Hidup Bersama Kristus
Ungkapan hidup bersama Kristus sejatinya merupakan pernyataan yang mengingatkan lagi orang Kristen untuk tidak mengulangi perbuatan salah atau dosa. Kita tak boleh mengulangi perbuatan salah atau dosa sebab menurut Paulus semua orang percaya telah dibaptis dalam Kristus. Paulus hendak menjelaskan bahwa dibaptis berarti mati bagi dosa dan dibangkitkan kepada hidup, sebagaimana Yesus telah mati dan kemudian dibangkitkan kepada hidup oleh Allah. Renungkanlah hidup dan jadilah bijak agar tidak mengulangi kesalahan. Bila selama ini kita tak melakukan kesalahan, maka berusahalah untuk tetap hidup demikian. Tetapi kalau kedapatan ada kesalahan yang dibuat berusahalah untuk tidak hidup di dalam dosa. Kita dapat saja menjadi orang yang salah dalam merasa, berpikir, berkehendak, memutuskan atau bertindak. Namun keadaan salah itu bukanlah akhir keberadaan kita. Sebab karena Kristus telah menebus, maka tersedia pengampunan Tuhan bagi setiap orang yang menyadari kesalahan dan mau bertobat. Orang bertobat adalah mereka yang belajar dari kesalahan, memperbaiki dan tidak mengulanginya. Ingatlah bahwa bila kesalahan tidak diperbaiki, maka hal itu akan berbalik “mengejar” kita. Hidup dengan diburu perasaan bersalah tak sedap untuk dijalani. Karena itu hiduplah bersama Kristus, Sang Penyelamat yang maha baik dan mengampuni. Dia-lah Tuhan yang berkuasa memberikan kelegaan dan keluputan. Jalanilah hidup bersama Kristus yang mengasihi dan mengampuni serta jadilah berkat bagi sesama.
Doa: Ya Allah mampukanlah kami untuk tidak mengulang kesalahan yang telah terjai.Amin.
Minggu, 14 Januari 2024 Roma 8 : 31 - 39
Berada Di Pihak Kristus
Berada di pihak Kristus berarti dikarunia kehormatan dan kekuasaan. Hiduplah sebagai orang percaya yang terhormat dan berdaya agar tidak dihina dan dipandang rendah. Apapun keberadaan kita, jadilah terhormat dan berdaya menjalani semua kenyataan hidup. Orang yang berada di pihak Kristus tak gentar menghadapi derita. Derita, tantangan atau kesukaran adalah kenyataan hidup yang harus dihadapi bukan disangkali dan dihindari. Penderitaan tidak akan memisahkan orang yang percaya dari kasih Kristus. Ia pasti mengasihi, meneguhkan, menghibur, dan menyediakan jalan keluar saat kita berada dalam himpitan hidup. Karena itu tetaplah berusaha menjadi orang percaya yang terhormat dan berdaya saat sedang menjalani kenyataan hidup yang bagaimana pun. Hindarilah melakukan tindakan yang cemar agar tidak dicemooh, dihindari dan dihina orang. Ingatlah bahwa Allah pasti menganugerahkan kekuatan atau kemampuan bagi semua orang yang berada di pihak-Nya. Berada di pihak Kristus berarti tetap percaya kepada-Nyau,terus mejalani hidup, tekun berdoa, beribadah dan membaca Alkitab.
Doa: Ya Kristus tolonglah agar kami tetap berada di pihak-Mu.Amin.
