SELAMAT DATANG DAN TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

SHK BULAN MARET 2022

 

Selasa, 01 Maret 2022              Mazmur 56:1-5

 

Yakin Sekalipun Takut

 

P

apaaa! katong satu keluarga mati di Damer! Teriak seorang ibu dengan raut wajah penuh ketakutan. Kepanikan sangat terasa oleh semua orang yang bersama-sama dengan kami di atas motor laut yang melayari tanjung Batu Kapal dan “mulut” pulau Damer. Saya baru datang untuk melayani di Klasis itu, dan mengalami ketakutan melihat ombak bergulung ombak, seperti hendak menenggelamkan kami. Keringat dingin mengucur dan jantung berdetak kencang, mata berkaca-kaca, dan meragukan keselamatan. Namun, emosi saya terkendali dan menjadi yakin ketika menatap seorang hamba-Nya yang tetap tenang dan berkata, “angkat hati untuk Tuhan”! Daud, juga mencurahkan perasaannya saat ia mengalami ketakutan karena serangan orang-orang yang seakan-akan mau mencabut nyawanya. Ia takut, namun mengaku, “Aku yakin bahwa Allah akan memihak kepadaku. Kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Pemazmur datang mencari dan minta perlindungan kepada Tuhan, saat ia mengalami ketakutan. Itulah kunci kekuatan menghadapi ketakutan. Sebab itu, kepada kita diingatkan bahwa munculnya rasa takut ketika menghadapi sesuatu yang mengerikan atau membahayakan itu wajar, tetapi jangan sampai ketakutan itu begitu menguasai kita sampai tidak tahu harus melakukan apa. Kita harus sepenuhnya percaya kepada Tuhan, bahwa Ia sanggup menolong. Banyak orang sedang diliputi rasa ketakutanSampai kapan pandemi covid ini selesai?,Keluarga mau makan apa sementara sudah tidak lagi bekerja? Bencana alam yang terjadi di mana-mana, sakit yang tidak tersembuhkan, dan banyak hal lainnya. Bagaimanapun situasi ketakutan yang dihadapi, yakinlah! Tuhan selalu menyertai dan sedia menolong kita menghadapi berbagai ketakutan itu.Datanglah kepadaNya!

 

                                                                                                                           

Doa: Ya Tuhan, dalam berbagai ketakutan yang kami alami, yakinkan kami bahwa  Engkau ada bersama dan sedia menolong kami, Amin.



Rabu, 02 Maret 2022                                   Mazmur 56:6 -14

 

Air Mataku Kau Taruh Dalam Kirbat-Mu

 

 

A

ir mataku, Kautaruh dalam kirbat-Mu.”Sepenggal nats bacaan dari pemazmur ini, telah membuat seorang ibu menangis tersedu-sedu menatap wajah anak kandungnya yang terbujur kaku. Betapa hatinya remuk melihat anak kesayangan yang dibesarkannya dengan penuh kasih sayang meninggalknnya karena kecelakaan. Tuhan, mengapa beta harus mengalami penderitaan seberat ini? Sejak kecil anak-anak ini saya pelihara sendiri karena suami yang telah pergi meninggalkan kami, dan sekarang Tuhan mengambilnya pulang”, ujar ibu tersebut diselingi isak tangis. Tapi saya yakin, airmata yang selalu keluar ini, akan Tuhan tampung dalam kirbat-Nya. Masa depan yang penuh harapan akan saya nikmati bersama anak-anak yang masih hidup. Daud, seorang pelarian yang dirongrong oleh musuh, menyebutkan kirbat dalam arti kiasan. Kirbat adalah wadah dari kulit binatang yang terutama digunakan oleh orang-orang pada zaman dahulu untuk tempat air, minyak, susu, anggur, mentega, dan keju, agar tetap terjaga rasanya dan tidak menjadi rusak.  Daud berkata: ”Taruhlah air mataku dalam kirbat-Mu.” Ia  percaya bahwa ketika kemelut hidupnya diserahkan dan disampaikan, maka sesungguhnya Allah akan mengelola semuanyadalam“wadah yang tepat. Masalah tidakakan merusak dan menghambarkan kehidupannya, namun menjadi semakin enak dan indah” karena pertolongan Tuhan. Ya, semua kesusahan, penderitaan, kekecewaan, kesulitan, tekanan hidup dan sebagainya, kadang membuat airmata tertumpah.Namun, melalui semua itu, sesungguhnya Tuhan sedang mengerjakan kebaikan dalam hidup kita. Berserahlah terus dan jalanilah hidup, Ia tahu apa yang terbaik bagi anak-anak-Nya.

 

Doa:Ya Tuhan,  ubahlah derita kami agar menjadi  bermakna. Amin.

 

Kamis, 03 Maret 2022           Matius 10:29-33

 

Jangan Takut! Tuhan Pelihara Hidupmu

 

B

acaan hari ini mengisahkan tentang cara Yesus menguatkan para murid dengan jaminan pemeliharaan hidup. Yesus memberikan jaminan, sebab para murid harus melaksanakan tugas pemberitaan injil dan dimungkinkan untuk berhadapan dengan berbagai kesukaran. Penganiayaan adalah contoh dari kesukaran yang akan mereka alami dan itu berarti bahwa hidup menjadi terancam. Oleh sebab itu Yesus mengutus mereka dengan jaminan pemeliharaan hidup. Jaminan pemeliharaan hidup adalah janji yang pasti Yesus tepati. Yesus menepati semua janji-Nya, sebab Ia adalah Tuhan pencipta dan pemelihara. Semua ciptaan dipelihara Tuhan, baik manusia, maupun makhluk lain, termasuk burung pipit. Pengutusan pemberitaan injil dan jaminan pemeliharaan hidup ini juga diuntukkan bagi orang percaya dewasa ini. Kita terpanggil untuk menjalani hidup sebagai kesempatan memberitakan injil. Injil diberitakan melalui hidup, keluarga, jabatan, pekerjaan, pikiran, keputusan dan perilaku. Seluruh keberadaan kita haruslah menjadi berita sukacita, atau bermanfaat bagi kehidupan, sehingga orang lain mengakui Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat. Ingatlah bahwa kehidupan orang percaya kapan dan di mana pun tak akan pernah lepas dari kesukaran. Namun, bacaan hari ini menolong memberi tuntunan untuk menjalani hidup secara berarti dengan cara sebagai berikut. Yakinlah akan kepedulian dan pemeliharaan Tuhan atas hidup yang adalah ciptaan dan anugerah-Nya. Tuhan yang kita percaya adalah pencipta dan pemelihara yang baik. Ia tahu siapa dan bagaimana keadaan kita serta terus mengaktakan kehadiran juga kepedulian-Nya. Tak ada alasan untuk menjalani hidup dengan takut. Sebab hidup adalah anugerah Tuhan dan Dia pulalah yang pasti memeliharanya. Jadi selama hidup masih dijalani, akuilah Yesus sebagai Tuhan yang berkuasa memelihara hidupmu. 

                                                                                                                     

Doa:Ya Tuhan, peliharalah hidup kami siang dan malam. Amin.


Jumat, 04 Maret 2022          Markus 13:3-13

 

Tetap Beriman Walau Dalam Kesukaran

 

 

P

erikop ini berisi khotbah Yesus tentang akhir zaman. Khotbah tersebut disampaikan-Nya di atas bukit Zaitun, tak lama setelah Ia memasuki kota Yerusalem. Hal penting yang terkandung dalam gagasan akhir zaman adalah akan tiba waktunya seluruh tatanan dunia diperbarui. Waktu itu sedang ditunggu dan tak dapat ditentukan kapan persisnya. Karena itu para murid diminta untuk mewaspadai semua peristiwa yang terjadi menjelang masa akhir itu. Peristiwa-peristiwa itu haruslah dipahami sebagai permulaan dari zaman baru yang dinanti kedatangannya. Mereka akan mengalami kejadian yang mengherankan dan mengguncang iman dengan hebatnya. Masa permulaan itu ditandai dengan tejadinya fakta penyesatan dan penganiayaan serta kebencian. Kebenaran tentang Yesus akan diputar-balikkan dengan sengaja dan para murid mengalami masa-masa hidup yang sulit. Tanda lainnya adalah terjadinya pergolakan politis yang luas, perang terjadi di mana-mana, bangsa melawan bangsa, dan kerajaan bangkit melawan kerajaan. Selain itu tanda permulaan akan dialami pula secara alami, dalam bentuk gempa bumi dan kelaparan. Keterguncangan hidup yang luar biasa oleh sebab kemelut baik keagamaan, politik maupun alam. Gambaran fakta seperti ini dibentangkan dengan maksud menjelaskan realitas hidup dan meneguhkan iman orang percaya. Cara terbaik hidup dalam kesukaran adalah tetap percaya akan kemahakuasaan Allah, bertahan dan mewaspadai segala kejadian. Kita diminta untuk bertahan dalam kesukaran dan menjalani hidup beriman dengan waspada. Pilihan cara yang tepat untuk hadapi penderitaan adalah bertahan karena iman dan waspada bukan ceroboh. Penderitaan bukanlah akhir sejarah manusia melainkan pembaruan secara menyeluruh. Karena itu disebutkan, kamu akan dibenci oleh sebab nama-Ku, tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat (ay. 13).

