SELAMAT DATANG DAN TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

SHK BULAN MARET 2023

 

Rabu, 01 Maret 2023                   1 Samuel 1:9-18

 

Dalam Pengharapan, Ada Jawaban Tuhan.

A

nak adalah anugerah yang paling berharga bagi orang tua, terlebih bagi orang tua yang harus menempuh sebuah perjuangan untuk memiliki anak. Misalnya, melalui proses bayi tabung,  menunggu dan bersabar dalam waktu yang panjang untuk memiliki buah hati. Perjuangan itu, tidaklah mudah butuh kesabaran, butuh dana yang cukup bahkan harus menghadapi ocehan/ejekan dari orang-orang sekitar (kapan punya anak?). Hal ini juga dialami oleh Hana, isteri Elkana dalam perikop bacaan kita tadi. Hana, disebutkan tidak memiliki anak, sedangkan Penina, isteri Elkana yang lain memiliki anak. Hal ini menyebabkan Penina mengejek Hana bertahun-tahun.Akibatnya, Hana sangat sedih dan menderita. Ayat 10-11, menyebutkan dalam keadaan yang sangat menderita dan tertekan itu,ia berdoa dan bernazar kepada Tuhan sambil berseru: “Tuhan semesta alam, perhatikanlah sengsara hamba-Mu ini dengan memberikan seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada Tuhan seumur hidupnya”. Maka jawab Nabi Elia: “Allah Israel akan memberikan kepadamu apa yang engkau minta dari pada-Nya. Maka genaplah perkataan nabi Elia, Tuhan telah menolong dan menjawab doa Hana,sebab setahun kemudian ia mengandung dan melahirkan Samuel, yang artinya: “Aku telah memintanya dari pada Tuhan” (ayat 20). Maka Hana menggenapi nazarnya; ia menyerahkan Samuel, anak yang diperoleh dengan susah payah kepada Tuhan seumur hidup. Pesan bagi kita, setiap persoalan hidup tidak boleh membuat kita putus asa, takut dan kuatir, tapi berserulah kepada Tuhan didalamdoa. Tuhan pasti menjawab doa-doa kita menurut kehendak-Nya (ingat syair lagu: Tuhan hanya sejauh doa). Selain itu, kita pun diingatkan pada saat memperoleh berkat baik keturunan, kuasa, jabatan, kekayaan, kesuksesan jangan membuat kita sombong, membanggakan diri bahkan menganggap orang lain rendah, cenderung mengejek dan menyakiti sesama. Bersyukurlah kepada Tuhan, Sumber berkat dengan cara melayani Tuhan dan sesama.

Doa :Tuhan, dengar dan jawablah doa kami yang berharap pada-Mu, amin.


Kamis, 02 Maret 2023                  Mazmur 61: 1-9

 

Tuhan Melindungi Orang Lemah

S

etiap manusia pasti mempunyai masalah yang membuat jadi sedih, marah, kuatir dan takut. Hal yang sama pun dialami oleh Daud sebagai seorang raja. Ia tidak saja memiliki kejayaan dan kesuksesan; kerajaan yang besar, kekayaan yang melimpah, popularitas yang luar biasa. Namun, hidupDaud pun tidak  bebas dari masalah. Masalah yang dihadapi oleh Daud adalah serangan dari musuh-musuhnya (ayat 4). Mereka mengejar dan berusaha untuk membunuhnya..Dalam situasi tersebut,Daud  memohon kepada Tuhan untuk menjawab doanya (Ay.2). Iamengadukan permasalahannya dan memohon agar secepatnya Tuhan bertindak memberikan pertolongan dan perlindungan dari musuh-musuh yang bangkit melawannya. Bagi Daud hanya Tuhan satu-satunya Penolong dan Penyelamat hidupnya. Karena itu, Daud menggambarkan Tuhan sebagai tempat perlindungan dan menara yang kuat, Tuhan adalah kemah dan sayap perlindungan (ay.4-5).Daud mengakui menjalani hidup sebagai seorang penggembala (banding 2Sam.15) bukanlah hal yang mudah karena ancaman dan bahaya selalu mengintainya. Tapi dengan menjadikan Tuhan sebagai  tempat untuk ia berlindung,maka ia akan merasa aman dan selamat (band.Maz 17:8). Makna bagi kita,Pertama, jadikanlah Tuhan sebagai tempat perlindungan yang menaungi dan menyelamatkan hidup kita dari setiap ancaman dan bahaya. Misalnya: orang-orang yang memusuhi kita, bencana alam, penyakit, masalah keluarga, dan sebagainya. Percaya dan berharap kepada Tuhan tidak akan mengecewakan kita, karena Tuhan tidak pernah mengingkari janji-Nya. Ia selalu menjawab doa-doa kita indah pada waktunya.Kedua, kita diingatkan bahwa Tuhan menjawab doa orang-orang yang hidupnya Takut akan Tuhan dan melakukan kehendak-Nya dengan taat dan setia, rajin berbuat baik, melayani Tuhan dan orang lain. 

Doa: Tuhan, lindungilah kami dari ancaman dan bahaya, amin.

 

Jumat, 03 Maret 2023                                Mazmur 86: 1-7

 

Tuhan Hanya Sejauh Doa

K

isah perjalanan seorang hamba Tuhan (Pendeta) dari Jakarta menuju Ambon. Mulanya perjalanan aman-aman saja tapi kemudian sebelum 30 menit pesawat lending di Bandara Pattimura, tiba-tiba cuaca menjadi sangat ekstrim (hujan disertai angin kencang). Akibatnya, menggoncangkan pesawat dengan sangat keras sehingga awak pesawat memerintahkan seluruh penumpang untuk menggunakan pelampung karena pesawat berada tepat diatas ketinggian laut. Suasana menjadi panik disertai suara tangisan dari anak-anak yang berada di dalam pesawat. Singkatnya, semua yang berada di dalam pesawat hanya dapat berserah kepada Tuhan, memohon pertolongan-Nya untuk menyelamatkan para penumpang,dan akhirnya semua tiba dengan selamat. Sama seperti orang lain pada umumnya, Daud pun pernah mengalami pergumulan dan penderitaan dalam hidupnya. Dia pernah berada dalam kesesakan (ayat 7). Penderitaan yang dimaksud adalah adanya ancaman dari musuh-musuhnya. Mereka membenci dan ingin mempermalukan serta  membunuhnya (ayat 14,17). Dalam situasi tersebut,tidak ada hal lain yang dapat dilakukan oleh Daud, selain berseru dan berdoa memohon pertolongan Tuhan.Melalui pengalaman hidupnya bersama Tuhan, pemazmur percaya bahwa Tuhan yang penuh kasih setia dan maha pengampun pasti akan menjawab seruan dan doanya (ayat 5). Pesan teks di minggu sengsara ketiga ini  adalah: ketika kita menghadapi masalah dan penderitaan, seperti: bencana alam, dimusuhi dan dibenci orang, diperlakukan dengan tidak adil dan benar, kesulitan keuangan, kehilangan pekerjaan, gagal dalam usaha, sakit, masalah antara suami-isteri, orang tua dan anak, tetangga dengan tetangga, dan sebagainya. Tetaplah percaya dan mengandalkan Tuhan. Tekunlah berdoa.Yakinlah, Tuhan tidak pernah tinggalkan dan Ia selalu menjawab doa orang-orang yang mencari-Nya.

Doa: Tuhan, kami mau berserah dan berharap hanya pada-Mu, amin.


Sabtu, 04 Maret 2023               Mazmur 55:17-20

 

Di Tengak Kecemasan, Tuhan Menjawab

K

itab mazmur berisi nyanyian, pujian, doa untuk pertolongan Allah, dan syair yang menyatakan kepercayaan umat kepada Allah. Kitab ini juga memuat berbagai perasaan yang dirasakan oleh umat, antara lain: pujian, pengucapan syukur, kesedihan, tertekan, keputusasaan dan pengharapan, hati yang terluka.  Salah satu contoh, doa minta tolong terhadap musuh (Mazmur 55:1-24) didalamnya terdapat perikop kita Mazmur 55:17-20.  Perikop ini mengisahkan masalah besar yang dihadapi oleh Daud, yakni pengkhianatan orang-orang terdekatnya, yakni: pemberontakan putranya, Absalom dan penasehat kerajaannya, Ahitofel (2 Sam15).Mereka bersekongkol untuk menjatuhkan Daud sebagai raja (ayat 19). Dapat dibayangkan perasaan Daud saat dikhianati oleh anak dan orang kepercayaannya. Ia sangat menderita dan meratapi hidupnya sepanjang hari; baik pagi, siang maupun petang/malam (ayat 18), sampai-sampai ia merasa takut karena dikejar-kejar anaknya sendiri, sehingga ia harus melarikan diri ke tempat pengungsiaan (band. Ay.6-9). Dalam situasi terancam tersebut, Daud percaya dan mengandalkan Tuhan yang akan menyelamatkannya (ay.17,19). Tuhan akan menjawab doa orang-orang yang ditindas,sedangkan para musuh akan mengalami penghukuman Allah; dipermalukan karena perbuatan mereka yang jahat (ay.20). Makna bagi kita, dalam hidup selalu ada pengkhianatan, baik yang dilakukan oleh orang-orang dekat: suami, isteri, anak, orang tua, saudara maupun rekan kerja, rekan pelayan, rekan politik, rekan bisnis, dan sebagainya. Pengkhianatan membawa penderitaan bagi kita, apalagi yang dilakukan oleh orang dekat. Dalam penderitaan, Pemazmur mengingatkan kita untuk percaya dan mengandalkan Tuhan. Selain itu, kita pun diingatkan untuk tidakberkhianat dan melakukan kejahatan kepada sesama.Tetaplah berbuat baik. 

