Senin 01 Mei 1 Yohanes 2 : 1 - 6
Hiduplah Sama Seperti Kristus
Bulan baru telah kita masuki. Tanda rahmat dan penyertaan Allah tidak berkesudahan dalam kehidupan sebagai anak-anakNya. Menjadi anak Tuhan tidaklah mudah. Tidak juga cukup hanya diucapkan, melainkan mesti diaktakan. Artinya bahwa, setiap orang yang mengaku bahwa dia adalah anak Tuhan, bahwa Kristus ada dan hidup di dalam dirinya, wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup. Nas bacaan hari ini mau mengingatkan, janganlah berbuat dosa!. Namun, jika karena kelemahan kita berbuat dosa, janganlah takut dan menghukum diri sendiri. Kita mempunyai seorang pengantara kepada Bapa, yaitu Yesus Kristus. Dia-lah pendamaian untuk segala dosa manusia dan dosa seluruh dunia. Pendamaian yang dikerjakan Allah melalui Kristus itu, mewajibkan kita hidup menuruti perintah-Nya. Dengan begitu sempurnalah kasih Allah di dalam kita dan itu tandanya kita ada di dalam Dia. Jika kita ada di dalam Dia, maka wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup. Wajib berarti sesuatu yang harus dilakukan. Kita memang bukanlah anak-anak Tuhan yang sempurna, tetapi keinginan untuk selalu menjauhkan diri dari dosa dan meminta Roh Kudus mengendalikan, membuat kita mampu hidup sesuai dengan kehendakNya.
Doa: Ya Kristus Tuhan, tolonglah kami untuk hidup semakin meneladani-Mu. Amin.
Selasa, 02 Mei 1 Yohanes 2 : 7 - 11
Hiduplah Damai Dengan Saudara!
Refrein KJ. 424, “Bersinar, bersinar, itulah kehendak Yesus. Bersinar-bersinar, aku bersinar terus.” Sesungguhnya mengandung pesan teologis yang penting bagi kita. Kehidupan orang percaya memang harus menjadi terang untuk menerangi kegelapan di sekitar. Bagaimanakah caranya, kita tetap hidup sesuai kehendak Allah untuk menjadi terang? Tidak ada cara lain selain hidup mengasihi saudara. Hubungan dengan saudara sangat penting untuk diperhatikan. Seseorang yang mempunyai hubungan yang baik dengan Tuhan akan diwujudnyatakan dengan manisnya hubungan bersama saudaranya. Hubungan baik yang manis itu merupakan cerminan kasih kepada Tuhan. Karena firman Tuhan mengingatkan, “barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang kelihatan, tidak mungkin ia mengasihi Allah yang tidak kelihatan”. Sehingga setiap orang yang telah mengenal Allah akan senantiasa menjaga relasi yang baik dengan saudaranya. Melalui hubungan yang baik kita sedang menampilkan terang kasih Kristus. Tidak mungkin kita yang percaya menampilkan terang kasih Kristus, jika kebencian, irihati, dendam, perselisihan masih ada di dalam diri terhadap saudara. Marilah mengerti kehendak Tuhan dengan menjalankan kasih yang sesungguhnya bagi semua saudara. Siapa membenci saudaranya, dia masih hidup dalam kegelapan. Keluarlah dari kegelapan itu! Hiduplah damai dengan saudara !
Doa: Ya Allah, kami mau hidup seturut dengan kehendakMu tetap mengasihi saudara, Amin.
Rabu, 03 Mei Roma 3 : 21 - 26
Yesuslah Jalan Pendamaian
Betapa penting dan agung karya Yesus Kristus yang menjadi jalan pendamaian. Kasih karunia Tuhan itu tersalur kepada semua orang agar menerima keselamatan. Tetapi siapa yang mau diselamatkan, haruslah beriman dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Benar, bahwa Yesus sudah mati untuk menyelamatkan seisi dunia, tetapi hanya bagi yang percaya kepadaNya yang dapat menerima anugerah keselamatan itu. Iman kita sangat menentukan apakah dapat menerima kasih karunia Allah yang menyelamatkan. Itulah pembenaran karena iman. Karena itu, sesungguhnya di bawah kolong langit ini tidak ada satupun yang boleh bermegah, sebab hanya oleh kasih karunia kita diselamatkan. Atas kasih karunia ini kita bersyukur. Jika kita berbuat baik dan benar dalam hidup, itu sebagai tanda syukur karena telah diselamatkan. Konsep kekristenan ini penting bahwa kita berbuat baik dan benar bukan supaya diselamatkan. Kalau begitu pertanyaannya, apakah benar kita telah diselamatkan? Kalau iya, tunjukkanlah itu dalam perbuatan-perbuatan hidup tiap hari sebagai tanda bahwa kita mensyukuri keselamatan yang Tuhan beri. Mari masuk hari ini dengan bersyukur karena Tuhan Yesus telah menjadi jalan pendamaian bagi segala dosa kita.
Doa: Terima kasih ya Allah atas anugerah keselamatan dalam hidup kami. Amin.
Kamis, 04 Mei Mazmur 34 : 12 - 15
Orang Benar Berusaha Mencari Perdamaian
Ada tiga perilaku yang membawa manusia untuk menikmati kehidupan yang baik menurut pemazmur dalam nas bacaan hari ini. Pertama, orang yang dapat menjaga perkataan dari segala ucapan yang jahat dan menipu. Lidah adalah anggota tubuh yang sangat rentan untuk membawa kita kepada dosa dan kejahatan, seperti misalnya menyulut perkelahaian dan perpecahan, mengeluarkan kata-kata kotor, kutuk, dusta dan sebagainya. Karena itu, lidah harus dikuasai dan dikendalikan. Kedua, menjauhi segala yangjahat dan melakukan yang baik. Perilaku kejahatan bagi orang benar adalah sesuatu yang harus dijauhkan bahkan dihentikan dan sebaliknya lakukanlah kebaikan. Pikiran dan perbuatan baik dan benar akan membuat kita dan orang lain mengalami damai dan sukacita. Ketiga, orang yang mencari perdamaian dan berusaha mendapatkannya.Perdamaian atau hidup yang damai adalah kebutuhan semua orang. Tanpa damai, hidup kita tidak akan tenang, tenteram dan bahagia. Jadi sedapat-dapatnya kalau hal itu bergantung kepada kita, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang. Artinya selalu ada usaha untuk menjaga relasi baik dengan semua orang. Itulah tandanya kehidupan orang benar, selalu berusaha mencari perdamaian. Mulailah dari diri kita sendiri dan keluarga. Didikan dan ajaran dalam keluarga yang baik, membuat kita tahu mengendalikan lidah dan melakukan yang baik demi kedamaian tetap terjaga.
Doa: Ya Allah, berilah kami kemauan untuk hidup berdamai dengan semua orang, Amin.
