SELAMAT DATANG DAN TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

SHK BULAN DESEMBER 2024

 






 

 

 



Minggu, 01 Desember

Mikha 7:7-13


Aku Menunggu dan Mengharapkan Allah 

H


idup ini bergulir mengikuti laju sang waktu hingga tidak terasa kita telah memasuki minggu advent pertama di bulan Desember. Ada fase dan tahap tertentu dari hidup yang telah terlampaui. Ada siklus musim yang silih berganti. Hidup dalam berbagai musim terutama musim kesukaran, penderitaan, tanpa harapan dan kesempatan, kita harus melihatnya sebagai sebuah fase yang tidak akan abadi. Musim itu pasti berlalu. Umat Isarel juga mengalami fase-fase kehidupan di musim kesukaran dan penuh penderitaan sebagaimana kata-kata nabi Mikha dalam bacaan ini. Tetapi Mikha berpengharapan dan menguatkan iman umat Israel untuk terus menunggu dan mengharapkan Allah yang menyelamatkan mereka dari berbagai kesempitan hidup. Umat Israel harus bertahan dan bersabar sebab ada pengharapan yang pasti. Tuhan akan menyelamatkan pada waktuNya. Menghadapi apapun dalam hidup kita, kesukaran dan krisis atau penderitaan, memang dimana-mana kita melihatnya. Tetapi jangan berhenti disitu, tetaplah bertahan dan berpengharapan. Tuhan selalu mengirimkan tanda pengharapan supaya kita tetap bertahan. Oleh sebab itu besarkanlah hati, kuatkan semangat dan berpengharapanlah supaya kita sendiri kuat untuk menjadi orang yang memberi pengharapan bagi sesama yang lemah dan susah. 

 Doa: Tuhan,Mampukan kami agar tetap setia menjaga relasi denganMU dan sesama kami. Amin



Senin, 02 Desember

Mazmur 38 : 14 - 23

                                              

Bejana Pengharapan


Kapal Mercy Ship adalah rumah sakit yang pertama didunia ini, yang beroperasi sejak tahun 1978. Kapal ini pergi kemana-mana, ke pulau terpencil, mengunjungi pasien-pasien yang sakit dan tidak memiliki kemampuan untuk membayar biaya pengobatan. Mereka mengobati banyak orang. Vivalina adalah salah seorang gadis di pulau Madagaskar, ia cacat kaki, bengkok tulang yang parah sekali sehingga tidak bisa berjalan. Tetapi pada suatu hari Mercy Ship singgah di Madagaskar dan melakukan operasi untuk gadis ini sehingga ia berhasil dipulihkan dan punya kemampuan untuk berjalan kembali. Bagi Vivalia, datangnya Mercy Ship adalah sinyal pengharapan yang menyelamatkannya. Betapa mulianya hati orang-orang yang ada di Mercy Ship itu, sebab itulah kapal tersebut dijuluki “bejana pengharapan”. Pemazmur dalam penderitaan kesakitannya, juga mengharapkan Tuhan jangan meninggalkannya. Ia percaya Tuhan segera menolong dan menyelamatkannya. Pengharapannya kepada Tuhan sungguh kuat. Firman Tuhan ini mengingatkan, Tuhan bukan hanya menginginkan kita mencari isyarat pengharapan, tetapi adakalanya Tuhan mau kita juga menjadi sinyal pengharapan untuk orang lain supaya banyak orang tahu Tuhan itu ada. Jika Tuhan itu ada, pengharapan selalu tersedia dan masa depan juga ada.

 Doa: Tuhan tolong kami untuk menjadi sinyal pengharapan bagi yang lemah dan susah, Amin

 

Selasa, 03 Desember

Mazmur 39 : 8 - 14

KepadaMu Aku Berharap

 

S


eorang ibu janda dalam ibadah persiapan menyongsong advent menyampaikan doanya: “ya Tuhan Allah, dari tengah kegelapan hamba berseru, dari tengah kesukaran hamba berbisik kata.Kirimkanlah orang-orang yang tulus membawa pengharapan kepada dunia yang sedang sakit ini. Jangan biarkan dunia terjerembab dalam lumpur keputusasaan. Ijinkan kami melihat cahaya kebaikan hati yang melegakan dan uluran tangan yang meringankan supaya ada perubahan-perubahan baru yang membesarkan hati. Kiranya didalam perkenaanMu ya Allah, mampukan kami mengirim pesan-pesan pengharapan pula kepada sesama yang membutuhkan supaya semakin banyak doa dikabulkan karena kami ikut ambil bagian didalam pengabulan doa-doa itu.Terpujilah namaMu Kristus, Pengharapan dunia”. Senada dengan doa ibu janda ini, pemazmur juga berkeluh kesah dalam doa, “berilah telinga kepada teriakanku minta tolong, sebab aku menumpang padaMu”. Tiap hari begitu banyak doa yang mengharapkan pertolongan Tuhan disampaikan banyak orang dalam berbagai himpitan dan tekanan kehidupan. Yakinilah bahwa pengharapan kepada Tuhan tidak pernah sia-sia. Teruslah berdoa dan bertindak dalam memaknai minggu adventus ini dengan selalu bersedia menolong orang lemah dan susah yang kehilangan sukacita dan pengharapan.

 Doa:Tuhan, Engkaulah pengharapan dunia, tempat kami berharap dan bersandar,  Amin



Rabu, 04 Desember

Ibrani 6: 9-20

                                              

Pengharapanmu Suatu Milik yang Pasti

 

D


alam kehidupan, kita selalu membutuhkan suatu tanda sebagai isyarat bahwa ada pengharapan. Bagi pelaut yang sedang berjuang di malam hari melawan serbuan ombak dan gelombang, maka cahaya mercusuar yang jauh di tepi pantai adalah sinyal pengharapan baginya.Bagi orangtua yang hidupnya susah dan dililit kemiskinan, mempunyai seorang anak yang berprestasi di sekolah, adalah sebuah sinyal pengharapan. Pengharapan adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa, demikianlah nasehat kepada orang-orang Ibrani. Allah bukanlah tidak adil dan lupa akan pekerjaan kasih yang telah dilakukan mereka dalam berbagai pelayanan. Tetapi supaya masing-masing orang dapat menunjukan kesungguhan dengan menjadikan pengharapan itu sebagai sesuatu milik yang pasti. Oleh karena itu dalam berbagai keadaan hidup, mereka diminta untuk bersabar dan berpegang teguh pada pengharapan. Tidak lain, Tuhan Yesus adalah Sumber pengharapan dan Perintis untuk memperoleh keselamatan. Bagi kita yang sedang merayakan minggu adventus, pengharapan kepada Yesus adalah suatu milik yang pasti. Itulah kekuatan untuk kita bertahan menghadapi situasi apapun dalam kehidupan. Teruslah berharap pada Tuhan dan lakukanlah perbuatan kasih! Kirimlah sinyal pengharapan kepada siapa saja disekitar kita yang membutuhkan pertolongan.

