SELAMAT DATANG DAN TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

SHK BULAN APRIL 2023

Sabtu, 01 April

Berani Memutuskan Sesuai Kebenaran

 Yoh. 19 : 13 - 16a 

setiap manusia dalam hidupnya pasti akan berhadapan dengan beragam pilihan. Untuk menentukan pilihan yang  tepat  dibutuhkan sikap yang  tegas dan  benar. Biasanya sebelum mengambil keputusan, kita sering meminta pendapat dari orang lain sebagai pertimbangan atau masukan. Terkadang kita bingung dan timbul keraguan dalam diri, apakah keputusan yang akan diambil ini benar. Hal inilah yang terjadi pada diri Pilatus yang memiliki wewenang sebagai kepala pengadilan untuk menentukan keputusan dalam proses pengadilan seseorang. Pilatus harus memilih untuk memutuskan hukuman bagi Yesus.Tiga kali Pilatus menyampaikan bahwa dia tidak menemukan kesalahan pada diri Yesus. Meskipun begitu, Pilatus tidak mengambil keputusan untuk membebaskan Yesus melainkan  mengikuti  tuntutan  orang  banyak  yang menginginkan Yesus disalibkan. Pilatus memilih memutuskan perkara Yesus bukan berdasarkan kebenaran melainkan menurut desakan dan tekanan orang banyak. Kisah ini memberikan pesan kepada kita supaya dalam pengambilan keputusan, seharusnya didasarkan  atas kebenaran.  Bukan  atas keinginan diri ataupun pendapat  orang  lain.  Jadilah  orang  yang  selalu  memperjuangkan  kebenaran.  Dengan berlaku demikian keadilan dapat ditegakkan.

Doa: Tolong kami untuk terus melakukan kebenaran dan menegakan keadilan. Amin. 


Minggu, 02 April

 Pikul Salib Bersama Yesus

 Matius 27 : 32 - 44 

semua orang ingin selamat, sehingga segala upaya dilakukan untuk menjaga keselamatan dirinya. Ada yang melakukan tindakan antisipatif jika tahu ada ancaman atau ada yang berjuang keluar dari situasi malapetaka dan musibah. Perjalanan Yesus ke bukit Golgota atau bukit Tengkorak adalah perjalanan untuk pelaksanaan hukuman mati yakni disalibkan.Semua orang yang turut hadir dalam iring-iringan Yesus menuju ke Golgota tahu persis bahwa IA akan mati di atas kayu salib. Ketika tiba di bukit Golgota dan Yesus disalibkan di situ, banyak orang menggelengkan kepala, menghujat dan mengolok-olokNya dengan perkataan: orang lain Ia selamatkan, tetapi diriNya sendiri tidak bisa diselamatkan. Sejatinya Yesus dapat menyelamatkan diriNya, namun IA tidak mau melakukannya.Yesus harus menjalani apa yang sudah Allah Bapa tentukan bagi diriNya, demi penebusan dan penyelamatan umat manusia. Karena itu Ia menjalaninya hingga  akhir   dengan  taat.  Hari  ini   kita  sungguh bersyukur dan mengagungkan Tuhan atas karya penyelamatan yang dikerjakan Allah dalam Yesus Kristus.  Ada  banyak  anak  yang    mau  menyatakan pengakuan dan kesediaan diri untuk sungguh-sungguh taat beriman dan memikul salib bersama  Yesus.  Pengakuan  sebagai  anggota  sidi  Gereja  Protestan  Maluku.Kiranya semakin banyak orang tergerak untuk percaya dan mengikuti Yesus, lalu taat dan setia memikul salib. Itulah respons yang sepatutnya ditunjukkan oleh semua orang yang mau menjadi pengikut Yesus, atas anugerah keselamatan yang telah dikerjakan Allah melalui Kristus Putera tunggalNya. 

Doa:  Mampukanlah  kami   untuk taat dan  setia memikul  salib bersama Yesus, Amin. 


Senin, 03 April

 Matius 10 : 34 - 39

Pegang Erat Komitmen Mengikut Yesus 

Mengikut Yesus membutuhkan sikap pengorbanan dan komitmen melepaskan segala kepentingan  diri,  kelompok,  dan  golongan.  Mengikut  Yesus  memerlukan  juga keikhlasan dan ketulusan hati. Meskipun nyawa menjadi taruhan, mengikut Yesus tetaplah menjadi  komitmen  yang  teguh  dan  kuat.  Ini  harus  menjadi  prinsip  hidup  orang  yang percaya kepada Yesus Kristus. Bacaan hari ini mengingatkan hal tersebut. Tidak boleh ada alasan apapun ketika mau mengikutiNya, baik itu alasan orang tua, anak, bahkan nyawa yang terancam. Yesus mau kita mengikutiNya dengan kesungguhan hati. Tidak dengan separuh atau setengah hati. Mengikut Yesus harus pula tanpa memperhitungkan untung-rugi.  Banyak  orang  Kristen  beranggapan  bahwa  kalau  mengikut  Yesus  pasti senang, tidak ada masalah, selalu mendapat berkat, kesuksesan dan sebagainya. Ketika anggapan- anggapan ini selalu ada dalam pikiran dan tidak  terwujud  dalam  perjalanan  hidup,  maka  orang menjadi   goyah.   Mereka  mengemukakan   berbagai alasan  ketika  diminta  komitmennya  untuk  melayani. Firman  Tuhan   mengingatkan  kita   semua,   pegang eratlah komitmen dalam mengikut Tuhan Yesus, apapun situasi dan kondisi hidup yang dijalani. Kerelaan dan ketaatan memikul salib dan mengikut Yesus, memberikan kepada kita kelayakan dan kemuliaan yang tidak bisa diberikan oleh dunia ini yakni keselamatan kekal.

Doa: Kami mau memegang teguh komitmen    untuk    mengikutMu, Yesus. Amin. 


Selasa, 04 April

Matius 16: 24 - 25

Jangan Takut Kehilangan Nyawa karena Yesus 

Tidak ada manusia yang ingin kehilangan nyawa, sebab bicara tentang nyawa berarti itu menyangkut kehidupan atau kematian. Kehidupan adalah masih ada   nyawa. Sebaliknya, kematian menunjukkan bahwa seseorang sudah tidak lagi bernyawa. Atas dasar itulah, orang selalu melakukan apapun untuk mempertahankan nyawa agar tetap hidup. Dalam kenyataannya, banyak pengikut Yesus yang telah dan mau melepaskan imannya kepada Yesus supaya tidak kehilangan nyawa. Melalui nas bacaan hari ini, Yesus mengingatkan kita tentang hal kehilangan nyawa. Barang siapa mau menyelamatkan nyawanya,   ia   akan   kehilangan   nyawanya.   Tetapi barang   siapa   kehilangan   nyawanya   karena   AKU (Yesus), ia akan memperolehnya (ay.25). Sebagai pengikut Yesus, janganlah takut menghadapi berbagai tantangan  dan  ancaman  hidup.  Jangan  pula  takut kehilangan nyawa karena Yesus. Nyawa tidak diciptakan melainkan dianugerahkan oleh Allah Bapa kepada manusia. Orang yang kehilangan nyawa karena Yesus, akan memperolehnya kembali dari Allah Bapa. Jadi, sikap yang harus dimiliki oleh kita adalah tidak menyangkal Yesus karena alasan apapun. Setialah mengikutiNya hingga akhir hidup. 