Jumat, 05 Mei Amsal 21 : 2 - 9
Perempuan Yang Bersyukur dan Menjadi Pendamai
Sebesar apapun rumah, seindah apapun arsitekturnya, sebagus apapun intreriornya bahkan semahal apapun segala yang ada di dalamnya, tetap tidak akan pernah memberi rasa damai dan bahagia, kalau di dalamnya ada perempuan atau isteri yang suka bertengkar dan tidak tahu bersyukur. Ini mengungkapkan betapa seorang perempuan seharusnya menjadi penolong yang memberikan kedamaian dan kebahagiaan di dalam rumah. Seorang perempuan yang mampu menjadi pendamai dan menciptakan suasana bahagia adalah yang tahu bersyukur dalam segala hal. Dialah istri yang bijaksana atau berhikmat. Sebab hanya istri yang bijaksana dan berhikmat sajalah yang mampu bersyukur dan menjadi pendamai mulai dari dalam keluarga, dan menyebar ke dalam kehidupan sesama di lingkungan sekitar. Di hari Ulang tahun Wadah pelayanan Perempuan GPM yang ke 55 hari ini, nas bacaan firman Tuhan mengingkatkan kita untuk Bersyukur atas berkat penyertaan Tuhan bagi semua perempuan GPM. Karena kasih Tuhanlah perempuan terus menjadi berkat. Kiranya berkat pertambahan usia, menginsprasi semua perempuan GPM untuk terus menjadi perempuan- perempuan pendamai yang menghadirkan karya- karya kebaikan dan kedamaian.
Doa: Tuhan, jadikanlah kami perempuan yang bersyukur dan pendamai. Amin.
Sabtu, 06 Mei Roma 14 : 19
Kejarlah Damai Sejahtera
Bersyukurlah karena Tuhan menciptakan kita dengan tujuan agar hidup dapat berguna bagi sesama. Setiap kita punya potensi dan kemampuan untuk melakukan sesuatu yang dapat berdampak dalam kehidupan orang lain. Dengan kata lain kita diciptakan untuk dapat saling membangun. Untuk itulah setiap kita harus menghargai, menerima dan memberi ruang atau kesempatan bagi orang lain untuk mengembangkan diri dan menampilkan sesuatu yang berguna. Rasul Paulus dalam nas bacaan hari ini menegaskan bahwa memang selalu diperlukan tekad untuk mengejar sesuatu yang mendatangkan damai sejahtera dan yang saling membangun. Tidak semua orang memiliki tekad seperti itu. Ada yang lebih suka menjatuhkan dan membuat kehidupan orang lain kehilangan damai sejahtera. Ada yang cenderung menjadi penghasut dan membuat kehidupan yang damai menjadi terganggu. Jauhkanlah hidup kita dari sikap yang demikian. Sebaliknya teruslah mengejar segala sesuatu yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun dalam hidup. Jangan ada yang berkecil hati dan berkata bahwa dirinya tidak berguna atau tidak bisa melakukan apa-apa. Sebab sekecil apapun hal yang dilakukan demi kebaikan dan kesejahteraan hidup bersama, yakinlah! itu akan memberi dampak yang besar.
Doa: Bapa, kami akan terus mengejar damai sejahtera dan hidup saling membangun. Amin.
Minggu, 07 Mei Amsal 2 : 1 - 22
Mencari Hikmat
Penulis kitab Amsal mendorong kita untuk bertekun dalam mencari sesuatu yang jauh lebih berharga dari segala yang ada dalam hidup, yaitu hikmat. Mencari hikmat sama artinya kita mencari Tuhan. Sebab hikmat itu bersumber dari Tuhan. Untuk mendapatkan hikmat yang menuntun kepada jalan yang benar, maka yang harus dilakukan adalah hidup takut akan Tuhan. Hal itu nampak dari kesetiaan kita mencari Tuhan dengan segenap hati. Mau mendengarkan nasehat dan perintah Tuhan, baik ketika membaca Firman Tuhan dari Alkitab, maupun saat merenungkan dan melakukannya dalam hidup. Kita pun diharapkan selalu berseru kepada Tuhan Sang Sumber hikmat. Jangan pernah memulai hari baru tanpa berseru memanggil nama Tuhan dalam doa. Itulah kekuatan kita dalam menjalani kehidupan. Ibarat mencari harta yang terpendam, dibutuhkan ketekunan dan kerja keras untuk mencari hikmat. Mencari hikmat atau mencari Tuhan bukan hanya di saat-saat tertentu. Mencari Tuhan dalam susah maupun senang, dalam keadaan sehat atau sakit, saat untung ataupun rugi. Mencari Tuhan di segala waktu, tempat dan keadaan. Hanya demikianlah kita boleh beroleh karunia dari Tuhan, yakni hati yang paham untuk menapaki jalan-jalan kehidupan sesuai kehendakNya.
Doa: Ya Tuhan, mampukanlah kami agar senantiasa hidup dalam hikmat. Amin.
Senin, 08 Mei Amsal 8 : 10 - 13
Hikmat itu Harta yang Tidak Ternilai
Emas, perak dan permata, siapakah yang tidak mengenal dan menginginkan benda- benda ini? Benda-benda yang berharga dan punya nilai yang tinggi dalam kehidupan manusia dan dijadikan ukuran untuk status seseorang. Baik status ekonomi maupun status sosial seseorang dalam masyarakat. Tidak heran banyak orang berlomba-lomba memiliki benda-benda tersebut. Penulis Amsal dalam nas ini hadir dengan satu pernyataan yang kontras dengan kesukaan manusia terhadap benda-benda tadi. Ia mengatakan ada yang jauh lebih berharga dari semua benda itu, yaitu hikmat. Mengapa hikmat lebih tinggi dari benda-benda berharga tadi? Karena hikmat memampukan seseorang untuk melihat segala sesuatu dari sudut pandang Allah. Apa yang baik dan benar dan sesuai dengan kehendak Allah. Dengan kata lain, hikmat mendidik orang untuk bagaimana menjalani hidup ini dengan baik sesuai kehendak Allah sehingga hidupnya menjadi berguna. Inilah harta yang tidak ternilai yang ditawarkan hikmat, yang tidak akan lenyap dan jika dikembangkan akan sangat berarti dalam membangun kehidupan bersama. Bukankah ini yang dibutuhkan ditengah banyaknya perbedaan di antara kita yang dapat membawa pada keretakan dan perpecahan dalam keluarga, jemaat dan masyarakat?. Di sinilah kita harus menyadari betapa hikmat diperlukan. Maka jika kita kekurangan hikmat, Mintalah pada Tuhan Sumber Hikmat itu!
Doa: Ya Allah, berilah hikmat-Mu, sebab itu lebih berharga dari perak. emas dan permata.
Amin.