Senin, 15 Januari 2024 Yesaya 30 : 15
Percaya Dan Menyerahkan Diri
Hidup dapat pula dipahami sebagai proses panjang, bertahap, dan jatuh bangun menuju ke arah yang sempurna. Kita umpamakan saja dengan aktifitas membangun rumah. Umumnya dipahami dan diterima bahwa harus dimulai dengan membuat fondasi. Tahap selanjutnya adalah mendirikan tiang-tiang penyangga lalu diteruskan dengan bagian- bagian yang lain. Seperti itulah jalan hidup, tak selamanya sukses sebab ada gagalnya juga, jatuh dan bangun dihiasi aneka kejadian. Orang Kristen memerlukan sikap dan tindakan beriman yang dapat memastikan bahwa ia tetap berada di jalan yang benar. Kita harus memastikan berada pada jalan yang benar terutama saat mengalami masa hidup sulit. Caranya adalah tetap percaya dan menyerahkan diri. Percaya dan menyerahkan diri kepada Tuhan serta menantikan pertolongan-Nya besar sekali faedahnya. Saat hidup berguncang dengan hebat belajarlah untuk tetap percaya dan berserah. Percaya dan berserah sebab daya dan cara kita ada batasnya. Ingatlah bahwa kasih Tuhan tak ada batasnya. Ia pasti menyediakan jalan dan kemungkinan baru dengan cara dan waktu yang tepat berdasar kehendak bebas-Nya. Hindarilah untuk menjadi orang Kristen yang percaya bahwa Tuhan itu baik dan berkuasa, namun enggan menyerahkan diri dalam pimpinan- Nya.
Doa: Ya Allah,tolonglah agar kami tetap percaya dan menyerahkan diri pada-Mu. Amin
Selasa, 16 Januari 2024 Yesaya 7 : 3 - 9
Ketakutan Pasti Teratasi
Ketakutan merupakan fakta yang manusiawi, maksudnya selalu dialami manusia tanpa terkecuali. Fakta ketakutan itu dipahami dalam pengertian merasa gentar atau ngeri menghadapi
sesuatu yang dianggap akan mendatangkan bencana. Kita pasti mengalami kelemahan pada saat tertentu. Nyatanya ada begitu banyak hal yang tak dapat kita duga dan pahami dalam hidup ini. Kehilangan harapan atau mengalami stres dan depresi hadir tanpa diundang sebagai dampaknya. Apa pun situasi yang mencekam dan dampaknya, percayalah pada Tuhan serta belajarlah dari nas hari ini. Kata Tuhan: teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang, janganlah takut dan janganlah hatimu kecut. Hidup kita tak boleh dibelenggu ketakutan sebab pemeliharaan Tuhan pasti dialami. Yakinlah bahwa Tuhan tak pernah tinggal diam, Ia segera turun tangan menopang dan memberikan kelegaan serta keluputan kepada kita. Tuhan melindungi kita dari segala ancaman kebinasaan. Saat kita lemah, Ia memberikan kekuatan. Ingatlah bahwa Tuhan tetap bekerja dalam penderitaan untuk mendatangkan kebaikan bagi kita.
Doa: Ya Tuhan, atasilah ketakutan yang kami alami. Amin.
Rabu, 17 JAnuari 2024 MAzmur 9 : 10 - 11
Percayakanlah Hidupmu kepada Allah!
Hidup yang dipenuhi dengan persoalan akan memunculkan pertanyaan: kemanakah harus kami berlindung? Hal yang sama dirasakan oleh Pemazmur. Kitab Mazmur memberikan catatan bahwa Pemazmur dipenuhi dengan banyak persoalan, seperti pembelaan perkara yang tidak adil, bangsa yang menindas, berkembangnya kejahatan orang fasik, hadirnya para musuh, dan lain sebagainya. Dalam segala persoalannya, Pemazmur kemudian melihat karya Allah yang membebaskan. Berdasarkan pengalaman pembebasan Allah itu maka Pemazmur memberikan kesaksian iman, bahwa Allah adalah tempat perlindungan bagi setiap orang. Pada satu sisi, kesaksian iman Pemazmur bertujuan untuk memberitakan tentang kuasa Allah yang besar. Namun pada sisi lain, ia juga mengkritik umat yang menganggap bahwa perlindungan dapat ditemukan di luar Allah, seperti