SELAMAT DATANG DAN TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

MENJELANG PERSIDANGAN 45 JEMAAT GPM HALONG

Gilgalpress(12/1). Kesiapan jemaat GPM Halong menjelang gelaran persidangan 45 Tahun pelayanan 2023  cukup menjadi perhatian serius semua umat dan pelayan, hal ini terlihat dari seriusnya kerja kerja yang dilakukan oleh panitia penyelenggara yang diketuai oleh Bapak Handri Wattimena dari Sektor Yarden.
Sementara itu, Ketua Majelis Jemaat GPM  Halong Pdt. J. Souisa, yang lebih akrab dengan panggilan Pak Oce, mengharapkan pelaksanaan persidangan ke 45 yang telah dijadwalkan akandilaksanakan pada tanggal 19 Februari 2023 itu berlangsung dengan baik hal sebagai bentuk pertanggung jawaban panggilan untuk melayani para pelayan kepada Tuhan dan Jemaatnya.
Dari pantauan tim media Gilgal Press. Kesibukan menjelang Persidangan cukup terasa hal ini terlihat dari keseriusan majelis jemaat bersama tim renstra jemaat bersama sama mengevaluasi dan menyusun rancangan progran pelayan untuk tahun 2023.(Tgp)




SHK BULAN JANUARI 2023

 

Minggu, 01 Januari 2023                                 Ulangan 28 : 1 - 14

 

Ketaatan Dan Kesetiaan Mendatangkan Berkat

 

Kita telah mengakhiri tahun 2022 dan memasuki tahun baru 2023. Mengawali hidup di tahun baru ini, kita diajak untuk bersyukur atas kasih dan sayang Tuhan yang tidak pernah habis. Tahun baru memiliki segudang rahasia dan tidak seorang pun dapat menerawang apa yang kelak akan terjadi. Tetapi ada harapan serta iman bahwa Tuhan tetap memelihara  dengan berkat-berkat-Nya yang tidak pernah berkesudahan. Nas saat ini menyaksikan bahwa berkat adalah karunia yang Allah limpahkan kepada umat yang taat dan setia melakukan perintah-perintah-Nya. Berkat itu antara lain: tempat yang lebih utama bagi Israel melebihi semua bangsa lain: di tempat kerja, keturunan, hasil pekerjaan atau usaha dan rumah tangga, bahkan saat pergi atau pulang; berkat perlindungan dan kemenangan atas musuh; kesejahteraan dan kelimpahan hidup di tanah perjanjian; berkat  ditetapkannya sebagai umat yang kudus. Tuhan pun berjanji akan membuka perbendaharaan-Nya yang melimpah. Namun semua berkat-Nya ini memiliki syarat, yaitu mereka harus  tetap setia mendengarkan perintah-Nya, tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri, tidak mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya. Mari awali tahun sambil berkomitmen untuk tetap melangkah dengan taat dan setia pada perintah-Nya. Seluruh keberadaan, hidup, pergumulan, perjuangan, panggilan dan pengabdian hendaknya dijalani dengan berpadanan pada kehendak Tuhan. Tuhan pasti melimpahkan berkat-Nya bagi kita. Yakinlah bahwa tahun ini pasti cerah karena diterangi cahaya berkat Tuhan, sehingga kita tak akan hidup dalam kegelapan.  Masalah atau krisis kita hadapi dan atasi bersama Tuhan sumber berkat. Masukilah tahun ini dengan tetap taat juga setia dan jadilah tenang sebab Tuhan memberkati kita.

Doa:   kiranya kami terus taat dan setia melakukan perintah-Mu ya Allah. Amin.


Senin, 02 Januari 2023                              Kejadian 22 : 15 -  19

 

Apakah Iman Kita Akan Goyah?

 

Suasana sukacita tahun baru masih sangat terasa. Tetapi kita pun hendaknya menyadari bahwa hidup di tahun yang baru ini tidak akan terus-menerus dipenuhi dengan sukacita dan kegembiraan. Kegagalan akan hadir di samping keberhasilan, suka duka, untung rugi, jatuh bangun, tenang tegang serta ada maupun tiada. Kenyataan hidup demikianlah yang memungkinkan iman terus bertumbuh dan benar-benar diuji apakah kita mampu melalui setiap musim hidup ataukah tidak? Sama halnya dengan Abraham dalam bacaan saat ini. Iman  Abraham diuji dengan mempersembahkan anak tunggalnya yaitu Ishak kepada Allah. Secara tegas diungkapkan bahwa karena iman Abraham kepada Allah diwujudkannya dalam sikap ketaatannya, dengan melakukan perintah-perintah Allah sekalipun ujian itu berat baginya. Mana mungkin ia harus mengorbankan anak tunggalnya? Tetapi justru ia menaati Allah. Abraham menunjukkan bahwa kesetiaannya terletak kepada penundukannya kepada Allah, dan percaya bahwa Allah akan menggenapi semua yang Ia janjikan.  Karena ketaatan serta imannya yang sungguh kepada Allah, maka segala yang dijanjikan diberikan kepada Abraham. Begitu pula hidup kita di masa kini. Kehidupan kita telah diberkati. Kehidupan yang diberkati itu masih akan tetap diuji dalam perjalanan waktu. Apakah kita akan goyah? Mintalah kekuatan dari Tuhan agar tetap teguh beriman kepada-Nya.  Setia dan taat pada firman-Nya, maka kehidupan kita bersama keluarga terpelihara. Berserahlah kepada-Nya baik saat susah maupun senang, teruslah belajar memahami kehendak Tuhan dan jadilah orang percaya yang taat. Bila kita berserah, memahami kehendak Tuhan dan tetap setia, maka sesungguhnya keteguhan iman telah dimiliki.

Doa:  Ya Allah, tolonglah  agar kami teguh dalam iman kepada-Mu. Amin.


Selasa, 03 Januari 2023                                     Kejadian 26 : 1 - 6

                                                                                                 

Taat Dan Percayalah Pada Janji-janji Tuhan

 

Ketaatan adalah hal yang mudah dibicarakan tetapi sulit untuk dilakukan, apalagi saat berada dalam situasi yang sulit atau tidak nyaman.  Ketaatan bersumber dari kepercayaan. Keduanya saling berkaitan. Kepercayaan menjadi dasar seseorang bersikap taat. Bacaan saat ini menggambarkan bahwa Ishak mengalami berkat Tuhan secara luar biasa karena taat dan percaya. Ia melakukan apa yang Tuhan perintahkan, meski dalam situasi yang tidak mendukung. Hal itu tampak saat terjadi kelaparan hebat Tuhan melarang Ishak untuk pergi ke Mesir, melainkan tinggal di Gerar, suatu tempat di Filistin.  "Tinggallah di negeri ini sebagai orang asing, maka Aku akan menyertai engkau dan memberkati engkau, sebab kepadamulah dan kepada keturunanmu akan Kuberikan seluruh negeri ini, dan Aku akan menepati sumpah yang telah Kuikrarkan kepada Abraham, ayahmu."(ay.3). Ishak menunjukkan ketaatan sekaligus percaya pada perintah Tuhan. Tanpa bertanya dan berbantah, ia mengikuti yang disampaikan. Semua ini dilakukan atas dasar percaya bahwa Tuhan tetap akan menyertai dan memberkatinya. Perintah Tuhan seringkali tidak kita pahami, karena itu banyak orang tidak mau taat dan percaya. Padahal Tuhan punya rencana yang indah bagi setiap orang yang mau taat kepada-Nya. Sebab itu, dibutuhkan sikap percaya yang lahir dari iman dan diwujudkan dalam ketaatan pada perintah-Nya. Orang yang taat tidak akan memahami masalah sebagai akhir hidup. Ia yakin bahwa masalah adalah kesempatan untuk mengalami kasih dan kemurahan Tuhan. Kita tidak hidup dan menghadapi persoalan seorang diri, sebab Dia, Sang Khalik serta Pemelihara selalu campur tangan juga memberikan keluputan. Dia-lah pemilik hidup ini dan mengetahui apa yang terbaik bagi kita.

Doa: ya Allah, kami berjanji untuk terus taat dan percaya pada janji-Mu. Amin.

Rabu, 04 Januari 2023                                   Ulangan 7 : 12 - 16

 

Janji Berkat Allah Sempurna, Percayalah!

 

Nas bacaan hari ini, menyaksikan tentang bangsa Israel memperoleh hak istimewa di tengah-tengah segala bangsa di muka bumi. Mereka dipilih dan dikasihi Tuhan, bahkan dijanjikan berkat dalam segala hal. Janji berkat Tuhan atas mereka meliputi jumlah yang banyak, buah kandungan, hasil bumi, pertanian, dan peternakan yang berhasil (12-13). Mereka dijanjikan kesuburan dan tidak ada yang mandul baik orang laki-laki atau perempuan maupun hewan. Tuhan akan menjauhkan mereka dari segala sakit penyakit dan wabah celaka (14-15). Bangsa Israel akan memperoleh janji berkat Allah kalau mampu melaksanakan tanggung jawab atau kewajiban dengan baik. Kewajiban umat pilihan ini adalah tidak boleh beribadah kepada allah lain. Gagasan ini mengulang sangat sering dalam Pejanjian Lama. Allah menuntut kesetiaan yang mutlak dari bangsa Israel. Umat pilihan haruslah menunjukkan kesetiaan yang mutlak dalam hal beribadah kepada Allah. Beriman haruslah percaya kepada Tuhan Allah saja, tidak boleh yang lain. Alasannya adalah karena Tuhan yang kita percaya adalah Tuhan semesta alam yang berkuasa di seluruh jagad ini (sorga dan bumi). Setidaknya kita mendapat pelajaran tentang cara hidup mendua hati. Bila seseorang mendua hati dalam mencintai misalnya, maka dipastikan pecah pula kasih sayangnya. Oleh sebab itu jangan mendua hati dengan Tuhan. Kita tak boleh percaya kepada kuasa, ilah atau kekuatan lain di samping Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus dan Roh Kudus. Bersihkanlah hidup dari praktek penggunaan mantera, tiop-tiop, doti, talikaeng, pakatang, orang mawe, tukang barobat dan penyembahan berhala. Percayalah kepada Tuhan Allah saja, maka kesempurnaan janji berkat-Nya menjadi bagian hidup kita. Doa:  Ajarkanlah kami untuk hanya percaya kepada-Mu ya Tuhan.  Amin.


