SELAMAT DATANG DAN TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

SHK BULAN JANUARI 2024

 





                Senin, 01 Januari 2024                                                                Bilangan 6 : 22 - 27


Berharaplah pada Tuhan Sumber Berkat

Bersyukurlah kepada Tuhan Pencipta dan Pemelihara kehidupan, sebab Ia baik! Kebaikan-Nya menyata ketika kesempatan untuk hidup dan terus berkarya masih diberikan. Itulah tanda penyertaan berkat Allah kepada kita semua di tahun yang baru, tahun 2024. Tahun yang baru kita masuki ini, terbentang dengan segala kemungkinan dan tantangannya. Mari menaruh seluruh pengharapan pada Tuhan Sumber berkat. Sama seperti umat Israel yang berjalan di padang gurun dengan topangan berkat yang disampaikan Allah kepada Musa, untuk diteruskan kepada Harun dan keturunannya yang berfungsi sebagai Imam-imam Israel di zaman keluaran sampai padang gurun, maka kita pun harus terus berjalan dengan mengandalkan berkat Tuhan. Berkat yang kita yakini diberikan Tuhan kepada manusia di sepanjang sejarah. Hidup dengan mengandalkan berkat Tuhan bukan berarti kita tinggal diam atau pasif menunggu berkat tetapi secara aktif bertanggungjawab untuk mengupayakan berkat- berkat itu . Marilah mengupayakan berkat itu dengan kerja dan pelayanan yang lebih baik, lebih setia, lebih benar dan jujur. Hidup dan karya kita di tahun baru harus menjadi karya yang membawa berkat dan manfaat bagi banyak orang, sebab Tuhan pun senantiasa memberkati kehidupan kita. Berharaplah pada Tuhan sumber berkat. Ia menjaga dan melindungi kita di sepanjang tahun.

Doa: ya Tuhan, berkati dan lindungilah kami di sepanjang tahun baru ini, amin


Selasa, 02 Januari 2024                                              Mazmur 95 :1-7a


Kitalah Umat Gembalaan-Nya, Bersyukurlah!

Kawanan domba tanpa gembala adalah hal yang mustahil. Domba-domba tidak tahu arah kemana akan berjalan dan mudah tersesat atau keluar dari kawanannya. Gembala dan tongkatnya menjadi penunjuk arah yang tepat menuju padang rumput dan sungai atau sumur, tempat mereka makan dan minum. Ketika mengikuti persidangan MPL ke 44 di Kisar tahun lalu, pengalaman akan fakta ini didapati. Seorang penatua yang menjadi gembala pemilik puluhan domba dengan setia dan sabar menuntun kawanan domba gembalaannya. Masing-masing domba dikenal, sebab diberi tanda pada telinganya. Jika ia berjalan dan mengarahkan tongkatnya ke kiri, domba-domba mengikutinya dan jika ke kanan, kawanan domba itupun berjalan ke arah kanan. Setelah puas makan dan minum, sang gembala akan kembali menuntun dombanya pulang sebelum hari menjadi gelap. Domba yang mengikuti petunjuk gembala dan tetap berada dalam kawanan, akan pulang ke kandangnya dengan selamat. Pengalaman ini memberikan pelajaran, betapa domba tidak dapat berjalan tanpa gembala yang menuntun.

Karena itu tepatlah jika pemazmur dalam bacaan hari ini mengajak kita bersyukur dan sujud menyembah di hadapan Tuhan, sebab Tuhan adalah Gembala kita dan kita adalah umat gembalaan-Nya, kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Kehidupan kita terpelihara dengan aman jika tidak menyimpang ke kiri dan ke kanan dari apa yang diarahkan oleh Sang Gembala Agung.

Doa: Tuhan, Engkaulah Gembala kami, tuntun kami domba- dombamu, Amin.

 

 Rabu,  03 JAnuari 2024          1 Taw. 29:10-19

Berkat Abraham, Ishak dan Israel Menyertai Kamu

Membaca ayat 18 dari nas bacaan hari ini, teringatlah ucapan yang sama: “Ya Tuhan, kiranya berkat Abraham, Ishak dan Israel menyertai semua hamba-Mu ini, amin”. Demikian sepenggal kalimat berkat di akhir doa yang disampaikan oleh salah seorang penjaga “Sinagoge”, salah satu ikon wisata yang menjadi tempat kunjungan peserta MPL 44 di Kisar. Sungguh, betapa agung karya Tuhan, tak terselami perbuatan tangan-Nya. Kebesaran, kejayaan, kehormatan, kemasyhuran, keagunganNya dan segala-galanya yang ada di langit dan di bumi, dapat dilihat serta dinikmati oleh semua orang yang percaya dan tetap tulus hati. Tidak hanya dialami oleh umat Israel di masa lampau, ketika melalui nyanyian pujian Daud, mereka bersyukur sebab nyata pertolongan Tuhan atas hidup dan kerja yang dilakukan. Kita pun bersyukur dapat mengalami Tuhan dalam karya- karya-Nya di tiap waktu dan tempat. Oktober tahun lalu, ada “Sinagoge”, Kaki Dian, Bukit Doa, pohon Ara, zaitun, kurma dan domba di Kisar. Oktober tahun 2024 ini, di Seram Utara Barat, kita pun akan melihat keagungan dan pertolongan Tuhan. Mari ungkapkanlah penghormatan kita kepada Tuhan atas semua kebaikan dan pertolongan-Nya. Perkuat komitmen untuk bekerja dan melayani. Jagalah kecenderungan hati agar tetap berpaut dan berpegang pada segala perintah, peringatan serta ketetapan-Nya, maka berkat Abraham, Ishak dan Israel menyertai langkah-langkah kita di sepanjang jalan hidup dan pelayanan di GPM.

Doa: Kiranya berkat Abraham, Ishak, dan Israel menyertai kita di tahun yang baru, amin.


Kamis, 04 Januari 2024                               Kisah 28:11-16

Mengucap Syukur Atas Semua Kisah Pelayanan

Pelayaran peserta MPL ke 44 pulang pergi Ambon-Kisar dengan kapal Sabuk Nusantara 71 dipenuhi beragam kisah. Ada kisah menyenangkan, sebab lama tidak bertemu dengan para pelayan dari 34 Klasis. Saling berbagi bekal di kapal, bercerita dan bersenda gurau. Ada pula kisah menyedihkan, karena duka yang dialami satu keluarga dan secara bersama kami berdoa dan memberikan penghiburan. Setibanya di Kisar, meski panas terik matahari menyengat kulit, sambutan penuh sukacita dari saudara-saudara seiman dirasakan melalui lantunan nyanyian anak-anak Sekolah Minggu: “selamat datang tuan, selamat datang nyonya di pulau Yotowawa, Rai Daisuli”. Sebagai rasul Tuhan, Paulus dan teman-temannya bersyukur atas kisah pelayaran dari satu tempat ke tempat lain untuk memberitakan Injil. Berhari-hari mengarungi lautan, ditemani gelombang dan angin, tidaklah menghalangi langkah mereka. Sukacita menjadi penuh ketika melihat ada banyak saudara seiman menyambut dan menjamu mereka di Putioli dan Roma. Seperti kisah pelayaran danpelayanan Paulus yang disertai ungkapan syukur. Kita semua, para hamba-Nya yang masih setia melayani di gereja laut pulau ini, kiranya tetap bersyukur dan bersukacita dengan berbagai kisah pelayanan yang dialami, sambil terus melayani Tuhan dengan tekun serta setia.