Selasa ,09 Mei Amsal 8 : 14 - 21
Hiduplah Dalam Hikmat
Salah satu prinsip hidup yang penting bagi semua orang percaya yaitu hidup dalam hikmat. Dikatakan demikian karena ketika hidup di dalam hikmat, maka kita dapat menentukan sikap dan tindakan yang benar. Inilah yang ditegaskan oleh penulis bahwa di dalam hikmat ada nasihat, pertimbangan, pengertian dan kekuatan (ay. 14). Pernyataan ini jelas, sebab hanya dengan hikmat saja para raja, pembesar, para bangsawan dan hakim di bumi dapat memerintah serta menetapkan keadilan (ay. 15-16). Tidak hanya itu, penulis juga menegaskan bahwa di dalam hikmat kita dapat memperoleh berkat berupa kehormatan, keadilan dan kekayaan (ay.18).Kebenaran firman Tuhan saat ini mengajarkan kita baik secara pribadi maupun keluarga, untuk terus hidup dalam hikmat. Karena hikmat lebih berharga dari apapun juga dan ia akan senantiasa menuntun seluruh jalan kehidupan kita, sesuai dengan kebenaran dan keadilan. Dengan hikmat juga kita pun akan menuai berkat-berkat Tuhan melalui setiap tanggungjawab kerja yang ditekuni dan dijalani. Sebagai orang percaya, kita diingatkan agar terus meminta hikmat dari Tuhan dan hidup di dalamnya. Biarlah hikmat Tuhan senantiasa menyertai kita dalam menjalankan peran masing-masing sebagai anggota keluarga (papa, mama dan anak- anak). Hiduplah senantiasa dalam hikmat Tuhan dan selamat menikmati setiap berkat yang berasal dari pada-Nya.
Doa: Hikmat-Mu kami perlukan ya Tuhan untuk menjalani hidup ini dengan benar. Amin.
Rabu, 10 Mei Amsal 9 : 1 - 6
Hikmat Vs Kebodohan
Hikmat dan kebodohan merupakan dua hal berbeda yang saling bertolak belakang satu dengan yang lain. Karena saling bertolak belakang, maka tentu saja segala sesuatu yang dihasilkan oleh hikmat dan kebodohan juga berbeda. Perbedaan ini akan nampak dalam pikiran, sikap maupun tindakan yang dilakukan oleh manusia. Hikmat selalu menghasilkan kebenaran, sebaliknya kebodohan menghasilkan kefasikkan. Bagi Salomo, hikmat adalah hal yang sempurna dan di dalamnya telah tersedia segala sesuatu yang memberikan kehidupan. Hal ini berbeda dengan kebodohan, sebab kebodohan sama dengan tidak berpengalaman dan tidak berakalbudi (ay.4). Sebagai manusia, kita diberikan kebebasan untuk menentukan pilihan. Pertanyaannya ialah, apakah kita lebih memilih untuk hidup di dalam hikmat atau hidup di dalam kebodohan?. Kita diajarkan oleh kebenaran firman Tuhan saat ini bahwa betapa pentingnya meninggalkan kebodohan dan hidup dalam hikmat. Sebab dengan meninggalkan kebodohan arah hidup kita akan semakin berkualitas. Artinya, kita harus memiliki komitmen untuk meninggalkan atau membuang seluruh sikap dan tindakan hidup yang bertolak belakang dengan kehendak Allah. Camkanlah, hikmat akan menuntun pribadi maupun keluarga kita untuk menjalani hidup dalam kebenaran, karena permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan. Jadi, tinggalkanlah seluruh kebodohan yang selama ini melekat pada diri. Berdoalah kepada Tuhan dan senantiasalah meminta hikmat dari-Nya, agar kita dapat menata hidup serta melangkah dengan lebih baik ke depan. Ingatlah, jauhi kebodohan dan teruslah hidup dalam tutunan hikmat Allah.
Doa: Ajarilah kami Tuhan untuk meninggalkan kebodohan dan hidup dalam hikmatMu.
Amin.
Kamis, 11 Mei Amsal 4 : 1 - 13
Mendengar Didikan, Peroleh Hikmat
Menyandang identitas sebagai orang percaya, tidak serta merta menjamin sikap dan perbuatan sesuai identitas itu. Sebab tidak dapat disangkali bahwa banyak sekali orang percaya yang kehidupannya jauh dari kehendak Tuhan. Karena itu nasihat, didikan, petunjuk maupun pengajaran, merupakan tindakan penting yang harus didengarkan dan dilakukan oleh semua orang percaya. Hal seperti ini lah yang dikemukakan oleh penulis dalam bacaan kita saat ini. Salomo mendapatkan didikan dari ayahnya Daud dan ia pun memberi didikan kepada anak-anaknya. Salah satu hal yang mendasar dari didikan Salomo yaitu tentang hikmat. Sebab hanya dengan hikmat maka kita akan hidup dalam kesetiaan dan ketaatan kepada Allah atau yang disebut oleh Salomo dengan jalan lurus (ay. 11). Hikmat menuntun pada jalan lurus sehingga ketika berjalan dan berlari setiap langkah tidak akan terhambat dan tersandung. Artinya, hikmat akan menuntun pada kebenaran sehingga kita tidak salah dalam bersikap maupun bertindak. Firman Tuhan mengajarkan kita untuk tetap mendengar didikan serta beroleh hikmat dan hidup taat kepada Allah. Pengajaran seperti ini dapat diterapkan dalam kehidupan keluarga kita masing-masing. Biarlah didikan yang diberikan atau diterima dapat membuat kita memperoleh hikmat dan melalui hikmat itulah, kita tetap berpegang teguh pada setiap pengajaran Allah.
Doa: Tuhan tolonglah kami mendengarkan didikan, agar dapat memperoleh hikmat. Amin.
Jumat, 12 Mei Pkh. 7 : 11 - 22
Hikmat Memelihara Hidup
Hikmat sejati merupakan sesuatu yang berharga dan berasal dari Allah serta diberikan kepada orang-orang yang menaati-Nya. Karena hikmat berharga, maka tidak heran Pengkhotbah menyatakan bahwa hikmat merupakan suatu keuntungan. Keuntungan yang dimaksudkan ialah hikmat akan memelihara hidup dan memberi kekuatan bagi setiap orang yang memilikinya. Oleh sebab itu Pengkhotbah hendak mengajarkan kepada pendengarnya bahkan kita semua, betapa penting memiliki hikmat dalam menjalani hari- hari kehidupan. Sebab tidak semua dinamika hidup yang begitu beragam dialami oleh manusia, dapat dimengerti dan dipahami tanpa hikmat dari Allah. Karena itu hikmat diperlukan agar kita dapat melewati seluruh dinamika tersebut. Bahkan dengan hikmat dari Allah, kita dapat membedakan antara baik dan buruk, benar dan salah serta diberikan kemampuan untuk mengerti atau memahami hal yang sulit sekalipun. Karena hikmat hanya akan diberikan kepada orang-orang yang menaati Allah, maka untuk mendapatkannya kita harus hidup taat atau dengan kata lain takut akan Tuhan. Ketaatan itu harus diwujudnyatakan dalam cara berfikir, tutur kata, sikap maupun perbuatan yang kita lakukan dalam hidup. Gunakanlah hikmat dalam menjalankan peran maupun tanggungjawab baik dalam keluarga, di lingkungan pekerjaan, gereja maupun masyarakat. Ingatlah bahwa hikmat berharga dan orang yang memilikinya disebut beruntung, maka mintalah selalu hikmat dari Allah dan hiduplah dalam hikmat-Nya itu. Yakin dan percayalah hikmat dari Allah itu akan senantiasa memelihara hidup dan memberikan kekuatan bagi kita semua.
