Sabtu, 01 April
Berani Memutuskan Sesuai Kebenaran
Yoh. 19 : 13 - 16a
setiap manusia dalam hidupnya pasti akan berhadapan dengan beragam pilihan. Untuk menentukan pilihan yang tepat dibutuhkan sikap yang tegas dan benar. Biasanya sebelum mengambil keputusan, kita sering meminta pendapat dari orang lain sebagai pertimbangan atau masukan. Terkadang kita bingung dan timbul keraguan dalam diri, apakah keputusan yang akan diambil ini benar. Hal inilah yang terjadi pada diri Pilatus yang memiliki wewenang sebagai kepala pengadilan untuk menentukan keputusan dalam proses pengadilan seseorang. Pilatus harus memilih untuk memutuskan hukuman bagi Yesus.Tiga kali Pilatus menyampaikan bahwa dia tidak menemukan kesalahan pada diri Yesus. Meskipun begitu, Pilatus tidak mengambil keputusan untuk membebaskan Yesus melainkan mengikuti tuntutan orang banyak yang menginginkan Yesus disalibkan. Pilatus memilih memutuskan perkara Yesus bukan berdasarkan kebenaran melainkan menurut desakan dan tekanan orang banyak. Kisah ini memberikan pesan kepada kita supaya dalam pengambilan keputusan, seharusnya didasarkan atas kebenaran. Bukan atas keinginan diri ataupun pendapat orang lain. Jadilah orang yang selalu memperjuangkan kebenaran. Dengan berlaku demikian keadilan dapat ditegakkan.
Doa: Tolong kami untuk terus melakukan kebenaran dan menegakan keadilan. Amin.
Minggu, 02 April
Pikul Salib Bersama Yesus
Matius 27 : 32 - 44
semua orang ingin selamat, sehingga segala upaya dilakukan untuk menjaga keselamatan dirinya. Ada yang melakukan tindakan antisipatif jika tahu ada ancaman atau ada yang berjuang keluar dari situasi malapetaka dan musibah. Perjalanan Yesus ke bukit Golgota atau bukit Tengkorak adalah perjalanan untuk pelaksanaan hukuman mati yakni disalibkan.Semua orang yang turut hadir dalam iring-iringan Yesus menuju ke Golgota tahu persis bahwa IA akan mati di atas kayu salib. Ketika tiba di bukit Golgota dan Yesus disalibkan di situ, banyak orang menggelengkan kepala, menghujat dan mengolok-olokNya dengan perkataan: orang lain Ia selamatkan, tetapi diriNya sendiri tidak bisa diselamatkan. Sejatinya Yesus dapat menyelamatkan diriNya, namun IA tidak mau melakukannya.Yesus harus menjalani apa yang sudah Allah Bapa tentukan bagi diriNya, demi penebusan dan penyelamatan umat manusia. Karena itu Ia menjalaninya hingga akhir dengan taat. Hari ini kita sungguh bersyukur dan mengagungkan Tuhan atas karya penyelamatan yang dikerjakan Allah dalam Yesus Kristus. Ada banyak anak yang mau menyatakan pengakuan dan kesediaan diri untuk sungguh-sungguh taat beriman dan memikul salib bersama Yesus. Pengakuan sebagai anggota sidi Gereja Protestan Maluku.Kiranya semakin banyak orang tergerak untuk percaya dan mengikuti Yesus, lalu taat dan setia memikul salib. Itulah respons yang sepatutnya ditunjukkan oleh semua orang yang mau menjadi pengikut Yesus, atas anugerah keselamatan yang telah dikerjakan Allah melalui Kristus Putera tunggalNya.
Doa: Mampukanlah kami untuk taat dan setia memikul salib bersama Yesus, Amin.
