Sabtu, 01 Oktober 2022 Lukas 12 :
33-34
Harta
Sorgawi
B |
ulan Oktober telah kita masuki dan terus diajak untuk peduli terhadap sesama. Kepedulian terhadap sesama dapatlah diwujudkan dengan berbagai cara, baik bersifat non material maupun material. Kita terpanggil untuk berbagi dengan sesama yang berkekurangan. Membagi apa yang ada dipengaruhi oleh setidaknya dua hal, yakni percaya dan kekuatiran. Bia seseorang percaya bahwa hidupnya pasti terpelihara dengan kemurahan Tuhan, maka ia dimampukan untuk berbagi dengan rela. Sebaliknya jika seseorang dihantui kekuatiran, maka ia akan enggan berbagi dengan sesama. Jalanilah hidup di bulan ini dengan kesungguhan percaya kepada Allah sumber berkat, Ia akan memelihara hidupmu.Harta atau kekayaan diperlukan, namun perlulah diingat bahwa semuanya tak menyelamatkan, kecuali Tuhan. Kita harus bergantung pada Diasumber segala sesuatu itu, bukan pada harta atau materi. Kehidupan sebagai pengikut Yesus digerakkan oleh kekuatan percaya dan tak boleh dihantui kekuatiran. Percaya kepada Tuhan sumber berkat dan rela berbagi dengan sesama hendaklah dijadikan sebagai piihan sikap beriman. Berbagilah dengan sesama sesuai apa yang ada padamu. Ulurkanlah tangan untuk memberi atau berbagi dengan sukacita. Berusahalah untuk menjadi kaya dalam hal memberi atau berbagi, sebab dengan demikian kamu telah mengumpulkan harta sorgawi. Berbagi atau memberi tanpa kuatir, mengubah harta duniawi menjadi surgawi. Suatu harta di sorga yang tidak akan habis atau dicuri serta dirusakkan. Percayalah pada Tuhan, bersandarlah kepada-Nya dan teguhkanlah percayamu. Tautkanlah hatimu pada Dia bukan pada harta. Dia-lah yang berkuasa memelihara hidupmu.
Doa: Tuhan, mampukan kami untuk dapat menolong sesama. Amin.
Minggu, 02 Oktober 2022 Yesaya 53: 1-12
Tuhan Sang
Penyelamat
N |
as bacaan hari ini menuturkan kesaksian nabi Yesaya
tentang hamba Tuhan yang menderita. Gambaran diri hamba Tuhan ini adalah
ungkapan keprihatinan umat Israel. Ia tumbuh sebagai taruk dan tunas, yakni
bagian tumbuhan yang kecil, tidak kuat dan mudah patah. Kesuraman menggerogotii hidupnya, ia tidak
tampan, dihina, dihindari orang, penuh kesengsaraan, menderita kesakitan,
menanggung penyakit dan memikul kesengsaraan orang lain. Ia tertikam padahal
tidak memberontak, diremukkan walau bukan seorang penjahat. Ungkapan-ungkapan
ini dan lainnya tentang hamba Tuhan yang
menderita diperhadapkan kepada kita. Kini, kita merayakan perjamuan kudus untuk
keempat kalinya di tahun ini. Mengambil bagian dalam maedah perjamuan kudus
merupakan peringatan akan penderitaan dan pengurbanan Kristus di Salib. Yesus
adalah hamba Tuhan yang menderita, berkurban serta menebus manusia juga dunia
dari kuasa maut dan dosa. Dia adalah
anak domba yang diremukkan dengan kesakitan dan diserahkan sebagai korban
penebusan salah. Penderitaan Kristus bukanlah akhir dari sejarah selamat karena
setelah Kristus menangggung semuanya, Allah memulihkan dan menarik semua orang
untuk hidup serta mengalami kasih-Nya yang tak terbatas. Derita Kristus
melayakkan orang percaya untuk hidup dalam kemurahan Allah, kita selamat karena
anugerah-Nya. Kiranya kita pun berkenan untuk hidup bagaikan roti yang
dipecah-pecahkan dan anggur yang tertumpah. Jalanilah pekan dan bulan ini
sebagai orang tertebus yang kudus. Jadilah berarti bagi orang lain dan
muliakanlah Dia dalam segala hal. Ubahlah semua keprihatinan menjadi
berpengharapan serta penuhilah hidup dengan pengampunan dan cinta kasih.
Doa: Tuhan, tolong kami untuk selalu hidup menurut kehendak-Mu. Amin.
Senin, 03 Oktober
2022 Keluaran
14: 9-14
Berserulah
Pada Tuhan
T |
eks Keluaran
14:9-14 menyuguhkan pesan inspiratif untuk dijadikan pelajaran iman. Pertama,
masalah tak pernah hanya sekali dihadapi tetapi berkali-kali. Bebas dari
perbudakkan di Mesir tidaklah menjadikan umat Israel selesai menggumuli
kesukaran. Kesukaran baru muncul di saat mereka tiba di tepi laut. Masalah
hadir tanpa dikehendaki dan menjadi tanda hidup. Hidup mereka pada waktu itu
terancam dengan adanya kekuatan perang bangsa Mesir. Fakta iman seperti ini
membantu kita untuk tetap sadar baha hidup haruslah djalani dengan berhati-hati
dan terus belajar. Belajar tentang pengalaman bersama Tuhan di masa lalu agar
kasih, kuasa dan berkat-Nya tetap diyakini. Kepedulian Tuhan pasti nyata saat
kita mengalami masa-masa hidup yang sulit. Kedua, masalah mendekatkan orang
pada Tuhan. Bangsa Israel berseru-seru kepada Tuhan saat mereka diiputi
ketakutan. Ketakutan menekan batin dan karena itu haruslah diungkap agar
kelegaan dialami. Masalah bukanlah alasan untuk menjauhkan diri dari Tuhan dan
melakukan hal-hal yang tak berfaedah. Ketiga, masalah dapat memicu persungutan
dan perilaku mempersalahkan orang lain. Musa dipersalahkan bangsa Israel karena
dialah yang memimpin mereka keluar dari Mesir. Tindakkan bersungut dan
mempersalahkan orang lain tidaklah membantu mengatasi masalah. Kita perlu
belajar untuk menjadi sabar dan tenang untuk memikirkan jalan keluar. Tak ada
masalah yang tidak dapat diatasi saat kita tetap tenang dan berpikir dengan
jernih. Keempat, pertolongan Tuhan nyata saat manusia tiba di batas mampu.
Teruslah berusaha mengatasi masalah dan yakinlah bahwa pertolongan Tuhan tak
pernah salah waktu.
Doa:kiranya kami tetap beriman
saat menghadapi masalah dan meyakini bahwa keselamatan datang dari Tuhan. Amin.
Selasa, 04 Oktober 2022 Mazmur 9: 12-17
Peliharalah
Hidup Agar Tetap Berkenan Pada Tuhan
P |
emazmur
bermazmur bagi Tuhan di Sion karena pekerjaan keselamatan yang telah
dikerjakan-Nya. Ia beritakan perbuatan Tuhan di antara bangsa-bangsa. Tuhan
tidak menghendaki tindakkan kekerasan yakni penumpahan darah, tapi ingat kepada
orang yang tertindas dan teriak mereka tidak dilupakan-Nya. Pengakuan akan
karya keselamatan yang telah Tuhan lakukan itulah yang menjadi pijakkan bagi
pemazmur untuk menaikan permohonan. Pemazmur bermohon agar Tuhan mengasihani
dan melihat kesengsaraannya oleh sebab kebencian orang lain. Pengalaman
pemazmur ini hendaklah dijadikan pedoman menghadapi relasi yang tidak harmonis
dalam keseharian hidup kita. Bukanlah tidak mungkin bahwa kita sedang hidup baik
dengan mereka yang mencintai maupun membenci. Pengalaman dicintai sekaligus dibenci dihadapi pemazmur
dengan mengandalkan Tuhan. Walau sedang bergumul dengan keluhan karena dibenci,
namun pemazmur tidak melupakan perbuatan keselamatan Tuhan yang pernah
dialaminya. Oleh sebab itu ia tidak membalas kebencian dengan kebencian. Ia
berserah pada Tuhan dan tidak membalas jahat dengan jahat. Tindakkan berseru
pada Tuhan memampukan pemazmur untuk tetap menjalani hidup dengan cara yang
berkenan pada-Nya. Menghadapi dan mengatasi kesukaran karena dibenci orang lain
dengan cara menjaga diri agar tetap berkenan pada Tuhan. Mereka yang hidupnya
berkenan pada Tuhan tak akan pernah dikalahkan oleh kekerasandan kebencian.