batu-batu yang besar, pohon-pohon rindang, dan lain sebagainya. Bagi Pemazmur, agar dapat merasakan kuasa Allah maka kita harus untuk mempercayakan hidup kepada-Nya. Mempercayakan hidup kepada Allah memperlihatkan bahwa kita sadar akan keterbatasan diri dan sekaligus mengaku bahwa Allah yang sanggup melindungi setiap kita. Memasuki tahun 2024, banyak di antara kita yang sementara merasa susah karena dipenuhi dengan beragam masalah hidup. Kesaksian Mazmur 9: 10-11 memberikan kekuatan kepada kita, untuk tidak mencari tempat perlindungan lain ketika hidup ini dipenuhi dengan masalah. Sebaliknya, datanglah kepada Allah, percayakanlah hidup kepada-Nya, sehingga kita dapat tersenyum dan bersukacita bersama-Nya
Jadilah Rendah Hati Di Hadapan Allah
Aku percaya kepada Allah” telah menjadi pengakuan iman yang sering diucapkan dalam ritual keagamaan. Namun apakah kita telah mempercayakan hidup seutuhnya kepada Allah, sebagaimana pengakuan kita? Jangan sampai, kita hanya mengaku, namun masih mengandalkan diri sendiri dan melupakan Allah. Jika benar seperti itu maka nats hari ini memberikan kita kesadaran baru, bahwa percaya kepada Allah adalah perintah kepada orang percaya (ay. 5a), dalam kondisi dan situasi apapun. Percaya kepada Allah bukan hanya tentang pengakuan, melainkan penyerahan hidup secara total kepada-Nya. Bagi penulis Amsal, dengan mempercayakan hidup kepada Allah maka umat akan menemukan banyak berkat-Nya, seperti: jalan hidup akan diluruskan (ay. 6), tubuh akan menjadi sembuh (ay. 8a), dan tulang-tulang, akan disegarkan (ay. 8b). Kerendahan hati adalah nilai hidup yang perlu dimiliki oleh umat yang mengharapkan pertolongan-Nya.
Dalam persoalan kehidupan di tahun baru yang kian hari kian bertambah ini, apakah kita sudah menjadi umat yang rendah hati untuk mempercayakan hidup seutuhnya kepada Allah? Jika belum, maka belajarlah sejak hari ini untuk menjadi umat yag rendah hati dihadapan Allah, sehingga kita mampu untuk mempercayakan hidup ini kepada-Nya.Sehingga pada kesudahannya, kita merasakan karya Allah yang menolong dan menyelamatkan.
Doa: Ya Tuhan, ajarilah kami untuk menjadi umat yang rendah hati di hadapan-Mu. Amin.
Jumat, 19 Januari 2024 Yosua 22 : 1 - 8 .
Percayakanlah Hidupmu Dan Rasakan LindunganNya
Mempercayakan hidup kepada Allah adalah bentuk dari kerendahan hati kita untuk memberi diri dipimpin dalam perintah dan ketetapan-Nya. Dalam catatan-catatan Perjanjian Lama, umat yang memelihara perintah Allah adalah umat yang mempercayakan hidupnya kepada Allah. Kitab Yosua 22 memberikan catatan, bahwa ciri-ciri umat yang mempercayakan hidup adalah umat yang menuruti jalan Allah, mengikuti perintah-Nya, berpaut pada-Nya, dan berbakti kepada-Nya dengan segenap hati dan jiwa. Terhadap mereka itu, Allah memberikan berkat keamanan dan perlindungan. Dengan berkat keamanan dan perlindungan-Nya mereka tidak menjadi takut dan gentar akan ancaman kehidupan. Mereka percaya, bahwa dengan memberi diri dipimpin oleh Allah maka Allah juga yang akan menjadi penolong di setiap ketidakberdayaan mereka. Menapaki hari hidup di tahun baru harusnya memberikan kita kesadaran, bahwa kita sangat lemah dan terbatas. Kita tidak memiliki kemampuan untuk menjaga hidup kita sendiri. Kita perlu mengaku bahwa Allah diperlukan dalam seluruh perjalanan hidup. Kecenderungan untuk menganggap diri sendiri kuat hanya menggiring kita pada kehancuran. Sebaliknya, dengan mempercayakan hidup kepada Allah maka kita akan memperoleh berkat-berkat dari-Nya.