 Doa: Tuhan, Engkaulah Sumber pengharapan yang pasti dalam berbagai situasi, amin.


 

Kamis, 05 Desember

Yesaya 30:18-26

Tuhan Membalut Luka Umat-Nya

 

S


iapa yang suka menanggung beban dan menyimpan luka didalam hidupnya? Kita semua tidak mau bila hidup berbeban dan terluka. Kita suka mengeluhkan sebuah beban.Jikalau boleh kita tidak perlu memikul beban dan merasakan luka. Tetapi ironisnya, kita ini juga manusia yang paling sulit meletakkan beban dan menyembuhkan luka sendiri. Padahal justru beban yang tidak diletakkan dan luka yang tidak disembuhkan akan menyulitkan kita sendiri. Umat Israel pada zaman nabi Yesaya, mengeluhkan beban yang yang mereka hadapi. Luka karena terhimpit kesesakan dan perbuatan bangsa-bangsa lain membuat mereka menangis. Akankah datang hari pembebasan dan penyelamatan itu? Terhadap keluh kesah umat Israel ini, Nabi Yesaya hadir menguatkan mereka. Nantikanlah Tuhan! Sebab Ia hendak menunjukan kasihNya dan membalut luka-luka umat-Nya. Tuhan adalah Allah yang adil. Berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia!. Selama perjalanan hidup di tahun ini, tak terhitung betapa banyaknya beban kita pikul dan luka yang membuat menangis. Tiap orang dan keluarga berbeda beban dan luka. Tetapi satu yang pasti, kita yang menaruh pengharapan pada Tuhan menjadi kuat menanggung semua itu. Inilah belas kasih Tuhan yang menginginkan keselamatan bagi kita.Sebab itu, tiada sia-sia terus berharap kepada Tuhan.Beban hidup yang berat diangkat-Nya.Luka menganga disembuhkan-Nya.

Doa: Terima kasih atas belas kasihanMu bagi kami yang berdosa ini ya Tuhan, Amin



Jumat, 06 Desember

Yeremia 14: 1-22

 

 

                                                    Tuhan Menolong di Setiap Musim Kehidupan


Kita seringkali menyangka bahwa Allah tidak bekerja bahkan diam. Ketika kita susah, kita merasa Allah tidak peduli. Ketika kita ada dalam kesesakan, kita bertanya Allah ada dimana? Bahkan ketika kita sudah menyampaikan begitu banyak doa, sepertinya Tuhan diam seribu bahasa. Tetapi benarkah bahwa Allah itu hanya diam dan tidak bekerja? Pertanyaan-pertanyaan penuh kegelisahan seperti diatas disampaikan pula oleh Umat Israel saat menghadapi musim kering kehidupan mereka. “Mengapakah Engkau seperti orang asing di negeri ini? Seperti orang perjalanan yang hanya singgah untuk bermalam?” Hidup yang mereka nikmati sungguh gersang dan mematikan oleh karena dosa-dosa mereka sendiri.Dalam kondisi seperti inilah nabi Yeremia tampil menyampaikan nubuatan dari Tuhan. Bertobat dan percayalah kepada Tuhan!. Ia Masih bekerja sebab akan ada waktunya Tuhan menurunkan hujan dan memberi kesuburan agar hidup terus berlanjut. Situasi sekarang banyak orang susah dan menghadapi kesulitan. Bagai ada di musim kering. Tetapi ingatlah,Tuhan selalu bekerja mendahului kita. Tuhan terlalu baik untuk membiarkan kita tanpa pertolongan.Yakinlah berkat-Nya tersedia, maka bersyukurlah dan berbagilah.

 Doa: Terima kasih atas pemeliharaanMu ya Tuhan dalam kehidupan kami, Amin  


Sabtu, 07 Desember

 

Mazmur 71 : 12 - 16

Tuhan Adalah Sumber Pengharapan 


M

anusia selalu menginginkan hidupnya berlangsung dengan baik. Keberhasilan atau kesuksesan menjadi impian setiap orang dalam menjalani kehidupannya. Berbagai cara tentu akan digunakan untuk mencapai tujuan hidup. Setiap cara yang digunakan akan menentukan perjalanan hidup, entah menjadi baik atau menjadi buruk. Tentunya dalam menjalani kehidupan maka tidak selamanya akan berlangsung baik tetapi akan juga terjadi hal yang buruk. Hal yang buruk berkaitan dengan tantangan atau kesulitan yang akan dihadapi oleh setiap orang dalam perjalanan hidupnya. Olehnya itu dibutuhkan cara yang ampuh agar dapat kuat menjalani kehidupan dengan berbagai tantangan atau kesulitan. Kekuatan untuk berhadapan dengan tantangan kehidupan adalah tetap menaruh pengharapan kepada Tuhan. Tuhan adalah satu-satunya Penolong yang akan meluputkan manusia dari bahaya yang menghadang. Tuhan adalah gunung batu, tempat berteduh, kubu pertahanan, yang akan selalu menolong dan menjaga kehidupan setiap orang percaya. Menjadikan Tuhan sebagai Sumber Pengharapan maka orang percaya akan terluput dari celaka, dari setiap musuh bahkan dari maut sekalipun. Karena itu, jadikanlah Tuhan sebagai Sumber Pengharapan dalam hidup.

 Doa: Ya Tuhan, bimbinglah kami untuk selalu mengandalkanMu Amin.


