SELAMAT DATANG DAN TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

SHK BULAN DESEMBER 2022

 

Kamis, 01 Desember 2022                              Markus 1 : 40 - 45

 

Ia Mau dan Sanggup Memulihkan

 

K

ita telah diperkenankan Tuhan menjalani hidup di hari pertama bulan terakhir tahun ini. Peluang sudah terbuka dan perlu disambut dengan kesadaran bahwa kita akan terus pula bergumul untuk mengatasi berbagai masalah, misalnya kesehatan. Kita tentu pernah mendengar berbagai kesaksian penyembuhan terhadap suatu penyakit, yang biasanya disebut mujizat. Bacaan hari ini pada hakikatnya menyaksikan tentang tindakkan Yesus yang mengadakan mujizat. Seseorang yang tubuhnya dipenuhi dengan penyakit kusta, datang kepada Yesus dan meminta untuk disembuhkan. Pandangan dan perlakukan terhadap penderita kusta telah berakar dalam budaya Yahudi. Penyakit kusta dipahami sebagai kutukan Tuhan, manusia tidak dapat menyembuhkannya, dan  penderitanya dijauhi orang (Bil. 12:10-16). Penderita kusta harus memakai pakaian yang tercabik-cabik, dengan rambut terurai, menutupi wajah dan mengatakan bahwa dirinya najis. Penderita kusta menderita baik secara fisik, psikis maupun sosial. Fakta sebaliknya justeru diperlihatkan penulis Markus. Orang kusta bisa datang kepada Yesus dan meminta apabila Yesus bersedia maka ia ingin disembuhkan. Hati Yesus tegerak oleh belas kasihan dan bersedia menyembuhkannya. Hari ini merupakan hari peringatan AIDS sedunia. Penyakit dimana  hingga saat ini para penderitanya masih distigma sebagai orang-orang yang mendapat kutukan. Yakinilah akan kuasa dan kepedulian Yesus yang besar itu. Ia datang untuk mengasihi dan memulihkan semua orang dalam keadaan apa pun mereka. Jalanilah hari hidup di minggu dan bulan ini sambil meyakini kuasa dan belas kasihan Yesus. Yesus pasti memberi pertolongan, menyembuhkan dan memulihkan.

 

Doa: Ya Yesus, sembuhkan dan pulihkanlah kami. Amin.

 

 

Jumat, 02 Desember 2022                                       Amsal 31 : 8 - 9

 

Adil Sekalipun Berbeda

 

T

ahun 1960-an, seorang pemudi bernama Katherine diterima bekerja di sebuah kantor bergengsi. Ia adalah satu-satunya pemudi berkulit hitam di ruang kerjanya. Kehadirannya memang menjadi hal yang aneh di mata rekan-rekan kerjanya yang berkulit putih. Karena seharusnya orang kulit hitam tidak diperkenankan bekerja di sana. Bosnya yang berwatak keras tidak terlalu mementingkan warna kulitnya, karena kepiawaian Katheriine dalam memecahkan kasus-kasus rumit mengesankannya. Kesan baiknya ternyata di kemudian hari menjadi sirna. Sebabnya adalah ia sering menemukan Katherine tidak berada di meja kerjanya. Satu ketika, si bos sudah tidak tahan lagi lalu memanggil dan meminta penjelasan dari bawahannya itu. Ia terdiam setelah mendengar penjelasan Katherine, sebab di luar dugaannya ternyata Katherine harus berjalan hampir 1 km hanya untuk ke toilet. Situasi di Amerika pada waktu itu memang memisahkan toilet orang kulit hitam dan toilet orang kulit putih. Hanya tersedia satu toilet untuk orang kulit hitam di kantor yang begitu luas. Keesokan harinya, bos ini mengeluarkan kebijakan bahwa tidak ada lagi pemisahan antara toilet kulit hitam dan toilet kulit putih. Penghargaan dan persamaan hak di antara manusa sangat perlu agar tidak ada orang yang tertindas karena ketidakadilan. Semua orang haruslah diperlakukan sama tanpa melihat ras dan status. Kehidupan membutuhkan adanya pribadi yang berani tampil membela hak hidup, sehingga tak akan ada lagi orang yang tertindas dan mengalami ketidakadilan. Mari terus menjalani minggu Advent dengan cara mengasihi dan memperlakukan semua orang secara adil, tanpa membeda-bedakan mereka.

 


Doa:  Ya Tuhan, berilah kami kemauan untuk bisa berlaku adil kepada semua orang tanpa memandang perbedaan. Amin.

 

Sabtu, 03 Desember 2022                                   Lukas 14 : 15 - 24

 

Undangan yang Berharga, Pelayanan yang Sungguh

 

S

uatu sore, seorang pemuda bernama York mengunjungi sebuah toko jam di pusat perbelanjaan yang bergengsi. Toko ini  memiliki barang mewah yang hanya mampu dibeli oleh orang-orang kaya. Penampilannya yang sederhana menjadikan York dipandang sebelah mata oleh salah seorang pelayan. Menurut pelayan ini, ia tidak akan mampu membeli barang-barang mewah di sini. Bahkan pelayan perempuan ini hendak memanggil dua penjaga keamanan untuk mengusir York dari tokohnya. Namun seorang pelayan lain dengan segera meredakan situasi dan melayani York dengan sepenuh hati. Ia tidak memandang York sebelah mata hanya karena penampilannya yang terlalu sederhana. Menurutnya, kepuasan pelanggaan adalah yang terpenting. Terlepas pelanggan itu membeli atau tidak, pelayanan harus tetap dilakukan. Pemuda yang terlihat biasa saja itu ternyata membeli jam tangan edisi terbatas dan termahal dari semua koleksi jam tangan yang terpanjang di toko tersebut. Manusia biasanya pandai membuat perhitungan. Bila seseorang diminta masuk ke dalam kerajaan Allah, maka besar kemungkinan akan disetujui. Sebaliknya bila diminta menjadi pelayan untuk melayani banyak orang, maka besar pula kemungkinan tidak disetujui. Pasalnya hanya orang-orang dengan status tertentu yang membawa keuntungan tersendiri apabila dilayani dengan baik. Sementara orang akan mencari berbagai alasan untuk tidak melayani orang-orang yang tidak terpandang. Injil Lukas menegaskan bahwa umat manusia bisa masuk ke kerajaan Allah. Namun memasuki kerajaan Allah harus juga disertai dengan pelayanan secara sungguh-sungguh seperti yang Yesus lakukan. Ia melayani orang-orang yang tidak terpandang sama sekali. Maka, layanilah semua orang dengan penuh rasa kasih sayang.

Doa: Ajarlah kami untuk melayani semua orang dengan sepenuh hati. Amin. 


Minggu, 04 Desember 2022                             Yesaya 57 : 14 - 21

 

Allah Berkuasa Mengampuni Dosa Kita

 

A

da seorang petani sedang duduk di bawah pohon kenari. Petani ini terus mengamati pohon kenari, dia berkata: Ah, betapa Allah tidak adil, menciptakan labu yang berat pada tanaman merambat dan menggantungkan kenari pada pohon yang cabangnya dapat menahan seorang manusia. Ia kemudian berkata lagi: kalau saya jadi Allah, saya akan mencipta lebih baik dari ini. Kemudian jatuhlah buah kenari menimpa kepalanya. Berlarilah ia dengan kencang meninggalkan tempat itu sambil berteriak: Allah adil!...Allah adil...Dia bijak... terpujilah Sang Pencipta. Peristiwa itu menjadi pelajaran yang menyadarkan si petani. Ia menyesal sebab  telah mencela  dan menuduh Allah melakukan ketidakadilan saat mencipta semesta ini. Semua orang pasti pernah melakukan kesalahan baik sengaja maupun tidak. Kita dapat saja melakukan kesalahan berpikir, merasa, berkehendak, bertindak dan mengambil keputusan. Kesalahan dapat  mengakibatkan kita terperosok ke dalam penderitaan. Ingatlah bahwa Allah berkuasa dan bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan. Ia berkuasa pula mengampuni kesalahan kita. Hidup sebagai anak-anak Allah, berati harus berani mengakui kesalahan dan meyakini betapa Allah itu penuh kasih dan maha mengetahui. Ia maha pengampun, akuilah dosa dan mohon pengampunan. Teruslah berserah pada-Nya, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Allah lebih menyukai orang yang menyadari dosanya dan kemudian merendahkan dirinya di hadapan-Nya. Buanglah tegar tengkuk dan hiduplah dalam kerendahan. Rendahkanlah diri di hadapan Allah, maka engkau ditinggikan-Nya. Allah memberkati kita, membuat berhasil setiap usaha, melegakan, menuntun dan mengampuni. Sambutlah Dia, Sang Pemulih orang terluka.

 

Doa:  Tuntunlah kami dengan Roh-Mu agar menjadi berani dengan rendah hati mau mengakui dosa dan kembali ke jalan-Mu yang benar. Amin.