Doa : Roh Kudus tuntun kami untuk berbuat baik kepada sesama, amin


Minggu,   05 Maret 2023                          Yohanes 3:1-21

 

Kasih Yang Menyelamatkan

F

ilm “The Passion Of the Christ” yang disutradarai oleh aktor Mel Gibson, menggambarkan penderitaan hebat yang dialami Yesus menjelang kematian-Nya. Bagaimana Yesus dihina, diolok-olok, dicaci maki, diludahi, dipukuli bahkan sampai mati sebagai penjahat di kayu salib. Yesus menempuh jalan “Via Dolorosa” yaitu jalan penderitaan.  Penderitaan-Nya menjadi bukti betapa besar kasih Allah bagi dunia ini, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (ayat 16).Ayat ini menerangkan bahwa pekerjaan Kristus dan keselamatan yang ditawarkan-Nya bersumber pada kehendak dan tindakan Allah sendiri. Karya keselamatan yang dikerjakan Allah didalam Yesus kristus karena Allah begitu mengasihi manusia di dunia ini. Kita telah berdosa karena itu, melalui pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib supaya kita memperoleh keselamatan Allah. Dengan demikian, setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus akan beroleh hidup yang kekal, sedangkan bagi mereka yang tidak percaya pasti akan memperoleh kebinasaan/penghakiman.Makna bagi kita yang merayakan Minggu Sengsara Tuhan Yesus, yakni:Pertama, kita telah menerima kasih setia Allah melalui pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib. Maka cinta kasih Allah yang sejati ini dapat kita teruskan dalam membangun hubungan antara suami-isteri, orang tua-anak, saudara dengan saudara baik sedarah maupun tidak sedarah (Misalnya:kampung, negeri), rekan kerja, pelayan dengan umat, dan sebagainya. Kedua, Tuhan Yesus telah mengalami penderitaan dan kematian karena misi yang diberikan Bapa kepada-Nya, mengingatkan kita sebagai pengikut Kristus pun akan menderita, karena itu tetaplah setia dan percaya kepada Tuhan. Ada harga yang harus kita bayar sebagai bukti ketaatan kita kepada Tuhan. Bagi mereka yang percaya akan memperoleh hidup yang kekal (keselamatan), sebaliknya yang tidak percaya akan mendapatkan kebinasaan.

Doa:Terima kasih atas kasih-Mu yang menyelamatkan kami,amin.


Senin, 06 Maret 2023                          Ratapan 3:19-24

 

Berharap Pada Kasih Setia Tuhan

S

etiap orang memiliki memori (ingatan masa lalu), entah itu yang baik maupun buruk. Keduanya melekat erat, bahkan kadang kembali terlintas. Saat ingatan yang baik muncul kita mungkin akan tersenyum bahagia. Sebaliknya, kenangan buruk justru bisa menyebabkan guncangan jiwa (trauma). Ingatan negatif tersebut tentu ingin dilupakan. Namun, bagaimana cara menghilangkan ingatan atau melupakan sesuatu yang buruk?. Nabi Yeremia pernah memiliki pengalaman yang sama. Ia sulit untuk melupakan peristiwa kelam yang dialami oleh bangsa Yehuda, yakni kehancuran kota Yerusalem, runtuhnya Bait Allah, dan umat dibuang ke Babel. Sebagai seorang nabi,Yeremia merasa sangat menyesal dan gagal karena ia menyaksikan penderitaan yang dialami oleh bangsanya sendiri. Hal ini  membawa kesedihan yang mendalam bagi Yeremia, sehingga dia katakan: “jiwaku selalu teringat hal itu, dan tertekan dalam diriku (ayat 21).Namun dalam kesedihan dan penyesalan yang mendalam itu, ia masih tetap berharap pada Tuhan.Yeremia percaya bahwa Allah yang penuh kasih setia dan rahmat (ayat 22) adalah Allah yang akan menyelamatkan dan memberikan pemulihan kepada Yehuda, dimana mereka akan memiliki masa depan yang baru. Makna bagi kita, ada banyak masalah yang kita hadapi yang dapat menyebabkan trauma. Misalnya: kekerasan, perceraian, bencana alam, dan sebagainya. Nabi Yeremia memberikan teladan yang baik bagi kita, tentang bagaimana sikap kita menghadapi masalah, yakni percaya dan berharap kepada Tuhan.Janganah membiarkan hidup dibelenggu oleh pengalaman hidup yang kelam dan membuat kita hanya bisa meratapi kehidupan ini.Manfaatkanlah kesempatan hidupuntuk melakukan sesuatu yang lebih berkualitas. Kecenderungan berbuat dosa, tinggalkanlah!.Sebaliknya, dengan berharap dan percaya kepada Tuhan, teruslah bersemangat menjalani kehidupan ini.

Doa: Tuntunlah kami untuk tetap berharap pada kasih setia-Mu, amin.


Selasa, 07 Maret 2023                           Ratapan 3 : 25-33

 

Teguran Tuhan Membawa Pada Jalan Kehidupan

 

K

Itab Ratapan merupakan lanjutan dari kitab Yeremia. Berisikan puisi yang mengisahkan tragedi besar dalam sejarah bangsa Yahudi, yakni kehancuran Bait Allah di Yerusalem dan pembuangan bangsa Yehuda ke Babel. Kenyataan pahit ini, membuat Yeremia mengalami kesedihan yang mendalam bukan hanya bagi dirinya, namun juga bagi para tawanan dan mereka yang tertinggal hidup dalam kemiskinan (band. Ratapan 2:11). Dalam situasi penderitaan tersebut, Yeremia menasehati Yehuda untukPercaya dan berharap hanya kepada Tuhan, sebab Ia baik kepada orang yang berharap dan mencari Dia (ayat 25). Yeremia mengingatkan mereka agar tidak mencari pertolongan kepada bangsa-bangsa asing, tapi menanti dengan diam pertolongan Tuhan (ayat 26). Mereka tidak boleh menyesal, bersungut-sungut tentang apa yang dialami, sebab penderitaan yang mereka alami adalah justeru karena dosa mereka sendiri. Karena itu, mereka harus menyesali diridan bertobat, supaya Tuhan memulihkan dan menyelamatkan kehidupan mereka kembali. Pesan firman ini adalah penderitaan yang terjadi dalam hidup adalahcara untuk menolong kita bertobat dan membarui hidup. Sebab kadangkala penderitaan yang kita alami adalah teguran akibat dari kesalahan atau dosa. Karena itu, ketika mengalami masalah dan penderitaan dalam hidup, mari sadari keberadaan diri, akuilah kesalahan dan mohon pengampunan.Jika kita mau bertobat dengan sungguh-sungguh, maka Tuhan  akan kembali menyayangi dengan kasih setia-Nya (ay.33).Anugerah pengampunan yang telah diterima itu mesti ditindaklanjuti dengan meninggalkan hidup yang lama dan berbalik kepada Tuhan dan mentaati perintah-Nya.Selain itu, penderitaan tidak boleh membuat jadi lemah, kuatir, cemas.takut dan hilang harapan, melainkan terus bertumbuh menjadi kuat dalam iman dan pengharapan kepada Yesus Kristus, Juruselamat! 

Doa :Tuhan, teguran-Mu selalu membawa pada jalan kehidupan.