Doa:  Kuatkan kamai  untuk  tidak menyangkal  Yesus dalam segala situasi hidup. Amin. 


Rabu, 05 April

Yohanes 12 : 25 - 26 

Hidup Untuk Melayani Tuhan

Mengikuti dan melayani Tuhan adalah panggilan yang berharga. Ini menjadi respons yang   indah   ketika   seseorang  mengalami   kasih   setia   Tuhan.   Injil   Yohanes melukiskan kasih setia Tuhan melalui pengorbanan Kristus bagi manusia. Pengorbanan ini begitu  besar  dan memberi arti    penting bagi manusia. Nampak  dalam  perumpamaan tentang biji gandum. Jika biji gandum mati, ia terbelah dan bertumbuh menjadi banyak biji gandum. Semangat berbagi itu, menjadi tanda kasih bagi banyak orang. Sebagai orang yang telah ditebus dan diselamatkan oleh Kristus, setiap orang Kristen diberikan kesempatan untuk menyatakan tanda kasih melalui pelayanan. Nas hari ini menegaskan, barangsiapa melayani Aku, dia akan dihormati Bapa. Ini suatu janji yang sungguh menggembirakan. Melayani Tuhan adalah sebuah kehormatan yang diberikan kepada kita selagi masih ada waktu dan kesempatan. Karena itu, layanilah  Tuhan  dengan  setia   dan  sepenuh  hati. Lakukanlah  pekerjaan  pelayanan  dengan  tulus  dan penuh  sukacita.  Yakinlah, Tuhan  memberkati orang-orang yang setia melayaniNya. Melalui sikap dan tindakan sehari-hari sesuai dengan kerja dan panggilan masing-masing. Marilah saling melayani di dalam kasih Kristus.

Doa: Mampukanlah kami untuk melayaniMu dengan  setia dan tulus, Amin. 


Kamis, 06 April

 Matius 11 : 28 - 30 

Datanglah pada Yesus, IA Lemah Lembut dan Rendah Hati

Semua orang punya masalah, kesulitan dan beban hidup tersendiri. Di dalam situasi seperti itu, tidak semua orang mampu mengatasi masalah dan beban hidupnya. Terkadang orang  terjerumus pada pikiran dan perbuatan yang jauh dari kehendak Tuhan. Hal  ini  membuat  hidupnya  semakin  sulit  dan  tidak  bahagia.  Melalui  nas  ini,  Yesus menawarkan solusi atau jalan keluar yang dapat memberikan sukacita dan kelegaan. Ada tiga hal yang merupakan ajakan Yesus: Pertama, datanglah kepadaNya, pikullah Kuk dan belajar  daripadaNya. Sikap Yesus yang lemah lembut dan  rendah  hati nampak dalam sikapNya yang mau menerima siapa saja. Ajakan untuk selalu datang pada Yesus adalah ajakan untuk belajar dari sikapNya yang lemah lembut dan rendah hati. Itu yang akan memberikan ketenangan pada jiwa. Lemah lembut dalam tutur kata dan rendah hati dalam perbuatan mesti menjadi ciri khas setiap pengikut Tuhan. Lemah lembut dan rendah hati kepada siapa saja yang kita jumpai. Zaman sekarang, sikap  lemah  lembut  dan  rendah  hati  mulai  sulit dijumpai dalam kehidupan bersama, juga dalam keluarga. Banyak yang berlomba untuk memperlihatkan   diri   sebagai   yang   hebat.   Sulit menerima kekurangan dan kelebihan orang lain. Kita diajak hari ini, teladanilah Tuhan Yesus  yang  lemah  lembut  dan  rendah  hati.  Karena  orang-orang  seperti  inilah  yang memiliki bumi. 

Doa: padaMu kami merasakan kelegaan, karena Engkau lemah lembut dan rendah hati,  Amin. 

Jumat , 07 April

Matius 27 : 45 - 56 

Kematian Yesus di Hari Jumat Agung

Hari ini kita merayakan Jumat agung atau kematian Yesus Kristus. Kita mengenang kembali pengorbanan Kristus untuk menebus dosa manusia. KematianNya adalah kematian  terhadap  dosa  yang  dilakukan  oleh  manusia.  Karena  itu,  kematian  Yesus sungguh agung.  Alam  ikut  merasakan  kematianNya.  Hal  ini terlihat  pada  saat  Yesus tergantung di kayu salib. Ketika Ia menyerahkan nyawaNya, serentak dengan itu Tabir Bait Suci terbelah menjadi dua, terjadi gempa bumi yang dasyat dan bukit-bukit batu terbelah. Hal ini menandakan bahwa penderitaan dan kematian Yesus dirasakan oleh seisi alam semesta. KematianNya menghancurkan sekat pemisah yaitu dosa yang menghalangi manusia untuk datang kepada Allah. Penderitaan  dan kematian Yesus akhirnya tergenapi dan menjadi kesaksian yang menimbulkan pengakuan  percaya dari orang-orang yang menganiayaNya. Itulah kesaksian kepala pasukan yang berkata: “sungguh, IA ini  adalah  Anak  Allah.  Penderitaan  dan  kematian Yesus di hari jumat agung mengajarkan kepada kita betapa pentingnya menghrgai pengorbananNya. Setia mengikut Yesus, walaupun diperhadapkan dengan banyak tantangan dan penderitaan. Mengikut Yesus mewajibkan kita mengikuti jalan hidupNya, ajaran-ajaranNya dan setia melakukan kehendakNya setiap hari.