Doa: Ya Allah, kami bersyukur atas semua kisah pelayaran dan pelayanan bersama-Mu, amin


Jumat, 05  Januari 2024      Mazmur 65 : 1-9


Bersyukurlah Atas Segala Berkat Allah

Pemazmur di hari ini mengajak kita untuk bersyukur atas segala berkat Allah, sebab berkat-berkat Allah itu selalu tersedia bagi umat-Nya. Berkat Allah nampak dalam berbagai perbuatan-Nya yang dasyat. Allah menyelamatkan, meredakan deru lautan dan gelombang-gelombangnya. Allah mendengarkan seruan dan doa umat-Nya. Allah menghapuskan pelanggaran. Itulah sebabnya, umat yang percaya kepada-Nya diajak untuk bersyukur, memuji dan bersorak-sorai di hadapan-Nya. Hari ini kita bersyukur, sebab berkat Allah ada bagi kita di tahun yang baru. Berkat Allah juga menyertai Lembaga Pembinaan Jemaat (LPJ) Gereja Protestan Maluku, yang hari ini berusia 43 tahun. Tanpa pertolongan Tuhan Allah, LPJ GPM sebagai “dapur” yang menyiapkan materi-materi binaan bagi umat dan pelayan tidak dapat bekerja dengan baik. Hanya Tuhanlah yang memampukan. Dalam pengakuan itu, marilah kita semua mengucap syukur kepada Allah yang berkenan memberkati semua pekerjaan pelayanan di GPM. Kita yakin, Tuhan Allah akan menolong dan memberkati kelanjutan pekerjaan pelayanan di tahun 2024. Mari menghitung kebaikan dan berkat-Nya, lalu berharaplah pada kuasa dan rancangan-Nya yang baik. Teruslah bergerak bersama untuk menanam dan menyiram di kebun anggur Tuhan ini dengan tulus. Allah akan menumbuhkan.

Doa: Ya Allah, kami bersyukur atas berkat-Mu yang melimpah dalam hidup dan bagi LPJ GPM, amin



Sabtu, 06 JAnuari 2024          Mazmur 117 :1-2


Megahkanlah Tuhan Hai Segala Suku Bangsa

Pujilah Tuhan dan megahkanlah Dia! hai segala suku bangsa, sebab kasih-Nya hebat atas kita! Setelah sepekan penuh melihat kasih Tuhan dalam proses persidangan MPL
44 dan menikmati segala kelimpahan berkat Tuhan dalam berbagai jamuan makan minum yang disiapkan semua orang saudara di Kisar. Sebagai wujud ungkapan syukur di akhir persidangan itu, semua peserta diajak untuk duduk makan bersama dalam tradisi masyarakat Kisar yang disebut “Rahak.” Meja panjang tempat jamuan makan bersama telah diatur secara terpisah untuk laki-laki dan perempuan. Satu persatu dipersilahkan masuk mengambil bagian di meja makan itu, sesuai hirarki statusnya. Dimulai dari yang memiliki status tertinggi dalam gereja dan masyarakat hingga rakyat biasa. Perjamuan makan dimulai setelah semua tempat duduk terisi. Tradisi “Rahak” ini memiliki makna kebersamaan dalam persekutuan. Ibarat berada dalam satu perahu, semua orang sama- sama adalah penumpang, walaupun berbeda suku bangsa dan status social. Semua menjadi satu saudara di dalam Tuhan, sebab itu orang besar atau berstatus tinggi wajib menunggu rakyat kecil. Doa makan dilakukan oleh
Latupati. Tradisi makan bersama yang ditempatkan pada akhir kegiatan penutupan sidang MPL ke-44 GPM sekaligus juga mengekspresikan rasa syukur atas seluruh kemurahan Tuhan bagi umat serta masyarakat.
 
Doa: Kami mau memuji dan memegahkan Engkau Tuhan selama-lamanya, Amin


Minggu, 07 Januari      Efesus 4 :17 - 32


Menjadi Manusia Baru


Minggu pertama setelah masuk tahun baru biasanya oleh GPM dilakukan Perjamuan Kudus. Meskipun sudah biasa dan rutin dilakukan, perjamuan kudus awal tahun harus dimaknai sebagai moment untuk kita bersyukur karena masih diberi kesempatan hidup dan menerima anugerah pembenaran serta pengudusan melalui pengorbanan Yesus Kristus. Perjamuan kudus yang dilakukan ini selain menjadi kesempatan bersyukur, juga menjadi kesempatan membangun komitmen untuk membarui hidup menjadi lebih baik dari tahun- tahun sebelumnya. Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, memberikan nasehat agar mereka membarui hidup sehingga menjadi manusia-manusia baru. Menjadi manusia yang dibarui itu hidupnya berbeda dari manusia yang lama. Kehidupan manusia
lama, menolak Allah dan penebusan Yesus Kristus. Kehidupan manusia lama dipenuhi berbagai kejahatan yang membinasakan. Kehidupan manusia baru, menghormati Tuhan dan menghargai karya
pengorbanan Tuhan Yesus. Kehidupan manusia baru membuahkan kebaikan, kebenaran, dan keadilan. Masukilah tahun ini dengan bersyukur atas keselamatan yang dianugerahkan Tuhan Yesus dan pergunakan kesempatan hidup yang masih diberikan ini untuk membarui kehidupan lama menjadi kehidupan baru yang lebih berkenan kepada Tuhan.

Doa: Syukur ya Tuhan Yesus, sebab melalui pengorbanan-Mu, kami menjadi manusia baru, amin


Senin, 08 Januari 2024          3 Yohanes 1 : 11

Janganlah Meniru Yang Jahat

Salah satu kecenderungan manusia adalah suka meniru. Perbuatan meniru bukanlah hal yang keliru, namun tidak semua yang kita lihat dan dengar merupakan hal yang pantas untuk ditiru. Rasul Yohanes dalam nas bacaan hari ini mengingatkan penerima suratnya akan hal ini. Paulus memberikan contoh nyata bahwa di dalam kehidupan jemaat mula-mula, ada orang yang layak ditiru dan tidak boleh ditiru. Gayus adalah orang yang cara hidupnya layak ditiru. Ia penuh kasih menyambut dan melayani orang asing. Ia peduli pada kehidupan orang lain. Berbeda dengan Diotrefes, seorang yang perbuatannya harus diwaspadai dan tidak boleh ditiru. Ia memberontak terhadap ajaran kebenaran yang telah diajarkan kepadanya dan berlaku jahat. Menyebarkan fitnah, tidak mengakui rasul-rasul, dan mengucilkan orang-orang yang tak sepaham dengannya. Fokusnya adalah diri sendiri bukan kebaikan bersama. Paulus mengingatkan untuk jangan meniru yang jahat sebagaimana yang dilakukan Diotrefes. Sebagai orang percaya yang telah mengenal Tuhan dan dibekali berbagai ajaran baik sepantasnya kita meniru hal yang baik, bukan yang jahat. Saling mengasihi dan memikirkan kepentingan bersama. Itulah yang telah diteladankan Kristus bagi kita, tirulah!