Senin, 03 April
Matius 10 : 34 - 39
Pegang Erat Komitmen Mengikut Yesus
Mengikut Yesus membutuhkan sikap pengorbanan dan komitmen melepaskan segala kepentingan diri, kelompok, dan golongan. Mengikut Yesus memerlukan juga keikhlasan dan ketulusan hati. Meskipun nyawa menjadi taruhan, mengikut Yesus tetaplah menjadi komitmen yang teguh dan kuat. Ini harus menjadi prinsip hidup orang yang percaya kepada Yesus Kristus. Bacaan hari ini mengingatkan hal tersebut. Tidak boleh ada alasan apapun ketika mau mengikutiNya, baik itu alasan orang tua, anak, bahkan nyawa yang terancam. Yesus mau kita mengikutiNya dengan kesungguhan hati. Tidak dengan separuh atau setengah hati. Mengikut Yesus harus pula tanpa memperhitungkan untung-rugi. Banyak orang Kristen beranggapan bahwa kalau mengikut Yesus pasti senang, tidak ada masalah, selalu mendapat berkat, kesuksesan dan sebagainya. Ketika anggapan- anggapan ini selalu ada dalam pikiran dan tidak terwujud dalam perjalanan hidup, maka orang menjadi goyah. Mereka mengemukakan berbagai alasan ketika diminta komitmennya untuk melayani. Firman Tuhan mengingatkan kita semua, pegang eratlah komitmen dalam mengikut Tuhan Yesus, apapun situasi dan kondisi hidup yang dijalani. Kerelaan dan ketaatan memikul salib dan mengikut Yesus, memberikan kepada kita kelayakan dan kemuliaan yang tidak bisa diberikan oleh dunia ini yakni keselamatan kekal.
Doa: Kami mau memegang teguh komitmen untuk mengikutMu, Yesus. Amin.
Selasa, 04 April
Matius 16: 24 - 25
Jangan Takut Kehilangan Nyawa karena Yesus
Tidak ada manusia yang ingin kehilangan nyawa, sebab bicara tentang nyawa berarti itu menyangkut kehidupan atau kematian. Kehidupan adalah masih ada nyawa. Sebaliknya, kematian menunjukkan bahwa seseorang sudah tidak lagi bernyawa. Atas dasar itulah, orang selalu melakukan apapun untuk mempertahankan nyawa agar tetap hidup. Dalam kenyataannya, banyak pengikut Yesus yang telah dan mau melepaskan imannya kepada Yesus supaya tidak kehilangan nyawa. Melalui nas bacaan hari ini, Yesus mengingatkan kita tentang hal kehilangan nyawa. Barang siapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya. Tetapi barang siapa kehilangan nyawanya karena AKU (Yesus), ia akan memperolehnya (ay.25). Sebagai pengikut Yesus, janganlah takut menghadapi berbagai tantangan dan ancaman hidup. Jangan pula takut kehilangan nyawa karena Yesus. Nyawa tidak diciptakan melainkan dianugerahkan oleh Allah Bapa kepada manusia. Orang yang kehilangan nyawa karena Yesus, akan memperolehnya kembali dari Allah Bapa. Jadi, sikap yang harus dimiliki oleh kita adalah tidak menyangkal Yesus karena alasan apapun. Setialah mengikutiNya hingga akhir hidup.
Doa: Kuatkan kamai untuk tidak menyangkal Yesus dalam segala situasi hidup. Amin.
Rabu, 05 April
Yohanes 12 : 25 - 26
Hidup Untuk Melayani Tuhan
Mengikuti dan melayani Tuhan adalah panggilan yang berharga. Ini menjadi respons yang indah ketika seseorang mengalami kasih setia Tuhan. Injil Yohanes melukiskan kasih setia Tuhan melalui pengorbanan Kristus bagi manusia. Pengorbanan ini begitu besar dan memberi arti penting bagi manusia. Nampak dalam perumpamaan tentang biji gandum. Jika biji gandum mati, ia terbelah dan bertumbuh menjadi banyak biji gandum. Semangat berbagi itu, menjadi tanda kasih bagi banyak orang. Sebagai orang yang telah ditebus dan diselamatkan oleh Kristus, setiap orang Kristen diberikan kesempatan untuk menyatakan tanda kasih melalui pelayanan. Nas hari ini menegaskan, barangsiapa melayani Aku, dia akan dihormati Bapa. Ini suatu janji yang sungguh menggembirakan. Melayani Tuhan adalah sebuah kehormatan yang diberikan kepada kita selagi masih ada waktu dan kesempatan. Karena itu, layanilah Tuhan dengan setia dan sepenuh hati. Lakukanlah pekerjaan pelayanan dengan tulus dan penuh sukacita. Yakinlah, Tuhan memberkati orang-orang yang setia melayaniNya. Melalui sikap dan tindakan sehari-hari sesuai dengan kerja dan panggilan masing-masing. Marilah saling melayani di dalam kasih Kristus.
