Kamis, 01 Desember
2022 Markus
1 : 40 - 45
Ia
Mau dan Sanggup Memulihkan
K |
ita telah diperkenankan Tuhan
menjalani hidup di hari pertama bulan terakhir tahun ini. Peluang sudah terbuka
dan perlu disambut dengan kesadaran bahwa kita akan terus pula bergumul untuk
mengatasi berbagai masalah, misalnya kesehatan. Kita tentu pernah mendengar
berbagai kesaksian penyembuhan terhadap suatu penyakit, yang biasanya disebut
mujizat. Bacaan hari ini pada hakikatnya menyaksikan tentang tindakkan Yesus
yang mengadakan mujizat. Seseorang yang tubuhnya dipenuhi dengan penyakit
kusta, datang kepada Yesus dan meminta untuk disembuhkan. Pandangan dan
perlakukan terhadap penderita kusta telah berakar dalam budaya Yahudi. Penyakit
kusta dipahami sebagai kutukan Tuhan, manusia tidak dapat menyembuhkannya,
dan penderitanya dijauhi orang (Bil.
12:10-16). Penderita kusta harus memakai pakaian yang tercabik-cabik, dengan
rambut terurai, menutupi wajah dan mengatakan bahwa dirinya najis. Penderita
kusta menderita baik secara fisik, psikis maupun sosial. Fakta sebaliknya
justeru diperlihatkan penulis Markus. Orang kusta bisa datang kepada Yesus dan
meminta apabila Yesus bersedia maka ia ingin disembuhkan. Hati Yesus tegerak
oleh belas kasihan dan bersedia menyembuhkannya. Hari ini merupakan hari
peringatan AIDS sedunia. Penyakit dimana hingga saat ini para penderitanya masih distigma
sebagai orang-orang yang mendapat kutukan. Yakinilah akan kuasa dan kepedulian
Yesus yang besar itu. Ia datang untuk mengasihi dan memulihkan semua orang
dalam keadaan apa pun mereka. Jalanilah hari hidup di minggu dan bulan ini
sambil meyakini kuasa dan belas kasihan Yesus. Yesus pasti memberi pertolongan,
menyembuhkan dan memulihkan.
Doa: Ya Yesus, sembuhkan dan pulihkanlah kami. Amin.
Jumat, 02 Desember 2022 Amsal 31 : 8 - 9
Adil
Sekalipun
Berbeda
T |
ahun 1960-an, seorang pemudi
bernama Katherine diterima bekerja di sebuah kantor bergengsi. Ia adalah
satu-satunya pemudi berkulit hitam di ruang kerjanya. Kehadirannya memang
menjadi hal yang aneh di mata rekan-rekan kerjanya yang berkulit putih. Karena
seharusnya orang kulit hitam tidak diperkenankan bekerja di sana. Bosnya yang
berwatak keras tidak terlalu mementingkan warna kulitnya, karena kepiawaian
Katheriine dalam memecahkan kasus-kasus rumit mengesankannya. Kesan baiknya ternyata
di kemudian hari menjadi sirna. Sebabnya adalah ia sering menemukan Katherine
tidak berada di meja kerjanya. Satu ketika, si bos sudah tidak tahan lagi lalu
memanggil dan meminta penjelasan dari bawahannya itu. Ia terdiam setelah
mendengar penjelasan Katherine, sebab di luar dugaannya ternyata Katherine
harus berjalan hampir 1 km hanya untuk ke toilet. Situasi di Amerika pada waktu
itu memang memisahkan toilet orang kulit hitam dan toilet orang kulit putih. Hanya
tersedia satu toilet untuk orang kulit hitam di kantor yang begitu luas. Keesokan
harinya, bos ini mengeluarkan kebijakan bahwa tidak ada lagi pemisahan antara
toilet kulit hitam dan toilet kulit putih. Penghargaan dan persamaan hak di
antara manusa sangat perlu agar tidak ada orang yang tertindas karena
ketidakadilan. Semua orang haruslah diperlakukan sama tanpa melihat ras dan
status. Kehidupan membutuhkan adanya pribadi yang berani tampil membela hak
hidup, sehingga tak akan ada lagi orang yang tertindas dan mengalami
ketidakadilan. Mari terus menjalani minggu Advent dengan cara mengasihi dan
memperlakukan semua orang secara adil, tanpa membeda-bedakan mereka.
Doa: Ya Tuhan, berilah kami kemauan untuk bisa berlaku adil kepada
semua orang tanpa memandang perbedaan. Amin.
Sabtu, 03 Desember 2022 Lukas 14 : 15 - 24
Undangan
yang Berharga,
Pelayanan yang Sungguh
S |
uatu sore, seorang pemuda bernama York mengunjungi sebuah toko jam di pusat perbelanjaan yang bergengsi. Toko ini memiliki barang mewah yang hanya mampu dibeli oleh orang-orang kaya. Penampilannya yang sederhana menjadikan York dipandang sebelah mata oleh salah seorang pelayan. Menurut pelayan ini, ia tidak akan mampu membeli barang-barang mewah di sini. Bahkan pelayan perempuan ini hendak memanggil dua penjaga keamanan untuk mengusir York dari tokohnya. Namun seorang pelayan lain dengan segera meredakan situasi dan melayani York dengan sepenuh hati. Ia tidak memandang York sebelah mata hanya karena penampilannya yang terlalu sederhana. Menurutnya, kepuasan pelanggaan adalah yang terpenting. Terlepas pelanggan itu membeli atau tidak, pelayanan harus tetap dilakukan. Pemuda yang terlihat biasa saja itu ternyata membeli jam tangan edisi terbatas dan termahal dari semua koleksi jam tangan yang terpanjang di toko tersebut. Manusia biasanya pandai membuat perhitungan. Bila seseorang diminta masuk ke dalam kerajaan Allah, maka besar kemungkinan akan disetujui. Sebaliknya bila diminta menjadi pelayan untuk melayani banyak orang, maka besar pula kemungkinan tidak disetujui. Pasalnya hanya orang-orang dengan status tertentu yang membawa keuntungan tersendiri apabila dilayani dengan baik. Sementara orang akan mencari berbagai alasan untuk tidak melayani orang-orang yang tidak terpandang. Injil Lukas menegaskan bahwa umat manusia bisa masuk ke kerajaan Allah. Namun memasuki kerajaan Allah harus juga disertai dengan pelayanan secara sungguh-sungguh seperti yang Yesus lakukan. Ia melayani orang-orang yang tidak terpandang sama sekali. Maka, layanilah semua orang dengan penuh rasa kasih sayang.
Doa: Ajarlah kami untuk melayani semua orang dengan sepenuh hati. Amin.
Minggu, 04 Desember 2022 Yesaya 57 : 14 - 21
Allah
Berkuasa Mengampuni Dosa Kita
A |
da seorang petani sedang duduk di bawah
pohon kenari. Petani ini terus mengamati pohon kenari, dia berkata: Ah, betapa
Allah tidak adil, menciptakan labu yang berat pada tanaman merambat dan
menggantungkan kenari pada pohon yang cabangnya dapat menahan seorang manusia. Ia
kemudian berkata lagi: kalau saya jadi Allah, saya akan mencipta lebih baik
dari ini. Kemudian jatuhlah buah kenari menimpa kepalanya. Berlarilah ia dengan
kencang meninggalkan tempat itu sambil berteriak: Allah adil!...Allah adil...Dia
bijak... terpujilah Sang Pencipta. Peristiwa itu menjadi pelajaran yang
menyadarkan si petani. Ia menyesal sebab
telah mencela dan menuduh Allah
melakukan ketidakadilan saat mencipta semesta ini. Semua orang pasti pernah
melakukan kesalahan baik sengaja maupun tidak. Kita dapat saja melakukan
kesalahan berpikir, merasa, berkehendak, bertindak dan mengambil keputusan. Kesalahan
dapat mengakibatkan kita terperosok ke
dalam penderitaan. Ingatlah bahwa Allah berkuasa dan bekerja dalam segala hal
untuk mendatangkan kebaikan. Ia berkuasa pula mengampuni kesalahan kita. Hidup
sebagai anak-anak Allah, berati harus berani mengakui kesalahan dan meyakini
betapa Allah itu penuh kasih dan maha mengetahui. Ia maha pengampun, akuilah
dosa dan mohon pengampunan. Teruslah berserah pada-Nya, maka Ia akan meluruskan
jalanmu. Allah lebih menyukai orang yang menyadari dosanya dan kemudian
merendahkan dirinya di hadapan-Nya. Buanglah tegar tengkuk dan hiduplah dalam
kerendahan. Rendahkanlah diri di hadapan Allah, maka engkau ditinggikan-Nya.