Senin, 05 Desember 2022                                   Yesaya 58 : 6 - 8

 

Perlakukanlah Sesamamu Dengan Adil dan Jujur

 

M

inggu Advent II telah dimasuki dan kiranya kita menjalaninya dengan keutuhan hidup, lahiriah dan spiritual. Ada baiknya bila  minggu ini dijadikan sebagai kesempatan untuk lebih meningkatkan kualitas hidup beriman kita. Kita perlu belajar dari nabi Yesaya, ia mengajak bangsa Israel sesudah pembuangan di Babel untuk hidup sebagai umat Allah yang baru. Hidup sebagai umat Allah mesti berlangsung dengan semangat pembaruan. Salah satunya adalah tetap memlihara keutuhan makna ibadah.   Ibadah yang maknanya utuh lebih dari sekadar  rutinitas ritual, karena berurusan dengan hal memperlakukan sesama secara adil, jujur dan diakonal. Belenggu-belenggu kelaliman harus dibuka, tali-tali kuk dilepaskan dan dipatahkan, serta orang teraniaya dimerdekakaan. Buah dari ibadah yang kita lakukan setiap saat adalah hidup dengan cinta kasih dengan semua orang. Hidup kita digerakkan dengan cinta kasih, sehingga tidak lagi terjadi kekerasan dalam rumah tangga. Seisi rumah hidup harmonis, saling meneguhkan, mendengar dan menghibur. Kita tak dikehendaki menjadi batu sandungan atau penyebab kesengsaraan bagi orang lain. Hubungan dan interaksi sosial haruslah berlangsung dengan harmonis tanpa kekerasan dan penindasan. Kehadiran dan perjumpaan kita dengan orang lain di tengah masyarakat, berlangsung karena kasih dan kepedulian tanpa batas.   Kita terpanggil juga untuk mengenyangkan orang lapar, memberi tumpangan bagi mereka yang tak memiliki rumah. Orang telanjang dberi pakaian, dan menjadi berkat bagi saudara sendiri. Semuanya dipedulkan dengan kasih, baik diri dan saudara sendiri maupun orang lain yang membutuhkan pertolongan. Hidup kita pasti diterangi, dipulihkan dan dipenuhi kemuliaan Tuhan.

 Doa: Bapa pengasih, baruilah hidup kami  dengan kuasa dan kasih-Mu. Amin.   

 


Selasa, 06 Desember 2022                                Zakharia 8 : 1 - 8

 

Menuju Masa Depan yang Gemilang

 

U

mat Israel pernah mengalami masa hidup yang kelam sebagai akibat ketidaksetiaan mereka kepada Tuhan. Pembuangan di Babel misalnya menjadi masa hidup yang berat, mereka harus terusir dari tanah perjanjian. Semua pengalaman pahit disadari, disesali dan dimaknai. Mereka bertobat, kembali menjadi umat yang setia kepada Tuhan dan berjanji membarui seluruh keberadaan. Ternyata kemampuan umat Israel bangkit dari kejatuhan, keterpurukan dan kekelaman karena pengharapan akan janji Tuhan tentang masa depan yang gemilang terus dihidupkan. Mari kita simak nas hari ini, gagasan teologi pengharapan dikisahkan nabi Zakharia dengan gamblang atau mudah dipahami.  Zakharia menyampaikan janji Tuhan tentang kebahagiaan bagi Yerusalem dan Yehuda di masa depan. Tuhan yang berjanji tentang masa depan yang bahagia atau gemilang disebut dengan nama Tuhan semesta alam. Tujuh kali tersebut dalam bacaan hari ini dan menunjuk pada pengertian: Allah adalah Tuhan semua kekuatan di bumi dan di langit. Umat Israel percaya dengan tidak ragu pada Tuhan semesta alam. Dia-lah Tuhan pemilik dan pengatur waktu atau jalan zaman yang pasti menepati janji-Nya. Tuhan semesta alam akan datang dalam kekudusan dan diam di tengah-tengah umat-Nya. Waktunya akan tiba, kakek-kakek dan nenek-nenek duduk di jalan-jalan Yerusalem, anak laki-kali dan perempuan bermain-main di situ. Zakharia menubuatkan tentang masa depan yang gemilang. Kita mungkin pernah mengalami masa lalu yang pahit serta sedang menjalani hari ini dengan susah payah. Namun meyakini janji Tuhan tentang masa depan yang gemilang memampukan kita bertahan dan terus berjuang sampai pada akhirnya.

Doa: Ya Tuhan, tuntunlah kami menuju masa depan yang gemilang. Amin.

 

Rabu, 07 Desember 2022                               Zakahria 8 : 14 - 19

 

Cintailah Kebenaran dan Damai

 

K

ita sedang menjalani masa penantian dalam peringatan minggu Advent II dan dihentar bersua lagi dengan pemberitaan nabi Zakharia tentang janji masa depan yang bahagia. Pemberitaan Zakharia tentang pengharapan masa depan hendak mengajak kita untuk hidup sebagai orang-orang yang memiliki visi. Sederhananya, kata visi berarti daya lihat, yakni kemampuan untuk melihat ke masa depan. Mereka yang memiliki visi tahu bagaimana merencanakan masa depan yang lebih baik. Hidup bukanlah sekadar urusan makan, pakai, tidur, kerja dan lainnya di hari ini, tetapi juga megenai ihwal kelihaian menata dan merencanakan hari esok yang lebih baik. Hari esok tak terpisah dari kekinian  atau dimulai sejak hari ini bahkan telah didahului masa lampau. Oleh sebab itu urusan masa depan dimulai sejak sekarang. Nas kita menegaskan akan hal tersebut. Umat yang meyakini janji Tuhan tentang masa depan bahagia haruslah mengisi hari-hari hidup mereka dengan cara mencintai kebenaran dan damai.  Percaya akan janji Tuhan tentang masa depan yang bahagia, berkonsekuensi menjalani hidup di hari ini sesuai kehendak-Nya. Nabi Zakharia memberitakan bahwa yang Tuhan kehendaki untuk dilakukan di hari ini adalah perbuatan sebagai berikut. Berkatalah benar seorang kepada yang lain dan laksanakanlah hukum yang benar, yang mendatangkan damai di pintu-pintu gerbangmu. Janganlah merancang kejahatan dalam hatimu seorang terhadap yang lain dan janganlah mencintai sumpah palsu. Tuhan berkehendak agar umat-Nya melakukan perbuatan baik dalam hari hidup mereka. Isilah hari-hari hidup di minggu Advent II ini dengan kebaikan. Nantikanlah Tuhan penyelamat dengan mencintai kebenaran dan damai.

 Doa: Ya Kristus, pakailah kami sebagai alat kebenaran dan damai-Mu. Amin          


Kamis, 08 Desember 2022                            Zakharia 9 : 11 - 17

 

Sungguh Alangkah Baiknya dan Indahnya

 

T

eks hari ini merupakan bagian dari nubuat-nubuat tentang kedatangan Mesias (pasal 9-14). Umat akan mengalami pemulihan sesuai perjanjian yang dibuat Tuhan dengan Musa dan bangsa Israel di gunung Sinai (Kel.19-40). Perjanjian itu dimetraikan dengan darah (Kel. 24:8). Nubuatan tentang masa depan ini berdasar pada gagasan tentang kesetiaan. Allah setia pada janji-Nya dan hal yang sama juga dituntut dari umat Israel. Pelajaran iman tentang kesetiaan ini dipandang amat penting bagi kita yang sedang merayakan minggu Advent II. Kesetiaan bersifat mutlak, bangsa Israel menjadi umat Tuhan dan tidak boleh menyembah kuasa yang lain. Bila mereka hidup dengan setia di hadapan Tuhan, maka masa depan yang terpulihkan pasti dialami. Hidup sedang kita jalani dalam masa penantian kedatangan Yesus Sang Mesias  juruselamat manusia dan dunia. Mari jalani hari-hari hidup dengan berpegang teguh pada prinsip kesetiaan menuju masa depan yang terpulihkan. Sadar ataupun tidak, kita sebenarnya telah mengadakan ikatan perjanjian dalam banyak hal. Suami isteri telah berjanji untuk saling mencintai seumur hidup baik dalam keadaan senang maupun susah. Kesetiaan terkadang terkikis karena situasi tertentu dan mengakibatkan ikatan perjanjian tak dapat bertahan abadi. Ikatan perjanjian bertahan sementara atau berantakan di tengah jalan. Sungguh alangkah baiknya dan indahnya, bila semua kita menjalani hidup sebagai orang-orang yang setia. Hidup setia baik dalam keluarga, gereja maupun masyarakat. Suami isteri yang setia, orang tua yang setia, anak-anak yang setia, pelayan dan umat yang setia, serta pemimpin dan anggota masyarakat yang setia. Jalanilah hidup dengan berpengharapan bersama Tuhan yang setia mengasihi.