Peliharalah hati dan pikiranmu dalam roh serta kalahkanlah kebencian dengan
cara menjaga hidup tetap berkenan pada Tuhan.
Doa: Tuhan, berkatilah kami untuk terus melakukan kebaikan dalam nama-Mu. Amin.
Rabu, 05 Oktober 2022 Mazmur 18: 1-3
Allahku,
Penyelamatku
S |
eiring berlangsungnya kesempatan untuk menjalani kehidupan, dialami
pula pergumulan. Pergumulan hendaknya dipahami sebagai proses pembentukan
pribadi yang berkualitas. Proses inilah yang dialami Daud, ketika Tuhan
berkenan menjadikannya sebagai seorang raja untuk memimpin bangsa Israel.
Pengurapan yang diterima, tidak memuluskan perjalanannya untuk menduduki kursi
kerajaan. Ia mengalami ancaman berkali-kali hingga nyaris dibunuh Saul, raja
yang akan digantikannya. Daud diluputkan dari kematian yang nyata dihadapannya.
Ia menyadari sungguh bahwa keselamatan itu datang dari Allah yang telah
mengurapinya. Nas mazmur 18 : 1-3, menggambarkan
keindahan nyanyia syukur Daud tentang kemurahan dan kemahakuasaan Allah.Tuhan bukit batuku, kubu pertahananku dan
penyelamatanku. Allah gunung batuku, tempat aku berlindung. Perisai tanduk
keselamatanku, kota bentengku. Pernyataan ini melukiskan kemahakuasaan
Allah yang tidak dapat ditandingi oleh kekuatan apa pun di dunia ini. Kekuasaan-Nya
kekal, tidak terbatas pada satu masa, tetapi selama-lamanya. Keyakinan Daud
akan keberadaan Allah harus diamini juga oleh orang percaya dimasa kini. Ketika
Tuhan berkenan mengangkat dan menjadikan kehidupan kita berharga, , ada proses
hebat yang mesti dilalui. Proses itu membentuk kita menjadi berkualitas dalam
menjalani kehidupan serta berharga di hadapan Tuhan. Karena itu, jalanilah
apapun proses kehidupan ini dengan kesungguhan hati. Ungkaplah syukur sebagai
bentuk kesadaran akan pertolongan Allah yang nyata dalam setiap proses
tersebut.
Kamis, 06 Oktober 2022 Mazmur 18 : 47- 51
K |
ita diajak untuk belajar menemukan keindahan dan
keluhuran makna bersyukur. Keindahan dan keluhurannya berdasar pada kesadaran
bahwa diri yang bersyukur sesungguhnya tidak layak, tapi mendapakan berkat
keselamatan dari Tuhan. Kita bersyukur karena pertolonan Tuhan yang
memberdayakan dan membuat berhasil melewati berbagai tantangan. Sama
halnya dengan raja Daud dalam kesaksian Mazmur
18: 47-51 ini. Ia lafaskan nyanyian syukur kepada Tuhan
karena dirinya telah terlepas dari himpitan masalah. Kepercayaannya tetap kokoh, bahwa Allah pasti memberikan
pertolongan dan jalan keluar bagi setiap masalah yang dihadapi. Daud setia dan
percaya penuh bahwa Tuhan yang mengendalikan seluruh langkah hidupnya. Akhirnya
Daud memperoleh kemenangan dan setiap hal yang
diraih, membawanya semakin dekat kepada Allah.
Marilah belajar untuk menghadapi dan mengatasi masalah yang mengusik kehidupan
dengan sikap beriman tetap bersandar dan percaya penuh kepada Tuhan. Yakinlah bahwa kesetiaan Tuhan berlaku abadi bagi semua orang yang
berharap pada-Nya. Bersyukurlah senantiasa karena kemurahan yang telah dianugerahkan
Tuhan kepada kita. Dia-lah Sang pemberi hidup yang layak dipuji dengan tak hentinya selama hidup ini kita
jalani. Tuhan Sang Pencipta dan Pemelihara hidup ini, telah menganugerahkan
keselamatan dan menunjukkan kasih setia
kepada semua orang yang berkenan kepada-Nya. Karya selamat-Nya tak
berkesudahan,pujilah dan
bersyukurlah selalu kepada-Nya,
Tuhangunung batu kita yang hidup .
Jumat,07
Oktober 2022 2
Samuel 23:1-7
Kuasa,
Kemasyurandan Berkat
D |
aud raja kedua Israel pada masa menjelang akhir
hidupnya menyampaikan “perkataan” yang sarat makna. Masahidup dan tahun-tahun
pemerintahannya ditandai dengan dimilikinya kuasa, kemasyuran, dan berkat.
Semuanya diakui sebagai anugerah Tuhan. Tuhan telah berkenan mengurapinya,
sehingga padanya ada kuasa sebagai seorang raja dan ia menjadi orang yang
dianggkat tinggi. Ia bahkan mengakui bahwa kepadanya juga diberikan kuasa
sebagai seorang nabi. Pengakuan akan hal itu dinyatakan secara reflektif
melalui ungkapan Roh Tuhan berbicara dengan perantaraanku, firman-Nya ada di
lidahku. Daud menjadi raja Israel yang hidupnya dekat dengan Tuhan dan memahami
kehendak-Nya. Hidup Daud menjadi sarana berlangsungnya kehendak dan rencana
Tuhan. Oleh sebab itu ia memerintah dengan adil dan takut akan Allah. Kuasa
yang dimilikinya berasal dari Tuhan dan dipergunakan bagi kemuliaan-Nya. Tuhan
tidak saja menganugerahkan kuasa kepada Daud tapi kemasyuran pula. Ia bersinar
seperti fajar di waktu pagi, cerah, berkilauan dan bagaikan rumput muda. Hidup,
jabatan dan keluarganya diberkati. Allah menegakkan perjanjian kekal dan
menjamin keluarganya. Kepada Daud diberikan juga berkat berupa kemampuan
mengatasi masalah yang mengancam hidup. Tuhan telah melimpahi Daud dengan
kuasa, kemasyuran dan berkat. Yakinlah bahwa Tuhan tahu apa pun yang kita
butuhkan dalam hidup ini. Dekatkanlah hidup pada Dia, dan pahamilah
kehendak-Nya. Muliakanlah Tuhan dalam segala hal dan hiduplah dengan adil.
Takutlah akan Alah dan jauhilah kejahatan.
Sabtu,
08 Oktober 2022 Yesaya 25 : 6- 12
Allah Menyelamatkan Bangsa-Bangsa
N |
abi Yesaya pertama-tama
menggambarkan
karya keselamatan Tuhan
laksana sebuah perjamuan dengan
masakan bergemuk dan bersumsum disertai anggur tua yang disaring
endapannya. Perjamuan ini akan berlangsung di gunung Sion. Sion
diyakini sebagai gunung kudus tempat didirikannya Bait Allah di Yerusalem.
Tuhan semesta alam akan menyediakan
keselamatan bagi segala bangsa. Sion mewakili umat Allah dan tempat
Allah tinggal di antara umat-Nya. Sebutan perjamuan adalah ungkapan simbolis
yang bermakna kegirangan atau sukacita dan tersedianya makanan dan minuman.
Keselamatan Allah berlangsung di tempat dimana Ia berkenan bersemayam. Selanjutnya,
Yesaya juga mengungkapkan bahwa karya keselamatan, Tuhan aktakan dengan cara
mengoyakkan kain kabung perkabungan yang diselubungkan, meniadakan maut, menghapus
air mata, dan menjauhkan aib. Tuhan membebaskan dan memulihkan hidup. Hidup dibebaskan
dari derita, kematian, kesedihan dan cela atau rasa malu. Sepanjang sejarah,
agaknya manusia berupaya keras agar berhasil menyelamatkan hidup dari berbagai
hal yang mengancam. Berbagai ikhtiar dilangsungkan demi memperoleh pemenuhan
kebutuhan baik fisik maupun kerohanian. Upaya–upaya kemanusiaan itu selayaknya
diapresiasi atau dihargai. Namun rasanya, manusia tak jua luput dari kegagalan,
kekecewaan, kedukaan bahkan kesia-siaan. Mari berjuang bersama Tuhan, sebab
keselamatan hanya ada pada-Nya. Dia-lah sumber berkat dan kegirangan. Kita akan
dibebaskan dari beban dan tekanan hidup. Hidup kita dipulihkan dari air mata
dan aib sehingga diliputi kelegaan serta rasa berharga.