Doa: Ya Tuhan, mampukan kami untuk menjadikan-Mu sebagai tempat perlindungan. Amin
Sabtu, 20 Januari 2024 Yakobus 1 : 2 - 8
Bertahanlah Di Tengah Pencobaan
Mayor, seorang teolog Kristen pernah memperingatkan orang Kristen untuk jangan hidup seperti gabus di pantai, karena terkadang dapat berada dekat pantai, namun terkadang jauh dari pantai. Bahkan seorang Kristen juga jangan hidup seperti pemabuk, karena saat berjalan mereka selalu terhuyung-huyung dari tepi jalan yang satu, ke tepi jalan yang lain. Bagi Mayor, orang Kristen yang hidupnya seperti gabus dan pemabuk memperlihatkan sikap yang tidak konsisten dalam iman mereka. Sejalan dengan penegasan Mayor, Yakobus juga memberi peringatan kepada umat untuk tidak mendua hati di tengah penderitaan yang dihadapi (ay. 7-8). Mempercayakan hidup secara total kepada Allah adalah jalan kemuridan yang harus dipilih umat. Bagi Yakobus, penderitaan yang dihadapi adalah bentuk pengujian: apakah tetap mempercayakan hidup kepada Allah, atau berpaling ke pengetahuan diri sendiri? Nats hari ini menjadi perenungan bersama, apakah di tengah persoalan, kita masih terus mempercayakan hidup secara total kepada Allah? Atau justru, kita telah mengandalkan kekuatan diri sendiri? Yakinlah! Bahwa percaya kepada Allah tidak akan pernah berakhir dengan kesia-siaan. Karena orang yang percaya kepada Allah akan merasakan peranan Allah dalam hidupnya sehingga penderitaan yang terjadi akan dapat dimaknai melalui perjalana bersama denganNya. Berjalanlah dengan iman bersama Allah dan nikmatilah kasih Allah dalam kehidupanmu.
Doa: Ya Allah, kokohkanlah iman kami kepada-Mu. Amin.
Minggu, 21 Januari 2024 Yeremia 9 : 23 - 26 .
Bermegahlah Karena Engkau Mengenal Allah
Pengenalan akan Allah sesungguhnya melampaui segala bentuk kekayaan dan kekuatan, sehingga tidak ada satu orang pun yang dapat bermegah di hadapan-Nya. Gagasan yang sama dipertegas oleh Yeremia, seperti yang tertulis pada pasal 9. Bahwa dengan kekayaan dan kekuatan yang dimiliki, umat dapat menjadi sombong dan angkuh terhadap Allah dan sesamanya, karena didasarkan pada prestasi diri sendiri. Karena itu, ia menegaskan bahwa jika umat ingin bermegah hendaklah ia bermegah karena ia “Memahami dan mengenal Allah”. Kata memahami dan mengenal Allah yang ditampilkan pada ayat 24 bukan sekedar menggambarkan pentingnya pengetahuan tentang Allah. Namun, ungkapan memahami dan mengenal Allah artinya memiliki relasi yang intim dengan-Nya. Sehingga dengan relasi yang intim itu, kita dapat mengakui bahwa hanya Allah yang memiliki kekuasaan besar. Bahkan hanya karena kekuasaan Allah itulah, manusia dapat memegahkan dirinya. Menariknya menurut Yeremia, orang yang bermegah karena mengenal dan memahami Allah tidak akan berujung pada kesombongan dan keegoisan diri. Karena mengagungkan dan menyombongkan diri sendiri adalah permulaan dari kehancuran hidup. Bagian ini bukan berarti tidak boleh memiliki kelebihan, melainkan kelebihan yang dimiliki harus bertujuan untuk kemuliaan Allah.
Doa: Ya Allah, tuntunlah kami untuk selalu bermegah karena-Mu. Amin.