Kamis, 05 Januari 2023                                 Ulangan 11 : 13 - 21

 

Kasihilah Tuhan Allah Dengan Segenap Hati, Jiwa dan Raga

 

Perintah Allah kepada bangsa Israel melalui Musa dalam teks ini, bahwa hidup dalam ketaatan akan mendatangkan berkat, dan hidup dalam ketidaktaatan akan mendatangkan kutuk. Ketaatan yang dimaksudkan dimulai dengan sungguh-sungguh mendengar perintah Allah. Namun tidak cukup hanya mendengar melainkan melakukan perintah Tuhan dengan setia, beribadah kepada-Nya dengan segenap hati dan jiwa. Musa menegaskan sekali lagi bahwa jika bangsa Israel taat kepada Allah dengan segenap hati dan jiwa, maka mereka akan diberkati bagaikan hujan yang turun sehingga suburlah tanaman, padang rumput bagi hewan dan mereka akan menjadi kenyang. Perintah ini ditujukan kepada bangsa Israel supaya tidak lagi ada allah-allah lain dalam pendengaran, hati dan jiwa mereka. Hanyalah Allah Israel yang telah mengeluarkan mereka dari belenggu perbudakan di Mesir. Dengan demikian, berkat yang telah dijanjikan Allah akan dinyatakan. Janji berkat penyertaan Allah masih berlaku bagi kita hingga di tahun baru ini. Hal itu membuktikan bahwa Allah itu setia. Bersama Dia kita dimampukan untuk menjalani hari-hari hidup yang penuh dengan tantangan dan rintangan. Karena itu, percayalah kepada Tuhan dengan segenap hati, jiwa dan raga. Beribadahlah untuk mengagungkan nama-Nya di setiap waktu dalam kehidupan keluarga kita. Tahun ini kiranya keluarga kita jadikan sebagai sekolah iman yang mengajarkan pengajaran tentang mengasihi Tuhan. Anak dan keturunan selayaknya terus dididik sungguh-sungguh untuk mengasihi Tuhan dengan berbagai cara dan dalam setiap kesempatan. Percayalah bahwa bila pengajaran iman ini dilalukan, maka selama ada langit di atas bumi, umur panjang akan kita alami.

Doa: kami mau mengasihi-Mu dengan segenap hati, jiwa dan raga. Amin.

Jumat, 06 Januari 2023                                         Yeremia 17 : 7 - 8

 

Berharaplah dan Andalkan Tuhan Dalam Hidup

 

Harapan adalah Hal yang dapat membuat manusia bertahan meskipun dalam kondisi terburuk. Harapan memberi energi positif  bagi jiwa, tubuh, dan roh manusia. Tanpa harapan, mata kita selalu tertuju pada masalah dan kesulitan. Tetapi dengan harapan, menolong kita melihat peluang, kekuatan, serta menemukan makna di balik setiap persoalan hidup yang dihadapi. Harapan satu-satunya yang dapat menolong kita ialah Tuhan. Yeremia dalam bacaan hari ini menubuatkan betapa pentingnya berharap dan mengandalkan Tuhan. Hal ini disampaikan untuk mengkritisi bangsa Israel yang lebih mengandalkan kekuatan diri serta berharap pada manusia. Mereka perlu berbalik, berharap dan mengandalkan Tuhan Allah sebagai satu-satunya penolong sejati. Berharap dan mengandalkan Tuhan membuat kehidupan bangsa Israel diberkati ibarat pohon yang ditanam di tepi air yang pada waktunya akan berbuah. Peringatan ini pun ditujukan kepada kita semua supaya menyadari bahwa tidak ada satu kuasa pun yang dapat diandalkan selain Tuhan. Terlebih dalam masa-masa sulit, hanya kuasa Tuhanlah yang menjadi sumber pengharapan. Karena itu kita senantiasa perlu merendahkan diri dan mengandalkan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan. Mengandalkan Tuhan bukan berarti kita tidak melakukan apa pun. Mengandalkan Tuhan berarti kita siap berkarya sambil percaya bahwa Tuhan akan menolong dan memberkati di segala situasi yang akan dijalani. Jalanilah hidup dengan optimis agar tidak terpuruk oleh sebab kuatir, ragu, putus asa dan bimbang. Kita pasti kita menemui pergumulan, kesukaran, kesusahan, kegagalan. Oleh sebab itu berharaplah pada Tuhan  dan andalkanlah Dia dalam setiap kondisi hidup.

Doa:   Tuhan, kami mau berharap dan mengandalkan-Mu di hidup ini. Amin.


Sabtu, 07 Januari 2023                                 1 Raja - raja 2 : 1 - 4

 

Hiduplah Dengan Benar, Bahagia Keturunanmu

 

Daud menyadari bahwa saatnya sudah dekat, ia akan menempuh jalan segala yang fana.  Oleh sebab itu sebelum meninggal, ia menitipkan pesan terakhir bagi anaknya, Salomo yang akan melanjutkan tanggungjawab kepemimpinan atas bangsa Israel. Daud meminta Salom untuk menguatkan hati dan berlaku sebagai laki-laki. Selain itu ia juga berpesan agar penerus keturunan dan tanggungjawab kepemimpinan itu untuk melakukan semua kewajiban dengan setia kepada Allah. Kewajiban dan kesetiaan dinampakkan dalam sikap hidup sesuai jalan yang telah ditunjukkan Allah, mengikuti segala ketetapan, perintah dan peraturan. Semua itu tertulis dalam hukum-hukum Musa. Pesan dari kisah ini adalah bahwa Daud bukan saja menyiapkan dirinya untuk menuju keabadian, tapi Salomo juga. Daud akan pergi dengan tenang dan Salomo yang ditinggalkan menjadi kuat. Mari belajar pula untuk hidup berkenan pada kehendak Tuhan. Kita  harus melakukannya dengan segenap hati dan jiwa. Hati menjadi dasar utama yang menggerakkan pikiran dan perasaan untuk bertindak. Jika hati dan jiwa bersih, hal itu akan tercermin dalam perilaku kepemimpinan yang bersih dan baik. Pesan ini menjadi penting sebab sebagai seorang pemimpin bangsa yang besar, haruslah menjadi teladan bagi orang yang dipimpinnya. Pemimpin yang hidupnya bersih, keluarga dan seluruh masyarakatnya akan diberkati. Kita semua adalah pemimpin. Pemimpin atas diri sendiri, dalam keluarga, gereja dan masyarakat. Berkehendaklah dan berusaha untuk memiliki hati dan jiwa yang bersih. Hidup berkenan kepada Allah dengan melakukan perintah-Nya. Keturunan kita akan berbahagia. Sebab itu, hiduplah dengan benar dan jadilah berkat bagi semua orang.

Doa: Tuhan, mampukanlah kami untuk hidup dengan benar.  Amin.

Minggu, 08 Januari 2023                              1 Korintus 1 : 18 - 31

 

Hiduplah Selalu Dalam Hikmat Allah

 

Ada orang yang menggunakan kuasa, kehebatan dan kecerdasannya untuk menindas orang lain dan menguntungkan diri sendiri atau juga kelompoknya. Orang-orang seperti ini yang ingin dikritisi oleh Paulus dalam teks bacaan saat ini. Paulus menyatakan bahwa orang-orang seperti itu tidak memiliki hikmat Allah. Perbuatan-perbuatan itu seperti ahli-ahli taurat dan orang-orang farisi yang hanya menilai sesuatu berdasarkan nalar dan pengetahuan, tetapi rendah hikmat. Menurut Paulus, hikmat Allah berbeda dengan hikmat manusia. Hikmat Allah merujuk kepada iman dan percaya Kristus yang adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah. Sementara hikmat manusia merujuk kepada sebuah kebodohan. Menurut orang Farisi pemberitaan tentang Kristus adalah suatu kebodohan. Oleh sebab itu, Paulus menegaskan orang-orang seperti itulah yang akan dibinasakan, sehingga tidak ada seorang pun yang dapat memegahkan diri di hadapan Allah. Barangsiapa ingin bermegah, baiklah ia bermegah di dalam Tuhan. Penegasan ini pun ditujukan kepada kita. Kehebatan, kepandaian dan kecerdasan yang dimiliki, terasa hampa jika kita tidak memiliki hikmat Allah. Hikmat Allah menolong orang bersikap bijaksana dan arif mengambil keputusan. Jangan pernah mengandalkan hikmat manusia, sebab kita akan luput dari kebaikan Allah yang telah disediakan bagi kelangsungan hidup. Mintalah hikmat Allah supaya kita terus dipakai-Nya memberi dampak baik bagi semua makhluk ciptaan Allah. Peringatan akan kematian Tuhan Yesus adalah wujud penampakkan gereja yang berhikmat. Orang yang berhikmat hidup dalam kerendahan, keutuhan dan mengandalkan Tuhan.