Doa:
Ya Tuhan sumber keselamatan, selamatkanlah kami dari ancaman yang menghantui
hidup, agar kegirangan dapat dialami .Amin.
Minggu,
09 Oktober 2022 Matius
28 : 16- 20
Duta Kristus
P |
enulis injil Matius mengakhiri penulisannya dengan
perintah untuk memberitakan injil. Perintah ini disebut pula sebagai Amanat Agung. Yesus memberikan amanat
agung kepada murid-Nya sebelum Ia terangkat ke sorga. Tanggung jawab
memberitakan injil kerajaan sorga tak boleh berhenti. Hidup sebagai murid
adalah kesempatan memberitakan injil kepada semua bangsa. Hal ini berarti bahwa
keselamatan yang telah dikaryakan Yesus terbuka kepada semua orang. Para murid
atau orang percaya tak boleh “menahan” atau membatasi keselamatan sebagai milik
sendiri. Mereka yang telah diselamatkan hidupnya terbuka sehingga orang lain
menjadi percaya dan diselamatkan juga. Amanat ini menjadi tanggung jawab kita
semua. Kita bertanggung jawab untuk menjadikan semua bangsa murid Yesus,
membaptis mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus serta mengajar sehingga
semua orang melakukan perintah-Nya. Amanat ini menegaskan bahwa kita telah
diberikan tiga tanggung jawab, yakni, pemuridan, pembaptisan dan pengajaran.
Hidup, hendaknya dijalani sebagai cara
menjalankan amanat agung Yesus. Cara yang pertama adalah hidup layaknya seorang
murid. Seorang murid disebut demikian karena sedang belajar atau belum lulus.
Teruslah belajar tentang kehendak Allah sebagaimana disaksikan dalam Alkitab
serta pengalaman apa pun yang dialami. Kedua, hiduplah sebagai seorang yang
sudah bertobat dan percaya. Hindari melakukan tiindakkan kejahatan dan dosa
lalu hidup kudus serta menabur kebaikan. Ketiga, jadilah orang percaya yang cerdas.
Janganlah hidup dalam kebodohan baik saat berpikir, merasa atau bertindak. Hanya
dengan cara hidup yang demikian itu, kita telah menjadi duta Kristus.
Senin,
10 Oktober 2022 Kisah 18 :
9-10
Jangan takut, Percayalah Pada Tuhan
P |
aulus pernah mengalami perjumpaan ilahi di Damsyik.
Pengalaman ini ia alami lagi di Korintus. Tuhan
berfirman dalam sebuah penglihatan kepada Paulus kata-Nya “Jangan takut!, teruslah memberitakan firman dan
jangan diam! sebab Aku menyertai engkau, dan tidak
ada seorangpun yang akan menjamah dan menganiaya engkau.”Perjumpaan dengan Tuhan dialaminya saat sedang melakukan tugas
memberitakan injil. Tuhan bekerja bersama Paulus dan bertindak sebelum terjadi
suatu keburukkan. Hari esok telah disingkapkan-Nya kepada Paulus. Keberanian
Paulus diteguhkan, agar ia tak boleh berhenti memberitakan injil, sebab
penyertaan dan perlindungan Tuhan akan terus dialaminya. Kuasa dan kebaikan
Tuhan melampaui pengalaman hari ini dan menjadikan utusan-Nya tak takut
memasuki hari esok. Kita adalah utusan, dan diingatkan bahwa bersama Tuhan,
jangan pernah lalui hari hidup dengan takut, tak berbuat sesuatu atau meragukan
kuasa-Nya. Beranilah untuk berubah ke arah yang lebih baik, hadapi risiko,
mengambil keputusan dan maknai apapun kenyataan hidup.Dekatkanlah diri pada
Sang Pengausa waktu itu dan dengarlah Ia bicara agar firman-Nya menentukan arah
jalan hidup kita. Jangan diam apalagi berhenti, teruslah bergerak dan isilah
hidup dengan karya. Tantangan atau masalah adalah kesempatan untuk menemukan
cara baru atau mengetahui apa yang belum pernah diketahui sebelumnya. Kita tak sendiri dalam hidup ini, tapi
bersama Tuhan Sang Pengutus yang tetap mengasihi, melindungi dan melepaskan
dari barbagai kemelut. Hari ini sedang kita alami dan menentukan esok, jadi
jangan membiarkannya berlalu sia-sia. Esok,akan ada dan kita songsong bersama
kasih Tuhan.
Selasa, 11 Oktober 2022 Markus
3 : 13-19
Dipanggil dan Diutus Yesus Adalah Anugerah
B |
acaan injil hari ini mengajak kita untuk merenungkan
kembali kisah pemanggilan sebagai rasul Yesus. Yesus-lah yang berinisiatif
untuk memanggil dan mengutus mereka. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya.
Panggilan Yesus membutuhkan tanggapan dan mereka pun datang kepada-Nya. Mereka
yang dipilih Yesus menjadi rasul-Nya sama sekali tidak memiliki kriteria yang
menonjol. Ada yang bekerja sebagai nelayan, pemungut cukai, dan orang biasa.
Yesus memanggil mereka untuk menjadi rasul bukan berdasarkan kekuatan,
kepintaran dan kebaikan mereka. Kenyataan seperti ini membuktikan bahwa
dipanggil dan diutus Yesus adalah anugerah. Panggilan dan pengutusan tak pernah
berlangsung tanpa tujuan dan harapan. Karya keselamatan dan hadirnya kerajaan
Allah harus terus diberitakan. Mereka yang dipanggil dan diutus Yesus untuk memberitakan IInjil, dberi-Nya pula
kuasa untuk mengusir setan. Kita diingatkan ulang akan gagasan tentang kawan
sekerja Tuhan. Kita disertakan Tuhan untuk memberitakan Injil atau menghadirkan
tanda-tanda Kerajaan Allah. Kawan sekerja memiliki tanggung jawab untuk
meneruskan rencana dan kehendak Allah atau menghadirkan kebaikan, kebenaran,
keadilan dan kejujuran. Mereka yang disebut kawan sekerja Tuhan adalah orang
yang berkuasa atau berdaya mengalahkan kuasa yang mengancam hidup. Kejahatan,
pemberontakan dan keburukan harus dijauhkan agar kehidupan berlangsung secara
berkenan pada Tuhan. Kehendak Tuhan sebagaimana tertulis dalam Taurat-Nya harus
diutamakan. Akhirnya menjadi kawan sekerja Tuhan berarti hidup dalam keutuhan
dan kebersamaan, bukan perpecahan serta pertikaian.
Doa: Ya Yesus, kami bersyukur, telah dijadikan kawan sekerja-Mu. Amin.
Rabu,
12 Oktober 2022
Efesus 6 : 14-15
Perlengkapan
Rohani Orang Kristen
R |
asul Paulus
menggunakan gambaran baju perang sebagai ilustrasi perlengkapan rohani orang
Kristen (pasal 6:10-20). Perlengkapan rohani haruslah diperhatikan dengan baik
agar hidup dapat berlangsung secara bermutu. Hidup yang bermutu berlangsung dalam
keseimbangan seluruh aspek baik tubuh atau fisik, rasio maupun roh. Kerohanian
adalah satu di antara aspek hidup yang sangat penting, sehingga tak boleh
diabaikan. Aspek kerohanian perlu dipelihara sebab menentukan relasi dengan
Tuhan. Relasi dengan Tuhan berlangsung dalam Roh atau batin dan terwujd melalui
doa juga ibadah. Aspek kerohanian atau relasi dengan Tuhan haruslah menjadi
prioritas dan menentukan baik relasi manusia dengan manusia maupun manusia
dengan alam. Oleh sebab itu orang Kristen harus memelihara kerohanian dengan
perlengkapan yang memadai. Perlengkapan itu adalah “berdiri tegap”, “berikatpinggangkan
kebenaran”, “berbajuzirahkan keadilan”, dan “kaki berkasutkan kerelaan untuk
memberitakan Injil damai sejahtera”. Berdiri tegap bermakna memiliki sikap siap
sedia, tak ragu atau bimbang. Orang Kristen diminta untuk tidak menjalani hidup
dengan keraguan tapi kepastian. Ikat pinggang melingkar pada tubuhnya,
maksudnya dilindungi kebenaran Allah. Mengenakan baju zirah agar bagian tubuh
yang lain juga terlndung, yakni leher, jantung, dan paru-paru. Baju zirah
dipakai untuk menjelaskan betapa pentingnya keadilan bagi orang Kristen. Kita
juga diminta untuk berkasutkan kerelaan memberitakan Injil. Orang Kristen yang
memiliki kerohanian bermutu, menjalani hidupnya dengan pasti, benar, adil, dan
rela. Kerelaan memberitakan Injil menjadi salah satu ciri kerohanian
berkualitas. Kelangsungan panggilan memberitakan Injil ternyata ditentukan oleh
dimilikinya kualitas kerohanian. Peliharalah perlengkapan rohanimudengan baik
dan ingatlah bahwa bila hidup dijalani dengan pasti, benar, adil, dan rela,
maka sesungguhnya Injil sudah diberitakan.