 Doa: Bapa, tolonglah agar kami menjadi umat-Mu yang setia. Amin   

 

Jumat, 09 Desember 2022                                   Mazmur 34 : 19

 

Tuhan Dekat Pada Mereka yang Patah Hati dan Remuk Jiwa

 

D

ewasa ini banyak orang mengalami kesedihan dan keterpurukkan. Kesedihan dan keterpurukkan dapat menjadikan orang yang mengalaminya patah hati dan remuk jiwa. Patah hati dan remuk jiwa mungkin disebabkan oleh putus cinta, kehilangan pekerjaan atau barang beharga, belum memperoleh pekerjaan tetap dll.  Kondisi yang demikian dapat berdampak buruk pada interaksi sosial dan aktifitas dalam bekerja. Hidup dijalani dengan sikap acuh tak acuh, masa bodoh dan malas, baik kerja, kuliah, kantor maupun ibadah dan  yang lainnya. Nyatanya memang ada banyak cara yang ditempuh untuk mengatasinya. Ada yang  bernyanyi, berdansa, berolahraga, membaca buku, berjalan-jalan, nonton film dan lainnya. Kita diingatkan tentang betapa pentingnya menjaga atau memelihara ketenangan hati dan jiwa selama menjalani minggu Advent. Cara-cara yang lazimnya dilakukan untuk mengatasi patah hati dan remuk jiwa perlu diuji. Apakah bermanfaat bagi dialaminya ketenangan sejati bagi hati dan jiwa. Kita harus menghindari menggunakan cara yang hanya menawarkan ketenangan sementara atau semu. Ketenangan sejati hanya ada pada Tuhan. Ia dekat kepada orang patah hati dan menyelamatkan mereka yang remuk jiwanya. Dekat pada Tuhan membuat kita tak merasa kesepian dalam kesendirian. Meyakini dan merasakan serta mengalami Tuhan ada bersama memulihkan semangat yang patah dan perasaan ditinggalkan. Ia mendekat kepada kita dan menyelamatkan jiwa yang remuk. Iman diteguhkan, harapan terpulihkan, makna diperoleh dan tujuan menjadi jelas. Peliharalah ketenangan hati dan jiwa dalam masa penantian ini. Atasilah kesepian, kesendirian, kesunyian dan perasaan ditinggalkan dan jadilah tenang, sebab Tuhan dekat.    

 Doa: Tuhan, mendekatlah kepada kami yang berseru kepada-Mu. Amin!

 

Sabtu, 10 Desember 2022                                Ayub 42 : 10 - 17

                       

Mohon Pengampunan Bagi Orang yang Bersalah.

 

K

isah tentang Ayub diakhiri dengan tindakan Tuhan menyalahkan sahabat-sahabatnya karena mereka tidak berkata yang sebenarnya. Sahabat Ayub tidak berkata yang sebenarnya tentang Tuhan. Tuhan memerintahkan mereka memberi persembahan khusus agar tidak dihukum. Ayub berdoa kepada sahabat-sahabatnya seperti yang dimintakan Tuhan, lalu ia menerima berkat Tuhan. Ayub memperoleh kembali kekayaannya dan memiliki lebih banyak anak untuk menggantikan semua hal yang sebelumnya hilang. Kisah akhir dari hidup Ayub sebagaimana juga yang diberitakan dalam nas hari ini, menarik untuk direnungkan. Pertama karena memberitakan bahwa Tuhan itu mendengar doa dan memulihkan hidup orang yang mengalami penderitaan. Kedua perilaku beriman Ayub yang tetap setia melakukan perintah Tuhan dan memperoleh lebih banyak dari semua hal yang sebelumnya hilang. Tuhan Allah kita peduli dan mendengar permohonan atau doa yang  dinaikkan kepada-Nya. Dia-lah Tuhan yang mendengar dan memulihkan hidup yang terpuruk dalam kesusahan atau penderitaan. Tuhan yang kita nanti dalam minggu penantian ini mendengar doa dan memulihkan hidup. Penantian akan Sang juruselamat kiranya terus dilaksanakan dengan setia menjadi umat yang berdoa. Setia berdoa dalam penantian, mendoakan hidup dan keberadaan keluarga sendiri maupun orang lain, termasuk mereka yang berbohong atau melakukan kejahatan. Kita berdoa agar hidup tidak lagi diwarnai dengan kebohongan, kejahatan, pemberontakan serta dosa. Berdoalah agar orang yang berbohong, bersalah dan berdosa memperoleh pengampunan dan yakinlah bahwa Tuhan pasti memulihkan hidup kita.

 Doa: Tuhan tolonglah kami untuk memiliki hati yang mengampuni. Amin!

 

Minggu, 11 Desember 2022                               Lukas 1 : 46 - 56

               

Jiwaku Memuliakan Tuhan dan Hatiku Bergembira Karena Allah Juruselamatku

 

K

ita bersukacita dan bersyukur karena minggu Advent III telah dijalani. Hidup kita dianugerahi kekuatan, kesehatan dan berkat dan oleh sebab itu Tuhan layak dimuliakan. Nas hari ini, Lukas 1:46-56, mengisahkan akta memuliakan Tuhan yang dilakukan oleh Maria ibu Yesus. Maria mengaktakannya secara spontan sebagai tanggapan atas rencana dan tindakkan Allah. Allah memakai Maria menjadi alat-Nya untuk menyelamatkan manusia dan dunia. Malaekat Gabriel disuruh ke Nazaret untuk bertemu Maria yang bertunangan dengan Yusuf dan menyampaikan bahwa ia akan melahirkan anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Dia akan disebut Anak Allah yang Maha Tinggi. Roh Kudus akan turun ke atas Maria dan Anak yang dilahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Maria memuliakan Tuhan dan bergembira karena Allah, juruselamatnya. Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya, melakukan perbuatan besar dan rahmat-Nya turun temurun atas orang-orang yang takut akan Dia. Kuasa-Nya diperlihatkan dan orang yang congkak hatinya dicerai-beraikan. Ia menurunkan orang-orang berkuasa, melimpahkan segala yang baik kepada orang lapar dan menolong Israel  karena jani-Nya tak pernah dilupakan. Maria adalah contoh hidup, Ia mampu memahami maksud Tuhan dan hidup dalam relasi yang harmonis dengan kerabatnya. Kiranya minggu Advent III ini terus kita jalani sebagai orang percaya yang rendah hati, memahami maksud Tuhan, hidup damai dengan semua orang dan memberi diri dipakai menjadi alat penyelamatan-Nya. Hayatilah teladan iman Maria, teruslah bergembira dan muliakanlah Tuhan, baik dengan kata maupun tindakkan kita.

 Doa: Tuhan, mampukanlah kami untuk dapat memuliakan-Mu. Amin. 


 


Senin, 12 Desember 2022                                 Mazmur 92 : 1 - 5

 

Bersukacita Karena Pekerjaan Tuhan

 

P

emazmur menyaksikan hidup yang bersukacita dan akta iman ini layak kita teladani selama menjalani minggu Advent III. Hidup hendaknya kita lakoni dengan bersukacita bukan sedih, kecewa, bersungut, berbantah, putus asa, kuatir dan bimbang. Ada begitu banyak tanggung jawab yang mesti kita emban dan karenanya kita memerlukan kekuatan. Bersukacita adalah kekuatan atau daya hidup yang menggerakkan seluruh tanggung jawab dan membuat kita berhasil. Mari simak dengan saksama alasan atau sebab pemazmur bersukacita. Ia tidak bersukacita karena alasan yang manusiawi atau bendawi, tapi ilahi. Kita memang dapat bersukacita karena harta, kepintaran, jabatan, kecantikan dll, namun semua itu bukanlah segala-galanya. Alasan bersukacita yang sesungguhnya atau sejati adalah karena pekerjaan Tuhan. Tuhanlah pencipta langit dan bumi dengan segala isinya. Kita hidup dan berkarya karena kebaikan Tuhan yang tersedia pada seluruh ciptaan-Nya. Udara memungkinkan kita bernafas, tanah tempat  berpijak dan melakukan semua aktifitas, hujan yang membasahi dan menyejukkan juga menjamin ketersediaan air. Pandanglah laut yang membiru dengan gelombangnya atau hijaunya hutan karena segala kelimpahannya.  Hidup tak akan  ada artinya tanpa pekerjaan Tuhan. Pekerjaan Tuhan adalah wujud sempurna kebaikan dan atas dasar itu pemazmur berkata adalah baik untuk menyanyikan syukur kepada-Nya. Ia memandang baik pula untuk menyanyikan mazmur bagi Yang Mahatinggi dan memberitakan kasih setia-Nya di waktu pagi dan malam. Kebaikkan Tuhan dalam pekerjaan-Nya tak akan berakhir dan oleh sebab itu jangan pula lenyap kesukacitaan dalam hidupmu. 

 Doa: Ya Tuhan, biarlah kami tetap bersukacita karena pekerjaan-Mu. Amin.