Minggu, 08 Desember

Matius 18 : 21 - 35

                                    

Mengampuni Tanpa Batas

 

H


idup yang dijalani oleh seseorang pasti akan berkaitan dengan relasi yang terbangun antara dirinya dengan orang lain bahkan dengan ciptaan lainnya. Relasi yang tercipta memungkinkan manusia bisa saling menolong atau saling menopang satu dengan lainnya.Disadari sungguh bahwa dalam keterbatasan, manusia bisa juga saling membenci, saling menjatuhkan jika keinginan tidak terpenuhi.Teladan yang diberikan oleh Yesus menjadi tanda bahwa sebagai manusia pun harus mampu untuk mengampuni jika timbul perasaan marah, benci dan sikap lainnya.Pertanyaan Petrus kepada Tuhan Yesus tentang sikap mengampuni menjadi bukti bahwa sering terdapat keraguan untuk mewujudkan sikap mengampuni dalam hidup manusia.Makna dari jawaban Yesus kepada Petrus ialah sikap mengampuni itu harus dilakukan tanpa batas. Hal ini bukanlah tanpa alasan sebab Yesus pun telah menunjukkannya bahwa Ia memberi dirinya untuk keselamatan umat manusia. Allah telah memberi anugerah keampunan lewat karya keselamatan Yesus Kristus.Hal ini yang menjadi alasan bahwa manusia pun harus saling mengampuni satu dengan lainnya. Sikap mengampuni pun harus diwujudkan dengan kesungguhan hati atau tanpa batas sebab Yesus pun memberi anugerah keselamatan bagi manusia tanpa batas.

 Doa: Ya Tuhan, tuntunlah kami untuk dapat mengampuni tanpa batas. Amin.


  Senin, 09 Desember 

Matius 6 : 14 - 15

                                                                         Mengampunilah! Itu Kehendak Tuhan


H

idup beriman bukanlah sesuatu yang mudah atau gampang untuk dilakukan. Mewujudkan iman dalam kehidupan sesehari haruslah didasari pada kesungguhan hati untuk menaati dan melakukan kehendak Tuhan.Orang percaya tentu mengandalkan Tuhan dalam seluruh kenyataan hidup yang dijalani.Jika Tuhan menjadi satu-satunya yang diandalkan dalam hidup orang percaya maka sudah sepantasnya hidup orang percaya harus sesuai dengan kehendakNya. Teladan dari Yesus yang patut untuk dilakukan oleh setiap orang percaya adalah mengampuni kesalahan orang lain. Hal ini bukanlah perkara yang mudah sebab manusia kadang sulit untuk melupakan kesalahan apalagi mengampuni kesalahan orang lain. Sekalipun sulit untuk dilakukan namun sebagai orang percaya harus tetap mewujudkannya.Ajaran Yesus tentang Hal Berdoa dalam KhotbahNya di Bukit bagi para murid dan pengikutNya waktu itu memberi teladan tentang sikap beriman dari setiap orang percaya.Ketika seseorang berdoa meminta Tuhan mengampuni setiap kesalahannya maka hal itu harus disertai dengan sikapnya untuk mengampuni sesamanya yang berbuat salah. Jika mengampuni sesama dilakukan maka Bapa di sorga akan mengampuni kesalahan yang dilakukan. Sebaliknya jika tidak mampu untuk mengampuni sesama manusia maka Bapa di sorga juga tidak mengampuni kesalahan manusia.

.Doa: Tuntunlah kami Tuhan agar tetap melakukan kehendakMu. Amin.

 

Selasa, 10 Desember

Lukas 17 : 1 - 6

                                                   Jagalah Dirimu dan Ampunilah Sesamamu 

S


etiap orang percaya adalah hamba dari Tuhan. Menjadi hamba dalam kehidupan yang dijalani membutuhkan sikap ketaatan dan kesetiaan. Masing-masing tentu bertanggung jawab atas dirinya sendiri tentang apa yang harus dilakukan sebagai hamba Tuhan. Menjadi seorang hamba harus tetap dekat dengan Tuhan bukan membuat hal-hal yang sesat dalam realitas bersama.Wujud dekat dengan Tuhan adalah tetap mengandalkan Tuhan dalam seluruh gerak perjalanan hidup.Sikap dekat dengan Tuhan pun dapat terwujud ketika sesama orang percaya atau hamba Tuhan saling menegor bahkan saling mengampuni jika kedapatan berbuat yang salah.Saling menegor dan saling mengampuni harus dilakukan terus menerus dan tidak boleh dibatasi pada tempat dan waktu tertentu saja.Karena itu, sebagai hamba Tuhan maka setiap orang percaya harus menjaga dirinya dari perilaku yang sesat dan tetap hidup dalam spirit saling menegor dan saling mengampuni antara satu dengan lainnya.

 Doa: Ya Tuhan, bimbinglah kami agar tetap menjadikan Engkau sebagai yang terutama. Amin.


Rabu, 11 Desember 

Markus 11 : 20 - 26

Mengampuni Bersumber Dari Kemurnian Hati

 

H


ati adalah pusat kendali kehidupan manusia. Hati yang bersih atau murni akan membuat orang mampu melakukan hal yang baik. Sebaliknya hati yang kotor akan membuat orang melakukan hal yang buruk atau tidak baik. Hati yang murni atau bersih membuat orang dapat berpikir, berkata dan bertindak yang benar.Semua yang benar dalam pikiran, perkataan dan perbuatan adalah sesuai dengan kehendak Tuhan.Orang percaya yang mengimani Yesus Kristus harus menunjukkan teladan Yesus dalam hidupnya. Sebab jika seseorang berdoa dan meminta sesuatu dari Tuhan maka harus terlebih dahulu melakukannya kepada orang lain. Perihal mengampuni merupakan kewajiban setiap orang percaya.Mengampuni dapat dilakukan dengan baik jika setiap orang melandasinya dengan kemurnian hati.Iman kepada Yesus harus disertai dengan hati yang murni untuk melakukan seluruh kehendak-Nya dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.Hal ini penting sebab sebagai manusia kita pasti menginginkan sesuatu yang baik bagi diri sendiri.Oleh sebab itu, jika ingin mendapatkan hal yang baik dalam hidup maka harus terlebih dahulu memiliki hati yang murni lewat sikap mengampuni. Dengan demikian maka Tuhan pun akan mengampuni dan memberikan segala sesuatu yang diinginkan dalam hidup.