Sabtu,13 Mei Pkh. 10 : 10
Hikmat Membawa Keberhasilan
Setiap orang menginginkan keberhasilan dari pekerjaan yang dilakukannya. Untuk mendapatkan keberhasilan itu, tidak hanya dibutuhkan tenaga dan ketrampilan dalam mengerjakannya, melainkan juga hikmat. Inilah yang diingatkan pengkhotbah dalam nas bacaan ini. Jika besi menjadi tumpul maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat. Besi yang tumpul dan tidak diasah, tentu tidak akan berguna. Menggunakan besi yang tumpul dan tidak diasah, akan membuat tenaga menjadi habis terkuras tetapi hasilnya tidak maksimal. Inilah gambaran orang bodoh yang bekerja dengan mengandalkan kekuatan dirinya sendiri. Ia tidak mampu mengatur kekuatannya yang terbatas bahkan menggunakan tenaganya yang terbatas itu untuk melakukan hal-hal yang tidak berguna. Berbeda dengan orang yang mengandalkan Tuhan. Ia tidak menggunakan besi yang tumpul sebagai alatnya. Ia akan mengasah besi yang tumpul menjadi mata kapak yang tajam sehingga berguna menumbangkan pohon yang besar. Orang yang berhikmat, menjadikan firman Tuhan sebagai sumber kekuatannya. Tenaga dan kemampuan memang diperlukan untuk bekerja, namun yang membuat berhasil adalah hikmat. Karena itu, bekerjalah dalam dasar takut Tuhan. Bekerjalah sesuai dengan apa yang dikehendaki Tuhan, maka semuanya akan menjadi berhasil.
Doa: Ya Tuhan, berilah hikmatMu agar kami berhasil dalam bekerja, Amin.
.Minggu, 14 Mei Nehemia 2 : 11 - 20
Bangunlah Bangsamu
Kisah Nehemia jarang sekali diceritakan, namun kisah ini menjadi teladan sepanjang masa. Nehemia adalah seorang yang memiliki rasa kepedulian yang tinggi kepada orang lain, pada bangsanya. Oleh sebab itu, ketika Hanani, salah satu dari saudaranya, datang dan menggambarkan kehancuran kota Yerusalem, ia sangat sedih. Ia berkabung selama beberapa hari karena kesulitan yang menimpa bangsanya di Yerusalem dan Yehuda. Kepeduliannya membawanya pada keinginan untuk “pulang kampung” dan membangun kembali tembok Yerusalem yang hancur. Keinginannya begitu hebat, sebab hampir empat bulan penuh ia berdoa kepada Tuhan (Neh. 2:1), dengan air mata dan dengan tindakan puasa. Allah membuka jalan bagi maksud baik Nehemia. Ia mendapatkan restu dari Raja Artahsasta. Segala keberhasilan Nehemia dinyatakan dalam imannya, “karena tangan Allahku yang murah melindungi aku.” Ia membangun kembali bangsanya dengan tidak mencari keuntungan dari apa yang dibuat. Kita pun membutuhkan Nehemia-Nehemia baru dalam hidup ini untuk membangun bangsa dan negara ini. Kita dapat memulai segala sesuatunya seperti Nehemia; mulailah dengan doa. Milikilah semangat untuk bekerja dengan berkualitas. Merancang dengan baik dan melakukan apa saja yang berguna untuk kepentingan membangun bangsa. Ketika berhasil, janganlah meninggikan diri. Ingatlah, bahwa keberhasilan itu datang dari Allah, maka biarlah hanya nama-Nya saja yang layak dimuliakan.
Doa: Kuatkanlah tekad kami untuk terus membangun bangsa ini ya Tuhan, Amin.
Senin, 15 Mei Amsal 11 :10 - 11
Berkat Orang Jujur Mengembangkan Kota
Orang sering mengatakan, Jujur itu tanda orang yang lurus dan tulus hati. Ia tidak akan menyimpang, melainkan menyatakan yang sebenarnya dengan niat hati yang bersih. Orang jujur tidak suka berbohong atau melakukan kecurangan, sehingga dari sifatnya orang menjadi percaya. Pengamsal dalam nas bacaan hari ini menegaskan bahwa berkat orang jujur memperkembangkan kota, tetapi mulut orang fasik meruntuhkannya. Itu berarti, setiap orang yang bekerja dalam dasar kejujuran, hasilnya akan membawa berkat dan kemajuan bagi kehidupan orang banyak. Sebaliknya, orang yang bekerja dalam ketidakjujuran, laksana mulut orang fasik yang menghancurkan kehidupan. Dengan perkataan bohong, penuh tipu muslihat, seseorang bisa menghancurkan maksud dan tujuan yang baik. Maka suatu kota atau bangsa tidak pernah akan mengalami kemajuan, jika dipimpin oleh orang-orang yang demikian. Hanya demi kepentingan diri dan bukan ketulusan untuk melayani orang banyak. Firman ini mengingatkan kita marilah bekerja dengan jujur, karena berkat orang jujur menjadi sumber kebaikan, bagi hidup kita dan orang lain. Berkat orang jujur memprkembangkan kota.
Doa: Tuhan, tolong kami untuk bekerja dan melayani dengan jujur. Amin.
Selasa, 16 Mei Amsal 14 : 34
Kebenaran Meninggikan Derajat Bangsa
Kebesaran dan derajat suatu bangsa bukanlah terletak pada seberapa maju teknologinya, atau seberapa besar armadanya. Kebesaran suatu bangsa terletak pada bagaimana pemimpin dan rakkatnya menegakkan dan menjunjung kebenaran. Banyak masalah yang terjadi dan itu berakar dari pudarnya kebenaran lalu digantikan dengan berbagai tipu daya dan sandiwara. Banyak orang hanya memperkaya diri. Membuat hokum dibengkokan, menggelapkan dan memutarbalikan kebenaran dalam suatu peradilan. Orang menjadi takut melakukan dan menyuarakan kebenaran karena akan dianggap sebagai perusuh. Hikmat salomo dalam nas ini menegaskan bahwa hanya kebenaranlah yang meninggikan derajat bangsa, tetapi dosa dan kejahatan akan menjadi noda yang mencoreng kehidupan bangsa. Ketika kebenaran semakin langka ditemukan, maka ini adalah tugas gereja dan tugas kita semua untuk terus berdoa supaya Tuhan mengendalikan bangsa ini.. Memberikan bangsa ini suatu generasi baru yang tangan dan hatinya murni. Generasi yang selalu mencari wajah Tuhan serta kebenarannya. Kitalah yang harus tampil sebagai model yang menyuarakan dan melakukan kebenaran. Kebenaran sangat erat dengan keadilan. Hilangnya nilai-nilai kebenaran akan berdampak bagi kehidupan bangsa. Nilai kebenaran adalah nilai yang berkenan kepada Allah, maka marlahi kita menjalankan pekerjan dan panggilan di hari ini dengan sebaik-baiknya dalam landasan kebenaran.