Rabu, 08 Maret 2023                           Mazmur 69: 14-19

 

Pertolongan Tuhan Yang Menyelamatkan

 

M

Asih ingatkah kita tentang musibah gempa bumi yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat pada bulan November 2022 yang lalu. Peristiwa tersebut telah memakan korban yang banyak, namun ada keajaiban ditengah-tengah bencana tersebut. Azka, bocah 6 tahun ditemukan selamat setelah terkurung hampir 48 jam di bawah reruntuhan rumahnya. Menurut ayahnya, “ia tetap berharap Tuhan menyelamatkan anaknya”. Memang akhirnya terjadi keajaiban, anaknya ditemukan selamat oleh tim evakuasi. Setiap manusia yang beragama pasti memiliki pengharapan kepada Tuhan Sang Pencipta pada saat mengalami masalah dan penderitaan. Demikian pun dengan Pemazmur,saat ia mengalami situasi yang sulit. Maka ia mohon perlindungan dan jalan keluar dari Allah. Ia mohon agar Allah berkenan menyelamatkan dia karena kasih setia-Nya (ayat 14). Ia berharap agar Allah segera membebaskan dari lumpur yang menenggelamkan, gelombang air yang menghanyutkan, tubir yang menelan (ayat 15-16) sebagai kiasan yang menggambarkan penderitaan dan kesengsaraan yang disebabkan oleh para musuh. Karena itu, pemazmur berharap agar Allah kiranya menjawab doanya.Ia sangat berharap pada kasih setia Allah. Ia berharap agar Allah tidak menyembunyikan wajah-Nya, melainkan segera datang untuk menyelamatkan hidupnya. Makna firman ini bagi kita adalah sebagai orang percaya, kita yakin mujizat Tuhan nyata. Artinya, di tengah berbagai masalah, seperti: bencana alam, dimusuhi orang, mengalami praktek ketidakadilan, difitnah, gagal dalam usaha, dan sebagainya, janganlah membuat kita putus asa, kecewa dan hilang harapan. Sebaliknya, berbagai masalah itu dihadapi dengan sikap berani. Iman yang teguh kepada Tuhan melalui doa, akan membuat mata kita melihat, Tuhan yang penuh kasih setia itu menolongdan menyelamatkan tepat pada waktu-Nya. 

Doa : Tuhan, berilah kami keberanian untuk menghadapi masalah.


Kamis, 09 Maret 2023                        Galatia 6 : 11 – 16

 

Merasakan Kasih Setia Tuhan

Kunyanyikan kasih setia Tuhan, selamanya” adalah penggalan lirik dari pujian Pelengkap Kidung Jemaat no 14 yang biasa dikidungkan dalam kebaktian-kebaktian. Pujian ini memberi penekanan akan kasih setia Tuhan yang selalu dialami oleh orang-orang percaya dalam seluruh pergumulan kehidupan. Kasih setia Tuhan nampak dalam keberadaan manusia yang hidupnya selalu mengandalkan Tuhan bahkan ketika manusia itu lupa mensyukuri Kasih-Nya.Rasul Paulus menyampaikan peringatan kepada jemaat di Galatia berkaitan dengan menjadi ciptaan baru.Baginya, bukanlah soal sudah disunat atau belum, setia menjalankan hukum taurat dan sebagainya, tetapi yang paling penting ialah menjadi orang-orang yang hidup dalam pembaruan.Pembaruan telah dikerjakan melalui anugerah dan kasih setia Tuhan yang menderita dan berkorban.Oleh sebab itu, mengalami pembaruan dalam diri berarti selalu mau berjalan dalam kehendak Tuhan.Meninggalkan hal lama yang tidak berkenan kepada Tuhan dan memulai hidup baru yang lebih berkenan kepada-Nya. Jadi, penyertaan Tuhan melalui kasih-Nya ituakanterus menuntun kehidupan kita agar menjadi pribadi yang lebih baik. Sebaliknya, orang-orang yang hidup bermegah dengan kekuatan sendiri kehilangan hidup dalam kasih setia Tuhan.Syukurilah bahwa dalam keadaan apapun kasih-Nya tidak pernah berubah, yang menghalangi kita merasakan kasih setia-Nya ialah kemegahan diri sendiri dan ketidaktaatan akan Firman-Nya. Marilah maknai kasih setia Tuhan sekalipun ada dalam penderitaan. 

Doa : Mampukanlah kami Tuhan memaknai Kasih Setia-Mu,  Amin


Jumat, 10 Maret 2023                 Mazmur 119 : 81-88

 


Kasih Setia Tuhan, Menghidupkan!

Kehidupan di dunia memang tidak dapat dilepaskan dari penderitaan, permasalahaan hidup, kesengsaraan, kekecewaan, dan berbagai macam beban dalam hidup. Tetapi menjadi perenungan penting dalam hidup kita adalah, pada saat mengalami penderitaan, permasalahaan hidup, kesengsaraan, kekecewaan, dan berbagai beban kehidupan, apakah yang dapat kita lihat dan ingat?.  Kebanyakan orang hanya melihat pada penderitaan, permasalahan hidup, kesengsaraan, kekecewaan, dan berbagai macam beban yang dialami.Kesemuanya itu menjadi penghalang untuk melihat Tuhan dengan kuasa dan kasih yang dimiliki-Nya.Oleh karena itu banyak yang mengeluh, protes atau bahkan meninggalkan Tuhan di dalam hidupnya. Tetapi firman Tuhan hari ini mengingatkan bahwa kita mempunyai Tuhan yang kekal kasih setia-Nya.Mazmur 119 : 81-88 mengisahkan tentang kesengsaraan pemazmur berhadapan dengan orang-orang yang ingin menghancurkannya bahkan membinasakannya. Terlihat jelas pemazmur menggambarkan kesengsaraannya dan karena itu, ia bermohon dengan sungguh kepada Allah agar menyelamatkannya. Sikap pemazmur ini mencerminkan sikap kita sebagai orang-orang yang juga berharap dengan sungguh kepada Allah ketika kita diperhadapan dengan kesengsaraan, penderitaan dan masalah. Namun ada satu sikap yang ditunjukkan pemazmur bahwa dalam keadaan apapun ia tidak akan pernah berpaling dari Kasih dan pertolongan Allah. Sikap ini haruslah kita miliki juga supaya kita tetap kedapatan tegar dan teguh berharap kepada Allah dalam setiap keadaan, sakit-sehat, suka-duka, gagal-berhasil.Tanamkan pada diri dan hati, bahwa kuasa Allah dan Kasih-Nya lebih besar dari semua pergumulan kehidupan kita.

 Doa: Ya Tuhan, nyatakanlah kuasa kasih-Mu bagi kehidupan kami, Amin.


Sabtu, 11 Maret 2023                           Mazmur 119 : 153-160

 

A G A P E

Agape adalah kata yang paling umum yang diartikan sebagai Kasih.Dalam PB Agape berarti kasih yang paling tinggi dan paling mulia.Kasih ini menggambarkan Kasih Allah kepada manusia yang tidak terhingga dan tanpa pamrih.Pemazmur mengungkapkan pergumulannya kepada Allah yang Maha Kasih itu lewat bacaan saat ini. Pemazmur menyadari bahwa hanya oleh Karena Kasih-Nya ia dapat diselamatkan. Oleh sebab itu ia menyampaikan permohonannya kepada Allah tentang keadaan yang dialaminya; sengsaranya, perjuangannya, lawan-lawannya, para pengkhianat yang mengkhianantinya, dll. Dalam kondisi seperti ini ia merasa tidak berdaya, namun pemazmur teguh dalam ketaatannya kepada Allah sehingga ia meyakini Kasih Allah itu tidak akan berpaling darinya (ay.159). Seperti pemazmur, terkadang kehidupan yang kita jalani juga dipenuhi dengan berbagai pergumulan yang berat.Persoalan rumah tangga, pekerjaan, ekonomi, relasi dengan sesama, dsb.Berhadapan dengan pergumulan yang demikian seakan-akan kita merasa Kasih Allah jauh dari kehidupan ini.Kita berteriak memanggil dan mencari Allah untuk menolong dan menyelamatkan.Pada titik ini, kita lupa bahwa di dalam pergumulan yang berat sekalipun Allah sesungguhnya tetap mendengarkan dan mau menyatakan kasih-Nya.Kita hanya perlu terus mendekatkan diri kepada-Nya.Kita  melakukan kehendak-Nya. Dengan demikian, pergumulan berat itu pasti dapat kita lalui bersama Kasih-Nya yang selalu menyertai.

Doa: Anugerahkanlah Kasih-Mu, Ya Allah, agar kami tetap teguh dalam setiap pergumulan hidup, Amin.

 

Minggu, 12 Maret 2023                   Matius 26 : 47-56

 

Serukan Perdamaian, Hentikan Kekerasan!