Doa: Ya Yesus, terima kasih atas pengorbananMu bagi kami, amin 


Sabtu, 08 April

Matius 27 : 62 - 66

Perkuat Iman untuk Setia, Teguh dan Berani 

Ketakutan  yang  berlebihan  biasanya  membuat  orang  bukan saja  kehilangan  akal sehat, namun juga iman. Hal itu yang terjadi pada diri imam-imam kepala dan orang Farisi setelah kematian Yesus. Mereka takut jangan sampai murid-murid Yesus mengambil mayat Yesus dari kubur dan mengatakan Yesus sudah bangkit. Para imam kepala dan orang Farisi takut kehilangan popularitas dan pengikut. Mereka telah menyaksikan Yesus mati disalib, Kepala pasukan beserta prajurit-prajurit dan banyak orang mengakui bahwa Yesus adalah Anak Allah. Hal ini menimbulkan kepanikan pada imam kepala dan orang Farisi.  Jika Yesus  bangkit  pada  hari  ketiga  sesuai perkataan-Nya  ketika masih  hidup,  maka  pengakuan akan Yesus adalah Anak Allah semakin menyebar. Banyak orang akan percaya kepada Yesus dan mengikutiNya.  Firman    ini  memberikan  pesan  agar  iman dan akal sehat kita jangan pernah hilang jika menghadapi situasi sulit. Kita harus meyakini bahwa apa yang telah dilakukan Yesus melalui penderitaan dan kematianNya, adalah benar-benar fakta yang menguatkan iman percaya. Sebab itu jangan hanya karena ingin  mencari  kenyamanan   diri,  membuat   iman  menjadi   lemah   dan   mengkhianati pengorbanan Yesus.Jadilah para pengikut Yesus yang setia, teguh dan berani! 

Doa: Ya Yesus, tolonglah kami untuk  setia kepadaMu dan  tidak mencari kenyamanan diri, Amin


Minggu, 09 April

Yohanes 20 : 1 - 10 

Wartakanlah Yesus yang Bangkit

Hari ini sebagai umat kristen di seluruh dunia merayakan kebangkitan Tuhan Yesus dari kematian. Peristiwa sejarah iman ini menjadi inti dari panggilan gereja untuk meneruskan berita sukacita yang menyelamatkan bagi dunia dan semua orang yang belum percaya. Ketidakpercayaan adalah sikap kemanusiaan yang juga dialami oleh Maria Magdalena saat datang dan menyaksikan kubur Yesus yang kosong dan segera berlari memberitakan kepada Simon Petrus dan murid yang lain bahwa tubuh Yesus telah dicuri orang. Petrus dengan murid yang lainpun berlari ke kubur Yesus untuk melihat sendiri apa yang disampaikan oleh Maria Magdalena. Pernyataan Maria Magdalena adalah gambaran bahwa selama itu ia belum mengerti tentang isi kitab suci yang mengatakan bahwa Yesus harus bangkit dari antara orang mati. Perjumpaan dengan Tuhan Yesus sebagai Firman Hidup akhirnya menguatkan iman percaya Maria Magdalena dan semua murid untuk melanjutkan misi penyelamatan bagi semua orang. 

Pentingnya   perjumpaan   kita   sebagai   keluarga dengan Tuhan Yesus yang bangkit melalui pendalaman firman Tuhan dalam ibadah binakel akan menjadi kekuatan iman bagi kita dalam menjalani   kehidupan   kita   dengan   damai   dan sukacita. Semua  itu  akan  terwujud  melalui  tutur  kata  dan  perilaku  kita  yang  menjadi kesaksian bagi semua orang tentang Yesus yang bangkit.

Doa: Tolonglah kami Tuhan untuk mewartakan berita kebangkitanMu bagi semua orang. Amin


Senin, 10 April

Mengimani Yesus yang Bangkit

1 Korintus 15 : 1 - 11 

Inti dari pemberitaan injil adalah kebangkitan Tuhan Yesus dari kematian. Sampai saat inipun  masih  terjadi  perdebatan  soal  kebangkitan.  Demikianpun  dengan  jemaat Korintus, dimana Paulus menasehati mereka untuk percaya dengan sungguh kepada injil yang memberitakan tentang kebangkitan Tuhan Yesus dari antara orang mati. Yesus pun menampakkan diri kepada semua murid, dan Paulus salah satunya yang merasa paling hina  dan  tidak  layak  dihadapan   Tuhan.   Namun  pilihan  Tuhan   kepadanya  untuk mewartakan berita injil tentang kebangkitan Kristus yang menyelamatkan semua orang percaya terus dilakukan oleh Paulus dengan penuh kesetiaan dan ketaatan. Sekalipun ada banyak tantangan bahkan acaman yang harus dialami oleh Paulus namun ia percaya kepada Tuhan Yesus yang telah menyelamatkannya dan dimaknai oleh Paulus sebagai anugerah. Anugerah keselamatan Tuhan Yesus pun nyata bagi jemaat Korintus serta kita sekeluarga.  Menjalani  hari  hidup  dengan  berbagai tantangan dan persoalan terkadang membuat kita menjadi bimbang dan ragu serta putus asa. Namun di hari  ini  berita  sukacita  mesti  kita  percaya  dengan sungguh, bahwa Yesus telah menang dan menganugerahkan keselamatan kekal bagi orang percaya.AnugerahNya itu membebaskan kita dari dosa dan kematian. Itulah sebabnya kebangkitanNya harus memberikan semangat bagi kita untuk mengimaninNya dengan sungguh dan menjalani hidup dengan syukur, setia dan taat kepadaNya. 

Doa:  Tuhan, kami mau  mengimani dengan sungguh Yesus yang bangkit. Amin. 


Selasa,11 April

 1 Korintus 15 : 12 - 19 

Jalani  Hidup Dalam Pengharapan

Jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu. Ini merupakan pernyataan rasul Paulus kepada jemaat di Korintus yang ditantang dengan berbagai ajaran yang meragukan kebangkitan dari kematian. Mereka percaya Tuhan Yesus memang bangkit dari antara orang mati, namun mereka tidak   percaya   dan   menerima   adanya   kebangkitan   dari   kematian.   Hal   ini   akan mempengaruhi mereka dalam beriman dan percaya kepada Kristus yang oleh kebangkitanNya  telah  memberikan  kemenangan  dan  kebebasan  bagi  setiap  orang percaya. “Janganlah kamu sesat”! demikian nasehat Paulus bagi jemaat Korintus dan bagi kita semua untuk berpengharapan kepada Tuhan Yesus yang bangkit dan telah memberikan kebebasan serta keselamatan bagi kita sebagai orang percaya. Berpengharapan seperti ini penting di tengah kita menjalani  hari  hidup  dengan  berbagai  tantangan dan persoalan yang begitu kuat dan terkadang membuat ragu, bimbang dan kecewa serta putus asa. Kalaupun kita mengalami situasi dan kondisi hidup demikian, maka firman Tuhan di hari ini kembali memberikan harapan untuk tetap percaya kepada Tuhan Yesus yang bangkit dan telah memberikan kekuatan bagi kita untuk menang atas segala beban dan persoalan hidup.

Doa:  Tuhan  mampukan  kami  untuk menjalani hidup ini dalam pengharapan kepadaMu.  Amin. 