Doa: Tuhan, buatlah kami mengerti bahwa dengan hikmat hidup kami terpelihara. Amin.
Rabu, 17 Mei Ester 8 : 1 - 17
Menjadi Berkat Bagi Sesama
Kisah Ester memberi tiga pesan penting bagi kita yakni : pertama, kedudukan/jabatan/kekuasaan dan kesempatan haruslah dipergunakan sebaik- baiknya untuk memperjuangkan kehidupan yang membawa sukacita dan damai sejahtera bagi sesama. Kedua, relasi-relasi kekeluargaan mestinya menjadi kekuatan kerjasama untuk memberdayakan sesama. Ketiga, sebagai seorang perempuan yang selalu terasah pada dimensi rasa atau emosinya sehingga cepat berbelas kasih dan peduli pada yang lain sebaiknya menjadikan hal ini sebagai kekuatan untuk menjadi bermakna bagi yang membutuhkan. Apa yang dilakukan Ester mengingatkan saya pada perjuangan Martha Christina Tiahahu seorang perempuan Maluku yang sejak umur 17 tahun telah ikut serta mengangkat senjata melawan penjajah. Ia rela berkorban dan berani melakukannya demi kemerdekaan seluruh rakyat Indonesia. Tindakan kedua perempuan ini, Ester dan Tiahahu hanya dapat dilakukan karena memiliki komitmen dan tekad yang kuat bahwa hidup harus bermakna bagi yang lain. Saat ini orang Kristen yang memiliki jabatan/kekuasaan kadang lupa atau mengabaikan komitmen dan tekad seperti itu. Keinginan memperkaya dan memuaskan diri dengan banyaknya kesempatan yang diperoleh cenderung menjadi pilihan utama bagi orang-orang seperti ini. Jika ada ikatan kekeluargaan, maka hanya dipakai untuk kepentingan diri dan kelompoknya. Sebagai orang beriman, menjadikan hidup sebagai berkat bagi sesama merupakan wujud menyaksikan Kristus. Memberlakukan sikap seperti ini dalam kehidupan berbangsa sangat menolong pembangunan bangsa kita.
Doa: Kami bertekad untuk menjadi berkat bagi sesama. Amin
Kamis, 18 Mei Kisah 1 : 6 - 11
Mengucap Syukur dan Bersaksi
Kenaikan Yesus Kristus ke sorga menjadi momentum perayaan iman bagi semua orang Kristen. Kita mengingat kembali karya penyelamatan dan kemuliaan Kristus sebagai Anak Allah dan mengimani karya tersebut dengan melakukan tanggung jawab kesaksian sebagai murid-muridNya. Ketika malaikat mengatakan kepada para murid : “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit?...Pertanyaan ini hendak mengusik rasa terpesona atau kekaguman para murid terhadap cara Yesus naik ke sorga dengan terus menatap ke langit. Para murid harus segera memfokuskan diri pada tugas mereka untuk memberitakan injil ke semua tempat. Rasa syukur mereka pada Yesus yang bangkit dan telah menang atas maut harus dinyatakan melalui kesaksian yang benar. Roh Kudus menjadi jaminan kuasa Tuhan yang akan senantiasa menyertai mereka. Sebagai orang beriman, momentum perayaan Kenaikan Tuhan Yesus ke sorga ini juga kita responi dalam rasa syukur untuk mengingatkan pada tugas pemberitaan Injil. Kita tidak boleh terus menerus terbawa pada kesukacitaan iman karena melihat atau mengetahui peristiwa iman yang terjadi. Kita harus mampu menyatakan iman tersebut dalam kata dan perbuatan sebagai saksiNya. Keluarga menjadi tempat yang penting untuk menyaksikan dan memuliakan Tuhan yang telah bangkit dan naik ke sorga.
Doa: Tuhan, tolonglah kami untuk menjadi saksiMu. Amin.
Jumat, 19 Mei 2 Taw. 17 : 10 - 13
Ketaatan Sebagai Jaminan Berkat
Yosafat, Raja Israel yang menggantikan ayahnya Raja Asa. Kehidupan yang ia jalani dan kepemimpinannya atas Israel dilakukan dengan hidup menurut perintah-perintah Allah. Berbeda dengan ayahnya yang hingga akhir hidupnya tidak mencari pertolongan Tuhan. Ketaatan Raja Yosafat kepada Allah kemudian mendatangkan berkat bagi kerajaan Israel. Kerajaannya kuat dan kokoh. Seluruh Yehuda pun memberikan persembahan kepadanya hingga ia menjadi raja yang kaya dan terhormat. Kerajaan di negeri-negeri sekeliling Yehuda tidak berani berperang melawan Yosafat, sebaliknya mereka membawa persembahan kepadanya. Yosafat pun makin lama makin kuat dan dengan kepintarannya mengatur bangsanya sehingga segala sesuatu tersedia baginya dan bagi bangsanya. Di zaman sekarang ini, mencari pemimpin seperti Raja Yosafat tentunya sulit untuk ditemukan. Loyalitasnya melayani bangsa Israel disertai komitmennya untuk selalu mengikuti perintah Tuhan dan senantiasa hidup takut Tuhan menjadi modal utama yang mendatangkan berkat bagi hidupnya dan bangsanya. Sebagai orang percaya, tugas dan kerja yang kita lakukan dimana saja dan kepada siapa saja tidak cukup hanya dengan kesungguhan hati, rajin dan loyal melakukannya. Ketaatan pada Tuhan dan ketergantungan pada pertolongan-Nya harus juga menjadi gaya dalam kerja bahkan kepemimpinan kita. Dengan demikian, kita dapat terus menyaksikan dan menghitung berkat Tuhan dalam kehidupan ini.
Doa: Kami akan senantiasa taat kepada-Mu, ya Tuhan. Amin.
Sabtu, 20 Mei 2 Taw. 32 : 1 - 8
Berperanlah Sebagai Pemimpin Yang Bijak!