Senin, 22 Januari 2024 Kejadian 11 : 1 - 9
Libatkanlah Allah Dalam Seluruh Rencana Hidupmu
Puncak dosa manusia yaitu adanya hasrat akan hasil karya tangannya sendiri. Mengapakah demikian? Karena dengan mengandalkan diri sendiri maka manusia melupakan pentingnya ketergantungan hidup akan Allah, sehingga tidak lagi berusaha memahami kehendak-Nya dalam setiap perencanaan hidup. Kenyataan yang sama turut diperlihatkan dalam kisah pembangunan menara babel. Dalam catatan Kejadian 11, manusia menolak adanya keberagaman, sehingga mereka berusaha untuk menjadi satu. Berbeda dengan perencanaan manusia, Allah justru membuat mereka menjadi terpencar di bumi dengan beragamnya komunitas masyarakat. Bahkan dipertegas bahwa apapun yang manusia rencanakan, tidak akan pernah terlaksana. Apakah Allah tidak adil akan proses itu? Kejadian 11 memperlihatkan nilai sebaliknya, bahwa Allah begitu adil dalam seluruh pekerjaan tangan-Nya. Allah menghendaki adanya pertumbuhan, pembangunan, dan kemajuan umat. Namun menjadi penting adalah, segala usaha itu haruslah didasari pada hubungan yang intim dengan Allah. Memahami kehendak Allah dalam setiap perencanaan adalah keputusan bijak umat, sehingga kemajuan yang diperoleh tidak menjadi dasar menyombongkan diri. Bagaimanakah dengan kita yang masih Allah izinkan hidup sampai saat ini? Apakah kita masih melibatkan-Nya dalam seluruh pergumulan hidup di awal tahun ini? Jika belum maka percayalah bahwa melibatkan Aallah dalam seluruh rencana hidup, akan membuat kita memahami kehendak-Nya
Doa: Ya Allah, tolong kami agar mampu untuk memahami kehendak-Mu. Amin
Selasa, 23 Januari 2024 Ayub 42 : 1 - 6
Akuilah Allah Dengan Seluruh Kekuasaan-Nya
Tidak pernah ada kata “Terlambat” kepada setiap orang yang ingin berjumpa dan memahami Allah dalam hidupnya. Kenyataan yang sama turut diperlihatkan oleh Ayub dalam kesudahan penderitaannya. Kitab Ayub memberi catatan, bahwa ketika hidup Ayub dipenuhi dengan penderitaan, dia menolak dan membantah Allah. Ayub bahkan menggugat Allah dengan seluruh kekuasaan-Nya. Karena menurut Ayub, dirinya selalu berlaku benar dan adil, sehingga mengapa dia harus menderita? Gugatan Ayub kepada Allah di tengah penderitaan memperlihatkan bahwa ia telah gagal memahami tujuan Allah dalam hidupnya. Ayub telah memandang penderitaan dari sudut pandang manusia yang berdosa, sehingga ia melupakan bahwa Allah sesungguhnya adil dan benar dalam setiap perbuatannya. Menariknya, pasal 42 kemudian mengakhiri kisah Ayub dengan kesadaran dan pengakuan dirinya atas kemahakuasaan Allah. Ayub mengaku, bahwa dirinya gagal memahami kehendak Allah dalam hidupnya. Kesadaran akan keterbatasan dirinya membawa pengubahan visi tentang Allah yang adil dan benar. Karena itu, jadilah bijak untuk memahami kehendak Allah dalam seluruh perjalanan hidup kita. Sadari dan akuilah diri kita sebagai manusia yang sangat terbatas dan lemah. Karena pengakuan akan keterbatasan diri memberi kita ruang untuk berjumpa dan memahami kehendak Allah dalam setiap perjalanan hidup ini.
Doa: Ya Tuhan, nyatakanlah kemahakuasaanMu di dalam kelemahan kami. Amin.
Rabu, 24 Januari 2024 Matius 16 : 1 - 4
Berilah Dirimu Dipimpin Oleh Allah
Pertentangan tentang apakah Yesus adalah anak Allah terus berkembang ketika Ia melakukan pelayanan. Kenyataan yang sama dapat ditemukan dalam nats hari ini, yaitu orang-orang Farisi dan Saduki menghampiri Yesus dan meminta-Nya untuk melakukan Mujizat. Permintaan orang Farisi dan Saduki didasari pada rasa tidak percaya mereka akan diri Allah dalam Yesus. Meminta Yesus melakukan Mujizat bertujuan untuk melihat apakah Yesus adalah Allah yang telah menjadi daging? Jika benar maka Ia sanggup untuk melakukan segala hal, karena kekuasaan yang dimiliki tidak tertandingi. Namun Yesus dalam kelembutannya menjawab bahwa tanda yang dimintakan sesungguhnya sudah ada, hanya mereka yang tidak dapat melihatnya. Maksud dari perkataan Yesus adalah diri-Nya sendiri merupakan tanda/berita dari Allah. Namun orang Farisi dan Saduki tidak mampu mengetahuinya, karena mereka tidak membawa diri untuk dipimpin oleh Allah. Pada akhirnya, mereka tidak mampu untuk memahami kehendak Allah dalam pelayanan Yesus. Membawa diri kepada Allah untuk dipimpin oleh-Nya memampukan setiap kita memahami kehendak Allah dalam seluruh perjalanan hidup ini. Tidak ada satupun orang di dunia ini yang dapat mengatakan bahwa dirinya memahami kehendak Allah. Justru sebaliknya, karena hakekat diri kita sebagai manusia lemah dan keterbatasan maka pimpinan Allah sajalah yang mampu memahami kehedak-Nya dalam seluruh perjalanan hidup ini.