Kisahpengangkapan Tuhan Yesus merupakan awal penderitaan yang akan dialami oleh-Nya. Menarik, bahwa Tuhan Yesus ditangkap justru karena petunjuk dari salah seorang Murid-Nya.Pada akhirnya, penangkapan itu terjadi. Tuhan Yesussama sekali tidak mengelak atau menghindar, Ia justru mengakui peristiwa ini harus terjadi agar genaplah semua yang tertulis dalam kitab nabi-nabi (ay.56).

Memasuki minggu sengsara keempat ini, pandangan kita diarahkan kepada awal kesengsaraan Tuhan Yesus yang dipenuhi dengan tindakan kekerasan. Dalam bacaan kita, ada kekerasan yang terjadi yakni perlawanan para murid dengan segerombolan orang yang akan menangkap Yesus dan salah seorang dari mereka yakni Hamba Imam Besar mendapatkan perlakuan kekerasan dari salah satu murid Yesus. Hal ini membuat Tuhan Yesus marah dan mengatakan:barangsiapa menggunakan pedang akan binasa oleh pedang, artinya kekerasan yang dibalas dengan kekerasan hanya akan berujung pada kesengsaraan dan penderitaan. Setiap manusia siapapun dia pasti tidak ingin diperlakukan kasar oleh sesamanya, baik secara psikis maupun fisik, verbal maupun non verbal.Tindakan kekerasan hanya menyisakan traumatic, kesedihan dan penderitaan tetapi juga rusaknya relasi dalam kehidupan. Jadi, mari berusahalah hidup damai dan menjauhi kekerasan. Ini harus menjadi gaya hidup kita, sebab hidup dalam kedamaian pasti membawa ketentraman dan kenyamanan. Lawanlah kejahatan, jangan balas kekerasan dengan kekerasan  dan jadilah agen-agen perdamaian di dalam keluarga, dunia kerja, lingkup pelayanan dan masyarakat.

 Doa: Roh Kudus penuhilah hati kami agar tetap hidup dalam kasih  dan perdamaian, Amin.

 

Senin, 13 Maret 2023                    Mazmur 11 : 1-7

 

Perlindungan Sejati hanya Bersama Tuhan

Pengalaman menjadi seorang Voluntier / relawan pada satu Yayasan penanganan kekerasan anak dan perempuan di Maluku, memberi kesan berbeda bagi Sarah (nama samaran) terhadap perlakuan kekerasan yang dialami anak dan perempuan, baik kekerasan seksual maupun KDRT. Dampak yang sangat besar dialami oleh para korban kekerasan yaitu hilang kepercayaan diri dan hilang percaya pada orang lain. Dalam konteks ini, sebagai relawan bahkan konselor, sarah berupaya menciptakan suasana aman bagi korban kekerasan yang didampinginya agar mendapatkan kembali kepercayaan dirinya. Selain pemulihan diri dan batin, Sarah mengarahkan pandangan orangyang didampinginya itu kepada Tuhan sebagai tempat perlidungan baginya.Tuhan adalah Allah yang peduli dan selalu menolong orang-orang lemah.Tuhan tidak suka akan perilaku kekerasan. Pada ayat yang ke-5 dan 6 dari bacaan ini, pemazmur menegaskan hal penting itu kepada kita bahwa Tuhan membenci kekerasan, Ia  menghujani orang-orang fasik dengan arang berapi dan belerang; angin yang menghanguskan.

Penderitaan karena kekerasan sering mengakibatkan ketidakberdayaan.Manusia dalam keterbatasannya tidak memiliki kekuatan apapun ketika ada dalam situasi yang demikian.Oleh karenanya, berharap pada keadilan Tuhan menjadi kekuatan setiap jiwa yang berjuang serta menjadikan kita sebagai orang-orang yang sadar bahwa hanya Tuhanlah tempat perlindungan dan sumber kedamaian.Jadikanlah Tuhan sebagai penopang dalam kehidupan. Percayalah semualLuka dalam hidup, hati dan batin kita akan terobati di dalam Kasih dan Penyertaan-Nya. 

Doa:Kami sungguh Meyakini Tuhan, hanya Bersama-Mu segala kesesakan hidup berubah menjadi kelegaan, Amin.


Selasa, 14 Maret 2023               Kolose 3 : 18-21

 

Menenun Cinta Kasih Tuhan dalam Keluarga

Nas hari iniberbicara tentang hubungan antar angota-anggota keluarga. Laki-laki yang juga adalah suami dan bapa berperan pentingmenciptakan serta memelihara hubungan hidup yang harmonis di antara semua anggota keluarga. Hubungan hidup yang harmonis itu harus tetap dijaga baik saat senang maupun susah.Memang pada saat menghadapi dan menjalani kesusahan atau penderitaan, kita cenderung emosional dan bertindak kasar.Sehingga hubungan hidup yang harmonis dalam keluarga menjadi terganggu.Rasul Paulus secara khusus memberikan peringatan kepada suami-suami agar tidak berlaku kasar kepada istrinya.Hal ini menandakan bahwa hubungan antar anggota keluarga, yakni suami-istri harus tercipta keharmonisan.Oleh karenanya, dalam setiap penggembalaan pra nikah para pendeta selalu mengingatkan tentang peran suami-istri sebagai partner yang sama-sama bertanggungjawab menjaga keharmonisan dalam keluarga.Membangun keharmonisan hidup rumah tangga berarti harus menumbuhkan sikap saling menghargai, memahami, mencintai, dan mengayomi.Benar, bahwa dalam setiap rumah tangga pasti ada masalah yang dihadapi namun janganlah masalah-masalah itu menjadi cikal bakal keretakan dalam rumah tangga apalagi jika ada kekerasan yang terjadi di dalamnya. Kekerasan verbal maupun non verbal akan menyisakan rasa sakit baik psikis maupun fisik. Oleh sebab itu, hiduplah saling menghormati dan memahami.Jadikan Kristus sebagai nahkoda dalam rumah tangga agar kehidupan keluarga tetap diberkati dan menjadi saluran berkat bagi sesama.  

Doa : Tuhan, Ajarkan kami untuk hidup saling mengasihi di dalam keluarga, Amin.


Rabu, 15 Maret 2023                Amsal 16 :29

 

Allah menghendaki Hidup yang Penuh Kasih

Kata bang Napi: “kejahatan terjadi bukan karena ada niat pelakunya, tetapi karena ada kesempatan, waspadalah!”. Pernyataan ini menegaskan bahwa kejahatan terjadi  bukan hanya soal ada rencana dan niat dari pelaku, tetapi juga ketika ada kesempatan. Terhadap mereka yang melakukan kejahatan dan kekerasan itu ditegaskan dalam bacaan kita hari ini bahwa mereka sedang berjalan ke arah yang tidak baik. Kehidupan yang dikuasai oleh pikiran yang jahat, kebusukan hati dan keegoisan pada akhirnya tidak akan membuahkan hasil yang baik. Oleh sebab itu jika kita menyadari bahwa kita adalah anak-anak Allah yang sudah diselamatkan maka respon atas keselamatan itu ialah melakukan perbuatan baik yang dikehendaki Tuhan dan membawa sukacita bagi sesama.Ciptakan relasi yang baik dengan sesama dengan tidak merancang kejahatan, iri hati, dendam bahkan melakukan kekerasan bagi sesama.Tindakan kekerasan merupakan tindakan yang tidak beriman. Sebab akibat dari tindakan ini menimbulkan hidup yang jahat, sesat atau lalim bagi orang lain.Tuhan Allah melalui pengorbanan Yesus Anak-Nya, menyatakan kasih-Nya agar kita tidak lagi hidup serupa dengan dunia yang hanya memikirkan kesenangan sesaat, kepuasan semata untuk menyakiti hati sesama.Marilah, dengan kerendahan hati miliki sikap yang mengutamakan hidup dalam kedamaian dengan sesama serta menjunjung tinggi kasih Tuhan yang rela berkorban itu, agar kita semakin dimampukan untuk hidup dalam kasih dan menjadi agen-agen perdamaian dalam kehidupan setiap hari.

Doa : Roh Kudus, penuhilah hati kami dengan Kasih-Mu agar hidup penuh kasih dengan sesama, Amin.