 Doa:Ya Tuhan, tolonglah  agar kami tetap memiliki hati yang murni.Amin.

 

Kamis, 12 Desember

Kolose 3 : 13

                                     

 Mengampuni Adalah Ciri Manusia Baru

 

M


enjadi pengikut Kristus harus disertai dengan ciri hidup yang berbeda. Ciri yang berbeda adalah setiap pengikut Kristus harus menjadi manusia baru. Manusia baru memiliki sikap hidup yang berbeda dengan orang lain. Bahkan jika pernah melakukan hal-hal yang tidak mencerminkan pengikut Kristus maka harus berubah menjadi manusia baru.Menjadi manusia baru artinya meninggalkan segala sesuatu yang bersifat duniawi atau segala hal yang berkaitan dengan keinginan daging.Sebaliknya sikap yang harus untuk dilakukan oleh orang percaya adalah memiliki belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.Hal-hal ini merupakan ciri dari orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan atau yang disebut sebagai pengikut Kristus.Sikap hidup yang penuh dengan kesabaran, saling mengampuni satu dengan lainnya, merupakan kewajiban dari setiap pengikut Kristus. Pengikut Kristus harus berbeda dengan orang lain dan perbedaan sikap itu ditunjukkan ketika mampu saling mengampuni ketika ada orang lain yang dendam terhadap dirinya. Ciri hidup seperti inilah yang harus menjadi wujud sebuah kehidupan baru dari pengikut Kristus. Kehidupan baru ini hendaknya mempengaruhi cara hidup, baik dalam pikiran, perkataan dan perbuatan dari setiap orang percaya.

 Doa:Ya Tuhan, kuatkanlah kami untuk saling mengampuni sebagai pengikut Kristus.Amin.


Jumat, 13 Desember

2 Korintus 2 :5 - 11

                             

Mengampunidan Menghibur

 

M

emberi pengampunan kepada orang yang membuat hati kita sedih bukan pekerjaan yang mudah. Sebagian besar di antara kita pasti sulit untuk mengampuni dalam waktu yang cepat. Namun menarik, bahwa dalam situasi yang membuat sedih, Paulus menasehati jemaat di Korintus untuk memberi pengampunan kepada mereka yang menimbulkan kesedihan itu. Paulus menegaskan, bahwa jemaat di Korintus juga harus saling menghibur, supaya setiap orang tidak binasa dalam kesedihan tersebut. Tindakan mengampuni dan menghibur merupakan bukti nyata bahwa jemaat di Korintus hidup dalam kasih yang utuh. Panggilan untuk mengampuni sesama yang membawa luka dan kesedihan dalam hidup kita, perlu juga untuk dilakukan. Marilah kita belajar untuk memberi pengampunan kepada mereka yang membawa atau mengakibatkan kesedihan itu. Kita belajar dari Paulus, bahwa pengampunan telah kita dapatkan di hadapan Kristus. Karena itu, kita perlu belajar untuk memberi pengampunan  kepada sesama. 

Doa: Tuhan, ajari kami untuk mampu mengampuni sesama, seperti kami telah diampuni oleh-Mu. Amin.



Sabtu, 14 Desember

Lukas 6 : 37

                                                   Ampunilah Sesamamu! 

S


alah satu penggalan Doa Bapa Kami yang sering kita ucapkan adalah: “Ampunilah kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami”. Namun pertanyaan untuk kita semua, apakah kita sudah mengampuni sesama yang bersalah?Atau kita cenderung menghakimi dan menghukum melalui perkataan dan perbuatan kita? Jika kita berada dalam kecenderungan itu maka Lukas 6:37 penting untuk kita maknai. Penulis kitab Lukas 6:37 memberikan suatu rumusan timbal balik untuk para pembaca: “Jika kita ingin diampuni maka kita harus mengampuni; sebaliknya, jika kita menghakimi maka kita juga akan dihakimi”. Penulis kitab Lukas memberikan penegasan, bahwa kita dapat memberi respon atas apa yang terjadi dalam hidup kita, sebab kita memiliki kebebasan untuk melakukannya. Namun yang perlu juga untuk dipahami adalah apa yang kita lakukan kepada sesama merupakan cerminan atas apa yang akan terjadi dalam hidup kita. Karena itu, jika kita menyadari bahwa kita adalah ciptaan yang cenderung berbuat dosa dan membutuhkan pengampunan dari Allah maka kita patut melakukannya kepada sesama yang sudah melakukan kesalahan kepada kita.

 Doa: Ya Tuhan, mampukanlah kami agar mampu mengampuni sesama yang telah bersalah kepada kami. Amin.  

 

Minggu, 15 Desember


Yesaya 61: 1-11

 Bersukacitalah Menanti Kelahiran Sang Pembebas!

 

S


etiap orang tentu ingin bersukacita. Tidak ada seorangpun yang ingin dalam hidupnya dipenuhi dengan situasi-situasi yang susah dan penuh duka. Seruan untuk bersukacita itu juga yang hendak disuarakan oleh teks Yesaya 61: 1-11. Di tengah berbagai ancaman hidup, kekerasan dan penindasan kepada umat, penulis teks menyuarakan untuk bersukacita sebab Tahun Rahmat Tuhan sudah tiba.HadirnyaTahun Rahmat Tuhanadalah bukti nyata tentang pemberitaan kabar baik danmembebaskan.Tahun Rahmat Tuhan menegaskan tentang perjuangan untuk membebaskan dan menegakan keadilan di masyarakat, sehingga semua orang dapat bersukacita sebab mereka merasakan karya Allah itu.Mungkin saat kita memasuki Minggu III Adventus ini, kita masih dipenuhi dengan berbagai ancaman hidup, penindasan, dan kesusahan dalam berbagai bentuk. Namun percayalah, bahwa kita terpanggil untuk bersukacita sebab Tahun Rahmat Tuhan akan turut kita rasakan melalui peristiwa kelahiran Yesus. Kelahiran Yesus akan menjadi panggilan kepada semua orang percaya untuk bersukacita, dan bergembira. Bahkan jika situasi hidup masih dipenuhi dengan dukacita maka akan digantikan dengan situasi hidup yang penuh ketenangan dan kegembiraan.