Kamis, 13 Oktober 2022 Galatia 2 :7 - 8
Diakui Sebagai Rasul
P |
emberitaan Injil
yang dilakukan para rasul berlangsung baik kepada orang dengan latarbelakang
Yahudi maupun yang lainnya. Orang Yahudi dikenal sebagai mereka yang “bersunat”.
Sedangkan sebutan “tdak bersunat” diikenakan kepada mereka yang bukan Yahudi. Surat
Galatia menyaksikan bahwa pemberitaan yang berlangsung di kalangan orang Yahudi
dilaksanakan oleh Petrus dan Paulus bagi mereka yang tidak memiliki
latarbelakang Yahudi. Pertumbuhan Injil di jamaat Galatia agak terhambat karena
adanya sebagian orang yang berpandangan sempit. Mereka ini berpandangan bahwa
yang hebat dan diakui adalah hanyalah Petrus karena ia memberitakan Injil bagi
orang “bersunat”. Kerasulan Paulus tidak diakui sebab ia memberitakan Injil
bagi orang “tidak bersunat”. Pandangan ini dianggap tak bermanfaat dan oleh
sebab itu Paulus menentangnya. Keutuhan jemaat haruslah diselamatkan dari
adanya pandangan yang menyesatkan. Pandangan ini sesat, karena yang penting
bukanlah pemberita dan kepada siapa Injil diberitakan tetapi Kristus. Kristuslah
yang memberi kuasa baik kepada Petrus maupun Paulus. Kerasulan seorang rasul
ditentukan oleh Kristus yang memberi kuasa. Kristuslah yang penting, bukan
Petrus atau Paulus. Mereka berdua telah diberikan kuasa yang sama oleh Kristus
dan harus sama-sama diakui sebagai seorang rasul. Seseorang diakui sebagai
rasul atau utusan Kristus karena kuasa yang dianugerahkan kepadanya. Kristus
Sang Pemberi kuasa itulah yang pada-Nya disatukan semua pemberita Injil. Kesatuan
dalam Kristus itulah yang mendasari keutuhan semua pemberita Injil dan jemaat
atau mereka yang percaya kepada-Nya.
Jumat, 14 Oktober
2022 1
Korintus 1 : 17
Memelihara Keutuhan
R |
asul Paulus
menganggap bahwa keutuhan sebagai jemaat
haruslah dirawat dan dipelihara dengan baik. Jemaat sekalipun berbeda
dalam banyak hal, namun menjadi satu dalam Kristus. Ia memperingatkan jemaat di
Korintus bahwa kematian Kristus di salb adalah pusat Injil dan mereka harus
lebih mendengar Roh Allah daripada hiikmat duniawi. Memang, manusia memiliki
kelebihan tertentu dan karenanya diidolakan, namun yang utama adalah Kristus.
Oleh sebab itu mengidolakan seseorang tidak lantas menyebabkan perpecahan. Manusia
hidup dengan potensi yang berbeda, di antaranya tak sama dalam hal mengidolakan
seseorang. Kepelbagaian yang dimiliki manusia tak boleh menjadi sumber
perselisihan dan perpecahan. Jemaat Korintus terpola dan terkotak-kotak sesuai
idola masing-masing. Keutuhan jemaat terpecah karena mereka hidup dalam
golongan tertentu, baik Paulus, Apolos maupun Kefas. Mereka ini walaupun
berbeda namun semuanya dipanggil dan diutus Kristus untuk memberitakan Injil.
Rasul Paulus amat menyadari bahwa pemberitaan Injil yang dilakukannya tidak
berdasar pada hikmat perkataan (manusia). Ia layak dan mampu karena kuasa yang
dianugerahkan Kristus. Bila seseorang mengandalkan hikmat manusiawi, maka salib
Kristus menjadi sia-sia. Prinsip ini dianut dan dipegang Paulus dalam menjalankan
tanggung jawab memberitakan Injil. Marilah jalani hidup sebagai pemberita
Injil. Andalkanlah kuasa Kristus jangan bersandar pada hikmat manusia.
Hargailah perbedaan, hindarilah perselisihan dan perpecahan serta hiduplah
dalam keutuhan. Peliharalah keutuhan baik sebagai keluarga, jemaat maupun
masyarakat. Ingatlah bahwa kita semua telah dipersatukan oleh salib Kristus.
Sabtu, 15 Oktober
2022. 2 Timotius 1 : 11 - 12
Jangan Pernah Malu Untuk Memberitakan Injil
R |
asul Paulus
menganggap Timotius seperti anaknya sendiri
(1Tim 1:2). Mereka telah mengadakan perjalanan bersama dan bekerja sama
dengan erat (lihat. misalnya Kisah
16:1-3). Kedekatan inilah yang menyebabkan Paulus menyampaikan nasihat dan
peringatan bagi Timotius. Paulus menasihati dan mengingatkan Timotius walau
sedang dalam penjara (banding 2 Tim 1:8). Injil Kristus harus terus diberitakan
dan karena itu Timotius harus meneladani Paulus. Paulus telah menunjukkan
teladan keberanian dan kesungguhan. Ia berharap Timotius dapat melanjutkan
tugas memberitakan Injil dengan tidak perlu merisaukkan dirinya. Timotius harus
memberitakan Injil dengan berani dan tanpa malu. Paulus sadar bahwa Timotius
masih muda dan kemudaan itu dapat menjadi hambatan bagi kelangsungan
pemberitaan Injil. Oleh sebab itu ia mengingatkan Timotius bahwa sekalipun
masih muda, namun pada dirinya ada potensi dan keunggulan iman serta pengalaman
memberitakan Injil. Sama seperti Paulus tak pernah malu dalam pemberitaan
Injil, maka demikian pula halnya ia berharap pada Timotius. Timotus diminta
untuk meyakini kuasa Kristusyang akan memampukan dia sekalipun masih muda.
Kristus berkuasa memelihara hidup mereka yang diutus-Nya. Penderitaan dan
kemudaan bukanlah alasan untuk menjadi takut dan malu. Kita pun belajar bahwa
hidup ini haruslah dijalani dengan berani sebab meyakini kuasa Kristus.
Janganlah takut menghadapi kesukaran di hari ini atau hari esok yang masih
menjadi rahasia. Teruslah beritakan Injil dengan tidak malu atau rendah diri,
merasa diri serba kurang, jangan pula merasa diri tak bisa. Percayakanlah
hidupmu kepada Kristus agar engkau menjadi manusia yang percaya diri.
Minggu,
16 Oktober 2022 Titus 2 : 1 - 10
Menjadi Teladan Baik
T |
eladan adalah sesuatu yang patut
ditiru atau baik untuk dicontohi.
Tanpa teladan, maka seseorang akan dipermalukan karena tidak bisa melakukan apa
yang dikatakannya. Jadi ketika seseorang berkata tentang perbuatan baik, maka
orang tersebut harus lebih dulu melakukan kebaikan. Hal yang demikian menjadi pertanda bahwa
menjadi teladan tidaklah mudah. Banyak hal yang harus dipertimbangkan bahkan
dikorbankan bila ingin
menjadi sosok teladan kebaikan. Titus, sosok yang disebutkan dalam nas hari ini
merupakan rekan sekerja Paulus. Ia adalah seorang muda,pembantu Paulus yang bukan Yahudi dan tentunya tidak
bersunat. Ia kemudian menjadi pengikut Kritus dan
memberi diri dengan segala kemudaannya untuk dipakai oleh Tuhan dalam
memberitakan injil. Rasul Paulus berpesan,
mengajari dan menasihati Titus supaya tetap memiliki
pendirian. Maksudnya, pemberitaan Titus haruslah sesuai
dengan ajaran yang sehat. Ajaran sehat
baik
dan benar adanya serta berguna untuk membangun
iman dan menyehatkan hidup jemaat.