Doa: Mampukanlah kami untuk melayaniMu dengan setia dan tulus, Amin.
Kamis, 06 April
Matius 11 : 28 - 30
Datanglah pada Yesus, IA Lemah Lembut dan Rendah Hati
Semua orang punya masalah, kesulitan dan beban hidup tersendiri. Di dalam situasi seperti itu, tidak semua orang mampu mengatasi masalah dan beban hidupnya. Terkadang orang terjerumus pada pikiran dan perbuatan yang jauh dari kehendak Tuhan. Hal ini membuat hidupnya semakin sulit dan tidak bahagia. Melalui nas ini, Yesus menawarkan solusi atau jalan keluar yang dapat memberikan sukacita dan kelegaan. Ada tiga hal yang merupakan ajakan Yesus: Pertama, datanglah kepadaNya, pikullah Kuk dan belajar daripadaNya. Sikap Yesus yang lemah lembut dan rendah hati nampak dalam sikapNya yang mau menerima siapa saja. Ajakan untuk selalu datang pada Yesus adalah ajakan untuk belajar dari sikapNya yang lemah lembut dan rendah hati. Itu yang akan memberikan ketenangan pada jiwa. Lemah lembut dalam tutur kata dan rendah hati dalam perbuatan mesti menjadi ciri khas setiap pengikut Tuhan. Lemah lembut dan rendah hati kepada siapa saja yang kita jumpai. Zaman sekarang, sikap lemah lembut dan rendah hati mulai sulit dijumpai dalam kehidupan bersama, juga dalam keluarga. Banyak yang berlomba untuk memperlihatkan diri sebagai yang hebat. Sulit menerima kekurangan dan kelebihan orang lain. Kita diajak hari ini, teladanilah Tuhan Yesus yang lemah lembut dan rendah hati. Karena orang-orang seperti inilah yang memiliki bumi.
Doa: padaMu kami merasakan kelegaan, karena Engkau lemah lembut dan rendah hati, Amin.
Jumat , 07 April
Matius 27 : 45 - 56
Kematian Yesus di Hari Jumat Agung
Hari ini kita merayakan Jumat agung atau kematian Yesus Kristus. Kita mengenang kembali pengorbanan Kristus untuk menebus dosa manusia. KematianNya adalah kematian terhadap dosa yang dilakukan oleh manusia. Karena itu, kematian Yesus sungguh agung. Alam ikut merasakan kematianNya. Hal ini terlihat pada saat Yesus tergantung di kayu salib. Ketika Ia menyerahkan nyawaNya, serentak dengan itu Tabir Bait Suci terbelah menjadi dua, terjadi gempa bumi yang dasyat dan bukit-bukit batu terbelah. Hal ini menandakan bahwa penderitaan dan kematian Yesus dirasakan oleh seisi alam semesta. KematianNya menghancurkan sekat pemisah yaitu dosa yang menghalangi manusia untuk datang kepada Allah. Penderitaan dan kematian Yesus akhirnya tergenapi dan menjadi kesaksian yang menimbulkan pengakuan percaya dari orang-orang yang menganiayaNya. Itulah kesaksian kepala pasukan yang berkata: “sungguh, IA ini adalah Anak Allah. Penderitaan dan kematian Yesus di hari jumat agung mengajarkan kepada kita betapa pentingnya menghrgai pengorbananNya. Setia mengikut Yesus, walaupun diperhadapkan dengan banyak tantangan dan penderitaan. Mengikut Yesus mewajibkan kita mengikuti jalan hidupNya, ajaran-ajaranNya dan setia melakukan kehendakNya setiap hari.