Doa: Ya Tuhan, ajari kami untuk tetap bersukacita dalam menanti karya pembebasan melalui kelahiran Yesus. Amin. 

 

Senin, 16 Desember

    

Mazmur 104: 31-35


Aku Hendak bernyanyi bagiMu

 

D


alam hidup ini, kita akan selalu menjumpai karya-karya Allah yang menakjubkan, sehingga terus memacu kita untuk bersyukur kepada-Nya. Mazmur 104 menjadi catatan menarik, bahwa kebesaran dan keagungan Allah terlihat dalam segala ciptaan-Nya.Jika langit dan senja menunjukan keindahannya di waktu pagi dan petang maka itulah bentuk nyata dari karya Allah.Menariknya, Pemazmur mengungkapkan hal itu dengan bernyanyi dan bermazmur. Pemazmur bersukacita karena di dalam perbuatan-perbuatan Allah yang besar akan nyata keselamatanNya. Bagi Pemazmur, biarlah Tuhan bersukacita karena perbuatan tangan-Nya, dan karena itu kita juga patut bersukacita karena Tuhan. Lirik lagu Ya Tuhanku aku hendak bernyanyi bagiMu telah terinspirasi dari teks Alkitab ini. Suatu pujian yang lahir dari iman sang pencipta lagu.  Kita memang bersyukur dan bernyanyi bagi Tuhan bukan sekedar mata jasmani kita mengagumi apa yang kita lihat, tapi karena mata iman kita yang melihat dan mengakui kebesaran Tuhan, Sang Pencipta dan Penyelamat. Pengakuan ini pun, kita miliki di masa penantian kelahiran Kristus.

 Doa: Ya Tuhan, mampukan kami untuk bersukacita dalam nyanyian hidup kami, yang disertai iman.Amin.

 

Selasa, 17 Desember

Mazmur 118: 24-29

Bersukacitalah sebab Tuhan itu Baik!

 

L


irik lagu “Hari ini, Hari yang Telah dijadikan Tuhan” sering dinyanyikan dalam berbagai aktivitas, termasuk dalam Ibadah Kristen. Dengan lirik lagu tersebut maka setiap orang percaya diajak untuk mengimani, bahwa hari-hari hidup yang dijalani, tetap berada dalam kendali dan kuasa Tuhan.Atas keyakinan itulah, maka setiap orang percaya harus bersukacita.Bersukacita bukan karena mereka telah memasuki hari-hari hidup yang baru, namun bersukacita karena sadar dan mengimani bahwa hari-hari hidup mereka tetap berada dalam kendali Tuhan. Pemazmur juga mengimani hal yang sama, sehingga ia bersyukur kepada Allah. Bahkan Pemazmur menyatakan, bahwa tidak ada alasan untuk kita tidak bersukacita, sebab Allah itu baik bukan hanya untuk hari ini, tetapi untuk selama-lamanya.Bagaimana dengan kita yang menanti kelahiran Yesus?Benar adanya, bahwa hari-hari hidup ini tidak selamanya dipenuhi dengan situasi yang membuat kita bersukacita.Namun jika kita meyakini, bahwa segala situasi yang terjadi berada dalam kendali Allah maka tidak alasan untuk tidak bersyukur.Sebab sekalipun dipenuhi dengan berbagai masalah, kita harus ingat bahwa kita memiliki Allah yang Baik dan Besar.Ia mampu melakukan banyak hal-hal menakjubkan untuk kita. Karena itu, marilah kita bersukacita!

Doa: Ajari kami Tuhan untuk tetap bersukacita dalam menjalani hari-hari hidup ini Amin.



Rabu, 18 Desember

Yesaya 40: 1-5



Tenanglah, Berita Pelepasan disampaikan Kepadamu!

 

S


eruan pembebasan selalu dinantikan oleh orang-orang yang berada dalam ancaman dan tekanan kehidupan. Karena dengan seruan itu maka mereka yakin akan adanya pelepasan. Umat Israel yang berada dalam pembuangan turut diberikan berita kelepasan.Dinyatakan, bahwa mereka harus menenangkan hati; kesalahan mereka telah diampuni Allah.Berita kelepasan tersebut tentu dirasakan sebagai berita yang membawa sukacita dan kegembiraan. Sebab sekian lamanya mereka diperhambakan, kini mereka akan dilepaskan karena pengampunan Allah. Dalam menjalani hari-hari hidup ini, mungkin sering kita merasakan dipenuhi dengan berbagai ancaman dan tekanan kehidupan.Hari-hari hidup dipenuhi dengan kesusahan, sakit yang tidak pernah berkesudahan, dan berbagai masalah hidup lainnya.Kita seolah-olah merasakan diperhambakan dalam situasi-situasi tersebut, sehingga sangat sulit untuk bersukacita. Namun belajarlah dari firman hari ini, bahwa berita pelepasan akan turut disampaikan kepada kita. Kita kemudian perlu untuk menenangkan hati untuk menerima berita pelepasan itu.Karena itu, biarlah di 7 (tujuh) hari sisa menanti kelahiran Yesus ini, kita tetap dikuatkan untuk menenangkan hati, guna memperoleh berita pelepasan itu, sehingga pada akhirnya kita semua dapat bersukacita.

 Doa: Mampukanlah kami agar mampu menenangkan hati ini dalam penantian memperoleh berita pelepasan dari-Mu. Amin.  


 Kamis, 19 Desember

 Yeremia 31: 7-9

Bersukacitalah Karena Keselamatan Dari Tuhan

 Masalah yang datang silih berganti dalam hidup seringkali membuat seseorang merasa putus asa dan kehilangan pengharapan pada kuasa Tuhan. Hal ini pernah dialami oleh Israel pada saat kehancuran Yerusalem (586 SM). Sebagian orang Israel dibawa sebagai orang-orang buangan di Babilonia. Hal ini menyebabkan penderitaan tapi juga krisis iman dan moral. Dalam situasi itu, Nabi Yeremia tampil menyampaikan  harapan akan pemulihan dan janji Tuhan untuk masa depan yang lebih baik, termasuk perjanjian baru yang akan datang.  Tuhan akan menyelamatkan dan mengumpulkan orang-orang yang tersisa dari seluruh negeri sehingga mereka akan bersorak-sorai. Yeremia mengingatkan bangsa itu supaya tetap berharap pada Tuhan dan bertobat dari dosa-dosa mereka. Pesan bagi kita saat ini, persoalan dan penderitaan apapun yang sedang kita alami, bahkan ketika doa belum terjawab dan situasi hidup kita tidak baik-baik saja, tetaplah  berharap pada Kristus, Sang Imanuel  yang akan menyertai kita. Ingatlah, Dia akan datang sebagai Hakim yang akan menghakimi kita, sebab itu bertobatlah!