Doa: Bapa Pengasih, berilah hikmat-Mu agar kami bijaksana menjalani kehidupan. Amin.


Senin, 09 Januari 2023                                    Matius 11 : 16 - 19

 

Perbuatan Baik Adalah Wujud Hikmat Allah

 

         Penulis injil Matius mencatat bahwa ajaran dan karya Yesus menarik perhatian banyak orang. Selain itu, ada sebagian orang, khususnya orang Farisi dan Ahli Taurat, mempertanyakan mangapa Yesus, misalnya menjadi sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Mereka ini kelihatannya tidak memahami makna dari tindakan atau perbuatan Yesus. Inilah alasan dikaitkannya  perbuatan dengan hikmat Allah. Itulah sebabnya pula dalam nas hari ini dikatakan: tetapi hikmat Allah dibenarkan oleh perbuatannya (ayat 19). Perbuatan bukanlah sekadar gerakan fisik yang didorong oleh motif emosional, bendawi, sosial, ekonomi atau lannya. Sejatinya setiap perbuatan adalah wujud hikmat Allah. Dorongan yang menggerakan semua tindakan atau perbuatan orang percaya adalah sikap taat pada kehendak Tuhan. Orang berhikmat adalah mereka yang mengaktakan perbuatannya sebagai wujud ketaatan pada kehendak Tuhan. Perbuatan tidak boleh bertentangan dengan kehendak Tuhan.  Mereka yang perbuatannya sesuai dengan kehendak Allah adalah orang berhikmat. Ingatlah bahwa Allah berkehendak agar umat-Nya melakukan perbuatan baik. Salah satu wujud perbuatan baik adalah membantu sesama, bahkan jika mereka itu ternyata orang asing atau yang dipinggirkan, dilupakan, hina dan miskin. Hikmat nampak dalam sikap solider atau peduli dengan orang lain. Kita mungkin sedang susah, tapi bukan tidak mungkin masih ada orang lain yang jauh lebih menderita dan sedang menanti uluran bantuan dengan penuh harap.  Ulurkanlah tangan, nyatakanlah kebaikan hati dan ringankanlah beban hidup orang lain. Berkasih-kasihanlah kamu seorang akan yang lain supaya ringanlah hidup ini dan gereja menjadi kuat.

                Doa: Ya Bapa sumber hikmat, biarlah kami terus peduli akan sesama. Amin  


Selasa, 10 Januari 2023                                Matius 13 : 53 - 58

 

Orang Berhikmat Memahami Yesus

 

       Terkadang kita dekat dengan seseorang, mendengarnya bicara dan melakukan sesuatu, namun orang tersebut tidaklah dipahami. Hal ini pernahterjadisaat Yesus tiba dan mengajar di tempat asal-Nya. Yesus mengajar dan mengadakan mujizat di Nazaret, tempat asal-Nya sehingga semua orang takjub, namun mempertanyakan hikmat dan kuasa Yesus. Rupanya mereka ini adalah orang Farisi dan Ahli Taurat. Mereka mempertanyakan, meragukan, dan sekaligus membenci serta menolak Yesus. Yesus ditolak oleh kelompok terpandang agama Yahudi, terpelajar dan para pemimpin yang tak mengetahui asal hikmat dan kuasa Yesus. Hikmat dan kuasa Yesus untuk mengajar dan mengadakan mujizat berasal dari Bapa-Nya. Kedudukan terhormat atau terpandang dan kepintaran serta popularitas menjadi tidak berkenan di hadapan Tuhan serta tak bermanfaat bila dikotori dengan kebencian dan penolakan. Orang berhikmat memberisihkan hati, rumah, kedudukan dan keberadaan serta lingkungan di mana ia berada  dari rasa benci dan penolakan. Yesus diterima dan dihormati di rumahnya. ia dan seisi rumahnya memahami dan hidup seturut ajaran Yesus serta mengandalkan kuasa-Nya.  Mereka yang berhikmat, karena memahami Yesus, mengerti pula ajaran pentingnya alam semesta bagi hidup manusia. Hari ini kita memperingati hari internasional gerakan sejuta pohon. Menanam pohon berarti besar bagi kelestarian dan keberlanjutan alam serta keberadaan manusia. Jadilah berhikmat dan pahamilah bahwa alam atau pohon dapat berada tanpa manusia, namun tidaklah demikian bagi manusia. Mari bergiat menanam pohon supaya bumi menjadi rumah yang hijau demi keberlanjutan hidup semua ciptaan. Semesta adalah ciptaan Tuhan yang harus dilestarikan dan salah satu caranya adalah menanam pohon. Mari menjadi satu dari sejuta orang yang menanam pohon sebab tanpa satu tak akan  ada sejuta.

                 Doa: Ya Yesus tolonglah kami agar berhikmat dan terus menanam pohon. Amin


    Rabu, 11 Januari 2023                                  Mazmur 37 : 30 - 33

 

Tanda Hidup Orang Berhikmat

 

       Hikmat bukanlah sekadar ungkapan atau pengetahuan tanpa wujud. Selalu terwujud, dikenali dan ditandai dalam     hidup. Bila pemazmur mengatakan bahwa mulut orang benar mengucapkan hikmat, maka ini berarti bahwa hikmat menjadi tanda orang benar. Maksudnya adalah perkataan orang berhikmat benar adanya. Kata lainnya adalah hikmat menjadi ciri orang benar. Hendaknya hal ini dipahami sebagai tanda pertama hidup orang berhikmat. Baik adanya untuk belajar dan berusaha menjadi orang benar atau berhikmat saat mengucapkan kata. Perkataan yang terlontar dari mulut memang tak mungkin ditarik kembali, namun dapatlah dipertimbangkan atau dipikirkan sebelum diucapkan. Orang berhikmat menimbang manfaat dan memikirkan dampak dari perkataannya. Berusahalah agar jangan terjadi yang sebaliknya, sudah berkata baru ditimbang dan dipikirkan. Perkataan manusia berdampak luar biasa baik positf maupun negatif. Ucaplah kata yang menyembuhkan, meneguhkan, membimbing dan mendamaikan. Hindariah untuk berkata yang menyakitkan, menyesatkan, menjatuhkan, menipu, dan gosip. Tanda kedua orang berhikmat adalah lidahnya mengatakan hukum. Maksudnya orang berhikmat selalu hidup dengan adil, bukan curang, menindas dan memeras.  Ketiga, taurat Allah ada di dalam hatinya. Hal ini berarti bahwa hidup orang berhikmat terbuka dan dipimpin Taurat Allah. Ia menjalani hidup sebagaimana pengajaran Allah. Hidup dengan kasih, sabar, setia, tekun dan bekerja keras serta mengandalkan kuasa dan pertolongan Tuhan. Akhirnya hidup orang berhikmat pasti ditandai oleh keteguhan langkah-langkahnya. Hidup dijalani dengan kepastian bukan ragu, kuatir, bimbang dan tanpa arah. Langkah hidup orang berhikmat teguh sebab ia memahami kehendak dan jalan Tuhan serta berpengharapan.   Tujuan hidupnya jelas tak akan sesat karena tawaran dunia yang menggiurkan. Sebab ia mengandalkan ajaran, pertolongan dan berkat Tuhan.

                    Doa: Tuhan, kiranya mulut, lidah, hati dan langkah kami  berkenan pada-Mu. Amin


Kamis, 12 Januari 2023                                        Kisah 6 : 8 -15

 

Teladan Hikmat Dari Stefanus

 

Stefanus adalah seorang dari pemimpin jemaat perdana yang dipilih rasul-rasul. Ia menjadi berhikmat dipenuhi iman, karunia, kuasa  serta Roh Kudus. Orang berhikmat hidupnya dipenuhi iman, karunia, kuasa dan Roh Kudus. Oleh sebab itu kemampuan yang dimiliki Stefanus sesungguh berasal dari Tuhan. Hendaklah kita belajar untuk tidak memenuhi hasrat hidup dengan ambisi kekuasaan, kepentingan diri dan kelompok, kekayaan, kenikmatan serta kenyamanan. Belajarlah dari Stefanus yang memenuhi keberadaan dan jalan panggilannya dengan hal-hal yang ilahi. Kekuatan ilahilah yang sempurna memberdayakan kita menjalani hidup dan melaksanakan tanggung jawab sampai tuntas dan gemilang. Tak ada hidup dan tanggung jawab yang bebas dari kesukaran atau tantangan. Kita memerlukan kekuatan ilahi, iman, karunia, kuasa dan Roh Kudus. Tuduhan palsu adalah salah satu bentuk tantangan. Kita mungkin tidak akan disukai atau dibenci oleh banyak pihak, sekalipun karya terbaik telah dikerjakan. Berhati-hatilah sebab mungkin saja karya terbaik yang diaktakan justeru diputarbalikan kebenarannya atau dipalsukan. Kita dapat saja menjadi sasaran empuk tuduhan palsu sampai diadili. Percayakanlah hidup pada Tuhan, Ia akan memberikan kuasa-Nya yang memampukan kita untuk berbicara dan sanggup melawan atau membantah semua tuduhan palsu. Yakinlah bahwa dengan kuasa ilahi kemanusiaan kita akan diubah hingga menjadi bagaikan makhluk sorgawi. Kiranya teladan hikmat dari Stefanus meneguhkan iman kita sehingga makin berani dan tetap bergairah melaksanakan semua tanggung jawab. Hidup dan panggilan serta tanggung jawab adalah kesempatan mengalami kuasa ilahi dan mewujudkan  kebaikan. Tanpa iman, karunia, kuasa dan Roh Kudus, kita tak akan berdaya atau rapuh. Semua tantangan, apa pun bentuknya hendaklah menjadi kesempatan untuk lebih mendekatkan diri pada Tuhan, berserah dan berharap pada-Nya. Bersama Tuhan pasti ada jalan keluar dari semua masalah.