Allah memberkati kita, membuat berhasil setiap usaha, melegakan, menuntun dan
mengampuni. Sambutlah Dia, Sang Pemulih orang terluka.
Doa: Tuntunlah
kami dengan Roh-Mu agar menjadi berani dengan rendah hati mau mengakui dosa dan
kembali ke jalan-Mu yang benar. Amin.
Senin, 05 Desember 2022 Yesaya 58
: 6
-
8
Perlakukanlah Sesamamu Dengan Adil dan Jujur
M |
inggu
Advent II telah dimasuki dan kiranya kita menjalaninya dengan keutuhan hidup,
lahiriah dan spiritual. Ada baiknya bila
minggu ini dijadikan sebagai kesempatan untuk lebih meningkatkan
kualitas hidup beriman kita. Kita perlu belajar dari nabi Yesaya, ia mengajak
bangsa Israel sesudah pembuangan di Babel untuk hidup sebagai umat Allah yang
baru. Hidup sebagai umat Allah mesti berlangsung dengan semangat pembaruan.
Salah satunya adalah tetap memlihara keutuhan makna ibadah. Ibadah yang maknanya utuh lebih dari sekadar
rutinitas ritual, karena berurusan
dengan hal memperlakukan sesama secara adil, jujur dan diakonal.
Belenggu-belenggu kelaliman harus dibuka, tali-tali kuk dilepaskan dan
dipatahkan, serta orang teraniaya dimerdekakaan. Buah dari ibadah yang kita
lakukan setiap saat adalah hidup dengan cinta kasih dengan semua orang. Hidup
kita digerakkan dengan cinta kasih, sehingga tidak lagi terjadi kekerasan dalam
rumah tangga. Seisi rumah hidup harmonis, saling meneguhkan, mendengar dan
menghibur. Kita tak dikehendaki menjadi batu sandungan atau penyebab
kesengsaraan bagi orang lain. Hubungan dan interaksi sosial haruslah
berlangsung dengan harmonis tanpa kekerasan dan penindasan. Kehadiran dan
perjumpaan kita dengan orang lain di tengah masyarakat, berlangsung karena
kasih dan kepedulian tanpa batas. Kita terpanggil juga untuk mengenyangkan orang
lapar, memberi tumpangan bagi mereka yang tak memiliki rumah. Orang telanjang
dberi pakaian, dan menjadi berkat bagi saudara sendiri. Semuanya dipedulkan
dengan kasih, baik diri dan saudara sendiri maupun orang lain yang membutuhkan
pertolongan. Hidup kita pasti diterangi, dipulihkan dan dipenuhi kemuliaan
Tuhan.
Selasa, 06 Desember 2022 Zakharia 8
:
1
-
8
Menuju Masa Depan yang Gemilang
U |
mat Israel pernah mengalami masa hidup yang kelam sebagai akibat ketidaksetiaan mereka kepada Tuhan. Pembuangan di Babel misalnya menjadi masa hidup yang berat, mereka harus terusir dari tanah perjanjian. Semua pengalaman pahit disadari, disesali dan dimaknai. Mereka bertobat, kembali menjadi umat yang setia kepada Tuhan dan berjanji membarui seluruh keberadaan. Ternyata kemampuan umat Israel bangkit dari kejatuhan, keterpurukan dan kekelaman karena pengharapan akan janji Tuhan tentang masa depan yang gemilang terus dihidupkan. Mari kita simak nas hari ini, gagasan teologi pengharapan dikisahkan nabi Zakharia dengan gamblang atau mudah dipahami. Zakharia menyampaikan janji Tuhan tentang kebahagiaan bagi Yerusalem dan Yehuda di masa depan. Tuhan yang berjanji tentang masa depan yang bahagia atau gemilang disebut dengan nama “Tuhan semesta alam”. Tujuh kali tersebut dalam bacaan hari ini dan menunjuk pada pengertian: Allah adalah Tuhan semua kekuatan di bumi dan di langit. Umat Israel percaya dengan tidak ragu pada “Tuhan semesta alam”. Dia-lah Tuhan pemilik dan pengatur waktu atau jalan zaman yang pasti menepati janji-Nya. “Tuhan semesta alam” akan datang dalam kekudusan dan diam di tengah-tengah umat-Nya. Waktunya akan tiba, kakek-kakek dan nenek-nenek duduk di jalan-jalan Yerusalem, anak laki-kali dan perempuan bermain-main di situ. Zakharia menubuatkan tentang masa depan yang gemilang. Kita mungkin pernah mengalami masa lalu yang pahit serta sedang menjalani hari ini dengan susah payah. Namun meyakini janji Tuhan tentang masa depan yang gemilang memampukan kita bertahan dan terus berjuang sampai pada akhirnya.
Doa: Ya Tuhan, tuntunlah kami menuju masa depan yang gemilang.
Amin.
Rabu, 07 Desember 2022 Zakahria 8
:
14
-
19
Cintailah Kebenaran dan Damai
K |
ita
sedang menjalani masa penantian dalam peringatan minggu Advent II dan dihentar
bersua lagi dengan pemberitaan nabi Zakharia tentang janji masa depan yang
bahagia. Pemberitaan Zakharia tentang pengharapan masa depan hendak mengajak
kita untuk hidup sebagai orang-orang yang memiliki visi. Sederhananya, kata
visi berarti daya lihat, yakni kemampuan untuk melihat ke masa depan. Mereka
yang memiliki visi tahu bagaimana merencanakan masa depan yang lebih baik.
Hidup bukanlah sekadar urusan makan, pakai, tidur, kerja dan lainnya di hari
ini, tetapi juga megenai ihwal kelihaian menata dan merencanakan hari esok yang
lebih baik. Hari esok tak terpisah dari kekinian atau dimulai sejak hari ini bahkan telah
didahului masa lampau. Oleh sebab itu urusan masa depan dimulai sejak sekarang.
Nas kita menegaskan akan hal tersebut. Umat yang meyakini janji Tuhan tentang
masa depan bahagia haruslah mengisi hari-hari hidup mereka dengan cara
mencintai kebenaran dan damai. Percaya
akan janji Tuhan tentang masa depan yang bahagia, berkonsekuensi menjalani
hidup di hari ini sesuai kehendak-Nya. Nabi Zakharia memberitakan bahwa yang
Tuhan kehendaki untuk dilakukan di hari ini adalah perbuatan sebagai berikut.
Berkatalah benar seorang kepada yang lain dan laksanakanlah hukum yang benar,
yang mendatangkan damai di pintu-pintu gerbangmu. Janganlah merancang kejahatan
dalam hatimu seorang terhadap yang lain dan janganlah mencintai sumpah palsu.
Tuhan berkehendak agar umat-Nya melakukan perbuatan baik dalam hari hidup mereka.
Isilah hari-hari hidup di minggu Advent II ini dengan kebaikan. Nantikanlah
Tuhan penyelamat dengan mencintai kebenaran dan damai.
Kamis,
08 Desember 2022
Zakharia 9 : 11 - 17
Sungguh Alangkah Baiknya dan Indahnya
T |
eks
hari ini merupakan bagian dari nubuat-nubuat tentang kedatangan Mesias (pasal 9-14).