Rabu,12 April

Misi Pelayanan

 Kisah 13 : 26 - 31 

Tanggung jawab panggilan iman kita sebagai orang percaya adalah memberitakan tentang kebangkitan Tuhan Yesus. Ini inti dari misi dan pelayanan gereja selaku persekutuan orang  percaya,  sebagaimana  pula yang  telah Paulus  dan  Barnabas kerjakan ketika berada di Antiokhia. Mereka memberi kesaksian tentang cinta kasih Allah bagi umat manusia dengan mengutus Tuhan Yesus untuk menebus dan menyelamatkan mereka.  Jalan  penebusan  itu  harus  dilalui  dengan  penderitaan  dan  kematian  yang dilakukan oleh penduduk dan pemimpin Yerusalem yang tidak mengenal Yesus. Mereka menolak dengan meminta Pilatus  untuk menghukum Yesus dengan  jalan  di salibkan. Yesus menjalaninya sebagaimana nubuatan para nabi sampai mati di kayu salib dan dikuburkan. Namun oleh kuasa Allah, Yesus dibangkitkan pada hari yang ketiga. Ini menegaskan bahwa maut dan kematian telah dikalahkan.  Yesus  menampakkan  diriNya  bagi  para murid  dan  mereka  meneruskan  berita  kebangkitanNya  itu  kepada  semua  orang  yang belum percaya. Di sekitar kita masih banyak yang menolak dan belum percaya kepada Yesus.  Sebagai  pribadi  dan keluarga, kita  pun dipanggil  untuk  memberitakan tentang Tuhan melalui tutur kata dan perbuatan yang memuliakan namaNya, agar orang mengenal dan percaya kepada Yesus. 

Doa: Kuatkan kami untuk menjadi alat kesaksian  yang  hidup  demi kemuliaan namaMu. Amin. 


Kamis, 13 April

Yesus: Penyelamat  Orang Percaya

Kisah 13 : 32 - 39 

Berita sukacita kebangkitan Tuhan Yesus bagi setiap orang percaya adalah bahwa keselamatan kekal menjadi jaminan yang pasti. Kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus  telah  membayar  lunas  segala  hutang  dosa  umat  manusia  yang  seharusnya menerima  penghukuman  dari  Allah.  Semua  karena  cinta  kasih  Allah  yang  tidak menginginkan  seorangpun  binasa  melainkan  memperoleh  keselamatan  kekal  melalui karya pengorbanan Tuhan Yesus Kristus. Hal inilah yang disampaikan oleh rasul Paulus kepada orang-orang Yahudi dan non Yahudi dalam kelanjutan firman Tuhan hari kemarin. Semua orang siapapun dia, akan diserahkan dalam kebinasaan sebagai realitas manusia yang bergumul dengan dosa. Namun di dalam Kristus yang telah menang atas maut telah menggantikan kebinasaan dengan keselamatan kekal. Hanya di dalam dan oleh Tuhan Yesus Kristus, setiap orang percaya   memperoleh pengampunan dosa dan keselamatan kekal. Inilah berita sukacita setiap kali kita merayakan kebangkitan Kristus. Peristiwa iman itulah    yang    akan    memberikan    sukacita    dan pengharapan ketika     berhadapan dengan berbagai kekuatan   dosa   dan   kematian   yang   mengancam kehidupan.  Untuk  itu  sebagai  keluarga, letakkanlah  pengharapan   hanya   kepada   Yesus   sebagai   Juruselamat  yang   telah   memberikan keselamatan kepada kita.

Doa:  kami  mau   menaruh  iman pengharapan hanya kepadaMu ya Yesus yang bangkit. Amin. 


 Jumat, 14 April

Kisah 10 : 34 - 43 

Tidak Ada Perbedaan  Dalam Kuasa Kebangkitan

Berita kebangkitan Tuhan Yesus disampaikan oleh rasul Petrus kepada Kornelius. Petrus   pun  memahami   bahwa   anugerah   Allah   dalam   Kristus   melalui   karya penebusan adalah bagi semua orang. Anugerah Allah itu diberikan tanpa melihat perbedaan. Hal ini yang dialami oleh Kornelius seorang perwira pasukan Italia. Kornelius seorang saleh yang takut akan Allah dan selalu memberi bantuan kepada orang Yahudi. Semua hal baik dari Kornelius diingat Tuhan dan dijawab segala doanya. Melalui perjumpaan dengan Petrus, Kornelius dan keluarganya dibaptis sebagai tanda mereka menerima dan percaya kepada Tuhan Yesus yang memberikan anugerah keselamatan. Kesaksian firman Tuhan ini menjadi teladan bagi kita semua untuk mensyukuri anugerah keselamatan    Allah dalam    Kristus.    Allah    tidak membeda-bedakan setiap orang yang datang kepadaNya.  Semua  orang  punya  hak  yang  sama untuk menikmati anugerah keselamatan dalam karya kebangkitan Tuhan Yesus. Hargailah anugerah Tuhan ini dengan menjadi keluarga yang tidak membeda-bedakan dalam relasi hidup sebagai wujud tugas panggilan pelayanan dan kesaksian yang nyata. 

Doa:   Terima   kasih    ya   Tuhan untuk     kasihMu     yang      tidak membeda-bedakan.  Amin. 


Sabtu, 15 April

Kisah 17 : 1 - 9

Semangat Memberitakan Injil Ditengah Tantangan 

Pemberitaan kebangkitan Tuhan Yesus dari kematian menjadi intisari injil yang terus disampaikan oleh Paulus dan Silas di Tesalonika. Kesaksian ini tidak diterima oleh orang-orang  Yahudi  yang  iri  terhadap  mereka  sebab  banyak  orang  menjadi  percaya kepada  Tuhan  Yesus.  Mereka  membuat  kekacauan  dengan  menyerbu  rumah  Yason, salah seorang murid yang percaya. Mereka  bermaksud mencari Paulus dan Silas untuk ditangkap. Ketika  tidak menemukan  Paulus  dan  Silas, akhirnya  diseretlah  Yason  dan beberapa saudara ke hadapan pembesar-pembesar kota. Jaminan dari Yason dan beberapa  saudara  untuk  menjaga  situasi  dan  kondisi  keamanan  membuat  mereka dilepaskan. Kesaksian firman Tuhan ini mau mengingatkan kita bahwa tugas panggilan pemberitaan injil tentang kebangkitan Tuhan Yesus, tidak lepas dari berbagai tantangan, penderitaan bahkan ancaman. Namun baik Paulus, Silas maupun Yason dan para murid yang  lain,  tidak  menjadi  takut.  Dengan  berani  dan  penuh  semangat,  mereka  terus memberitakan  dan  menyampaikan  kabar  sukacita  kebangkitan Tuhan. Semangat dan keberanian inipun menjadi spirit bagi kita sebagai keluarga dalam tugas panggilan dan kesaksian di tengah dunia. Kita tidak perlu   ragu    dan   takut,    sebab   penyertaan   dan perlindungan Tuhan selalu nyata.