Doa: Ya Allah, tolonglah kami meniru hal yang baik, bukan yang jahat, Amin.


Selasa, 09 Januari          Kolose 3 : 5 - 11

Jalanilah Hidup Sebagai Orang Baik
 
Teks hari ini menyaksikan pandangan rasul Paulus tentang salah satu karakter hidup orang yang percaya kepada Yesus. Karakter hidup itu disebutnya dengan sebutan “manusia baru”. Sebutan itu dipertentangkan dengan ungkapan “manusia lama”. Percaya kepada Yesus berarti bersedia mengubah cara hidup atau perilaku yang buruk. Paulus tidak sekadar mengemukakan ajakan namun perintah. Setiap orang yang percaya kepada Yesus wajib hidup menurut kehendak-Nya. Yesus menghendaki semua orang yang percaya kepada-Nya mengubah perilaku buruk menjadi baik. Percaya kepada Yesus berarti mewujudkan perilaku yang baik bukan buruk. Kita tidak boleh percaya kepada Yesus tetapi berkelakuan buruk. Orang Kristen memang sementara menjalani kesementaraannya di dunia tapi bukanlah manusia yang duniawi. Oleh sebab itu semua hal yang duniawi tidak boleh menjadi cara hidup Orang Kristen. Hidup beriman dalam kesementaraan di dunia ini haruslah dijalani dengan cara menghindari semua keburukan. Keburukan itu adalah percabulan, kenajisan, hawa nafsu, keserakahan, peyembahan berhala, marah, geram, kejahatan, fitnah, kata-kata kotor dan dusta. Allah yang kita percaya di dalam Yesus dan Roh Kudus baik adanya. Ia menciptakan manusia “sungguh amat baik” dan berhendak agar ciptaan-Nya itu tetap menjadi baik. Kehendak Tuhan itulah yang menjadi pegangan dan kekuatan kita. Jalanilah kehidupan sebagai orang baik sebab itulah yang dikehendaki Tuhan.


Doa: Ya Allah mampukanlah kami untuk menjalani hidup sebagai orang baik. Amin


Rabu, 10 Januari 2024                      Yakobus 4 : 11 - 12


Hiduplah Sesuai Hukum Kasih

Akta mengasihi merupakan panggilan beriman untuk merawat kualitas hidup bersama orang lain atau sesama manusia. Mengasihi berarti menaruh belas kasihan kepada, dalam hal ini sesama manusia. Orang-orang yang mengasihi sesama manusia patut disebut penurut hukum. Maksudnya adalah hukum kasih yakni aturan yang seharusnya mendasari perilaku orang beriman. Hidup sesuai hukum kasih mengharuskan orang Kristen tidak melakukan tindakan memfitnah dan menghakimi sesama manusia. Memfitnah bukanlah tindakan beriman, sebab dengannya kita telah menjelekkan nama orang, menodai nama baik dan merugikan kehormatan. Sedangkan menghakimi berarti mengadili atau berlaku sebagai hakim terhadap sesama manusia. Kita terpanggil untuk mengasihi sesama manusia bukan menghakimi. Selayaknya orang yang menghakimi adalah mereka yang tak berdosa dan hal ini mustahil terpenuhi pada diri setiap orang. Setiap orang ada salahnya oleh sebab itu urusan menghakimi diserahkan saja kepada mereka yang berwewenang. Ingatlah bahwa mengasihi adalah panggilan iman yang perlu kita wujudkan dalam hidup sesehari. Kita tak dapat hidup sendiri tanpa keberadaan sesama manusia. Jadi hiduplah sesuai hukum kasih !


Doa: Ya Allah mampukanlah kami menjadi penurut-penurut hukum. Amin


Kamis, 11 JAnuari 2024          Roma 7 : 21 - 26


Selamat Karena Kasih Karunia
 
Rasul Paulus mengisahkan pengalaman berimannya yang dilematis. Dahulu ia tahu bahwa hukum Taurat itu baik dan berusaha menaatinya. Namun keinginan daging membuatnya ingin berontak melawan hukum Taurat dan berbalik kepada dosa. Tidak ada seorang pun yang mampu menaati hukum Taurat dengan sempurna, sekalipun ia tahu bahwa itulah yang harus dilakukannya. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa Paulus begitu lega, karena Allah telah mengutus Yesus untuk menyelamatkannya dan orang lain dari keadaan yang amat sulit ini. Yesus menolong mengatasi ketidakmampuan Paulus. Saat Paulus sampai di batas kemampuannya sebagai manusia, ia mengalami kasih karunia Allah. Pengalaman Paulus adalah cerminan hidup beriman orang Kristen. Kita mungkin dapat melakukan banyak hal dalam hidup ini tapi tak seorang pun yang mampu menyelamatkan dirinya sendiri. Keselamatan adalah kasih karunia Allah dalam Yesus Kristus. Ingatlah bahwa keinginan-keinginan daging dapat menyebabkan kita mengalami petaka atau kebinasaan. Mohonlah Roh Kudus agar keinginan daging dimatikan sehingga akal budi memampukan kita membedakan baik dan buruk. Akhirnya hiduplah dalam kasih karunia Allah yang menyelamatkan dan matikanlah dosa.