Umat akan mengalami pemulihan sesuai perjanjian yang dibuat Tuhan dengan Musa
dan bangsa Israel di gunung Sinai (Kel.19-40). Perjanjian itu dimetraikan
dengan darah (Kel. 24:8). Nubuatan tentang masa depan ini berdasar pada gagasan
tentang kesetiaan. Allah setia pada janji-Nya dan hal yang sama juga dituntut
dari umat Israel. Pelajaran iman tentang kesetiaan ini dipandang amat penting
bagi kita yang sedang merayakan minggu Advent II. Kesetiaan bersifat mutlak,
bangsa Israel menjadi umat Tuhan dan tidak boleh menyembah kuasa yang lain. Bila
mereka hidup dengan setia di hadapan Tuhan, maka masa depan yang terpulihkan
pasti dialami. Hidup sedang kita jalani dalam masa penantian kedatangan Yesus
Sang Mesias juruselamat manusia dan
dunia. Mari jalani hari-hari hidup dengan berpegang teguh pada prinsip kesetiaan
menuju masa depan yang terpulihkan. Sadar ataupun tidak, kita sebenarnya telah
mengadakan ikatan perjanjian dalam banyak hal. Suami isteri telah berjanji
untuk saling mencintai seumur hidup baik dalam keadaan senang maupun susah.
Kesetiaan terkadang terkikis karena situasi tertentu dan mengakibatkan ikatan
perjanjian tak dapat bertahan abadi. Ikatan perjanjian bertahan sementara atau
berantakan di tengah jalan. Sungguh alangkah baiknya dan indahnya, bila semua
kita menjalani hidup sebagai orang-orang yang setia. Hidup setia baik dalam
keluarga, gereja maupun masyarakat. Suami isteri yang setia, orang tua yang
setia, anak-anak yang setia, pelayan dan umat yang setia, serta pemimpin dan
anggota masyarakat yang setia. Jalanilah hidup dengan berpengharapan bersama
Tuhan yang setia mengasihi.
Jumat,
09 Desember 2022 Mazmur 34 :
19
Tuhan Dekat Pada Mereka yang Patah
Hati dan Remuk Jiwa
D |
ewasa
ini banyak orang mengalami kesedihan
dan keterpurukkan. Kesedihan dan keterpurukkan dapat menjadikan orang yang
mengalaminya patah hati dan remuk jiwa. Patah hati dan remuk jiwa mungkin
disebabkan oleh putus cinta, kehilangan pekerjaan atau barang beharga, belum
memperoleh pekerjaan tetap dll. Kondisi
yang demikian dapat berdampak buruk pada interaksi sosial dan aktifitas dalam
bekerja. Hidup dijalani dengan sikap acuh tak acuh, masa bodoh dan malas, baik
kerja, kuliah, kantor maupun ibadah dan
yang lainnya. Nyatanya memang ada banyak cara yang ditempuh untuk
mengatasinya. Ada yang
bernyanyi, berdansa, berolahraga, membaca buku, berjalan-jalan, nonton film dan lainnya. Kita diingatkan tentang betapa pentingnya menjaga
atau memelihara ketenangan hati dan jiwa selama menjalani minggu Advent.
Cara-cara yang lazimnya dilakukan untuk mengatasi patah hati dan remuk jiwa
perlu diuji. Apakah bermanfaat bagi dialaminya ketenangan sejati bagi hati dan
jiwa. Kita harus menghindari menggunakan cara yang hanya menawarkan ketenangan
sementara atau semu. Ketenangan sejati hanya ada pada Tuhan. Ia dekat kepada
orang patah hati dan menyelamatkan mereka yang remuk jiwanya. Dekat pada Tuhan
membuat kita tak merasa kesepian dalam kesendirian. Meyakini dan merasakan
serta mengalami Tuhan ada bersama memulihkan semangat yang patah dan perasaan
ditinggalkan. Ia mendekat kepada kita dan menyelamatkan jiwa yang remuk. Iman
diteguhkan, harapan terpulihkan, makna diperoleh dan tujuan menjadi jelas.
Peliharalah ketenangan hati dan jiwa dalam masa penantian ini. Atasilah
kesepian, kesendirian, kesunyian dan perasaan ditinggalkan dan jadilah tenang,
sebab Tuhan dekat.
Sabtu,
10 Desember 2022
Ayub 42 : 10 - 17
Mohon Pengampunan
Bagi Orang yang Bersalah.
K |
isah
tentang Ayub diakhiri dengan tindakan Tuhan menyalahkan
sahabat-sahabatnya karena mereka tidak berkata yang sebenarnya. Sahabat Ayub
tidak berkata yang sebenarnya tentang Tuhan. Tuhan memerintahkan mereka memberi
persembahan khusus agar tidak dihukum. Ayub berdoa kepada sahabat-sahabatnya seperti
yang dimintakan Tuhan, lalu ia menerima berkat Tuhan. Ayub memperoleh kembali
kekayaannya dan memiliki lebih banyak anak untuk menggantikan semua hal yang
sebelumnya hilang. Kisah akhir dari hidup Ayub sebagaimana juga yang
diberitakan dalam nas hari ini, menarik untuk direnungkan. Pertama karena
memberitakan bahwa Tuhan itu mendengar doa dan memulihkan hidup orang yang
mengalami penderitaan. Kedua perilaku beriman Ayub yang tetap setia melakukan
perintah Tuhan dan memperoleh lebih banyak dari semua hal yang sebelumnya
hilang. Tuhan Allah kita peduli dan mendengar permohonan atau doa yang dinaikkan kepada-Nya. Dia-lah Tuhan yang
mendengar dan memulihkan hidup yang terpuruk dalam kesusahan atau penderitaan.
Tuhan yang kita nanti dalam minggu penantian ini mendengar doa dan memulihkan
hidup. Penantian akan Sang juruselamat kiranya terus dilaksanakan dengan setia
menjadi umat yang berdoa. Setia berdoa dalam penantian, mendoakan hidup dan
keberadaan keluarga sendiri maupun orang lain, termasuk mereka yang berbohong
atau melakukan kejahatan. Kita berdoa agar hidup tidak lagi diwarnai dengan
kebohongan, kejahatan, pemberontakan serta dosa. Berdoalah agar orang yang
berbohong, bersalah dan berdosa memperoleh pengampunan dan yakinlah bahwa Tuhan
pasti memulihkan hidup kita.
Minggu, 11 Desember 2022 Lukas 1 : 46 - 56
Jiwaku
Memuliakan Tuhan dan Hatiku Bergembira Karena Allah Juruselamatku
K |
ita
bersukacita dan bersyukur karena minggu Advent III telah dijalani. Hidup kita dianugerahi kekuatan, kesehatan dan berkat
dan oleh sebab itu Tuhan layak dimuliakan. Nas hari ini, Lukas 1:46-56,
mengisahkan akta memuliakan Tuhan yang dilakukan oleh Maria ibu Yesus. Maria
mengaktakannya secara spontan sebagai
tanggapan atas rencana dan tindakkan
Allah. Allah memakai Maria
menjadi alat-Nya untuk menyelamatkan manusia dan
dunia. Malaekat Gabriel
disuruh ke Nazaret untuk bertemu Maria yang bertunangan dengan Yusuf
dan menyampaikan bahwa ia akan melahirkan anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Dia akan disebut
Anak Allah yang Maha Tinggi.
Roh
Kudus akan turun ke atas Maria dan Anak yang dilahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Maria
memuliakan Tuhan dan
bergembira karena Allah, juruselamatnya.
Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya, melakukan perbuatan
besar dan rahmat-Nya turun temurun atas orang-orang yang takut akan Dia. Kuasa-Nya diperlihatkan dan orang yang congkak hatinya
dicerai-beraikan. Ia menurunkan orang-orang berkuasa, melimpahkan segala yang
baik kepada orang lapar dan menolong Israel karena jani-Nya
tak pernah dilupakan. Maria adalah contoh hidup, Ia mampu memahami maksud Tuhan dan hidup dalam relasi yang harmonis dengan kerabatnya.
Kiranya minggu Advent III ini terus kita jalani sebagai orang percaya yang
rendah hati, memahami maksud Tuhan, hidup damai dengan semua orang dan memberi
diri dipakai menjadi alat penyelamatan-Nya. Hayatilah teladan iman Maria,
teruslah bergembira dan muliakanlah Tuhan, baik dengan kata maupun tindakkan
kita.