Selasa 13 Desember 2022                         2 Tawarikh 6 : 40 - 42 

 

Bersukacita Karena Kehadiran Tuhan

 

S

alomo dan bangsa Israel sukses menyelesaikan pembangunan Bait Allah serta mentahbiskannya. Mereka bersukacita dan bersyukur karena hal itu dan yang lebih penting karena meyakini bahwa Tuhan mendengar permohonan dan berkenan hadir. Menyelesaikan dan mentahbiskan Bait Allah bukanlah yang utama. Kehadiran Allah di dalamnya itulah yang utama. Bait Allah tanpa kehadiran Tuhan kehilangan artinya. Kehadiran Tuhan dalam Bait-Nya adalah hal yang menentukan dan oleh sebab itu Salomo bersama segenap bangsa Israel memanjatkan permohonan mereka. Nas hari ini dimulai dengan ungkapan: sebab itu ya Allahku, kiranya mata-Mu terbuka, dan telinga-Mu menaruh perhatian kepada doa yang dipanjatkan di tempat ini (ayat 40). Permohonan selanjutnya adalah dan sekarang, bangunlah ya Tuhan Allah, dan pergilah ke tempat perhentian-Mu. Inilah pelajaran tentang betapa pentingnya kehadiran Tuhan di tempat perhentian-Nya. Bait suci yang telah selesai dibangun dan ditahbiskan haruslah dijadikan tempat perhentian Tuhan. Kita boleh sukses menikahi kekasih idaman dalam pesta yang gemerlap, tapi tanpa kehadiran Tuhan dalam suatu pernikahan, besar risikonya. Siapapun boleh bermegah karena telah sukses membangun rumah tempat kediaman, namun bila Tuhan tidak hadir di dalamnya, sia-sialah semua itu. Jabatan dan posisi hebat boleh diraih, namun kelanjutan dan artinya terpelihara bila Tuhan hadir. Tapakilah hari-hari hidup ini sambil terus memohonkan kehadiran Tuhan. Mohonlah agar Tuhan berkenan hadir dalam tubuh kita, keluarga, pekerjaan, jemaat, gereja dan masyarakat. Orang-orang yang meyakini dan mengalami kehadiran Tuhan menjalani keberadaan mereka bagaikan seorang imam yang berpakaian keselamatan. Hidup kudus, memuliakan Tuhan dan menjadi berkat. Mereka bersukacita karena kebaikan Tuhan dan keturunannya diberkati di dunia ini. Bersukacitalah sebab Tuhan hadir dengan kuasa dan berkat-Nya dalam hidup  kita.   



Doa: Ya Tuhan hadirlah agar sukacita kami alami dalam hidup ini.  Amin.  



Rabu  14 Desember 2022                                  Zefanya 3 : 9 - 15  

 

Bersukacita Karena Tuhan Telah Memulihkan

 

U

mat Israel bersukacita karena mereka mengalami kebaikan Tuhan yang memulihkan. Tindakkan pemulihan Tuhan yang dimaksud di sini adalah pemulangan dari pembuangan di Babel. Pembebasan dan pemulangan dari Babel dimaknai sebagai cara Tuhan memulihkan keberadaan umat pilihan-Nya. Mereka yang pulang dari Babel disebut sebagai sisa Israel (ayat 13). Sebutan sisa menunjuk pada pengertian “permulaan baru”. Umat diberi kesempatan untuk hidup dalam situasi dan kadar iman yang baru. Terbukalah peluang untuk dialaminya hidup baru di tanah pusaka mereka. Umat tak lagi hidup sebagai bangsa buangan atau merasa terbuang jauh dari hadapan Tuhan mereka. Hidup di tanah dan negeri sendiri serta dekat dengan Tuhan membuat bangsa pilihan ini bersukacita. Umat yang bersukacita itu disebut dalam ayat 14 nas hari ini. Bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem, bertempik-soraklah, hai Israel! Bersukacitalah dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem! Kesaksian tentang tindakkan Tuhan yang memulihkan ini hendaknya menginspirasi kita selama menjalani minggu Advent III. Kebaikkan Tuhan tak akan pernah berakhir, selalu berlangsung “permulaan baru”. Pesan tentang “permulaan baru”, mendorong kita untuk hidup dengan semangat membarui diri. Jalanilah hidup dengan cara pandang, kesadaran, pikiran dan berbuatan yang baru. Hiduplah dengan “bibir yang bersih” agar kita layak memanggil nama Tuhan dan beribadah kepada-Nya. Usahakanlah dan pelihara keutuhan, hindarilah hidup dalam pertengkaran serta perpecahan. Jadilah umat yang rendah hati di hadapan Tuhan dan carilah perlindungan pada-Nya. Jauhilah kelaliman, bicara bohong dan lidah penipu.   Yakinlah bahwa Ia akan memulihkan hidup kita dari keletihan, kesusahan, tekanan, kesalahan, dan kejatuhan serta keterpurkkan. Bersukacitalah karena kita pasti mengalami hidup yang dipulihkan Tuhan. Kita hidup seperti domba yang makan rumput dan berbaring dengan tidak ada yang mengganggunya.


Doa: Tuhan kami bersukacita  karena anugerah-Mu yang memulihkan. Amin. 


 


Kamis 15 Desember 2022                              Zefanya 3 : 16 - 20  

 

Orang yang Bersukacita, Berani dan Kuat

 

S

eparuh dari hari-hari di bulan terakhir tahun ini telah kita masuki. Kita diminta untuk terus menjalani kehidupan dengan meyakini karya Tuhan yang memulihkan hidup. Kesaksian nabi Zefanya kembali meneguhkan semangat kita untuk menjalani hidup sebagai orang percaya yang berani dan kuat. Sama seperti bangsa Israel yang  pulang dari Babel, kitapun dapat saja mengalami rasa takut dan lemah. Hidup ini menjadi bermakna bila dijalani dengan berani dan kuat, bukan takut atau lemah. Rasa takut melemahkan, seolah-olah telah mengalami “patah” tangan. Tak ada hal apapun yang dikerjakan atau dihasilkan. Waktu atau kesempatan berlalu dengan sia-sia tanpa dimanfaatkan secara baik. Orang yang berani dan kuat mampu menjalani hidup dengan berpengharapan dan bersemangat. Nas hari ini mengaskan bahwa pengharapan dan kekuatan berasal dari Tuhan. Penegasan itu sebagaimana disebutkan dalam ayat 16 bacaan kita. “Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu.” Sambutlah kenyataan hidup dengan tetap bersukacita karena dari Tuhan akan datang kekuatan dan pengharapan. Pernyataan jangan takut merupakan penegasan yang membangkitkan semangat dan harapan untuk tetap bergantung kepada Tuhan. Bergantunglah pada Tuhan di tengah berbagai persoalan, tantangan bahkan godaan dari kekuatan kedagingan dan dunia ini. Menarik bahwa pernyataan jangan takut dalam Alkitab jumlahnya 365 kali. Angka ini sesuai dengan jumlah hari-hari dalam  satu tahun. Hal ini berarti bahwa penyertaan Tuhan melingkupi seluruh hari hidup kita.  Inilah alasannya mengapa kita harus menjalani hidup dengan berani dan kuat. Tetaplah beraktifitas, jangan menjadi lesu dan diam. Teruslah berkarya dan hasilkanlah prestasi, bersukacitalah senantiasa. Percayakanlah hidupmu kepada Tuhan dan jadilah umat-Nya yang berani dan kuat. Ia ada di tengah-tengahmu dan membuat engkau tak akan mendapat cela atau malu, tapi kenamaan serta kepujian.   

 

Doa: Bapa Pengasih, jadikanlah kami berani dan kuat jalani hidup ini. Amin.  




Jumat  16 Desember 2022                                   Yoel 2 : 23 - 27  

 

Bersukacita Karena Berkat Tuhan

 

F

irman Tuhan di hari ini menyaksikan tentang ajakan nabi Yoel kepada umat pilihan atau yang disebut bani Sion untuk bersorak-sorak dan bersukacita. Alasannya adalah karena Tuhan telah memberikan atau menurunkan hujan pada awal dan akhir musimnya sesuai dengan kondisi seperti dahulu. Bani Sion pernah mengalami gagal panen baik gandum maupun buah anggur akibat serangan belelang. Serangan itu berskala besar karena dilakukan oleh berbagai jenis belalang, yakni pindahan, pelompat, pelahap dan pengerip. Umat Israel mengalami penderitaan hebat karena melanggar perintah dan kehendak Tuhan. Merka dihukum tapi kemudian mengalami pemulihan dari Tuhan. Kehidupan baru dialami karena apa yang diusahakan dalam hidup menjadi berhasil. Teruslah jalani minggu Advent III ini dalam keyakinan bahwa Tuhan pasti memberkati hidup kita. Tetaplah berusaha, sebab Tuhan pasti memberkati apapun yang kita usahakan dalam hidup ini. kita berusaha karena Tuhan pasti memberkatinya dan dari tempat usaha itu akan dibawa pulang sesuatu untuk memberi makan keluarga. Tuhan menghendaki kita agar terus bekerja atau melakukan pencarian. Baik di daratan, lautan, hutan, kantor, sekolah, kampus, toko, kios, perusahan, hotel, bengkel, angkot, kapal, mobil maupun di mana saja. Tempat di mana kita bekerja, berusaha atau mencari menjadi berarti karena di situ tersedia berkat Tuhan. Mari belajar dengar, pahami dan taat pada perintah atau kehendak Tuhan saat melakukan pekerjaan, agar Ia menyediakan berkat-Nya di tempat engkau berusaha. Bila usaha dalam hidupmu berhasil, engkau tak akan mendapat malu. Biarlah engkau dan seisi rumahmu menjadi kenyang dengan hasil usaha yang diberkati Tuhan. Hindarilah untuk memberi makan keluarga dari uasaha yang dikerjakan dengan tipu muslihat atau kejahatan. Percayalah kepada Dia sumber berkat itu dan kita pasti mengalami keajaiban-Nya. Bila telah kenyang karena berkat Tuhan, bersukacitalah dan pujilah nama-Nya.  