Kehidupan ini dengan berbagai dinamikanya merupakan perjuangan iman bagi setiap orang percaya. Sama seperti yang dilakukan oleh Raja Hizkia. Ia tahu bahwa ada tangan besar yang menyertainya lebih dari pada yang menyertai bangsa Asyur. Selain rakyat yang bersama dengannya, ada Tuhan Allah yang senantiasa menyertai Hizkia. Hizkia meyakini penyertaan Allah itu sehingga ia bertindak dan melakukan apa yang baikdan mendatangkan keselamatan bagi bangsanya. Ia berunding dengan para panglima dan pahlawannya. Suatu sikap yang bijaksana sebagai pemimpin. Sekalipun ia adalah raja namun ia tidak membuat keputusan sendiri. Ia membutuhkan pandangan orang lain dan bekerjasama dengan semua orang di negaranya. Ia membangun sinergisitas dalam upaya pembangunan. Sebagai pemimpin, ia juga menjadi motivator ulung yang mampu menyemangati dan menumbuhkan keparcayaan di hati rakyatnya. Hizkia sangat paham dengan kondisi psikologi rakyatnya karena lawan mereka adalah Asyur. Hizkia memainkan peran-peran pendampingan dan penguatan yang luar biasa bagi rakyatnya. Tipe kepemimpinan seperti ini sangatlah ideal dan mudah diterima dimana saja. Sayangnya, kita lebih sering menemukan pemimpin yang mau berusaha mengenal dan memahami orang-orang yang ia pimpin ketika ia memiliki kepentingan atau tujuan tertentu bagi dirinya. Pemimpin Kristen haruslah tidak demikian. Bahkan ia mesti tahu bahwa kerjanya hanya bisa berhasil jika mendapatkan dukungan dari banyak orang dan Tuhan yang memberkati
Doa: Tuhan, mampukanlah kami menjadi pemimpin yang bijaksana. Amin
. Minggu,21 Mei Ulangan 8 : 1 - 20
Menjauhlah Dari Pekerjaan Yang Menyangkal Iman!
Kerja keras merupakan cara yang tepat untuk memperoleh apa yang diimpikan atau dicita-citakan oleh seseorang. Tapi bagaimana ia melakukan kerja keras itu, selalu menjadi pertanyaan pada bagian akhir ketika sudah melihat hasil kerja orang tersebut.Kerja benar atau tidak benarkah yang telah dilakukannya? Pertanyaan itu pun mengikuti pertanyaan pertama tadi. Kitab Ulangan secara detail dan berulang-ulang dalam penekanannya menguraikan tentang hal memperoleh berkat Tuhan. Setiap orang dapat menikmati segala yang baik dalam kehidupannya bukanlah semata-mata karena kekuasaan dan kekuatan tangannya bekerja, melainkan anugerah Allah bagi kehidupannya. Allah melimpahinya dengan berkat karena Allah berkenan dengan kehidupannya yang takut Tuhan dan setia pada perintah-perintahNya. Karena itu, Allah terus memberikan kekuatan baginya untuk bekerja dan mendatangkan hasil yang banyak dari yang dikerjakannya tersebut. Bekerja dengan cara demikian bagi orang percaya haruslah dimulai dari diri sendiri. Takut pada Tuhan harus menjadi penuntun baginya untuk bekerja keras. Ia harus mengandalkan Tuhan yang memberikan kekuatan dan kemampuan baginya untuk bekerja. Untuk itu, kerendahan hati dan penyerahan hidup kepada Allah menjadi juga cara beriman yang harus dinyatakan oleh orang Kristen saat bekerja. Ada banyak tawaran di sekitar kita supaya pekerjaan yang kita lakukan tidak menguras banyak tenaga dan dapat memberi hasil yang berlimpah. Tapi jika hal tersebut membuat kita menyangkali iman, maka sebaiknya jangan kita melakukannya. Sebab pada akhirnya kita akan menuai kesusahan dan penderitaan.
Doa: RohMu yang menolong kami untuk bekerja dengan benar. Amin
Senin, 22 Mei Yeremia 17 : 11
Jangan Serakah!
Orang yang bekerja dengan benar akan memperoleh hasil yang mendatangkan kehidupan berdamai sejahtera dan pada akhir hidupnya akan dianggap orang baik. Kalimat ini mungkin dapat dibaca secara berbeda dengan orang yang bekerja secara tidak halal seperti yang dikatakan dalam nas bacaan hari ini. Yeremia menyampaikan cara hidup seperti ini sebagai orang serakah. Keserakahan yang menjadi gaya hidup sebagian orang di Israel telah mendatangkan penindasan bagi yang lemah. Orang yang kuat, yang kaya dan yang punya kekuasaan pun semakin lebih kuat dan mengabaikan mereka yang dipandang kecil dan miskin dalam masyarakat. Mereka tidak memiliki hati kasih sebab mereka hanya memikirkan diri sendiri. Keserakahan terkadang mengintai karakter kekristenan kita. Kita sering menjumpai sikap serakah pada beberapa orang yang telah mengakibatkan kesusahan bagi orang lain. Tak sedikit diantara mereka menggunakan nama lembaga dan peraturan tertentu -belum tentu itu benar- untuk memperoleh apa yang mereka inginkan. Apa yang sering disebut money oriented menjadi cara berpikir dan berperilaku dari orang-orang seperti ini. Jika demikian maka karakter kekristenan kita sesungguhnya telah kehilangan Roh Allah. Perubahan dan pemulihan tentunya harus segera kita lakukan, supaya hidup kita tidak dimakan habis oleh ngengat keserakahan.
Doa: Tuhan, tolonglah kami supaya tidak serakah dalam bekerja. Amin.
Selasa, 23 Mei Amsal 10 : 2 - 5
Jangan Menjadi workakholic!
Kebenaran hidup dan berkat selalu berjalan beriringan dalam setiap nasihat bijak Amsal. Penulis menegaskan tentang ketercukupan kebutuhan hidup hingga kekayaan dapat diperoleh seseorang karena melakukan hal-hal yang benar. Hal yang benar tersebut merupakan juga sikap seseorang untuk bekerja dengan rajin dan bijaksana mengatur waktu kerjanya. Dalam dunia kerja terkadang seseorang dianggap rajin bekerja ketika dia datang pagi-pagi ke kantor dan pulang larut malam, bahkan mungkin juga bekerja sepanjang hari. Orang seperti ini disebut workakholic oleh Bryan Robinson Ph.D, seorang ahli terapi psikologis (Jurnal entrepreneur). Salah satu tipe dari orang seperti ini menjadi sangat perfeksionis. Mereka bekerja karena obsesi yang berlebihan pada kesempurnaan. Mereka takut gagal atau tidak memenuhi target pekerjaannya. Mereka bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Salah satu dampak dari tipe orang seperti ini adalah mereka sulit memiliki waktu luang bersama dengan orang lain. Dalam kehidupan keluarga Kristen, jika ada orang tua yang berlaku demikian maka bisa saja ia akan mengabaikan perhatian pada anak- anaknya. Dan jika orang tua yang seperti ini ingin mengganti ketidakmampuannya memperhatikan anak-anaknya dengan memberi materi atau uang tanpa disertai didikan, maka dapat kita bayangkan bagaimana pertumbuhan karakter anak-anak Kristen. Untuk itu, jadilah pekerja Kristen yang rajin dan mampu mengatur waktu dengan baik!