 DoaRoh Kudus tuntunlah kami untuk tetap percaya dan berharap pada Kristus, Sang Penyelamat,, amin.

 


Jumat, 20 Desember

Zakharia 9: 9-10

  

Sambutlah Sang Raja Damai Dengan Sukacita

 

S


aat ini dunia sedang terjerumus dalam perang yang mengancam perdamaian (Mis:Rusia-Ukraina, Israel-Palestina yang melibatkan negara-negara Timur Tengah dan Eropa). Teknologi dan kekuatan militer canggih digunakan  secara membabibuta mengakibatkan krisis kemanusian yang parah. Manusia menderita dan berjuang untuk hidup ditengah-tengah ketidakpastian. Dalam situasi tersebut, kita dikuatkan dengan pesan Nabi Zakharia tentang Raja yang akan dating, yaitu Yesus Kristus dengan penuh kerendahan hati akan menghadirkan perdamaian dan menghapus peperangan. di seluruh dunia. Nas ini mengajak kita untuk mengikuti teladan Kristus dalam menghadirkan perdamaian dengan mengutamakan nilai-nilai kasih dan kerendahan hati sehingga kita hidup adil, damai dan harmonis; baik dalam keluarga, di tempat pengabdian dan kerja, dalam gereja dan Masyarakat. Ingatlah: “Damai itu Indah”.

 Doa: Roh Kudus tuntun hati setiap manusia untuk menhadirkan perdamaian bukan kekerasan dan peperangan,  amin. 

 

Sabtu, 21 Desember

Lukas 1 : 67 - 80

 Bersoraklah Karena Keselamatan Dan Pelepasan Dari Tuhan!

 

K

ami mengucap syukur kepada Tuhan Yesus yang senantiasa menyertai dan menuntun Sekolah Minggu Tunas Pekabaran Injil (SMTPI) di usia yang ke-68Tahun. SMTPI merupakan wadah pembinaan gereja, dimana gereja terpanggil untuk mendidik dan mengajar anak-anak agar mengenal dan mempercayai Tuhan. Tugas ini mutlak dilakukan oleh pelayan gereja, orang tua dan semua warga gereja. Tugas mendidik dan membina juga dilakukan oleh Zakharia dan Elisabet sebagai orang tua kepada Yohanes Pembaptis sehingga ia bertumbuh dengan fisik yang sehat dan iman yang kuat (ay.80) dalam mempersiapkan tugasnya kelak. Anak adalah generasi keluarga, gereja, bangsa dan negara. Karena itu, orang tua dan pelayan wajib membimbing, mendidik dan membentuk mereka dengan cinta kasih dan nilai-nilai yang baik supaya mereka bertumbuh dan berakar didalam Tuhan menghadapi tantangan zaman dan memiliki masa depan yang cerah.

Doa: Tuhan, tuntunlah kami sebagai orang tua dalam melaksanakan tugas mengajar dan mendidik anak. Amin.



Minggu, 22 Desember

Yesaya 65 : 17 - 25

                                             Janji Tuhan Memulihkan Dan Menghidupkan

 

T


ema utama kitab Yesaya adalah “Tuhan Menyelamatkan”. Dapat dikatakan bahwa sejarah Israel adalah sejarah bersama Tuhan yang menyelamatkan terutama pada saat Israel pulang dari pembuangan Babel (70 tahun). Melalui Nabi Yesaya Tuhan berjanji akan menciptakakan Yerusalem yang baru; yang dulu telah hancur dibangun kembali, yang dulu penuh dengan ratap tangis (penderitaan) akan bersorak-sorai. Selain itu, Tuhan akan memberikan umur panjang, kehidupan yang penuh berkat dan damai dimana tidak ada kekacauan dan penderitaan. Pesan ini mengingatkan kita tentang pentingnya berharap dan percaya pada janji Tuhan, meskipun masalah dan penderitaan datang silih berganti dalam hidup kita.Janji Tuhan tidak pernah gagal. Tuhan akan mengaruniakan berkat dan sukacita, dimana tidak ada lagi kesedihan, tangisan atau penderitaan bahkan Tuhan akan memenuhi kebutuhan kita dan akan menjawab setiap doa kita, amin. 

Doa: Roh Kudus tuntunlah kami hidup untuk tetap berharap dan percaya pada janji Tuhan, amin. 


Senin, 23 Desember

1 Korintus 14 : 33 


Hiduplah Dalam Damai Sejahtera

 

D

apat dibiliang bahwa dunia yang kita diami saat ini penuh dengan kekacauan, misalnya: demonstrasi secara anarkhi sampai peperangan. Kekacauan disebabkan oleh sikap ego, ketidakadilan sosial, perbedaan idelogi, persaingan, dll“. Apapun alasannya, kekacauan selalu membawa dampak yang negatif bagi hidup manusia, yakni stres, kecemasan, ketakutan bahkan penderitaan sampai kematian. Selain itu, kekacauan menimbulkan perpecahan; baik dalam keluarga, gereja maupun masyarakat. Realitas bahaya kekacauan tersebut, membuat Paulus menasehati jemaat di Korintus bahwa “Allah tidak menghendaki kekecauan, tetapi damai sejahtera”. Makna bagi kita saat ini adalah kita bertanggung jawab membawa damai sejahtera (cinta kasih, sukacita, kebaikan, keadilan, kesabaran, dll) kepada lingkungan dimana kita berada; baik lingkungan keluarga, antar tetangga, lingkungan tempat kerja bahkan relasi dengan sesama dari latarbelakang yang berbeda (suku, ras, agama) supaya “dimana ada kekacauan disitu ada kedamaian”.

Doa: Roh Kudus tuntulah kami membawa damai bagi sesama Amin.