Doa: Tuhan buatlah kami bersukacita karena berkat-Mu. Amin.  


 

 

Sabtu, 17 Desember 2022                                   Ezra 6 : 19 - 22 

 

 

 

Dalam Tuhan Ada Sukacita



      B
erbagai  persoalan  hidup acapkali membuat kita mengalami kebimbangan, kekuatiran juga putus asa dan karenanya  hilanglah sukacita. Sukacita dialami ketika kita dapat mengatasi atau terbebas dari persoalan yang dihadapi. Hal seperti ini juga yang dialami dan dirasakan oleh bangsa Israel. Pembangunan bait Allah yang dilakukan oleh tua-tua orang Yahudi, dapat terselesaikan pada tahun ke enam zaman pemerintahan Darius raja Persia. Pentahbisan bait Allah dirayakan dengan sukaria oleh bangsa Israel yakni para imam dan orang-orang Lewi serta mereka yang pulang dari pembuangan. Para imam dan orang-orang Lewi mentahirkan diri dari kenajisan dan menyembelih anak domba Paskah, bagi semua orang yang pulang dari pembuangan dan merayakan Paskah. Hari raya Roti Tidak Beragi juga dirayakan dengan penuh sukacita. Paskah dirayakan agar bangsa Israel selalu mengingat bagaimana Allah telah menyelamatkan mereka dari perbudakan di Mesir (Kel. 12-13). Darah domba Paskah mengingatkan Israel pada darah yang dioleskan di pintu rumah oleh nenek moyang mereka dahulu. Akta pengolesan darah anak domba terjadi  sebelum Allah menjatuhkan tulah yang kesepuluh atas orang Mesir. Roti tidak beragi disantap saat perayaan Paskah dan dilanjutkan selama tujuh hari. Kedua perayaan yang dilakukan saat kembali dari pembuangan dengan sukacita itu mengambarkan respon bangsa Israel atas kasih dan penyertaan Allah. Kasih dan penyertaan Allah mereka alami dalam hidup. Pengalaman ini mengajarkan kepada kita secara pribadi, keluarga maupun sebagai persekutuan bergereja bahwa seberat apapun persoalan yang dihadapi, tetaplah percaya kepada kuasa Allah. Kuasa Allah yang membebaskan pernah dialami bangsa Israel, maka sebagai umat yang percaya-Nya, kitapun meyakininya. Allah di dalam Yesus Kristus dan Roh Kudus berkuasa membebaskan kita dari berbagai persoalan hidup. Dia-lah sumber pengharapan, sukacita dan damai sejahtera.

 


Doa: Ya Tuhan, sumber sukacita peliharalah hidup kami. Amin.




Minggu, 18 Desember 2022                                Yesaya 11 : 1 - 10

 

Raja Damai

 


Damai itu indah, merupakan penggalan kalimat yang sudah tidak lazim lagi di pendengaran kita. Kata damai sendiri merujuk pada suatu situasi yang kondusif, aman dan tentram. Gambaran situasi seperti inilah yang mejadi harapan setiap orang secara pribadi, kehidupan keluarga, bergereja, bermasyarakat bahkan berbangsa. Situasi damai juga tidak terlepas dari peranan para pemimpin seperti yang diungkapkan oleh Yesaya dalam perikop bacaan kita yakni Raja Damai yang akan datang. Bagian ini menubuatkan tentang akan datangnya seorang Raja dan kedatangan-Nya itu  memberikan kedamaian. Raja yang dinubuatkan itu berasal dari keturunan Isai ayah Daud (ay. 1). Roh Tuhan ada padanya..seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang (ay. 2-5), adalah gambaran hikmat yang dimiliki oleh sang Raja. Kepribadian-Nya sama sekali tidak menyimpang dari kebenaran. Bahkan kehadiran-Nya berdampak positif dan membawa kedamaian seperti yang dilukiskan dengan gambara; serigala akan tinggal bersama domba..dan anak yang cerai susunya akan mengulurkan tangannya ke sarang ular beludak (ay. 6-8). Jenis binatang buas yang digambarkan, tidak lagi menjadi ancaman melainkan hidup berdampingan satu dan lainnya dengan penuh kedamaian. Semua yang mendiami bumi seakan hidup dalam pengenalan akan Allah dan tidak ada lagi perbuatan yang jahat. Bacaan Yesaya 11:1-10 menolong kita untuk memahami situasi ketika kedatangan Raja yang telah dinubuatkan. Ketenteraman dan keamanan akan menjadi bagian dalam menjalani hari-hari kehidupan. Menjalani masa penantian selama minggu Advent IV ini, sebagai umat Allah kita diajak untuk mempersiapkan diri agar tetap setia  menyambut kehadiran Sang Raja Damai. Kita menyambut-Nya dengan hidup yang berdamai. Berdamai dengan diri sendiri, sesama bahkan alam semesta. Ingatlah bahwa Raja Damai yang kita nantkan itu akan datang dalam kekudusan dan kemuliaan.


Doa:  Ya Tuhan, Kami bersyukur atas hadir-Mu yang membawa damai. Amin.




Senin, 19 Desember 2022                                    Mikha 4 : 1 - 5

 

Jadilah Bermakna

 


   Dalam kondisi yang terpuruk seringkali kita berharap agar dapat keluar dengan selamat dari situasi itu. Keterpurukan dapat saja melanda siapapun baik pribadi, keluarga, masyarakat dan lain sebagainya. Bangsa Israel pernah pula mengalami keterpurukkan, yakni ketika mereka berada di bawah kendali kekuasaan bangsa lain dan mengalami pembuangan. Selain dibuang dalam pembuangan di Babel, mereka juga mengalami diaspora atau tercerai berai ke berbagai tempat. Namun nabi Mikha hadir dengan nubuatannya saat itu umat Israel di tindas bahkan harus meninggalkan Yerusalem, akan tetapi pada saatnya nanti semua orang akan yang memberitakan tentang harapan bagi umat Allah. Meskipun pada kembali ke negeri pemberian Allah itu. Nabi Mikha juga menggambarkan saat dimana ketika orang Yehuda pulang dan membangun kembali Yerusalem dan Bait Suci yang sebelumnya telah diruntuhkan oleh bangsa lain. Demikianlah Sion akan menjadi pusat kerajaan damai. Artinya bahwa ada saatnya dimana tidak ada lagi peperangan melainkan kedamaian. Seperti Sion yang menjadi pusat kerajaan damai, demikian juga dengan kehidupan kita sebagai orang percaya. Supaya dengan keberadaan kita orang lain pun dapat merasakan kehidupan yang tenteram, nyaman serta penuh dengan sukacita. Intinya, kehadiran kita dapat memberikan rasa damai bagi kehidupan sesama. Jangan biarkan kehidupan kita dipenuhi dengan perselisihan, kebencian, amarah dan dendam. Semuanya justru akan menjauhkan hati dan pikiran kita dari damai itu sendiri. Biarlah dengan menciptakan kehidupan yang penuh dengan damai sejahtera yang berasal dari Allah, hidup kita semakin berarti di dalam keluarga, hidup bergereja maupun kehidupan bermasyarakat. Jadilah bermakna dan siapkanlah hati kita sebagai umat Allah dalam menyambut datangnya Sang pembawa damai. 

Doa:  Ya Tuhan, tolonglah kami agar menjadi berarti dengan memberikan     kedamaian. Amin.


Selasa, 20 Desember 2022                  Mazmur 85 : 9 - 14

 

Allah Sumber Kedamaian 


   Hidup damai artinya menjalani atau mengalami kehidupan tanpa adanya permusuhan dan perselisihan melainkan ketenangan batin. Oleh karena itu tidak heran pemazmur menaikan doa kepada Tuhan memohon pemulihan atas Israel. Aku mau mendengar apa yang hendak difirmankan Allah.(ay. 9). Perkataan ini menjelaskan keyakinan pemazmur yang mengakui kedaulatan Allah sebab setiap perkataan-Nya atau yang difirmankan-Nya mengandung kedamaian. Namun untuk mendapatkan situasi atau kondisi yang penuh dengan kedamaian bahkan keselamatan, haruslah didasari pada rasa takut akan Tuhan. Rasa takut akan Tuhan pula akan menghasilkan kasih, kesetiaan, keadilan, kebaikan dan damai sejahtera. Semua yang baik dan benar serta mengandung damai, semata-mata hanya bersumber dari Allah. Sebab itu sebagai orang-orang yang percaya sudah seharusnya memiliki pemahaman untuk menciptakan rasa damai. Tentu saja hal ini harus dimulai dari diri sendiri, keluarga maupun kehidupan bersama dengan kesadaran membangun hidup dalam rasa takut akan Tuhan. Dikatakan demikian karena sesungguhnya pemicu hilangnya kedamaian dapat bersumber dari orang lain tetapi juga dari dalam diri sendiri. Potensi hilangnya damai juga bersumber dari sikap, tutur kata dan tindakan atau perbuatan kita yang semena-mena. Sebagaimana pemazmur yang memohon pemulihan untuk mendapatkan kedamaian, demikian juga mengajarkan kepada kita untuk terus berdoa agar dapat terciptanya kehidupan yang damai. Ingatlah bahwa  Allah mampu memberikan kedamaian bagi kita, meski ada dalam keadaan seburuk apapun itu. Jadi takutlah akan Tuhan sambil terus berdoa kepada Allah, agar hati dan batin bahkan kehidupan dengan sesama terus merasakan kedamaian. Jalanilah  minggu Advent IV ini dengan damai yang bersumber dari Allah.