Doa: Ya Tuhan, berilah kuasa-Mu agar kami berani hadapi tantangan. Amin 


Jumat, 13 Januari 2023                                  Yakobus 3 : 13 - 18

 

Hidup Menurut Hikmat Allah

 

Yakobus menasihati kita untuk hidup sesuai dengan hikmat Allah. Hikmat Allah disebut pula hikmat yang dari atas dan dipertentangkan dengan hikmat dunia. Konsep hikmat dibicaraannya dalam kaitan dengan cara hidup dan perbuatan yang baik. Perbuatan adalah ekspresi cara hidup dan oleh sebab itu harus berkenan pada Tuhan. Cara hidup dan perbuatan yang baik bersumber dari hikmat Allah. Hidup orang berhikmat djalani dengan kelemahlembutan bukan kekerasan. Kekerasan tak boleh berlangsung dalam hidup terutama dalam rumahtangga. Hindarilah melakukan kekerasan baik fisik, psikhis, verbal (kata), ekonomi dll.  Hiduplah dalam cinta kasih, pengertian, saling mendukung, menopang, menghargai, menyemangati dan menerima. Hindarilah menjalani hidup dengan pertengkaran. Bila ada masalah selesaikanlah dengan baik-baik atas dasar kasih dan pengertian. Berusahalah untuk tidak dikuasai amarah, sebab hanya akan menyebabkan dikeluarkan perkataan yang menyakitkan bahkan pemukulan secara fisik. Berusahalah untuk saling terbuka dalam segala hal misalnya keuangan. Hendaklah suami tidak merahasiakan uang dari isteri apalagi memegangnya atau sebaliknya. Percayalah bahwa isteri telah dikaruniakan kemampuan untuk manata atau mengatur uang. Sebab mereka adalah ahli dalam hal keuangan. Karena itu seorang isteri hendaklah cakap mengatur rumahtangganya dan hindarilah berlaku boros. Selanjutnya Yakobus juga menasihati kita untuk tidak hidup dengan perasaan iri hati, mementingkan diri sendiri, memegahkan diri dan berdusta melawan kebenaran. Hal-hal demikian tak akan membawa kebaikan dalam hidup bersama. Kebaikan pasti dialami dalam hidup bersama kalau dlangsungkan dengan murni, damai, ramah, penurut, penuh belas kasihan, tidak munafik dan benar. Oleh sebab itu hendaklah kita tetap berusaha untuk meluputkan kehidupan dari kekacauan dan segala macam perbuatan jahat. Hiduplah sesuai hikmat yang dari atas.

Doa: Bapa, tolonglah kami untuk hidup sesuai hikmat yang dari atas. Amin  


Sabtu, 14 Januari 2023                                    Roma 11 : 25 - 36

 

Alangkah Dalamnya Hikmat Allah

 

Pandangan Paulus tentang hikmat Allah berhubungan dengan tindakan penyelamatan yang dikaryakan-Nya. Pertama-tama kepada orang Yahudi dan kemudian bagi orang Yunani. Orang Yahudi adalah keturunan Abraham dan Sara, yang juga dikenal sebagai umat Israel.  Sebutan orang Yunani dipakai untuk menyebut orang-orang yang bukan Yahudi. Allah berkenan kepada semua orang atau bangsa karena iman, bukan asal atau jasa mereka. Oleh sebab itu bagi Paulus Allah belum menolak umat Israel walaupun banyak dari mereka tidak percaya kepada Yesus Kristus sebagai jalan untuk “dibenarkan” atau diterima Allah. Paulus rupanya berharap agar bangsanya sendiri (Israel) percaya kepada Injil tentang Yesus. Allah telah mengundang orang-orang bukan Yahudi untuk menjadi bagian dari umat-Nya, khususnya saat sejumlah orang Israel ternyata keras kepala menolak mendengarkan Dia.  Maksud Paulus dengan ungkapan alangkah dalamnya hikmat Allah yakni bahwa Allah tetap setia kepada umat pilihan-Nya pada satu sisi dan di sisi yang lain keselamatan terbuka juga kepada semua bangsa. Keputusan, rancangan dan jalan-Nya tidak terselami. Tak ada seorang pun manusia yang mengetahui pikiran Tuhan atau yang pernah menjadi penasihat-Nya. Segala sesuatu dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya. Keselamatan disediakan Allah bagi semua bangsa dan oleh sebab itu kita tak boleh mengurungnya bagi diri sendiri. Hikmat Allah mengajarkan kepada umat-Nya hidup yang beriman dan terbuka kepada semua orang. Kita tidak terpanggil untuk pilih kasih atau memandang muka. Tuhan Allah kita adalah Pencipta yang mengasihi semua orang.  Mari terus menjalani hidup dalam ketulusan dan kerelaan untuk mengasihi semua orang pula. Berusahalah untuk menjadi orang percaya yang setia dan bertanggung jawab atas semua keputusan yang telah dibuat. Ingatlah bahwa Allah tetap setia walau kita tak setia kepada-Nya.

Doa: Tuhan, buatlah kami memahami jalan dan keputusan-Mu.   Amin

Minggu, 15 Januari 2023                                   Yosua 24 : 1 -28                              

 

Beribadah Dengan Tulus Ikhlas dan Setia

 

Yosua berpidato kepada suku-suku Israel untuk terakhir kalinya di Sikhem. Pidato ini merupakan pidato perpisahan sebab ia sudah tua dan perlu mengingatkan kembali perjanjian yang dibuat Allah dengan bangsa Israel. Kita tahu bahwa sejarah umat Allah dimulai dengan peristiwa pemanggilan Abraham. Kisah ini berlangsung di seberang sungai Efrat dan pada waktu itu Terah, ayah Abraham beribadah kepada allah lain. Abraham dipanggil keluar dari situ dan disuruh ke Kanaan. Tuhan memberkati dan menyertai keturunan Abraham. Bangsa ini Tuhan bebaskan juga dari perbudakan di Mesir, memelihara mereka di padang gurun dan hentar masuk tanah Kanaan. Oleh sebab itu, Yosua meminta bangsa Israel untuk takut akan Tuhan dan beribadah kepada-Nya dengan tulus ikhlas dan setia. Kesetiaan mereka kepada Tuhan tidak boleh berubah dan harus dibuktikan melalui akta pembaruan janji. Janji bahwa Tuhan menjadi Allah mereka dan mereka menjadi umat Tuhan, tidak boleh berubah. Kesetiaan sangat penting dalam suatu ikatan perjanjian. Kita pun hidup dengan berbagai perjanjian. Janji sebagai suami-isteri, orang tua dan saksi baptis, pelayan, aparatur negara, melunasi hutang, bekerja keras menghidupi rumahtangga, belajar dengan rajin, bahkan antara dua orang yang saling mencintai dll. Berusahalah untuk tidak melupakan janji dan tetaplah setia. Janji tidak bisa diwakili, harus diaktakan sendiri oleh pihak yang bersepakat dan harus dilakukan dalam kesadaran serta kebebasan, tanpa paksaan. Sebaiknya setiap orang menjadi saksi bagi dirinya sendiri. Selain janji-janji tadi, yang paling utama adalah janji untuk beribadah kepada Tuhan dengan tulus ikhlas dan setia. Hindarilah untuk percaya dan mengandalkan kuasa lain. Bila kita berubah setia, maka risiko tak mungkin dihindari.  Setialah dalam segala hal sebab itulah yang Tuhan kehendaki. Kehidupan orang yang setia selalu berkenan, baik di hadapan manusia maupun Tuhan serta diberkati.