Doa: ya Allah, mampukanlah kami untuk hidup dalam kasih karunia- Mu. Amin


Jumat, 12 Januari 2024         Yakobus 4 : 1 - 10


Hindari Hal Buruk Dan Lakukan Yang Baik

Ada tiga hal buruk yang harus diwaspadai dan dihindari yakni hawa nafsu, bersahabat dengan dunia dan congkak. Hindarilah hawa nafsu yakni dorongan atau keinginan kuat akan hal yang tidak baik atau keburukan. Keburukan tak ada manfaatnya dalam keberadaan kita, kapan dan di mana saja. Oleh sebab itu berusahalah untuk tidak dikendalikan hawa nafsu. Hawa nafsu dapat mengakibatkan tindakan membunuh, iri hati, bertengkar, berkelahi dan absen berdoa. Bila tindakan tak berkualitas ini dilakukan, maka itu berarti bahwa kita telah menjadi sahabat “dunia”. Maksudnya menjadi sahabat orang jahat dan kuasa-kuasa yang melawan Allah serta umat-Nya. Kondisi demikian lebih diperparah kalau ternyata kita menjalani hidup dengan kecongkakan pula. Hindarilah menjadi orang beriman yang besar kepala, sombong, pongah, dan merasa diri lebih agung dibandingkan yang lainnya. Sebaliknya, belajarlah menjadi orang beriman yang tekun berdoa, hidup dalam tuntunan Roh, rendah hati, tunduk kepada Allah dan lawanlah iblis, mentahirkan tangan, sucikan hati, mengantisipasi kejadian buruk, serta rendahkanlah diri di hadapan Tuhan. Yakinlah bahwa orang beriman yang hidup dalam kerendahan di hadapan Tuhan pasti ditinggikan-Nya.

Doa: Ya Allah, tolonglah agar kami mampu menghindari kebuurukan. Amin


Sabtu, 13 Januari 2024          Roma 6 :1 - 4

Hidup Bersama Kristus
 
Ungkapan hidup bersama Kristus sejatinya merupakan pernyataan yang mengingatkan lagi orang Kristen untuk tidak mengulangi perbuatan salah atau dosa. Kita tak boleh mengulangi perbuatan salah atau dosa sebab menurut Paulus semua orang percaya telah dibaptis dalam Kristus. Paulus hendak menjelaskan bahwa dibaptis berarti mati bagi dosa dan dibangkitkan kepada hidup, sebagaimana Yesus telah mati dan kemudian dibangkitkan kepada hidup oleh Allah. Renungkanlah hidup dan jadilah bijak agar tidak mengulangi kesalahan. Bila selama ini kita tak melakukan kesalahan, maka berusahalah untuk tetap hidup demikian. Tetapi kalau kedapatan ada kesalahan yang dibuat berusahalah untuk tidak hidup di dalam dosa. Kita dapat saja menjadi orang yang salah dalam merasa, berpikir, berkehendak, memutuskan atau bertindak. Namun keadaan salah itu bukanlah akhir keberadaan kita. Sebab karena Kristus telah menebus, maka tersedia pengampunan Tuhan bagi setiap orang yang menyadari kesalahan dan mau bertobat. Orang bertobat adalah mereka yang belajar dari kesalahan, memperbaiki dan tidak mengulanginya. Ingatlah bahwa bila kesalahan tidak diperbaiki, maka hal itu akan berbalik “mengejar” kita. Hidup dengan diburu perasaan bersalah tak sedap untuk dijalani. Karena itu hiduplah bersama Kristus, Sang Penyelamat yang maha baik dan mengampuni. Dia-lah Tuhan yang berkuasa memberikan kelegaan dan keluputan. Jalanilah hidup bersama Kristus yang mengasihi dan mengampuni serta jadilah berkat bagi sesama.

Doa: Ya Allah mampukanlah kami untuk tidak mengulang kesalahan yang telah terjai.Amin.



Minggu, 14 Januari 2024       Roma 8 : 31 - 39

Berada Di Pihak Kristus


Berada di pihak Kristus berarti dikarunia kehormatan dan kekuasaan. Hiduplah sebagai orang percaya yang terhormat dan berdaya agar tidak dihina dan dipandang rendah. Apapun keberadaan kita, jadilah terhormat dan berdaya menjalani semua kenyataan hidup. Orang yang berada di pihak Kristus tak gentar menghadapi derita. Derita, tantangan atau kesukaran adalah kenyataan hidup yang harus dihadapi bukan disangkali dan dihindari. Penderitaan tidak akan memisahkan orang yang percaya dari kasih Kristus. Ia pasti mengasihi, meneguhkan, menghibur, dan menyediakan jalan keluar saat kita berada dalam himpitan hidup. Karena itu tetaplah berusaha menjadi orang percaya yang terhormat dan berdaya saat sedang menjalani kenyataan hidup yang bagaimana pun. Hindarilah melakukan tindakan yang cemar agar tidak dicemooh, dihindari dan dihina orang. Ingatlah bahwa Allah pasti menganugerahkan kekuatan atau kemampuan bagi semua orang yang berada di pihak-Nya. Berada di pihak Kristus berarti tetap  percaya kepada-Nyau,terus mejalani hidup, tekun berdoa, beribadah dan membaca Alkitab.

Doa: Ya Kristus tolonglah agar kami tetap berada di pihak-Mu.Amin.


Senin, 15 Januari 2024      Yesaya 30 : 15 


Percaya Dan Menyerahkan Diri


Hidup dapat pula dipahami sebagai proses panjang, bertahap, dan jatuh bangun menuju ke arah yang sempurna. Kita umpamakan saja dengan aktifitas membangun rumah. Umumnya dipahami dan diterima bahwa harus dimulai dengan membuat fondasi. Tahap selanjutnya adalah mendirikan tiang-tiang penyangga lalu diteruskan dengan bagian- bagian yang lain. Seperti itulah jalan hidup, tak selamanya sukses sebab ada gagalnya juga, jatuh dan bangun dihiasi aneka kejadian. Orang Kristen memerlukan sikap dan tindakan beriman yang dapat memastikan bahwa ia tetap berada di jalan yang benar. Kita harus memastikan berada pada jalan yang benar terutama saat mengalami masa hidup sulit. Caranya adalah tetap percaya dan menyerahkan diri. Percaya dan menyerahkan diri kepada Tuhan serta menantikan pertolongan-Nya besar sekali faedahnya. Saat hidup berguncang dengan hebat belajarlah untuk tetap percaya dan berserah. Percaya dan berserah sebab daya dan cara kita ada batasnya. Ingatlah bahwa kasih Tuhan tak ada batasnya. Ia pasti menyediakan jalan dan kemungkinan baru dengan cara dan waktu yang tepat berdasar kehendak bebas-Nya. Hindarilah untuk menjadi orang Kristen yang percaya bahwa Tuhan itu baik dan berkuasa, namun enggan menyerahkan diri dalam pimpinan- Nya.


Doa: Ya Allah,tolonglah agar kami tetap percaya dan menyerahkan diri pada-Mu. Amin


Selasa, 16 Januari 2024       Yesaya 7 : 3 - 9


Ketakutan Pasti Teratasi

Ketakutan merupakan fakta yang manusiawi, maksudnya selalu dialami manusia tanpa terkecuali. Fakta ketakutan itu dipahami dalam pengertian merasa gentar atau ngeri menghadapi
sesuatu yang dianggap akan mendatangkan bencana. Kita pasti mengalami kelemahan pada saat tertentu. Nyatanya ada begitu banyak hal yang tak dapat kita duga dan pahami dalam hidup ini. Kehilangan harapan atau mengalami stres dan depresi hadir tanpa diundang sebagai dampaknya. Apa pun situasi yang mencekam dan dampaknya, percayalah pada Tuhan serta belajarlah dari nas hari ini. Kata Tuhan: teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang, janganlah takut dan janganlah hatimu kecut. Hidup kita tak boleh dibelenggu ketakutan sebab pemeliharaan Tuhan pasti dialami. Yakinlah bahwa Tuhan tak pernah tinggal diam, Ia segera turun tangan menopang dan memberikan kelegaan serta keluputan kepada kita. Tuhan melindungi kita dari segala ancaman kebinasaan. Saat kita lemah, Ia memberikan kekuatan. Ingatlah bahwa Tuhan tetap bekerja dalam penderitaan untuk mendatangkan kebaikan bagi kita.