Doa: Tuhan, ini kami utuslah sesuai kehendak-Mu, amin.
Kamis, 25 JAnuari 2024 Kisah 22 : 1 - 22
Hidup Sesuai Ketetapan Tuhan
Setiap orang memiliki pengalaman hidup yang berharga; baik pengalaman manis maupun pahit. Setiap pengalaman tersebut, harus kita jadikan pelajaran penting untuk menata masa depan bahkan menjadi kesaksian untuk memuliakan Tuhan. Hal ini diperlihatkan oleh rasul Paulus dalam perikop bacaan kita tadi. Melalui pidato yang disampaikannya di depan banyak orang pada saat itu, Paulus menceritakan pengalamannya menjadi pengikut Kristus; Ia adalah seorang penganiaya orang Kristen yang mengalami pertobatan. Ia diutus Tuhan Yesus untuk memberitakan Injil kepada orang Yahudi maupun non-Yahudi (ay.21). Pengalaman berharga Paulus di depan pintu kota Damsyik membuat dia memberikan hidupnya bagi Kristus (Flp.1:21). Kita semua pun memiliki pengalaman yang berharga bersama Tuhan pada saat kita susah maupun senang; saat sakit, gagal dalam usaha, pekerjaan maupun pendidikan, atapun ketika hidup kita baik-baik saja. Semua hal tersebut menuntun kita untuk memahami kehendak Tuhan dan mentaatinya. Setiap kejadian hidup merupakan tanda dari Tuhan bahwa Dia mengasihi kita dan menetapkan kita untuk melaksanakan tugas pengutusan-Nya.
Doa: Ya Tuhan, ajarilah kami agar selalu memahami kehendak-Mu. Amin.
Jumat, 26 Januari 2024 Kejadian 9 : 8 -17
Tanda Alam Sebagai Pernyataan Kehendak Allah
Kejahatan dan ketaatan adalah dua hal yang sangat bertolak belakang. Kedua hal tersebut merupakan keadaan yang sering kita temui dalam kehidupan manusia. Seperti dalam kisah Air Bah (7:1-24). Akibat kejahatan manusia di hadapan Tuhan Allah, maka Ia memusnahkan manusia beserta seluruh makhluk di muka bumi. Namun ketaatan Nuh merupakan alasan Allah untuk menyelamatkan Nuh dan keluarganya dari bencana Air Bah. Bahkan Allah berjanji kepada manusia dan seluruh makhluk di bumi bahwa Dia tidak akan lagi mendatangkan murka-Nya melenyapkan kehidupan dengan Air Bah (ay.11). Tanda perjanjian yang dipakai Allah adalah busur di awan (pelangi) sebagai lambang kasih Allah dan jaminan damai antara Allah dan manusia. Pesan bagi kita, marilah kita berpegah teguh pada janji Allah tentang bagaimana Ia memelihara, menjaga dan menyelamatkan hidup kita dari berbagai situasi yang sulit. Janji Allah ini juga berhubungan dengan tanggungjawab manusia untuk taat dan setia kepada kehendak Tuhan, merawat dan memelihara seluruh mahkluk di bumi (misalnya: stop eksploitasi).
Doa: Roh Kudus tuntunlah kami hidup sesuai Kehendak Tuhan, amin.
Sabtu, 27 Januari 2024 Lukas 13 : 1 - 5
Bertobat Atau Binasa
Ada yang berpendapat bahwa musibah, penderitaan maupun kematian adalah akibat dosa.