Doa: Ya Tuhan, mampukanlah kami untuk menjadi umat-Mu yang setia. Amin

 

Senin, 16 Januari 2023                             2 Tawarikh 31 : 11 - 21                              

 

Setia Memberi dan Melayani

 

Raja Hizkia melaksanakan reformasi keagamaan di Israel dan sasarannya adalah peningkatan kualitas pelayanan di Bait Suci. Konkritnya, ia mengatur sumbangan untuk para imam dan orang Lewi. Umat diminta memberi persembahan dan mereka membawanya langsung ke Bait Suci. Tindakan Hizkia ini berdampak positif dalam bidang peribadatan atau pelayanan. Peningkatan kualitas pelayanan ditentukan oleh peran serta atau keterlibatan umat dan pelayan. Semakin besar partisipasi semua komponen, semakin besar pula kualitas pelayanan. Umat memberi dari apa yang ada pada mereka dan pelayan melayani dengan tekun, tulus, setia dan rendah hati. Sesungguhnya pelayanan para pelayan juga bermakna memberi. Jadi rahasia keberhasilan pelayanan adalah semuanya memberi dengan setia.  Memberi pada prinsipnya berdasar pada apa yang ada, rela, langsung dan dimanfaatkan bagi peningkatan kualitas pelayanan. Kita memiliki bukan saja materi tapi juga hal lain. Bila yang ada pada kita adalah materi, maka berikanlah materi. Jika tidak tersedia materi berikanlah yang lain. Peningkatan kualitas pelayanan ditentukan oleh kesetiaan dan kerelaan kita semua memberi doa, masukan, pertimbangan dan kritik. Bahkan akta memberi harus pula berlangsung baik dalam keluarga maupun jemaat dan masyarakat. Mari saling beri senyum tulus agar kita tidak hidup dalam relasi, kedekatan dan kebersamaan yang tegang serta saling curiga. Bila itu tergantung pada kita, berilah maaf dan pengampunan. Janganlah menahan maaf dan pengampunan, sebab tak ada seorang pun dari kita yang tidak ada salahnya. Hiduplah dalam pengampunan karena kita pun telah diampuni Allah. Demkianlah hidup ini dijalani sebagai kesempatan untuk memberi atas dasar apa yang ada pada kita. Kita memberi dan melayani dengan setia, baik dalam keluarga, gereja maupun masyarakat. Kesetiaan memberi dan melayani adalah pilihan cerdas menguatakan gereja.

Doa: layakanlah kami Bapa untuk tetap setia memberi dan melayani. Amin      

 

Selasa, 17 Januari 2022                                       2 Raja-raja 2:1-18

 

Setia Menjaga Soliditas

 

Albert Camus, Filsuf asal Prancis mengatakan : “jangan berjalan di belakangku, aku tak akan memimpin. Jangan berjalan di depanku, aku tak akan mengikutimu. Cukup berjalan di sampingku dan jadilah sahabat.” Kalimat berhikmat ini seperti hendak menceritakan pula kebersamaan Elia dan Elisa. Berkali-kali dalam cerita ini dikisahkan perjalanan bersama yang mereka tempuh. Elia tahu bahwa waktunya untuk pergi ke dalam keabadian sudah dekat. Berulang-kali Elia meminta kepada Elisa untuk tetap tinggal, namun Elisa tidak bersedia. Elisa terus mengikuti Elia dengan setia atas dasas kesadaran dan keyakinan bahwa kebersamaan mereka merupakan kekuatan bagi pekerjaan pelayanan ke depan. Mereka adalah partner yang harus selalu solid. Soliditas mereka nampak pada sikap saling mengerti kebutuhan yang diperlukan untuk pelayanan. Karena itu atas perkenaan Tuhan, Elia membagikan kuasa yang ada padanya untuk Elisa. Hasilnya Elisa dapat melakukan hal yang sama dengan Elia yakni membelah sungai Yordan. Hal ini berarti bahwa kesetiaan tidak hanya nampak pada tindakan berjalan bersama-sama, namun juga harus terjadi pada sharing atau berbagi  kekuatan/potensi yang berguna bagi pelayanan. Kita adalah gereja oleh sebab itu sebagai umat dan pelayan hendaknya tetap setia melakukan panggilan pelayanan. Seiring dengan kesetiaan itu, kita bertanggung jawab pula untuk setia menjaga relasi sebagai kawan sekerja. Keterlibatan kita dalam pelayanan sebagai tim, panitia atau pengurus tidak hanya membutuhkan kerelaan kita untuk melayani tapi juga kesediaan kita untuk tetap solid melakukan pekerjaan-pekerjaan tersebut. Kita diminta untuk menjalani panggilan pelayanan dalam keutuhan dan kesetiaan seumur hidup.

Doa : Berkatilah kami Tuhan untuk tetap  solid dalam kerja-kerja pelayanan. Amin


Rabu, 18 Januari 2023                                           Rut 1 : 15 – 22

 

Rut, Perempuan Moab Yang Setia

 

Inilah kisah tentang relasi kesetiaan antara mertua dan menantu, yakni Naomi dan Rut. Mereka berdua tetap setia saat hidup di tempat asing dan mengalami kehilangan orang terkasih. Naomi seorang perempuan Betlehem yang mengikuti Elimelekh suaminya ke Moab. Sedangkan Rut perempuan yang berasal dari Moab, mengikuti Naomi mertuanya pulang ke Betlehem.  Latar kehidupan mereka berdua adalah kesusahan. Naomi pergi bersama Elimelekh ke Moab karena kelaparan di Betlehem kemudian ditinggal mati oleh suami dan anak-anak mereka, yakni Mahlon dan Kilyon. Pengalaman penderitaanlah yang menjadi alasan ia menggantikan namanya dari Naomi menjadi Mara, sebab Yang Mahakuasa telah melakukan banyak yang pahit. Fakta serupa dialami juga oleh Rut, suaminya meninggal dan rela mengikuti Naomi pulang ke Betlehem, suatu negeri yang asing baginya. Naomi pernah menjadi orang asing di Moab dan Rut karena kesetiaanya, datang sebagai orang asing di Betlehem. Naomi mengalami kehilangan suami dan anak-anak di negeri asing dan Rut dalam kehilangan suami menjadi orang asing di Betlehem. Rut adalah perempuan yang setia terhadap mertuanya Naomi, seorang janda Israel. Kesetiaan dalam penderitaan bukanlah tindakan tanpa makna. Perempuan Moab ini mengaktakan “kesetiaan walaupun bukan karena”. Ia tetap setiap walaupun telah kehilangan suaminya dan harus pergi ke negeri asing. Rut bukanlah perempuan yang setia karena ada apa-apa. Sekalipun ia mengalami kehilangan dan ketiadaan, namun tetap setia. Demikianlah nantinya Tuhan berkenan menjadikan perempuan setia ini sebagai nenek raja Daud dan dari keturunan mereka terlahir Yesus Sang Juruselamat.


Doa: Tuhan, tolomglah kami untuk menjadi gereja yang setia dan kuat. Amin.



Kamis, 19 Januari 2023                                Matius 24 : 45 - 51

 

Hamba Yang Setia Dan Bijaksana

 

Yesus mengajar dengan menggunakan perumpamaan. Ajaran tentang Kerajaan Allah yang sedang datang diumpamakan dengan hamba yang setia dan hamba yang jahat. Ingatlah bahwa baik atau buruknya seseorang terlihat pada tindakannya. Pesan perumpamaan ini merupakan panggilan agar kita selayaknya menjalani hidup seperti hamba yang setia dan bijaksana. Hendaklah kiranya ciri  hamba yang setia dan bijaksana dijadikan pedoman hidup. Ciri hamba itu adalah bertanggung jawab melaksanakan semua peran atau tugas, sabar, tekun, tahu membedakan baik-buruk serta memilih yang baik, komitmen tidak berubah dan pada akhirnya mendapat hadiah bukan hukuman. Jadilah setia dan bijak karena kita adalah anak-anak kerajaan Allah.  Orang percaya harus menjalani hidup sehari-hari dengan prinsip kebaikan bukanlah kejahatan. Peran atau tugas adalah pemberian Tuhan yang harus dilaksanakan dengan setia dan bijaksana. Yesus berkehendak agar semua orang percaya berhasil melaksanakan apa pun peran atau tugas selama ia hidup. Kita memiliki peran dan tanggung jawab baik selaku pribadi, keluarga, gereja maupun masyarakat. Kesetiaan dan kebijaksanaan menjadikan kita kuat dalam hidup ini. Mohonlah Roh Kudus agar berdaya menjadi setia dan bijaksana dalam menunaikan semua peran dan tanggung jawab sampai pada akhirnya. Ingatlah bahwa awal yang baik itu baik, tapi jauh lebih baik bila dapat berlangsung sampai akhir. Peran dan tanggun jawab adalah pergumulan yang dinilai secara keseluruhan di akhir setiap proses. Jadilah setia dan bijaksana agar awal yang baik dapat dipertahankan sampai pada kesudahannya. Yesus berkehendak agar kita hidup dengan inspirasi mengalami akhir yang baik, berhasil atau sukses.

Doa:  Tuhan mampukan kami untuk hidup dengan setia dan bijaksana. Amin 


Jumat, 20 Januari 2023                            1 Timotius 1 : 12 - 17

 

Paulus, Utusan Kristus Yang Setia.