 

Doa:Ya Tuhan mampukanlah kami untuk tetap beriman. Amin.


Sabtu, 05 Maret 2022                                Yesaya 50:8-11

 

Berani Hadapi Penderitaan

 

I

sakan tangis tak henti terdengar dari kejauhan. Ita menceritakan kepedihan hatinya dengan terbata-bata, “Ibu pendeta, papa, mama dan keluarga masih dalam hutan. Dong sementara berjalan menuju hutan kampung Hulaliu. Beta takut papa pung kondisi fisik tambah lemah. Papa baru keluar rumah sakit minggu lalu karena gangguan pada ginjalnya. Papa masih ada dalam pemulihan fisik. Ibu pendeta, beta takut! Sioh e, kanapa katong musti alami kayak bagini ulang lai?”. Saya hanya terdiam mendengar luapan kesedihan hati Ita dan bisa merasakan kesedihan yang begitu dalam saat itu. Ketika tangisannya terdengar mulai mereda, saya mengajaknya berdoa melalui telepon genggam. Saya rasa hanya itu cara yang bisa dilakukan sementara untuk menolong dirinya. Kata-kata penguatan dan penghiburan memang sangatlah dibutuhkan oleh Ita dan saudara-saudara di kampung Kariu yang hari itu harus menelan pahit “terusir” dari tanah kelahiran mereka. Sebagai orang beriman, mereka harus mampu memandang kenyataan derita tersebut dengan tetap berpengharapan kepada Tuhan. Seperti spirit ketaatan seorang hamba Tuhan dalam nas bacaan hari ini yang mengatakan: “Sesungguhnya, Tuhan Allah menolong aku; siapakah yang berani menyatakan aku bersalah?” Bagi Yesaya, berani bukan hanya soal tidak takut, melainkan suatu daya tahan menghadapi kesusahan atau penderitaan dengan tetap setia dan taat pada ajaran/perintah/kehendak Tuhan. Kita membutuhkan spiritualitas keberanian dalam Tuhan dalam menapaki kehidupan yang selalu diwarnai dengan beragam persoalan bahkan penderitaan. Kita tidak boleh dilemahkan oleh bermacam-macam tantangan yang menerpa. Hidup takut Tuhan dan percaya kepada-Nya harus menjadi modal utama kita sebagai orang beriman. Tuhan akan selalu ada di pihak kita dan menolong kita.

 

Doa: Kuatkanlah kami Tuhan supaya tetap berani menghadapi penderitaan hidup ini. Amin.


Minggu, 06 Maret 2022       Mazmur  91:1-16

 

Aman Dalam Lindungan Tuhan

 

P

uji Tuhan ibu pendeta! Papa, mama dan keluarga sudah tiba di kampung Aboru dengan selamat. Kondisi papa baik-baik saja. Beta dan suami akan ke Aboru besok. Mohon topangan doa ibu pendeta selalu”, cerita Ita dengan penuh semangat. Tak ada lagi suara tangisan. Kekuatiran bahkan ketakutan terhadap keselamatan orang tuanya pun sirna dan berganti dengan kesukacitaan. Ita tak lagi dihantui oleh pikirannya tentang perjalanan panjang melalui hutan dan gunung dengan jalan-jalannya yang sulit ditempuh dan makanan yang sulit. “Makanan yang tidak biasa katong makan, terpaksa harus katong makan supaya katong seng lapar. Beta ingat akang waktu beta dan keluarga mengungsi tahun 99. Beta seng mampu pikirkan akang kalau papa dan mama harus mengalami hal yang sama lai”, cerita Ita waktu itu. Beberapa hari setelah percakapan dengan Ita, kami bertemu di salah satu ruang sekertariat. Ita terlihat lebih semangat dan dengan muka berseri ia mengatakan : “Tuhan ni paleng bae, ibu e. Hanya karena Antua pung perlindungan, beta pung keluarga samua tetap dalam kondisi baik sampai saat ini. Ada banyak yang papa dan mama masih butuhkan di tempat pengungsian, tapi beta yakin Tuhan tetap menjaga katong”. Pernyataan Ita menunjukkan kepercayaannya yang sungguh kepada Allah sama seperti Pemazmur. Allah menjadi tempat perlindungan di tengah dunia yang kacau. Kesetiaan Allah bagaikan perisai yang melindungi serdadu atau tembok kuat yang menjamin hidup keluarga. Kesusahan yang disebabkan oleh alam, penderitaan bagi fisik hingga malapetaka pun tidak akan dapat menyentuh hidup orang-orang yang berada dalam perlindungan Tuhan. Untuk itu, penyerahan hidup yang sungguh kepadaNya sudah seharusnya menjadi cara beriman kita. Jang pernah meragukan penyertaan dan perlindungan Tuhan bagi kita. 

                                                                                                                     

Doa: Ya Tuhan, kami menyerahkan hidup ini untuk selalu berada dalam perlindunganMu. Amin.



Senin, 07 Maret 2022                                   Ulangan 33 : 26 - 29

 

Tuhan Tempat Perlindungan

 

G

      adis yang putus cinta,berada disalah satu jembatan dan hendak membunuh diri. Ia mengalami perasaan putus asa, kecewa, hilang harapan, seakan-akan dunia ini akan kiamat. Namun, seorang laki-laki datang menolong gadis tersebut dari niat buruknya. Laki-laki  itu tidak saja menolong si gadis dari kematian tetapi juga mengubah   motivasinya untuk melihat dunia dan masa depan dengan penuh harapan. Tindakkan sang lelaki tersebut dapat dimaknai sebagai bentuk pengasihan. Bila manusia saja mampu mengasihani, maka terlebih lagi Allah, pengasihannya tak dapat diselami dengan sempurna. Allah menyelamatkan dan mengasihani bangsa Israel, umat yang dipilh-Nya dari antara bangsa-bangsa. Pengasihan Allah mereka alami dengan limpahnya dan dikatakan: “Israel diam dengan tenteram dan sumber Yakub diam tidak terganggu di dalam suatu negeri yang ada gandum dan anggur; bahkan langitnya menitikkan embun” (ay.28). kisah sperti ini hendak mengajak kita untuk mengutamakan kasih dan penyerahan hidup kepada Allah serta mendengarkan firman-Nya melebihi teman, sahabat, keluarga dan apa pun di dunia ini. Kasih dan penyerahan hidup kepada Allah sifatnya universal artinya berlaku bagi semua orang percaya. Refleksinya adalah bila kita percaya kepada Allah yang benar, maka hidup dan perbuatan haruslah tidak bertentangan dengan kebenaran. Kita haruslah hidup untuk kemuliaan Tuhan. Ingatlah bahwa Hidup ini ibarat berlayar ditengah laut. Laut tidak selamanya tenang, bisa datang badai, angin kencang, gelombang yang menakutkan. Namun dengan tetap percaya akan perlindungan  Allah, maka kita akan  sampai pada tujuan hidup. Janganlah pula mengandalkan alah-alah lain, atau sombong karena kekuatan,  jabatan, pangkat dan uang. Hindarilah untuk tidak cepat kecewa, putus asa, marah dan menjauh dari Tuhan. Curahkan isi pada Tuhan maka anda akan tenang (Maz. 62:6-9).

 

                                                                                                                           

      Doa:Bapa, tolong kami mengatasi beratnya tekanan hidup. Amin.