 



Doa: Tuhan Yesus sumber damai, anugerahkanlah kedamaian bagi kami  umat-Mu. Amin.




Rabu, 21 Desember 2022                                 Yesaya 54 : 1 - 10

 

Sambutlah Dia!

 

    Bacaan hari ini, menyatakan kepada kita bahwa segala hal akan berlalu, tetapi kasih setia Tuhan dan perjanjian damai-Nya tinggal tetap, dan tidak akan berubah bagi kita. Kasih setia Tuhan itulah landasan hidup kita, atau tempat kita berlabuh. Ingatlah bahwa perjanjian damai-Nya tetap menyertai kita, bahkan dalam badai sekalipun. Badai kehidupan bisa datang silih berganti, tetapi perjanjian damai-Nya tetap ada bagi kita. Karena itu, mari kita andalkan kasih setia-Nya dan perjanjian damai-Nya. Semua itu akan tinggal tetap, atau selalu menjadi milik kita. Mari berpegang pada Firman Tuhan. Percaya pada rancangan, janji dan petunjuk-Nya. Karena Dia Tuhan yang dapat kita andalkan. Perbuatan-Nya ajaib tak perlu diragukan. Dia tidak akan pernah salah, ingkar janji, atau lalai menjaga dan melindungi kita. Ia akan menuntun kita melewati berbagai musim dan memimpin menuju kasih dan kebaikan serta menikmati perjanjian damai-Nya. Saat kita menantikan janji Tuhan untuk waktu yang lama, terkadang timbul pertanyaan-pertanyaan dalam hati. Apakah mungkin kita belum menerima janji itu karena sudah melakukan kesalahan? Ya, setiap pelanggaran ada konsekuensinya. Namun harus dipahami bahwa kasih Allah jauh lebih besar dari segala dosa dan pelanggaran kita. Dia tahu kita ini manusia lemah yang tidak luput dari kesalahan. Selama ada kesungguhan untuk tidak mengulangi kesalahan, kemudian  belajar hidup kudus serta berusaha mentaati perkataan-Nya, akan selalu ada anugerah dan kasih karunia yang dilimpahkan-Nya atas kita. Itulah sebabnya janji-Nya tidak tergoyahkan. Sambutlah Dia, Tuhan pembawa damai dengan pengharapan karena Dia tidak pernah mengecewakan.

 Doa: Ya Tuhan, siapkan kami untuk menyambut kedatangan-Mu. Amin.


 

Kamis, 22 Desember 2022                                   Yohanes 14 : 27

 

Yesus Sumber Damai Sejahtera

 

  Seorang sahabat menceritakan kepada saya bahwa selama bertahun-tahun ia mencari kedamaian dan kepuasan hati. Ia dan suaminya membangun usaha yang sukses sehingga mampu membeli rumah besar, pakaian mewah, dan perhiasan mahal. Namun, semua harta dan pertemanannya dengan orang-orang yang berpengaruh tidak juga memuaskan kerinduan hatinya akan kedamaian. Lalu suatu hari, ketika ia merasa terpuruk dan putus asa, seorang teman membawakannya kabar baik tentang Yesus Kristus. Saat itulah ia bertemu dengan Sang Raja Damai, dan pemahamannya tentang arti kedamaian dan kepuasan yang sejati pun berubah selamanya. Yesus berbicara tentang damai sejahtera yang sejati itu kepada para sahabat-Nya. Yesus menyatakan bahwa damai sejahtera yang diberikan-Nya tidak seperti yang diberikan dunia ini. Pernyataan itu menegaskan keinginan-Nya agar para murid tetap mengalami damai sejahtera sekalipun kesulitan mendera mereka. Damai sejahtera yang berasal dari Roh Kudus tidak sama dengan damai yang diberikan oleh dunia. Damai daripada-Nya melampaui segala harta atau apa pun yang menjanjikan jaminan bagi hari depan kita. Ketika kita dengan sungguh-sugguh mengandalkan Roh Kudus, penyertaan-Nya dalam setiap langkah hidup  akan semakin nyata. Kita pun boleh semakin yakin terhadap janji-Nya dan percaya bahwa Dia turut bekerja dalam segala hal untuk mendatangkan kebaikan. Yakinlah bahwa hati kita akan dipenuhi dengan kedamaian dan rasa syukur karena bisa melihat dan merasakan betapa melimpah berkat-Nya. Hidup kita akan menjadi lebih indah dan juga menjadi berkat bagi banyak orang lainnya.

 Doa:  Ya Tuhan,  mampukan kami membawa Damai Sejahtera-Mu dalam hidup sehari-hari. Amin.


Jumat, 23 Desember 2022                               Imamat 26 : 1 - 13

 

Karya Pembebasan adalah Anugerah

 

Karya pembebasan Allah adalah bukti bahwa Ia menolong dan menyelamatkan bangsa Israel. Perbudakan di Mesir menjadi pengalaman tak terlupakan. Mereka dibebani dengan tanggung jawab kerja yang melelahkan. Mereka tidak memperoleh imbalan memadai; diperlakukan di luar batas kemanusiaan. Mereka tidak bisa menjalani kehidupan keluarga yang menggembirakan dan kehilangan waktu beribadah. Segala beban itu terlepas ketika Tuhan campur tangan dengan cara-Nya yang ajaib. Penegasan kehadiran Allah yang membebaskan menjadi penting bagi bangsa Israel. Allah hadir untuk membebaskan umat pilihan-Nya dari perbudakkan. Kebebasan mereka bukan karena kesempatan yang terbuka luas. Mereka bebas bukan karena kemampuan berjuang, tetapi semata anugerah Allah. Allah mengutus dan memperlengkapi Musa dan Harun sebagai alat untuk menyatakan kuasa dan kemuliaan-Nya. Beban kerja dan segala intimidasi yang diibaratkan dengan kuk kayu sudah dipatahkan. Bangsa Israel tidak lagi berjalan sebagai orang upahan atau budak kasar. Mereka memperoleh martabat kemanusiaan penuh sebagai bangsa merdeka. Tuhan telah melepaskan mereka dari penderitaan panjang di Mesir untuk bereangkat ke tanah yang dijanjikan. Tanah yang diberkati serta yang berlimpah susu dan madu. Allah setia atas perjanjian-Nya sehingga bangsa Israel tidak dilupakan dan dibiarkan dalam kesengsaraan selamanya. Anugerah-Nya selalu ada bagi kita yang bersedia menyambut kedatangan-Nya. Tinggal menghitung jam kita akan masuk dalam persiapan menyambut Sang Natalis. Sambutlah Dia yang sudah memberi kebebasan itu dengan sukacita dan sorak-sorai.

 

Doa: Tuhan, terima kasih untuk karya pembebasan-Mu dalam hidup kami.  Amin.   



Sabtu, 24 Desember 2022                               Yesaya 60 : 15 - 22

 

Pemulihan Tuhan Tergenapi

Allah memakai nabi Yesaya untuk mengingatkan bangsa Israel supaya menunggu dan bersabar. Ia berjanji akan memulihkan umat-Nya. Mereka yang ditinggalkan, dibenci, dan bahkan dipandang hina, nantinya akan dihormati (15). Mereka akan diberi kemakmuran sebagai ganti kesengsaraan dan kelaparan(16-17). Kekerasan tidak akan lagi menimpa mereka dan hanya Allah sajalah yang akan menjadi penerang abadi mereka (18-20). Mereka akan memiliki negeri untuk selama-lamanya dan keturunan mereka akan menjadi bangsa yang kuat (21-22). Nubuatan-nubuatan Allah ini disampaikan nabi Yesaya agar umat Israel dapat percaya kepada-Nya. Allah tidak akan meninggalkan bangsa pilihan-Nya. Allah selalu menyertai mereka dalam keadaan apa pun, apalagi saat mereka mengalami penderitaan dan seolah tak ada jalan keluar. Allah hanya menghendaki agar mereka senantiasa mengandalkan-Nya, sebab hanya Dia satu-satunya yang memberi pertolongan. Allah akan menjadi terang abadi dan menjadi Tuhan yang kita agungkan. Dialah Tuhan dan Juruselamat,  Penebus kita satu-satunya. Tuhan memanggil kita untuk hidup dengan pengharapan akan dunia baru, yang memiliki  cara pandang berbeda dari dunia dimana kita hidup kini dan di sini. Persiapkanlah hidup baik pribadi maupun keluarga untuk menyambut hadirnya Sang juruselamat yaitu Yesus Sang Natalis. Yesus akan datang segera dalam keagungan-Nya. Kita pasti dipakai-Nya juga sebagai alat untuk menyatakan keagungan-Nya. Nantikanlah Yesus dengan pujian, kesederhaan, tanpa kekerasan, dan persembahan syukur sesuai apa yang ada padamu. Yesuslah Tuhan kita, juruselamat dan Penebus Yang Mahakuasa. Sang Natalis pasti datang segera              dengan damai sejahtera dan keadilan, Ia melindungi dan mengatur hidup kita.