Doa: Ajarlah kami Tuhan untuk bekerja dengan rajin dan mampu mengatur waktu. Amin.
Rabu, 24 Mei Yakobus 5 : 1 - 6
Jangan Merampas Hak Orang Lain!
Yakobus mengkritik dengan tajam perilaku orang kaya yang mengumpulkan kekayaannya dengan cara mengambil hak orang lain. Dengan tegas Yakobus memberi peringatan akibat yang akan diperoleh mereka yakni kesengsaraan hidup. Kekayaan yang mereka peroleh menjadi tidak bernilai dan akan hilang. Penderitaan itu menjadi lebih berat karena fisik mereka juga akan sakit. Mereka akan malu karena hal ini, sebab keadaan mereka menjadi bukti keserakahan yang telah mereka lakukan. Semua kondisi ini harus juga ditanggung oleh orang kaya, sebagai jawaban Tuhan terhadap doa orang-orang yang telah diambil haknya. Mereka yang diperlakukan tidak adil dan dirampas haknya dipandang Yakobus sebagai orang benar. Kerja keras, sikap tidak melawan dan penyerahan hidup pada Tuhan sebagai Hakim yang adil memposisikan mereka sebagai orang benar. erdasarkan hal-hal ini, ada dua pesan penting dari nas bacaan hari ini yang disampaikan kepada kita, yakni : pertama, sebagai orang Kristen bekerjalah dengan benar dan jangan mengambil hak orang lain untuk memperkaya diri. Kedua, sebagai orang Kristen, bekerjalah dengan keras untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan keringatmu dan jika kamu diperlakukan tidak adil maka tetaplah berserah kepada Tuhan. Dialah, Tuhan yang peduli, yang setia mendengar seruan umatNya dan pasti menjawab dalam keadilanNya.
Doa: Ajarlah kami Tuhan untuk tidak merampas hak orang lain dan tetap berserah padaMu.
Amin.
Kamis, 25 Mei Amsal 13 : 11
Kumpulkan Hartamu dan Gunakanlah Dengan Benar
Harta adalah hiasan semata. Harta menjadi berarti jika digunakan dengan baik. Pengamsal mengingatkan bahwa harta yang diperoleh dengan mudah akan cepat habis. Berbeda dengan harta yang dikumpulkan dengan cara yang benar sedikit demi sedikit. Setelah mendapatkannya, ada rasa memiliki karena telah berjerih lelah. Karena itu pasti menghargai dan menjaganya. Barang-barang yang dibelanjakan akan dipakai secara bertanggung jawab, dirawat dengan baik dan tidak disia-siakan. Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, mudah dibelanjakan, foya-foya di sana sini. Selalu berkeinginan untuk belanja tanpa memikirkan manfaatnya.Terkadang kita ingin kaya secara cepat atau instan. Segala cara diupayakan baik yang benar atau keliru. Kita seharusnya menyadari bahwa semua pekerjaan membutuhkan proses dalam waktu yang lama untuk menjadi mapan. Kalau menipu orang tua supaya mengambil warisan dan menjadi kaya, membunuh isteri/suami dan mengambil asuransinya dan lainnya, seperti banyak kasus yang terjadi, itu tindakan yang keliru, jahat, menghancurkan hidup dan masa depan. Tindakan demikian adalah dosa dan tidak boleh dilakukan. Kumpulkanlah hartamu dan pergunakanlah dengan baik dan benar.
Doa: Tuhan, tolonglah kami untuk mengumpulkan dan menggunakan harta dengan benar. Amin.
Jumat, 26 Mei Amsal 15 : 27
Berjuanglah Memperoleh Kekayaan Dengan Benar!
Amplop putih panjang yang di dalamnya berisikan uang dalam jumlah banyak, disodorkan seorang bapak kepada seorang jaksa yang akan membela perkara anaknya. Anak semata wayang ini telah melakukan pelecehan seksual. Jaksa itu dengan tegas mengatakan: “saya tidak pernah ingin membawa pulang uang suap yang tidak akan menjadi berkat bagi isteri dan anak-anakku”.Jaksa ini menolak dan mengembalikan amplop putih itu.Tindakan Jaksa ini sungguh tepat. Alkitab mengatakan: “siapa loba akan keuntungan gelap, mengacaukan rumah tangganya. Tetapi siapa membenci suap akan hidup. Siapa tamak demi laba yang tidak adil menyusahkan rumah tangganya, tetapi dia yang membenci suap akan hidup”. Sumber kesuksesan dan berkat yang kita terima adalah dari Tuhan melalui kerja keras. Mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan berbagai-bagai nafsu yang mencelakakan. Artinya mengupayakan kekayaan dengan cara yang tidak benar akan binasa. Dunia banyak memberikan tawaran yang menggoda. Berjuanglah memperoleh kekayaan dengan benar. Jangan serakah! Keinginan dan hawa nafsu yang berlebihan, mengacaukan kehidupan.Tujuan hidup adalah bahagia, tujuan kerja adalah memperoleh hasil dan hasil yang murni adalah dari keringat sendiri. Itu kualitas hidup orang Kristen yang diberkati.
Doa: Ajarlah kami untuk membenci suap dan loba akan keuntungan gelap. Amin.
Sabtu, 27 Mei Amsal 16 : 8
Sedikit Tapi Berarti Daripada Banyak Tanpa Keadilan
Firman Tuhan di hari ini mengajarkan untuk bersyukur dengan apa yang dimiliki saat ini, yang kita dapatkan dengan kebenaran. Daripada berlimpah harta namun didapatkan dengan ketidakadilan. Penghasilan sedikit namun disertai dengan kejujuran, akan lebih dihargai daripada penghasilan banyak namun menipu sana-sini. Saat ini mungkin orang-orang yang berperilaku demikian merasa diuntungkan, namun keuntungan yang didapati itu akan menjadi senjata yang berbalik menyerang kehidupan mereka. Saudaraku, harta sedikit yang diperoleh dengan jujur, dengannya orang merasakan kepuasan dan menikmatinya dengan nyaman. Akan jauh lebih baik dan berharga jika digunakan untuk melayani Tuhan dan sesama dengan sukacita. Daripada harta berlimpah yang diperoleh dengan cara yang tidak benar, kemudian disimpan atau dihabiskan dengan cara yang tidak benar pula. Harta yang sedikit akan membawa kepuasan dan ketenangan batin yang besar. Sebagai anak-anak Tuhan, marilah kita hidup dengan jujur dan adil. Bekerja dalam dasar takut kepadaNya, sebab Tuhan selalu menyertai langkah setiap orang yang didalam hatinya tertanam kejujuran.
Doa: Tuhan, tolonglah kami untuk bekerja dengan jujur dan menggunakan harta dengan benar. Amin.
Minggu, 28 Mei Kisah 2 : 14 - 40
Jadilah Penyambung Lidah Allah!