Doa: Ya Tuhan, atasilah ketakutan yang kami alami. Amin.


Rabu, 17 JAnuari 2024        MAzmur 9 : 10 - 11

Percayakanlah Hidupmu kepada Allah!

Hidup yang dipenuhi dengan persoalan akan memunculkan pertanyaan: kemanakah harus kami berlindung? Hal yang sama dirasakan oleh Pemazmur. Kitab Mazmur memberikan catatan bahwa Pemazmur dipenuhi dengan banyak persoalan, seperti pembelaan perkara yang tidak adil, bangsa yang menindas, berkembangnya kejahatan orang fasik, hadirnya para musuh, dan lain sebagainya. Dalam segala persoalannya, Pemazmur kemudian melihat karya Allah yang membebaskan. Berdasarkan pengalaman pembebasan Allah itu maka Pemazmur memberikan kesaksian iman, bahwa Allah adalah tempat perlindungan bagi setiap orang. Pada satu sisi, kesaksian iman Pemazmur bertujuan untuk memberitakan tentang kuasa Allah yang besar. Namun pada sisi lain, ia juga mengkritik umat yang menganggap bahwa perlindungan dapat ditemukan di luar Allah, seperti batu-batu yang besar, pohon-pohon rindang, dan lain sebagainya. Bagi Pemazmur, agar dapat merasakan kuasa Allah maka kita harus untuk mempercayakan hidup kepada-Nya. Mempercayakan hidup kepada Allah memperlihatkan bahwa kita sadar akan keterbatasan diri dan sekaligus mengaku bahwa Allah yang sanggup melindungi setiap kita. Memasuki tahun 2024, banyak di antara kita yang sementara merasa susah karena dipenuhi dengan beragam masalah hidup. Kesaksian Mazmur 9: 10-11 memberikan kekuatan kepada kita, untuk tidak mencari tempat perlindungan lain ketika hidup ini dipenuhi dengan masalah. Sebaliknya, datanglah kepada Allah, percayakanlah hidup kepada-Nya, sehingga kita dapat tersenyum dan bersukacita bersama-Nya

Doa: Tuhan, tolonglah kami agar tetap mengandalkan-Mu dalam perjalanan hidup ini. Amin.


Kamis, 18 Januari 2024        Amsal 3 : 5 - 8

Jadilah Rendah Hati Di Hadapan Allah

Aku percaya kepada Allah” telah menjadi pengakuan iman yang sering diucapkan dalam ritual keagamaan. Namun apakah kita telah mempercayakan hidup seutuhnya kepada Allah, sebagaimana pengakuan kita? Jangan sampai, kita hanya mengaku, namun masih mengandalkan diri sendiri dan melupakan Allah. Jika benar seperti itu maka nats hari ini memberikan kita kesadaran baru, bahwa percaya kepada Allah adalah perintah kepada orang percaya (ay. 5a), dalam kondisi dan situasi apapun. Percaya kepada Allah bukan hanya tentang pengakuan, melainkan penyerahan hidup secara total kepada-Nya. Bagi penulis Amsal, dengan mempercayakan hidup kepada Allah maka umat akan menemukan banyak berkat-Nya, seperti: jalan hidup akan diluruskan (ay. 6), tubuh akan menjadi sembuh (ay. 8a), dan tulang-tulang, akan disegarkan (ay. 8b). Kerendahan hati adalah nilai hidup yang perlu dimiliki oleh umat yang mengharapkan pertolongan-Nya.
Dalam persoalan kehidupan di tahun baru yang kian hari kian bertambah ini, apakah kita sudah menjadi umat yang rendah hati untuk mempercayakan hidup seutuhnya kepada Allah? Jika belum, maka belajarlah sejak hari ini untuk menjadi umat yag rendah hati dihadapan Allah, sehingga kita mampu untuk mempercayakan hidup ini kepada-Nya.Sehingga pada kesudahannya, kita merasakan karya Allah yang menolong dan menyelamatkan.


Doa: Ya Tuhan, ajarilah kami untuk menjadi umat yang rendah hati di hadapan-Mu. Amin.


 
Jumat, 19 Januari 2024      Yosua 22 : 1 - 8 .
 
Percayakanlah Hidupmu Dan Rasakan LindunganNya

Mempercayakan hidup kepada Allah adalah bentuk dari kerendahan hati kita untuk memberi diri dipimpin dalam perintah dan ketetapan-Nya. Dalam catatan-catatan Perjanjian Lama, umat yang memelihara perintah Allah adalah umat yang mempercayakan hidupnya kepada Allah. Kitab Yosua 22 memberikan catatan, bahwa ciri-ciri umat yang mempercayakan hidup adalah umat yang menuruti jalan Allah, mengikuti perintah-Nya, berpaut pada-Nya, dan berbakti kepada-Nya dengan segenap hati dan jiwa. Terhadap mereka itu, Allah memberikan berkat keamanan dan perlindungan. Dengan berkat keamanan dan perlindungan-Nya mereka tidak menjadi takut dan gentar akan ancaman kehidupan. Mereka percaya, bahwa dengan memberi diri dipimpin oleh Allah maka Allah juga yang akan menjadi penolong di setiap ketidakberdayaan mereka. Menapaki hari hidup di tahun baru harusnya memberikan kita kesadaran, bahwa kita sangat lemah dan terbatas. Kita tidak memiliki kemampuan untuk menjaga hidup kita sendiri. Kita perlu mengaku bahwa Allah diperlukan dalam seluruh perjalanan hidup. Kecenderungan untuk menganggap diri sendiri kuat hanya menggiring kita pada kehancuran. Sebaliknya, dengan mempercayakan hidup kepada Allah maka kita akan memperoleh berkat-berkat dari-Nya.