      Selasa, 08 Maret 2022                                  2 Samuel 22 : 1 - 4

 

Nyanyian Kemenangan Dari Dalam Cengkraman

 

P

       erjalanan hidup Daud bagaikan berjalan ditepi jurang maut. Beberapa kali nyawanya terancam. Betapa tidak enaknya kehilangan rasa aman seperti itu. Mengapa Tuhan tidak memberikan jalan mudah baginya, bukankah Daud mengemban tugas dari Tuhan? Pertanyaan seperti ini biasanya tidak mudah untuk dijawab. Walau demikian, Daud terus berseruh kepada Tuhan. Ia tetap percaya dan menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah yang berkuasa melepaskannya dari cengkeraman musuh.Daud tidak pernah mengatakan bahwa ia tidak pernah berbuat dosa atau bahwa dirinya sempurna.Banyak yang dia lakukan baik persinahan maupun pembunuhan,namun dia sadar akan perbuatannya dan mau mohon pengampunan dari pihak Allah.Daud sadar  bahwa karieryang diberikan Tuhan kepadanya luar biasa. Termotivasi akan hal itu,  dia menjadi berani,gagah dan kuat. Tampillah Daud sebagai sosok raja yang mempimpin dengan perkasa dan mengalami banyak kemenangan. Sejalan dengan itu, ia sadar bahwa keberhasilannya dapat mengakibatkan dialaminya banyak musuh bahkan terancam untuk dibunuh. Saul pernah mengejar Daud dan hendak membunuh,namun Tuhan menolongnya. Daud katakan terpujilah Tuhan, sebab ia sadar sungguh bahwa Tuhan-lah yang membentenginya dari musuh dan lawan. Ia katakana pula bahwa hanya Tuhan sandaranku.Begitulah ungkapan imannya. Krikil-krikil itu tajam,perjalanan itu sakit dan menakutkan,jangan menyerah,peganglah tangan Tuhan,supaya langkah kita tidak tergelincir. Jika sekarang anda jatuh,bangun dan pegang tanganTuhan, Berjalanlah dengan Dia…….kemenangan akan diperoleh. 

Doa:Tuhan ajarilah kami untuk memandang-Mu di tengah kekelaman. Amin.

 

Rabu, 09 Maret 2022                                     Mazmur 94 : 20 - 23

 

Tuhan Melindungi Orang Benar

 

S

ering kita menyalahkan dan menghakimi kesalahan sesama,membalas kejahatan dengan kejahatan, caci maki dengan caci maki.Kita lupa bahwa ajaran yang sangat mendasar dalam kekristenan adalah saling mengasihi dan memaafkan. Atas dasar itu, sebagai orang percaya kita dimintakan untuk terus menanamkan dan menumbuhkan serta meningkatkan budaya saling menghargai dan menghormati.

Tuhan Allah kita adil dalam keputusan dan bersih dalam penghukuman. Ia tidak membela dan membenarkan yang salah. Karakter ilahi seperti ini selayaknya membentuk pola hidup kekristenan. Orang Kristen didorong untuk gelisah bahkan  berduka melihat ketidakadilan,kekejaman dan kebusukan di dunia. Kegelisahan dan kedukaan itu melahirkan sikap beriman tekun berdoa, serta mendorong juga mempelopori tindakkan cerdas untuk menghentikan semua kenyataan yang menghambat manusia bertumbuh ke arah yang lebih baik. Kejahatan tidak boleh menang dalam kehidupan dan dibiarkan berlangsung dengan sewenang-wenang. Pilihan iman kita adalah membela kehidupan dan tidak membiarkan kejahatan berlangsung atau menguasainya kita harus “mengambil jarak” dan tidak berpihak atau bersekutu serta bersekongkol dengan kefasikan (ay.20,21). Tuhan adalah kekuatan yang melindungi kita dari semua hal yang jahat. Pemazmur meyakininya sebagai kota benteng, gunung batu dan perlindungan. Karena itu hayatilah bahwa kejahatan tidak akan menang atas kebenaran. Sebab Tuhan Allah kita akan membalas  perbuatan kejahatan dan membinasakan semua orang jahat.  Mari berharap pada-Nya dan berusahalah untuk menjauhkan diri dari kefasikan. Jadilah pejuang kebenaran dan keadilan, agar kualitas hidup semakin baik, sehingga bumi ini menjadi tempat hidup yang layak didiami dengan damai.

 Doa: Tuhan, kami berlindung dalam naungan kebenaran dan keadilan.Amin!


Kamis, 10 Maret 2022                                   Mazmur 144 : 1 - 2

 

Menderita? CarilahTuhan

 

M

engalami dan merasakan penderitaan merupakan sesuatu yang menyakitkan. Karenanya, setiap orang selalu berupaya keluar dari suasana atau keadaan tersebut. Berbagai cara sering dilakukan untuk menghindari atau keluar dari rasa sakit yang menyebabkan penderitaan. Bacaan Mazmur 144:1-2 menampilkan cerita tentang pengalaman Daud ketika mengalami kesesakan sehingga membuatnya menderita. Bahwa ternyata dalam kesesakan Tuhan tidak lepas tangan. Tuhan menjadi gunung batu. Dalam perjuangan (peperangan) Tuhan mengajar Daud untuk berjuang. Lebih dari itu, Tuhan bahkan menjadi tempat perlindungan dan kubu pertahanan, kota benteng dan penyelamat, termasuk menjadi perisai dan tempat berlindung. Pengalaman yang Daud rasakan selama berada dalam kesesakan tidak terlepas dari cara Daud merespons situasi yang penuh kesesakan melalui doa (band. Maz. 143:1-12) Artinya, bagi Daud sesulit apapun situasi kehidupan yang membuat seseorang mengalami penderitaan, haruslah jadikan Tuhan sebagai tempat perlindungan, apalagi dalam kondisi penuh kesesakan. Tanpa pertolongan Tuhan seseorang tidak akan bisa keluar dari kondisi kesulitan dan penderitaan yang dihadapinya. Pengalaman iman Daud ini mengingatkan kita untuk tidak berlindung dibalik orang kuat,  berduit, memiliki jabatan, atau orang yang merasa dirinya pintar. Maksud dari pernyataan tadi adalah jangan mengandalkan kekuatan, kepintaran, kekayaan, jabatan, dan sebagainya saat berada dalam kesulitan, kesesakan, atau penderitaan hidup. Jadikanlah Tuhan sebagai tempat perlindungan dan kubu pertahanan saat sedang mengalami beban atau penderitaan.

 

Doa: Ya Tuhan, mampukan dan lindungilah kami menghadapi kesesakan dan penderitaan hidup. Amin.


Jumat, 11 Maret 2022                                           Yesaya 4 :2 - 6

 

Dalam Perlindungan Tuhan, Ada Kemuliaan-NYA

 

T

indakkan perlindungan dan pemeliharaan Tuhan, sebelumnya pernah dialami bangsa Israel ketika mereka keluar dari Mesir dan sedang dalam perjalanan menuju Kanaan. Tuhan melindungi mereka dengan tiang awan (waktu siang). Pengalaman ini direfleksikan nabi Yesaya dalam teks bacaan hari ini. Yesaya selanjutnya menubuatkan tentang kemuliaan Tuhan yang akan dinyatakan bagi Yerusalem. Nubuat ini disampaikan dalam rangka membersihkan dan menyucikan bangsa Israel dari kotoran dan noda akibat dosa. Tuhan akan nyatakan kemuliaan-Nya lewat segumpal awan di waktu siang dan sinar api yang menyala di saat malam, yakni pada seluruh wilayah gunung Sion beserta seluruh pertemuan yang dilaksanakan di situ. Umat yang dimuliakan di seluruh gunung Sion tersebut adalah mereka yang sudah dibersihkan dan disucikan oleh Tuhan. Tanda kemuliaan Tuhan, yang adalah segumpal awan di siang hari, sekaligus juga menunjukkan penyertaan Tuhan yang melindungi umat-Nya dari ancaman bencana alam, yakni angin ribut dan hujan. Tuhan adalah tempat perlindungan, yang melindungi umat-Nya baik dari ancaman kedasyatan alam maupun sebab yang lain. Tindakkan perlindungan Tuhan, sekaligus berarti Ia memuliakan umat-Nya. Nabi Yesaya juga meyakinkan bahwa hasil tanah mereka akan menjadi kebanggaan dan kehormataan (ay.2). kualitas hidup yang demikian hebat itu akan dialami bangsa Israel, bila mereka hidup dengan terlebih dahulu memenuhi ketentuan tertentu. Mereka harus menjaga diri agar kedapatan selalu bersih dan suci, serta bertobat dari kesalahan dan dosa. Usahakanlah agar hidup kita  selalu dilindungi dan dimuliakan oleh Tuhan.

 

Doa: Ya Tuhan, ampunilah dan sucikanlah agar kami dilindungi dan dimuliakan olehMu. Amin.

 

Sabtu, 12 Maret 2022                                   Yesaya 25:1-5

 

Tuhan Setia Melindungi Umat-NYA, Bersyukurlah!