Kamis, 16 Maret 2023                                 Amsal 20 : 20-22

 

Kejahatan Dibalas Dengan Kebaikan

Prinsip mata ganti mata dan gigi ganti gigi (Kel 21:24), dalam tradisi Israel adalah hukum pencegahan yang bertujuan untuk memastikan ada hukuman yang sesuai diberikan kepada pelaku pelanggaran. Hal ini baik agar tidak terjadi lagi pelanggaran-pelanggaran yang lain serta memberi efek jera bagi para pelaku. Di luar hukum yang berlaku itu, sebagai orang percaya kita meyakini sungguh bahwa pembalasan adalah Hak Tuhan.Oleh sebab itu Amsal 20:22 mengajak kita untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan melainkan menyerahkan sepenuhnya persoalan hidup kita kepada Tuhan. Menantikan kuasa-Nya bekerja dalam setiap pergumulan hidup adalah cara tepat untuk tetap mempercayakan kehidupan kita kepada-Nya. Jangan mengambil hak Tuhan untuk membalas. Melainkan dengan terus mendoakan mereka yang berlaku tidak adil, kita yakinkelak kehidupan mereka diperbarui dan tidak mengulang pelanggaran atau kejahatan yangsama. Memperingati  minggu sengsara Tuhan Yesus ke empat ini, pandangan kita harus tertuju pada sikap Yesus yang tetap merendah walaupun difitnah, disiksa, dihujat dan dihukum sekalipun. Sikap yang ditunjukkan oleh Tuhan ini bukan karena ketidakberdayaan atau ketidakmampuan-Nya, melainkan karena ketaatan-Nya kepada Allah Bapa di Sorga.Kita diberikan kesempatan untuk menyatakan ketaatan kepada Allah dengan membawa semua gumulan hanya kepada-Nya.Tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, melainkan membalas kejahatan dengan kebaikan.

Doa : Tolonglah kami Tuhan untuk membalas kejahatan dengan kebaikan, Amin.


Jumat, 17 Maret  2023                       Matius 5 :38-39

 

Bersikap Sopan dan Menjauhi Kekerasan

H

ukum dalam teks ini dimaksudkan untuk mencegah kejahatan yang satu karena bila dilakukan maka akan ada balasan yang sepadan. Pada waktu itu seseorang yang menampar pipi kanan orang lain, pasti menggunakan sebelah luar tangan kanan. Sebenarnya yang dimaksudkan ialah bahwa menampar pipi kanan seseorang dengan sebelah luar tangan kanan menandakan penghinaan terhadap orang yang ditampar, Tekanannya bukan pada rasa sakit, tetapi pada penghinaan terhadap orang yang ditampar.Yesus mengajar agar kejahatan yang berupa penghinaan itu tidak perlu dibalas dengan kejahatan pula.Sebaliknya, Yesus mengajarkan agar selalu murah hati. Orang yang murah hati tidak akan membalas kejahatan yang ia terima. Pada saat di sekolah dulu saya sering dibuly oleh teman-teman, mulai dari kekerasan verbal sampai kekerasan fisik.Saya tidak tahu mengapa saat itu mereka suka sekali melakukan hal itu terhadap saya, tetapi semua itu tidak pernah saya ambil dihati.Saya memandang mereka sebagai teman-teman yang harus selalu dikasihi, saya hanya mengatakan kepada Tuhan saat itu untuk selalu memberikan kekuatan dan kesabaran. Kita tentu tidak suka apabila diperlakukan dengan kasar atau jahat oleh orang lain. Kita menginginkan supaya orang lain bersikap sopan, baik dan tidak kurang ajar. Maka mulailah dari diri sendiri untuk selalu bersikap sopan, baik dan menjauhi kekerasan, baik verbal maupun fisik. Jadikanlah diri sebagai contoh terlebih dahulu untuk melakukan yang benar, maka orang lain bahkan lingkungan sekitar akan mengikuti apa yang kita praktekkan. 

DoaYa Tuhan, Mampukan kami untuk menjadi contoh yang benar, bersikap sopan dan menjauhi kekerasan, Amin.


Sabtu,18 Maret 2023              Matius 5:43-48

 

Berdoa untuk Mereka

K

ata-kata Tuhan Yesus dalam bacaan hariini merupakan pengajaran yang amat dikagumi namun juga tidak disukai oleh kebanyakan orang.Kata-kata ini bertentangan dengan apa yang biasanya orang dunia lakukan kepada musuh-musuhnya. Kristus mengajarkan kita untuk mengasihi sesamadengan sungguh. Saat kebanyakan orang di dunia ini lebih bersikap menuntut balas ketika disakiti, dicurangi atau dirugikan, Kristus mengajak kita untuk mengasihi dan bahkan mendoakan mereka yang telah membuat sakit dan menderita(ay. 44).Pada saat lulus kuliah dan memutuskan untuk test vikaris sebelum melayani di GPM, saya pernah mendaftar disuatu lembaga dan mengikuti sebagaimana prosedur yang ada dengan semua tahapannya. Tiba saat pengumuman hasil ternyata saya dinyatakan tidak lulus karena alasan keterbatasan fisik. Kaki saya yang cacat seperti ini, mereka anggap tidak bisa melayani di pedalaman. Saya lahir sebagai bayi prematur yakni usia 6 bulan, jadi ada di bagian kaki  yang masih belum terbentuk sempurna dan mempengaruhi cara berjalan. Ketika saya mendengar itu saya sedih dan menangis, lalu mengatakan kepada Tuhan: “Tuhan, apa yang mereka katakan saya tidak dapat merubahnya, saya serahkan kepada-Mu”. Akhirnya setelah satu tahun berselang, Tuhan punya rencana yang lebih indah.Saya dipakai-Nya sebagai pelayan di GPM. Dalam penderitaan, berserulah kepada Tuhan dan Ia akan memberikan apa yang terbaik. Jangan membalas dalam bentuk apapun ketika kita disakiti, sebaliknya serahkan semuanya dalam doa karena Tuhan yang lebih tahu apa yang baik bagi kehidupan setiap orang.

Doa:Ya Tuhan, Mampukan kami berdoa bagi mereka yang menyakiti kami. Amin


Minggu,19 Maret 2023                            1 Petrus 4:12-19

                                             Bersukacitalah dalam Penderitaan

B

ersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya. Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu. (1Ptr.  4:13-14). Firman Tuhan saat ini mengangkat topik tentang penderitaan Kristus,  bukan supaya kita berkecil hati apalagi takut dan kuatir, melainkan supaya kita bersukacita. Pada saat saya menjalani kemoterapi kanker sampai 8 kali setiap tiga minggu sekali, itu bukan hal yang mudah pada awalnya. Saya harus melawan rasa mual dan terus memaksa diri untuk tetap makan, walaupun saya tahu setelah makan pasti akan muntah kembali. Tetapi saya harus tetap makan dan itu berlangsung selama beberapa minggu.Ssetiap kemoterapi gejala yang dirasakan ada pada saat seminggu pertama, seperti mual-mual, muntah, rambut rontok, rasa nyeri hampir diseluruh badan dan efek-efek yang lain Semua itu selalusaya rasakan pada saat setelah melakukan pengobatan kemo.Penderitaan yang dirasakan itu saya jalani tanpa mengeluh dan tetap bersukacita, walaupun berat tetapi saya yakin bisa melewatinya bersama Tuhan.Saya tetap bernyanyi memuji Tuhan di tengah penderitaan yang dialami, berkumpul bersama keluarga dan teman serta selalu bersyukur untuk apapun yang Tuhan berikan. Bersukacita dalam penderitaan memang bukan hal yang mudah, tetapi kalau kita mengikutsertakan Tuhan hal yang tidak mungkin akan menjadi mungkin. Jika kita meminta Tuhan campur tangan untuk memberi kekuatan, maka semuanya pasti bisa dihadapi dan dilewati bersama-Nya.

Doa: Ya Tuhan, ajarlah kami untuk selalu bersukacita sekalipun ada dalam penderitaan,Amin.


Senin, 20 Maret 2023            Mazmur 16:7-11

 

Iman dalam Penderitaan

P

ada saat itu Daud sedang merasakan pedihnya mendapatkan ancaman dari musuh-musuhnya. Namun dalam kondisi yang penuh dengan pergumulan, Daud tidak memilih untuk mengeluh dan berputus asa. Melainkan ia memiliki cara sendiri untuk mengatasi segala sesuatu yang dihadapinya pada saat itu. Daud menyadari bahwa sukacita dan kebahagiaan yang ia alami adalah berada di dalam tangan Tuhan. Untuk itu Daud terus menambatkan imannya kepada Tuhan dari tengah-tengah masalah dan penderitaannya. Baru-baru ini ada berita peristiwa gempa yang terjadi di Sukabumi dan dampaknya sangat dirasakan di kota Cianjur. Rumah saya dan keluarga yang di Cianjur, juga ikut terkena dampaknya.Sebagian tembok hancur dan genteng berjatuhan.Papa dan mama yang ada di Jakarta pun harus mendadak ke Cianjur untuk melihat kondisi rumah.Setelah mereka kesana dan melihat kondisi rumah, saya dan adik mendapatkan kiriman video tentang keadaan rumah kami itu. Kami sekeluarga sedih, tetapi yang saya ingat mama pada saat itu mengatakan,“kita bangun rumah itu berkatnya dari Tuhan. Sekarang rumah itu rusak karena gempa,  nanti Tuhan yang membantu kita menyediakan berkat untuk memperbaiki kerusakkannya”. Setelah kami mendengar kata-kata mama itu, kami kembali bersukacita dan tetap percaya pasti Tuhan berikan jalan dan berkat.Tuhan sanggup melakukan hal apapun, ketika kita mau percaya dan bersandar pada-Nya.Kita harus punya iman menghadapikesulitan dan penderitaan. Tidak larut dalam kesedihan melainkan percaya, ada  Tuhan yang selalu akan menolong.