Selasa, 24 Desember

       Lukas 1 : 26 - 28

                                                  

Sambutlah Yesus Sang Raja, Dengan Kerendahan Hati

 

H


ari ini umat kristiani di seluruh dunia mempersiapkan diri untuk merayakan Natal Kristus yang tinggal beberapa jam lagi. Untuk itu,  marilah kita siapkan hati untuk menyambut Tuhan Yesus, Sang Imanuel melalui pesan Alkitab, Lukas 1: 26-38. Perikop ini menceritakan tentang pemberitahuan kelahiran Yesus, dimana Maria seorang gadis sederhana dari Nazaret telah dipilih Allah untuk peran yang sangat besar dalam sejarah keselamatan umat manusia. Pemanggilan Maria ini dikarenakan ia memiliki kerendahan hati dan bersedia melaksanakan kehendak Tuhan dengan sikap taat dan setia,.Hal ini menunjukkan bagaimana Tuhan memilih siapa saja  termasuk, orang-orang biasa namun memiliki kerendahan hati dan bersedia melayani pekerjaan Tuhan dengan sukacita.

 DoaTuhan, kami sambut kelahiranMu dengan kerendahan hati, amin. 

 

Rabu, 25 Desember


Yohanes 1 : 1 - 18 

Percayalah, Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat!


H


ari ini semua orang percaya di seluruh dunia bersukacita merayakan Natal; memperingati kelahiran Tuhan Yesus Kristus ke dunia di kota Betlehem. Kita bersukacita merayakan peristiwa iman, sebab Injil atau Firman yaitu Kristus sebagai Tuhan menjadi manusia sejati yang lahir melalui Maria. Sejarah iman  yang sampai saat ini masih banyak orang yang menolak serta belum percaya dan menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Hal ini yang disaksikan oleh pengijil Yohanes dengan menyatakan bahwa IA ( Kristus ) ada di dunia ini tetapi dunia tidak mengenalNya, dan IA datang kepada milik kepunyaanNya tetapi orang-orang kepunyaanNya itu tidak menerimaNya. Hal ini gambaran dari bangsa Yahudi yang menolak dan menyalibkan Tuhan Yesus. Namun bagi yang menerimaNya akan diberi kuasaNya untuk menjadi anak-anak Allah yaitu mereka yang percaya dalam namaNya. Kita sekeluarga termasuk kelompok yang mana, menolak atau menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat? Semoga di hari Natal ini kita terus diingatkan dan dikuatkan untuk meneguhkan pengakuan kita menerima dan percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Kita juga mampu untuk meneruskan kepada mereka yang belum percaya melalui sikap kita.

 Doa: Di hari natal ini, berkati kami Tuhan agar kami tetap teguh dalam percaya kami kepada Tuhan .Amin.



Kamis, 26 Desember


 

                                                        Yohanes 1 : 29 - 34  

Roh Kudus Membuka Mata Iman Kita Untuk Mengenal Tuhan Yesus

 

K

esaksian Yohanes pembaptis menunjukkan bahwa ia belum mengenal Tuhan Yesus yang datang ke dunia sebagai Anak Allah. Oleh tuntunan Roh Kudus yang turun dari langit seperti burung merpati dan tinggal kepada Tuhan Yesus, menjadi tanda kepada Yohanes akan pengenalan kepada Tuhan Yesus sebagai Anak Allah. Yohanes pun bersaksi bahwa kalau ia membaptis dengan air, maka Tuhan Yesus akan membaptis orang percaya dengan Roh Kudus. Artinya siapa yang percaya akan menerima pencurahan karunia Roh Kudus yang menuntun pada pengenalan yang benar kepada Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Kita juga merindukan pencurahan dan tuntunan kuasa Roh Kudus agar kita selalu bertumbuh dalam pengenalan yang benar kepada Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita. Seringkali kita ditutupi dan disilaukan oleh dunia dengan segala kekuatan dan godaan si pencoba sehingga membuat mata iman kita menjadi kabur. Kita menjadi orang-orang yang bimbang, kuatir dan takut ketika dihantam oleh badai dan gelombang hidup ini. Itulah sebabnya, penting untuk iman dan percaya kita yang teguh agar mata iman kita selalu terang benderang untuk melihat Tuhan Yesus selalu hadir dan menyertai perjalanan hidup kita.

Doa Tuntun kami dengan kuasa Roh KudusMu agar kami mampu untuk melihat dan mengenal Tuhan dengan benar. Amin.



Jumat, 27 Desember

Lukas 2 : 21 - 40




Taat dan Setia Bersaksi

 

K

arya Allah yang besar, agung dan mulia melalui kedatangan Tuhan Yesus Kristus ke dalam dunia telah dinubuatkan oleh para nabi. Allah pun memakai orang-orang saleh dan benar yang tetap menjaga iman dan ketaatan mereka pada Tuhan untuk menyaksikan kegenapan nubuatan para nabi itu. Penginjil Lukas menyaksikan tentang Simeon dan Hana seorang nabiah yang berjumpa dengan Yesus, saat dibawa oleh orang tuanya; Yusuf dan Maria, ke bait Allah untuk di sunat. Simeon dan Hana bersukacita di masa lanjut usia, sebab oleh tuntunan Roh Kudus, mereka dapat menyaksikan kegenapan nubuatan janji Allah dalam kehadiran Tuhan Yesus. Penantian mereka tidaklah sia-sia dan saatnya mereka akan kembali kepada Allah Bapa di Sorga dengan penuh sukacita. Sebuah keteladanan bagi kita dalam masa penantian kembali Tuhan Yesus sebagai Raja dan Hakim pada kali yang kedua. Pentingnya tuntunan Roh Kudus, agar kita menjadi anak-anak Allah yang selalu taat dan setia kepada tugas pelayanan dan kesaksian, agar semua orang pun menjadi percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

 Doa:  Tuntun kami Tuhan agar kami senantiasa belajar dari Firman Tuhan yang mengingatkan kami agar selalu taat kepadaMu. Amin.-

 