Senin,
12 Desember 2022
Mazmur 92 : 1 - 5
Bersukacita Karena
Pekerjaan Tuhan
P |
emazmur
menyaksikan hidup yang bersukacita dan akta iman ini layak kita teladani selama
menjalani minggu Advent III. Hidup hendaknya kita lakoni dengan bersukacita
bukan sedih, kecewa, bersungut, berbantah, putus asa, kuatir dan bimbang. Ada
begitu banyak tanggung jawab yang mesti kita emban dan karenanya kita
memerlukan kekuatan. Bersukacita adalah kekuatan atau daya hidup yang
menggerakkan seluruh tanggung jawab dan membuat kita berhasil. Mari simak
dengan saksama alasan atau sebab pemazmur bersukacita. Ia tidak bersukacita
karena alasan yang manusiawi atau bendawi, tapi ilahi. Kita memang dapat
bersukacita karena harta, kepintaran, jabatan, kecantikan dll, namun semua itu
bukanlah segala-galanya. Alasan bersukacita yang sesungguhnya atau sejati
adalah karena pekerjaan Tuhan. Tuhanlah pencipta langit dan bumi dengan segala
isinya. Kita hidup dan berkarya karena kebaikan Tuhan yang tersedia pada
seluruh ciptaan-Nya. Udara memungkinkan kita bernafas, tanah tempat berpijak dan melakukan semua aktifitas, hujan
yang membasahi dan menyejukkan juga menjamin ketersediaan air. Pandanglah laut
yang membiru dengan gelombangnya atau hijaunya hutan karena segala
kelimpahannya. Hidup tak akan ada artinya tanpa pekerjaan Tuhan. Pekerjaan
Tuhan adalah wujud sempurna kebaikan dan atas dasar itu pemazmur berkata adalah
baik untuk menyanyikan syukur kepada-Nya. Ia memandang baik pula untuk
menyanyikan mazmur bagi Yang Mahatinggi dan memberitakan kasih setia-Nya di
waktu pagi dan malam. Kebaikkan Tuhan dalam pekerjaan-Nya tak akan berakhir dan
oleh sebab itu jangan pula lenyap kesukacitaan dalam hidupmu.
Selasa
13 Desember 2022
2 Tawarikh 6 : 40 -
42
Bersukacita
Karena Kehadiran Tuhan
S |
alomo dan bangsa Israel sukses menyelesaikan pembangunan Bait Allah
serta mentahbiskannya. Mereka bersukacita dan bersyukur karena hal itu dan yang
lebih penting karena meyakini bahwa Tuhan mendengar permohonan dan berkenan
hadir. Menyelesaikan dan mentahbiskan Bait Allah bukanlah yang utama. Kehadiran
Allah di dalamnya itulah yang utama. Bait Allah tanpa kehadiran Tuhan
kehilangan artinya. Kehadiran Tuhan dalam Bait-Nya adalah hal yang menentukan
dan oleh sebab itu Salomo bersama segenap bangsa Israel memanjatkan permohonan
mereka. Nas hari ini dimulai dengan ungkapan: sebab itu ya Allahku, kiranya
mata-Mu terbuka, dan telinga-Mu menaruh perhatian kepada doa yang dipanjatkan
di tempat ini (ayat 40). Permohonan selanjutnya adalah dan sekarang, bangunlah
ya Tuhan Allah, dan pergilah ke tempat perhentian-Mu. Inilah pelajaran tentang
betapa pentingnya kehadiran Tuhan di tempat perhentian-Nya. Bait suci yang
telah selesai dibangun dan ditahbiskan haruslah dijadikan tempat perhentian
Tuhan. Kita boleh sukses menikahi kekasih idaman dalam pesta yang gemerlap,
tapi tanpa kehadiran Tuhan dalam suatu pernikahan, besar risikonya. Siapapun
boleh bermegah karena telah sukses membangun rumah tempat kediaman, namun bila
Tuhan tidak hadir di dalamnya, sia-sialah semua itu. Jabatan dan posisi hebat
boleh diraih, namun kelanjutan dan artinya terpelihara bila Tuhan hadir.
Tapakilah hari-hari hidup ini sambil terus memohonkan kehadiran Tuhan. Mohonlah
agar Tuhan berkenan hadir dalam tubuh kita, keluarga, pekerjaan, jemaat, gereja
dan masyarakat. Orang-orang yang meyakini dan mengalami kehadiran Tuhan
menjalani keberadaan mereka bagaikan seorang imam yang berpakaian keselamatan.
Hidup kudus, memuliakan Tuhan dan menjadi berkat. Mereka bersukacita karena
kebaikan Tuhan dan keturunannya diberkati di dunia ini. Bersukacitalah sebab
Tuhan hadir dengan kuasa dan berkat-Nya dalam hidup kita.
Doa: Ya Tuhan hadirlah agar sukacita kami alami dalam hidup
ini. Amin.
Rabu 14 Desember 2022 Zefanya 3 : 9
- 15
Bersukacita
Karena Tuhan Telah Memulihkan
U |
mat Israel bersukacita karena mereka mengalami kebaikan Tuhan yang
memulihkan. Tindakkan pemulihan Tuhan yang dimaksud di sini adalah pemulangan
dari pembuangan di Babel. Pembebasan dan pemulangan dari Babel dimaknai sebagai
cara Tuhan memulihkan keberadaan umat pilihan-Nya. Mereka yang pulang dari
Babel disebut sebagai sisa Israel (ayat 13). Sebutan sisa menunjuk pada
pengertian “permulaan baru”. Umat diberi kesempatan untuk hidup dalam situasi
dan kadar iman yang baru. Terbukalah peluang untuk dialaminya hidup baru di
tanah pusaka mereka. Umat tak lagi hidup sebagai bangsa buangan atau merasa
terbuang jauh dari hadapan Tuhan mereka. Hidup di tanah dan negeri sendiri
serta dekat dengan Tuhan membuat bangsa pilihan ini bersukacita. Umat yang
bersukacita itu disebut dalam ayat 14 nas hari ini. Bersorak-sorailah, hai
puteri Yerusalem, bertempik-soraklah, hai Israel! Bersukacitalah dan beria-rialah
dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem! Kesaksian tentang tindakkan Tuhan
yang memulihkan ini hendaknya menginspirasi kita selama menjalani minggu Advent
III. Kebaikkan Tuhan tak akan pernah berakhir, selalu berlangsung “permulaan
baru”. Pesan tentang “permulaan baru”, mendorong kita untuk hidup dengan
semangat membarui diri. Jalanilah hidup dengan cara pandang, kesadaran, pikiran
dan berbuatan yang baru. Hiduplah dengan “bibir yang bersih” agar kita layak
memanggil nama Tuhan dan beribadah kepada-Nya. Usahakanlah dan pelihara
keutuhan, hindarilah hidup dalam pertengkaran serta perpecahan. Jadilah umat
yang rendah hati di hadapan Tuhan dan carilah perlindungan pada-Nya. Jauhilah
kelaliman, bicara bohong dan lidah penipu. Yakinlah bahwa Ia akan memulihkan hidup kita
dari keletihan, kesusahan, tekanan, kesalahan, dan kejatuhan serta keterpurkkan.
Bersukacitalah karena kita pasti mengalami hidup yang dipulihkan Tuhan. Kita
hidup seperti domba yang makan rumput dan berbaring dengan tidak ada yang
mengganggunya.
Doa: Tuhan kami bersukacita karena anugerah-Mu yang memulihkan. Amin.
Kamis
15 Desember 2022
Zefanya 3 : 16 - 20
Orang yang
Bersukacita, Berani dan Kuat
S |
eparuh dari hari-hari di bulan terakhir tahun ini telah kita masuki.
