian membuat jemaat menjadi bingung. Dalam kebingungan jemaat tersebut, Timotius kemudian memberikan penegasan, bahwa kelompok pengajaran tersebut mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan (bnd. Ay. 1). Pernyataan Timotius tersebut hendak memberikan penegasan, bahwa mereka bukan berasal dari Allah, sehingga jemaat tidak patut mengikuti mereka. Timotius turut memberikan penegasan, bahwa semua yang telah diciptakan oleh Allah adalah baik. Tidak ada satupun yang haram, jika diterima dengan ucapan syukur (bnd. Ay. 4). Sebab semuanya telah dikuduskan oleh firman Allah dan doa (bnd. Ay. 5). Seruan Timotius patut kita maknai di saat ini, bahwa segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah adalah baik adanya dan tidak haram oleh pengudusan firman Allah dan doa. Dengan kita menganggap bahwa ciptaan Allah adalah haram maka kita sementara menghidupi hati dan pikiran yang gelap, dengan cara meragukan karya penciptaan-Nya.

Doa: Ya Tuhan, tolong kami untuk tidak murtad dengan meragukan karya ciptaan-Mu, Amin.



  Jumat, 19 April                              Yohannes 12 : 37 - 43 

 

Jangan Menyangkal Yesus Karena Kesenangan Duniawi

 

K


eputusan untuk menerima Yesus sebagai Juruselamat adalah keputusan hidup yang paling utama.Namun mengapa kebanyakan orang memilih untuk menolak Yesus sebagai Juruslamat mereka?. Salah satu alasannya adalah karena mereka takut terhadap penolakan orang banyak.Ketakutan  menghalangi rasa percaya kepada Yesus Kristus. Hal ini dijelaskan dalam perikop tadi, bahwa meskipun orang-orang Farisi telah melihat mujizat yang dibuat oleh Yesus namun mereka tetap menolak percaya kepada-Nya karena  takut dikucilkan (ay.42) dan takut kehilangan kehormatan dihadapan banyak orang (ay 43). Kenyataan ini memperlihatkan kepada kita, bahwa ada banyak orang Kristen yang takut bersaksi tentang Yesus Kristus dalam hidup.  Bahkan ada yang mengambil keputusan untuk meninggalkan kepercayaan kepada Tuhan Yesus karena takut kehilanganbanyak hal: kuasa, jabatan, harta, kehormatan atau  takut ditolak oleh lingkungan sosial. Firman ini mengingatkan, orang yang lebih suka kehormatan manusia daripada kehormatan Allah, sesungguhnya memiliki hati dan pikiran yang gelap. Jadilah orang percaya yang tidak akan menyangkal Tuhan hanya karena kesenangan duniawi.

Doa: Roh Kudus tuntunlah kami untuk tidak menyangkalMu demi kesenangan dunaiwi,   amin.



Sabtu, 20 April            Yeremia 5 : 20 -25


Antara Hati dan Batu, Mana yang Lebih Keras?

 

K


ita pasti pernah mendengar sinonim “Hati batu”. Gambaran hati manusia yang sama seperti batu atau kaku dan keras. Dalam konteks sejarah bangsa Israel, hal itu dapat disematkan kepada mereka karena mereka tidak mau mendengar nasehat para nabi untuk kembali kepada Tuhan dan mengalami pertobatan (Psl.3).Yeremia dengan tegas mengecam bangsa Israel dengan menyebut mereka tolol dan tidak mempunyai pikiran (ay 21), hati yang selalu melawan dan memberontak kepada Allah (ay.23). Kecaman Yeremia ini disebabkan oleh sikap mereka yang telah menolak Allah dan tidak melakukan kebenaran yang bersumber dari Allah.  Mereka melakukan apa yang jahat di mata Allah. Demikianlah kondisi hati bangsa Israel yang sekeras batu, bahkan lebih keras. Karena batu masih ada celah terbelah dengan aliran air yang mengalir di sela-selanya, sedangkan hati bangsa Israel sudah sangat keras dan kaku, hidup melawan Allah dan akhirnya mereka di hukum. Hidup takut akan Tuhan, satu-satunya jalan untuk luput dari hukuman. Firman ini mengingatkan kita pula untuk tidak menjadi orang berhati batu. Tidak mau lagi mendengarkan suara Tuhan.Panggilan untuk datang kepada Tuhan melalui ibadah kita abaikan, nasehat baik oranglain kita lupakan, firman-Nya tidak didengarkan lagi. Hati kita bukan batu bukan?.ya, bukan batu!