Titus dapat menjadi sosok teladan yang baik, bila ia lebih dulu mendidik
dirinya sendiri sebagai pribadi yang berwibawa, bijaksana, murah hati dan
konsisten terhadap pengajarannya.
Ia perlu mendidik diri sendiri agar kata dan perbuatannya selaras. Bila ia
telah menjadi teladan kebaikan, maka ia layak mengharapkan hal yang sama kepada
jemaat. Keterpanggilan sebagai teladan kebaikan pun menjadi panggilan
Tuhan kepada kita selaku anak-anak-Nya.Teladan
kebaikan harus diwujudkan dalam sikap dan tindakkan. Sikap dan tindakkan kita
mesti sesuai dengan kehendak Tuhan. Ia berkehendak agar kita menjadi garam dan
terang serta saluran berkat bagi orang lain. Tuhan Allah kita akan
dipermuliakan dan orang lain percaya kepada-Nya, bila kita mampu menjadi
teladan kebaikan.
Doa: Tuhan, ajarlah kami untuk menjadi teladan kebaikan bagi semua orang. Amin.
Senin,
17 Oktober 2022 Roma
16 : 17 - 20
Jangan Terlena, Waspadalah!
S |
ebuah lukisan yang memikat dipajang di Museum
Louvre, Paris. Lukisan itu menggambarkan seorang pemuda sedang duduk berhadapan
dengan iblis di depan papan catur. Wajah si iblis tampak senang melihat anak
muda akan segera mengalami skak mat. Pemuda itu pun menunjukkan ekspresi
kekecewaan, keheranan dan kebingungan seperti orang yang kalah. Singkat cerita,
suatu hari seorang master catur yang ternama mengunjungi galeri tersebut dan
mempelajari lukisan itu dengan saksama. Tiba-tiba master catur itu mengejutkan
semua orang di sekelilingnya dengan teriakan yang penuh kegembiraan, “ini
tipuan! Raja dan kuda masih bisa melangkah.”
Ilustrasi ini hendak menegaskan bahwa seringkali di dalam kehidupan iman
terkadang kita begitu mudah mengalah pada serangan iblis. Padahal dalam keadaan
sesulit apapun Tuhan tetap berkuasa untuk mebebaskan kita dari
kekalahan iman. Karena itu milikilah keberanian dan upaya untuk tidak pernah
menyerah pada langkah-langkah yang dibangun iblis. Nas hari ini menyaksikan upaya Paulus menyikapi
pengajaran sesat berkembang dan mengancam persekutuan
umat. Ia menghimbau jemaat Roma supaya tidak
terlena dengan pengajaran sesat. Berkembang di sana
ajaran tentang perbuatan
baik dan hukum Musa yang harus ditaati. Namun ujung-ujungnya
hanya untuk memenuhi kepentingan diri sendiri. Ajaran
seperti ini haruslah diaspadai agar jemaat tidak terpecah. Hal
yang sama tanpa disadari dapat terjadi dalam persekutuan kita. Ada orang-orang
yang memanfaatkan ketulusan kita untuk kepentingan diri sendiri. Oleh karena
itu, kita dituntut untuk tetap mengandalkan Tuhan dan hidup sesuai
ajaran-Nya. Tetaplah waspada dan yakinlah akan pemeliharaan Allah.
Doa: Tuhan, tuntunlah kami agar tetap berada pada jalan-Mu. Amin.
Selasa,
18 Oktober 2022 Titus
1 : 5 - 16
Pemimpin Yang Dapat Diteladani
P |
aulus bersahabat dengan Titus dan meninggalkannya di
Kreta untuk maksud menata jamaat di situ dan menetapkan para pemimpin. Ia
mendukung Titus untuk terus mengajarkan iman yang benar dan membimbing jemaat
agar tetap hidup sesuai kehendak Allah. Nas hari ini berisi petunjuk dan
nasihat bagi para pemimpin jemaat agar memegang teguh iman yang benar dan hidup
dengan baik. Jemaat harus hidup sesuai kehendak Allah dan para pemimpin
ditetapkan karena memenuhi kriteria yang ketat. Kehendak Allah mesti menjadi
penuntun agar jemaat tidak disesatkan dengan ajaran yang salah. Waktu itu ada
sejumlah orang Kristen Yahudi di Kreta mengajarkan bahwa setiap laki-laki harus
disunat. Keselamatan seseorang tergantung pada anugerah Tuhan bukan karena
disunat atau tidak. Tugas menata hidup beriman itu tidaklah mudah, karena itu
diperlukan pemimpin yang berkualitas atau yang tak bercacat. Syarat yang
ditetapkan untuk memiliki pemimpin seperti itu di antarnya; tidak angkuh, bukan
peminum, tidak serakah, suka memberi tumpangan, suka akan yang baik, bijaksana,
saleh dan adil. Kita juga terpanggil untuk menjadi teladan melalui gaya
hidup orang-orang yang percaya kepada Allah. Hindarilah
hidup seperti
orang-orang Kreta yang mengaku mengenal Allah tetapi perbuatannya menyangkal
Dia. Mengaku Allah, tetapi masih berzinah, mencuri, memfitnah, suka berbohong,
serakah, sombong dan angkuh serta perbuatan-perbuatan lainnya yang bertentangan
dengan kehendak Allah. Kuasailah diri dan terus mengandalkan
Tuhan serta meminta hikmat dari-Nya agar layak menjadi
teladan. Setiap orang pada dasarnya adalah pemimpin,
setidaknya bagi diri sendiri. Berusahalah untuk menjadi pemimpin yang dapat
diteladani.
Doa: ya Tuhan layakkanlah kami untuk menjadi pemimpin yang baik. Amin.
Rabu,
19 Oktober 2022 2
Timotius 2 : 14 - 19
Menjadi Pelayan Kristus
Yang Sejati
T |
imotius adalah asisten sekaligus
mitra kerja Paulus dalam memberitakan injil. Ia dibimbingserta dipersiapkan untuk
melanjutkan pemberitaan
injil sekaligus sebagai generasi
penerus dan kekayaan gereja. Timotius
dimotivasi untuk menyelenggarakan kepemimpinan rohani, yakni melayani jemaat-jemaat, menata ibadah dan
pelayanan yang masih berantakan.Ia
diperhadapkan dengan para pengajar sesat yang sering menuduh dan memfitnahnya.
Pengajar sesat menganut ajaran yg
berbeda dengan apa yang diajarkan oleh Rasul Paulus. Timotius dinasihati
untuk menyikapi mereka dengan cara berusaha menjadi pelayan Kristus yang sejati. Cara ini dipandang Paulus efektif
sehingga mereka tidak menemukan cela untuk menjatuhkannya dan mencemarkan nama
Tuhan. Makanya ia dikuatkan bahwa Tuhan mengenal dirinya sebagai hamba-Nya yang
setia. Tuhan sendiri yang akan membela ketika ia dituduh dan difitnah oleh para
pengajar sesat. Timotius
dibina dan diasah dengan sebaik-baiknya agar memiliki
sikap yang bijaksana dalam perkataan serta
menjaga kesucian hidupnya. Ia dibimbing
untuk menjadi pelayan Kristus yang sejati. Pelayan yang sejati bertanggung
jawab mengajar jemaat agar memiliki pemahaman
yang benar tentang
firman Allah dan melaksanakannya dalam
kehidupan sehari-hari. Jemaat harus
diperlengkapi dengan kebenaran agar tidak mudah
terombang-ambing oleh hasutan ajaran
sesat. Misalnya, dalam hal berbicara
(ay.14). Mereka diminta supaya
tidak mengucapkan kata-kata yang tidak bermanfaat. Perkataan demikian mengakibatkan
pertengkaran yang sama sekali tidak membangun iman siapapun yang mendengarnya.
Karena itu, kuatkanlahiman supaya kita menjadi berdayauntuk menghadapi semuakenyataan hidup.
Teruslah belajar dan aktakan firman
Tuhan. Hiduplah sesuai kehendak-Nya serta jadilah
pelayan Kristus yang sejati.
Doa:
Tuhan kuatkan iman kami agar
tidak mudah tergoda dengan ajaran
yang menyesatkan melainkanhidup menurut kehendak-Mu. Amin.