Kita diminta untuk terus menjalani kehidupan dengan meyakini karya Tuhan yang
memulihkan hidup. Kesaksian nabi Zefanya kembali meneguhkan semangat kita untuk
menjalani hidup sebagai orang percaya yang berani dan kuat. Sama seperti bangsa
Israel yang pulang dari Babel, kitapun
dapat saja mengalami rasa takut dan lemah. Hidup ini menjadi bermakna bila
dijalani dengan berani dan kuat, bukan takut atau lemah. Rasa takut melemahkan,
seolah-olah telah mengalami “patah” tangan. Tak ada hal apapun yang dikerjakan
atau dihasilkan. Waktu atau kesempatan berlalu dengan sia-sia tanpa
dimanfaatkan secara baik. Orang yang berani dan kuat mampu menjalani hidup
dengan berpengharapan dan bersemangat. Nas hari ini mengaskan bahwa pengharapan
dan kekuatan berasal dari Tuhan. Penegasan itu sebagaimana disebutkan dalam
ayat 16 bacaan kita. “Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi
lemah lesu.” Sambutlah kenyataan hidup dengan tetap bersukacita karena dari
Tuhan akan datang kekuatan dan pengharapan. Pernyataan jangan takut merupakan
penegasan yang membangkitkan semangat dan harapan untuk tetap bergantung kepada
Tuhan. Bergantunglah pada Tuhan di tengah berbagai persoalan, tantangan bahkan
godaan dari kekuatan kedagingan dan dunia ini. Menarik bahwa pernyataan jangan
takut dalam Alkitab jumlahnya 365 kali. Angka ini sesuai dengan jumlah
hari-hari dalam satu tahun. Hal ini
berarti bahwa penyertaan Tuhan melingkupi seluruh hari hidup kita. Inilah alasannya mengapa kita harus menjalani
hidup dengan berani dan kuat. Tetaplah beraktifitas, jangan menjadi lesu dan
diam. Teruslah berkarya dan hasilkanlah prestasi, bersukacitalah senantiasa.
Percayakanlah hidupmu kepada Tuhan dan jadilah umat-Nya yang berani dan kuat.
Ia ada di tengah-tengahmu dan membuat engkau tak akan mendapat cela atau malu,
tapi kenamaan serta kepujian.
Doa: Bapa
Pengasih, jadikanlah kami berani dan kuat jalani hidup ini. Amin.
Jumat 16 Desember 2022 Yoel 2 : 23 - 27
Bersukacita
Karena Berkat Tuhan
F |
irman Tuhan di hari ini menyaksikan tentang ajakan nabi Yoel kepada umat pilihan atau yang disebut bani Sion untuk bersorak-sorak dan bersukacita. Alasannya adalah karena Tuhan telah memberikan atau menurunkan hujan pada awal dan akhir musimnya sesuai dengan kondisi seperti dahulu. Bani Sion pernah mengalami gagal panen baik gandum maupun buah anggur akibat serangan belelang. Serangan itu berskala besar karena dilakukan oleh berbagai jenis belalang, yakni pindahan, pelompat, pelahap dan pengerip. Umat Israel mengalami penderitaan hebat karena melanggar perintah dan kehendak Tuhan. Merka dihukum tapi kemudian mengalami pemulihan dari Tuhan. Kehidupan baru dialami karena apa yang diusahakan dalam hidup menjadi berhasil. Teruslah jalani minggu Advent III ini dalam keyakinan bahwa Tuhan pasti memberkati hidup kita. Tetaplah berusaha, sebab Tuhan pasti memberkati apapun yang kita usahakan dalam hidup ini. kita berusaha karena Tuhan pasti memberkatinya dan dari tempat usaha itu akan dibawa pulang sesuatu untuk memberi makan keluarga. Tuhan menghendaki kita agar terus bekerja atau melakukan pencarian. Baik di daratan, lautan, hutan, kantor, sekolah, kampus, toko, kios, perusahan, hotel, bengkel, angkot, kapal, mobil maupun di mana saja. Tempat di mana kita bekerja, berusaha atau mencari menjadi berarti karena di situ tersedia berkat Tuhan. Mari belajar dengar, pahami dan taat pada perintah atau kehendak Tuhan saat melakukan pekerjaan, agar Ia menyediakan berkat-Nya di tempat engkau berusaha. Bila usaha dalam hidupmu berhasil, engkau tak akan mendapat malu. Biarlah engkau dan seisi rumahmu menjadi kenyang dengan hasil usaha yang diberkati Tuhan. Hindarilah untuk memberi makan keluarga dari uasaha yang dikerjakan dengan tipu muslihat atau kejahatan. Percayalah kepada Dia sumber berkat itu dan kita pasti mengalami keajaiban-Nya. Bila telah kenyang karena berkat Tuhan, bersukacitalah dan pujilah nama-Nya.
Doa: Tuhan buatlah kami bersukacita karena berkat-Mu.
Amin.
|
Sabtu, 17 Desember 2022 Ezra 6 : 19 - 22
|
Berbagai persoalan hidup acapkali membuat kita mengalami kebimbangan, kekuatiran juga putus asa dan karenanya hilanglah sukacita. Sukacita dialami ketika kita dapat mengatasi atau terbebas dari persoalan yang dihadapi. Hal seperti ini juga yang dialami dan dirasakan oleh bangsa Israel. Pembangunan bait Allah yang dilakukan oleh tua-tua orang Yahudi, dapat terselesaikan pada tahun ke enam zaman pemerintahan Darius raja Persia. Pentahbisan bait Allah dirayakan dengan sukaria oleh bangsa Israel yakni para imam dan orang-orang Lewi serta mereka yang pulang dari pembuangan. Para imam dan orang-orang Lewi mentahirkan diri dari kenajisan dan menyembelih anak domba Paskah, bagi semua orang yang pulang dari pembuangan dan merayakan Paskah. Hari raya Roti Tidak Beragi juga dirayakan dengan penuh sukacita. Paskah dirayakan agar bangsa Israel selalu mengingat bagaimana Allah telah menyelamatkan mereka dari perbudakan di Mesir (Kel. 12-13). Darah domba Paskah mengingatkan Israel pada darah yang dioleskan di pintu rumah oleh nenek moyang mereka dahulu. Akta pengolesan darah anak domba terjadi sebelum Allah menjatuhkan tulah yang kesepuluh atas orang Mesir. Roti tidak beragi disantap saat perayaan Paskah dan dilanjutkan selama tujuh hari. Kedua perayaan yang dilakukan saat kembali dari pembuangan dengan sukacita itu mengambarkan respon bangsa Israel atas kasih dan penyertaan Allah. Kasih dan penyertaan Allah mereka alami dalam hidup. Pengalaman ini mengajarkan kepada kita secara pribadi, keluarga maupun sebagai persekutuan bergereja bahwa seberat apapun persoalan yang dihadapi, tetaplah percaya kepada kuasa Allah. Kuasa Allah yang membebaskan pernah dialami bangsa Israel, maka sebagai umat yang percaya-Nya, kitapun meyakininya. Allah di dalam Yesus Kristus dan Roh Kudus berkuasa membebaskan kita dari berbagai persoalan hidup. Dia-lah sumber pengharapan, sukacita dan damai sejahtera.
Doa: Ya Tuhan, sumber sukacita peliharalah hidup kami. Amin.
Minggu, 18
Desember 2022 Yesaya 11 : 1 - 10
Raja Damai
Doa: Ya Tuhan, Kami bersyukur atas hadir-Mu yang
membawa damai. Amin.
Senin, 19
Desember 2022
Mikha 4 : 1 - 5
Jadilah
Bermakna
Doa: Ya Tuhan, tolonglah kami agar menjadi berarti dengan memberikan kedamaian. Amin.