 

Kehendak, rencana dan kemurahan Allah tersedia bagi semua orang. Kebenarannya dapat ditemui pada diri Saulus yang diubah menjadi Paulus dan dipakai Allah sebagai pemberita injil. Paulus, bukan lagi Saulus karena  pertobatan telah terjadi dalam dirinya. Allah berkehendak, berkuasa dan berkasih karunia mengubah  dan menguatkan bahkan menganggap Paulus setia dalam pelayanan. Semua pengalaman yang dialaminya disyukurkan. Akta ungkapan syukur dari utusan Allah yang setia ini layak untuk dijadikan teladan bergereja. Bergereja berarti beriman dan dengan demikian bersyukur. Bersyukur adalah wujud kesetiaan gereja kepada Allah yang telah berkasih karunia. Hendaklah kita tetap bersyukur dalam segala hal dan keadaan, baik atau pun tidak. Bersykurlah karena Tuhan tetap menganugerahkan hidup, keluarga, pekerjaan, jabatan, alam yang berkelimpahan dengan sumber hayati, baik di darat, laut, hutan, sungai, kebun, dusun dan yang lainnya kepada kita. Teruslah menjadi orang percaya yang setia dengan cara bersykur tetapi juga belajar dari masa lampau. Ujilah pengalaman hidup, ambil yang baik dan perbaiki kesalahan. Peliharalah pengalaman yang baik sebagai harta iman dan pelajaran hidup serta bertobatlah dari yang salah. Orang percaya yang setia adalah mereka yang terus belajar memperbaiki atau meninggalkan perilaku yang berisiko. Gereja bahkan peradaban dan kehidupan menjadi lemah kalau pelayan dan umat masih malas, masa bodoh, memfitnah, mabuk, dusta, korupsi, selingkuh, menjadi pengerdar atau pemakai narkoba, serta yang lainnya.  Ingatlah bahwa sebagai orang percaya kita sungguh berharga serta berkenan pada Tuhan dan karena itu Ia pasti menganugerahkan kasih karunia-Nya. Tak ada waktu terlambat, mohonlah hikmat dan pengertian dari Tuhan dan mulailah berusaha memperbaiki yang salah. Kehidupan, keluarga atau orang-orang yang disayangi dan menyayangi, berharap kita tetap ada dan berarti. Hormat dan kemuliaan bagi Raja segala zaman.

Doa: Tuhan mampukanlah kami menjadi orang percaya yang setia. Amin.


Sabtu, 21 Januari 2023                                       Wahyu 2 : 8 - 11

 

Setia Sampai Mati

 

Kita hendaknya belajar dari jemaat Smirna, sebab dalam penderitaan mereka tetap setia bahkan sampai mati. Jemaat Kristen di Smirna terdiri dari banyak pendatang miskin yang berasal dari Galilea dan Yudea. Mereka melarikan diri dari sana selama meletusnya pemberontakan orang Yahudi tahun 66-74. Hidup di Smirna bukanlah jaminan terbebas dari kesukaran. Masalah muncul lagi karena difitnah oleh suatu kelompok yang menyebut dirinya orang Yahudi. Kelompok ini menuduh orang Kristen sebagai sumber segala masalah dan persekutuan yang tidak setia kepada pemerintah Romawi. Hidup memang tidak mudah untuk dipahami, silih berganti penderitaan dialami dan agaknya tak ada tempat yang bebas dari kesukaran. Bila demikian halnya, maka yang diperlukan dalam hidup beriman adalah kesetiaan percaya kepada Yang Awal dan Yang Akhir. Kita mungkin saja miskin materi dan menderita secara badani, tapi bila kesetiaan percaya dimiliki, maka melimpahlah harta rohani. Hal ini tidaklah berarti bahwa kita harus mempertahankan apalagi menyuburkan kemiskinan dan penderitaan. Justeru karena kesetiaan percaya, kita menjadi berdaya untuk menghadapi situasi hidup yang sulit. Kemiskinan dan penderitaan tak bisa diatasi dengan kekuatiran, kebimbangan, keputusasaan, keraguan, menghindar dan mempersalahkan. Selain itu, kesetiaan percaya juga tetap diperlukan orang Kristen walau tidak miskin materi dan menderita badani. Apa pun kondisi hidup ini, tetaplah miliki kesetian percaya kepada Sang Alfa dan Omega itu. Yakinlah bahwa baik sekarang atau pun nanti Dia pasti memelihara hidup kita. Kiranya kita tetap miliki kesetiaan percaya supaya tidak terpisahkan dari kasih Tuhan kini dan selamanya.

Doa: Tuhan yang dapat memberikan kita jalan kebenaran dan hidup. Amin.         

                                    

Minggu, 22 Januari 2022                                     Yohanes 1:29-34

 

Yohanes Pembaptis Bersaksi Tentang Yesus

 

Sebutan “Anak Domba Allah” dipakai oleh Yohanes untuk menyebutkan diri Yesus. Ia disebut sebagai Anak Domba yang akan dibawa untuk disembelih supaya umat ditebus. Sedangkan ungkapan “Anak Allah” menunjuk pada pengertian bahwa Yesus adalah pilihan Allah untuk memerintah Israel. Kesaksian Yohanes berdasar pada apa yang dilihat, dialami dan dipahami. Penyaksi mata ini menyaksikan bahwa sekalipun dia mendahului Yesus, tapi sesungguhnya Yesus telah ada sebelumnya. Mari cermati dengan baik makna di balik kesaksian Yohanes pembaptis. Ia bersaksi tentang siapa Yesus, hubungan-Nya dengan Bapa dan apa yang dilakukan-Nya. Yesus adalah pencipta dan pemelihara. Ia memelihara semua ciptaan dengan cara menebus dan memerintah. Ada dua pelajaran yang dapat disimak dari kesaksian Yohanes pembaptis ini. Pertama, berusahalah menjadi manusia yang jujur atau tidak berbohong saat berbicara. Perkataan yang keluar adalah ekspresi iman dan oleh sebab itu seharusnya adalah suatu kebenaran. Kebenaran tak bisa dikarang atau diada-adakan dan direkayasa tanpa bukti  karena harus berdasar pada apa yang dilihat, dialami serta dipahami.   Baik dan bijak adanya kalau hidup ini dijalani sebagai manusia yang berkata jujur bukan pembohong. Kedua, pada dasarnya setiap perkataan adalah kesaksian tentang Tuhan kita di dalam Yesus Kristus dan Roh Kudus. Perkataan adalah kesaksian tentang Tuhan, bukanlah sarana mencari popularitas dan kepentingan diri. Memang tak ada salahnya untuk berbicara tentang kepentingan diri, hanya saja jangan sampai lupa untuk memuliakan Tuhan. Biarlah dengan semua perkataan yang kita ucapkan Tuhan dikenal, dipercaya dan dimuliakan oleh semua orang yang mendengarnya. Kiranya tidaklah terjadi, karena perkataan kita, Tuhan dipermalukan. Perkataan adalah kesaksian sehingga haruslah berarti bagi sesama dan membuat Tuhan dimuliakan. 

  

Doa   :   Kami hendak menyaksikan Engkau Yesus dalam kehidupan kami setiap waktu. Amin            



Senin, 23 Januari 2022                                    2 Petrus 1:16-21

 

Bersaksi Bukan Dengan Isapan Jempol

 

Seorang pelayan menceritakan pengalaman melayani di pulau-pulau terpencil yang jauh. Ia harus menempuh perjalanan yang panjang di laut dengan menggunakan perahu motor kecil selama berjam-jam. Sesekali ia harus menghadapi gelombang besar serta angin yang kencang. Hingga suatu ketika perahu motor yang ditumpanginya dihempaskan oleh angin kencang juga ombak dan gelombang yang besar. Ia tak berhenti berdoa dan tetap meyakini adanya pertolongan Allah saat mengalami situasi yang menakutkan itu. Ketika ia membuka mata dan melihat sekelilingnya, terbitlah dalam hati dan pikiran kesadaran bahwa Tuhan telah menyelamatkan mereka. Cerita ini menjadi kesaksian imannya yang diberitakan kepada orang lain. Ia merasa Tuhan sangat baik dan selalu dekat pada orang-orang yang tetap berharap pada-Nya. Katanya : “saya ingin orang lain bisa mengalami Tuhan dalam hidupnya sama seperti yang saya alami. Sebab setiap orang pasti punya perjalanan hidup yang sulit. Pada kondisi tersulit seperti itu, tangan kasih Tuhan pasti juga dapat dirasakan.” Ini kisah nyata bukan isapan jempol atau cerita dongeng. Petrus menegaskan pentingnya bersaksi tentang Yesus berdasarkan pengalaman bersama Yesus. Mengetahui kasih dan kuasa Yesus itu baik tapi belumlah cukup, sebab jauh lebih baik, bila kita mengalaminya dalam perintiwa nyata yang sementara digumuli. Ada banyak pengajaran tentang Kristus yang telah diperoleh orang Kristen. Namun ia hanya dapat memahami pesan pengajaran itu jika berdialektika (dialami melalui kenyataan konkrit) dengan konteks hidup dimana orang Kristen berada. Karena itu, bersaksi tidaklah cukup dengan kata-kata saja, melainkan juga melalui seluruh hidup. Bersaksilah tentang kemuliaan dan kebaikan Tuhan sebagaimana dialami dalam pengalaman beriman sehari-hari. Roh Kudus berperan untuk menuntun orang Kristen menyaksikan Tuhan yang dikenal dan dialaminya. Berserahlah pada pimpinan dan kuasa Roh Kudus.