Doa: Ya Tuhan, mampukan kami untuk menjadikan-Mu sebagai tempat perlindungan. Amin



Sabtu, 20 Januari 2024       Yakobus 1 : 2 - 8
 

 Bertahanlah Di Tengah Pencobaan
 
Mayor, seorang teolog Kristen pernah memperingatkan orang Kristen untuk jangan hidup seperti gabus di pantai, karena terkadang dapat berada dekat pantai, namun terkadang jauh dari pantai. Bahkan seorang Kristen juga jangan hidup seperti pemabuk, karena saat berjalan mereka selalu terhuyung-huyung dari tepi jalan yang satu, ke tepi jalan yang lain. Bagi Mayor, orang Kristen yang hidupnya seperti gabus dan pemabuk memperlihatkan sikap yang tidak konsisten dalam iman mereka. Sejalan dengan penegasan Mayor, Yakobus juga memberi peringatan kepada umat untuk tidak mendua hati di tengah penderitaan yang dihadapi (ay. 7-8). Mempercayakan hidup secara total kepada Allah adalah jalan kemuridan yang harus dipilih umat. Bagi Yakobus, penderitaan yang dihadapi adalah bentuk pengujian: apakah tetap mempercayakan hidup kepada Allah, atau berpaling ke pengetahuan diri sendiri? Nats hari ini menjadi perenungan bersama, apakah di tengah persoalan, kita masih terus mempercayakan hidup secara total kepada Allah? Atau justru, kita telah mengandalkan kekuatan diri sendiri? Yakinlah! Bahwa percaya kepada Allah tidak akan pernah berakhir dengan kesia-siaan. Karena orang yang percaya kepada Allah akan merasakan peranan Allah dalam hidupnya sehingga penderitaan yang terjadi akan dapat dimaknai melalui perjalana bersama denganNya. Berjalanlah dengan iman bersama Allah dan nikmatilah kasih Allah dalam kehidupanmu.

Doa: Ya Allah, kokohkanlah iman kami kepada-Mu. Amin.


Minggu, 21 Januari 2024         Yeremia 9 : 23 - 26 .
 
Bermegahlah Karena Engkau Mengenal Allah

Pengenalan akan Allah sesungguhnya melampaui segala bentuk kekayaan dan kekuatan, sehingga tidak ada satu orang pun yang dapat bermegah di hadapan-Nya. Gagasan yang sama dipertegas oleh Yeremia, seperti yang tertulis pada pasal 9. Bahwa dengan kekayaan dan kekuatan yang dimiliki, umat dapat menjadi sombong dan angkuh terhadap Allah dan sesamanya, karena didasarkan pada prestasi diri sendiri. Karena itu, ia menegaskan bahwa jika umat ingin bermegah hendaklah ia bermegah karena ia “Memahami dan mengenal Allah”. Kata memahami dan mengenal Allah yang ditampilkan pada ayat 24 bukan sekedar menggambarkan pentingnya pengetahuan tentang Allah. Namun, ungkapan memahami dan mengenal Allah artinya memiliki relasi yang intim dengan-Nya. Sehingga dengan relasi yang intim itu, kita dapat mengakui bahwa hanya Allah yang memiliki kekuasaan besar. Bahkan hanya karena kekuasaan Allah itulah, manusia dapat memegahkan dirinya. Menariknya menurut Yeremia, orang yang bermegah karena mengenal dan memahami Allah tidak akan berujung pada kesombongan dan keegoisan diri. Karena mengagungkan dan menyombongkan diri sendiri adalah permulaan dari kehancuran hidup. Bagian ini bukan berarti tidak boleh memiliki kelebihan, melainkan kelebihan yang dimiliki harus bertujuan untuk kemuliaan Allah.

Doa: Ya Allah, tuntunlah kami untuk selalu bermegah karena-Mu. Amin.


Senin, 22 Januari 2024      Kejadian 11 : 1 - 9

Libatkanlah Allah Dalam Seluruh Rencana Hidupmu

Puncak dosa manusia yaitu adanya hasrat akan hasil karya tangannya sendiri. Mengapakah demikian? Karena dengan mengandalkan diri sendiri maka manusia melupakan pentingnya ketergantungan hidup akan Allah, sehingga tidak lagi berusaha memahami kehendak-Nya dalam setiap perencanaan hidup. Kenyataan yang sama turut diperlihatkan dalam kisah pembangunan menara babel. Dalam catatan Kejadian 11, manusia menolak adanya keberagaman, sehingga mereka berusaha untuk menjadi satu. Berbeda dengan perencanaan manusia, Allah justru membuat mereka menjadi terpencar di bumi dengan beragamnya komunitas masyarakat. Bahkan dipertegas bahwa apapun yang manusia rencanakan, tidak akan pernah terlaksana. Apakah Allah tidak adil akan proses itu? Kejadian 11 memperlihatkan nilai sebaliknya, bahwa Allah begitu adil dalam seluruh pekerjaan tangan-Nya. Allah menghendaki adanya pertumbuhan, pembangunan, dan kemajuan umat. Namun menjadi penting adalah, segala usaha itu haruslah didasari pada hubungan yang intim dengan Allah. Memahami kehendak Allah dalam setiap perencanaan adalah keputusan bijak umat, sehingga kemajuan yang diperoleh tidak menjadi dasar menyombongkan diri. Bagaimanakah dengan kita yang masih Allah izinkan hidup sampai saat ini? Apakah kita masih melibatkan-Nya dalam seluruh pergumulan hidup di awal tahun ini? Jika belum maka percayalah bahwa melibatkan Aallah dalam seluruh rencana hidup, akan membuat kita memahami kehendak-Nya


Doa: Ya Allah, tolong kami agar mampu untuk memahami kehendak-Mu. Amin


Selasa, 23 Januari 2024   Ayub 42 : 1 - 6
 
Akuilah Allah Dengan Seluruh Kekuasaan-Nya

Tidak pernah ada kata “Terlambat” kepada setiap orang yang ingin berjumpa dan memahami Allah dalam hidupnya. Kenyataan yang sama turut diperlihatkan oleh Ayub dalam kesudahan penderitaannya. Kitab Ayub memberi catatan, bahwa ketika hidup Ayub dipenuhi dengan penderitaan, dia menolak dan membantah Allah. Ayub bahkan menggugat Allah dengan seluruh kekuasaan-Nya. Karena menurut Ayub, dirinya selalu berlaku benar dan adil, sehingga mengapa dia harus menderita? Gugatan Ayub kepada Allah di tengah penderitaan memperlihatkan bahwa ia telah gagal memahami tujuan Allah dalam hidupnya. Ayub telah memandang penderitaan dari sudut pandang manusia yang berdosa, sehingga ia melupakan bahwa Allah sesungguhnya adil dan benar dalam setiap perbuatannya. Menariknya, pasal 42 kemudian mengakhiri kisah Ayub dengan kesadaran dan pengakuan dirinya atas kemahakuasaan Allah. Ayub mengaku, bahwa dirinya gagal memahami kehendak Allah dalam hidupnya. Kesadaran akan keterbatasan dirinya membawa pengubahan visi tentang Allah yang adil dan benar. Karena itu, jadilah bijak untuk memahami kehendak Allah dalam seluruh perjalanan hidup kita. Sadari dan akuilah diri kita sebagai manusia yang sangat terbatas dan lemah. Karena pengakuan akan keterbatasan diri memberi kita ruang untuk berjumpa dan memahami kehendak Allah dalam setiap perjalanan hidup ini.