Kamis,
20 Oktober 2022 2
Timotius 2 : 20 - 22
Tuhan Menunggumu
A |
da seorang kakek bersahabat dengan
seorang anak laki-laki. Keduanya sering bekerja sama di toko barang kerajinan
kayu milik si kakek. Suatu hari ketika melihat toko itu sedang sepi dan si
kakek tidak kelihatan, anak laki-laki itu pun datang dan mencuri beberapa
pahatan kayu. Anak itu tidak menyadari
bahwa melalui jendela dapur si kakek melihatnya, tetapi
tidak mengatakan apa-apa. Sejak saat itu anak laki-laki itu pun tidak pernah
muncul lagi di toko. Hingga suatu hari, tanpa sengaja, mereka bertemu dan anak
itu menjauh karena malu sehingga persahabatan mereka pun terputus. Kita
mengalami hal serupa ketika melanggar
firman Allah. Kita jatuh dalam dosa karena terlalu menuruti keinginan daging
dan menjadi malu bahkan takut untuk berjumpa dengan Allah yang berakibat pada
rusaknya hubungan kita dengan-Nya.
Ketika kita berbuat dosa terhadap-Nya,
akibat yang paling berbahaya bukanlah tindakan itu sendiri, tetapi rusaknya
hubungan kita dengan Tuhan. Namun, Allah kita adalah Allah yang setia. Ia
selalu merindukan hubungan yang baik dengan kita. Dia selalu menunggu kita
untuk kembali. Oleh karena itu, ketika kita melakukan dosa, jangan ragu untuk
segera datang serta
mengaku dosa kepada-Nya,dan jangan
mengulanginya lagi. Menjauhkan
diri dari Tuhan
akan membuat hubungan baik kita dengan-Nya semakin renggang bahkan terputus. Seperti bapa
yang selalu setia menunggu kembalinya si anak yang terhilang, pengampunan-Nya
pun tersedia untuk kita. Oleh sebab itu, mintalah hikmat, pertimbangan dan pengertian dari Tuhan, sehingga
mampu membedakan baik dan buruk. Janganlah kalah terhadap kedagingan, tapi
kalahkan hal itu dengan kebenaran.Bila karena kelemahan, dosa dilakukan,
jadilah sadar dan datanglah kepada-Nya seraya mengaku kesalahan serta
mohonlah pengampunan Tuhan.
Doa:Ya
Tuhan layakkan dan mampukanlah kami untuk tetap hidup di dalam terang-Mu dan
menjauhkan kami dari perbuatan yang jahat. Amin.
Jumat,
21 Oktober 2022
1 Timotius 6 : 2b - 5
Berpeganglah
Pada Ajaran Yang Sehat
R |
asul paulus menuliskan surat ini kepada
Timotius untuk memotivasinya dalam melakukan tugas pelayanan. Tantangan bagi
Timotius adalah menghadapi dan menyikapi pengajar-pengajar sesat yang sangat
menggangu pertumbuhan jemaat. Timotius harus menuntun jemaat agar beriman secara
benar dan menganut ajaran yang sehat. Muncul pada waktu itu orang-orang
yang kesukaannya mencari-cari soal, bersilat kata, menyebabkan fitnah, dengki,
curiga dan sebagainya. Bahkan di ayat 5 dikatakan,
percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat dan kehilangan
kebenaran. Orang-orang yang tidak berpikiran sehat
itu mengira bahwa ibadah
kepada Tuhan dapat dijadikan sebagai sumber
keuntungan. Ibadah adalah hal yang penting untuk
membangun relasi yang akrab dengan Tuhan sebagai pemilik kehidupan. Tuhan menghendakiperibadahan
dilakukan dengan penuh kesungguhan dan
kemurnian hati, bukan untuk maksudmendapatkan keuntungan atau kekayaan. Timotius bertanggung jawab mengajarkan ajaran
yang sehat kepada jemaat. Jemaat tak boleh menyimpang dari ajaran yang sehat.Kesaksian
ini mengingatkan kita semua, ajaran sehat yang telah diterima berdasarkan
kebenaran firman Allah kiranya dapat dipegang dan dilakukan dalam kehidupan. Ajaran
serta tindakkan yang baik dan benar harus dimiliki juga diaktakan. Hiduplah
sesuai ajaran yang sehat, agar orang lain dihentar untuk mengalami kasih dan
keselamatan dalam Kristus.
Doa: Tolonglah kami ya Tuhan,
untuk hidup sesuai ajaran yang sehat.
Amin.
Sabtu, 22 Oktober 2022 1 Timotius 6 : 17 - 21
Pengajar
Ajaran Sehat Yang Mawas Diri
S |
urat Paulus kepada Timotius dipandang sebagai surat pastoral atau penggembalaan
dan berisikan nasihat. Timotius dinasihati agar tetap berpegang dan mengajarkan
ajaran yang sehat, sekalipun harus berhadapan dengan berbagai tantangan dalam
pelayanan. “Menjadi kaya dalam kebajikan” adalah salah satu ajaran yang perlu
Timotius ajarkan. Ajaran ini secara khusus berkaitan dengan permintaan Paulus
supaya Timotius memperingati orang kaya. Orang kaya diperingati agar jangan
tinggi hati dan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan. Mereka
harus berharap kepada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan segala sesuatu
untuk dinikmati. Mereka juga diperingatkan untuk berbuat baik, suka memberi dan
membagi yang karena hal ini terkumpullah harta hidup sebenarnya di masa akan
datang. Timotius sendiri pun diingatkan untuk selalu mawas diri dan memelihara
apa yang telah dipercayakan kepadanya. Ajaran sehat akan membuat Timotius dan
jemaat yang dilayaninya berbeda kehidupannya dari para pengajar sesat itu. Ajaran
sangat mempengaruhi karakter dan tingkahlaku manusia. Baik tidaknya hidup
seseorang ditentukan oleh ajaran yang diterimanya. Kita semua bertanggungjawab
untuk mengajarkan ajaran yang sehat. Orangtua dalam keluarga harus mengajarkan
dan menerapkan ajaran yang sehat bagi anak-anak. Kita juga diingatkan untuk
tetap mawas diri sehingga tidak lengah dan melakukan kesalahan.
Doa: Ya Tuhan tolonglah,
agar kami tidak tersesat dalam hidup ini. Amin.
Minggu,
23 Oktober 2022
1 Korintus 4 : 6 – 21
Hidup
Dalam Kerendahan
P |
aulus melayani di jemaat Korintus selama satu setengah tahun. Sudah
banyak yang ia ajarkan dan teladankan kepada jemaat di sana. Namun hal itu
tidak cukup meyakinkan mereka, sebaliknya kerasulannya diragukan. Paulus sudah
berlelah dalam pelayanan tetapi tidak dihargai. Sekalipun demiikian ia sama
sekali tidak marah dan kecewa tetapi tetap mengasihi mereka.Paulus menyadari
keberadaan dirinya selaku rasul Kristus. Ia sadar akan statusnya sebagai hamba
Allah, pelayan yang diutus untuk menuntun orang lain kepada Kristus. Risiikonya
adalah dianggap bodoh dan hina karena Kristus, melakukan pekerjaan yang berat,
memberkati orang yang memaki, sabar menanggung penganiayaan.
Paulus menegaskan bahwa “Kerajaan Allah bukan terdiri dari perkataan
tetapi dari kuasa”. Artinya bahwa kekuatan Allah-lah yang memampukan seseorang
membangun jemaat, bukan karena kehebatan berkata-kata. Karena itu, tidak ada
hal yang patut disombongkan dalam pelayanan. Semuanya karena kasih karunia
Allah. Sikap hidup Paulus yang merendahkan diri
semestinya membelajarkan kita
semua bahwa adalahkasih
karunia jika kita dipanggil dan dipercayakan tanggungjawab pelayanan. Melayani bukanlah
kesempatan untuk mendapatkan keuntungan atau kepujian diri. Seorang pelayan
terpanggil untuk melayani dengan kerendahan hati bagi kemuliaan-Nya.
Bersyukurlah senantiasa, teruslah melayani dan hiduplah dalam kerendahan.
Doa: Tolonglah kami ya Tuhan.
untuk selalu hidup rendah hati,
Amin.