Doa: Tuhan. tolonglah agar kami tetap punya iman dalam penderitaan sehingga selalu ada sukacita dalam hati,  Amin.


Selasa, 21 Maret 2023                      Roma 5:1-4

 

Ketekunan Dalam Penderitaan

D

aya tahan kita akan terlatih ketika mengalami masalah, tantangan, cobaan, kesulitan hidup, dan penderitaan. Saat ini terjadi, ada dua pilihan: Kita tekun, atau menyerah.Pilihlah untuk tetap tekun. Namun, jangan hanya karena mengharapkan buah atau hasilnya secara instan, yang terpenting di sini adalah kemauan untuk menjalani semuanya dengan rela dan gigih. Dengan bersikap demikian maka kita telah berada di jalur yang benar. Pada saat menjalani pengobatan kemoterapi karena sakit, saya juga menjalani pengobatan radiasi sebanyak 25 kali dan karena itu  harus ke rumah sakit setiap hari pulang-pergi dari senin sampai jumat. Pada saat itu,  setiap kali ke rumah sakit saya di damping oleh orang tua,  kadang karena cuaca kami naik mobil tetapi lebih sering menggunakan motor. Kami setiap hari harus ke rumah sakit apapun tantangannya dan itu semua dilakukan dengan tekun dan sabar baik oleh saya juga orangtua. Oleh pertolongan Tuhan, saya bisa menjalani semua proses pengobatan sampai akhir dengan baik. Ketika menjalani penderitaan, kadang kita tidak sabar dengan prosesnya. Kita ingin proses yang cepat atau bahkan di tengah proses itu merasa ingin menyerah. Dalam teks hari ini dikatakan bahwa, kesengsaraan itu menimbulkan  ketekunan dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Tidak semua penderitaan itu buruk, ada penderitaan yang akan berdampak baik untuk diri, karena lewat penderitaan kita diproses Tuhan untuk menjadi pribadi yang tahan uji. Dampak tahan uji adalahkita menjadi pribadi yang lebih kuat menghadapi kehidupan.Tetaplah kuat di dalam Tuhan.

Doa: Ya Tuhan, Beri kami kekuatan dalam menghadapi setiap penderitaan. Amin.


Rabu, 22 Maret 2023                             Lukas 15:8-10

 

Dalam Derita, Tuhan Hadir

D

irham disini adalah gambaran dari mata uang emas atau perak. Sesuatu yang sangat berharga, sama seperti halnya satu orang jiwa yang bertobat. Bukti bahwa manusia berharga dimata Tuhan adalah karya Yesus dikayu salib untuk menyelamatkan umat manusia.Sebab itu, Tuhan begitu rindu melihat anak-anakNya bertobat dan berbalik kembali kepada-Nya. Perumpamaan ini memberi kita gambaran yang luar biasa tentang  Tuhan, bagaimana cara Ia menilai manusia yang terhilang. Hati-Nya penuh cinta, selalu tergerak mencari orang yang hilang atau berdosa.Semua dilakukan oleh-Nya demi kehidupan yang masih harus terus berlanjut dalam kesadaran dan pembaruan diri.Saat memutuskan untuk jauh dari keluarga karena panggilan pelayanan, tentu saya dengan sadar tahu bahwa ada resiko yang akanditanggung misalnya saya harus mengusahakan segala sesuatu sendiri. Terkadang merasa seperti sedih dan kehilangan, tetapi saya tahu Tuhan ada bersama.Melalui orang-orang yang peduli dan mau saling membantu, segala sesuatu dapat dijalani.Apapun yang dirasakan dalam hidup, saya tetap bersukacita karena tahu tangan-Nya yang kuat selalu menopang.Dalam hidup ini sesungguhnya kita tidak pernah sendiri.Itulah sebabnya, kehidupan yang sulit penuh masalah, tantangan dan penderitaan seharusmya tidak membuat kita menjauh dari Tuhan.Justru melalui semua itu membuat kita mengerti Kehadiran Tuhan dan peranan-Nya dalam kehidupan. Mari jalani hidup dengan menjadi lebih kuat dari sebelumnya dan terang Tuhan yang nampak dalam diriakan semakin bercahaya dan menyinari sekeliling kita.

Doa: Tuhan. tolong untuk selalu menyadari bahwa Engkau hadir dalam penderitaan kami. Amin.


Kamis, 23 Maret 2023               Filipi 2:12-18

 

Tetaplah Taat Dalam Segala Situasi dan Kondisi

R

asul Paulus menghubungkan ketaatan dengan integritas.

Mereka yang memiliki integritas akan tetap taat pada Tuhan apapun kondisi hidup yang dialaminya. Melalui surat ini, jemaat Filipi didorong untuk tetap taat pada Tuhan, tidak hanya pada saat Rasul Paulus hadir, namun ketika Rasul Paulus tidak bisa hadir bersama jemaat. Bagi Rasul Paulus, ibadah memang tidak boleh berhenti hanya dalam ruang ibadah. Ibadah harus terwujud secara konkret dalam kehidupan.Keselamatan yang telah diterima harus diperjuangkan dalam ketaatan dan integritas hidup.Betapapun tidak ada yang melihat dan menyaksikan ketaatan yang kita tampilkan, namun tetaplah hidup dalam ketaatan.Ada cerita tentang seorang ibu penjual kue yang menjajakan dagangannya dipinggir jalan, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.Walaupun hidup pas-pasan bersama keluarganya, kadang mereka hanya makan sekali sehari.ia tetap bersyukur.  Suatu ketika ada pria bermobil yang berhenti untuk membeli dagangannya, pria itu membeli semua kuenya, saat pria itu berjalan ke mobil, ibu itu melihat uang 100 ribu milik pria bermobil yang jatuh. Sebenarnya ibu itu bisa saja menunggu pria itu pergi dan mengambil uangnya, tetapi ia tidak melakukannya.Ia mengembalikan uang itu kepada pemiliknya. Cerita di atas dan nas hari ini memberikan pesan bahwa dalam kondisi apapunbahkan ketika susah dan menderita, ketaatan kepada Tuhan harus tetap dinampakkan. Itulah integritas kita sebagai orang beriman yang setia melakukan perintah-Nya.Melalui hidup yang benar orang akan melihat keberadaan Tuhan didalam kita.

DoaYa Tuhan, Mampukan kami supaya selalu taat kepada-Mu dalam segala situasi dan keadaan,Amin.

 

Jumat, 24 Maret 2023                             I Tesalonika 5:16-18

 

Hati yang Bersukacita

S

ukacita adalah suatu bentuk ungkapan perasaan sebagai pandangan hidup dari orang-orang yang selalumemiliki sikap optimis atau pengharapan dalam menghadapi segala situasi hidup. Boleh saja tekanan hidup datang menghampiri, tetapi perasaan sukacita itu tidak pupus karena ia memiliki iman dan pengharapan kepada Tuhan. Sukacita adalah bukti dari kualitas iman seseorang sebagai hasil dari pengalaman batin dalam hidupnya. Sukacita tercipta karena adanya dorongan energi positif yang mengalir dalam diri seseorang karena hubungannya dengan Tuhan. Sukacita tidak ditentukan oleh situasi, sehingga tidak terperangkap kepada hal-hal yang bersifat lahiriah saja. Artinya, secara lahiriah bisa saja seseorang kelihatan menderita dan serba kekurangan, namun di dalam batinnya dia merasa berkecukupan, sehingga tidak gampang dirongrong oleh kekuatiran.Paulus menasihatkan jemaatnya di Tesalonika untuk tetap bersukacita meski mereka harus mengalami penderitaan yang begitu rupa karena penganiayaan.Tantangan menjadi pengikut Kristus memang sungguh nyata dan benar-benar mereka alami, maka dari itu Paulus ingin jemaat memperkokoh hidup persekutuan dengan bersukacita (ay.16), tekun berdoa (ay.17), dan bersyukur (ay.18). Kepada kita pun diingatkan hal yang sama.Tantangan, persoalan dan penderitaan telah menjadi bagian kehidupan manusia. Namun, Tuhan mau kita tetap mengandalkan-Nya, menaikkan doa, selalu bersyukur dan memiliki hati yang bersukacita dimana pun kita berada.Tuhan Allah yang kita imani adalah Tuhan yang tidak pernah mengecewakan, maka berharaplah pada-Nya Sumber sukacita yang sejati.