 

B

ersyukur merupakan cara bagi orang percaya merespons kasih setia dan pertolongan Tuhan. Iman seseorang menjadi semakin kuat, bila ia bersyukur. Alasannya, hanya orang beriman yang meyakini bahwa apa yang diperolehnya adalah anugerah atau pemberian Tuhan. Meskipun demikian, masing-masing orang memiliki alasan yang berbeda ketika menaikkan syukur kepada Tuhan. Bacaan Yesaya 25:1-5, menyebutkan adanya tiga alasan umat Allah (Israel) bersyukur kepada Tuhan. Pertama, sebab Tuhan selalu setia melaksanakan rancangan-Nya yang ajaib sejak dahulu (ay.1b).Kedua, Tuhan telah membuat kota (yang membuat umat Allah menderita) menjadi reruntuhan dan timbunan batu untuk selamanya sehingga (ay.2,3).Ketiga, Tuhan menjadi tempat pengungsian dan perlindungan bagi orang lemah, miskin, orang dalam kesesakan, dan yang dilanda bencana alam (ay.4,5). Terlihat bahwa Tuhan selalu merencanakan yang baik kepada umat-Nya, terutama ketika mereka mengalami penderitaan karena perbuatan orang lain. Tuhan melindungi umat-Nya, ketika sedang berada dalam keterpurukkan (lemah, miskin, tersesak). Tuhan,  tidak pernah meninggalkan kita umat-Nya. Kesetiaan-Nya besar, Ia selalu menjaga, memelihara, dan melindungi. Apapun keadaan hidup kita, Tuhan selalu ada dan melaksanakan apa yang sudah menjadi rencana-Nya. Ia pasti senantiasa memberikan kebaikan di sepanjang hidup kita. Marilah bersyukur atas kesetiaan, perlindungan, dan kebaikan yang telah dinyatakan Tuhan dalam hidup kita.


11                                                                                                                   

Doa: Terima kasih Tuhan untuk kesetiaanMu dalam melindungi umatMu ini. Amin.


Minggu, 13 Maret 2022                                   Mazmur 27:1-14

 

Tuhanitu Terangdan Keselamatan Dalam Penderitaan

 

A

pa yang kita lakukan ketika kita mengalami penderitaan karena perbuatan jahat dari orang lain terhadap kita? Pemazmur Daud, dalam bacaan Maz. 27:1-14, ketika mengalami perbuatan jahat dari orang lain, melakukan empat hal, yaitu: pertama, Daud membuat pengakuan bahwa apapun keadaan yang ia alami, baginya Tuhan tetap menjadi terang dan keselamatannya, bahkan Tuhan merupakan benteng hidupnya (ay.1-3). Dalam pengakuan ini, Daud memiliki keyakinan bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkannya sehingga ia tetap merasakan perlindungan Tuhan. Kedua, Daud berdiam diri sambil menyanyi dan bermazmur bagi Tuhan (ay.4-6), tidak panik, tidak mempersalahkan orang lain yang melakukan kejahatan kepada dirinya, dan tidak ingin bertindak membalas kejahatan orang tersebut kepada dirinya. Daud melakukannya karena yakin Tuhan akan melindungi dirinya. Ketiga, Daud berdoa, memohon belas kasihan dan pertolongan Tuhan atas apa yang ia alami (ay.7-10). Daud meminta Tuhan tidak menyembunyikan wajahNya, tidak membuang Daud, dan tidak meninggalkan Daud, sebab dirinya sangat yakin bahwa Tuhan itu penyelamat bagi dirinya. Keempat, Daud meminta Tuhan menunjukkan jalanNya, agar dapat menuntun dalam menghadapi dan menjalani hidup di tengah situasi penderitaan (ay.11-14). Karena itu, Daud menyatakan ia akan selalu menanti Tuhan yang akan menunjukkan kuasa dan kebesaranNya bagi hidup yang dialaminya.Mari teladani Daud, meyakiniTuhan sebagai terang dan keselamatan, berdiam diri sambil bernyanyi dan bermazmur, berdoa memohon belaskasihan dan tolongan-Nya serta meminta petunjuk-Nya.

 

Doa:Ya Tuhan keselamatanku, tunjukkanlah jalan-Mu kepadaku dalam penderitaan ini. Amin.

                                                                                                                       

 


Senin, 14 Maret 2022                                   2 Tawarikh 15:7

 

Ada Upah Bila Menghadapi Kesesakan Dengan Menguatkan Hati

 

S

egala sesuatu yang kita kerjakan di dalam hidup ini selalu ada upahnya. Perbuatan atau pekerjaan baik selalu memperoleh upah yang baik pula. Sebaliknya, perbuatan atau pekerjaan yang tidak baik akan memperoleh upah yang tidak baik. Pertanyaannya, upah seperti apa yang ingin kita dapatkan jika melakukan atau berbuat sesuatu yang baik dalam kesesakan? Bagian bacaan Alkitab ini hendak mengungkapkan respons seseorang ketika mengalami kesesakan atau penderitaan. Dalam situasi kekacauan, kesesakan, atau penderitaan yang terjadi pada wilayah dimana kita ada, sebagai umat Tuhan haruslah tetap menguatkan hati dan memiliki semangat. Sebab ketika kita bersikap demikian, Tuhan-lah yang akan menunjukkan kebesaran kuasa-Nya. Bersikap tetap menguatkan hati, dan tidak lemah semangat pasti ada upahnya, yakni penjagaan, perlindungan, dan keselamatan.Banyak orang, ketika mengalami kesesakan atau penderitaan mengambil jalan sendiri menurut keinginannya. Ada banyak orang yang merasa harga dirinya direndahkan oleh perbuatan jahat orang lain lalu melakukan sesuatu yang sifatnya membalas perbuatan orang yang melakukan kejahatan tersebut. Melaui Firman Tuhan ini kita mendapat pelajaran bahwa dalam kesesakan dan penderitaan, kita harus tetap menguatkan hati dan memelihara semangat. Jangan balan jahat dengan jahat, melainkan mengampuni dan mendoakan. Teguhkanlah hati dan semangat dan nantikanlah upah dari Tuhan. ia akan selalu menjaga, melindungi dan menyelamatkan kita terutama ketika sedang berada dalam kesesakan.

 

Doa: Ya Tuhan, kuatkanlah hati kami, semangatilah kami dengan RohMu, agar kami mampu menghadapi kesesakan... Amin.



Selasa, 15 Maret 2022                               1 Korintus 16 : 13 - 14

 

Kas Kuat Hati Hadapi Hidup

 

K

as kuat hati tuang..., hadapi semua situasi hidup ini dengan selalu berpengharapan voor Tuhan. Yakin! Tuhan seng akan kas tinggal ale....., pencobaan yang ale alami, seng melebihi ale pung kekuatan. Tetap beriman dengan sungguh.... kuat dan teguhkan hati ee....

Itulah sepenggal kalimat penguatan yang beta dengar dari alm. Em. Pdt. Sammy Titaley ketika beta menghadapi goncangan badai hidup rumah tangga yang nyaris membuat beta hancur saat itu.

Yaahh... beta memang bukan laki-laki yang kuat dan mampu berdiri tegap. Namun beta mesti kuat dan bersikap seperti laki-laki sehingga mampu hadapi kenyataan hidup tersebut. Dan kalimat penguatan tersebut, justru membuat beta merasa hati kuat dan bertekad untuk bangkit, berhenti menangis dan mulai menata hidup demi dua anak laki-laki yang sedang bertumbuh menjadi remaja. Dan puji Tuhan, beta mampu karena kasih Tuhan melalui hamba-Nya.

Dalam bacaan hari ini, Rasul Paulus menyerukan agar setiap orang percaya bersikap sebagai laki-laki. Seruan Paulus ini juga tidak ditujukan kepada jemaat di Korintus saja, tetapi kepada semua orang percaya.

Ada hal-hal positif yang bisa kita pelajari dari sikap seorang laki-laki yang layak untuk diterapkan dalam kehidupan rohani.  Salah satunya adalah hal keberanian.  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata berani memiliki arti sikap hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya, kesulitan dan sebagainya;  berani juga berarti tidak takut, tidak gentar dan tidak kecut hati. Maka marilah kita berani menantang kenyataan hidup yang ada sambil tetap kuat dan teguhkan hati sebab Tuhan tidak biarkan kita menghadapinya sendiri.

Doa: Ya Tuhan… tetaplah bersama kami hadapi situasi hidup yang ada. Amin.