Senin, 24 Oktober 2022 Amsal 16 : 18
Kesombongan
Awal dari Kejatuhan
P |
enulis kitab Amsal mengatakan, “Kecongkakan mendahului
kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan” (16:18). Nas
ini menyaksikan bahwa kecongkakan akan membuat seseorang hancur dan kesombongan
akan membuatnya jatuh. Sejalan dengan hal ini, tersebut pula dalam Amsal 16: 5a
bahwa setiap orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi Tuhan. Ternyata,
kesombongan dibenci oleh Tuhan. Kalau begitu, bagaimana supaya tidak menjadi
sombong dan dengan begitu terhindar dari kejatuhan dan kehancuran? Ada tiga hal
yang dapat dilakukan: pertama, akuilah Tuhan dalam segala perilaku hidup. Semua
yang diterima dalam hidup ini bukan karena kita, semuanya karena anugerah
Tuhan. Orang sombong menganggap semua karena usaha dan kekuatan serta kebaikan
dirinya sendiri. Dia lupa bahwa semua yang didapatkannya hanya karena kasih
karunia Allah. Kita harus selalu mengingatkan diri sendiri, “saya bukan
siapa-siapa tanpa Tuhan”. Kedua, untuk menghindarkan diri dari kesombongan maka
jangan pernah lupa darimana kita berasal. Kenyataannya, banyak orang menjadi
lupa darimana mereka berasal, apalagi ketika telah memiliki kuasa dan
jabatan. Sepintar apapun, sekaya
bagaimanapun, tetapi jika kita menjadi sombong, semua itu menjadi tidak
berguna. Ketiga, belajarlah untuk menghargai semua orang. Apapun latar belakang
dan status; ekonomi, sosial dan sebagainya. Hargailah semua orang, tua-muda,
anak-anak, perempuan, laki-laki dan lansia.
Doa:Ya Tuhanmampukanlah kami hidup rendah hati dan tidak congkak,
Amin.
Selasa, 25 Oktober
2022
Yesaya 2: 12 - 22
Tuhanlah Sumber Segala Sesuatu, Jangan Sombong!
S |
iapakah yang dapat meninggikan diri di
hadapan Tuhan? Seorangpun tentunya tidak, tetapi manusia seringkali meninggikan
diri dengan nama, kekayaan, kuasa dan jabatan yang dimiliki. Umat Israel pun
sering berbangga diri dan menjadi angkuh di hadapan Tuhan. Nas hari ini
menegaskan akan hal ini.. Gambaran pohon aras di Libanon, pohon tarbantin di Basan,
gunung yang tinggi-tinggi dan bukit yang menjulang ke atas, menara yang tinggi
dan tembok yang berkubu, kapal Tarsis dan kapal yang paling indah. Semuanya
merupakan bahasa simbolik yang memperlihatkan kebanggaan, tempat mereka
menggantungkan harap, yang akhirnya membuat diri angkuh lalu melupakan Tuhan
sumber segala sesuatu. Nabi Yesaya mengingatkan bahwa semua yang dimiliki itu
bukan milik mereka melainkan Tuhan. Sehingga pada hari Tuhan semua itu akan
dihabiskan. Mereka yang tidak menaati Tuhan akan bersembunyi. Jadi akhirnya
nabi Yesaya mengingatkan, jangan berharap kepada manusia. Nubuatan Yesaya ini menandakan bahwa hanya Allah yang mahatinggi dan
layak disembah. Manusia dan segala keperkasaan di dunia: kuasa, jabatan,
kekuatan pohon, gunung, menara, tembok dan kapal yang paling indah (ay. 13-16),
sifatnya fana dan tidak dapat diandalkan (ay. 22). Semua ini mengingatkan
kita untuk tidak sombong dalam menjalani kehidupan. Apakah harta, prestasi,
kuasa atau jabatan tinggi telah membuat kita sombong? Ingatlah, semuanya itu
hanya pemberian Tuhan. Jika semua itu lenyap, apakah kita tetap masih dapat
memandang kepada Tuhan dan memuliakan Dia?
Doa:Ya Bapa, Engkaulah sumber segala-galanya, kiranya kami tidak melupakan itu dan menjadi sombong, Amin.
Rabu, 26 Oktober
2022
Yehezkiel 28 : 4 - 7
Kemakmuran: Berkat atau Petaka?
K |
emakmuran pada dasarnya merupakan berkat,
keuntungan dan bukti dari sebuah prestasi atau keberhasilan yang dicapai
seseorang. Selayaknya kemakmuran itu membawa damai
sejahtera, memberikan sukacita dan ketenteraman. Namun faktanya kemakmuran lebih
banyak membawa petaka. Saat seseorang berhasil
memperoleh kemakmuran, rendah hati bukan lagi menjadi ciri khasnya melainkan
keangkuhan. Keangkuhan inilah yang membuat seseorang gemar mengukur segala
sesuatu termasuk pencapaian kemakmuran yang didapat berdasarkan kedudukan,
jabatan, harta benda, atau bahkan status sosial. Kondisi
seperti inilah yang mengakibatkan seseorang bukan saja akan menjadi lupa diri,
tetapi juga lupa akan Tuhan-nya. Sikap dan tingkah laku
demikian bukanlahhal yang baru terjadi di dunia dewasa ini, melainkan sudah
berlangsung pula di masa silam. Nas hari ini menyaksikan akan adanya kenyataan
keangkuhan itu. Raja negeri Tirus menjadi angkuh dan sombong akan kerajaannya yang kuat.
Namun melalui nabi Yehezkiel Allah memberi peringatan kepada raja itu bahwa
keangkuhannya yang seolah-olah ingin mentuhankan diri itulah yang akan membawa
ia dan kerajaannya dalam malapetaka besar. Sejatinya, kebalikkan dari sikap angkuh dan sombong adalah
rendah hati, sebuah sifat yang terbentuk melalui pengenalan kita akan Allah. Kita, sebagai pribadi dan keluarga boleh
meraih keberhasilan dan mendapatkan kemakmuran, tanpa harus melupakan bahwa semua itu adalah
berkat Tuhan. Hiduplah dengan rendah hati dan muliakan Allah dengan
semua yang dimiliki. Jadilah alat kesaksian-Nya bagi sesama dan
dunia.
Doa: Tolonglah kami Tuhan agar tidak angkuh atau sombong tetapi selalu hidup rendah hati. Amin.
Kamis,
27 Oktober 2022 Yeremia 48: 28 - 30
Kesombongan Menghancurkan Hidup
K |
esombongan merupakan
sikap yang dibenci Allah. Orang yang sombong tidak menghargai otoritas atau kemahakuasaan Allah dan hanya membanggakan kemampuan diri sendiri. Bangsa Moab misalnya dengan sombong dan arogan mengejek umat Tuhan yakni Israel. Tuhan Allah memakai Asyur sebagai alat untuk menghukum Moab sehingga mereka mengalami kehancuran yang hebat. Bagai kebun anggur yang tidak terawat lagi,
begitulah gambaran keruntuhan Moab (ayat 33). Kesombongan mereka berakhir dengan Kesia-siaan. Kota-kota ditinggalkan dan berdiam di bukit
batu, mereka bagaikan burung merpati yang bersarang di dinding mulut liang
(ayat 28). Moab terusir dari negeri sendiri, kediaman mereka hancur dan
kehilangan harta benda. Kesombongan menghancurkan hidup, harta yang dimiliki
semuanya musnah. Mari bertanya pada diri sendiri apakah kita punya alasan untuk menyombongkan diri dengan apa yang dimiliki hari
ini? Semua orang berharap agar dilimpahi berkat, namun ironinya ada yang
berubah menjadi sombong ketika berkat itu datang. Saat “berada di
puncak”, seseorang dapat saja
berubah dan mudah terjebak dalam dosa kesombongan. Bila hal
itu terjadi, maka orang akan menikmati upah dari kesombongan itu sendiri,
yakni kegagalan dan kehancuran. Ingatlah selalu bahwa Allah membenci
kesombongan dan tinggi hati, tetapi Dia mengasihi dan suka pada hati yang
tertunduk dalam kehambaan. Hiduplah sebagai keluarga Kristen yang rendah hati. Tetap setia
pada Tuhan dan teruslah hidup dalam kehambaan serta mempraktekkan kasih dalam segala keberadaan.
Orang rendah hati pasti diberkati.
Doa:Tuhan Yesus, jauhkan segala kesombongan dari diri
kami, tapi biarlah kami hidup rendah hati dan selalu taat pada-Mu. Amin.