Doa Berikanlah  keberanian untuk kami  mewartakan  kebangkitanMu bagi banyak orang. Amin. 


Minggu, 16 April

Dibalik Dukacita  Ada Sukacita

 Yohanes 20 : 11 - 18 

Ini  adalah hari Minggu  pertama sesudah  Paskah.  Alkitab memberi kesaksian bahwa setelah bangkit, ada 10 kali Yesus menampakkan diri kepada para pengikutNya selama kurun waktu 40 hari. Penampakkan diri Yesus ini hendak memberikan kepastian kepada para murid dan dunia bahwa IA benar-benar hidup, sekaligus memberi penguatan bagi mereka yang merasa kehilangan dan sedih. Bacaan hari ini mengisahkan kedatangan Maria ke kubur untuk mengawetkan mayat Yesus dengan rempah-rempah. Namun dia tidak mendapati mayat Yesus di situ. Air mata membuat pandangannya kabur sehingga untuk sesaat tidak mengenal Yesus. Sapaan Yesus membuat Maria tersadar dan dapat melihatNya. Perjumpaan dan sapaan yang mengubah air mata menjadi kegirangan. Mariapun meneruskan kabar sukacita itu kepada para murid lainnya: “Aku telah melihat Tuhan”. Saudaraku, hari ini kita belajar bahwa: perjumpaan dengan Yesus berdampak positif bagi kehidupan kita dimana cara berpikir,  bertindak  dan  bertingkah  laku  mengalami perubahan. Sapaan Yesus membuka mata rohani kita yang seringkali “dikaburkan” oleh hal-hal negatif sehingga tidak “mengenalNya”. IA rindu berjumpa dan menyapa kita agar dukacita berubah menjadi sukacita dan kehidupan semakin bermutu dan memuliakan Dia. 

Doa:  Tuhan, kami siap  berjumpa dan disapa OlehMu agar hidup dipulihkan. Amin. 


Senin , 17 April

Kebangkitan Yesus Menghapus Keraguan

Lukas 24: 13 - 27

Puji syukur kepada Tuhan yang telah pertibakan kita di usbu kerja baru dengan selamat dan damai. Hari ini kita belajar dari kisah penampakkan Yesus kepada Kleopas dan temannya yang berjalan ke Emaus. Dari percakapan yang mereka lakukan, terlihat bahwa kesedihan masih meliputi hati mereka. Kesedihan, kekecewaan kehilangan harapan, itulah suasana hati mereka waktu itu. Hal ini membuat mereka tidak mengenali Yesus yang hadir dan menemani perjalanan. Yesus malah dianggap sebagai orang asing yang tidak tahu perkembangan situasi di Yerusalem dan sekitar saat itu. Yesus mendengarkan mereka lalu memberikan penjelasan kepada mereka tentang apa yang tertulis tentang Dia dalam kitab Suci. Ya saudaraku, Yesus yang bangkit menemani Kleopas dan temannya di dalam 
perjalanan. Ia tidak mau mereka lupa pada Firman Tuhan yang sudah sering diajarkan. Ia menjelaskan kembali isi kitab suci itu agar mereka memahaminya dan tidak ragu tetapi percaya bahwa Yesus benar
telah   bangkit   dari   antara   orang   mati.   Sebagai pengikutNya, Yesus juga ingin kita tidak meragukan kebangkitanNya. Dengan kuasa RohNya, Ia mengingatkan kita tentang isi kitab suci yang sering kita dengar dan pelajari agar pesan Firman itu tidak hanya masuk ke telinga kiri dan keluar lagi di telinga kanan atau sebaliknya, tetapi masuk ke dalam hati dan pikiran sehingga menjadi penuntun dalam hidup kita. Percayalah bahwa Yesus sungguh-sungguh bangkit dan hidup.

Doa: Ya Yesus Tuhan, temanilah kami   menyusuri  jalan   kehidupan ini. Amin. 
 

Selasa. 18 April

Kebangkitan Yesus Menghapus Kesedihan
 
Lukas 24: 28 - 35 

Kleopas dan temannya terus berjalan menuju Emaus dengan ditemani Yesus. Saat tiba di  Emaus  mereka  mengajak  Yesus  untuk  mampir  dan  beristirahat  sejenak  untuk melepaskan  lelah  baru  melanjutkan  perjalanan.  Mereka  masih  belum  mengenali  Dia. Kesedihan dan kekecewaan  membuat mata mereka “tertutup”. Pada saat makan, Yesus mengambil  roti,  mengucap  syukur  atasnya  dan  membagikan  roti  itu  kepada  mereka. Sebuah kebiasaan yang IA lakukan saat masih bersama, barulah mata mereka “terbuka” dan  mengenal  DIA.  Yesus  yang  bangkit  menemani  Kleopas  dan  temannya  di  dalam perjalanan namun  mereka  tidak  mengenali  Dia.  Hal  inipun  sering  terjadi  dengan kita. seringkali masalah membuat kita sedih dan putus asa sehingga tidak dapat melihat Yesus yang   sedang “berjalan” bersama menyusuri perjalan  kehidupan di dunia ini. Yesus tidak mau Kleopas dan
para pengikutNya larut dalam kesedihan, kekecewaan, putus asa dan kehilangan harapan. Yesus tahu dan mengerti semua situasi yang dialami mereka dengan baik. Karena itu Ia hadir, berjalan, tinggal, makan bersama lalu membuka mata hati dan pikiran mereka agar mengenal Dia dengan baik. Kita adalah pengikutNya, maka hal itu dilakukanNya  juga  bagi  kita.  Ia  hadir,  tinggal,  makan  serta  berjalan  bersama.  Ia menghapus kesedihan, kekecewaan dan setiap suasana hati kita yang negatif. Yesus sudah bangkit dan hidup jadi tidak ada alasan lagi untuk sedih dan kecewa! Bersukacita dan bergembiralah!!! 

Doa: Ya Yesus, tolong kami, agar tetap percaya dan tidak meragukan kebangkitanMu. Amin. 