Selasa, 20
Desember 2022 Mazmur 85 :
9 - 14
Allah Sumber Kedamaian
Hidup damai artinya menjalani atau
mengalami kehidupan tanpa adanya permusuhan dan perselisihan melainkan
ketenangan batin. Oleh karena itu tidak heran pemazmur menaikan doa kepada
Tuhan memohon pemulihan atas Israel. Aku mau mendengar apa yang hendak difirmankan
Allah….(ay. 9). Perkataan
ini menjelaskan keyakinan pemazmur yang mengakui kedaulatan Allah sebab setiap
perkataan-Nya atau yang difirmankan-Nya mengandung kedamaian. Namun untuk
mendapatkan situasi atau kondisi yang penuh dengan kedamaian bahkan keselamatan,
haruslah didasari pada rasa takut akan Tuhan. Rasa takut akan Tuhan pula akan
menghasilkan kasih, kesetiaan, keadilan, kebaikan dan damai sejahtera. Semua
yang baik dan benar serta mengandung damai, semata-mata hanya bersumber dari
Allah. Sebab itu sebagai orang-orang yang percaya sudah seharusnya memiliki
pemahaman untuk menciptakan rasa damai. Tentu saja hal ini harus dimulai dari
diri sendiri, keluarga maupun kehidupan bersama dengan kesadaran membangun
hidup dalam rasa takut akan Tuhan. Dikatakan demikian karena sesungguhnya
pemicu hilangnya kedamaian dapat bersumber dari orang lain tetapi juga dari
dalam diri sendiri. Potensi hilangnya damai juga bersumber dari sikap, tutur
kata dan tindakan atau perbuatan kita yang semena-mena. Sebagaimana pemazmur
yang memohon pemulihan untuk mendapatkan kedamaian, demikian juga mengajarkan
kepada kita untuk terus berdoa agar dapat terciptanya kehidupan yang damai.
Ingatlah bahwa Allah mampu memberikan
kedamaian bagi kita, meski ada dalam keadaan seburuk apapun itu. Jadi takutlah
akan Tuhan sambil terus berdoa kepada Allah, agar hati dan batin bahkan
kehidupan dengan sesama terus merasakan kedamaian. Jalanilah minggu Advent IV ini dengan damai yang
bersumber dari Allah.
Doa: Tuhan
Yesus sumber damai, anugerahkanlah kedamaian bagi kami umat-Mu. Amin.
Rabu, 21 Desember 2022 Yesaya 54 : 1 - 10
Sambutlah Dia!
Doa: Ya Tuhan, siapkan kami untuk menyambut kedatangan-Mu. Amin.
Kamis, 22 Desember 2022 Yohanes 14 : 27
Yesus Sumber Damai Sejahtera
Doa: Ya Tuhan, mampukan kami membawa Damai Sejahtera-Mu dalam hidup sehari-hari. Amin.
Jumat,
23 Desember 2022 Imamat 26 : 1 - 13
Karya Pembebasan
adalah Anugerah
Karya
pembebasan Allah adalah bukti bahwa Ia menolong dan menyelamatkan bangsa Israel.
Perbudakan di Mesir menjadi pengalaman tak terlupakan. Mereka dibebani dengan
tanggung jawab kerja yang melelahkan. Mereka tidak memperoleh imbalan memadai;
diperlakukan di luar batas kemanusiaan. Mereka tidak bisa menjalani kehidupan
keluarga yang menggembirakan dan kehilangan waktu beribadah. Segala beban itu
terlepas ketika Tuhan campur tangan dengan cara-Nya yang ajaib. Penegasan
kehadiran Allah yang membebaskan menjadi penting bagi bangsa Israel. Allah
hadir untuk membebaskan umat pilihan-Nya dari perbudakkan. Kebebasan mereka
bukan karena kesempatan yang terbuka luas. Mereka bebas bukan karena kemampuan berjuang,
tetapi semata anugerah Allah. Allah mengutus dan memperlengkapi Musa dan Harun
sebagai alat untuk menyatakan kuasa dan kemuliaan-Nya. Beban kerja dan segala
intimidasi yang diibaratkan dengan ’kuk
kayu’ sudah dipatahkan. Bangsa Israel tidak
lagi berjalan sebagai orang upahan atau budak kasar. Mereka memperoleh martabat
kemanusiaan penuh sebagai bangsa merdeka. Tuhan telah melepaskan mereka dari
penderitaan panjang di Mesir untuk bereangkat ke tanah yang dijanjikan. Tanah
yang diberkati serta yang berlimpah susu dan madu. Allah setia atas
perjanjian-Nya sehingga bangsa Israel tidak dilupakan dan dibiarkan dalam
kesengsaraan selamanya. Anugerah-Nya selalu ada bagi kita yang bersedia
menyambut kedatangan-Nya. Tinggal menghitung jam kita akan masuk dalam
persiapan menyambut Sang Natalis. Sambutlah Dia yang sudah memberi kebebasan
itu dengan sukacita dan sorak-sorai.
Doa:
Tuhan, terima kasih untuk karya pembebasan-Mu dalam hidup
kami. Amin.
Sabtu,
24 Desember 2022 Yesaya 60 : 15 - 22
Pemulihan
Tuhan Tergenapi
Allah memakai nabi Yesaya untuk mengingatkan bangsa Israel supaya menunggu dan bersabar. Ia berjanji akan memulihkan umat-Nya. Mereka yang ditinggalkan, dibenci, dan bahkan dipandang hina, nantinya akan dihormati (15). Mereka akan diberi kemakmuran sebagai ganti kesengsaraan dan kelaparan(16-17). Kekerasan tidak akan lagi menimpa mereka dan hanya Allah sajalah yang akan menjadi penerang abadi mereka (18-20). Mereka akan memiliki negeri untuk selama-lamanya dan keturunan mereka akan menjadi bangsa yang kuat (21-22). Nubuatan-nubuatan Allah ini disampaikan nabi Yesaya agar umat Israel dapat percaya kepada-Nya. Allah tidak akan meninggalkan bangsa pilihan-Nya. Allah selalu menyertai mereka dalam keadaan apa pun, apalagi saat mereka mengalami penderitaan dan seolah tak ada jalan keluar. Allah hanya menghendaki agar mereka senantiasa mengandalkan-Nya, sebab hanya Dia satu-satunya yang memberi pertolongan. Allah akan menjadi terang abadi dan menjadi Tuhan yang kita agungkan. Dialah Tuhan dan Juruselamat, Penebus kita satu-satunya. Tuhan memanggil kita untuk hidup dengan pengharapan akan dunia baru, yang memiliki cara pandang berbeda dari dunia dimana kita hidup kini dan di sini. Persiapkanlah hidup baik pribadi maupun keluarga untuk menyambut hadirnya Sang juruselamat yaitu Yesus Sang Natalis. Yesus akan datang segera dalam keagungan-Nya. Kita pasti dipakai-Nya juga sebagai alat untuk menyatakan keagungan-Nya. Nantikanlah Yesus dengan pujian, kesederhaan, tanpa kekerasan, dan persembahan syukur sesuai apa yang ada padamu. Yesuslah Tuhan kita, juruselamat dan Penebus Yang Mahakuasa. Sang Natalis pasti datang segera dengan damai sejahtera dan keadilan, Ia melindungi dan mengatur hidup kita.
Doa: Tuhan Yesus, tolonglah agar kami layak menyambut-Mu.
Amin.
Minggu,
25 Desember 2022
Lukas 2 : 8 - 20
Bersukacitalah Dalam Perjumpaan di Hari Natal
M |
enjelang
perayaan Natal Kristus, orang-orang Kristen biasanya membersihkan dan menghias rumah, memasang pohon
natal dll. Begitu pula, perayaan
Natal Kristus dirayakan bukan hanya dalam bentuk menghadiri
ibadah Natal sambil
mengenakan pakaian yang baru dan indah,
tapi dengan berlangsungnya sebuah perjumpaan.
Ada satu hal yang menarik dari perayaan Natal Kristus setiap tahun, yaitu
terjadi perjumpaan sanak saudara, antar
tetangga,
komunitas atau persekutuan. Inilah fakta
menarik dan penting dari perayaan Natal
Kristus di setiap tahunnya, yaitu perjumpaan.
Fakta ini penting dan menarik
sebab dalam perjumpaan tersebut ada sikap saling memaafkan kesalahan yang telah dilakukan, baik secara
sadar maupun tidak sadar. Teks Lukas 2:8-20 menampilkan aspek penting yang
terjadi saat peristiwa kelahiran Yesus Kristus. Aspek tersebut adalah
perjumpaan antara malaikat Tuhan dengan
gembala-gembala. Perjumpaan juga terjadi antara gembala-gembala dengan Yusuf,
Maria, dan bayi Yesus. Perjumpaan yang terjadi membuat adanya perubahan pada
gembala-gembala, yaitu ketakutan berubah menjadi keberanian, kesunyian menjadi
sukacita serta memuji dan memuliakan Allah. Intinya, perjumpaan gembala-gembala
dengan malaikat Tuhan dan keluarga Yesus membuat adanya suatu perubahan sikap
dan perilaku hidup. Jadi, di perayaan Natal Kristus, hal terpenting yang harus
kita miliki adalah menemukan makna perjumpaan. Perjumpaan
kita dengan Tuhan di ibadah Natal,
keluarga
dan sanak saudara serta
sesama manusia, selayaknya melahirkan perubahan
hidup. Kita tak lagi takut melainkan berani menghadapi
tantangan hidup, selalu bersukacita
sambil memuji dan memuliakan Allah melalui perbuatan baik. Selamat merayakan
Natal Kristus, 25 Desember 2022. Tuhan
Yesus
Sang Natalis memberkati kita.