Sabtu, 28 Desember

                                                                                     Lukas 2 : 41 - 52    

Kedamaian Dalam Kendali Tuhan


H

idup dalam kedamaian merupakan dambaan setiap keluarga, dimana masing-masing orang saling menasehati, memperhatikan untuk kebaikan dan kemajuan bersama. Sebagai sebuah keluarga, Yesus pun bertumbuh besar dalam pendampingan dengan penuh cinta kasih dari Yusuf dan Maria sebagai orang tua. Kecintaan itu berwujud saat mereka kembali ke Yerusalem dan berusaha mencariYesus.Tiba di bait Allah, mereka menemukan Yesus sementara bersoal jawab dengan alim ulama. Maria kemudian menyatakan kegelisahannya sebagai orang tua dan dijawab oleh Yesus bahwa Ia harus berada di rumah BapaNya. Maria harus mengerti dan menerima Yesus dalam panggilannya sebagai Tuhan dan Mesias. Yesus bertanggung jawab mengajarkan kebenaran yang membawa kedamaian bagi seluruh dunia. Sebagai orang tua, kita harus menunjukkan perhatian kepada anak-anak agar keberadaan mereka aman, tenteram dan damai. Namun, kedamaian tidak selalu berada dalam kendali kita. Kedamaian berasal dari Tuhan dan berlangsung dalam penyataan tentang kebenaran yang dikehendakiNya. Tanggung jawab pendampingan harus terus kita lakukan dalam keluarga supaya kedamaian yang sesungguhnya itu dapat diperoleh dan dapat pula dinyatakan.

 Doa: Roh Kudus pimpin kami untuk memahami kedamaian yang berasal dari padaMu. Amin. 

 

Minggu, 29 Desember

Mazmur 111 : 1 - 10

 Bersyukurlah Atas Kebaikan Tuhan

 

T

anpa terasa kita sudah berada di minggu terakhir atau minggu ke 52 dari tahun yang akan kita tinggalkan; 2024. Kita bersyukur dan memuliakan serta mengagungkan kebesaran kuasa Allah dalam cinta kasih Kristus dan Roh Kudus yang selalu menuntun, menyertai dan memberkati perjalanan hidup kita, mulai dari minggu pertama sampai terakhir di tahun 2024 ini. Dalam semua dinamika yang menjadi realitas hidup, kita harus mengakui bahwa kebajikan atau kebaikan Tuhan tidak pernah berubah. Kebaikan Tuhan sesungguhnya tidak berkurang ataupun surut, sekalipun kita tidak setia dan taat kepada Tuhan. Untuk itu, sebagai keluarga yang percaya pada kebesaran dan kasih Allah,kita patut memuji, memuliakan dan memasyurkan namaNya; Allah didalam Kristus, dengan selalu mengucap syukur yang tiada habisnya. Sebab siapakah kita; manusia yang hina dan berdosa ini? Kasih dan kemurahan Tuhan  yang  telah melayakkan kita sekeluarga untuk menikmati pemeliharaan dan seluruh kebaikanNya hingga hari ini.

 Doa Terima kasih Tuhan untuk pemeliharaan dan kebaikanMu. Amin.


Senin, 30 Desember


 Mazmur 112 : 1 - 10 

Takut Tuhan Adalah Sumber Kebahagian

 

M

asing-masing orang mengukur kebahagiaannya dan setiap orang memiliki ukuran kebahagian yang berbeda-beda. Ada yang bahagia karena mempunyai uang yang banyak, harta yang melimpah, mempunyai kuasa dan jabatan. Ada juga yang bahagia saat anak-anak sudah mendapat pekerjaan. Hal tersebut wajar saja. Menarik untuk kita renungkan melalui firman Tuhan saat ini, Pemazmur menyatakan berbahagialah orang yang takut akan Tuhan. Takut Tuhan  adalah pokok kebahagian bagi semua orang percaya. Kondisi yang baik atau pun buruk tak akan mengurangi kebahagiaan seseorang. Ia akan tetap berdiri teguh dan kokoh dalam segala situasi maupun kondisi sebab takut akan Tuhan menjadi kekuatan bagi orang yang selalu berbahagia. Takut Tuhan berarti mengagumi, mengagungkan dan memuliakan Tuhan dalam seluruh hidup orang beriman. Kata-kata dan sikap serta perilakunya selalu setia dan taat kepada perintah dan kehendak Tuhan. Demikianlah sebagai keluarga, kebahagiaan yang sejati akan kita peroleh, dengan hidup takut akan Tuhan.

 Doa Tuntun kami Tuhan agar hidup takut kepada Tuhan, supaya kehidupan kami selalu bahagia. Amin.- 

 

Selasa, 31 Desember

Mazmur 115 : 1 - 18


Terima Kasih Atas Tuntunan dan Penyertaan Tuhan

P


uji Tuhan!  Kita semua telah tiba di hari terakhir, hari yang ke 365 di tahun 2024 dengan selamat. Tidak ada yang dapat diungkapkan selain ucapan syukur atas kemurahan dan kebaikan Tuhan Allah Sang Pencipta serta Pemelihara kehidupan semua makhluk di alam semesta ini terkhusus umat manusia. Pemazmur menyaksikan kebesaran kuasa Tuhan yang tiada tertandingi oleh kuasa dan kekuatan apapun dunia ini. Ketika kita disini sampai di waktu terakhir penghujung tahun ini, kita mungkin akan bertanya siapakah kita sehingga patut memperoleh segala kebaikan Tuhan? Kita adalah manusia yang penuh dengan segala kelemahan, keterbatasan oleh karena keberdosaan kita. Tidak ada sesuatupun yang dapat kita banggakan dan andalkan, saat kita merenung sejenak di penghujung akhir tahun ini. Kita hanya dapat mengatakan dengan hati yang bersyukur bahwa kasih sayang Tuhan sungguh tak terbatas. Bahkan, dengan cucuran air mata yang menetes karena berat pergumulan hidup yang terus menantang, kita hanya dapat mengatakan bahwa Tuhan sungguh baik. Kita tidak sendiri, sekalipun tertatih-tatih melangkah,suara Tuhan merdu terdengar : anakKu, AKU mengasihimu. AKU tidak akan meninggalkanmu, AKU selalu ada dan tetap ada untuk menemani, menuntun, menyertai dan memberkatimu sampai selama-lamanya. 


DoaTerima kasih Tuhan atas penyertaan dan tuntunanMu sehingga kami boleh tiba di penghujung tahun ini. Amin.-