Doa:Ya Tuhan, Mampukan kami untuk selalu berpengharapan kepadaMu. Amin


Sabtu, 25 Maret 2023                                 2 Korintus 12 : 1 - 10


                                                                                    Senang Dan Rela Dalam Penderitaan

 

D

erita merupakan suatu kondisi atau perasaan yang tidak menyenangkan dan dapat dialami oleh pribadi atau sekelompok orang. Kondisi atau perasaan yang tidak menyenangkan ini, tentu saja tidak ingin dialami oleh siapapun. Penderitaan seringkali membuat mereka yang mengalaminya memberikan reaksi yang berbeda-beda. Mungkin saja ada yang dengan sabar dan ikhlas, tetapi ada juga yang bimbang, kecewa dan putus asa. Lebih parahnya lagi dapat meyalahkan diri sendiri, orang lain dan juga menyalahkan Tuhan. Penderitaan juga dialami dan diungkapkan Paulus dalam bacaan kita hari ini. Penderitaan itu diakibatkan karena keraguan jemaat Korintus atas kerasulan Paulus. Selain itu penderitaannya juga bertujuan agar ia tidak meninggikan diri atas penglihatan dan penyataan yang dinyatakan kepadanya (ay. 7). Paulus tetap meresponi setiap penderitaan yang ditanggungnya dengan senang dan rela. Karena baginya dalam kelemahan, siksaan, kesukaran, penganiayaan dan kesesakan itu ia justru mengalami kuasa Tuhan (ay. 9-10). Penderitaan tidak hanya dapat dialami dan dirasakan oleh Paulus saja, tetapi juga kita sebagai orang percaya. Terjadinya penderitaan dapat disebabkan karena berbagai macam faktor misalnya ekonomi, kesehatan, hubungan sosial dan lain sebagainya yang berdampak buruk bagi pribadi, keluarga bahkan masyarakat. Namun sebagaimana Paulus yang melihat derita sebagai sesuatu yang memungkinkannya merasakan kuasa Allah, demikian juga seharusnya dengan kita. Oleh karena itu apapun bentuk penderitaan yang kita alami tetaplah menjalaninya dengan sabar, ikhlas serta penuh kerelaan. Janganlah bimbang, kecewa dan putus asa atas setiap penderitaan yang menghampiri hidup. Tetaplah berbahagia dan bersukacita, sambil meyakini bahwa Allah akan senantiasa menunjukkan kuasa-Nya.

 

 

Doa: Ya Tuhan, ajarilah kami memaknai penderitaan yang dialami dan  senantiasa meyakini kuasa-Mu. Amin.



Minggu, 26 Maret 2023                                     Matius 27 : 11 - 26

 

Perjuangkan Keadilan

 

P

engadilan merupakan salah satu lembaga tempat dimana perkara seseorang atau sekelompok orang diadili. Salah satu hal yang paling mendasar dalam proses pengadilan yakni memperjuangkan dengan seadil-adilnya dan berpegang pada kebenaran. Akan tetapi hal yang mendasar ini seringkali diabaikan karena ada kepentingan pihak-pihak tertentu. Bacaan kita hari ini merupakan kisah yang menceritakan tentang diadilinya Yesus oleh wali negeri yakni Pilatus. Dalam proses peradilan itu imam-imam kepala dan tua-tua Yahudi memberikan tuduhan kepada Yesus, namun sama sekali  tidak digubris oleh-Nya dan lebih memilih untuk diam (ay. 12-14). Sikap diamnya Yesus tidak berarti menunjukkan ketidakberdayaan-Nya, tetapi memperlihatkan ketidaksukaan-Nya terhadap tuduhan palsu dan pengadilan bengkok tersebut. Sikap diamnya Yesus juga bukanlah sikap pasif yang pasrah kepada keadaan, melainkan sikap aktif memfokuskan diri-Nya kepada kehendak Allah. Ketidakadilan yang pernah dialami oleh Yesus mungkin saja dialami juga oleh kita. Ketidakadilan dapat saja terjadi dimana-mana termasuk di ruang pengadilan, dalam pelayanan masyarakat, gereja maupun keluarga. Ketika diperhadapkan dengan situasi seperti yang dialami oleh Yesus, tentunya kita akan berjuang dengan sekuat tenaga untuk membela diri. Salah satu sikap atau tindakan yang dilakukan untuk membela diri, misalnya dengan membantah setiap tuduhan yang dianggap tidak benar. Namun sikap atau tindakan diamnya Yesus mengajarkan kepada kita bahwa, mengupayakan keadilan tidak harus dilakukan dengan membela diri. Karena meskipun keadilan dan kebenaran dapat diputar-balikan dihadapan manusia, namun hal itu tidak berlaku dihadapan Allah. Oleh sebab itu teruslah memperjuangkan semua yang adil dan benar dengan keyakinan bahwa Allah turut bekerja didalamnya.

 

Doa: Ya Tuhan, tolong kami agar mampu untuk terus memperjuangkan keadilan. Amin.




Senin, 27 Maret 2023                               Matius 27 : 27 - 31

 

Akibat Ketidakadilan

 

K

etidakadilan dapat saja terjadi dimana saja termasuk dalam ruang pengadilan sekalipun. Situasi seperti ini dapat terjadi karena mereka yang memiliki peranan penting dalam proses peradilan tidak berani mengatakan ya bagi yang benar atau tidak bagi yang salah. Ketidakadilan yang terjadi dapat berdampak buruk bagi pihak yang diadili yakni penghukuman. Hal seperti inilah yang terjadi dan dialami langsung oleh Yesus, meskipun penderitaan-Nya merupakan rencana Allah demi karya penyelamatan manusia. Ia harus menjalani penderitaan atas kesalahan yang sama sekali tidak diperbuatnya. Ia diolok-olok, diludahi, dipukul kepala-Nya tanpa ada rasa prikemanusiaan sedikitpun (ay. 29-30). Tindakan penganiayaan yang dilakukan kepada Yesus sesungguhnya menunjukkan kebengisan orang-orang yang tidak berpihak kepada kebenaran. Ketidakadilan yang terjadi pada Yesus dapat juga dialami pada diri kita baik di lingkungan masyarakat, gereja dan ruang lingkup terkecil sekalipun seperti keluarga. Misalnya orang tua yang menghukum anaknya tanpa mendengar dan mempertimbangkan dengan baik duduk persoalannya. Namun berdasarkan kisah penganiayaan Yesus dalam bacaan kita hari ini, hendak mengajarkan bahwa memperjuangkan keadilan merupakan hal yang paling penting. Karena dengan memperjuangkan keadilan, sama halnya berpegang kepada kebenaran dan tidak semena-mena terhadap orang lain. Karakter seperti inilah yang harus dihidupi oleh setiap orang percaya serta dipertahankan dalam menjalani kehidupan. Oleh sebab itu tetaplah hidup dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran, sehingga memberikan keadilan bagi siapa saja yang ada di sekitar kita. Ingatlah dan camkanlah, katakan ya bagi semua hal yang benar dan tidak bagi semua hal yang salah, agar tidak ada yang menderita karena kesalahan kita. 