Doa: ya Yesus, berkatilah perjumpaan kami di hari natal agar mendatangkan sukacita dalam hidup. Amin.
Senin, 26 Desember 2022 Matius 2 : 16 - 18
Teruslah Berjumpa Dengan Mereka yang Memberi
Rasa Damai
A |
da
berbagai fakor yang dapat menyebabkan seseorang menjadi marah. Salah satunya adalah ketidakpatuhan. Itulah
yang terjadi pada diri Herodes. Penyebab kemarahan Herodes adalah karena
orang-orang majus tidak menuruti perkataannya.
Herodes
meminta orang majus menemui dan menyelidiki tentang
Yesus dan kembali memberitahukan semua yang telah mereka ketahui karena ia
ingin bertemu juga dengan-Nya (band. Matius 2:7-8).
Ternyata, setelah orang-orang majus berjumpa dengan bayi Yesus beserta kedua
orang tua-Nya, mereka tidak
kembali menjumpai Herodes. Hal inilah yang membuat Herodes menjadi marah
sehingga mengeluarkan maklumat untuk membunuh semua anak laki-laki yang berumur
dua tahun ke bawah. Orang-orang majus tidak kembali ke Herodes sebab setelah
berjumpa dengan bayi Yesus pikiran mereka diubah
Tuhan. Orang-orang majus disadarkan,
sehingga mereka tidak ingin berjumpa lagi dengan Herodes yang terkenal jahat
dan kejam. Hal ini berarti ada perbedaan antara berjumpa Yesus (Anak
Allah) dengan Herodes (raja di dunia).
Berjumpa bayi Yesus (Anak Allah) melahirkan rasa damai sejahtera. Sebaliknya,
berjumpa Herodes (raja di dunia) tidak membuat adanya damai hati. Jadi, dari
kisah ini kita dapat belajar, sekaligus memahami betapa
penting dimilikinya damai hati dan kerinduan untuk berjumpa
dengan juruselamat. Perjumpaan
dengan juruselamat
menolong kita menemukan kebenaran. Mengetahui jalan mana yang Tuhan kehendaki
untuk kita jalani. Yesus Sang Natalis menghendaki kita menjalani hidup dengan
ciinta kasih dan tanpa kekerasan. Panggilan kita adalah menghidupkan bukan
mematikan dan oleh sebab itu berusahalah agar terhindar dari perbuatan yang
merusak atau mencelakakan orang lain. Pergunakanlah talenta dan kuasa yang ada
pada kita untuk menghapus air mata, kesedihan dan keluh kesah orang lain.
Doa: Ya Tuhan, biarlah melalui Natal Kristus damai di hati ini tetap kami nikmati sepanjang hidup. Amin.
Selasa,
27 Desember 2022
Lukas 17 : 11 - 19
Yesus Berkuasa
Menyembuhkan dan Menyelamatkan
U |
mumnya
ketika manusia mengalami sakit yang dibutuhkan adalah kesembuhan. Atas dasar
itulah, orang sakit selalu menjumpai
dokter dan minum obat agar bisa cepat sembuh.
Biasanya juga orang menghampiri Tuhan dalam doa meminta Ia menyembuhkan penyakit yang diderita. Hal yang sama dilakukan pula oleh kesepuluh orang
kusta, sebagaimana terdapat dalam bacaan teks ini. Ketika mengetahui bahwa
Yesus sementara menyusuri wilayah dimana mereka
berada, kesepuluh orang kusta ini datang dan menjumpai-Nya. Tujuannya hanya satu,
yakni agar Yesus menyembuhkan mereka dari sakit kusta yang dialami. Yesus
kemudian menyuruh mereka memperlihatkan diri kepada para imam. Namun, di tengah
jalan kesepuluh orang kusta ini mengalami kesembuhan. Sembilan dari sepuluh orang kusta
yang disembuhkan Yesus, pergi tanpa
berita. Hanya ada satu yakni orang Samaria yang kembali menemui Yesus,
bersujud, bersyukur dan memuliakan Allah. Orang
ini memang sudah sembuh dari sakit kusta yang ia alami. Namun ketika ia kembali
lagi menjumpai Yesus untuk mengucap syukur, kepada-Nya
dianugerahkan hal lain yang sangat berarti, yakni keselamatan. Kata Yesus: “berdirilah dan pergilah,
imanmu telah menyelamatkanmu” (ay.19).
Ia tidak hanya sembuh, namun juga mengalami selamat. Hal ini disebabkan karena
imannya. Ia sembuh dan selamat karena diyakininya bahwa Yesus bukan hanya
menyembuhkannya. Yesus juga telah menyelamatkannya. Jadi, dari firman Tuhan ini
kita diingatkan bahwa jangan hanya menjumpai Tuhan untuk apa yang kita inginkan
atau butuhkan. Datanglah pada-Nya agar kita juga
memahami apa yang dikehendaki-Nya bagi kita. Jangan lupa
untuk terus menjumpai Tuhan, bersyukur dan memuliakan-Nya agar Ia menganugerahkan baik kesembuhan maupun
keselamatan. Yesus pasti memberi melebihi apa yang kita inginkan.
Doa: Ya
Tuhan, kami bersyukur sebab berjumpa dengan-Mu,
kami diberikan lebih dari yang kami minta dari-Mu.
Amin.
Rabu,
28 Desember 2022 Matius 9 : 27
- 31
Percayalah Pada Yesus
Dia-lah Juruselamat
S |
egala
sesuatu yang kita lakukan pastinya dilatar-belakangi oleh apa yang disebut motivasi (daya dorong).
Sama seperti dalam cerita Yesus menyembuhkan mata dua orang buta. Dua orang ini berjalan mengikuti
Yesus sambil berseru “kasihanilah
kami , hai anak Daud”. Tindakkan
mereka yang berjalan mengikuti Yesus dalam keadaan buta, menjelaskan besarnya
pengaruh motivasi. Mereka terdorong dan digerakkan oleh adanya
keinginan untuk dijamah
dan disembuhkan Yesus. Keinginan mereka
untuk sembuh sangat kuat, sehingga menjadi berani masuk menjumpai Yesus dalam
rumah dimana Ia berada. Kedua orang buta ini yakin bahwa Yesus
dapat melakukan sesuatu untuk mata mereka yang tidak bisa melihat. Yesus
tadinya sudah mendengar suara kedua orang buta ini, dan kini Yesus melihat lansung
kedua orang buta tersebut datang dan menjumpai-Nya.
Tentu, Yesus tahu bahwa kedua orang buta ini ingin dijamah dan disembuhkan oleh
Yesus supaya bisa melihat. Yesus mendengar,
melihat dan berkenen dengan upaya habis-habisan yang dilakukan kedua orang ini.
Hal
yang paling penting dari kisah ini adalah kedua orang tersebut terus mengikuti
dan selalu berupaya menjumpai Yesus sebab mereka memiliki iman. Kedua orang
tersebut sangat percaya bahwa dengan mengikuti Yesus, dan terus berupaya
menjumpaiNya dalam iman, pasti Yesus akan menolong dan menyembuhkan. Keinginan untuk sembuh dari kebutaan didasarkan pada
kesungguhan percaya. Keinginan tanpa iman tak pernah terwujud. Beriman tanpa
berusaha mendekat pada Yesus pun sia-sia. Oleh sebab itu landaskanlah seluruh
keinginan pada iman, teruslah berusaha untuk dekat pada Yesus dan terimalah
anugerah-Nya. Yakinlah bahwa tak ada persoalan atau masalah yang lebih besar
dari anugerah Tuhan. Jangalah kendorkan percayamu, Yesus pasti mendengar,
melihat dan mengulurkan tangan kasih-Nya memberi pertolongan kepada kita.