Pemahaman tersebut pun dianut oleh orang-orang pada zaman Yesus yang menghubungkan penyakit atau kematian dengan dosa (band.Yoh.9:1-41) sebagaimana perikop bacaan tadi. Menurut mereka kematian orang- orang Galilea maupun 18 orang Yerusalem akibat dosa mereka. Padahal Orang Galilea dibunuh oleh Pilatus karena mereka melakukan pemberontakan kepada Pemerintah Romawi; menghambat proyek bendungan air di Yerusalem, sedangkan 18 orang yang mati ditimpa menara dekat Siloam. Tentang hal tersebut, Tuhan Yesus mengatakan dengan tegas tidak ada hubungan antara kematian dan dosa. Sebaliknya, mereka diperingatkan supaya bertobat; berbalik dari kebiasaan hidup dalam kekerasan serta waspada dalam setiap pekerjaan supaya mereka selamat. Maknanya, Kematian Yesus Kristus di kayu salib telah memerdekakan kita dari dosa sehingga tidak ada penderitaan ataupun kematian dikarenakan oleh dosa. Sebaliknya, penderitaan ataupun kematian disebabkan karena kesalahan kita sendiri. Misalnya: korupsi akhirnya menderita di penjara, nafsu makan yang tidak terkontrol akibatnya sakit, ngebut-ngebut di jalan raya akibatnya terjadi kecelakan, dll.
Doa : Kiranya kami setia berpegang teguh pada janji Allah yang menyelamatkan, Amin
Minggu, 28 Januari 2024 Ibrani 5 : 1 - 10
Belajar Taat Dari Yesus
Penulis Kitab Ibrani menuliskan Yesus adalah Imam Besar. Di Israel seorang Imam memiliki tugas utama adalah mempersembahkan korban untuk dosa umat. Ada hal yang membedakan Yesus dan para imam, karena Yesus bukan melaksanakan upacara mempersembahkan korban sebagaimana tugas seorang imam melainkan Dia sendiri mengorbankan diri-Nya di kayu salib sebagai tebusan atas dosa-dosa kita walaupun status-Nya sebagai Anak Allah (ay.8) Ia tetap menunjukkan ketaatan-Nya kepada kehendak Bapa di Sorga. Sekalipun ketaatan itu membawa-Nya pada penderitaan dan kematian. Pesan teks ini bagi kita, yakni: Pertama, keseluruhan hidup dan pelayanan Tuhan Yesus adalah bukti ketaatanNya kepada kehendak Bapa disorga. Tuhan Yesus telah memberikan teladan tentang ketaatan, maka sebagai umat kristiani kita pun belajar taat dan setia kepada Tuhan dalam berbagai situasi hidup, terutama dalam penderitaan. Memang, hal itu tidak mudah untuk dipraktekkan, maka mintalah pertolongan Tuhan. Kedua, Yesus menunjukkan ketaatan sebagai seorang Imam Besar, maka kita pun harus melaksanakan tugas seorang imam, yakni melayani Tuhan sebagai Pelayan (Pendeta, Penatua, Diaken, Pengasuh, dll)
Doa: Roh Kudus tuntunlah kami meneladani ketaatan Yesus, amin
Senin, 29 Januari Yehezkiel 11 : 14 - 25
Jangan Mendua Hati
Seringkali kita mendengar ucapan “mendua hati”. Kita lalu berpikir bahwa ucapan tersebut menunjuk pada seseorang yang mulai tidak setia. Mendua hati dalam bahasa Yunani “Dipsuchos” yang berarti perasaan atau dua hati yang berlawanan, sedangkan bahasa Ibrani “Tamim” yang mengandung arti tidak sepenuh hati kepada Tuhan. Dalam bacaan tadi, dapat disimpulkan bahwa Israel adalah umat yang “mendua hati” kepada Tuhan Allah. Kenapa? Karena mereka mulai menunjukkan cara hidup yang jauh dari Tuhan (ay.15). Ketidaktaatan Israel ditunjukkan dengan menyembah dewa-dewa orang Babel dan hidup dengan sangat keji (jahat) di daerah tersebut (ay.21). Dalam realitas tersebut, Firman Tuhan kepada nabi Yehezkiel bahwa Tuhan akan memulihkan kedaaan mereka dengan memberikan mereka hati yang baru, yakni hati yang taat (ay.19). Hati yang taat yakni hidup menurut Firman Tuhan dengan setia, supaya memperoleh kasih setia Tuhan sebagai umat pilihan-Nya (ay.20). Sangat penting bagi orang percaya untuk memiliki hati yang taat di hadapan Tuhan, jangan kita “Mendua hati” kepada Tuhan dengan percaya kepada ilah-ilah dunia ini. Sebaliknya, dengan percaya dan berharap hanya kepada Tuhan serta hidup menurut kehendak Firman-Nya, maka Tuhan akan mengasihi dan memelihara hidup kita.