Doa: Ya Yesus, terima kasih atas pengorbananMu bagi kami, amin
Sabtu, 08 April
Matius 27 : 62 - 66
Perkuat Iman untuk Setia, Teguh dan Berani
Ketakutan yang berlebihan biasanya membuat orang bukan saja kehilangan akal sehat, namun juga iman. Hal itu yang terjadi pada diri imam-imam kepala dan orang Farisi setelah kematian Yesus. Mereka takut jangan sampai murid-murid Yesus mengambil mayat Yesus dari kubur dan mengatakan Yesus sudah bangkit. Para imam kepala dan orang Farisi takut kehilangan popularitas dan pengikut. Mereka telah menyaksikan Yesus mati disalib, Kepala pasukan beserta prajurit-prajurit dan banyak orang mengakui bahwa Yesus adalah Anak Allah. Hal ini menimbulkan kepanikan pada imam kepala dan orang Farisi. Jika Yesus bangkit pada hari ketiga sesuai perkataan-Nya ketika masih hidup, maka pengakuan akan Yesus adalah Anak Allah semakin menyebar. Banyak orang akan percaya kepada Yesus dan mengikutiNya. Firman ini memberikan pesan agar iman dan akal sehat kita jangan pernah hilang jika menghadapi situasi sulit. Kita harus meyakini bahwa apa yang telah dilakukan Yesus melalui penderitaan dan kematianNya, adalah benar-benar fakta yang menguatkan iman percaya. Sebab itu jangan hanya karena ingin mencari kenyamanan diri, membuat iman menjadi lemah dan mengkhianati pengorbanan Yesus.Jadilah para pengikut Yesus yang setia, teguh dan berani!
Doa: Ya Yesus, tolonglah kami untuk setia kepadaMu dan tidak mencari kenyamanan diri, Amin
Minggu, 09 April
Yohanes 20 : 1 - 10
Wartakanlah Yesus yang Bangkit
Hari ini sebagai umat kristen di seluruh dunia merayakan kebangkitan Tuhan Yesus dari kematian. Peristiwa sejarah iman ini menjadi inti dari panggilan gereja untuk meneruskan berita sukacita yang menyelamatkan bagi dunia dan semua orang yang belum percaya. Ketidakpercayaan adalah sikap kemanusiaan yang juga dialami oleh Maria Magdalena saat datang dan menyaksikan kubur Yesus yang kosong dan segera berlari memberitakan kepada Simon Petrus dan murid yang lain bahwa tubuh Yesus telah dicuri orang. Petrus dengan murid yang lainpun berlari ke kubur Yesus untuk melihat sendiri apa yang disampaikan oleh Maria Magdalena. Pernyataan Maria Magdalena adalah gambaran bahwa selama itu ia belum mengerti tentang isi kitab suci yang mengatakan bahwa Yesus harus bangkit dari antara orang mati. Perjumpaan dengan Tuhan Yesus sebagai Firman Hidup akhirnya menguatkan iman percaya Maria Magdalena dan semua murid untuk melanjutkan misi penyelamatan bagi semua orang.
Pentingnya perjumpaan kita sebagai keluarga dengan Tuhan Yesus yang bangkit melalui pendalaman firman Tuhan dalam ibadah binakel akan menjadi kekuatan iman bagi kita dalam menjalani kehidupan kita dengan damai dan sukacita. Semua itu akan terwujud melalui tutur kata dan perilaku kita yang menjadi kesaksian bagi semua orang tentang Yesus yang bangkit.