Doa Roh Kudus Tuntunlah Kami untuk tidak berhati batu dan menjadi degil, amin.



 Minggu, 21 April           1 Timutius 6 : 2b - 10


Akar Segala Kejahatan ialah Cinta Uang

F


irmanTuhan hari ini mengajar dan menasehati kita untuk jangan cinta uang. Mengapa? Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Dalam suratnya ini Timotius memberikan tiga alasan untuk tidak mencintai uang. Pertama dijelaskan, orang yang cinta uang terkadang tidak lagi berpikiran sehat. Karena tidak berpikiran sehat menimbulkanbanyak percekcokan. Faktanya, karena cinta uang orang dapat berkonflik atau bermusuhan, karena cinta uang orang bisa saling menghabisi nyawa dan sebagainya. Alasan kedua, orang yang cinta uang terjatuh dalam berbagai jerat pencobaan. Karena cinta uang banyak yang tidak tahan cobaan atau godaan sehingga perilaku manipulatif dan korupsi dilakukan. Alasan ketiga, orang yang cinta uang dapat membuatnya menyimpang dari iman. Hanya karena cinta uang, orang dapat menyangkali iman kepada Tuhan. Inilah hal yang tidak boleh kita abaikan. Kita pasti membutuhkan uang untuk menjalani kehidupan. Tetapi kita tidak boleh mencintai uang lalu tidak lagi berpikiran sehat, jatuh dalam pencobaan dan meninggalkan iman. Uang hanyalah sarana, bukan segala-galanya. Jangan cinta uang!.

 Doa:Ya Tuhan, tolong kami untuk tidak cinta uang melebihi cinta kepadaMu, amin.


 

Senin, 22 April                            Amsal, 21 - 20


Pemborosan Mendatangkan Kemiskinan


 

G


aya hidup konsumtif atau bisa juga disebut hedonismemerupakan gaya hidup yang disukai kebanyakan orang. Orang cenderung bersifat boros dengan membelanjakan sesuatu berdasarkan keinginan bukan kebutuhan. Akibatnya, kadangkala terjadi masalah. Penghasilan yang didapat tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Selain itu, ada yang terjerat hutang-piutang yang menimbulkan persoalan  dalam keluarga. Gaya hidup boros dilihat sebagai gaya hidup orang-orang yang tidak berhikmat. Penulis  Amsal mengatakan hal itu untuk  memberikan wejangan hikmat terutama kepada anak-anak muda supaya memperbaiki gaya hidup boros (ay.20). Sebaliknya sebagai orang muda yang bijak hendaknya menghadirkan gaya hidup sederhana dengan cara menghemat supaya kebutuhan hidup senantiasa terpenuhi dengan baik. Jangan karena ingin tampil modis, disukai dalam pergaulan, bergaya hidup mewah lalu menggunakan segala cara mendapatkan uang termasuk cara yang tidak benar. Nasehat Penulis Amsal ini tidak hanya penting bagi anak-anak muda tetapi bagi kita semua untuk menghindari gaya hidup konsumtif. Kecenderungan untuk  berbelanja yang berlebihan dan bukan merupakan kebutuhan, gaya hidup pesta pora, banyak pengeluaran yang melebihi pendapatan, sudah harus ditinggalkan. Bangunlah hidup sederhana dan menabung untuk kehidupan yang lebih baik kini dan di masa depan.

 Doa: Roh Kudus tuntunlah kami untuk menampilkan gaya hidup sederhana, amin.


Selasa, 23 April             Titus 2 : 2 


Kesederhanaan Sebagai Gaya Hidup Kristiani

G


ereja Protestan Maluku dalam ajarannya selalu menggaungkan untuk membangun hidup dalam “Spiritualitas Ugahari”. Bahwa segala sesuatu yang ada di bumi merupakan milik Tuhan yang diberikan kepada manusia untuk dinikmati demi kebaikan dan kesejahteraan hidup. Dengan demikian setiap orang harus merasa hidup cukup, tidak berkelebihan tapi juga tidak berkekurangan. Hal yang sama pun ditekankan oleh Presiden Jokowi, “Hidup sederhana itu sangat indah, jika kita tulus dengan hati”. Maka mulailah hidup sederhana untuk mencegah korupsi, suap, pungli, penipuan, dan sebagainya. Gaya Hidup sederhana ini sudah ditegaskan sejak masa lampau sebagaimana yang tertera dalam surat Paulus kepada Titus untuk menasehati laki-laki yang tua (lanjut usia) agar mereka hidup “sederhana” artinya dapat menahan diri dari kebiasan mabuk-mabukan. Selain itu, mereka harus terhormat, bijaksana, beriman, dan tekun, jangan serakah (Band 1.Tim3:8). Pelajaran penting bagi laki-laki muda maupun tua, untuk memiliki gaya hidup kristiani dengan cara menjauhkan kebiasaan mabuk-mabukan, perjudian (Mis:Judi online), korupsi, serakah, dan sebagainya. Jadilah laki-laki sederhana yang berhikmat dan tulus hati.