Doa: Tuhan tuntunlah hati kami dengan Roh Kudus supaya kami tidak mendua hati Amin.
Selasa, 30 Januari 2024 Yehezkiel 36 : 22 - 32
Hati Yang Taat
Nas bacaan ini berisi nubuatan Yehezkiel tentang Pembaharuan Israel. Bahwa Tuhan Allah akan membebaskan Israel dari masa pembuangan dan membawa mereka pulang ke tanah leluhur nenek moyang mereka. Janji tersebut, merupakan bukti cinta kasih Allah kepada Israel dan menyudahi murka Allah atas dosa-dosa mereka sekaligus memuliakan Nama Tuhan yang sudah dinajiskan ditengah-tengah bangsa lain (ay.22-23). Inisiatif Tuhan ini dinyatakan dalam tindakan yang dijelaskan pada ayat 24-31, yakni: mempersatukan umat Israel yang tercerai berai, memberikan air jernih untuk membersihkan mereka dari dosa penyembahan berhala, memberikan hati yang baru dan roh yang baru supaya mereka berhenti melakukan kejahatan. Dan Jika Israel hidup taat kepada Tuhan, maka Israel akan menerima janji berkatNya, yakni: menduduki tanah Kanaan, menjadi umat pilihan Tuhan, menikmati hasil panen yang melimpah sehingga mereka tidak kelaparan. Pelajaran penting bagi kita, Tuhan telah berinisiatif untuk membebaskan kita dari dosa melalui kematian di kayu salib, maka kita harus mengalami pertobatan dan memuliakan Tuhan melalui ketaatan untuk melakukan kehendak Tuhan.
Doa: Ya Tuhan,ajarlah kami untuk tidak mendua hati dan hanya taat kepada-Mu, amin.
Rabu, 31 JAnuari 2024 I Petrus 3 : 1 -7
Suami Isteri Yang Kristiani
Akhir-akhir ini banyak masalah menimpa keluarga, misalnya : tindak kekerasan terhadap suami atau istri (KDRT), perselingkuhan, perceraian bahkan pembunuhan. Hal-hal ini disebabkan oleh faktor emosi, perbedaan pendapat, kurangnya komunikasi antara suami istri, masalah keuangan, harga diri, sikap tidak menghargai pasangan, dan sebagainya. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, Rasul Petrus memberikan tips bagaimana membangun hubungan suami istri Kristiani sebagaimana dijelaskan dalam bacaan tadi. Ayat 1-6, berisi nasehat yang ditujukan kepada istri, yakni istri-istri harus tunduk (taat) kepada suami. Menurut Petrus, sikap tunduk kepada suami dapat membawa mereka untuk percaya kepada Kristus terutama mereka yang belum percaya. Selain itu, istri-istri harus memperlihatkan cara hidup yang baik, menjaga kesucian hidup, berharap kepada Tuhan, hormat kepada suami serta mengutamakan kecantikan batiniah (hati) bukan kecantikan lahiriah (pakaian mahal, emas dll). Selanjutnya, Petrus memberi nasehat kepada suami-suami supaya mereka hidup bijaksana terhadap istri-istri dengan cara menghormati, menjaga, melindungi dan mencintainya dengan segenap hati maka doamu akan dijawab Tuhan.
Doa: Roh Kudus tuntulah kami agar hidup taat sebagai suami istri Kristiani. amin