Doa: Tolonglah kami Tuhan untuk mewartakan berita kebangkitanMu bagi semua orang. Amin
Senin, 10 April
Mengimani Yesus yang Bangkit
1 Korintus 15 : 1 - 11
Inti dari pemberitaan injil adalah kebangkitan Tuhan Yesus dari kematian. Sampai saat inipun masih terjadi perdebatan soal kebangkitan. Demikianpun dengan jemaat Korintus, dimana Paulus menasehati mereka untuk percaya dengan sungguh kepada injil yang memberitakan tentang kebangkitan Tuhan Yesus dari antara orang mati. Yesus pun menampakkan diri kepada semua murid, dan Paulus salah satunya yang merasa paling hina dan tidak layak dihadapan Tuhan. Namun pilihan Tuhan kepadanya untuk mewartakan berita injil tentang kebangkitan Kristus yang menyelamatkan semua orang percaya terus dilakukan oleh Paulus dengan penuh kesetiaan dan ketaatan. Sekalipun ada banyak tantangan bahkan acaman yang harus dialami oleh Paulus namun ia percaya kepada Tuhan Yesus yang telah menyelamatkannya dan dimaknai oleh Paulus sebagai anugerah. Anugerah keselamatan Tuhan Yesus pun nyata bagi jemaat Korintus serta kita sekeluarga. Menjalani hari hidup dengan berbagai tantangan dan persoalan terkadang membuat kita menjadi bimbang dan ragu serta putus asa. Namun di hari ini berita sukacita mesti kita percaya dengan sungguh, bahwa Yesus telah menang dan menganugerahkan keselamatan kekal bagi orang percaya.AnugerahNya itu membebaskan kita dari dosa dan kematian. Itulah sebabnya kebangkitanNya harus memberikan semangat bagi kita untuk mengimaninNya dengan sungguh dan menjalani hidup dengan syukur, setia dan taat kepadaNya.
Doa: Tuhan, kami mau mengimani dengan sungguh Yesus yang bangkit. Amin.
Selasa,11 April
1 Korintus 15 : 12 - 19
Jalani Hidup Dalam Pengharapan
Jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu. Ini merupakan pernyataan rasul Paulus kepada jemaat di Korintus yang ditantang dengan berbagai ajaran yang meragukan kebangkitan dari kematian. Mereka percaya Tuhan Yesus memang bangkit dari antara orang mati, namun mereka tidak percaya dan menerima adanya kebangkitan dari kematian. Hal ini akan mempengaruhi mereka dalam beriman dan percaya kepada Kristus yang oleh kebangkitanNya telah memberikan kemenangan dan kebebasan bagi setiap orang percaya. “Janganlah kamu sesat”! demikian nasehat Paulus bagi jemaat Korintus dan bagi kita semua untuk berpengharapan kepada Tuhan Yesus yang bangkit dan telah memberikan kebebasan serta keselamatan bagi kita sebagai orang percaya. Berpengharapan seperti ini penting di tengah kita menjalani hari hidup dengan berbagai tantangan dan persoalan yang begitu kuat dan terkadang membuat ragu, bimbang dan kecewa serta putus asa. Kalaupun kita mengalami situasi dan kondisi hidup demikian, maka firman Tuhan di hari ini kembali memberikan harapan untuk tetap percaya kepada Tuhan Yesus yang bangkit dan telah memberikan kekuatan bagi kita untuk menang atas segala beban dan persoalan hidup.
Doa: Tuhan mampukan kami untuk menjalani hidup ini dalam pengharapan kepadaMu. Amin.