Doa: Ya Tuhan, nyatakanlah kemahakuasaanMu di dalam kelemahan kami. Amin.



Rabu, 24 Januari 2024        Matius 16 : 1 - 4
 
 
Berilah Dirimu Dipimpin Oleh Allah
 
Pertentangan tentang apakah Yesus adalah anak Allah terus berkembang ketika Ia melakukan pelayanan. Kenyataan yang sama dapat ditemukan dalam nats hari ini, yaitu orang-orang Farisi dan Saduki menghampiri Yesus dan meminta-Nya untuk melakukan Mujizat. Permintaan orang Farisi dan Saduki didasari pada rasa tidak percaya mereka akan diri Allah dalam Yesus. Meminta Yesus melakukan Mujizat bertujuan untuk melihat apakah Yesus adalah Allah yang telah menjadi daging? Jika benar maka Ia sanggup untuk melakukan segala hal, karena kekuasaan yang dimiliki tidak tertandingi. Namun Yesus dalam kelembutannya menjawab bahwa tanda yang dimintakan sesungguhnya sudah ada, hanya mereka yang tidak dapat melihatnya. Maksud dari perkataan Yesus adalah diri-Nya sendiri merupakan tanda/berita dari Allah. Namun orang Farisi dan Saduki tidak mampu mengetahuinya, karena mereka tidak membawa diri untuk dipimpin oleh Allah. Pada akhirnya, mereka tidak mampu untuk memahami kehendak Allah dalam pelayanan Yesus. Membawa diri kepada Allah untuk dipimpin oleh-Nya memampukan setiap kita memahami kehendak Allah dalam seluruh perjalanan hidup ini. Tidak ada satupun orang di dunia ini yang dapat mengatakan bahwa dirinya memahami kehendak  Allah. Justru sebaliknya, karena hakekat diri kita sebagai manusia lemah dan keterbatasan maka pimpinan  Allah  sajalah  yang  mampu  memahami kehedak-Nya dalam seluruh perjalanan hidup ini. 

Doa: Tuhan, ini kami utuslah sesuai kehendak-Mu, amin.


Kamis, 25 JAnuari 2024                      Kisah 22 : 1 - 22


Hidup Sesuai Ketetapan Tuhan

Setiap orang memiliki pengalaman hidup yang berharga; baik pengalaman manis maupun pahit. Setiap pengalaman tersebut, harus kita jadikan pelajaran penting untuk menata masa depan bahkan menjadi kesaksian untuk memuliakan Tuhan. Hal ini diperlihatkan oleh rasul Paulus dalam perikop bacaan kita tadi. Melalui pidato yang disampaikannya di depan banyak orang pada saat itu, Paulus menceritakan pengalamannya menjadi pengikut Kristus; Ia adalah seorang penganiaya orang Kristen yang mengalami pertobatan. Ia diutus Tuhan Yesus untuk memberitakan Injil kepada orang Yahudi maupun non-Yahudi (ay.21). Pengalaman berharga Paulus di depan pintu kota Damsyik membuat dia memberikan hidupnya bagi Kristus (Flp.1:21). Kita semua pun memiliki pengalaman yang berharga bersama Tuhan pada saat kita susah maupun senang; saat sakit, gagal dalam usaha, pekerjaan maupun pendidikan, atapun ketika hidup kita baik-baik saja. Semua hal tersebut menuntun kita untuk memahami kehendak Tuhan dan mentaatinya. Setiap kejadian hidup merupakan tanda dari Tuhan bahwa Dia mengasihi kita dan menetapkan kita untuk melaksanakan tugas pengutusan-Nya.

Doa: Ya Tuhan, ajarilah kami agar selalu memahami kehendak-Mu. Amin.



Jumat, 26 Januari 2024     Kejadian 9 : 8 -17

Tanda Alam Sebagai Pernyataan Kehendak Allah


Kejahatan dan ketaatan adalah dua hal yang sangat bertolak belakang. Kedua hal tersebut merupakan keadaan yang sering kita temui dalam kehidupan manusia. Seperti dalam kisah Air Bah (7:1-24). Akibat kejahatan manusia di hadapan Tuhan Allah, maka Ia memusnahkan manusia beserta seluruh makhluk di muka bumi. Namun ketaatan Nuh merupakan alasan Allah untuk menyelamatkan Nuh dan keluarganya dari bencana Air Bah. Bahkan Allah berjanji kepada manusia dan seluruh makhluk di bumi bahwa Dia tidak akan lagi mendatangkan murka-Nya melenyapkan kehidupan dengan Air Bah (ay.11). Tanda perjanjian yang dipakai Allah adalah busur di awan (pelangi) sebagai lambang kasih Allah dan jaminan damai antara Allah dan manusia. Pesan bagi kita, marilah kita berpegah teguh pada janji Allah tentang bagaimana Ia memelihara, menjaga dan menyelamatkan hidup kita dari berbagai situasi yang sulit. Janji Allah ini juga berhubungan dengan tanggungjawab manusia untuk taat dan setia kepada kehendak Tuhan, merawat dan memelihara seluruh mahkluk di bumi (misalnya: stop eksploitasi).

Doa: Roh Kudus tuntunlah kami hidup sesuai Kehendak Tuhan, amin.


Sabtu, 27 Januari 2024   Lukas 13 : 1 - 5

Bertobat Atau Binasa

Ada yang berpendapat bahwa musibah, penderitaan maupun kematian adalah akibat dosa.
Pemahaman tersebut pun dianut oleh orang-orang pada zaman Yesus yang menghubungkan penyakit atau kematian dengan dosa (band.Yoh.9:1-41) sebagaimana perikop bacaan tadi. Menurut mereka kematian orang- orang Galilea maupun 18 orang Yerusalem akibat dosa mereka. Padahal Orang Galilea dibunuh oleh Pilatus karena mereka melakukan pemberontakan kepada Pemerintah Romawi; menghambat proyek bendungan air di Yerusalem, sedangkan 18 orang yang mati ditimpa menara dekat Siloam. Tentang hal tersebut, Tuhan Yesus mengatakan dengan tegas tidak ada hubungan antara kematian dan dosa. Sebaliknya, mereka diperingatkan supaya bertobat; berbalik dari kebiasaan hidup dalam kekerasan serta waspada dalam setiap pekerjaan supaya mereka selamat. Maknanya, Kematian Yesus Kristus di kayu salib telah memerdekakan kita dari dosa sehingga tidak ada penderitaan ataupun kematian dikarenakan oleh dosa. Sebaliknya, penderitaan ataupun kematian disebabkan karena kesalahan kita sendiri. Misalnya: korupsi akhirnya menderita di penjara, nafsu makan yang tidak terkontrol akibatnya sakit, ngebut-ngebut di jalan raya akibatnya terjadi kecelakan, dll.