Doa:  Tuhan Yesus, jadikanlah kami sebagai pelaku-pelaku kebenaran dan keadilan. Amin




Selasa, 28 Maret 2023                                 Yohanes 18 : 28 - 32

 

Keputusan Sepihak

 

L

asimnya suatu keputusan yang ditetapkan oleh seorang pemimpin dalam lembaga peradilan berdasarkan pertimbangan atas keterangan-keterangan yang diberikan, baik dari pihak saksi maupun terdakwa.  Akan tetapi hal ini berbeda dengan tindakan Pilatus sebagai seorang pemimpin, ketika orang-orang Yahudi membawa Yesus kepadanya. Pasalnya ia hanya bertanya kepada salah satu pihak yakni orang-orang Yahudi yang menginginkan kematian Yesus. Namun mereka tidak dapat memberikan alasan yang jelas kepadanya terkait dengan kesalahan Yesus sehingga Ia di cap sebagai seorang penjahat (ay. 30). Tanpa ada pertimbangan yang matang, Pilatus pun membuat keputusan secara sepihak yakni menyuruh orang-orang Yahudi untuk menghakimi Yesus sesuai hukum taurat mereka (ay. 31a). Meskipun pada akhirnya pihak orang Yahudi menolak untuk menghakimi Yesus, karena didasari pada ajaran hukum taurat mereka yang melarang membunuh (ay. 31b). Tindakan Pilatus yang mengambil keputusan secara sepihak menunjukkan terjadinya krisis kepemimpinan. Sebab krisis kepemimpinan akan berakibat fatal karena tidak dapat bertindak sesuai dengan yang semestinya yakni mengutamakan keadilan. Dikatakan demikian karena tindakan yang dilakukannya hanya atas keterangan salah satu pihak tanpa mengetahui kebenaran secara pasti. Tindakan yang dilakukan Pilatus tidaklah patut untuk dicontohi oleh kita, ketika dipercayakan sebagai seorang pemimpin. Sebab dalam pengambilan keputusan, seorang pemimpin dituntut untuk mengutamakan nilai-nilai kebenaran dan keadilan serta tidak timbang sebelah dan berpihak pada yang salah. Jadilah pribadi yang selalu memperjuangkan keadilan dimanapun kita berada baik dalam ruang lingkup pekerjaan (masyarakat), kehidupan bergereja maupun di dalam keluarga. 


Doa:   Tuhan Yesus, mampukanlah kami menjadi pemimpin yang adil. Amin



Rabu,29 Maret 2023                                     Yohanes 18 : 33 - 38a

 

Berani Menyampaikan Kebenaran

 

S

alahsatu sikap atau tindakan memperjuangkan keadilan yakni dengan berani mengutarakan fakta yang sebenarnya. Akan tetapi tidak semua orang mampu mengambil sikap dan tindakan seperti ini. Hal ini disebabkan karena tidak berani, adanya tekanan atau ancaman dari pihak lain dan sebagainya. Akan tetapi berbanding terbalik dengan sikap dan tindakan yang ditunjukkan oleh Yesus dalam bacaan kita. Terlihat jelas bahwa dalam proses peradilan yang dihadapi Yesus, Ia meresponi setiap pertanyaan yang ditujukan kepada-Nya oleh Pilatus (ay. 34, 36-37). Sikap dan tindakan yang dilakukan oleh Yesus, memperlihatkan keberanian-Nya bersuara untuk menyatakan pendapat. Tanpa gentar sedikitpun, Yesus membenarkan perkataan Pilatus tentang status yang dimilikinya sebagai seorang raja (ay. 37). Tindakan berani tanpa takut yang dilakukan oleh Yesus sudah sepatutnya diteladani oleh kita. Karena ada saat dimana kita hanya perlu diam dan mendengar saja, tetapi ada saat dimana kita juga harus secara tegas bersuara. Sebab semua orang memiliki hak untuk berpendapat bahkan membela diri sekalipun. Sikap takut dan tidak berani akan cenderung membuat kita seperti seorang pengecut dan tidak mampu mengungkapkan kebenaran. Padahal ketika kita menyampaikan pendapat bahkan mengungkapkan kebenaran, menunjukkan karakter dan ciri khas kekristenan yang meneladani Yesus. Meski tidak dapat dipungkiri bahwa untuk mengungkapkan kebenaran, kita dapat saja diperhadapkan dengan berbagai tantangan seperti tekanan,  ancaman, status sosial yang rendah dll. Jangan biarkan hal-hal tersebut membungkam mulut kita untuk memperkatakan kebenaran, karena dengan demikian menunjukkan keberpihakkan kita dalam memperjuangkan keadilan. Tetaplah berani mengupayakan dan memperjuangkan kebenaran juga keadilan.

 

Doa: Bapa di Sorga, tolonglah kami untuk memperkatakan yang benar meski ada dalam derita. Amin.



Kamis, 30 Maret 2023                                  Yohanes 18 : 38b - 40

 

Diburu Tanpa Bersalah

 

K

isahYesus dihukum mati yang digambarkan Yohanes, merupakan kelanjutan dari kisah dimana Ia diadili oleh Pilatus. Sesuai pemeriksaan yang dilakukan terhadap Yesus, Pilatus tidak menemukan kesalahan apapun pada diri-Nya. Anehnya, Pilatus tidak dengan tegas memutuskan kebebasan pada Yesus tetapi justru mengajukan pertanyaan tentang kebebasan-Nya kepada orang Yahudi. Tindakan Pilatus menunjukkan kepribadiannya yang tidak berani membela apa yang benar sesuai dengan hati nuraninya. Tindakan Pilatus ini juga dinilai sebagai suatu tindakan yang keliru, ragu-ragu (skeptis), labil dan cari aman karena tidak dapat mengambil keputusan sesuai kewenangannya. Hal ini disebabkan karena ketakutannya kepada orang banyak itu. Yesus harus mendapatkan ketidakadilan dan diburu tanpa bersalah. Situasi ini nampak ketika orang-orang Yahudi lebih memilih untuk mebebaskan Barabas sang penyamun ketimbang Yesus. Tindakan mereka seperti itu memperlihatkan sikap dan karakter manusia yang tidak dapat memperjuangkan keadilan. Bagian bacaan kita ini hendak mengajarkan bahwa  tindakan Pilatus dan orang-orang Yahudi tidaklah patut untuk dicontohi. Di satu sisi kita harus menentukan keputusan yang sesuai dan tidak bertolak belakang dengan kebenaran. Di sisi lainnya juga kita tidak dapat seenaknya menuduh serta menghakimi orang lain tanpa ada bukti yang pasti. Meskipun demikian, tanpa disadari seringkali kita menjadi pelaku ketidakadilan dalam kehidupan seperti yang dilakukan oleh Pilatus dan orang-orang Yahudi. Jadilah pribadi-pribadi yang selalu memperjuangkan keadilan bagi diri, keluarga bahkan juga orang lain. Sebab dengan begitu  menunjukkan kepribadian kita yang baik dan benar di hadapan Allah Sang hakim yang adil.

 

Doa: Tuhan, pimpin kami agar memahami bahwa setiap orang ingin diperlakukan dengan seadil-adilnya. Amin.

 

Jumat, 31 Maret 2023                                    Yohanes 19 : 1 - 12

 

Tetap Teguh Dalam Derita

 

P

ada prinsipnya setiap orang yang melakukan pelanggaran atau kejahatan, harus menerima hukuman sesuai perbuatannya. Namun ada juga orang-orang yang dengan terpaksa menjalani hukuman akibat perbuatan orang lain (mis: dijebak, difitnah, dll). Situasi seperti inilah yang dialami oleh Yesus dalam bacaan kita. Akibat fitnahan yang disampaikan oleh orang-orang Yahudi, membuat Yesus harus menanggung penderitaan karena disesah, diolok bahkan ditampar (ay. 1-3). Meskipun Pilatus telah mengatakan tidak mendapati kesalahan pada Yesus, tetapi imam-imam kepala dan para penjaga bersikeras untuk menyalibkan-Nya (ay. 4, 6). Hukuman mati yang diinginkan orang Yahudi kepada Yesus didasari alasan karena Yesus manganggap diri-Nya sebagai anak Allah (ay. 7). Untuk meyakinkan dirinya, Pilatus mengajukan pertanyaan lagi kepada Yesus tentang siapa diri-Nya (ay. 9). Akan tetapi atas pertanyaan itu Yesus memilih untuk diam. Pilatus melanjutkannya dengan pernyataan terkait jabatannya, tapi dengan tegas Yesus membantahnya. Hal ini mengindikasikan bahwa Yesus tetap berpegang teguh pada pendirian-Nya meski harus menderita. Berpegang teguh artinya sikap yang tetap pada pendirian dan tidak mudah terpengaruh oleh situasi apapun. Sikap Yesus memperlihatkan ketaatan-Nya yang berpegang teguh terhadap semua rencana Allah. Oleh karena itu Ia rela dihukum meski tanpa bersalah. Keteguhan yang diperlihatkan oleh Yesus haruslah juga menjadi sikap dan kepribadian kita. Keteguhan dimaksud tentu saja tidak terlepas dari kehendak Allah. Sikap seperti ini akan menolong kita agar tidak mudah goyah dan terpengaruh meski diperhadapkan dengan penderitaan. Selamat mengakhiri bulan ini dan masukilah bulan yang baru dengan tetap berpegang teguh pada Yesus. 

 

Doa:Ajari kamiya Tuhan untuk tetap  teguh beriman kepada-Mu, walaupun ada dalam penderitaan. Amin.