Doa: Ya Tuhan, kuatkan kami untuk tidak saja
mengikuti-Mu, namun juga selalu
menjumpai-Mu dengan iman teguh. Amin.
Kamis,
29 Desember 2022
Yohanes 1 : 35 - 42
Mengikuti Yesus
dan Tinggal Bersama-Nya
M |
eskipun
saya susah, menderita dalam dunia, saya mau ikut Yesus
sampai s’lama-lamanya. Demikian
penggalan syair lagu saya mau ikut Yesus. Kita boleh
mengajukan pertanyaan
mengapa harus Yesus bukan yang lain? Jawaban atas
pertanyaan in adalah karena sesungguhnya Yesus
adalah Anak Domba Allah. Dia-lah Sang Penebus dosa manusia dan dunia. Yesus
adalah Rabi (Guru), juga Mesias (yang
diurapi). Mengikuti Yesus adalah pilihan yang menyelamatkan
oleh sebab itu perlu dilakukan dengan pergumulan iman.
Perlu kejelasan siapa sesungguhnya yesus, apa yang dikerjakan-Nya dan di mana
Ia tinggal. Para murid tidaklah mengikuti Yesus karena ikut-ikutan atau
terpaksa tapi atas dasar dimilikinya kesadaran. Mereka sadar dan rela untuk
datang dan melihat lalu tinggal bersama-Nya. Kehidupan Yesus itu terbuka, tidak
tertutup atau tersembunyi. Mengikuti Yesus ditopang pula dengan kepastian.
Inilah maksudnya Yesus berkata: “marilah
dan kamu akan melihatnya.” Mereka datang dan lihat, sehingga
mengalami sendiri apa yang sudah didengar dari orang lain tentang diri-Nya.
Mengikuti Yesus tidak boleh terjadi hanya karena dengar kata orang. Kita harus
berjumpa secara langsung dengan Yesus dan tinggal bersama-Nya. Tetaplah pada
kerelaan mengikuti Yesus dan tinggallah bersama Dia di penghujung tahun ini.
Tinggallah bersama Yesus Sang Penyelamat, bukan dengan keraguan, kesombongan,
tipu daya, kemalasan dan keragu-raguan. Kita juga terpanggil untuk datang dan
lihat kenyataan sesungguhnya dari saudara, teman bahkan sesama manusia.
Jalanilah hidup beriman dengan kepastian, jangan pada “dengar
kata orang”. Datanglah dan lihat sendiri serta
tinggallah bersama Yesus.
Doa: Ya
Yesus Penyelamat, datanglah dan tinggal bersama kami. Amin.
Jumat,
30 Desember 2022
Yohanes 1 : 43 - 51
Tetaplah Hidup Sebagai
Murid Yesus
K |
ita
semakin mendekat pada penghujung tahun ini dan berkesempatan untuk terus
belajar memahami pesan di balik kisah Yesus memanggil murid-Nya yang pertama.
Yesus telah memasuki Galilea, tempat ia akan melayani. Ia tidak melayani
seorang diri, tapi bersama para murid. Tahun ini akan segera diakhiri tapi
pelayanan kita tak akan pernah selesai. Nas hari ini merupakan suguhan
pelajaran agar kita layak mengakhiri tahun ini sebagai pengikut Yesus atau
murid-Nya. Pertama, tahun ini tak boleh diakhiri dengan keraguan. Manusia dapat
meragukan baik hidupnya sendri maupun Tuhan. Natanael pernah meragukan Yesus. “Mungkinkah sesuatu
yang baik datang dari Nazaret?”. Mungkinkah Tuhan masih berkenan menyatakan
kebaikan-Nya di penghujung tahun ini? Selamatkah kita mengakhiri tahun ini dan
baik-baik saja di tahun depan? Apakah kesehatan, karier, pekerjaan, ekonomi dan
hidup kita tetap berlangsung dalam jaminan pertolongan Tuhan? Mari tunduk dan
diam sejenak di penghujung tahun ini merenungkan hidup dan kemurahan Tuhan.
Kemurahan Tuhan tak akan berakhir, percayalah pada-Nya dan jangan ragu. Kedua,
akhirilah tahun ini dalam pengakuan akan kemahakuasaan Allah. Keraguan Natanael
ternyata ia selesaikan dengan cara “datang dan lihat” Yesus. Ia mendekat pada Yesus dan keraguannya
diselesaikan. Ternyata, tanpa diketahui, yesus mengenal hidupnya. Yesus
mengenal pula hidup kita masing-masing. Tak ada yang tersembunyi atau luput dari
tilikkan-Nya. Mohonlah agar kehendak-Nya jadi atas hidup kita di penghujung
tahun ini. Akuilah kebaikkan-Nya dan muliakanlah Dia dengan hidupmu. Ketiga,
yakinlah bahwa Yesus akan membuat kita melihat atau menyingkapkan hal-hal yang
belum pernah diketahui sebelumnya. Tahun depan masih menjadi rahasia, tapi
Yesus akan memberi hikmat, pengertian, dan kuasa untuk memasukinya. Tuhan tak
akan membiarkan kita pergi kalau Ia tidak menyertai.
Doa: Tuhan, datanglah dan lihat hidup kami, berilah pengasihan-MU. Amin.
Sabtu, 31 Desember 2022 Mazmur 118 : 1 - 29
Bersyukur di
Penghujung Tahun.
S |
ebegini
jauh Tuhan telah menuntun kita dengan kemurahan-Nya dan tiba di hari terakhir
tahun 2022. Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorak dan
bersukacita karenanya! (ayat 24). Pemazmur bersyukur karena ia sudah mengalami
kebaikan Tuhan dalam hidupnya. Ia mengaktakan rasa syukurnya dalam kesadaran
iman bahwa dirinya adalah hamba atau pelayan Tuhan, orang yang takut akan Tuhan
dan orang benar. Mari akhiri tahun ini seturut ajakan pemazmur. Pertama,
bersyukurlah kepada Tuhan sebab Ia baik. Kasih setia-Nya tetap untuk
selama-lamanya. Kedua akuilah kebaikan-Nya dengan cara merenung masa-masa sulit
yang pernah dialami. Kebaikan Tuhan terbukti saat kita mengalami kesesakan.
Kita seakan sedang melintasi lorong sempit kehidupan, mengalami jalan buntu
atau tak ada jalan keluar. Tak ada jalan keluar dari berbagai masalah baik
kesehatan, ekonomi, pendidikan, direndahkan, ditolak, dibenci maupun kehilangan
harmoni dan sukacita dalam keluarga.
Pemazmur ternyata mengatasi kesesakan dengan cara berseru pada Tuhan. Tuhan
berpihak kepadanya, menjawab dengan memberi kelegaan. Ia meluputkan, memberi
kekuatan, keperkasaan, mengajar dan
menjadikan pemazmur sebagai alat-Nya. Kebaikan Tuhan tidak saja dialami ketika
sukses, sehat, dan kuat. Tuhan menyatakan kebaikan-Nya dalam masa hidup yang
tenang dan tegang. Mari belajar untuk
tidak; melupakan Tuhan saat sukses dan kenyang serta menghina-Nya kala gagal
atau lapar. Ketiga, akhirilah tahun ini
dengan mengikuti teladan pemazmur yang bermohon: ya Tuhan, berilah kiranya
keselamatan! Ya Tuhan berilah kiranya kemujuran. Sungguh alangkah indah dan
baiknya bila kita semua selamat dan mengalami kemujuran. Tahun ini semoga tidak
diakhiri dengan keburukan, kejahatan, kebinasaan dan kegagalan. Akhirnya,
yakinlah bahwa hari terakhir tahun ini adalah hari yang diberkati Tuhan. Tuhan pasti
memberkati kita melewati titian hidup ini.
Doa: Ya Penunggu jalan zaman, terimalah syukur kami di hari ini.
Amin.
|