Rabu, 19 April
 
Lukas 24 : 36 - 43 

Kebangkitan Yesus Menghapus Ketakutan

Sekalipun  telah  mendengar  kesaksian  dari  beberapa  orang  yang  sudah  bertemu dengan Yesus Yang Bangkit, tapi para murid masih belum yakin pada berita itu. Karena   itu   suasana   duka   dan   kehilangan   harapan   masih   mewarnai   mereka. Ketidakyakinan para murid terhadap berita kebangkitan Yesus tergambar pada ekspresi “terkejut dan takut” yang mereka perlihatkan saat Yesus menampakkan diriNya. Mereka bahkan menyangka Yesus itu hantu. Untuk meyakinkan mereka Yesus menyuruh mereka meraba bekas luka pada kaki dan tangan-Nya, karena hantu tidak mempunyai daging dan tulang. IA juga meminta ikan goreng dan memakannya. Adalah manusiawi jika seseorang merasa terkejut dan takut saat mengalami peristiwa yang tidak disangka akan terjadi. Namun, Yesus tidak ingin hal itu terjadi bagi murid-muridNya. Karena itu IA meyakinkan mereka  bahwa  IA  bukan  hantu  tetapi  Yesus  Yang  Bangkit  sehingga  mereka  harus menghilangkan ketakutan  dan  percaya  kepadaNya. Tuhan mau memakai para murid  untuk melanjutkan pelayananNya. Bukan saja para murid pada waktu itu, Yesus  juga  menghendaki  hal  itu  dari  kita,  murid-muridNya di zaman ini. Kita juga harus yakin dan dijauhkan dari rasa takut sehingga siap dipakai untuk melanjutkan pekerjaan pelayananNya di dunia ini

Doa    :   Tuhan,  kami   siap  untuk meneruskan karya pelayananMu di dunia ini, Amin! 

Kamis, 20 April
 
Jadilah Saksi Kebangkitan Yesus
 
Lukas 24 : 44 - 49 

Setelah meyakinkan para murid bahwa IA bukan hantu melainkan benar-benar Yesus yang bangkit, Yesus memberikan penjelasan kepada para muridNya tentang isi kitab suci. Di dalamnya berbicara tentang diriNya yang mati tetapi akan bangkit pada hari ketiga. Bukan hanya itu, IA juga memberikan pengertian untuk memahami isi kitab suci. IA mempersiapkan murid-murid-Nya untuk menjadi saksi-Nya. IA membuka pikiran mereka untuk memahami karya penyelamatan yang telah IA kerjakan, dan menyampaikan berita pertobatan serta pengampunan dosa dalam nama Yesus kepada segala bangsa. Kepada para murid Tuhan Yesus berjanji akan memperlengkapi mereka dengan kuasa yang akan memampukan    untuk    menjadi    saksiNya.    Yesus berpesan  kepada  mereka  agar      tetap   tinggal   di Yerusalem sampai  apa  yang  dijanjikan  BapaNya  itu diterima. Saudaraku, untuk menjadi saksi, seseorang bukan hanya perlu tahu apa yang akan disaksikannya, melainkan juga perlu kesiapan diri. Kesiapan ini penting agar seseorang mampu meyakinkan orang lain untuk menerima dan mempercayai kesaksiannya. Itulah yang dialami para murid serta kita yang mau diutus menjadi saksi tentang hidup dan karya Kristus. Jangan kuatir, Ia berkenan    mengutus, memperlengkapi, dan memberkati kita untuk tugas menjadi saksi-saksiNya. 

Doa: Ya Yesus, kami siap dipakai untuk  menjadi  saksi-saksiMu  di dunia ini. Amin. 


Jumat, 21 April

 Kebangkitan Yesus Meniadakan Maut dan Air Mata
 
Wahyu 21 : 1 - 8 


“Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan atau ratap tangis, atau dukacita sebab segala yang lama itu telah berlalu”. Sebuah  pesan  yang sangat  indah  dan    menyejukkan  hati  setiap orang  yang membacanya.  Bagaimana tidak? Segala penderitaan  yang diakibatkan  oleh  dosa yang telah ada sejak awal dunia ini akan dilenyapkan. Dia yang duduk di takhta   adalah Alpha dan Omega, yang Awal dan yang Akhir, Dia adalah Tuhan yang Bangkit dan hidup, Dia yang akan   membarui   dan memulihkan keadaan semua ciptaan-Nya yang rusak karena dosa. Namun, yang bisa menikmati semua pembaruan dan pemulihan itu adalah mereka yang bertahan dan menjadi pemenang (ayat 7). Sedangkan mereka yang penakut, tidak percaya, keji,   pembunuh,   sundal,   tukang   sihir, penyembah berhala dan pendusta akan mengalami kematian kedua di dalam lautan api dan belerang (ay.8).  Jadi  tidak  semua    dapat  menikmati  kehidupan yang indah itu. Menjadi Kristen bukan jaminan kita dapat menikmati semua pembaruan dan pemulihan hidup yang dijanjikan itu. Melakukan kehendak Tuhan dengan taat itulah panggilan kita. Bagi Kartini-Kartini muda di mana saja berada,  selamat  merayakan  Hari  KARTINI  ke  119.  “Habis  Gelap  Terbitlah  Terang”, menjadi semangat bagi setiap karya kita untuk memberikan menjadi dan yang terbaik bagi semua, terutama untuk kemuliaan Tuhan.

Doa: Tuhan, topanglah kami untuk bertahan     sampai    akhir    dan menjadi pemenang, Amin. 

 
Sabtu, 22 April
 
Wahyu 7 : 13 - 17

Kebangkitan Yesus Menuntun Ke Mata Air Kehidupan 

Syukur bagi Allah, Sumber kehidupan yang telah menuntun kita memasuki hari Minggu ke-2 setelah Paskah. Bacaan hari ini berisi penglihatan Yohanes tentang mereka yang memakai jubah putih. Jubah yang tadinya kotor tetapi dicuci dalam darah Anak Domba sehingga   menjadi bersih kembali. Mereka siang malam berdiri di hadapan takhta Allah dan melayani Dia di Bait Suci-Nya. Lalu IA yang duduk di atas takhta itu akan membentangkan kemah-Nya di atas mereka. IA rindu untuk tinggal bersekutu bersama  mereka  serta  menjamin  keamanan,  kesejahteraan dan  kebahagiaan.  Mereka tidak akan menderita lapar dan dahaga lagi. Sebab Anak Domba yang ada di tengah- tengah takhta  itu,  akan  menggembalakan  mereka.  Bahkan akan menghapus air mata dari mata mereka. Seperti  orangtua  yang  menghapus  air  mata  dari wajah  anak-anak-Nya.  Saudaraku,  kita  pasti  rindu menjadi orang-orang yang digembalakan Tuhan ke mata air kehidupan seperti mereka yang ada dalam penglihatan Yohanes ini. Karena itu, baiklah dengan setia kita melayani Dia    di sepanjang kehidupan. Melayani Dia melalui suami, isteri, anak-anak dan mereka yang diam bersama kita. Melayani Dia melalui usaha 
dan kerja keras  di tempat pekerjaan. Melayani Dia dengan hidup rukun dan harmonis bersama tetangga. Melayani Dia dengan tidak membuang sampah sembarangan sehingga alam tetap terawat. Selamat merayakan HARI BUMI.! 