Doa : Kiranya kami setia berpegang teguh pada janji Allah yang menyelamatkan, Amin


Minggu, 28 Januari 2024      Ibrani 5 : 1 - 10

Belajar Taat Dari Yesus

Penulis Kitab Ibrani menuliskan Yesus adalah Imam Besar. Di Israel seorang Imam memiliki tugas utama adalah mempersembahkan korban untuk dosa umat. Ada hal yang membedakan Yesus dan para imam, karena Yesus bukan melaksanakan upacara mempersembahkan korban sebagaimana tugas seorang imam melainkan Dia sendiri mengorbankan diri-Nya di kayu salib sebagai tebusan atas dosa-dosa kita walaupun status-Nya sebagai Anak Allah (ay.8) Ia tetap menunjukkan ketaatan-Nya kepada kehendak Bapa di Sorga. Sekalipun ketaatan itu membawa-Nya pada penderitaan dan kematian. Pesan teks ini bagi kita, yakni: Pertama, keseluruhan hidup dan pelayanan Tuhan Yesus adalah bukti ketaatanNya kepada kehendak Bapa disorga. Tuhan Yesus telah memberikan teladan tentang ketaatan, maka sebagai umat kristiani kita pun belajar taat dan setia kepada Tuhan dalam berbagai situasi hidup, terutama dalam penderitaan. Memang, hal itu tidak mudah untuk dipraktekkan, maka mintalah pertolongan Tuhan. Kedua, Yesus menunjukkan ketaatan sebagai seorang Imam Besar, maka kita pun harus melaksanakan tugas seorang imam, yakni melayani Tuhan sebagai Pelayan (Pendeta, Penatua, Diaken, Pengasuh, dll)

Doa: Roh Kudus tuntunlah kami meneladani ketaatan Yesus, amin


Senin, 29 Januari      Yehezkiel 11 : 14 - 25

Jangan Mendua Hati

Seringkali kita mendengar ucapan “mendua hati”. Kita lalu berpikir bahwa ucapan tersebut menunjuk pada seseorang yang mulai tidak setia. Mendua hati dalam bahasa Yunani “Dipsuchos” yang berarti perasaan atau dua hati yang berlawanan, sedangkan bahasa Ibrani “Tamim”  yang mengandung arti tidak sepenuh hati kepada Tuhan. Dalam bacaan tadi, dapat disimpulkan bahwa Israel adalah umat yang “mendua hati” kepada Tuhan Allah. Kenapa? Karena mereka mulai menunjukkan cara hidup yang jauh dari Tuhan (ay.15). Ketidaktaatan Israel ditunjukkan dengan menyembah dewa-dewa orang Babel dan hidup dengan sangat keji (jahat) di daerah tersebut (ay.21). Dalam realitas tersebut, Firman Tuhan kepada nabi Yehezkiel bahwa Tuhan akan memulihkan kedaaan mereka dengan memberikan mereka hati yang baru, yakni hati yang taat (ay.19). Hati yang taat yakni hidup menurut Firman Tuhan dengan setia, supaya memperoleh kasih setia Tuhan sebagai umat pilihan-Nya (ay.20). Sangat penting bagi orang percaya untuk memiliki hati yang taat di hadapan Tuhan, jangan kita “Mendua hati” kepada Tuhan dengan percaya kepada ilah-ilah dunia ini. Sebaliknya, dengan percaya dan berharap hanya kepada Tuhan serta hidup menurut kehendak Firman-Nya, maka Tuhan akan mengasihi dan memelihara hidup kita.

Doa: Tuhan tuntunlah hati kami dengan Roh Kudus supaya kami tidak mendua hati Amin.


Selasa, 30 Januari 2024    Yehezkiel 36 : 22 - 32

Hati Yang Taat

Nas bacaan ini berisi nubuatan Yehezkiel tentang Pembaharuan Israel. Bahwa Tuhan Allah akan membebaskan Israel dari masa pembuangan dan membawa mereka pulang ke tanah leluhur nenek moyang mereka. Janji tersebut, merupakan bukti cinta kasih Allah kepada Israel dan menyudahi murka Allah atas dosa-dosa mereka sekaligus memuliakan Nama Tuhan yang sudah dinajiskan ditengah-tengah bangsa lain (ay.22-23). Inisiatif Tuhan ini dinyatakan dalam tindakan yang dijelaskan pada ayat 24-31, yakni: mempersatukan umat Israel yang tercerai berai, memberikan air jernih untuk membersihkan mereka dari dosa penyembahan berhala, memberikan hati yang baru dan roh yang baru supaya mereka berhenti melakukan kejahatan. Dan Jika Israel hidup taat kepada Tuhan, maka Israel akan menerima janji berkatNya, yakni: menduduki tanah Kanaan, menjadi umat pilihan Tuhan, menikmati hasil panen yang melimpah sehingga mereka tidak kelaparan. Pelajaran penting bagi kita, Tuhan telah berinisiatif untuk membebaskan kita dari dosa melalui kematian di  kayu  salib,  maka  kita harus  mengalami pertobatan dan memuliakan Tuhan melalui ketaatan untuk melakukan kehendak Tuhan.

Doa: Ya Tuhan,ajarlah kami untuk tidak mendua hati dan hanya taat kepada-Mu, amin.



Rabu, 31 JAnuari 2024     I Petrus 3 : 1 -7

Suami Isteri Yang Kristiani

Akhir-akhir ini banyak masalah menimpa keluarga, misalnya : tindak kekerasan terhadap suami atau istri (KDRT), perselingkuhan, perceraian bahkan pembunuhan. Hal-hal ini disebabkan oleh faktor emosi, perbedaan pendapat, kurangnya komunikasi antara suami istri, masalah keuangan, harga diri, sikap tidak menghargai pasangan, dan sebagainya. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, Rasul Petrus memberikan tips bagaimana membangun hubungan suami istri Kristiani sebagaimana dijelaskan dalam bacaan tadi. Ayat 1-6, berisi nasehat yang ditujukan kepada istri, yakni istri-istri harus tunduk (taat) kepada suami. Menurut Petrus, sikap tunduk kepada suami dapat membawa mereka untuk percaya kepada Kristus terutama mereka yang belum percaya. Selain itu, istri-istri harus memperlihatkan cara hidup yang baik, menjaga kesucian hidup, berharap kepada Tuhan, hormat kepada suami serta mengutamakan kecantikan batiniah (hati) bukan kecantikan lahiriah (pakaian mahal, emas dll). Selanjutnya, Petrus memberi nasehat kepada suami-suami supaya mereka hidup bijaksana terhadap istri-istri dengan cara menghormati, menjaga, melindungi dan mencintainya dengan segenap hati maka doamu akan dijawab Tuhan.

Doa: Roh Kudus tuntulah kami agar hidup taat sebagai suami istri Kristiani. amin