Rabu,12 April
Misi Pelayanan
Kisah 13 : 26 - 31
Tanggung jawab panggilan iman kita sebagai orang percaya adalah memberitakan tentang kebangkitan Tuhan Yesus. Ini inti dari misi dan pelayanan gereja selaku persekutuan orang percaya, sebagaimana pula yang telah Paulus dan Barnabas kerjakan ketika berada di Antiokhia. Mereka memberi kesaksian tentang cinta kasih Allah bagi umat manusia dengan mengutus Tuhan Yesus untuk menebus dan menyelamatkan mereka. Jalan penebusan itu harus dilalui dengan penderitaan dan kematian yang dilakukan oleh penduduk dan pemimpin Yerusalem yang tidak mengenal Yesus. Mereka menolak dengan meminta Pilatus untuk menghukum Yesus dengan jalan di salibkan. Yesus menjalaninya sebagaimana nubuatan para nabi sampai mati di kayu salib dan dikuburkan. Namun oleh kuasa Allah, Yesus dibangkitkan pada hari yang ketiga. Ini menegaskan bahwa maut dan kematian telah dikalahkan. Yesus menampakkan diriNya bagi para murid dan mereka meneruskan berita kebangkitanNya itu kepada semua orang yang belum percaya. Di sekitar kita masih banyak yang menolak dan belum percaya kepada Yesus. Sebagai pribadi dan keluarga, kita pun dipanggil untuk memberitakan tentang Tuhan melalui tutur kata dan perbuatan yang memuliakan namaNya, agar orang mengenal dan percaya kepada Yesus.
Doa: Kuatkan kami untuk menjadi alat kesaksian yang hidup demi kemuliaan namaMu. Amin.
Kamis, 13 April
Yesus: Penyelamat Orang Percaya
Kisah 13 : 32 - 39
Berita sukacita kebangkitan Tuhan Yesus bagi setiap orang percaya adalah bahwa keselamatan kekal menjadi jaminan yang pasti. Kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus telah membayar lunas segala hutang dosa umat manusia yang seharusnya menerima penghukuman dari Allah. Semua karena cinta kasih Allah yang tidak menginginkan seorangpun binasa melainkan memperoleh keselamatan kekal melalui karya pengorbanan Tuhan Yesus Kristus. Hal inilah yang disampaikan oleh rasul Paulus kepada orang-orang Yahudi dan non Yahudi dalam kelanjutan firman Tuhan hari kemarin. Semua orang siapapun dia, akan diserahkan dalam kebinasaan sebagai realitas manusia yang bergumul dengan dosa. Namun di dalam Kristus yang telah menang atas maut telah menggantikan kebinasaan dengan keselamatan kekal. Hanya di dalam dan oleh Tuhan Yesus Kristus, setiap orang percaya memperoleh pengampunan dosa dan keselamatan kekal. Inilah berita sukacita setiap kali kita merayakan kebangkitan Kristus. Peristiwa iman itulah yang akan memberikan sukacita dan pengharapan ketika berhadapan dengan berbagai kekuatan dosa dan kematian yang mengancam kehidupan. Untuk itu sebagai keluarga, letakkanlah pengharapan hanya kepada Yesus sebagai Juruselamat yang telah memberikan keselamatan kepada kita.
Doa: kami mau menaruh iman pengharapan hanya kepadaMu ya Yesus yang bangkit. Amin.
Jumat, 14 April
Kisah 10 : 34 - 43
Tidak Ada Perbedaan Dalam Kuasa Kebangkitan
Berita kebangkitan Tuhan Yesus disampaikan oleh rasul Petrus kepada Kornelius. Petrus pun memahami bahwa anugerah Allah dalam Kristus melalui karya penebusan adalah bagi semua orang. Anugerah Allah itu diberikan tanpa melihat perbedaan. Hal ini yang dialami oleh Kornelius seorang perwira pasukan Italia. Kornelius seorang saleh yang takut akan Allah dan selalu memberi bantuan kepada orang Yahudi. Semua hal baik dari Kornelius diingat Tuhan dan dijawab segala doanya. Melalui perjumpaan dengan Petrus, Kornelius dan keluarganya dibaptis sebagai tanda mereka menerima dan percaya kepada Tuhan Yesus yang memberikan anugerah keselamatan. Kesaksian firman Tuhan ini menjadi teladan bagi kita semua untuk mensyukuri anugerah keselamatan Allah dalam Kristus. Allah tidak membeda-bedakan setiap orang yang datang kepadaNya. Semua orang punya hak yang sama untuk menikmati anugerah keselamatan dalam karya kebangkitan Tuhan Yesus. Hargailah anugerah Tuhan ini dengan menjadi keluarga yang tidak membeda-bedakan dalam relasi hidup sebagai wujud tugas panggilan pelayanan dan kesaksian yang nyata.