 DoaYa Tuhan, ajarlah kami untuk bersyukur dengan cara hidup dalam kesederhanaan, amin.



Rabu, 24 April                               1 Timotius 2 : 9 


                                                

Kesederhanaan Sebagai Gaya Hidup Perempuan Kristen

 

S


alah satu masalah keluarga yang meningkat dari waktu ke waktu adalah perceraian suami-istri. Salah satunya disebabkan oleh soal ekonomi. Penghasilan yang tidak mencukupi kebutuhan hidup, gaya hidup konsumtif. Nyatanya, ada isteri atau perempuan yang memiliki hobby bergaya dengan menggunakan barang-barang mewah yang sangat mahal, meski untuk itu ia berhutang dan melakukan manipulasi. Karena terseret utang piutang dalam jumlah banyak akhirnya harus berurusan dengan pihak berwajib dan mendekap di penjara. Kenyataan ini menjadi pelajaran penting bagi kaum perempuan (isteri) agar menunjukkan karakter kristiani sebagaimana yang dinasehati Rasul Paulus dalam perikop tadi. Perempuan dinasehatkan supaya berdandan dengan pantas, sopan dan sederhana. Jangan memakai pakaian dan perhiasan yang mahal-mahal. Barangkali hal tersebut dapat menimbulkan masalah bagi keluarga mereka; misalnya: kebutuhan hidup yang tidak terpenuhi, pengeluaran lebih besar dari pendapatan, persaingan yang tidak sehat dikalangan sesama perempuan,dan sebagainya. Jauhilah  gaya hidup boros, bebas dalam pergaulan, sopan dan mendandani hidup dengan kebaikan. Hiduplah sederhana!

Doa: Tuhan, tolong kami untuk membangun hidup sederhana, Amin. 

 


Kamis, 25 April          Amsal 25 : 16

Nikmati Berkat Secukupnya

 

M


asih dalam tema mingguan kita “hidup dalam kesederhanaan”.Tema ini mengajak kita untuk mewujudkan pola hidup yang sederhana. Pola hidup sehari-hari yang mencerminkan sikap tidak berlebihan namun secukupnya sesuai dengan kebutuhan. Hal ini sejalan dengan nasehat pengamsal dalam nas alkitab di hari ini yang menegaskan bahwa kalau kita mendapatkan madu, maka hendaknya kita makan dan menikmatinya secukupnya saja. Jangan sampai terlalu kenyang sebab kita akan memuntahkannya. Madu adalah jenis makanan yang manis, kalau makan secukupnya tentu enak dan baik untuk kesehatan. Tetapi kalau berlebihan akan berdampak tidak baik untuk kesehatan, dimana membuat perut kita mual dan muntah. Nasehat ini sejalan dengan doa Bapa Kami yang diajarkan Tuhan Yesus kepada para murid dan kita semua. Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk meminta dari Allah Bapa di Sorga makanan pada hari ini secukupnya. Itu berarti segala sesuatu yang kita dapat dan peroleh jangan sampai melebihi dari kebutuhan, sebab akan membuat kita hidup berfoya-foya dalam kesenangan yang pada saatnya akan membuat kita menjadi susah dan menderita. Kalau kita mempunyai segala sesuatu sebagai kelebihan, maka hendaknya kita gunakan secukupnya sesuai kebutuhan sebagaimana pola hidup sederhana. Sikap hidup demikian dapat menggerakan kita untuk hidup berbagi dengan sesama yang ada dalam kekurangan dan membutuhkan bantuan serta pertolongan kita.      