Jumat,
28 Oktober 2022 Mazmur
101 : 1 - 8
Memelihara Hidup Yang
Tidak Bercela
S |
ama seperti Daud, kita
juga tentu memiliki kerinduan untuk
hidup benar dan tidak bercela di hadapan Allah. Daud menunjukkan kerinduannya
itu dengan berkomitmen untuk menjauhkan diri dari setiap perbuatan yang tidak
benar. Komitmennya yang lain adalahmemelihara hidup dalam ketulusan hati baik di
dalam rumah maupun kerajaanya. Rumah adalah tentang diri sendiri, keluarga, gereja atau
komunitas bahkan masyarakat dimana kita berada. Karena itu, Tuhan menghendaki
kita menjadi alat kesaksian di lingkungan dimanapun berada
dengan menunjukkan cara hidup yang benar dan berkenan sesuai kehendak-Nya. Sebutan lainnya adalah hidup yang berintegritas. Kerinduan dan komitmen kita untuk hidup dalam
kebenaran dan tidak bercela seharusnya terwujud pula dalam totalitas hidup,
yakni kerja, pelayanan, serta membangun relasi dengan sesama. Bukan sekadar retorika
melainkan dalam laku hidup. Perwujudan hidup yang berintegritas membutuhkan
komitmen yang harus dipelihara dan dikembangkan seumur hidup. Komitmen yang dimaksud ini bukan semata
bersumber dari kebaikan atau usaha sendiri melainkan berasal dari pengenalan
yang sungguh akan Allah. Maksudnya mengenal akan
kehendak, perintah dan hukum-hukum-Nya. Pengenalan yang demikian membuahkan
perubahan cara hidup dari yang suka kepada kejahatan dan
kelaliman menjadi takut akan Allah.
Seperti Daud, mari perhatikan dan pastikan kita menjalani hidup yang benar dan
tulus hati. Peliharalah komitmen untuk terus-menerus hidup dalam kebenaran
dihadapan Allah serta manusia, dan jadilah berkat lewat seluruh laku hidup kita.
Doa:Tuhan Yesus, kami mau hidup tidak bercela di hadapan-Mu.
Tuntunlah kami supaya tetap hidup takut akan Engkau. Amin.
Sabtu,
29 Oktober 2022 Roma
11 : 20 - 24
Cabang-Cabang Liar
M |
encangkok merupakan
sebuah rekayasa genetik tanaman yang banyak dilakukan untuk
tujuan memperbanyak tanaman serta mendapatkan hasil panen dengan kualitas yang
lebih baik. Biasanya pencangkokan dilakukan dengan memperhatikan kualitas
tanaman induk, karena itu dipilih indukan yang potensial agar hasil lebih maksimal. Bahasa metafora dipakai Paulus untuk mengingatkan orang Kristenbukan Yahudi agar tidak menyombongkan diri karena mereka
diselamatkan oleh Allah. Kitapun adalah orang-orang percaya bukan Yahudi
atau dalam Bahasa metforis adalah cabang-cabang dari pohon zaitun liar. Jika
Bangsa Israel yang adalah cabang utama dari zaitun yang sejati dapat ditebang
dan dihancurkan akibat kesombongan, maka kita sebagai cabang-cabang liar juga
akan dengan mudah ditebang dan dibakar. Bangsa Israel menjadi sombong karena keterpilihan mereka sebagai umat
Allah. Sikap sombong rohani dan puas diri ini adalah hal
yang tidak pantas di hadapan Allah. Karena itu Paulus mengingatkan “Janganlah
sombong, tetapi takutlah.” Kita adalah cabang-cabang liar yang dicangkokkan kepada pohon
keselamatan dan telah menerima anugerah besar dari Allah untuk menikmati hidup sebagai
umat-Nya. Karena itu tidaklah pantas bagi kita untuk menyombongkan diri karena anugerah
keselamatan yang telah diterima itu. Sebaliknya, peliharalah keselamatan yang telah dianugerahkan
Allah itu.Hiduplah denganberperilaku jujur, setia, adil dan rendah hati agar kita dapat tumbuh dan berbuah lebat sehingga dapat dinikmati oleh
sesama serta dunia.
Doa:Ya Tuhan, tuntunlah kami untuk merawat keselamatan yang Kau berikan agar berbuah dan menjadi berkat bagi dunia. Amin.
Minggu,
30 Oktober 2022 1
Petrus 3 : 8 - 12
Karakter Orang Benar
S |
etiap orang
diciptakan dengan karakter yang berbeda.
Karakter membuat seseorang mudah dikenal dan
diingat,karena pada dirinya ada ciri khas. Orang Kristen pun memiliki acuan karakter atau ciri khas yang membuat
mudah dikenali dan sekaligus membedakan kita dengan dunia. Berdasarkan perikop
ini, setidaknya Paulus menegaskan beberapa ciri atau karakter yang mestinya
dimiliki oleh kita semua sebagai orang percaya. Karakter atau ciri itu adalah
hal-hal yang sederhana dan mudah untuk dilakukan namun seringkali terhalang
oleh ego kita. Paulus secara khusus memberikan gambaran tentang ciri atau
karakter orang Kristen yang sesuai dengan kebenaran Allah. Karakter utama orang
yang benar ialah kasih. Kasih menjadi bahasa dan ciri utama seorang Kristen
yang benar. Kasih mesti terwujud dalam cara hidup orang Kristen setiap hari. Bukan hanya
tentang bagaimana harus bersikap atas pribadinya tetapi juga mengenai
berelasi dengan orang lain. Mengasihi dan menyayangi saudara, khususnya yang
seimanpun ada kalanya sulit terwujud. Sikap acuh tak acuh dan kurang peduli menjadi
penyebab pudarnya kasih kepada sesama kita. Rendah hati seharusnya menjadi
salah satu ciri khas kita sebagai orang Kristen. Namun mungkin berbenturandengan tingginya status yang dimiliki. Kita sulit untuk memposisikan diri seperti Yesus yang
tidak menjadikan status-Nya sebagai alasan untuk kesombongan atau keangkuhan. Pengampunan juga
kadang sulit kita terapkan ketika sesama
melakukan yang tidak baik bagi kita. Namun selama Tuhan yang
menjadi andalan kita, maka kita pasti mampu menerapkannya.
Doa:Ya Tuhan, kuatkanlah kami dalam perjuangan untuk mampu menjadi orang benar di hadapan-Mu. Amin.
Senin,
31 Oktober 2022 Yohanes 13 : 31 - 35
Perintah Untuk Saling
Mengasihi
P |
endeta Eka Darmaputera
(alm), seorang pendeta dan teolog Indonesia mengatakan: bukan apa
yang kita pikirkan, tetapi apa yang kita lakukan. Bukan apa yang kita rumuskan,
tetapi apa yang kita laksanakan. Bukan oleh teori yang hebat, tetapi oleh
praktek. Di situlah wajah kita dilihat orang. Kasih adalah sebuah tindakkan nyata,
yang dapat dirasakan dan dinikmati oleh dunia yang ada disekeliling kita.
Sebuah sikap/perbuatan tanpa kemunafikan, tetapi ketulusan dan kejujuran.
Sikap dan hidup yang seperti inilah yang sedang dicari oleh manusia dan
dunia. Tindakan dan perbuatan hidup seperti itulah yang dinanti-nantikan oleh
manusia. Namun banyak orang berkata, "Aku akan mengasihi kamu jika kamu
mengasihiku." Itulah prinsip kasih dunia: pengorbanan yang bersyarat.
Kasih semacam itu bukanlah kasih sejati. Kasih pada hakikatnya adalah untuk
diberikan. Kita tidak dapat mengasihi tanpa memberi atau berbuat sesuatu. Allah
telah memberikan bukti nyata bagaimana Dia mengasihi kita. Artinya kita
menerima kasih-Nya terlebih dahulu baru kemudian mengasihi. Jadi kekristenan
adalah kasih. Semua aktivitas yang kita lakukan dalam hidup
harus berpusat pada kasih. Tanpa kasih semuanya sia-sia! Seperti kata
Paulus, "...jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak
berguna...sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku" (1Korintus 13:1-3).
Sampai hari ini, kita perlu mengingat pesan penting yang disampaikan Kristus
kepada murid-murid-Nya bahwa setiap kali kita menunjukkan kasih kepada sesama
kita, kita sedang memperlihatkan Kristus kepada dunia. Teruslah saling mengasihi agar dunia tahu
bahwa kita adalah murid Kristus.
Doa:Tuhan, tolonglahlah kami supaya hidup saling mengasihi sama seperti Engkau telah mengasihi kami. Amin.