Rabu, 16 Maret 2022                                               Hagai 2 : 1 - 9

 

Kesempurnaan Penyertaan Tuhan

 

T

idak pernah terlambat dan tidak terlalu cepat jawaban Tuhan untuk setiap gumulan kita”. Ini adalah sepenggal kalimat yang seringkali disampaikan dan diyakini oleh orang-orang beriman ketika menghadapi pergumulan hidup. Contohnya pergumulan untuk memiliki anak oleh sepasang suami istri yang telah lama menikah, katakanlah 6 tahun pernikahan.  Hingga pada fase Berserah dan Melepaskan semua kekuatan serta perjuangan hanya kepada Tuhan dan oleh kendali Tuhan, pasangan ini tetap meyakini bahwa Rencana Tuhan pasti mendatangkan kebaikan dan Damai Sejahtera. Di tengah-tengah penantian dan perjuangan mereka, Tuhan tetap menyertai.

Penyertaan Tuhan pun dirasakan oleh Zerubabel, Yosua dan semua rakyat ketika mereka membangun kembali Bait Allah. Hagai mengatakan, “Kuatkanlah Hatimu”. Walaupun Bait Allah yang dibangun tak seindah Bait Allah yang dibangun Salomo, namun Hagai meyakinkan bahwa Anugerah Allah dan Roh Allah akan tetap tinggal diantara mereka, sebab itu Janganlah Takut! Ayat 6-9 menyatakan bahwa Tuhan akan memenuhi Rumah/Bait Allah ini dengan kemegahan sebab IAlah yang Empunya segalanya. Hagai lewat bacaan hari ini, mengajarkan kita untuk tetap Percaya dan bersandar pada rencana Tuhan, Jangan pernah takut dan khawatir. Mungkin nampak biasa saja di awalnya, namun dari yang biasa itu Tuhan akan membuat menjadi Luar Biasa. Untuk setiap pergumulan yang sementara kita bangun bersama Tuhan, apapun itu, Tetaplah percaya pada Janji dan penyertaan-Nya, sebab Tuhan tahu kapan waktu yang terbaik untuk kita menerima Anugerah dan Damai Sejahtera-Nya.


 

Doa: Tetaplah sertai kami Ya Tuhan, dalam setiap Gumulan kami. Amin. 


Kamis, 17 Maret 2022                                  2 Tesalonika 3 : 3 - 5

 

Ora Et Labora

 

T

ragedi kemanusiaan yang terjadi pada Januari lalu di Pulau Haruku, yakni Ori-Kariu masih membekas dalam ingatan kita. Terlepas dari akar permasalahannya, yang menjadi fokus kita ialah kondisi saudara-saudara kita di Kariu. Kondisi yang memprihatinkan karena mereka kehilangan harta benda, tempat berteduh mereka akibat dilalap si jago merah. Sebagai orang basudara, banyak hati tergerak untuk memberikan bantuan secara material maupun spiritual kepada mereka.

Firman Tuhan oleh Rasul Paulus saat ini mengajak kita untuk tetap meyakini Kesetiaan Tuhan yang akan selalu menolong kita. Tuhan akan menguatkan kita dan memelihara kita terhadap yang jahat. Oleh sebab itu, marilah kita saling menguatkan dan mendoakan. Mendoakan mereka yang ada dalam kesesakan, penderitaan dan pergumulan hidup. Teriaklah nama Tuhan dalam setiap Doa kita. Memberikan motivasi dan spirit bagi mereka yang butuh dorongan kemanusiaan kita. Benar bahwa kebutuhan pangan, sandang dan papan itu penting namun harus diseimbangkan dengan Healing/penyembuhan atau pemulihan diri. Percayalah bahwa setiap kita yang selalu memberi hati ini kepada Tuhan, Tuhan pasti akan menggenggam tangan kita dan menuntun kita melalui jalan-jalan kehidupan yang sulit dengan Kasih-Nya.

 

Doa: Ajarkan kami ya Tuhan, untuk selalu Berserah kepadaMu. Amin.

 

Jumat, 18  Maret 2022                                        Ibrani 10 : 19 - 23

 

Buah Dari Ketekunan

 

O

rang tatua salalu kas pasang voor anana cucu bagini : “kalo mo dapa hidop, mo jadi ‘orang’, mo biking sesuatu tuh akang berhasil, katong musti karja deng sungguh-sungguh, seng boleh pamalas, lalu musti tekun”. Ketekunan selalu memberikan hasil yang memuaskan. Seseorang yang tekun dalam pekerjaannya, pendidikannya bahkan pelayanannya akan disuguhi dengan kepuasan dan kebahagiaan. Ketekunan memerlukan komitmen dan konsistensi dalam perkataan dan perbuatan, oleh karenanya seseorang yang tekun akan selalu berpegang teguh pada pendirian dan komitmennya serta tekad yang sungguh untuk menggapai sesuatu yang sudah ditargetkannya.

Ibrani pasal 10:19-23 mengarahkan pandangan kita untuk memiliki ketekunan dalam beriman kepada Allah. Disampaikan oleh penulis pada ayat ke 22-23 bahwa karena kita telah dibersihkan dan dibasuh dengan air yang murni untuk terbebas dari hal-hal yang jahat, maka sudah seharusnya kita berpegang teguh pada pengharapan kita kepada Allah. Artinya bahwa ketika kita telah diberikan kesempatan untuk ada dalam hidup yang baru, hidup bersama dan di dalam Tuhan, baiknya kita tetap bertekun dalam Doa dan Pengharapan hanya kepada-Nya. Tidak lagi mengandalkan kekuatan diri sendiri atau kekuatan lain yang bertentangan dengan kehendak-Nya. Dengan demikian, kehidupan yang dianugerahkan Tuhan kepada kita sungguh akan berwarna dan dipenuhi dengan sukacita. Bertekunlah dan Berpeganglah selalu pada janji Kesetiaan Tuhan.

 

17                                                                                                                  18

Doa: Perteguhkanlah komitmen kami Tuhan, untuk selalu berpengharapan dan bertekun di Dalam-Mu. Amin.


Sabtu, 19 Maret 2022                                          Yesaya 50 : 4 - 7

 

Lidah Tak Bertulang

 

S

epenggal lirik lagu yang dinyanyikan BroeryMarantika berbunyi seperti ini “Memang lidah tak bertulang, Tak berbekas kata-kata. Tinggi gunung seribu janji, lain di bibir lain di hati”. Secara sederhana makna lirik ini ialah komitmen terhadap setiap perkataan yang disampaikan, dan berpikirlah dahulu sebelum bertindak. Bacaan kita hari ini merupakan nubuatan nabi yesaya tentang kedatangan Mesias yang akan menyelamatkan bangsa Israel. Ayat 4 menekankan tentang ketaatan yang harus dimiliki oleh seorang Hamba Tuhan. Seberat apapun pergumulan yang dihadapinya, ia harus tetap melaksanakan tugasnya menjadi seorang murid yang dapat memberikan semangat kepada mereka yang letih lesu. Lidah seorang murid adalah gambaran tentang pengajaran dan nasihat yang harus terus diwartakan oleh seorang Hamba Tuhan sebagai komitmennya untuk menjadi Pelayan Tuhan. Ia pula harus peka dan mendengar setiap permohonan umat dan menjadi sahabat yang setia mendengarkan keluh kesah mereka. Setiap orang percaya adalah sahabat bagi sesamanya. Sahabat dikala suka maupun susah, sahabat yang selalu memberikan motivasi dan semangat, sahabat yang bersedia menolong dengan setiap kelemahan dan keterbatasannya. Menjadi seorang sahabat yang baik bukan soal menjadi Pelayan atau hamba Tuhan, melainkan setiap kita yang dianugerahkan keselamatan dari Allah memiliki tugas yang sama untuk menjadi sahabat bagi sesamanya. Oleh sebab itu, pakailah lidah, telinga, punggung, pipi dan seluruh hidup kita untuk menolong sesama bukan saling menjatuhkan. Hal ini kita lakukan karena kita percaya Tuhan telah terlebih dahulu menolong kita.

 

Doa: Pakailah hidupku Tuhan, tuk menjadi Berkat bagi sesama. Amin.

 

                                                                                                                  

 Minggu, 20 Maret 2022                                1 Korintus 10 : 1 - 13

 

Sebab Allah Setia

 

S

atu hal yang tidak pernah terlepas dari kehidupan manusia adalah tantangan dan cobaan, hal ini bagaikan dua sisi mata uang yang menempel pada setiap orang tanpa terkecuali, tergantung tiap-tiap orang menyikapinya.