Pencurahan Roh Kudus merupakan penggenapan nubuat nabi Yoel, bahwa akan tiba waktunya Allah mencurahkan RohNya ke atas semua manusia. Tandanya ialah dapat bernubuat. Itulah yang terjadi atas diri para murid dan semua orang percaya. Bernubuat berkaitan dengan tugas menyampaikan kehendak Tuhan kepada dunia dan manusia. Demikian halnya dengan Petrus dalam nas bacaan hari ini. Petrus dalam khotbahnya di hadapan orang banyak mengatakan dengan keras kalau dirinya tidak mabuk. Roh Kudus memakai Petrus untuk bersaksi dengan berani dan menyadarkan orang Yahudi bahwa merekalah yang telah menyalibkan Yesus, Sang Mesias. Reaksi mereka sungguh di luar dugaan. Mereka bertobat, meminta pengampunan Allah dan memberikan diri untuk dibaptis. Semua itu terjadi karena kerja kuasa Roh Kudus. Peristiwa pencurahan Roh Kudus ini mewajibkan kita untuk menjadi penyambung lidah Allah untuk memberitakan kebaikan Tuhan dalam hidup. Itu berarti sikap dan perilaku kita harus sesuai dengan kehendak Tuhan. Bagaimana mungkin kita memberitakan tentang kebaikan Tuhan, sementara tutur kata, sikap dan perbuatan kita selalu menyakiti hati Tuhan dan sesama? Kita dikuasai oleh Roh Tuhan, supaya dibarui dan dimampukan untuk bersaksi dalam kata dan perbuatan yang mendatangkan kebaikan bagi banyak orang.
Doa: RohMu kiranya memampukan kami untuk menjadi penyambung lidah Allah. Amin.
Senin, 29 Mei Roma 8 : 1 - 17
Hidup Yang Dipimpin Oleh Roh
Menjadi perjuangan bagi kita dalam kehidupan setiap hari mengupayakan hidup dengan benar karena telah dituntun oleh Roh Kudus. Bagaimana pola hidup benar yang harus ditunjukkan itu? Paulus mengingatkan kepada jemaat di Roma dalam nas bacaan ini bahwa keinginan daging adalah maut, keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Itu berarti bahwa memang menjadi keinginan Roh dalam hidup kita sebagai orang percaya agar hidup dalam damai sejahtera. Keinginan daging menghendaki supaya kita bermusuhan atau berseteru, tetapi itu bukan keinginan Roh. Mari kita menjadi orang- orang yang membawa damai. Dimanapun kita ada menjalankan tugas dan tanggungjawab, hendaknya kehadiran kita selalu membawa damai sejahtera bukan perseteruan dan perselisihan. Semua orang yang dipimpin oleh Roh adalah anak Allah. Dengan demikian apa yang diperbuat haruslah sesuai dengan kehendak Allah. Kehidupan yang bermutu dan bermakna bagi sesama itulah kehendak Allah. Semuanya berawal dari dalam keluarga. Hidup suami berarti bagi isteri dan sebaliknya hidup isteri bermakna bagi suami, hidup orangtua bermakna bagi anak dan sebaliknya anak bagi orangtua. Hidup kita bermakna bagi banyak orang.
Doa: Ya Tuhan, daam tuntunan RohMu, kami mau menjadikan hidup ini lebih bermakna. Amin.
Selasa, 30 Mei Kisah 8 : 26 - 40
Tuntunlah Orang Mengenal Kristus
Suatu waktu saya menerima surat elektronik dari seorang anak muda. Pesan yang saya terima itu singkat tetapi sangat mendesak. “Saya ingin diselamatkan, saya ingin mengenal Yesus”. Sungguh, suatu permohonan yang luar biasa. Anak muda ini tidak perlulagi diyakinkan. Saya hanya perlu meredakan keraguan dalam diri tentang cara menjelaskan Injil kepadanya dan langsung menyampaikan konsep-konsep penting ayat kitab suci. Setelah itu saya yakin dengan pertolongan Roh Allah, ia akan dituntun untuk semakin mengenal Tuhan. Filipus dalam nas bacaan ini menunjukkan cara penginjilan yang sederhana seperti itu ketika ia bertemu dengan seorang sida-sida Etiopia. Ia sedang membaca dari kitab Yesaya ketika berjalan di jalan yang sepi. Mengertikah tuan apa yang dibacakan itu? tanya Filipus. Sida-sida itu menjawab, “bagaimanakah aku dapat mengerti kalau tidak ada yang membimbing aku”? Mulailah Filipus berbicara dan memberitakan injil Yesus kepadanya. Karena kerja kuasa Roh Kudus, sida-sida itu meminta untuk dibaptiskan lalu ia melanjutkan perjalanannya dengan sukacita. Kesempatan untuk memberitakan Injil kepada siapa saja selalu tersedia. Tetapi apakah kita mau melakukannya? Kiranya Roh Kudus menolong kita untuk terus memberitakan Injil dan menuntun orang lain untuk semakin mengenal Tuhan di dalam kehidupannya.
Doa: Mampukanlah kami untuk memberitakan Injil dan menuntun orang lain kepada Yesus. Amin.
Rabu, 31 Mei Kisah 10 : 44 - 48
Allah Mengasihi Semua Orang
Petrus menyadari kalau semua orang sama di hadapan Allah. Perkataaan Petrus kepada Kornelius dengan tegas menyatakan bahwa Allah berkenan atas setiap orang dari bangsa manapun yang datang kepadaNya dengan tulus. Perkenaan Allah atas semua orang nampak dalam diri Yesus Kristus. Ia datang ke dalam dunia mengerjakan keselamatan agar manusia berkenan kepada Allah. Melalui kematian dan kebangkitanNya. Yesus menyediakan jalan keselamatan untuk semua orang, semua bangsa yang percaya dan mempercayakan diri kepadaNya. Itulah yang diberitakan Petrus kepada orang banyak waktu itu. Semua orang menjadi kagum dan percaya karena melihat sendiri karunia Roh dicurahkan. Mereka memuliakan Allah lalu memberi diri dibaptis. Betapa dasyatnya pekerjaan Roh Kudus dalam kehidupan manusia. Roh kuduslah yang terus menyadarkan akan tugas pemberitaan Injil bahwa Allah mengasihi semua orang, semua bangsa. Allah tidak memandang darimana dan bagaimana kehidupan kita. Karena itulah hendaknya kita membuka diri bagi kerja kuasa Roh Kudus dan meresponi kasih Allah yang menyelamatkan dengan cara mengasihi semua orang tanpa membedakan. Semua orang berharga di mata Tuhan. Semua bangsa dikasihiNya. Mengakhiri bulan ini marilah tetap beritakan Injil dengan saling menghargai dan mengasihi satu dengan yang lain dalam kasih Tuhan Yesus
Doa: Ajari kami untuk mengasihi semua orang tanpa membeda- bedakan. Amin.
.