Doa:  Tuhan Yesus, tolonglah agar kami layak menyambut-Mu.  Amin.


Minggu, 25 Desember 2022                                 Lukas 2 : 8 - 20                                                                                    

Bersukacitalah Dalam Perjumpaan di Hari Natal

 

M

enjelang perayaan Natal Kristus, orang-orang Kristen biasanya  membersihkan dan menghias rumah, memasang pohon natal dll. Begitu pula, perayaan Natal Kristus dirayakan bukan hanya dalam bentuk menghadiri ibadah Natal sambil mengenakan pakaian yang baru dan indah, tapi dengan berlangsungnya sebuah perjumpaan. Ada satu hal yang menarik dari perayaan Natal Kristus setiap tahun, yaitu terjadi perjumpaan sanak saudara, antar tetangga, komunitas atau persekutuan. Inilah fakta menarik dan penting dari  perayaan Natal Kristus di setiap tahunnya, yaitu perjumpaan. Fakta ini penting dan menarik sebab dalam perjumpaan tersebut ada sikap saling memaafkan  kesalahan yang telah dilakukan, baik secara sadar maupun tidak sadar. Teks Lukas 2:8-20 menampilkan aspek penting yang terjadi saat peristiwa kelahiran Yesus Kristus. Aspek tersebut adalah perjumpaan antara malaikat Tuhan  dengan gembala-gembala. Perjumpaan juga terjadi antara gembala-gembala dengan Yusuf, Maria, dan bayi Yesus. Perjumpaan yang terjadi membuat adanya perubahan pada gembala-gembala, yaitu ketakutan berubah menjadi keberanian, kesunyian menjadi sukacita serta memuji dan memuliakan Allah. Intinya, perjumpaan gembala-gembala dengan malaikat Tuhan dan keluarga Yesus membuat adanya suatu perubahan sikap dan perilaku hidup. Jadi, di perayaan Natal Kristus, hal terpenting yang harus kita miliki adalah menemukan makna perjumpaan.  Perjumpaan kita dengan Tuhan di ibadah Natal, keluarga dan sanak saudara serta sesama manusia, selayaknya melahirkan perubahan hidup. Kita tak lagi takut melainkan berani menghadapi tantangan hidup, selalu bersukacita sambil memuji dan memuliakan Allah melalui perbuatan baik. Selamat merayakan Natal Kristus, 25 Desember 2022. Tuhan Yesus Sang Natalis memberkati kita.

Doa: ya Yesus, berkatilah perjumpaan kami di hari natal agar mendatangkan sukacita dalam hidup. Amin.





Senin, 26 Desember 2022                                 Matius 2 : 16 - 18                                                                                    

Teruslah Berjumpa Dengan Mereka yang Memberi Rasa Damai

 

A

da berbagai fakor yang dapat menyebabkan seseorang menjadi marah. Salah satunya adalah ketidakpatuhan. Itulah yang terjadi pada diri Herodes. Penyebab kemarahan Herodes adalah karena orang-orang majus tidak menuruti perkataannya. Herodes meminta orang majus menemui dan menyelidiki tentang Yesus dan kembali memberitahukan semua yang telah mereka ketahui karena ia ingin bertemu juga dengan-Nya (band. Matius 2:7-8). Ternyata, setelah orang-orang majus berjumpa dengan bayi Yesus beserta kedua orang tua-Nya, mereka tidak kembali menjumpai Herodes. Hal inilah yang membuat Herodes menjadi marah sehingga mengeluarkan maklumat untuk membunuh semua anak laki-laki yang berumur dua tahun ke bawah. Orang-orang majus tidak kembali ke Herodes sebab setelah berjumpa dengan bayi Yesus pikiran mereka diubah Tuhan. Orang-orang majus disadarkan, sehingga mereka tidak ingin berjumpa lagi dengan Herodes yang terkenal jahat dan kejam. Hal ini berarti ada perbedaan antara berjumpa Yesus (Anak Allah)  dengan Herodes (raja di dunia). Berjumpa bayi Yesus (Anak Allah) melahirkan rasa damai sejahtera. Sebaliknya, berjumpa Herodes (raja di dunia) tidak membuat adanya damai hati. Jadi, dari kisah ini kita dapat belajar, sekaligus memahami betapa penting dimilikinya damai hati dan kerinduan untuk berjumpa dengan juruselamat. Perjumpaan dengan  juruselamat menolong kita menemukan kebenaran. Mengetahui jalan mana yang Tuhan kehendaki untuk kita jalani. Yesus Sang Natalis menghendaki kita menjalani hidup dengan ciinta kasih dan tanpa kekerasan. Panggilan kita adalah menghidupkan bukan mematikan dan oleh sebab itu berusahalah agar terhindar dari perbuatan yang merusak atau mencelakakan orang lain. Pergunakanlah talenta dan kuasa yang ada pada kita untuk menghapus air mata, kesedihan dan keluh kesah orang lain.

 Doa: Ya Tuhan, biarlah melalui Natal Kristus damai di hati ini tetap kami nikmati sepanjang hidup. Amin.      




Selasa, 27 Desember 2022                              Lukas 17 : 11 - 19     

 

Yesus Berkuasa Menyembuhkan dan Menyelamatkan

 

U

mumnya ketika manusia mengalami sakit yang dibutuhkan adalah kesembuhan. Atas dasar itulah, orang sakit selalu menjumpai dokter dan minum obat agar bisa cepat sembuh. Biasanya juga orang menghampiri Tuhan dalam doa meminta Ia menyembuhkan penyakit yang diderita. Hal yang sama dilakukan pula oleh kesepuluh orang kusta, sebagaimana terdapat dalam bacaan teks ini. Ketika mengetahui bahwa Yesus sementara menyusuri wilayah dimana mereka berada, kesepuluh orang kusta ini datang dan menjumpai-Nya. Tujuannya hanya satu, yakni agar Yesus menyembuhkan mereka dari sakit kusta yang dialami. Yesus kemudian menyuruh mereka memperlihatkan diri kepada para imam. Namun, di tengah jalan kesepuluh orang kusta ini mengalami kesembuhan. Sembilan dari sepuluh orang kusta yang disembuhkan Yesus, pergi tanpa berita. Hanya ada satu yakni orang Samaria yang kembali menemui Yesus, bersujud, bersyukur dan memuliakan Allah. Orang ini memang sudah sembuh dari sakit kusta yang ia alami. Namun ketika ia kembali lagi menjumpai Yesus untuk mengucap syukur, kepada-Nya dianugerahkan hal lain yang sangat berarti, yakni keselamatan. Kata Yesus: berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkanmu (ay.19). Ia tidak hanya sembuh, namun juga mengalami selamat. Hal ini disebabkan karena imannya. Ia sembuh dan selamat karena diyakininya bahwa Yesus bukan hanya menyembuhkannya. Yesus juga telah menyelamatkannya. Jadi, dari firman Tuhan ini kita diingatkan bahwa jangan hanya menjumpai Tuhan untuk apa yang kita inginkan atau butuhkan. Datanglah pada-Nya agar kita juga memahami apa yang dikehendaki-Nya bagi kita.  Jangan lupa untuk terus menjumpai Tuhan, bersyukur dan memuliakan-Nya agar Ia menganugerahkan baik kesembuhan maupun keselamatan. Yesus pasti memberi melebihi apa yang kita inginkan.

 

Doa: Ya Tuhan, kami bersyukur sebab berjumpa dengan-Mu, kami diberikan lebih dari yang kami minta dari-Mu. Amin.