Doa   :      Tuntunlah kami ya Yesus untuk menceritakan kebaikan-Mu.  Amin



Selasa, 24 Januari 2023                                   2 Korintus 4:1-12

 

“Hidupmu Adalah Bejana Tanah Liat”

 

Bejana tanah liat adalah wadah yang digunakan untuk menyimpan. Paulus menggunakannya untuk menjelaskan tentang kehidupan orang Kristen. Rasul ini memahami penindasan, penganiyaan dan penderitaan lainnya sebagai fakta kehidupan orang Kristen yang karenanya kekuatan Allah dinyatakan. Selanjutnya ia katakan: “kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami,  supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.” Pernyataan Paulus ini sekaligus menunjukkan peranan kehidupan orang Kristen untuk menyaksikan Kristus. Kesaksian tidak selamanya dilakukan dalam bentuk khotbah, pengajaran dan pendidikan, melainkan juga melalui keberadaan hidup, apa yang terjadi dan sementara dialami oleh orang Kristen. Kita tidak perlu tawar hati atau berkecil hati, patah semangat  dan apatis dengan kehidupan yang berat. Sebab melalui setiap keadaan hidup, Tuhan tetap bekerja untuk menyatakan kasih dan pertolongan-Nya. Seseorang yang lemah karena penderitaan diubah menjadi kuat dan bertahan. Kuat dan bertahan serta berani untuk menghadapi penderitaan adalah berita kesaksian yang hidup tentang Kristus. Hidup yang demikian merupakan cahaya yang bersinar di tengah kegelapan manusia. Sebab menyingkapkan dan menunjukkan bahwa kehidupan seharusnya berlangsung dalam campur tangan-Nya. Paulus menyebutkan hal tersebut sebagai kebenaran yang harus disaksikan. Simaklah kisah hidup berikut ini dengan harapan kita lebih memahami ungkapan: harta dalam benjana tanah liat. Seorang ibu  dengan muka yang tersenyum bercerita : “saya sudah berusia 76 tahun dan opa (suami) sudah hampir 80 tahun. Opa sakit dan harus dibantu jika ingin ke toilet. Saya juga sakit jantung dan kadang merasa lemas. Ketika anak kami pergi bekerja, saya harus mejaga opa dan memapahnya ketika ia tak dapat berjalan dengan baik. Saya bersyukur, kami masih baik-baik saja hingga saat ini. Tuhan tetap menyertai dan menolong kami. Jika bukan karena Tuhan, kami tak ada sampai saat ini.” Cerita perempuan lanjut usia ini adalah contoh kesaksian orang Kristen.

 

Doa:   Ya Tuhan, tolonglah kami untuk memahami setiap jalan hidup kami dan menjadikannya untuk menyaksikan kemurahan-Mu. Amin



Rabu, 25 Januari 2023                                               Yohanes 7:1-13

Kebenaran Disembunyikan

 

Apakah sikap Yesus yang tidak terang-terangan (ay.10) sama dengan sikap saudara-saudara-Nya yang juga disebutkan tidak terang-terangan (ay.13)? Tentu saja tidak.  Cara Yesus yang tidak terang-terangan merupakan sikap bijaksana-Nya terkait dengan situasi saat itu. Orang-orang Yahudi ingin membunuh Yesus dan bagi-Nya waktu kematian itu belum tiba. Hal demikian berbeda dengan saudara-saudara-Nya yang tak mampu berkata terang-terangan tentang Yesus. Ketidakmampuan mereka disebabkan bukan karena takut terhadap orang Yahudi namun terletak pada hal ketidakmengertian tentang siapa Yesus sesungguhnya. Mereka tidak memahami bahwa Yesus adalah Anak Allah yang datang ke dunia untuk menyaksikan kebaikan Allah melalui kehidupan-Nya. Sikap  saudara-saudara Yesus yang demikian sesungguhnya  menunjukkan kemiripan mereka dengan orang Yahudi dalam hal ketidakmengertian tentang Yesus. Ketidakmengertian saudara-saudara Yesus telah mengakibatkan mereka tidak berani berkata yang benar tentang Yesus di depan orang banyak. Akibat ketidakmenegrtian orang Yahudi, maka Yesus dipahami sebagai saingan yang akan mempengaruhi posisi mereka di depan umum. Ketidakmengertian memang merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi seseorang sehingga tidak mampu mengatakan atau menyaksikan kebenaran. Ketidakmengertian dalam cerita Injil-injil menunjukkan ketidakberdayaan berpikir dan memahami dengan iman tentang Yesus sebagai Raja yang datang untuk menyelamatkan. Sikap ketidakmengertian seperti ini tanpa disadari sering menjadi karakter orang Kristen. Karena itu masih ada orang Kristen yang tidak mampu menyaksikan Yesus dengan menyatakan kebenaran. Bahkan jika ada ancaman bagi dirinya, maka yang benar itu ditutupi atau dikatakan namun secara sembunyi-sembunyi. Kondisi seperti ini sangat melemahkan peran gereja (umat) untuk mengarahkan kehidupan ini menjadi baik.

Doa: Kami ingin menjadi saksi-Mu secara terang-terangan.  Amin


Kamis, 26 Januari 2023                                         Yohanes 8:12-20

 

Bersaksi itu Jangan Menghakimi!

 

Ada ungkapan pepatah tentang menilai orang yang begini bunyinya: “jangan menilai saya dari masa lalu saya, saya tidak hidup di sana lagi”. Sebagian orang agaknya masih suka melakukan seperti yang dikatakan pepatah ini. Kesukaan untuk melihat dan membicarakan kekurangan atau keterbatasan orang lain dan hal yang berhubungan dengan masa lalu mereka,  lumrah terjadi. Tapi apakah perilaku ini memberi manfaat? Tentunya tidak. Implikasi dari sikap menilai orang lain dengan masa lalunya sama dengan sikap suka menghakimi. Kedua-duanya memberi dampak negatif terhadap cara pandang bagi orang lain dan dapat mengakibatkan relasi yang kurang harmonis.            Penulis Injil Yohanes mengatakan : “kamu menghakimi menurut ukuran manusia, Aku tidak menghakimi seorang pun”. Artinya bahwa tindakan menghakimi merupakan tindakan yang berdasar pada pikiran manusia yang bisa saja mengikuti keinginan, kepentingan atau tujuannya. Menghakimi orang lain merupakan sikap yang  sangat dipengaruhi oleh subjektivitas seseorang. Tidak dapat dianggap benar dan baik tentang hal-hal yang dipakai oleh seseorang sebagai alasannya untuk menghakimi atau menilai seseorang. Berbeda dengan Tuhan sebagai Pencipta dan Penyelamat. Ia adalah kebenaran dan Ia yang layak menghakimi setiap orang sesuai perbuatannya. Sebab Ia tidak melakukannya sendiri, tapi bersama dengan Allah yang mengutus-Nya. Kesaksian Gereja adalah kesaksian tentang Kristus dan Bapa-Nya yang menyelamatkan setiap orang bukan kesaksian yang menghakimi karena kelemahan dan keberdosaan seeorang. Karena itu sebagai orang Kristen, kita bertanggung jawab menyaksikan kehidupan yang menerima orang lain dengan seluruh keberadaannya. Selanjutnya mendukung orang tersebut untuk lebih mengenal Allah dan membarui hidupnya. Kita dapat memulainya dari keluarga. Seorang istri tidak menghakimi suami karena kekurangannya dan kesalahannya, namun menerima dan mendukung perubahan hidup suaminya, demikian pun  sebaliknya. Hal tidak menghakimi haruslah terjadi juga dalam relasi antara orang tua dan anak. Tidak saling menghakimi adalah cara bersaksi dan menjadikan gereja kuat.

Doa:  Ajarkan kami Tuhan untuk tidak menghakimi. Amin



Jumat, 27 Januari 2022                                            Kisah 8:14-25

 

Berdoalah Sebelum Bersaksi

 

Seorang pendeta senior mendapatkan pujian dari jemaat karena khotbahnya yang sangat menyentuh kehidupan jemaat. Katanya kepada mereka : “saya merasa khotbah yang saya sampaikan biasa saja, sama seperti saya menasihati jemaat yang datang dan meminta saya mendampingi mereka. Semua pekerjaan pelayanan itu dapat saya lakukan dengan baik karena saya selalu menyiapkan diri terlebih dulu sebelum melakukannya. Saya berdoa dan membaca berulang-ulang bagian Alkitab yang akan saya berikan kepada jemaat”. Doa menjadi kekuatan utama bagi sang pendeta sama seperti yang telah dilakukan oleh Petrus dan Yohanes. Mereka adalah rasul yang diutus untuk bersaksi dan memberitakan injil, namun mereka tidak melakukannya dengan menggunakan kekuatan akal budi dan kuasa manusia yang ada pada mereka, melainkan mengandalkan kuasa Tuhan.  Kuasa Tuhan memampukan mereka untuk menumpangkan tangan dan Roh Kudus turun atas orang-orang Samaria. Pemahaman yang benar dari Petrus dan Yohanes tentang pelayanan yang mereka lakukan telah membuat mereka dengan tegas menolak permintaan Simon, si penyihir. Uang bukanlah tujuan pelayanan, sebab kasih karunia Allah tidak dapat dibeli oleh siapapun.            Kesaksian dan pelayanan orang Kristen harus dilakukan dengan setia, bertujuan supaya orang lain lebih mengenal Allah serta memuliakan-Nya. Bukan hanya dalam gereja atau tempat-tempat ibadah, tanggung jawab kesaksian itu dilakukan oleh orang Kristen, namun dalam setiap ruang hidup dimana ia berada. Seorang yang percaya kepada Kristus tahu bersikap di tengah-tengah tawaran uang atau materi dan jabatan juga kekuasaan yang ingin membeli kebenaran. Ia tidak mudah dipengaruhi, menolak berpihak pada hal-hal yang mengorbankan hak orang lain karena ada kekayaan yang ditawarkan padanya. Seorang Kristen dapat menjaga hidupnya untuk tetap setia pada kehendak Tuhan. Karena itu, mengawali hidupnya setiap hari dengan berdoa.