Doa: Tuhan, Engkaulah Gembala yang menuntun kami ke mata air kehidupan, Amin. 


Minggu, 23 April

 Mazmur 116 : 1 - 14

Tuhan Meluputkan Mereka Yang MengasihiNya 

Alasan untuk mengasihi Tuhan, yaitu bahwa IA telah lebih dulu mengasihi kita. Bacaan kita hari ini berisi alasan pemazmur mengasihi Tuhan. “..sebab   Ia  mendengarkan suaraku dan permohonanku.  Ia  menyendengkan  telinga-Nya kepadaku...”  Tuhan  tidak hanya setia mendengar tetapi melanjutkan dengan tindakan: Meluputlkan dari maut, memberi keadilan, menghapus air  mata, menjaga  agar  tidak  tersandung. Bila tersandung,  tidak sampai  terjatuh  atau  tergeletak.  Itulah  kebaikan  yang  Tuhan  perlihatkan  dalam kehidupan Pemazmur. Maka diapun bertanya : “Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN segala kebajikan-Nya kepadaku?”. Dalam kehidupan ini, kita juga banyak mengalami kebaikan Tuhan kan? Setelah mengalami begitu banyak kebaikan dan kemurahan Tuhan, adakah dalam hati kita timbul pertanyaan:  "Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN  segala      kebajikan-Nya    kepadaku?". Sebagaimana dilakukan pemazmur yang membalas kebaikan Tuhan dengan   mengasihi   Dia.   Mengasihi   dalam   bentuk ucapan syukur yang bukan hanya di bibir saja, tetapi 
berwujud dalam sikap dan tindakan nyata. Ya, Tuhan telah lebih dulu mengasihi kita. Maka kitapun harus melakukannya terhadap sesama. Itulah yang Tuhan kehendaki.

 Doa:  Terima kasih  Tuhan  karena Engkau terlebih dulu  mengasihiku, Amin! 

 
Senin, 24 April

 Ayub 5 : 8 - 16

Sampaikanlah Pengaduanmu  Hanya Kepada Allah 

Salah memilih tempat mengaduh   saat menghadapi tantangan kehidupan yang berat, akan membuat kita semakin lemah. Kita cenderung mengaduh kepada manusia, atau media social daripada mengaduh kepada Tuhan. Banyak orang mengalami kekecewaankerena ternyata apa yang diharapkan dari setiap pengaduan seperti itu, jauh dari harapan yang diinginkan. Hal itu disebabkan karena baik yang mengadukan masalah, maupun yang  mendengarkan  pengaduan  memiliki  kelemahan  dan  keterbatasan.  Semua  orang berpacu  dengan  pergumulan  serta  pergulatan  hidup  masing-masing.  Ayub  mengalami pergumulan dan pergulatan iman yang tidak mudah. Pada satu sisi dia adalah orang saleh, namun di sisi lain ia harus menerima sebuah ujian iman  yang  luar  biasa.  Tetapi  semua  itu  tidak membuat  Ayub  berpaling  dari  Allah.Justru  dalam keyakinan     akan     kuasa     Allah     yang     tidak berkesudahan   itu   Ayub   mengaduhkan   segala perkaranya. Mari kita yakini bahwa perbuatan-perbuatan Allah itu besar dan tidak terduga. Dialah Allah yang Maha mendengar. Maka apapun yang kita alami, mengaduhlah hanya kepada-Nya. 

Doa:   Hanya    padaMu   ya    Tuhan seluruh pengaduan  ini kusampaikan. Amin.
 

Selasa, 25 April
Teguran dan Didikan Allah Berujung Kebaikan
 
Ayub 5 : 17 - 27 

Kita  punya  cara  pandang  tersendiri  dalam  melihat  berbagai  peristiwa  kehidupan. Terkadang segala yang kita rencanakan secara matang mengalami kegagalan. Kita mengeluh, kecewa bahkan menganggap Allah tidak adil. Padahal dari setiap peristiwa ang dialami itu harus dijadikan sebagai suatu pelajaran berharga. Belajarlah dari kehidupan Ayub yang tetap bersedia dibentuk oleh Allah walaupun menghadapi berbagai macam bentuk kesesakan dan kesukaran dalam kehidupannya. Ayub tetap menunjukan kasih,  kesetiaan dan  kepercayaannya  kepada  Allah.  Ia  mengakui  satu  hal  bahwa  ini adalah cara Allah untuk mendidik dan membawanya dekat kepada Allah. Ia menyerahkan
hidup sepenuhnya dikendalikan oleh tangan kasih  Allah. Teguran dan didikan  Allah  terkadang  tidak dapat dimengerti dengan pengertian kita yang terbatas. Kita mesti hidup dalam kerendahan hati agar dengan hikmat Allah dituntun untuk lebih memahami maksud Allah dibalik setiap peristiwa  yang  dialami  dalam  kehidupan.  Berbahagialah  manusia  yang  ditegur  Allah, sebab teguran dan didikanNya berujung kebaikan. Benarlah apa yang diungkapkan dalam refrein lagu KJ.408: “suka dukaku dipakaiNya untuk kebaikanku”.

Doa:  Ajari kami untuk memahami semua teguranMu, bahwa itu semua untuk kebaikan kami. Amin. 
 

Rabu, 26 April

 Takut Tuhan, Sumber Kebahagiaan
 

Mazmur 34 : 7 - 11 

Kita sering terjebak dalam pemahaman yang sempit tentang arti kebahagiaan. Kata bahagia diartikan sebagai suatu kondisi yang hanya terpaut pada kepemilikan harta dan benda. Hal ini merujuk pada sebuah anggapan bahwa tatkala seseorang memiliki harta dan benda, maka segala sesuatu dapat terpenuhi dan di tengah komunitas sosial dia terpandang. Pertanyaannya,  benarkah hanya dengan  memiliki  harta  dan benda  dapat menjamin kebahagian yang seutuhnya? Jawabannya tidak. Ada  yang memiliki harta dan benda  melimpah, namun  dalam hidupnya kebahagiaan  itu  tidak pernah dirasakan.  Jika demikian, bagaimana caranya agar  kita mengalami kebahagiaan yang  sejati?. Pemazmur mengatakan bahwa kunci hidup bahagia adalah takut akan Tuhan.   Dalam   praktek   hidup   yang   takut   akan   Tuhan, seseorang akan menikmati keselamatan,perlindungan, dan pertolongan Tuhan.Seruannya didengarkan dan  Tuhan  meluputkannya dari  ancaman.  Itulah kebahagiaan  yang sejati. Kebahagiaan  yang  tidak  dapat  dibeli  atau  ditukar  dengan  harta  benda.  Pemeliharaan Tuhan  menjadi  jaminan  untuk  tetap  berdiri  tegak  walaupun  di  tengah  terpaan  badai 
kehidupan.   Tetap   arahkanlah   pandangan   kepada-Nya,   karena   Dialah   Allah   yang menopang dan meluputkan. 