 Doa: Ajarlah kami Tuhan untuk menikmati berkatMu dengan secukupnya. Amin



Jumat, 26 April         Filipi 4 : 10 - 13

                                                                            

Bersyukur Apapun Kondisi Kita

t

B


agian firman Tuhan di hari ini memberi teladan penting bagi kita melalui pengalaman hidup Paulus. Dalam surat pastoral kepada jemaat Filipi, Paulus berterima kasih atas bantuan serta perhatian jemaat terhadap kehidupan dan pelayanannya. Paulus kemudian membagikan pengalaman imannya dengan menyaksikan betapa kasih sayang dan anugerah Tuhan Yesus melimpah kepadanya. Sekalipun ia mengalami banyak tantangan, dalam hal ini soal kekurangan ataupun kelaparan. Kondisi demikian tidak membuat Paulus bersungut dan menyalahkan keadaan, namun ia bersyukur sebab kekuatan dan kemampuan tetap ia miliki oleh cinta kasih Kristus melalui perhatian dan dukungan jemaat kepadanya (ay.13). Paulus belajar untuk mencukupkan segala sesuatu yang ada pada dirinya, bukan saja saat berkekurangan tetapi juga dalam kelebihan maupun kelimpahan. Pengalaman Paulus ini hendak mengajarkan kita sebagai pribadi dan keluarga untuk selalu bersyukur. Dengan bersyukur, kita akan selalu berupaya mencukupkan segala kebutuhan kita dengan berpengharapan kepada cinta kasih Tuhan. Kita tidak akan bersungut-sungut saat keadaan dan kondisi kita dalam kekurangan. Kita juga tidak menjadi serakah saat menikmati kelebihan dan kelimpahan. Kita selalu menjadi orang-orang yang hidup sederhana.

 Doa:Tuntun kami Tuhan untuk hidup dengan sederhana dan bersyukur kepadaMu. Amin.




Sabtu,  27 April          Lukas 3 : 10 - 14


Merasa Cukup Atas Apa Yang Kita Miliki

 

M


erasa cukup dengan apa yang kita miliki baik uang, harta, jabatan ataupun kuasa adalah hal penting dan positif yang mesti terwujud dalam kehidupan, sehingga tidak menimbukan kehancuran hidup kita maupun  orang lain. Tanpa rasa kecukupan membuat kita menjadi orang-orang yang serakah dan hal tersebut membuat kita  dapat melakukan apa saja dengan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang menjadi tujuan serta keinginan kita. Yohanes Pembaptis dalam seruan pertobatannya kepada orang banyak yang datang mengikutinya, mengingatkan mereka akan soal hidup dalam kecukupan. Mereka harus mewujudkan hidup bersyukur dengan apa yang dimiliki serta berbagi dengan mereka yang berkekurangan. Para pemungut cukai yang menagih pajak jangan mencari keutungan dengan memberatkan masyarakat. Para prajurit pun demikian untuk tidak melakukan kekerasan dan perampasan. Mereka harus mencukupkan diri dengan gaji mereka. Nasehat Yohanes Pembaptis inipun sesuai dengan situasi dan kondisi kehidupan kita saat ini. Harus diakui bahwa setiap saat kita bergumul dengan kuatnya kepentingan diri dan nafsu keinginan yang selalu menggoda. Merasa tidak puas dengan apa yang ada dan yang dimiliki seringkali menggoda kita untuk menempuh segala cara demi pemenuhan keinginan itu. Kita akan mampu untuk melawannya ketika kita memberi diri dituntun oleh Roh Kudus. Kuasa Roh memampukan kita selalu bersyukur dan hidup didalam kesederhanaan serta terus berbagi dengan mereka yang berkekurangan.        

 Doa:Tuhan ajar kami senantiasa untuk memiliki rasa cukup dalam kehidupan kami. Amin



Minggu, 28 April           2 Timotius 2 : 14 - 26


Kita Harus Membangun Relasi Dengan Hati Yang Murni

 

H


idup yang  kita jalani tidak mungkin berlangsung tanpa ada hubungan atau relasi dengan orang lain. Kita adalah makhluk sosial yang tetap membutuhkan orang lain dalam membangun kehidupan bersama ke depan yang lebih baik. Harus diakui bahwa relasi yang kita bangun bersama dengan orang lain tidak selamanya berjalan mulus dan baik. Ada saja berbagai hal yang mewarnai relasi tersebut. Namun kondisi demikian pun mendidik kita untuk lebih dewasa dalam memahami dan mengenal semua orang dengan berbagai perbedaan karakter dan latar belakang hidupnya. Semuanya itu terletak pada hati sebagai pusat seluruh keberadaan hidup kita. Hati yang tulus dan murni menjadi dasar untuk kita membangun relasi dengan semua orang demi kehidupan bersama yang rukun dan harmonis Hal ini penting sebab tanpa hati yang tulus dan murni, maka relasi yang terbangun akan diwarnai dengan pertentangan, ketidakpercayaan, curiga dan sebagainya, dan hal itu dapat  membawa kehancuran. Sebagai keluarga Allah, pentingnya kita membuka hati untuk dituntun kuasa Roh Kudus agar dalam membangun relasi dengan semua orang, hati kita tetap tulus dan munri. Dengan begitu sebuah hubungan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan harapan dan kerinduan kita bersama yakni menikmati kehidupan yang diberkati demi hormat dan kemuliaan nama Tuhan.