Tuhan telah memilih umatnya dan menyatakan kuasanya, bukan saja membuat mereka menjadi umat yang rohani tetapi juga memelihara dengan cara yang luar biasa. Mereka diberi makan secara supra alami yaitu MANA (kel. 14:4) dan batu karang yang memberikan air (kel.17:6). Umat ALLAH yang mengalami perbuatan ALLAH yang akbar ini tidak sertamerta membuat mereka lepas dari pencobaan, hal ini terbukti dari banyak diantara mereka mati dan binasa karena mereka tidak mampu menjaga kekudusan hidup, mereka berbuat cabul, mereka tidak bersyukur atas berkat-berkat yang Tuhan berikan.

Historis kehidupan Israel kuno ini diungkapkan Paulus dalam bacaan ini dengan tujuan untuk menguatkan dan mengingatkan jemaat korintus dan terbuka juga bagi kita agar dapat menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang dapat mencemari kehidupan. Orang Kristen tidak terlepas dari pencobaan dan pencobaan yang kita alami bukan datang dari TUHAN tetapi dari iblis dan diri kita sendiri. ALLAH mengijinkan cobaan dan tantangan dalam hidup kita untuk memperkuat iman kita. Pengalaman merupakan guru yang baik. Setiap orang hendaknya dapat memetik pelajaran berharga dari pengalaman untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Lawanlah godaan dengan penuh ketekunan yang menimbulkan Tahan Uji dan Tahan Uji menimbulkan Pengharapan.  Percayalah waktu kita dicobai IA akan memberikan kepada kita jalan keluar karena ALLAH SETIA.

 

Doa:  Tuhan, kami percaya, Engkau Allah yang setia, jadikan kami orang-orang yang setia. Amin.



Senin, 21 Maret 2022                                              Wahyu 3 : 10

 

Berkat Dan Kesetiaan

 

M

asalah kesetiaan memang sudah menjadi suatu hal yang langka di zaman modern ini. Ketidaksetiaan  semakin lama semakin dianggap sebagai sesuatu yang wajar. Agaknya manusia menjadi sulit untuk menentukan atau membedakan yang baik dari jahat. Tidak heran jika semakin lama semakin sulit menemukan sosok manusia yang setia baik dalam suatu hubungan,pekerjaan dan sebagainya. Hal seperti demikian berlaku pula dalam relasi manusia dengan TUHAN, sekali pun diketahui bahwa TUHAN sangat mengasihi kita.Yesus telah membuktikan kesetiaan Nya menanggung segala dosa kita sampai mati di kayu salib. Bacaan hari ini menegaskan betapa penting dimilikinya kesetiaan terutama ketika sedang mengalami pencobaan. Penulis kitab Wahyu menyajikan gagasan pencobaan dalam kaitan dengan pemberitaannya tentang akhir Zaman. Maksudnya, akan terjadi pada masa sebelum Yesus dating kembali berbagai penderitaan yang mengguncang atau mencobai iman orang percaya. Orang percaya akan mengalami penderitaan dan penganiayaan menjelang datangnya Kristus pada kedua kalinya. Ingatlah bahwa  Sesungguhnya apa yang dijanjikan TUHAN bagi orang yang setia menuruti firman dan tekun menantikan TUHAN lebih besar dari berkat dalam kehidupan yang bersifat sementara. Tidaklah sulit bagi TUHAN untuk memberkati kita.Kita hanya dituntut untuk membuktikan sejauh mana mampu setia menuruti Firman dan tekun menantikan TUHAN dalam pengharapan yang sungguh.Hanya dengan demikian, janji perlindungan dan penyertaan serta berkat ALLAH akan menjadi bagian kita.

 

                                                                                                                 

Doa: Mampukan kami TUHAN untuk setia di jalan-Mu agar kami dapat menerima berkat-Mu. Amin.


Selasa, 22 Maret 2022                                 Yakobus 1 : 12 - 18

 

Iman Sebagai Jawaban

 

M

endengar kata pencobaan yang terbayang di pikiran  kita adalah sesuatu yang tidak menyenangkan, sangat menyakitkan dan memaksakan kita untuk berjuang.

Menurut Marthin Luther  surat Yakobus disebut sebagai surat jerami karena dianggap lebih menekankan perbuatan baik ketimbang fokus pada iman, padahal sesungguhnya surat Yakobus menjanjikan suatu disiplin rohani yang kongkrit.

Iman yang sejati selalu hidup dan menghidupkan. Ujian dan cobaan hidup adalah kesempatan untuk merasakan kebahagiaan sejati sebagai latihan ketekunan, dan iman semacam ini membutuhkan hikmat dari ALLAH dan saat memohonkan hikmat dari ALLAH butuh hati yang fokus kepada ALLAH bukan mendua hati karena godaan dunia.  Tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri karena diseret dan dipikat olehnya ( 14 ).

Iman kita kepada Nya adalah jawaban saat diterpa berbagai pencobaan. Iman kita kepada-Nya harus bagaikan Batu Karang Yang Teguh. Percayalah Dia yang maha pengasih dan penyayang tidak akan membiarkan kita sendiri. ALLAH tentu saja tidak akan membiarkan  kita untuk melakukan hal yang salah. Meskipun kita banyak mengalami pencobaan tetapi jika pandangan kita tertuju kepada TUHAN YESUS kita akan mampu mengatasinya. Firman TUHAN akan memberikan kepada kita kepekaan untuk mengetahui mana yang benar serta keinginan dan kekuatan untuk memahaminya.

Berbahagialah dan bersyukurlah bila kita ada dalam pencobaan, itu berarti TUHAN sedang memusatkan perhatian-Nya kepada kita dan merancangkan hal yang baik atas hidup ini. Karena itu tetaplah bersandar dan percaya penuh kepada kehendak  dan rancangan TUHAN karena setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna datangnya dari atas.

 

Doa: Kuatkanlah kami agar iman kami tidak mudah goyah tatkala menghadapi cobaan dan penderitaan dalam hidup. Amin.    



Rabu, 23 Maret  2022                             2 Petrus 2 : 4 - 10

 

Tuhan Tahu Menyelamatkan Orang - Orang Saleh

 

F

aktor pencetus yang mengakibatkan seseorang hilang arah dan tersesat adalah soal pengajaran yang disampaikan dan yang diterima. Tidak sedikit orang yang muncul lalu mengklaim dirinya sebagai nabi dan guru tetapi yang mereka ajarkan bukanlah sesuatu yang berasal dari ALLAH karena apa yang disampaikan tidak sesuai  dengan apa yang dipraktekkan.

Rasul Petrus memaparkan tentang siapa sebenarnya nabi dan guru-guru palsu itu.

1.     Ajaran yang disampaikan itu menyesatkan dan menyangkali YESUS

2.     Hidup dikuasai hawa nafsu

3.     Serakah dan hanya tertarik dengan keuntungan pribadi

Terhadap ini semua ditegaskan bahwa penghukuman ALLAH bagi mereka pastiakan datang karena mereka mengajarkan manusia untuk berkompromi dengan dosa. Dan dalam jangka waktu yang panjang mereka akanmembuat jemaat TUHAN menyangkal penguasa (YESUS) yang telah menebus mereka.

Penebusan YESUS melalui pengorbanan-Nya di atas kayu salib sebenarnya menuntut kita untuk hidup suci dan kudus, dan hidup sepenuhnya bagi kepentingan TUHAN dan kerajaan-Nya karena kita telah ditebus oleh darah TUHAN YESUS yang mahal.

Seharusnya orang percaya tidak lagi berhak hidup untuk kesukaan dirinya sendiri tetapi kita harus hidup bagi kesukaan TUHAN. Dari surat Petrus ini lalu kita diingatkan supaya tetap mawas diri terhadap rupa-rupa ajaran dengan cara memperhatikan kehendak ALLAH dalam Alkitab supaya iman tidak goyah dan iman kita akan tetap bertumbuh.Ingatlah bahwa ditengah-tengah penyesatan akibat ajaran-ajaran nabi-nabi dan guru-guru palsu itu TUHAN tahu menyelamatkan orang-orang saleh. Untuk itu jangan goyah dan tetap teguh dalam iman.


 

                                                                                                                  

Doa:Selamatkanlah kami ya ALLAH dari segala bentuk roh penyesat karena kami ini adalah kepunyaanMu. Amin.



Kamis, 24 Maret 2022                                    Mazmur 12 : 6 - 9

 

Janji Allah Janji Yang Murni

 

J

anji yang murni berbeda dengan ucapan orang bermulut besar dan andai saja semua kita diharuskan menggunakan alat deteksi kebohongan adakah yang mau melakukannya ? kalau saja ada,  pasti sangat sedikit. mengapa demikian ? karena saat ini kita sementara hidup di tengah-tengah Angkatan yang tidak lagi hidup berdasarkan fakta dan kebenaran.