Doa: Tuhan, mampukan kami untuk andalkan doa saat bersaksi.  Amin



Sabtu, 28 Januari 2022                                          Keluaran 20 : 16

 

Bersaksi Dusta Menghancurkan Relasi

 

Sejumlah masalah di pengadilan menjadi sangat lama penyelesaiannya. Salah satu faktor penyebabnya yakni kebutuhan terhadap kesaksian yang benar dari para saksi. Pentingnya kesaksian yang benar nampak pada hukum di Indonesia pada pasal 174 KUHAP yang menyatakan bahwa apabila keterangan saksi di sidang disangka palsu, hakim ketua sidang memperingatkannya dengan sungguh-sungguh…dan mengemukakan ancaman pidana yang dapat dikenakan kepadanya apabila ia tetap memberikan keterangan palsu. Keterangan palsu atau saksi dusta merupakan perbuatan yang tidak bermoral. Sejarah perjalanan bangsa Israel, juga berlangsung dengan berdasar pada prinsip dan mekanisme hukum. Larangan jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu merupakan salah satu perintah yang ada dalam 10 Hukum Taurat. Perintah yang ke-9 ini ikut menegaskan hubungan antara Tuhan Allah dan bangsa Israel sebagai hubungan yang sakral. Bangsa Israel telah dipilih oleh Allah, karena itu mereka harus setia kepada-Nya. Kesetiaan itu berwujud pula dalam relasi di antara umat yang satu dengan yang lainnya. Jika perintah atau larangan ini tidak dipatuhi, maka kekacauan hidup dan penderitaan akan dialami. Bersaksi dusta tentunya akan menimbulkan kesusahan bagi orang, kelompok atau pihak lain. Orang yang mengucapkan saksi dusta tidak peduli pada kehidupan orang lain, mereka hanya memikirkan uang, materi dan kekayaan yang bisa diperoleh atau keinginan-keinginan diri lainnya. Seorang warga bina di rutan mengatakan : “saya tidak tahu berapa lama saya di sini dan apakah saya akan mendapatkan masa hukuman bertambah ataukah saya sudah bisa bebas. Sebab mereka berusaha untuk menyusahkan diriku dengan menyampaikan hal-hal yang tidak benar di pengadilan”. Hal seperti ini sebenarnya tidak boleh terjadi dalam kehidupan kita sebagai orang Kristen. Bersaksi dusta menunjukkan kelemahan iman dan hidup dikuasai oleh roh-roh duniawi. Hidup bersesama juga mestinya berlangsung dalam keadaan yang saling menopang dan menghidupkan.

Doa : Tolonglah kami Tuhan dengan kuasa Roh-Mu, supaya kami tidak   bersaksi dusta. Amin.


Minggu, 29 Januari 2023                                     Matius 5 : 1 - 12

 

Jadilah Gereja Yang Paham Akan Kebahagiaan Di Dalam Tuhan

 

Konsep Kristen tentang berbahagia berbeda dengan konsep kebahagiaan tawaran dunia. Kekuasaan dan status sosial, tidak serta merta memberi kebahagiaan sempurna dan kekal. Bahagia yang dimaksud adalah seruan iman bahwa hidup yang berkenan pada Allah adalah hidup yang bersandar pada-Nya. Kebahagiaan murid-murid Tuhan yang diperoleh bukan dari terpenuhinya aneka kebutuhan sehari-hari, melainkan menggunakan segala sesuatu secara proposional dan terarah kepada kebahagiaan kekal bersama Allah. Maka bagi yesus kebahagiaan sejati adalah pemberian Allah kepada mereka yang memiliki sikap hidup benar dan tidak mengikatkan diri pada harta duniawi melainkan pada harta sorgawi. Khotbah Yesus di Bukit berisikan pernyataan dari prinsip-prinsip kebenaran Kerajaan Allah yang menuntun pada kebenaran sesungguhnya. Mereka berbahagia bukan karena sebuah jabatan atau uang semata. Kebahagiaan adalah kemampuan memaknai setiap kondisi dan situasi, baik ataupun tidak baik keadaannnya. Karena itu Yesus menyebut bahwa orang  berbahagia adalah mereka yang bukannya hidup enak, senang, kaya, banyak uang atau lainnya, tetapi mengalami penghinaan, cemoan dan lainnya. Konsep kebahagiaan orang Kristen didasarkan pada kemampuan untuk mengalami, menjalani, memaknai dan menerima kenyataan hidup. Ajaran tentang kebahagiaan sejatinya merupakan ajakan untuk hidup seturut kesetiaan Yesus di tengah penderitaan, situasi yang tidak nyaman dan penghinaan. Hendaklah kiranya kita tetap tekun dan setia pada jalan Yesus. Berbahagialah mereka yang bergerak bersama Tuhan dan setia di jalan-Nya dan oleh sebab itu gereja pasti menjadi kuat.

Doa: Tuhan kami mau hidup dalam kebahagiaan-Mu. Amin.


Senin, 30 Januari 2023                                Yesaya 48 : 17 - 19

 

 Tuhanlah Sumber Kebahagiaan Yang Sejati

 

Bagaimana orang buta menuntun orang tuli, tentu sama-sama mengalami kesulitan tiba di tujuan. Pertanyaannya, apa yang membuat mereka dapat tiba di tujuan? Mereka perlu memiliki perasaan yang sama, ketaatan bersama, tidak saling menyalahkan juga tidak marah-marah. Kepekaan dan kebersamaanlah yang memungkinkan mereka dapat mencapai tujuan, walau tidak melihat dan mendengar. Kita juga ttidak mungkin melihat wajah Allah secara langsung atau muka dengan muka. Namun, ketika mengetahui bahwa Dia adalah Allah yang menuntun kita pada jalan hidup yang benar, maka dialamilah rasa senang. Firman, ajaran dan peraturan-Nya adalah penuntun di jalan yang harus ditempuh orang beriman. Berilah hidup dituntun Tuhan, kita akan mengalami damai sejahtera bagaikan sungai yang tidak pernah kering. Bukan saja itu, kebahagiaan melimpah bagaikan gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti, menjadi bagian hidup kita. Pilihlah jalan Tuhan, yakni kasih setia dan kebenaran serta berpeganglah pada kehendak-Nya. Hindarilah untuk memilih jalan sendiri atau tidak mau dihentar Tuhan, Hidup ini milik Tuhan dan Dialah suumber kebahagiaan, bukan materi, kepintaran, kuasa, jabatan dan yang lainnya. Kebahagiaan dan damai sejahtera tidak bisa ditukar atau dibeli dengan apa pun sebab semua itu adalah anugerahTuhan bagi mereka yang berkenan pada-Nya. Ingatlah bahwa kebahagiaan dan damai sejahtera sejati adalah milik Yang Mahakudus,  Tuhan Penebus. Dia akan menganugerahkannya bila kita hidup menurut jalan yang dikehendaki-Nya. Keturunan kita akan seperti pasir dan anak cucu bagaikan kersik (kerikil halus) banyaknya serta tidak akan dilenyapkan atau ditiadakan di hadapan Tuhan.

Doa: Tuhan berilah kepada kami hati yang taat kepada-Mu. Amin.


Selasa, 31 Januari 2023                                Amsal 13 : 21 - 22

 

Kebahagiaan Orang Baik

 

Hendaklah kiranya bulan pertama di tahun ini, kita akhiri dengan suasana batin yang bahagia. Semoga kita telah menjalani hidup sebagai orang benar dan bukan orang berdosa. “Benar” berarti apa yang dikenan oleh Tuhan. Sedangkan orang benar (=baik) dipahami sebagai mereka yang hidup sesuai  dengan perintah dan pengajaran Tuhan. Kasih dan kesetiaan adalah dua hal penting yang terdapat dalam perintah dan pengajaran Tuhan. Atas dasar itu dikenal pula sebutan hidup benar yang maksudnya adalah memperlakukan orang lain dengan adil dan jujur. Bila kita hidup tidak sesuai dengan pengertian yang telah dikemukakan, maka itu sama artinya dengan menjadi orang berdosa. Orang berdosa adalah mereka yang berpaling dari Tuhan atau tidak mau menaati pengajaran-Nya. Orang seperti ini yang dalam kitab Amsal disebut dengan sebutan “orang bodoh”, sebab dosa mereka menuntun kepada kebinasaan atau malapetaka. Tak ada satu hal pun yang tersebunyi bagi Tuhan. Mari renung hidup dalam keteduhan batin seraya mengingat hari-hari yang telah dijalani dan bersyukurlah sebab Tuhan baik. Bermohonlah kepada Tuhan yang baik itu agar berkenan mengampuni kebaradaan yang salah. Mintalah pengertian dari-Nya agar pikiran dan perasaan yang menekan jiwa menjadi berlalu sebab semuanya dapat dimaknai. Bukalah hati dan ungkap rasa sambil berseru meminta Ia memberkati semua yang telah dikaryakan. Pandanglah hari esok atau bulan baru dengan tetap berpengharapan pada Tuhan, Raja segala zaman. Dia pasti membenarkan kita sehingga menjadi layak mengalami hidup yang berbahagia. Berbahagialah, karena dalam kebenaran-Nya, kita diperkenankan menjalani hidup sebagai orang benar yang dapat meninggalkan warisan bagi anak cucu. Keturunan kita pasti terus berlanjut di bumi ini, mereka akan hidup dalam kelimpahan kekayaan baik rohani maupun materi.

 

Doa: Tuhan, kami bersyukur sebab Engkau telah merahmati hidup ini dan melayakkan kami mengalami kebahagiaan sebagai orang benar. Amin.