 Doa:Roh Kudus tuntun kami agar dapat menjaga relasi hidup dengan baik. Amin.


Senin, 29 April           Filemon 1 : 8 - 16


Menjaga Relasi Dengan Saling Menghargai 

M


embangun relasi dengan hati yang murni menjadi tema mingguan yang akan memandu kita sepajang pekan ini. Tema ini mengajak kita untuk membangun relasi sebagai persekutuan orang percaya dengan hati yang murni serta berlandaskan kepada cinta kasih Allah didalam Kristus. Makna tema ini dilaksanakan oleh Paulus dalam menjaga dan membangun relasi dengan Filemon sebagai teman sekerjanya. Paulus meminta Filemon untuk menerima Onesimus untuk membantu Filemon. Onesimus yang dianggap sebagai anak tidak bisa lagi diurus dan bersama-sama dengan Paulus sebab ia sudah tua dan berada dalam penjara karena injil Kristus. Itulah sebabnya Paulus meminta Filemon untuk menerimanya dengan tujuan Onesimus pun bisa membantu dan berguna baik bagi Paulus maupun Filemon. Sebagai orang yang dituakan, bisa saja Paulus dapat memerintahkan langsung kepada Filemon, namun Paulus tegaskan demi menjaga relasi, maka di meminta ijin kepada Filemon agar dapat menerima Onesimus dengan kerelaan hati dan sukacita. Sebab segala hal yang dilakukan dengan keterpaksaan akan berdampak tidak baik dalam membangun sebuah relasi. Kesaksian ini penting bagi persekutuan keluarga, agar setiap masalah yang dihadapi hendaknya dibicarakan secara baik tanpa pemaksaan kehendak satu pihak. Semua masalah dapat diselesaikan dengan baik ketika  saling menghargai dan menghormati demi menjaga relasi persekutuan hidup bersama. Binalah relasi yang baik dengan semua orang dan rekatkanlah kembali relasi yang telah retak.

 Doa:Roh Kudus mampukan kami untuk menjaga relasi dengan hidup saling menghargai Amin.


 Selasa, 30 April           Filemon 1 : 17 - 22


Menjaga Relasi Dengan Sikap Bertanggungjawab Atas Masalah 

K


elanjutan bagian firman Tuhan kemarin tentang permintaan Paulus kepada Filemon untuk menerima Onesimus sebagai anak didalam Tuhan. Permintaan Paulus kepada Filemon sebagai rekan sekerjanya dengan harapan agar Filemon menerima Onesimus dengan ketulusan hatinya dan tidak dengan keterpaksaan. Permintaan Paulus inipun dengan penuh pengorbanan kepada Onesimus, dimana ia meminta kepada Filemon kalau sekiranya Onesimus berhutang atau merugikan Filemon, biarlah semuanya itu ditanggungkan kepada Paulus. Sikap serta keputusan Paulus yang simpatik ini adalah demi menjaga relasi baik antara dirinya dengan Filemon pun antara Filemon dengan Onesimus. Hal ini penting agar saat Filemon menerima Onesimus, tidak ada lagi beban dan masalah dimasa lampau akan menggangu relasi hidup mereka bersama. Keteladanan Paulus ini menjadi hal yang penting dan menarik untuk kita wujudkan dalam membangun relasi hidup sebagai persekutuan orang percaya. Kita memulainya dari dalam kehidupan keluarga untuk bertanggung jawab atas semua hal termasuk masalah yang di hadapi. Sebab dengan mewujudkan sikap demikian, kita tetap menjaga relasi hidup dalam keluarga  dengan baik. Sikap bertanggungjawab akan menghindarkan kita dari masalah yang lebih besar. Hal itupun akan berdampak positif kepada lingkungan persekutuan umat dan masyarakat. 

Doa:Mampukan kami Tuhan untuk menjaga relasi dengan sikap bertanggung jawab.  . Amin.