Sebenarnya keadaan hari ini bukanlah sesuatu yang baru. Pada masa lampau daud sudah mengeluhkan bahwa orang saleh dan setia sudah lenyap ( 12 : 2 ) Umat ALLAH dikelilingi oleh Angkatan yang jahat yang berkata dusta satu sama lain,  Penuh dengan bibir yang manis dan hati yang seringkali suka menjatuhkan, mengambil keuntungan serta memandang yang miskin dan yang lemah. Dalam situasi ini apa yang dapat di lakukan ? Kita harus bercermin dari kehidupan daud yang selalu mengarahkan pandangan pada ALLAH tidak terguncang dan tetap fokus dan menaati janji ALLAH.

Pemazmur mengingatkan bahwa janji Allah adalah janji yang murni bagaikan perak yang teruji dan sempurna. Manusia siapapun tidak dapat menepati janji sebaliknya ALLAH selalu menepati janjinya. ALLAH tidak pernah lupa dengan janjinya. ALLAH bukanlah manusia sehingga IA berdusta,,,bukan anak manusia sehingga IA menyesal. Masakan IA berfirman dan tidak menepatinya ? ( bilangan 23 : 19 ).

Walaupun dusta dan berbagai ancaman ada di sekeliling kita tetap arahkan pandangan kepada ALLAH. Karena kita tahu bahwa Dia ALLAH yang berjanji tetapi juga yang mengenapi dan memelihara janjinya bagi kita sebagai kepunyaanNya sendiri.

 

Doa:  JanjiMu YA dan Amin, kami mau berpegang pada janjiMu karena janjiMu tidak pernah berubah dulu,kini dan selamanya. Amin.



 

Jumat, 25 Maret 2022                                  Kejadian 39 : 21 - 23 

 

 

Setialah Sebab Allah Setia

 

M

enurut kamus besar bahasa Indonesia, setia sama halnya dengan berpegang teguh (pada janji, pendirian dan sebagainya) patuh, taat. Kondisi seperti ini lah yang tergambar dalam bacaan kita hari ini. Berawal dari menjadi orang kepercayaan di rumah Potifar seorang pegawai istana Firaun, yang bertanggungjawab atas pengawal-pengawal pribadi raja. Manis sikap dan elok paras dari Yusuf membuat tertarikya istri Potifar kepadanya. Sehingga Yusuf di goda, di firnah, bahkan diberikan hukuman penjara atas apa yang tidak diperbuatnya. Penolakan Yusuf terhadap godaan istri Potifar membuktikan bahwa ia setia atau taat bukan hanya kepada tuanya Potifar melainkan juga kepada Allah. Kesetiaan dan ketaatan itu lah yang membuat Allah tetap menyertainya meskipun berada dalam berbagai cobaan. Menjadi kesayangan dan mendapatkan kepercayaan sepenuhnya dari kepala penjara, memperlihatkan kasih setia Allah yang selalu menyertai (bnd ay 2). Bacaan hari ini mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga kesetiaan dan ketaatan kepada Allah. Seperti Yusuf yang tetap setia dan tidak kompromi dengan dosa, demikianlah juga yang harus dilakukan oleh kita sebagai orang percaya. Kesetiaan itu baiklah di mulai dari hal sederhana dalam kehidupan keluarga baik sebagai suami istiri (orang tua) maupun ana-anak (bnd luk 16:10). Meskipun pada kenyataannya cobaan tidak dapat dihindari dan akan selalu datang silih berganti dalam hidup kita. Hiduplah dalam kesetiaan kepada Allah dan lakukanlah apa yang benar di hadapan-Nya. Karena Allah yang penuh dengan kasih setia akan senantiasa menyertai kehidupan orang yang setia kepada-Nya. Oleh sebab itu, percayalah pada Tuhan dan jalanilah hidup dengan takut akan Dia sebagi bukti kesetiaan kita kepada-Nya. Tetaplah setia sebab Allah setia. 

                                                                                                                

Doa:  Ya Tuhan, ajarlah kami untuk tetap setia kepada-Mu. Amin.


Sabtu, 26 Maret 2022                                          Mazmur 34 : 7 - 9

 

Merasakan Kebaikan Allah

 

P

erasaan bimbang, kecewa serta hilang harapan seringkali mewarnai hati dan pikiran kita ketika diperhadapkan dengan situasi sulit. Hal seperti ini dapat dialami oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun. Akan tetapi tahukah kita bahwa dalam situasi buruk yang mengancam nyawa kita sekalipun, Allah mampu menolong. Mazmur dalam bacaan kita ini dilatarbelakangi dari kisah raja Daud yang terancam nyawanya (lih. ay 1; bnd. 1 Samuel 18-27). Menghadapi situasi yang mengancam hidup Daud membuatnya sangat takut dan gentar. Akan tetapi dalam ketakutan dan kegentarannya itu ia tetap mengingat satu hal yaitu  mencari Tuhan (ay 5). Perihal seperti ini memperlihatkan betapa Daud sangat mengandalkan Allah dalam seluruh kehidupannya. Ia meyakini bahwa Allah akan senantiasa menjawab teriakan orang yang meminta pertolongan dari pada-Nya. Ingatlah bahwa menjalani kehidupan ini bukanlah hal yang mudah. Terkadang cobaan dan rintangan datang membuat kita merasa tak berdaya dan benar-benar terpuruk, baik dari lingkungan eksternal maupun lingkungan internal. Akan tetapi bacaan saat ini mengingatkan dan mengajarkan kita tentang pentingnya hidup takut akan Tuhan dan berserah kepada-Nya. Sebab Dia satu-satunya Allah yang dapat dipercaya dan diandalkan. Dia peduli kepada seluruh ciptaanya dan Pertolongannya itu tidak pernah terlambat. Sebab Dia Allah yang besar, berkuasa atas segala seuatu dalam hidup kita. Yang jadi pertanyaannya, apakah kita percaya dan mau dengan segenap hati mengandalkan kuasa Allah dalam seluruh kehidupan kita? Apapun masalah yang sedang dihadapi tetaplah fokus kepada Allah. Yakinlah, dengan berserah kepada-Nya kita akan melihat dan mengalami kebaikan-kebaikan Tuhan.

 

Doa: Terima kasih Tuhan karena kebaikan-Mu itu nyata dan terbukti dalam seluruh hidup kami. Amin.



Minggu, 27 Maret 2022                                       Yesaya 66 : 1 - 14

 

Bersukacita Dalam Tuhan

 

K

ata bersukacita menggambarkan ekspresi rasa bahagia yang diekspresikan dan diharapkan oleh setiap orang. Namun tidak demikian dengan pengalaman umat Israel dalam  Bacaan kita hari ini. Penulis menggambarkan tentang situasi umat sekembalinya dari pembuangan, yang mengalami hidup dalam penderitaan. Akibat dari penderitaan yang dialami umat, membuat mereka tergoda dan jatuh dalam peyembahan-penyembahan berhala. Namun kebesaran Tuhan yang digambarkan dalam ay 1 serta  keberpihakan-Nya kepada orang-orang yang tertindas, patah semangatnya dan yang gentar kepada fiman-Nya (Ay 2) akan dinyatakan. Tuhan akan memberikan sukacita bagi mereka yang gentar kepada firman-Nya dan menghormati nama-Nya (Ay 5). Bahkan mengalirkan keselamatan seperti sungai dan kekayaan bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir serta menunjukan kasih-Nya dengan menyusu, menggendong, membelai juga menghibur seperti seorang ibu (Ay 12-13). Penderitaan juga dapat dialami oleh setiap kita. Akan tetapi bagaimana kita menyikapi dan meresponi penderitaan itu sebagai orang percaya. Baiklah penderitaan itu dijalani dengan tetap mengimani bahwa Allah akan menyatakan kasih setia-Nya. Sebab Kasih, kesetiaan dan keberpihakan-Nya itu akan dinyatakan ketika secara sadar kita gentar pada fiman dan menghormati nama-Nya. Jadikanlah Tuhan sebagai tokoh sentral dalam seluruh kehidupan kita sambil meyakini bahwa kesetiaan-Nya itu untuk selama-lamanya. Teruslah bersukacita di dalam Tuhan, andalkan Dia senantiasa dan berserahlah pada kehendak-Nya. Ingatlah bahwa pengorbanan Kristus di kayu salib telah memberikan keselamatan bagi kita yang percaya kepada-Nya dan oleh sebab itu patutlah kita bersukacita.



Doa: Ya Tuhan, terima kasih untuk keselamatan dan sukacita yang Engkau berikan bagi kami. Amin.