Doa: Terima kasih ya Tuhan untuk kasihMu yang tidak membeda-bedakan. Amin.
Sabtu, 15 April
Kisah 17 : 1 - 9
Semangat Memberitakan Injil Ditengah Tantangan
Pemberitaan kebangkitan Tuhan Yesus dari kematian menjadi intisari injil yang terus disampaikan oleh Paulus dan Silas di Tesalonika. Kesaksian ini tidak diterima oleh orang-orang Yahudi yang iri terhadap mereka sebab banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan Yesus. Mereka membuat kekacauan dengan menyerbu rumah Yason, salah seorang murid yang percaya. Mereka bermaksud mencari Paulus dan Silas untuk ditangkap. Ketika tidak menemukan Paulus dan Silas, akhirnya diseretlah Yason dan beberapa saudara ke hadapan pembesar-pembesar kota. Jaminan dari Yason dan beberapa saudara untuk menjaga situasi dan kondisi keamanan membuat mereka dilepaskan. Kesaksian firman Tuhan ini mau mengingatkan kita bahwa tugas panggilan pemberitaan injil tentang kebangkitan Tuhan Yesus, tidak lepas dari berbagai tantangan, penderitaan bahkan ancaman. Namun baik Paulus, Silas maupun Yason dan para murid yang lain, tidak menjadi takut. Dengan berani dan penuh semangat, mereka terus memberitakan dan menyampaikan kabar sukacita kebangkitan Tuhan. Semangat dan keberanian inipun menjadi spirit bagi kita sebagai keluarga dalam tugas panggilan dan kesaksian di tengah dunia. Kita tidak perlu ragu dan takut, sebab penyertaan dan perlindungan Tuhan selalu nyata.
Doa Berikanlah keberanian untuk kami mewartakan kebangkitanMu bagi banyak orang. Amin.
Minggu, 16 April
Dibalik Dukacita Ada Sukacita
Yohanes 20 : 11 - 18
Ini adalah hari Minggu pertama sesudah Paskah. Alkitab memberi kesaksian bahwa setelah bangkit, ada 10 kali Yesus menampakkan diri kepada para pengikutNya selama kurun waktu 40 hari. Penampakkan diri Yesus ini hendak memberikan kepastian kepada para murid dan dunia bahwa IA benar-benar hidup, sekaligus memberi penguatan bagi mereka yang merasa kehilangan dan sedih. Bacaan hari ini mengisahkan kedatangan Maria ke kubur untuk mengawetkan mayat Yesus dengan rempah-rempah. Namun dia tidak mendapati mayat Yesus di situ. Air mata membuat pandangannya kabur sehingga untuk sesaat tidak mengenal Yesus. Sapaan Yesus membuat Maria tersadar dan dapat melihatNya. Perjumpaan dan sapaan yang mengubah air mata menjadi kegirangan. Mariapun meneruskan kabar sukacita itu kepada para murid lainnya: “Aku telah melihat Tuhan”. Saudaraku, hari ini kita belajar bahwa: perjumpaan dengan Yesus berdampak positif bagi kehidupan kita dimana cara berpikir, bertindak dan bertingkah laku mengalami perubahan. Sapaan Yesus membuka mata rohani kita yang seringkali “dikaburkan” oleh hal-hal negatif sehingga tidak “mengenalNya”. IA rindu berjumpa dan menyapa kita agar dukacita berubah menjadi sukacita dan kehidupan semakin bermutu dan memuliakan Dia.
Senin , 17 April
Kebangkitan Yesus Menghapus Keraguan
Lukas 24: 13 - 27