Doa: Tuhan, Engkaulah Sumber keselamatan dan kebahagiaan kami. 


Kamis, 27 April

 Mazmur 34 : 16 - 18 

Berjalanlah  Dalam Kebenaran


Dalam  salah  satu  acara  pada  Tv  swasta,     Prof.  Dr.  Jacob  Elfianus  Sahetapy mengatakan, “walaupun kebohongan lari secepat kilat, satu waktu kebenaran itu akan
mengalahkannya”.  Firman Tuhan hari ini dengan jelas mengatakan bahwa sesungguhnya Allah itu mendengarkan  seruan orang  benar  jika mereka  berseru.Tetapi  wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat. Memang benar, terkadang ketika kita melakukan kebenaran harus berhadapan dengan berbagai macam tantangan, dibully dengan kata-kata sindiran,  dianggap sok suci, mau cari pujian, bahkan tidak sedikit yang harus meregang nyawa hanya karena   sebuah kebenaran. Allah telah menyatakan keberpihakannya bagi mereka  yang benar dengan  memperhatikan  setiap  seruan  yang  disampaikan.
Tuhan  melepaskan  mereka  dari  kemalangan. Firman   Tuhan   hari   ini   mengjarkan   kita   untuk berjalan dalam kebenaran. Tuhan menginginkan kita hidup   benar,   karena   sesungguhnya   kita   telah
dibenarkan dan dikuduskan oleh Allah. Jangan   demi tahta dan mahligai, kita melakukan sesuatu yang tidak benar dihadapan Allah. Bekerjalah hari ini dengan berpikir, berkata dan bertindak benar, niscaya hidup kita diberkati.

Doa: Bapa ajarilah kami untuk tetap hidup dan berjalan dalam kebenaran. Amin. 

 

Jumat, 28 April

Tuhanlah Penolong Kita
 
Mazmur 124 : 1 - 8 


Tidak  ada  satupun  manusia  di  dunia  ini  yang  terlepas  dari  pergulatan  kehidupan. Pergulatan      ekonomi,   kesehatan,   ketidakharmonisan   dalam   keluarga   bahkan persekutuan. Kondisi ini dapat menyeret seseorang ke dalam keterpurukan hidup dan tidak sedikit yang berujung pada konflik batin dan sosial. Kalau sudah begini, dari manakah mau mencari dan mendapatkan pertolongan? Yang pasti ada satu tangan penuh kuasa yang terbuka menanti kita datang kepadaNya. Dia-lah Allah Israel yang senantiasa bertindak menolong umatNya. Dia yang selalu ada dengan penyertaanNya pada waktu siang dan malam. Atas segala kasih karunia dan pertolongan Tuhan, kita ada sampai saat ini. Semua  itu bukan karena kuat dan hebatnya kita ataupun karena kita sungguh layak, tapi semata-mata karena Allah Sang Penolong. Jalan boleh saja berliku dan terjal, penuh onak dan duri. Beban boleh saja menindih bahu, tapi satu yang pasti ketika  datang  padaNya,  Allah  akan  menolong  dan  membebaskan  kita  dari  segala persoalan kehidupan. Ingatlah, seberat  apapun  persoalan  yang sedang  dihadapi,  Allah 
sanggup menyelesaikannya. Sebab  itu,nyatakanlah  syukur kepada  Tuhan  setiap  waktu sebab Dia baik. PertolonganNya selalu memulihkan hidup. 
Doa: Kami bersyukur atas pertolonganMu hingga hari ini, ya Tuhan. Amin. 

Sabtu, 29 April

 Mazmur 81 : 1 - 8 

Setialah Memegang dan Menepati Janji

Memang lidah tak bertulang, tak terbatas kata-kata, tinggi gunung seribu janji, lain dibibir lain dihati. Syair lagu ini menggambarkan tentang bagaimana mudahnya janji diucapkan tetapi sangat sukar ditepati. Inilah perbedaan antara janji yang dibuat antara sesama manusia   dan janji yang dibuat antara Tuhan dengan manusia. Alkitab mencatat bahwa cara Allah membangun hidup denga umatNya selalu dilandaskan pada perjanjian. Baik secara personal  hingga komunal. Janji Allah itu tidak ada satupun yang tidak ditepati.  Semua ditepati Allah  pada waktuNya.Allah setia pada janjiNya dan tidak pernah berubah walaupun terkadang manusia tidak setia menanti penggenapan janji Allah. Cobalah kita renungkan dalam seluruh perjalanan hidup, sudah berapa banyak kali kita berjanji, baik itu perjanjian kita dengan Allah tapi juga perjanjian kita dengan       sesama       berakhir       dengan pengingkaran? Kalau sampai saat ini kita masih lebih cenderung untuk berjanji namun mengingkarinya, maka berbaliklah! Jadilah orang yang dapat dipercaya dan diandalkan karena dapat memegang dan menepati janji.

Doa:  Ya  Allah,  ampunilah  kami  yang sering berlaku  tidak setia kepadaMu, amin. 

 
Minggu, 30 April

 
2 Korintus 5 : 11 - 21


Didamaikan Untuk Melakukan Pelayanan Pendamaian 

Allah   yang   telah   memprakasai   untuk   mendamaikan   kita   denganNya   melalui pengorbanan Kristus. Oleh karena itu Rasul Paulus menegaskan melalui pembacaan ini bahwa benar hanya karena kasih    Allah bagi kita,  Ia memberikan anakNya Yesus Kristus mengalami aniaya, disalibkan, mati dan dikuburkan. Supaya mereka yang percaya, menikmati anugerah keselamatan. Mereka hidup tidak lagi untuk dirinya sendiri, melainkan hidup untuk, oleh dan di dalam Dia. Kita adalah orang-orang yang  paling beruntung,  karena dosa dan pelanggaran kita tidak diperhitungkanNya. Kita telah  didamaikan  oleh  Allah.  Karena  itu,  Allah menghendaki kita hidup untuk mewujudkan karya pendamaian bagi dunia ini melalui pelayanan kasih terhadap sesama yang lemah dan membutuhkan. Menjadi pelayan- pelayan pendamaian yang memungkinkan orang lain menikmati pengampunan dan anugerah keselamatan dari Tuhan. Menjadi agen-agen pendamaian, agar kehidupan yang rukun dan harmonis tetap terawat. 

Doa:   Roh   Kudus   mampukanlah   kami mewujudkan pelayanan   yang menghadirkan pendamaian. Amin.