Rabu, 28 Desember 2022                                  Matius 9 : 27 - 31    

 

Percayalah Pada Yesus Dia-lah Juruselamat

 

S

egala sesuatu yang kita lakukan pastinya dilatar-belakangi oleh apa yang disebut motivasi (daya dorong). Sama seperti dalam cerita Yesus menyembuhkan mata dua orang buta. Dua orang ini berjalan mengikuti Yesus sambil berseru kasihanilah kami , hai anak Daud.  Tindakkan mereka yang berjalan mengikuti Yesus dalam keadaan buta, menjelaskan besarnya pengaruh motivasi. Mereka terdorong dan digerakkan oleh adanya keinginan untuk dijamah dan disembuhkan Yesus. Keinginan mereka untuk sembuh sangat kuat, sehingga menjadi berani masuk menjumpai Yesus dalam rumah dimana Ia berada. Kedua orang buta ini yakin bahwa Yesus dapat melakukan sesuatu untuk mata mereka yang tidak bisa melihat. Yesus tadinya sudah mendengar suara kedua orang buta ini, dan kini Yesus melihat lansung kedua orang buta tersebut datang dan menjumpai-Nya. Tentu, Yesus tahu bahwa kedua orang buta ini ingin dijamah dan disembuhkan oleh Yesus supaya bisa melihat. Yesus mendengar, melihat dan berkenen dengan upaya habis-habisan yang dilakukan kedua orang ini. Hal yang paling penting dari kisah ini adalah kedua orang tersebut terus mengikuti dan selalu berupaya menjumpai Yesus sebab mereka memiliki iman. Kedua orang tersebut sangat percaya bahwa dengan mengikuti Yesus, dan terus berupaya menjumpaiNya dalam iman, pasti Yesus akan menolong dan menyembuhkan. Keinginan untuk sembuh dari kebutaan didasarkan pada kesungguhan percaya. Keinginan tanpa iman tak pernah terwujud. Beriman tanpa berusaha mendekat pada Yesus pun sia-sia. Oleh sebab itu landaskanlah seluruh keinginan pada iman, teruslah berusaha untuk dekat pada Yesus dan terimalah anugerah-Nya. Yakinlah bahwa tak ada persoalan atau masalah yang lebih besar dari anugerah Tuhan. Jangalah kendorkan percayamu, Yesus pasti mendengar, melihat dan mengulurkan tangan kasih-Nya memberi pertolongan kepada kita.

 


Doa:  Ya Tuhan, kuatkan kami untuk tidak saja mengikuti-Mu, namun juga selalu menjumpai-Mu dengan iman teguh. Amin.



Kamis, 29 Desember 2022                             Yohanes 1 : 35 - 42

 

Mengikuti Yesus dan Tinggal Bersama-Nya

 

M

eskipun saya susah, menderita dalam dunia, saya mau ikut Yesus sampai slama-lamanya. Demikian penggalan syair lagu saya mau ikut Yesus. Kita boleh mengajukan pertanyaan mengapa harus Yesus bukan yang lain? Jawaban atas pertanyaan in adalah karena sesungguhnya Yesus adalah Anak Domba Allah. Dia-lah Sang Penebus dosa manusia dan dunia. Yesus adalah Rabi (Guru),  juga Mesias (yang diurapi). Mengikuti Yesus adalah pilihan yang menyelamatkan oleh sebab itu perlu dilakukan dengan pergumulan iman. Perlu kejelasan siapa sesungguhnya yesus, apa yang dikerjakan-Nya dan di mana Ia tinggal. Para murid tidaklah mengikuti Yesus karena ikut-ikutan atau terpaksa tapi atas dasar dimilikinya kesadaran. Mereka sadar dan rela untuk datang dan melihat lalu tinggal bersama-Nya. Kehidupan Yesus itu terbuka, tidak tertutup atau tersembunyi. Mengikuti Yesus ditopang pula dengan kepastian. Inilah maksudnya Yesus berkata: marilah dan kamu akan melihatnya. Mereka datang dan lihat, sehingga mengalami sendiri apa yang sudah didengar dari orang lain tentang diri-Nya. Mengikuti Yesus tidak boleh terjadi hanya karena dengar kata orang. Kita harus berjumpa secara langsung dengan Yesus dan tinggal bersama-Nya. Tetaplah pada kerelaan mengikuti Yesus dan tinggallah bersama Dia di penghujung tahun ini. Tinggallah bersama Yesus Sang Penyelamat, bukan dengan keraguan, kesombongan, tipu daya, kemalasan dan keragu-raguan. Kita juga terpanggil untuk datang dan lihat kenyataan sesungguhnya dari saudara, teman bahkan sesama manusia. Jalanilah hidup beriman dengan kepastian, jangan pada dengar kata orang. Datanglah dan lihat sendiri serta tinggallah bersama Yesus.

 

Doa: Ya Yesus Penyelamat, datanglah dan tinggal bersama kami.  Amin.



Jumat, 30 Desember 2022                             Yohanes 1 : 43 - 51

 

Tetaplah Hidup Sebagai Murid Yesus

 

K

ita semakin mendekat pada penghujung tahun ini dan berkesempatan untuk terus belajar memahami pesan di balik kisah Yesus memanggil murid-Nya yang pertama. Yesus telah memasuki Galilea, tempat ia akan melayani. Ia tidak melayani seorang diri, tapi bersama para murid. Tahun ini akan segera diakhiri tapi pelayanan kita tak akan pernah selesai. Nas hari ini merupakan suguhan pelajaran agar kita layak mengakhiri tahun ini sebagai pengikut Yesus atau murid-Nya. Pertama, tahun ini tak boleh diakhiri dengan keraguan. Manusia dapat meragukan baik hidupnya sendri maupun Tuhan. Natanael pernah meragukan Yesus. Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?. Mungkinkah Tuhan masih berkenan menyatakan kebaikan-Nya di penghujung tahun ini? Selamatkah kita mengakhiri tahun ini dan baik-baik saja di tahun depan? Apakah kesehatan, karier, pekerjaan, ekonomi dan hidup kita tetap berlangsung dalam jaminan pertolongan Tuhan? Mari tunduk dan diam sejenak di penghujung tahun ini merenungkan hidup dan kemurahan Tuhan. Kemurahan Tuhan tak akan berakhir, percayalah pada-Nya dan jangan ragu. Kedua, akhirilah tahun ini dalam pengakuan akan kemahakuasaan Allah. Keraguan Natanael ternyata ia selesaikan dengan cara datang dan lihat Yesus. Ia mendekat pada Yesus dan keraguannya diselesaikan. Ternyata, tanpa diketahui, yesus mengenal hidupnya. Yesus mengenal pula hidup kita masing-masing. Tak ada yang tersembunyi atau luput dari tilikkan-Nya. Mohonlah agar kehendak-Nya jadi atas hidup kita di penghujung tahun ini. Akuilah kebaikkan-Nya dan muliakanlah Dia dengan hidupmu. Ketiga, yakinlah bahwa Yesus akan membuat kita melihat atau menyingkapkan hal-hal yang belum pernah diketahui sebelumnya. Tahun depan masih menjadi rahasia, tapi Yesus akan memberi hikmat, pengertian, dan kuasa untuk memasukinya. Tuhan tak akan membiarkan kita pergi kalau Ia tidak menyertai.   

 Doa:  Tuhan, datanglah dan lihat hidup kami, berilah pengasihan-MU. Amin.


Sabtu, 31 Desember 2022                             Mazmur 118 : 1 - 29

 

Bersyukur di Penghujung Tahun.

 

S

ebegini jauh Tuhan telah menuntun kita dengan kemurahan-Nya dan tiba di hari terakhir tahun 2022. Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya! (ayat 24). Pemazmur bersyukur karena ia sudah mengalami kebaikan Tuhan dalam hidupnya. Ia mengaktakan rasa syukurnya dalam kesadaran iman bahwa dirinya adalah hamba atau pelayan Tuhan, orang yang takut akan Tuhan dan orang benar. Mari akhiri tahun ini seturut ajakan pemazmur. Pertama, bersyukurlah kepada Tuhan sebab Ia baik. Kasih setia-Nya tetap untuk selama-lamanya. Kedua akuilah kebaikan-Nya dengan cara merenung masa-masa sulit yang pernah dialami. Kebaikan Tuhan terbukti saat kita mengalami kesesakan. Kita seakan sedang melintasi lorong sempit kehidupan, mengalami jalan buntu atau tak ada jalan keluar. Tak ada jalan keluar dari berbagai masalah baik kesehatan, ekonomi, pendidikan, direndahkan, ditolak, dibenci maupun kehilangan harmoni dan sukacita dalam keluarga.  Pemazmur ternyata mengatasi kesesakan dengan cara berseru pada Tuhan. Tuhan berpihak kepadanya, menjawab dengan memberi kelegaan. Ia meluputkan, memberi kekuatan,  keperkasaan, mengajar dan menjadikan pemazmur sebagai alat-Nya. Kebaikan Tuhan tidak saja dialami ketika sukses, sehat, dan kuat. Tuhan menyatakan kebaikan-Nya dalam masa hidup yang tenang dan tegang.  Mari belajar untuk tidak; melupakan Tuhan saat sukses dan kenyang serta menghina-Nya kala gagal atau lapar.  Ketiga, akhirilah tahun ini dengan mengikuti teladan pemazmur yang bermohon: ya Tuhan, berilah kiranya keselamatan! Ya Tuhan berilah kiranya kemujuran. Sungguh alangkah indah dan baiknya bila kita semua selamat dan mengalami kemujuran. Tahun ini semoga tidak diakhiri dengan keburukan, kejahatan, kebinasaan dan kegagalan. Akhirnya, yakinlah bahwa hari terakhir tahun ini adalah hari yang diberkati Tuhan. Tuhan pasti memberkati kita melewati titian hidup ini.

 


Doa: Ya Penunggu jalan zaman, terimalah syukur kami di hari ini. Amin.