Senin, 28 Maret 2022                                          Kisah 16 : 19 - 26

 

Pujilah Tuhan Dengan Sepenuh Hati

 

B

erdoa dan memuji Tuhan merupakan bagian yang terkandung dalam unsur liturgi peribadahan. Hal seperti ini dilakukan dengan tujuan untuk membangun relasi antara manusia dengan Allah, baik secara pribadi maupun persekutuan. Akan tetapi apakah doa dan pujian lahir dari kesungguhan hati yang murni ataukah  hanya dilakukan sebatas ritual semata? Tidak sedikit dari kita yang berdoa dan memuji Tuhan karena didukung oleh suasana hati yang senang dan bahagia. Tapi apakah itu terus akan dilakukan ketika diperhadapkan dengan sederetan penderitaa? Rasul Paulus dan rekan pelayannya Silas mengajarkan kepada kita tentang penyerahan hidup kepada Allah. Dalam tugas memberitakan firman Allah, mereka harus melewati berbagai macam tantangan. Meski ditangkap, diseret, dianggap sebagai pengacau, pakaian mereka dikoyakan, didera dan kemudian dilemparkan kedalam penjara tanpa diadili, akan tetapi tidak memudarkan semangat mereka di dalam peberitaan. Bahkan dalam penderitaan itu Paulus dan Silas terus berdoa dan memuji Allah. Doa dan pujian yang sunggu-sungguh dari mereka tidak membuat Allah tinggal diam, melainkan Ia menyatakan kuasa-Nya. Hubungan kita dengan Allah sang pemberi kehidupan haruslah tetap dijaga. meskipun harus diperhadapkan dengan situasi-situasi hidup yang sulit sekalipun. Doa dan pujian yang murni dari hati kepada Allah akan menghentarkan kita menyaksikan kuasa-Nya yang dasyat. Bahkan Ia mampu melakukan segala sesuatu di luar cara pikir kita sebagai manusia. Karena tidak ada yang mustahil dan yang tidak mungkin bagi-Nya. Arahkanlah pandangan kepada Allah sebagai bukti keyakinan kita yang sungguh. Sebab Ia mampu menyatakan kuasa bagi setiap orang yang terus berserah penuh kepada-Nya.

 

 

Doa: Ya Tuhan, ajarilah kami untuk terus memuji dan berserah kepada Engkau, meskipun dilanda penderitaan. Amin



Selasa, 29 Maret 2022                                1 Tesalonika 2 : 13 - 20

 

Teruslah Mengucap Syukur 

 

B

ersyukur merupakan bentuk respon positif manusia yang diungkapkan kepada Allah. Biasanya perasaan ini muncul dikarenakan pengakuan bahwa Allah turut campur tangan untuk mendatangkan kebaikan, damai sejaterah serta sukacita. Sama seperti pengalaman rasul Paulus dalam bacaan kita hari ini. Paulus adalah seorang rasul yang dengan sungguh-sungguh memberikan seluruh hidupnya untuk melayani Tuhan. Meskipun dalam pelayanannya itu, ia harus mengalami dan menghadapi penghinaan bahkan penganiayaan (ay 2). Akan tetapi pemberitaan yang disampaikan di jemaat Tesalonika tidaklah sia-sia (ay 1). Paulus bersyukur sebab pemberitaannya itu diresponi dengan baik oleh jemaat di Tesalonika dan menerima pemberitaannya bukan sebagai perkataan manusia tetapi sungguh-sungguh sebagai firman Allah (ay 13). Sikap Paulus yang dengan berani dan meyakini pertolongan Allah, membuatnya tetap bersyukur dan bersukacita. Kita harus menyadari bahwa untuk mendapatkan hasil yang terbaik bukan berarti tanpa tantangan. Justru ketika mampu melewati berbagai tantangan, kita akan mendapatkan hasil yang memuaskan. Belajarlah untuk tetap melibatkan Tuhan dalam seluruh kehidupan kita, sebab Allah yang kita sembah di dalam Tuhan Yesus Kristus mampu menolong dan memberikan sukacita penuh. Seperti Paulus yang mengakui pertolongan Tuhan, demikian pula harus diyakini oleh kita sebagai orang percaya. Ingatlah bahwa penderitaan bukanlah akhir dari segala-galanya. Menderita karena Kristus mengantarkan kita untuk hidup bersama-Nya dalam ungkapan syukur dan sukacita yang besar.

 

Doa: Ya Tuhan, berikanlah sukacita-Mu bagi kami meskipun ada dalam berbagai penderitaan. Amin.

 

 

Rabu, 30 Maret 2022                                       Kisah 5 : 40 - 42

 

Bersukacita Meskipun Dalam Penderitaan

 

M

urid-murid Kristus, yakni jemaat mula-mula harus menghadapi masalah dan penderitaan karena imankepada Kristus dan kegigihan mereka dalam memberitakan Injil.  Adakalanya mereka harus menjalani sidang di Mahkamah Agama demi mempertanggungjawabkan iman.  Namun meski berada  dalam tekanan, himpitan, ancaman dan tantangan yang teramat berat, di mana nyawa menjadi taruhannya, mereka tidak menunjukkan mimik wajah yang sedih, stres atau takut, tapi mereka tetap bergembira.  Mereka bersukacita karena mereka telah menderita bagi Kristus dan kemajuan Injil. Kalau boleh jujur penderitaan adalah hal yang sebisa mungkin selalu kita hindari, tidak ada orang yang mau hidup dalam penderitaan. Kita pastinya dalam hidup menginginkan hidup yang bahagia, karier dan pekerjaan yang lancar, sehat, hidup berkecukupan dan lain-lain. Tetapi kalau penderitaan itu datang bagaimana respon kita? Andalkan Tuhan dalam hidup dan meminta kekuatan dariNya agar kita bisa kuat menghadapinya dan menemukan jalan keluar dari setiap pergumulan. Sayangnya masih banyak dari kita yang seringkali mengandalkan kekuatan sendiri dalam menghadapinya. Sikap hati yang benar dalam menghadapi penderitaan adalah dengan hanya mengandalkanNya, bersyukur dan bersukacita, serahkanlah bebanmu kepadaNya biar Ia yang atur maka engkau akan bersukacita walaupun dalam penderitaan

 

Doa: Tuhan, Ajarlah kami untuk selalu punya sikap hati yang benar dalam menghadapi penderitaan. Amin.

 


Kamis, 31 Maret 2022                                Mazmur 69 : 31 - 37

 

Berserulah Dalam Penderitaan

 

D

alam Mazmur 69 kita dapat memperhatikan curahan isi hati, doa dan juga nyanyian syukur yang dipanjatkan kepada Tuhan. Beratnya penderitaan yang dihadapi oleh pemazmur digambarkan seperti seorang yang terperosok ke dalam lumpur hidup ataupun seperti orang yang terombangambing di lautan tanpa pijakan. Walaupun demikian beratnya penderitaan pemazmur, namun dia hendak menyaksikan bahwa Tuhan itu adil. Tuhan pasti akan menyelamatkan orang yang hidup dalam kebenaran Tuhan. Dia berdoa kepada Tuhan, walaupun dia menderita hal itu tidak menyurutkannya untuk memuji dan memuliakan Tuhan dalam hidupnya. Pemazmur memperlihatkan keyakinannya kepada Tuhan dengan memuji Tuhan, dan hal itu jauh lebih berharga dari semua persembahan bakaran. Berdoalah kepada Tuhan saat penderitaan datang carilah Tuhan. Saat kekuatiran menguasai berserulah kepadaNya, minta hikmat untuk menghadapinya, Kadang doa sudah tidak terpikirkan lagi kalau sudah panik. Ada sebuah cerita dari pengalaman saya sendiri, pada waktu saya divonis kanker saya harus membayar 40 juta, untuk core biopsy, dan saya bilang kepada Tuhan darimana saya dapatkan uang itu karena kalau mau dengan BPJS itu harus ada biopsy terlebih dulu baru setelah itu diurus BPJS. Akhirnya saya saat itu juga pergi ke toilet rumah sakit untuk berdoa. Saya minta jalan keluar dari Tuhan dan ketika amin tiba-tiba saya langsung dipanggil bahwa core biopsy saya sudah bisa langsung ditangani BPJS jadi saya tidak perlu lagi membayar 40 juta. Berserulah kepada Tuhan dalam penderitaanmu, maka engkau akan bersukacita.

 

                                                                                                                          

Doa: Tuhan, Ajarlah kami untuk jangan lupa berseru kepadaMu dalam penderitaan. Amin.